Anda di halaman 1dari 22

Volume 03, Nomor 01, Juli 2014

Hal 111 - 132

PENGARUH KEKOMPAKAN DALAM TEAMWORK TERHADAP


KINERJA KARYAWAN PADA PT. MANDIRI LOGISTINDO
SURABAYA

Umi Elan, Bayu Aji Pamungkas

ABSTRAK

Di Surabaya, banyak perusahaan yang bergerak dibidang


jasa pengiriman atau sering dikenal dengan perusahaan expedisi,
salah satunya PT. Mandiri logistindo berdiri pada tanggal 23 februari
2007, Jl. Srimahi II No. 3 Moh. Ramdan – Bandung. Untuk bisa
lebih berkembang dan bonafit, perusahaan yang bergerak dibidang
expedisi ini memerlukan sarana dan prasarana yang dapat menelayani
konsumen secara maksimal. Salah satu kunci dari keberhasilan dalam
ketepatan waktu pengiriman barang disebabkan adanya rasa saling
membantu, bersatu padu dalam menghadapi masalah yang tertanam
pada semua anggota teamwork.
Tujuan penenelitian adalah untuk menganalisa seberapa besar
pengaruh kekompakan dalam Teamwork di PT. Mandiri Logistindo
Surabaya yang berpotensi meningkatkan kinerja karyawan dari
sebelumnya.Metode yang digunakan adalah metode survey dengan
pendekatan kuantitatif eksplanatif. Dimana data yang digunakan
adalah data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan
melalui kuesioner, wawancara dan observasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kekompakan dalam semua teamwork yang ada
pada PT Mandiri Logistindo terhadap kinerja karyawan mempunyai
kekompakan yang baik.dan pada hasil Uji Crosstab pada faktor jabatan
karyawan bagian staf operasional mempunyai pengaruh paling besar
terhadap kekompakan teamwork yaitu sedangkan faktor yang paling
kecil mempengaruhi kekompakan teamwork adalah pada faktor usia
35-45.
Kata kuci : pengiriman barang, teamwork, kekompakan

111
Volume 03, Nomor 01, Juli 2014

PENDAHULUAN kekompakan sosio-emosional. Membantu


perkembangan kekompakan sosio-
Menurut Stepen P. Robbins- emosional perlu diseimbangkan dengan
Timoty A Judge (2008:404) tim semakin kekompakan tim.
menjadi cara utama untuk mengatur
Menurut Dewi (2007:46)
pekerjaan di berbagai perusahaan bisnis
pengertian kekompakan adalah bekerja
kontemporer. Tim dengan para individu
sama secara teratur dan rapi, bersatu
yang fleksibel memiliki anggota yang
padu dalam menghadapi suatu pekerjaan
mampu menyelesaikan tugas anggota
yang biasanya ditandai adanya saling
lainnya, hal ini menghasilkan kinerja tim
ketergantungan.
yang lebih tinggi.
Menurut Stephen P. Robbins–
Boeing Company menciptakan
Timoty A. Judge (2008:380), berbagai
sebuah tim yang terdiri atas karyawan-
penelitian secara konsisten menunjukan
karyawan dari bagian produksi,
bahwa kekohesifan dan produktifitas
perencanaan, peralatan desain, dan
bergantung pada norma-norma terkait
sistem informasi untuk mengotomatisasi
kinerja yang telah ditetapkan. jika
pelat-pelat dalam program C-17. Dari tim
kekompakan tinggi dan norma kinerja
tersebut mengurangi waktu siklus dan
rendah produktifitas akan rendah. Jika
biaya secara drastis, serta meningkatkan
kekompakan rendah dan norma kinerja
kualitas program C-17. Tim ini terdiri atas
tinggi, produktivitas meningkat, tetapi
karyawan-karyawan yang berasal dari
lebih sedikit bila dibandingkan pada
tingkat hirarkis yang kurang lebih sama,
situasi kekompakan tinggi dan norma
tetapi dari berbagai bidang pekerjaan
kinerja tinggi.
yang berbeda, yang berkumpul untuk
menyelesaikan sebuah tugas. Menurut Stephen P. Robbins–
Timoty A. Judge (2008:406), teamwork
Menurut Dewi (2007:50) cara
merupakan sarana yang sangat baik
agar teamwork bekerja secara maksimal
adalah dengan menjaga agar ukuran dalam menggabungkan berbagai talenta
kelompok-kelompok tugas tetap kecil, dan dapat memberikan solusi inovatif
menyakinkan standar-standar kinerja dan suatu pendekatan yang mapan, selain
sasaran-sasaran harus jelas dan dapat itu ketrampilan dan pengetahuan yang
diterima, mencapai beberapa keberhasilan beranekaragam yang dimiliki oleh
awal dan mengikuti petunjuk-petunjuk anggota tim juga merupakan nilai tambah
praktis. yang membuat lebih menguntungkan
jika dibandingkan seorang individu
Menurut Dewi (2007:51) untuk yang brilian sekalipun. Sebagai
memaksimalkan kinerja teamwork kumpulan individu yang bekerjasama
dibutuhkan kekompakan. Kekompakan untuk mencapai suatu tujuan,kumpulan
ditandai dengan kuatnya hubungan antar individu-individu tersebut memiliki
anggota tim yang saling merasakan adanya aturan dan mekanisme kerja yang jelas
ketergantungan dalam urutan tugas, serta saling tergantung antara satu dengan
ketergantungan hasil yang ingin dicapai yang lain, dapat menghasilkan sinergi
dan komitmen yang tinggi sebagai bagian positif melalui usaha yang terkoordinasi.
dari sebuah tim. Teamwork dipilih sendiri Usaha-usaha individual menghasilkan
oleh beberapa orang yang mengangkat satu tingkatan kinerja yang lebih tinggi
teman satu timnya sendiri dan cara-cara dari pada jumlah masukan individual.
sosial selepas kerja dapat merangsang

112
Pengaruh Kekompakan Dalam Teamwork Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT. Mandiri Logistindo Surabaya

