Anda di halaman 1dari 10

ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal

Volume 4, No.1 : 72-80, April 2016

PAKAIAN OLAHRAGA YANG ERGONOMIS UNTUK MENUNJANG


PERFORMANCE DAN KESEHATAN YANG PRIMA
Oleh :
Susy Purnawati

Bagian Ilmu Faal Fakultas Kedokteran


Universitas Udayana
Denpasar-Bali

Abstrak
Performance (penampilan) prima dalam berolahraga tidak hanya didukung oleh
penguasaan ketrampilan teknis dan kesiapan fisik maupun mental, akan tetapi kesesuaian sport
clothing juga merupakan faktor yang sangat penting peranannya. Kajian pustaka ini disusun
dengan tujuan untuk memberi tambahan pemahaman tentang aspek fisiologi kenyamanan tubuh
dan performance saat berolahraga yang dipengaruhi oleh sport clothing dan desain sport clothing
yang ergonomis. Saat ini, penelitian-penelitian tentang sport clothing yang dihubungkan dengan
performance menjadi topik yang diminati. Melihat dukungan dari pesatnya teknologi chloting
material oleh indudtri-industri tekstil terkemuka. Aspek ergonomics dari sport clothing
mempertimbangkan kesesuaian pakaian terhadap antropometri pemakai, jenis aktivitas olahraga
yang dilakukan dan kondisi iklim. Selain itu juga mempertimbangkan jenis material dan
kualitasnya yang disesuaikan dengan pertimbangan ekonomi dan socio-cultural. Desain sport
clothing, selain meminimalisir semaksimal mungkin hambatan kecepatan gerak tubuh hendaknya
juga menghindari pemakainya dari tekanan panas maupun kehilangan panas tubuh yang
berlebihan, serta mampu melindungi tubuh dari kemungkinan cedera oleh faktor fisik maupun
kimiawi. Penelitian-penelitian lebih lanjut masih sangat dibutuhkan agar isu-isu ergonomics of
sport slothing dapat semakin dipahami dan diaplikasikan oleh para praktisi keolahragaan di
Indonesia.

Kata kunci: sport clothing, ergonomi dalam olahraga

72
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 4, No.1 : 72-80, April 2016

ERGONOMIC SPORT CLOTH TO IMPROVE PERFORMANCE


AND GOOD HEALTH

By :
Susy Purnawati

Science of Physiology, Faculty of Medicine


Udayana University
Denpasar-Bali

Abstract
Well performance in sports is not only supported by the mastery of technical skills,
physical and mental readiness, but the suitability of sports clothing is also being a very important
role. This literature review are intended to provide information of the physiological aspects of
body comfort and performance during exercise that is influenced by an ergonomics design of
sports clothing. Currently, the researches on sport clothing and it’s correlation with performance
are an interesting topic. Seeing the support of rapid technological clothing material by textile
industry. Ergonomics aspects of sport clothing consider the appropriateness of clothing against
the anthropometry of users, types of sports activities conducted and climatic conditions. In
addition, consider the type and quality of materials that are tailored to the consideration of
economic and socio-cultural aspects. Sport clothing design, in addition should be minimizing as
much as possible barriers an aerodynamic, avoid the wearer from heat stress and excessive loss
of body heat, and able to protect against possible injury by physical and chemical factors. Further
studies are still urgently needed so that issues of ergonomics of sport clothing can increasingly
be understood and applied by practitioners of sports in Indonesia.

Keywords: sports clothing, ergonomics in sport

73
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 4, No.1 : 72-80, April 2016