Rivai (2009:309) mengemukakan Untuk bisa lebih berkembang


bahwa kinerja merupakan perilaku nyata dan bonafit, perusahaan yang bergerak
yang ditampilkan setiap orang sebagai dibidang expedisi ini memerlukan sarana
prestasi kerja yang dihasilkan oleh dan prasarana yang dapat menelayani
karyawan sesuai dengan perannya dalam konsumen secara maksimal, contoh :
perusahaan atau dengan kata lain kinerja mempunyai gudang untuk menyimpan
karyawan merupakan suatu hal yang sementara stok barang, mempunyai
sangat penting dalam upaya perusahaan truk sendiri yang dapat mengambil atau
untuk mencapai tujuannya. Kinerja mengirim barang ke tempat tujuan.
(performance) mengacu kepada kadar
PT. Mandiri Logistindo secara
pencapaian tugas-tugas yang membentuk
bertahap menujukan peningkatan, ini
sebuah pekerjaan karyawan. Kinerja
dapat dilihat dari cakupan layanan yang
merefleksikan seberapa baik karyawan
semakin diperluas dan ketepatan waktu
memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan.
pengiriman barang sampai tempat tujuan.
Di Surabaya, banyak perusahaan Salah satu kunci dari keberhasilan dalam
yang bergerak dibidang jasa pengiriman ketepatan waktu pengiriman barang
atau sering dikenal dengan perusahaan disebabkan adanya rasa saling membantu,
expedisi, misalkan PT. Trans Papua, bersatu padu dalam menghadapi masalah
PT. Trasporindo Agung Sejahtera, PT. yang tertanam pada semua anggota
Samudra Pasific Maju, PT. Mandiri teamwork.
Logistindo, dan lain-lain. PT. Trans Papua
Dari observasi lapangan
lebih memfokuskan area pengirimannya
menujukan pada saat proses kerja di
di indonesia bagian timur yaitu Timika,
lapangan, anggota teamwork sigap
Merauke, dan Jayapura. PT. Trasporindo
dalam menyiapkan traking dan kontener,
Agung Sejahtera melayani pengiriman
mempersiapkan barang yang akan dikirim,
area Medan, Jakarta, Surabaya dan
ketepatan waktu pengambilan barang
Makasar. PT. Samudera Pasific Maju,
dengan jadwal keberangkatan kapal.
melayani pengiriman barang area
Pekanbaru, Jambi dan Sampit. Sedangkan PT. Mandiri Logistindo cabang
untuk wilayah pengiriman PT. Mandiri Surabaya, terdapat 4 tim dari departemen
Logistindo meliputi Makasar, Jawa Barat, yang berbeda, tim ini terdiri dari tim
Jawa Tengah, Pekanbaru, Banjarmasin, marketing beranggotakan 4 orang, tim
Samarida, Sampit dan Merauke. penerimaan barang terdiri dari 8 orang, tim
PT. Mandiri logistindo berdiri pengiriman barang terdiri dari 12 orang,
pada tanggal 23 februari 2007, Jl. Srimahi tim pengecekan barang beranggotakan 11
II No. 3 Moh. Ramdan – Bandung. orang.
Perusahaan ini bergerak di bidang
ekspedisi, perusahaan ini didirikan METODE PENELITIAN
awalnya hanya melayani pengiriman bibit
sawit yang dikirim ke Sumatera. Menurut Sugiyono (2010:2)
metode penelitian pada dasarnya
Pada tanggal 12 September 2008, merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
PT. mandiri Logistindo membuka cabang data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
di Surabaya, berkedudukan di Perumahan Selanjutnya dibagi dalam 4 kata kunci.
Alamuda Regency blok D 1, Kecamatan Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian
Kebraon, Surabaya. Secara konsisten di dasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu
perusahaan ini terus berkembang.

113
Volume 03, Nomor 01, Juli 2014

rasional, empiris, dan sistematis. Rasional Mangkuprawira (2009:32)


berarti penelitian yang dilakukan cara- menyatakan bahwa kekompakan tim
cara yang masuk akal sehingga terjangkau dapat dilihat ketika para anggota
oleh penalaran manusia. Empiris berarti tertarik pada tim dan termotivasi
cara-cara yang dilakukan dapat diamati untuk tinggal didalamnya. Indikator
oleh indra manusia, sehingga orang lain yang digunakan untuk mengukur
dapat mengamati dan mengetahui cara- kekompakan Teamwork adalah
cara yang digunakan. Sistematis artinya Interaksi Tim, Konsep Tujuan,
proses yang digunakan dalam penelitian Ketertarikan Pribadi Terhadap Tim
mengunakan langkah-langkah tertentu 2. Variabel Terikat (Y)
bersifat logis. Menurut Sugiyono (2010:59) variabel
terikat atau variabel independen
Jenis Penelitian dan Pendekatan adalah variabel yang dipengaruhi atau
Penelitian yang menjadi akibat, karena adanya
Untuk menjawab permasalahan variabel bebas. Kinerja karyawan
yaitu tentang peranan kekompakan dalam menjadi variabel terikat.
teamwork yang dapat meningkatkan Mangkunegara (2005:9)
kinerja karyawan, digunakan metode mengemukakan bahwa kinerja
survey dengan jenis dan pendekatan karyawan adalah hasil kerja secara
penelitian kuantitatif eksplanatif. kualitas dan kuantitas yang dicapai
Menurut bungin (2001:51) oleh seseorang karyawan dalam
kualitatif eksplanatif adalah penelitian melaksanakan tugasnya sesuai dengan
yang bertujuan untuk menjelaskan tanggung jawab yang diberikan
hubungan suatu variable dengan variable kepadanya.
yang lain untuk menguji suatu hipotesis. Untuk mengukur indikator kinerja
Penelitian eksplanatif dilakukan terhadap karyawan menurut Wibowo (2008:77)
sampel dan hasil penelitian tersebut dapat yang digunakan adalah Tujuan,
digeneralisasi terhadap populasinya. Standart, Umpan Balik, Alat/Sarana,
Komprtensi, Motif, Peluang.
Definisi Operasional Variabel dan
Indikator Variabel Penelitian Mengoprasikan Kekompakan Tim.
Menurut Sugiyono (2010:31), Populasi dan Sampel
definisi operasional adalah penentuan Menurut Sugiyono (2010:115)
konstrak atau sifat yang akan dipelajari mengatakan bahwa populasi merupakan
sehingga menjadi variabel yang dapat wilayah generalisasi yang terdiri atas
diukur. Untuk penelitian ini variable yang objek atau subjek yang mempunyai
diukur sebagai berikut: kualitas dan karakteristik tertentu yang
1. Variabel Bebas (X) ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
Menurut Sugiyono (2010:59) variabel dan kemudian ditarik kesimpulan.
bebas atau variabel independen Dalam penelitian ini adalah
adalah variabel yang mempengaruhi anggota 4 tim yang berada di PT. Mandiri
atau yang menjadi sebab perubahan Logistindo Surabaya yaitu total semua
atau timbulnya variabel dependen. anggota tim yang bekerja, dengan jumlah
Di skripsi ini kekompakan teamwork 35 orang.
menjadi variabel bebas.

114
Pengaruh Kekompakan Dalam Teamwork Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT. Mandiri Logistindo Surabaya

Menurut Sugiyono (2010:116) Responden yang dimaksud


mengatakan bahwa sampel adalah bagian adalah anggota tim PT. Mandiri
suatu subjek atau objek yang mewakili, Logistindo Surabaya. Cara yang
dalam penelitian ini yang diambil oleh digunakan dalam wawancara oleh
peneliti adalah data karyawan unit peneliti yakni secara langsung
produksi, karyawan unit pergudangan dan kepada narasumber.
karyawan unit pengiriman yang bekerja. c. Observasi
Sedangkan menurut Suharsimi Menurut Sugiyono (2010:204)
Arikunto (2006 : 134) apabila subyeknya Pengumpulan data dengan cara
kurang dari 100, lebih baik diambil mengadakan pengamatan secara
semua sehingga penelitiannya merupakan langsung pada obyek penelitian.
penelitian populasi.Tetapi jika jumlah Cara obeservasi yang dilakukan
subyeknya besar, dapat diambil antara10- oleh peneliti adalah jenis observasi
15% atau lebih. sistematik. Observasi sistematik
adalah observasi yang dirancang
Tehnik Pengumpulan Data secara sistematis, tentang apa
yang akan diamati, dan dimana
Dalam penelitian ini peneliti tempatnya.
menggunakan jenis data kualitatif dari
sumber primer dan sumber sekunder. 2. Data Sekunder
1. Data Primer Sumber data sekunder merupakan
Data primer adalah sumber data yang sumber data yang tidak memberikan
secara langsung memberikan data informasi secara langsung kepada
kepada pengumpul data (Sugiyono, pengumpul data. Sumber data
2010:193). Dengan cara sebagai sekunder ini dapat berupa hasil
berikut : pengolahan lebih lanjut dari data
a. Kuisioner primer yang disajikan dalam bentuk
Menurut Sugiyono (2010:198) lain atau dari orang lain (Sugiyono,
kuisioner merupakan teknik 2010:193).
pengumpulan data yang dilakukan Sumber data dalam penelitian ini
dengan cara memberi seperangkat diperoleh secara langsung dari
pertanyaan atau pernyataan obyek penelitian yang didapat dari
tertulis kepada responden untuk data kuisioner dengan karyawan PT.
dijawab. Cara yang digunakan Mandiri Logistindo Surabaya.
yakni dengan skala likert.
b. Wawancara Tehnik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2010:194) Pada penelitian ini analisis
wawancara digunakan sebagai dan pengolahan data akan digunakan
teknik pengumpulan data, apabila analisis skala likert untuk memberikan
peneliti ingin melakukan studi nilai terhadap jawaban responden,
pendahuluan untuk menemukan Menurut Sugiyono, (2010:132) ”Skala
permasalahan yang harus likert digunakan untuk mengukur sikap,
diteliti, dan juga apabila peneliti pendapat dan persepsi seseorang atau
ingin mengetahui hal-hal dari sekelompok orang tentang fenomena
responden yang lebih mendalam sosial. Dalam penelitian fenomena sosial
dan jumlahnya sedikit/kecil. ini telah ditetapkan secara spesifik oleh

115
Volume 03, Nomor 01, Juli 2014

peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai 1. Validitas dan Reliabilitas


variabel penelitian. Dengan skala likert, Mengingat pengumpulan data
maka variabel yang diukur dijabarkan dilakukan melalui penggunaan
menjadi 6 indikator variabel. Kemudian kuisioner, maka faktor kesungguhan
indikator tersebut dijadikan titik tolak responden dalam menjawab kuisioner
untuk menyusun item-item instrumen merupakan hal yang sangat penting,
yang dapat berupa pernyataan yang oleh sebab itu sebelumnya perlu
kemudian dijawab oleh responden”. dilaksanakan pengujian validitas dan
Pengukuran Instrumen yang reliabilitas untuk memastikan bahwa
dipakai dalam penelitian ini menggunakan alat ukur yang digunakan dalam
skala likert dengan pengisian kuesioner penelitian ini valid dan realiabel.
yang disusun dalam bentuk kalimat Uji validitas ini dimaksudkan untuk
pertanyaan. Masing-masing pertanyaan menguji seberapa baik instrumen
mempunyai sekor atau nilai yang berbeda- penelitian mengukur konsep yang
beda, dan responden diminta mengisi seharusnya diukur.Untuk mengetahui
daftar pertanyaan tersebut dengan cara apakah item-item pertanyaan yang
memberi tanda silang (X) pada lembar tersaji dalam kuesionar benar-benar
jawaban kuesioner. mampu mengungkapkan dengan
pasti tentang apa yang akan diteliti.
Kriteria penilaian adalah sebagai
Caranya yaitu dengan analisis item
berikut :
dimana setiap nilai yang ada pada
1. Jika responden menjawab “STS” setiap butir pertanyaan dikorelasikan
diberi skor 1 dengan nilai total seluruh butir
2. Jika responden menjawab “TS” diberi pertanyaan. Menurut Sugiyono
skor 2 (2010:426) pengujian validitas dapat
3. Jika responden menjawab “N” diberi dilakukan dengan menggunakan
skor 3 korelasi Pearson Product Moment
4. Jika responden menjawab “S” diberi 2. Uji Validitas
skor 4
Butir yang mempunyai korelasi
5. Jika responden menjawab “SS” diberi positif dengan kriterium (skor total)
skor 5 serta korelasinya tinggi, menunjukkan
bahwa butir tersebut mempunyai
Keterangan :
validitas yang tinggi pula. Syarat
STS : Sangat Tidak Setuju
minimum untuk dianggap memenuhi
TS : Tidak Setuju
syarat adalah nilai r=0,3; jika nilair
N : Netral
<0,3 maka dinyatakan tidak valid.
S : Setuju
SS : Sangat Setuju Ketentuan penilaian validitas dengan
kriteria sebagai berikut.
Selanjutnya untuk mengetahui 0.800<rxy<1000 validitas sangat tinggi
pengaruh kekompakan teamwork, dan 0.600<rxy<0.799 validitas tinggi
karakteristik teamwork, terhadap kinerja 0.400<rxy<0.599 validitas cukup
karyawan PT. Mandiri Logistindo
0.200<rxy<0.399 validitas rendah
Surabaya, maka digunakan alat analisis
regresi linier sederhana. Kemudian 0.000<rxy<0.199 validitas sangat
dibantu dengan program SPSS 15.0 for rendah
windows. Langkah-langkahnya adalah: rxy <0.000 tidak valid

116
Pengaruh Kekompakan Dalam Teamwork Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT. Mandiri Logistindo Surabaya

3. Uji Reliabilitas 6. Perhitungan Koefisien Korelasi (R)


Reliabilitas ini merupakan bentuk Priyatno (2009:78), Koefisien ini
uji kualitas data (kehandalan) digunakan untuk menunjukan seberapa
yang menunjukkan stabilitas dan besar hubungan yang terjadi antara
konsistensi dari instrumen untuk variabel independen secara serentak
mengukur konstruk (variabel). terhadap variabel dependen. Koefisien
Suatu kuisioner dikatakan reliabel korelasi dengan simbol “R”
jika didapatkan jawaban seseorang Sedangkan menurut Arikunto
terhadap pertanyaan adalah konsisten (2002:77) tabel koefisien adalah
atau stabil apabila digunakan tabel koefisien korelasi untuk melihat
berulang kali pada waktu yang seberapa kuat pengaruh antara variabel
berbeda, atau dari waktu kewaktu. bebas terhadap variabel tidak bebas :
Untuk mengetahui apakah alat ukur
Priyatno (2009:79), Analisis
reliabel atau tidak,maka akan diuji
determinasi ini digunakan untuk
dengan menggunakan metode Alpha
mengetahui besarnya variasi
Cronbach. Sebagai pedoman umum
persentase pengaruh variabel
untuk menentukan reliabilitas butir
independen secara serentak terhadap
pertanyaan maka suatu instrumen
variabel dependen. Besarnya
dikatakan reliabel jika alfacronbach≥
koefisien deterninasi (R ) adalah 0
2
0,6. Jika nilai alfacronbach <0,6 maka
sampai dengan 1. Semakin mendekati
instrumen dianggap tidak reliabel.
0 besarnya R2 semakin kecil pula
4. Metode Regresi Linier Sederhana pengaruh variabel independen
Di mana data akan diolah dengan terhadap nilai variabel dependen.
menggunakan cara statistik dalam Sebaliknya, semakin mendekati 1
bentuk metode regresi linier sederhana besarnya R2, maka semakin besar
yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas
pengaruh dari beberapa variabel terhadap variabel terikat.
bebas terhadap satu variabel terikat. 7. Perhitungan Interval
Prosedur pengujian hipotesis dengan
menggunakan persamaan regresi linier Perhitungan interval dari kekompakan
sederhana dengan rumus Sugiyono teamwork yang diambil adalah dengan
(2010:270) pengujian validitas dapat cara mengklasifikasikan menjadi 2
dilakukan dengan menggunakan kategori yaitu kekompakan teamwork
korelasi Pearson Product Moment. baik dan kekompakan teamwork
buruk, kinerja bagus dan kinerja buruk
Y = a + b X +e
kriteria kategorinya adalah dengan
Di mana: memperhatikan skoring kuisioner
Y = Kinerja karyawan yang ditetapkan dalam penelitian
X = Kekompakan Teamwork yaitu skor 1 sebagai nilai terendah
a = koefisien konstanta dan skor 5 sebagai nilai tertinggi.
b = koefisien variabel bebas Dengan demikian interval menurut
Azwar dalam Prasetio (2007:55) setiap
e = variabel pengganggu
kategori ditetapkan sebagai berikut :
5. Uji hipotesa
Untuk pengujian hipotesis akan Interval = nilai tertinggi – nilai terendah
menggunakan beberapa perhitungan Jumlah interval/kelas
statistik antara lain :