I PENDAHULUAN satu informasi yang sangat penting untuk


Sungguh merupakan hal yang sangat diketahui. Tidak hanya bagi pelaku untuk
menggembirakan, karena saat ini kegiatan olahraga kesehatan, tentunya pinformasi
olahraga makin popular di masyarakat. tersebut juga sangat penting dipahami bagi
Lapangan-lapangan olahraga makin padat bagi atlet maupun para pembina
pengunjung dan beberapa kota menerapkan keolahragaan. Karena sudah banyak fakta
program car free day setiap hari minggu bahwa performance (penampilan) prima
pagi yang memberi kesempatan masyarakat dalam berolahraga tidak hanya didukung
untuk berolahraga di jalanan yang tadinya oleh penguasaan ketrampilan teknis dan
hanya dilalui kendaraan bermotor. Tanpa kesiapan fisik maupun mental, akan tetapi
disadari kesadaran melakukan olahraga di kesesuaian sport clothing bagi pemakainya
masyarakat telah berdampak secara tidak juga merupakan faktor yang sangat penting
langsung pada peningkatan produktivitas peranannya1.
kerja masyarakat. Banyak fakta yang sudah Sport clothing didefinikan sebagai
membuktikan bagaimana olahraga yang clothing yang dibuat khusus untuk
benar dapat meningkatkan imunitas tubuh olahraga2. Perkembangan desain sport
terhadap penyakit, mencegah penyakit clothing dan pemasarannya di masyarakat
metabolik yang insidennya semakin pelaku olahraga sangat pesat. Saat ini tidak
meningkat oleh perubahan life style, sulit lagi untuk bisa menemukan jenis yang
mencegah penyakit degeneratif, memberi diinginkan penggunanya. Dari kelas yang
rasa gembira (menjaga kesehatan mental dan dapat dibeli dari dagangan kaki lima sampai
mencegah penyakit psikosomatis) dan kepada jenis yang asli merek ternama.
membuat tubuh tidak merasakan kelelahan Terkadang konsumen dibingungkan oleh
yang berarti di akhir waktu kerja. tawaran-tawaran desain terkini yang sangat
Kondisi yang baik ini tentunya harus memikat tetapi ternyata manfaat yang
didukung dengan informasi yang benar didapatkan tidak sesuai dengan promosi
sehubungan dengan kegiatan olahraga yang diberikan. Harga produk yang sangat
tersebut. Pengetahuan tentang desain sport murah seringkali menggoda para petugas
clothing yang ergonomis merupakan salah pengadaan kostum olahraga untuk memilih
74
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 4, No.1 : 72-80, April 2016

produk tersebut bagi atletnya. Akan tetapi olahraga: rekreasi, pendidikan, kesehatan,
pada akhirnya tanpa disadari pilihan tersebut kesegaran jasmani dan untuk prestasi.
dapat mengorbankan performance atlet. Sehubungan dengan tujuan peningkatan
Dibutuhkan pengetahuan tentang acuan produktivitas kerja maka kegiatan olahraga
sport clothing yang ergonomis ketika yang dilakukan tentunya ditujukan untuk
mempertimbangkan cost and benefit dalam tercapainya kondisi kesehatan (sebagai
memutuskan pengadaan kostum bagi atlet. sarana pencegahan agar terhindar dari suatu
Analisis yang cermat akan menghasilkan penyakit) dan memiliki kesegaran jasmani
keputusan yang tepat bagi atau kebugaran jasmani yang baik (agar
penggunanya/atlet. mampu melakukan pekerjaan sehari-hari
Dalam makalah ini akan diuraikan dengan efisien dan efektif3.
tentang aspek fisiologi kenyamanan tubuh Menurut Giriwijoyo (2007) olahraga
dan performance saat berolahraga yang kesehatan mengacu pada olahraga dengan
dipengaruhi oleh sport clothing dan desain padat gerak tidak ada waktu terbuang
sport clothing yang ergonomis. dengan sia-sia, bebas stres, singkat (cukup
10-30 menit tampa henti), adekuat, masal
(dilakukan oleh banyak orang, sebagai ajang
II ASPEK FISIOLOGI KENYAMANAN
interaksi saling menghargai, saling
TUBUH DAN PERFORMANCE SAAT
mengasihi dan saling mengingatkan), mudah
BEROLAHRAGA YANG DIPENGARUHI
(gerakan tidak sulit, dapat dilakukan oleh
OLEH SPORT CLOTHING
semua orang tampa harus menggunakan
Manusia adalah makhluk dinamis.
teknik tinggi), murah, meriah (bebas dari
Dengan melakukan aktivitas fisik dengan
stress, non kompetitif), dan fisiologis
takaran yang benar akan memberi efek yang
(bermanfaat dan aman, intensitas dalam
optimal bagi kesehatan, baik fisik maupun
batas sesuai kemampuan masing-masing,
mental. Untuk tercapainya takaran aktivitas
yaitu antara 65-70% dari denyut nadi
fisik yang sesuai dengan kebutuhan tubuh
maksimal, atau dikatakan intensitasnya sub
agar tercapai kebugaran maka dibutuhkan
maksimal), dilakukan 3-5 kali dalam satu
olahraga.
minggu, diselingi hari istirahat4. Contohnya:
Tujuan olahraga sesuai dengan
senam aerobik dilakukan selama 35 menit
kebutuhannya dapat dibagi menjadi
75
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 4, No.1 : 72-80, April 2016

non stop, kecepatan gerakan mampu keseimbangan temperatur inti tubuh.