117
Volume 03, Nomor 01, Juli 2014

8. Uji Tes “t” HASIL DAN PEMBAHASAN


Menurut Hartono, (2009:146) uji
tes “t” adalah satu uji statistik yang PT. Mandiri logistindo berdiri
digunakan untuk mengetahui ada pada tanggal 23 februari 2007, Jl.
tidaknya perbedaan yang signifikan Srimahi II No. 3 Moh. Ramdan –
dari 2 buah mean sempel (dua buah Bandung. Perusahaan ini bergerak
variabel yang di komparatif). di bidang ekspedisi, perusahaan ini
Menurut Hartono, (2009:147) cara didirikan awalnya hanya melayani
memberikan interpretasi terhadap t0 pengiriman bibit sawit yang dikirim ke
adalah dengan merumuskan hipotesa Sumatera.
alternatif (Ha) yang menyatakan Pada tanggal 12 September 2008,
adanya perbedaan dan hipotesa nol PT. mandiri Logistindo membuka cabang
(Ho) menyatakan tidak ada perbedaan. di Surabaya, berkedudukan di Perumahan
Setelah itu mencari df atau db tersebut Alamuda Regency blok D 1, Kecamatan
berkonsultasi pada tabel nilai “t0” Kebraon, Surabaya. Dibukanya cabang
hasilnya disebut t tabel (tt ), selanjutnya Surabaya ini bertujuan untuk melayani
dibandingkan t dengan tt dengan pengiriman pupuk yang akan dipakai
ketentuan : untuk kebun sawit yang telah dikirim dari
a. Bila t sama dengan atau lebih Jawa Barat ke Sumatera. Seiring berjalan
besar dari tt maka hiipotesa nol waktu, banyak pelanggan-pelanggan
(H) ditolak, yang berarti ada baru yang mengirim barangnya lewat
perbedaan yang signifikan. PT. Mandiri Logistindo, secara bertahap
b. Bila t0 lebih kecil dari tt maka menunjukan peningkatan, ini dapat
hiipotesa nol (Ho) diterima, yang dilihat dari cakupan layanan yang
berarti tidak ada perbedaan yang semakin diperluas meliputi Makasar,
signifikan. Jawa Barat, Jawa Tengah, Pekanbaru,
9. Uji Crosstab Banjarmasin, Samarida, Sampit dan
Merauke.
Menurut Sri Rahayu, (2005:115)
crosstab adalah table silang yang Di Surabaya persaingan
terdiri atas satu baris atau lebih dan satu antar perusahaan expedisi sangat
kolom atau lebih. Crosstab digunakan ketat, misalkan PT. Trans Papua, PT.
untuk menganalisa 2 variabel atau Trasporindo Agung Sejahtera, PT.
lebih, sampai dengan menghitung Samudra Pasific Maju, dan lain-lain.
apakah ada hubungan antara baris PT. Trans Papua lebih memfokuskan
dengan kolom. Langkah yang area pengirimannya di indonesia
dilakukan adalah dengan melakukan bagian timur yaitu Timika, Merauke,
survey dengan pengambilan data dari dan Jayapura. PT. Trasporindo Agung
kuisioner yang dibagikan kepada Sejahtera melayani pengiriman area
responden, kemudian ditabulasiakan Medan, Jakarta, Surabaya dan Makasar.
dalam baris dan kolom. Data yang PT. Samudera Pasific Maju, melayani
telah dibuat kemudian dilakukan pengiriman barang area Pekanbaru,
analisis dengan bantuan program Jambi dan Sampit.
SPSS.15.

118
Pengaruh Kekompakan Dalam Teamwork Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT. Mandiri Logistindo Surabaya

Tabel 1 pengiriman barang disebabkan adanya


Laporan Pengiriman barang PT. rasa saling membantu, bersatu padu dalam
Mandiri Logistindo Surabaya,tahun menghadapi masalah yang tertanam pada
2011-2014 semua anggota teamwork.
Tahun Jenis Barang Jumlah Tujuan PT. Mandiri Logistindo cabang
2011 Pupuk 1.500 Ton Banjarmasin Surabaya, terdapat 4 tim dari departemen
Besi Ulir 3.000 Ton Makasar
2012 Pupuk 2.200 Ton Banjarmasin
yang berbeda, tim ini terdiri dari tim
Besi Ulir 12.000 Ton Makasar marketing beranggotakan 4 orang, tim
Pupuk 250 Ton Jawa Tengah penerimaan barang terdiri dari 8 orang, tim
Pupuk 200 Ton Jawa Barat
pengiriman barang terdiri dari 12 orang,
2013 Pupuk 1.800 Ton Banjarmasin
Pupuk 450 Ton Pekanbaru tim pengecekan barang beranggotakan 11
Pupuk 300 Ton Sampit orang. Jumlah anggota dari 4 tim adalah
Besi Ulir 6.000 Ton Makasar 35 orang.
Pupuk 500 Ton Jawa Tengah
Pupuk 750 Ton Jawa Barat Tim marketing yang beranggotakan
2014 Pupuk 2.100 Ton Banjarmasin 4 orang bertugas mencari pelanggan baru
Pupuk 1.600 Ton Pekanbaru
Pupuk 900 Ton Sampit dan memprosikan kelebihan-kelebihan
Besi Ulir 3.000 Ton Makasar perusahaan kepada calon pelanggan yang
Pupuk 650 Ton Samarinda akan menggunakan jasa pengiriman PT.
Besi Polos 1.300 Ton Merauke
Pupuk 700 Ton Jawa tengah
Mandiri Logistindo. Pada tim penerimaan
Pupuk 550 Ton Jawa Barat barang adalah karyawan bagian
Sumber : Data Perusahaan personalia yang di pilih oleh Manager
dan bentuk satu tim untuk membentu
PT. Mandiri Logistindo mempunyai proses penerimaan barang yang masuk
keunggulan dalam ketepatan dan jumlah di Surabaya. Anggota Tim pengiriman
wilayah pengiriman semakin diperluas barang dipilih dari karyawan-karyawan
dari tahun ke tahun. Ketepatan waktu bagian staf operasional yang bertugas
yang dimaksudkan adalah setiap barang menyiapkan barang yang akan dikirim,
yang dikirimkan sampai ketempat tujuan kontener, truk. Tim pengecekan barang
sesuai lama hari yang sudah ditentukan dipilih dari karyawan bagian operasional
sebelumnya. Salah satu kunci dari tugasnya untuk mengecek barang yang
keberhasilan dalam ketepatan waktu akan dikirim.

Gambar 1
Struktur Organisasi PT. Mandiri Logistindo Surabaya
Direktur Utama

Manager Operasional Manager Personalia Manager Markerting

TIM TIM Tim TIM


beranggot berangg beranggot beranggot
akan 11 otakan akan 11 akan 8
12 orang orang orang
orang

Sumber : Olahan Peneliti

119
Volume 03, Nomor 01, Juli 2014

Deskripsi Umum Responden Dari tabel 4.4 di atas, menujukkan


1. Karakteristik Responden Berdasarkan bahwa sebagian besar yaitu sebanyak
Umur 17 orang atau 48,6 % responden
dengan lama kerja kurang dari 2
Tabel 2
tahun, terdapat 11 orang atau 31,4%
Karakteristik Responden Berdasarkan
responden dengan lama kerja antara
Umur
2-4 tahun, sedangkan 7 orang atau
Umur Frekuensi Prosentase 20% responden dengan lama kerja
19 ≤ 25 Tahun 8 22,8 % kurang dari 7 tahun.
25 ≤ 35 Tahun 24 68,6 %
35 ≤ 45 Tahun 3 8,6 % 4. Karakteristik Responden Berdasarkan
Jumlah 35 100 % Tingkat Jabatan
Sumber : Olahan Peneliti Tabel 5
Karakteristik Responden Berdasarkan
Dari tabel 2 di atas, menujukkan
Tingkat Jabatan
bahwa responden terbanyak adalah
umur 25 ≤ 35 tahun yaitu sebesar Jabatan Frekuensi Prosentase
68,6%, sedangkan responden terkecil
Staf Operasional 26 74,3 %
adalah usia 19 ≤ 25 tahun ke atas Personalia 5 14,3 %
sebesar 22,8%. Marketing 4 11,4 %
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah 35 100 %
Tingkat Pendidikan
Sumber : Olahan Peneliti
Tabel 3
Karakteristik Responden Berdasarkan Tabel 5 di atas menujukkan bahwa
Tingkat Pendidikan responden dengan tingkat jabatan staf
Pendidikan Frekuensi Prosentase operasional sebanyak 26 orang atau
SMA/Sederajat 14 40 % 74,3%, responden dengan tingkat
Perguruan Tinggi 21 60 % jabatan personalia sebanyak 5 orang
atau 14,3%, sedangkan responden
Jumlah 35 100 %
dengan tingkat jabatan marketing
Sumber : Olahan Peneliti
sebanyak 4 orang atau 11,4%.
Tabel 3 di atas menujukkan bahwa
responden dengan tingkat pendidikan Uji validitas
SMA/Sederajat sebanyak 14 orang
Tabel 6
atau 40%, sedangkan responden
Hasil Uji Validitas Variabel
dengan tingkat Perguruan Tinggi
Kekompakan Teamwork (X)
sebanyak 21 orang atau 60%.
Item Koefisien Nilai
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Keterangan
kuisioner Korelasi Kritis
Lama Kerja.
1 0,721 0,300 Valid
Tabel 4 2 0,701 0,300 Valid
Karakteristik Responden Berdasarkan 3 0,611 0,300 Valid
Lama Kerja 4 0,517 0,300 Valid
Lama Kerja Frekuensi Prosentase 5 0,496 0,300 Valid
6 0,563 0,300 Valid
≥ 2 tahun 17 48,6 %
2 ≤ 4 tahun 11 31,4 % Sumber: Olahan Peneliti
≥ 7 tahun 7 20 %
Jumlah 35 100 %
Sumber : Olahan Peneliti

120
Pengaruh Kekompakan Dalam Teamwork Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT. Mandiri Logistindo Surabaya

Tabel 7 Tabel 8
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Hasil Uji Reliabilitas
Karyawan (Y) Variabel Alpha Keterangan
Item Koefisien Nilai
Keterangan X 0,741 Reliabel
Kuisioner Korelasi Kritis
1 0,568 0,300 Valid Y 0,747 Reliabel
2 0,551 0,300 Valid Sumber: Olahan Peneliti
3 0,523 0,300 Valid
4 0,771 0,300 Valid
5 0,455 0,300 Valid Keterangan dari tabel 8 di atas
6 0,524 0,300 Valid tersebut di atas adalah sebagai berikut:
7 0,484 0,300 Valid
8 0,677 0,300 Valid 1. Variabel motivasi (X) dengan nilai
9 0,653 0,300 Valid alpha 0,741 lebih besar dari 0,60. Jadi
10 0,479 0,300 Valid variabel motivasi terbukti reliabel.
11 0,748 0,300 Valid
2. Variabel produktivitas kerja
12 0,631 0,300 Valid
13 0,631 0,300 Valid karyawan (Y) dengan nilai alpha
14 0,496 0.300 Valid 0,747 lebih besar dari 0,60. Jadi
variabel kinerja karyawan terbukti
Sumber: Olahan Peneliti
reliabel.
Dari tabel 7 di atas, hasil uji
Uji Analisis Regresi Linier Sederhana
validitas instrumen terbukti semua
variabel yang diolah dari hasil kuisioner Data-data yang diperoleh dari
melalui SPSS didapatkan r tabel > 0,300 jawaban responden kemudian diolah
(r tabel). Jadi seluruh butir pertanyaan dari dengan bantuan SPSS 15,0 didapatkan
variabel bebas maupun variabel terikat hasil sebagai berikut :
terbukti valid. Dari table 9 di bawah analisis
regresi sederhana secara keseluruhan hasil
Uji Reliabilitas perhitungan di atas dapat diinterpretasikan
Dari pengolahan data yang telah sebagai berikut:
diolah penulis didapatkan hasil realibilitas X = 0 ≤ Y = 1,639
sebagai berikut :

Tabel 9
Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Correlations
Model B Std. Error Beta T Sig. Zero-order Partial Part
1 (Constant) 1,639 0,564 2,909 0,006
Teamwork 0,567 0,137 0,585 4,147 0,000 0,585 0,585 0,585