merangsang jantung berdenyut sebanyak Penggunaan sport clothing pada umumnya
140 kali/menit. Jadi volumenya 35 menit, memberi efek insulasi dan sebagai
dan intensitasnya berupa denyut pengahalang perpindahan panas dan
jantung/nadi sebanyak 140kali/menit. evaporasi dari permukaan kulit. Pada
Contoh lainnya adalah joging lari kondisi lingkungan yang hangat, tambahan
mengelilingi stadion sebanyak 6 kali clothing akan meningkatkan insulasi panas
keliling, waktu yang digunakan untuk yang berakibat peningkatan temperature
menyelesaikan kegiatannya adalah 12 menit. yang lebih cepat ketika melakukan exercise
Pada 6 kali keliling akan mendapatkan lari dan menghalangi evaporasi keringat. Di sisi
dengan kecepatan 200 meter/ menit. lain clothing juga berperan dalam
Kebugaran jasmani merupakan memproteksi radiasi panas yang didapat
kemampuan seseorang untuk melakukan oleh tubuh dari lingkungan dan member efek
aktivitas tanpa mengalami kelelahan yang tubuh terhindar dari heat stress. Berbeda
berlebihan. Maksudnya, masih punya tenaga dengan fakta yang lebih jelas efek clothing
cadangan dan selalu bersemangat untuk pada lingkungan yang hangat, penelitian-
melakukan aktivitas yang lain. Faktor yang penelitian yang telah banyak dilakukan
memengaruhi kebugaran jasmani seseorang, tentang efek clothing pada perubahan
yaitu makanan bergizi, kebiasaan hidup termoregulasi tubuh yang dilakukan pada
sehat, aktivitas jasmani yang dilakukan kondisi lingkungan yang dingin belum
secara teratur, dan pola istirahat yang cukup. menunjukkan signifikansi5,6.
Contoh aktivitas untuk melihat tingkat
kebugaran adalah lari sejauh 2,4 km/lari 12 III DESAIN SPORT CHLOTING YANG
menit/lari 6 kali putaran4. ERGONOMIS
Perkembangan desain sport clothing
Ketika melakukan olahraga maka
dan pemasarannya di masyarakat melaku
keseimbangan temperatur inti tubuh akan
olahraga sangat pesat. Jika dilihat dari
berubah akibat produksi panas dari
sejarah perkembangannya, dapat dilihat
metabolisme dan efek dari temperatur
bahwa desain yang sesuai dengan fungsi dari
lingkungan. Sport clothing adalah satu
olahraga sendiri baru ditemukan pada
faktor penting yang dapat mempengaruhi
76
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 4, No.1 : 72-80, April 2016

kisaran tahun 1940-an di negara barat pakaiannya untuk mengoptimalkan


(Amerika yang mengacu kepada Negara kenyamanan, keselamatan dan performance
Itali). Di tahun-tahun sebelumnya para dalam berolahraga. Aspek ergonomics dari
wanita harus menghadapi kendala sport clothing mempertimbangkan
keterbatasan gerakan karena harus tetap kesesuaian pakaian terhadap antropometri
memakai rok panjang yang feminin. Pada pemakai, jenis aktivitas olahraga yang
tahun 2000, inovasi yang futuristik dalam dilakukan dan kondisi iklim. Selain itu juga
perkembangan teknologi pabrikasi sport mempertimbangkan jenis material dan
clothing dimanfaatkan oleh perancang dari kualitasnya yang disesuaikan dengan
Negara Australia dengan “the swiftsuit” pertimbangan ekonomi dan socio-cultural,
(sport clothing yang dipakai oleh Cathy meminimalisir semaksimal mungkin
Freeman, atlet sprinter Negara Australia) hambatan kecepatan gerak tubuh hendaknya
dan “the fastskin” (sport clothing yang juga menghindari pemakainya dari tekanan
dipakai untuk atlet renang) yang panas maupun kehilangan panas tubuh yang
memungkinkan kemudahan gerakan tubuh berlebihan, serta mampu melindungi tubuh
yang sangat baik dalam air ditunjukkan dari kemungkinan cedera oleh faktor fisik
dalam Sydney Olympic Games 20007. Di maupun kimiawi. Koefisien air and body
tahun 2012 kemudian dapat dilihat motion “pumping” juga harus menjadi
bagaimana desain-desain sport clothing pertimbangan agar tubuh terhindar dari
buatan pabrik-pabrik ternama berkompetisi penambahan panas lingkungan yang ber-
menemukan rancangan terbaiknya. Salah resultante dengan panas tubuh akibat
satu merek ternama mengeluarkan gerakan-gerakan yang dilakukan. Thomas
rancangan “Pro TurboSpeed super Reilly (2015), seorang pakar ergonomics in
aerodynamic track and field suits” yang sport and physical activity menyatakan
membuat kita semakin merasa tertinggal bahwa efektivitas sport clothing dipengaruhi
dalam pemahaman pengetahuan tentang oleh berbagai faktor, yaitu: 1) efek insulasi
aspek ergonomics dari sport clothing. untuk memproteksi dari dingin dan panas; 2)
Desain sport clothing yang permebilitas atau kapasitas bagi kehilangan
ergonomis pada prinsipnya mengacu pada panas tubuh, permeabilitas udara; 3)
interaksi antara manusia (pengguna) dan keselamatan, bagi jenis olahraga berbahaya
77
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 4, No.1 : 72-80, April 2016