Sumber: Olahan Peneliti

121
Volume 03, Nomor 01, Juli 2014

Artinya apabila nilai X = 0, maka Uji Interval


nilai Y (kinerja) sudah mempunyai nilai Sebagai mana yang telah diuraikan
sebesar 1,639 yang tidak dipengaruhi di atas, bahwa perhitungan interval dari
variabel apapun. penilaian kekompakan teamwork terhadap
Y = 1,639 + 0,567X kinerja yang diambil adalah dengan cara
mengklasifikasi masing-masing menjadi
Yang menunjukkan bahwa Jika X 2 kategori yaitu kekompakan teamwork
(kekompakan teamwork) berubah dengan baik dan kekompakan teamwork buruk,
satu satuan, maka Y (kinerja) akan berubah kinerja baik dan kinerja buruk. Adapun
sebesar 0,567 satuan, artinya semakin kriteria kategorinya adalah dengan
kompak anggota teamwork, maka kinerja memperhatikan skoring hasil kuisioner
karyawan akan semakin meningkat serta yang ditetapkan dalam penelitian yaitu
menganggap variabel lain tetap/konstan. skor 1 sebagai nilai terendah dan skor 5
sebagai nilai tertinggi.
Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Dengan demikian interval
Korelasi Determinasi (R2) menurut Azwar (2002:107) setiap kategori
Tabel 10 ditetapkan sebagai berikut :
Model Summary Interval = nilai tertinggi – nilai terendah
Std. Error Jumlah interval/kelas
R Adjusted
Model R of the
Square R Square Interval = 5 – 1 = 4 = 2
Estimate
2 2
1 .585a .343 .323 .35029 Jadi intervalnya adalah = 2
Sumber: Olahan Peneliti
Dengan interval yang diperoleh
Dari tabel 10 dijelaskan : diatas, maka interval masing-masing
variabel sebagai berikut :
1. Dari hasil Adjusted R Square = 0,323
dapat dikatakan bahwa perubahan 3<5 = Baik
variabel terikat (Y) sebesar 32,3% 1<3 = Buruk
terhadap variabel X sebagian sisanya
67,7% disebabkan oleh faktor lain, Dari hasil pengumpulan data
misalkan kedisiplinan, komitmen melalui penyebaran kuisioner yang terdiri
kerja, loyalitas, kepuasan, persepsi atas pernyataan-pernyataan mengenai
kerja, dan motivasi. Ini tidak masuk kekompakan dalam teamwork terhadap
dalam penelitian. kinerja karyawan, maka dapat dilakukan
penilaian terhadap kekompakan dalam
2. R Square = 0,343 artinya variasi dalam
teamwork terhadap kinerja karyawan
variabel bebas X mampu menjelaskan
pada PT. Mandiri Logistido Surabaya.
variabel terikat Y sebesar 34,3 %.
Penilaian ini dengan menghitung rata-
3. R = 0,585 artinya cukup tinggi rata jawaban responden terhadap setiap
hubungan antara variabel bebas X item pernyataan mengenai kekompakan
terhadap variabel terikat Y yaitu teamwork, dan kinerja karyawan
sebesaar 58,5% sehingga dapat tersebut.
dikatakan hubungan variabel X
terhadap Y adalah cukup tinggi. Penyajian dari data yang
dimaksud adalah dengan membuat
tabulasi data sesuai dengan karakteristik

122
Pengaruh Kekompakan Dalam Teamwork Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT. Mandiri Logistindo Surabaya

responden masing-masing yang kemudian 1. Analisis hasil indikator kekompakan


dihubungkan dengan nilai yang diperoleh tim di PT. Mandiri Logostindo sebagai
dari hasil kuisioner yang disebarkan berikut :
kepada responden. Berdasarkan tabel 11 dapat diketahui
bahwa hasil skoring rata-rata dari
Statistik Deskriptif indikator interaksi tim adalah sebesar
Dari hasil penyebaran kuisioner 3.94, artinya indikator interaksi tim
tentang pengaruh kekompakan teamwork dalam kekompakan teamwork masuk
terhadap kinerja kemudian dilakukan dalam kategori baik.
kategoriterhadap kekompakan teamwork Berdasarkan tabel 12 dapat diketahui
sesuai indikator yang digunakan. bahwa hasil skoring rata-rata dari
Selanjutnya dari hasil masing-masing indikator konsep tujuan adalah sebesar
indikator yang telah diperoleh nilai rata- 4,09, yang artinya indikator konsep
rata kemudian dilakukan analisis atas tujuan dalam kekompakan teamwork
hasil tersebut. masuk dalam kategori baik.

Tabel 11
Diskripsi Indikator Interaksi Tim
    Interaksi Tim   Skoring          
STS TS N S SS
JML Rata-rata
  (1) (2) (3) (4) (5)
A Segera membantu anggota tim yang
mengalami masalah atau kesulitan dalam 1 1 19 14 150 4.28
melaksanakan pekerjaan.
B Segera menyampaikan informasi kepada
semua anggota tim jika terjadi perubahan
3 15 10 7 126 3.6
jadwal keberangkatan kapal, ataupun
kesiapan barang yang akan dikirim.
Nilai Rata-rata 3.94
Sumber : Olahan Peneliti

Tabel 12
Diskripsi Indikator Konsep Tujuan
   Konsep Tujuan   Skoring          
STS TS N S SS
    JML Rata-rata
(1) (2) (3) (4) (5)
A Mementingkan tujuan perusahaan dari
1 1 21 12 148 4.22
pada kepentingan pribadi.
B Mengadakan meeting sebelum
1 7 19 8 139 3.97
melaksanakan pekerjaan.
Nilai rata-rata 4.09
Sumber : Olahan Peneliti

123
Volume 03, Nomor 01, Juli 2014

Tabel 13
Diskripsi Indikator Ketertarikan Pribadi Terhadap Tim
Ketertarikan Pribadi
  Skoring          
Terhadap Tim
STS TS N S SS
JML Rata-rata
(1) (2) (3) (4) (5)
Aktif dalam setiap
A kegiatan yang diadakan 13 22 162 4.62
oleh tim.
Bekerja secara maksimal
dan tetap menjaga
B 8 23 4 136 3.88
kekompakan tim agar
lebih solit.
Nilai rata-rata 4.25
Sumber : Olahan Peneliti

Berdasarkan tabel 13 diatas dapat karyawan masuk dalam kategori


diketahui bahwa hasil skoring rata- baik.
rata dari indikator ketertarikan pribadi Berdasarkan tabel 15 dismping dapat
terhadap tim adalah sebesar 4,25, diketahui bahwa hasil skoring rata-
yang artinya indikator konsep tujuan rata dari indikator standart terhadap
dalam kekompakan teamwork masuk tim adalah sebesar 4,11, yang artinya
dalam kategori baik. indikator standart dalam kinerja
karyawan masuk dalam kategori
2. Analisis hasil indikator dari kinerja baik.
karyawan di PT Mandiri Logistindo Berdasarkan tabel 16 samping dapat
sebagai berikut : diketahui bahwa hasil skoring rata-
Berdasarkan tabel 14 dibawah dapat rata dari indikator umpan balik
diketahui bahwa hasil skoring rata- terhadap tim adalah sebesar 3,98,
rata dari indikator tujuan terhadap yang artinya indikator umpan balik
tim adalah sebesar 3,95, yang artinya dalam kinerja karyawan masuk dalam
indikator tujuan dalam kinerja kategori baik.

Tabel 14
Diskripsi Indikator Tujuan
  Skoring
Tujuan STS TS N S SS JML Rata-rata
  (1) (2) (3) (4) (5)
 A Memberikan pelatihan-pelatihan
kepada karyawan, sesuai 3 10 12 10 134 3.82
bidangnya.
B Selalu meningkatkan mutu
pelayanan yang diberikan kepada 6 20 9 143 4.08
pelanggan
Nilai rata-rata 3.95

Sumber : Olahan Peneliti

124
Pengaruh Kekompakan Dalam Teamwork Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT. Mandiri Logistindo Surabaya

Tabel 15
Deskripsi Indikator Standart
   Standart   Skoring          
STS TS N S SS
    JML Rata-rata
(1) (2) (3) (4) (5)
A Mampu menyelesaikan tugas dengan
ketrampilan pemahaman penguasaan 2 16 11 6 126 3.6
tugas yang dimiliki.
B Mampu menyelesaikan pekerjaan tepat
1 4 19 11 144 4.11
waktu sesuai standart kerja.
Nilai rata-rata 3.85
Sumber : Olahan Peneliti

Tabel 16
Deskripsi Indikator Umpan Balik
   Umpan Balik   Skoring          
STS TS N S SS
    JML Rata-rata
(1) (2) (3) (4) (5)
A Saling membantu jika anggota tim
3 12 20 122 3.48
mengalami kesulitan.
B
Memberi pengarahan kepada anggota
1 16 18 157 4.48
tim yang kurang kooperatif

Nilai rata-rata 3.98


Sumber : Olahan Peneliti

Tabel 17
Deskripsi Indikator Alat/Prasarana
   Alat/Prasarana   Skoring          
STS TS N S SS
    JML Rata-rata
(1) (2) (3) (4) (5)
A Kenyamanan ruang kerja, dapat
menambah semangat dalam 5 9 19 2 123 3.51
menjalankan aktivitas pekerjaan.
B
Penggunaan peralatan kerja
yang sesuai standar kerja dapat
1 1 28 5 142 4.05
mendukung kelancaran setiap
pekerjaan.