(perlindungan dari penetrasi polutan, hujan kebutuhan peningkatan pemanfaatn


dan api); dan 4) penyerapan panas sinar teknologi pabrikasi. Pemanfaatan teknologi
matahari8. triple-layer material menjadi pilihan untuk
Kesesuaian model terhadap jenis tujuan efektivitasnya dalam mengimbangi
olahraga pada prinsipnya mengacu pada kondisi lingkungan panas ataupun dingin
pertimbangan memaksimalkan performance yang ekstrim bagi penggunanya. Teknologi
termasuk kenyamanan penggunanya. lainnya yang tak kalah canggih lainnya
Kenyaman yang dimaksud mencakup aspek: adalah ditemukannya “the battery-powered
1) thermal; 2) non thermal; dan 3) kondisi- heated trousers” yang menanamkan metallic
kondisi pemakaian. Atau dengan kata lain heating elements (conductive metal
dapat mengacu pada aspek: 1) fisiologis; 2) materials) untuk memberi peningkatan
psikologis; dan 3) komponen-komponen temperatur tubuh atlet untuk tujuan
fisik. Keseuaian model juga perlu peningkatan daya ledak otot (peningkatan
memepertimbangkan aspek budaya, agar performance) yang diterapkan pada Summer
tidak menimbulkan konflik psikologis bagi Olimpics lalu9.
pemakai yang dapat menurunkan Material tertentu (misalnya polyester
performance. dan hyget), di satu sisi walaupun ringan di
Keakuratan ukuran desain bisa badan dan sangat murah dapat memberi
didapat dari metode pengukuran dan tambahan panas tubuh ketika bergerak, tidak
pembuatan pola secara konfensional sampai mudah kering ketika basah oleh keringat dan
kepada pemanfaatan teknologi simulasi 3 menjadi berbulu sehingga dapat
dimensi yang dapat menghasilkan produk mengganggu konsentrasi dan menurunkan
yang sangat sesuai dengan ukuran tubuh performance. Bahan cotton merupakan
pemakainya. Pemanfaatan teknologi tersebut pilihan atas pertimbangan efektivitasnya
akan berpengaruh terhadap kualitas produk dalam menyerap keringat (tidak lembab),
dan harganya. lebih memberi rasa nyaman dan mudah
Aspek kualitas material sport kering. Akan tetapi material 100% cotton
clothing merupakan hal sangat penting. sifatnya lebih berat dalam massa bahan
Untuk tujuan memaksimalkan performance apalagi ketika basah. Sebuah penelitian oleh
pengguna tidak dapat dihindari adanya Ha et al membandingkan 100% polyester
78
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 4, No.1 : 72-80, April 2016