Nilai rata-rata 3.78


Sumber : Olahan Peneliti

125
Volume 03, Nomor 01, Juli 2014

Berdasarkan tabel 17 diatas dapat tim adalah sebesar 4,13, yang artinya
diketahui bahwa hasil skoring rata-rata indikator kompetensi dalam kinerja
dari indikator alat/prasarana terhadap karyawan masuk dalam kategori baik.
tim adalah sebesar 3,78, yang artinya Berdasarkan tabel 19 dibawah
indikator alat/prasarana dalam kinerja dapat diketahui bahwa hasil skoring
karyawan masuk dalam kategori baik. rata-rata dari indikator motif terhadap
Berdasarkan tabel 18 dibawah tim adalah sebesar 3,67, yang artinya
dapat diketahui bahwa hasil skoring rata- indikator motif dalam kinerja karyawan
rata dari indikator kompetensi terhadap masuk dalam kategori baik.

Tabel 18
Deskripsi Indikator Kompetensi
   Kompetensi   Skoring          
STS TS N S SS
    JML Rata-rata
(1) (2) (3) (4) (5)
A Bekerja secara inovatif mampu
memberi gagasan-gagasan baru yang 2 5 17 11 142 4.05
dapat meningkatkan kinerja
 B
Selalu meningkatkan ketelitian dalam
3 21 11 148 4.22
melaksanakan pekerjaan

Nilai rata-rata 4.13


Sumber : Olahan Peneliti

Tabel 19
Deskripsi Indikator Motif
   Motif            
Skoring
STS TS N S SS
    JML Rata-rata
(1) (2) (3) (4) (5)
A Perusahaan memberi bonus kepada
karyawan diakhir tahun jika target 1 1 7 21 5 133 3,8
tercapai.

B Memberikan ijin cuti kepada


karyawan jika berhalangan
1 1 13 18 2 124 3,54
misalkan, sakit, menikah, keluarga
mengalami musibah.

Nilai rata-rata 3,67

Sumber : Olahan Peneliti

126
Pengaruh Kekompakan Dalam Teamwork Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT. Mandiri Logistindo Surabaya

Tabel 20
Deskripsi Indikator Peluang
   Peluang   Skoring          
STS TS N S SS
    JML Rata-rata
(1) (2) (3) (4) (5)
 A Mengajukan karyawan yang
  3 15 17 154 4.4
berprestasi untuk naik jabatan.
B Memberi kesempatan kepada
karyawan untuk mencoba 1 23 11 150 4.28
tantangan pekerjaan yang baru.
Nilai rata-rata 4.34
Sumber : Olahan Peneliti

Berdasarkan tabel 20 diatas dapat Kekompakan tim terhadap Kinerja


diketahui bahwa hasil skoring rata-rata karyawan pada PT. Mandiri Logistindo.
dari indikator peluang terhadap tim adalah Dengan demikian hipotesis penelitian
sebesar 4,34, yang artinya indikator terbukti.
peluang dalam kinerja karyawan masuk
dalam kategori baik.

Uji Test “t”


Uji t tujuannya untuk mengetahui
ada atau tidak ada pengaruh antara
variabel bebas (X) secara parsial terhadap
variabel terikat (Y).
1. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima.
2. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak.

Hipotesis penelitian : Kekompakan


Teamwork berpengaruh terhadap Kinerja.
Dari tabel didapatkan t hitung = 4,147 dan t Dari gambar 3 dapat menjelaskan
= 1,692 adanya kenaikan pada variabel dependen
tabel
( Y) yang cukup tinggi.
Gambar 2 Area Hipotesis
Uji Crosstab
Daerah Daerah

Penolakan Ho Penolakan Ho
Berdasarkan interval/kelas
Daerah yabg sudah diperoleh guna mengukur
Penerimaan Ho kekompakan anggota teamwork
sebagaimana nilai rata-rata darai hasil
- 4,147 -1,692 0 1,692 4,147
kuisioner terhadap item-item pernyataan,
maka dapat diperoleh kategori kompak
Gambar 2 diatas dijelaskan thitung > dari masing-masing responden
ttabel yaitu 4,147 > 1,692 maka Ho ditolak berdasarkan karakteristik responden
dan Hi diterima. Berarti ada pengaruh dalam tabel dibawah ini :
yang nyata secara parsial antara variabel

127
Volume 03, Nomor 01, Juli 2014

1. Uji Crosstab Usia Terhadap usia karyawan 25 tahun sampai 35


Kekompakan Teamwork tahun sebesar 68,6%.
Dari tabel di bawah dapat dijelaskan, 2. Uji Crostab Pendidikan Terhadap
pada usia 19-25 dengan jumlah Kekompakan Teamwork
karyawan sebanyak 8 orang Dari tabel di bawah dapat dijelaskan,
berpengaruh pada kekompakan karyawan yang tingkat pendidikan
teamwork sebesar 22,9%. Pada SMA berpengaruh terhadap
waktu usia karyawan 25-35 dengan kekompakan teamwork sebesar
jumlah karyawan sebanyak 24 orang 40%, dan pada tingkat pendidikan
berpengaruh pada kekompakan perguruan tinggi berpengaruh
teamwork sebesar 68,6%, sedangkan terhadap kekompakan teamwork
pada usia 35-45 dengan jumlah sebesar 60%. Jadi pada pendidikan
karyawan sebanyak 3 orang tingkat perguruan tinggi menujukan
berpengaruh pada kekompakan berpengaruh kepada kekompakan
teamwork sebesar 8,6%. Jadi yang teamwork paling tinggi yaitu sebesar
paling mempengaruhi pada waktu 60%.

Tabel 21
Usia * Team Work Crosstabulation

Team
Work
Usia 19 = 25 Tahun Count Baik 8 Total 8
% within Usia 100.0% 100.0%
% within Team Work 22.9% 22.9%
% of Total 22.9% 22.9%
25 = 35 Tahun Count 24 24
% within Usia 100.0% 100.0%
% within Team Work 68.6% 68.6%
% of Total 68.6% 68.6%
35 = 45 Tahun Count 3 3
% within Usia 100.0% 100.0%
% within Team Work 8.6% 8.6%
% of Total 8.6% 8.6%
Total Count 35 35
% within Usia 100.0% 100.0%
% within Team Work 100.0% 100.0%
% of Total 100.0% 100.0%

Sumber : Olahan Peneliti


Tabel 22
Pendidikan * Team Work Crosstabulation

Team
Work
Pendidikan SMA Count Baik 14 Total 14
% within Pendidikan 100.0% 100.0%
% within Team Work 40.0% 40.0%
% of Total 40.0% 40.0%
Perguruan Tinggi Count 21 21
% within Pendidikan 100.0% 100.0%
% within Team Work 60.0% 60.0%
% of Total 60.0% 60.0%
Total Count 35 35
% within Pendidikan 100.0% 100.0%
% within Team Work 100.0% 100.0%
% of Total 100.0% 100.0%