terhadap 100% cotton pada 5 orang subjek sensasi kenyamanan pada saat melakukan
penelitian yang sama-sama melakukan exercise di lingkungan hangat yang
exercise 30%VO2max pada temperature moderate5.
lingkungan 24oC, mendapatkan bahwa pada Karakteristik aerodynamic dari sport
subjek yang memakai polyester mengalami clothing dapat dinilai dari evaluasi antara
peningkatan temperature rektal yang contact pressure terhadap tubuh dan bentuk
signifikan lebih cepat serta temperature clothing tersebut serta faktor breathability-
tubuh keseluruhan lebih tinggi, serta rerata nya. Material yang bersifat memberi
heart rate juga lebih tinggi dibandingkan compression telah terbukti memiliki efek
yang memakai cotton. Selain itu juga penurunan volume darah, peningkatan
ditemukan bahwa cotton member efek kecepatan aliran, penurunan venous reflux
hilangnya panas tubuh lebih mudah. Davis yang berakibat peningkatan venous pumping
dan Bishop melaporkan bahwa pada yang akhirnya member efek peningkatan
umumnya kebanyakan penelitian-penelitian performance.
tentang pemakaian bahan sisntetis pada Pemilihan warna pakaian olahraga
sport clothing dilakukan pada temperature dapat mempengaruhi mood ataupun
lingkungan 19-27oC9 . Penelitian oleh Gavin semangat berolahraga. Berdasarkan
et al (2001) yang meneliti delapan orang penelitian, pemilihan warna putih dapat
subjek atlet terlatih yang diberikan sport menyebabkan semangat olahraga menurun.
clothing dari bahan evaporative polyester Jadi disarankan memilih warna-warna yang
fabric (Lycra) dan membandingkannya membuat mood menjadi lebih positif.
dengan yang diberikan tradisional cotton Pemilihan warna tentunya juga harus
fabric, melakukan lari 70% VO2max selama disesuaikan dengan lokasi, jika berolahraga
30 menit dan jalan 40% VO2max selama 15 di luar ruangan dianjurkan memilih warna-
menit, pada temperature lingkungan 30 oC warna cerah, karena warna gelap akan
dan kelembaban kisaran 30-40% cenderung menyerap panas sinar matahari.
menemukan bahwa berbedaan material sport
V SIMPULAN
clothing tersebut tidak memberi perbedaan
Desain sport clothing yang
yang signifikan pada system regulasi panas
ergonomis pada prinsipnya mengacu pada
tubuh secara fisiologis, heart rate dan
79
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 4, No.1 : 72-80, April 2016

interaksi antara manusia (pengguna) dan 3. Nala, I. G. Prinsip pelatihan fisik


pakaiannya untuk mengoptimalkan olahraga. 2011. Denpasar: Udayana
kenyamanan, keselamatan dan performance University Press.
dalam berolahraga. 4. Matjan, B. N. (2015). Olahraga
Kualitas sport clothing dipengaruhi kesehatan. Bahan ajar olahrga
olah pertimbangan kualitas bahan, model kesehatan Akses 20 Juli 2015. Available
(rancangan) dan keakuratan ukuran terhadap from
ukuran tubuh pemakainya. Pada akhirnya, http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR.
tidak mengherankan bahwa sport cloting _PEND._KEPELATIHAN
merek-merek tertentu dapat memenuhi 5. Gavin, T. P. Clothing and
target kualitas yang tinggi yang juga thermoregulation durung exercise. 2003.
berdampak kepada harganya. Untuk Sport Med, 33(13) , 941-947.
menghasilkan sport clothing dengan kualitas
6. Gavin TP, Babington JP, Harms CA,
yang tinggi, produsen memerlukan biaya
Ardelt ME, Tanner DA, and Stager JM.
penggunaan teknologi untuk mendapatkan
Clothing fabric does not affect
akurasi ukuran produk terhadap pemakainya
thermoregulation during exercise in
selaian biaya atas rancangan dan material
moderate heat. 2001. Medicine &
yang tepat sesuai dengan jenis olahraga.
Science in Sports & Exercise Journal .
7. Vintage, V. f. (n.d.). Olympic sportwear:
DAFTAR PUSTAKA
1. Goldman RF and Kampmann B. a complet history. 2015. Available from

Biomedical effects of clothing on human http://www.visforvintage.net. Akses 20

thermal comfort and strain. Handbook Juli 2015

on clothing 2nd ed. 2007. NATO 8. Maughan RJ, Reilly T and Lees A.

Research Study Group. UK. Sport ergonomics. 2009. The Olympic

2. Wikipedia.org. (n.d.). Textbook of Science in Sport. Wiley

http//www.en.m.wikipedia.org. Retrieved online library.


9. Faulkner SH, Ferguson RA, Gerrett N,
July 27, 2015. Available rom
http//www.en.m.wikipedia.org Hupperets M, Hodder SG et al. Sport
Ergonomics. 201

80
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 4, No.1 : 72-80, April 2016

81

Anda mungkin juga menyukai