Sumber : Olahan Peneliti

128
Pengaruh Kekompakan Dalam Teamwork Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT. Mandiri Logistindo Surabaya

3. Uji Crostab Masa kerja Terhadap yang kurang dari 2 tahun sebesar
Kekompakan Teamwork 46,6%.
Dari tabel 23 dapat dijelaskan, 4. Uji Crostab Jabatan Terhadap
bahwa pada waktu masakerja Kekompakan Teamwork
karyawan kurang dari 2 tahun Dari tabel 24 dapat dijelaskan, jabatan
berpengaruh kepada kekompakan karyawan bagian staf operasional
teamwork sebesar 46,6%. Pada berpengaruh kepada kekompakan
waktu masakerja karyawan 2 tahun teamwork sebesar 73,3%.
sampai 4 tahun berpengaruh kepada Jabatan karyawan bagian personalia
kekompakan teamwork sebesar 31%, berpengaruh kepada kekompakan
dan pada waktu masakerja 4 tahun teamwork sebesar 14,3%, dan jabatan
sampai 7 tahun berpengaruh kepada karyawan bagian marketing sebesar
kekompakan teamwork sebesar 11,4%. Jadi pada karyawan bagian staf
20%. Jadi masakerja yang paling operasional yang paling berpengaruh
mempengaruhi tehadap kekompakan terhadap kekompakan teamwork
teamwork adalah masakerja karyawan sebesar 74,3%.

Tabel 23
Masakerja * Team Work Crosstabulation

Team
Work
Baik Total
Masakerja = 2 tahun Count 17 17
% within Masakerja 100.0% 100.0%
% within Team Work 48.6% 48.6%
% of Total 48.6% 48.6%
2 = 4 tahun Count 11 11
% within Masakerja 100.0% 100.0%
% within Team Work 31.4% 31.4%
% of Total 31.4% 31.4%
4 = 7 tahun Count 7 7
% within Masakerja 100.0% 100.0%
% within Team Work 20.0% 20.0%
% of Total 20.0% 20.0%
Total Count 35 35
% within Masakerja 100.0% 100.0%
% within Team Work 100.0% 100.0%
% of Total 100.0% 100.0%

Sumber : Olahan Peneliti

129
Volume 03, Nomor 01, Juli 2014

Tabel 24
Jabatan * Team Work Crosstabulation
Team
Work
Baik Total
Jabatan Staf ops Count 26 26
% within Jabatan 100.0% 100.0%
% within Team Work 74.3% 74.3%
% of Total 74.3% 74.3%
Personalia Count 5 5
% within Jabatan 100.0% 100.0%
% within Team Work 14.3% 14.3%
% of Total 14.3% 14.3%
Marketing Count 4 4
% within Jabatan 100.0% 100.0%
% within Team Work 11.4% 11.4%
% of Total 11.4% 11.4%
Total Count 35 35
% within Jabatan 100.0% 100.0%
% within Team Work 100.0% 100.0%
% of Total 100.0% 100.0%

Sumber : Olahan Peneliti

PEMBAHASAN lebih sedikit bila dibandingkan pada


situasi kekompakan tinggi dan norma
Dari pembahasan yang telah kinerja tinggi.
dilakukan didapatkan bahwa hasil analisis 2. R = 0,585 ( 58,5 % ) artinya terdapat
sebagai berikut : hubungan yang cukup tinggi antara
1. t hitung > t tabel yaitu 4,147 >1,692 variabel X terhadap variabel Y, hal
, maka Ho ditolak dan Hi diterima, ini seperti yang telah dibahas oleh
berarti terdapat pengaruh yang Sugiyono (2010:59) variabel terikat
nyata secara parsial antara variabel atau variabel dependen adalah variabel
Kekompakan Teamwork terhadap yang dipengaruhi atau yang menjadi
Kinerja Karyawan di PT Mandiri akibat, karena adanya variabel bebas.
Logistindo. Hal ini didukung oleh 3. Dalam indikator kekompakan tim
para ahli dalam pengertian menurut nilainya semua baik, akan tetapi ada
Stephen P. Robbins–Timoty A. Judge nilai terendah yaitu 3,6 yang terdapat
(2008:380), berbagai penelitian dari indikator interaksi tim, hal ini
secara konsisten menunjukan bahwa membuktikan bahwa dalam observasi
kekohesifan dan produktifitas peneliti di lapangan masih sering
bergantung pada norma-norma terkait terjadi miss comunication itu ternyata
kinerja yang telah ditetapkan. jika terbukti, dan nilai tertinggi dari
kekompakan tinggi dan norma kinerja indikator kekompakan tim sebesar
rendah produktifitas akan rendah. Jika 4,62 yang terdapat pada indikator
kekompakan rendah dan norma kinerja ketertarikan pribadi terhadap tim.
tinggi, produktivitas meningkat, tetapi Sedangkan indikator terendah dalam

130
Pengaruh Kekompakan Dalam Teamwork Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT. Mandiri Logistindo Surabaya

kinerja karyawan adalah 3,48 yang Daft, Richard. L. 2000. Management,


terdapat pada indikator umpan balik, alih bahasa Emil Salim, Tinjung
dan indikator kinerja yang tertinggi Desi Nursanti dan Maryanmi
adalah sebesar 4,40, yang terdapat Hermanto, Edisi 5, 2002, Penerbit
pada indikator peluang. Erlangga, Jakarta
Dewi, Sandra. 2007. Teamwork (Cara
PENUTUP Menyenangkan Membangun
Tim Impian). Bandung: Penerbit
Setelah melalui penelitian yang Progressio
telah dilakukan kekompakan dalam Fahmi Irham, 2010, Manajemen Kinerja
teamwork terhadap kinerja karyawan pada Teori dan Aplikasi, Penerbit :
PT. Mandiri Logistindo Surabaya, ternyata Alfabeta, Bandung
terbukti, penelitian ini menunjukkan nilai Griffin, Ricky W., 2004, Management.
koofesien korelasi (R) = 0,585 ( 58,5 % Boston: Houghton Miffin.
) artinya terdapat hubungan yang cukup Hendricks, K. et.all. 2004. The
tinggi antara variabel X (kekompakan Balance Scorecard: To adopt or not
teamwork) sehingga dapat memengaruhi to adopt, Invey Business Journal,
variabel Y (kinerja karyawan), maka pada www.iveybusinessjournal.com
bab ini dapat dikemukakan kesimpulan
dari penelitian yang dilakukan, dimana Hartono, Jogianto. 2009. Analisis
penelitian ini dilakukan berdasarkan pada & Desain Sistem Informasi.
rumusan masalah yang telah di ajukan Yogyakarta, Andi Offset.
dimuka. Adapun hasil penelitian ini dapat Mangkunegara, Anwar Prabu, 2005,
disebutkan sebagai berikut : Manajemen Sumber Daya
Manusia Perusahaan, Cetakan
1. Bahwa kekompakan dalam semua pertama, Penerbit : Remaja
teamwork yang ada pada PT Mandiri Rosdakarya, Bandung
Logistindo terhadap kinerja karyawan
mempunyai kekompakan yang baik. Poernomo, Eddy, 2006, Pengaruh
Kreativitas dan Kerjasama Tim
2. Hasil Uji Crosstab pada faktor jabatan Terhadap Kinerja Manajer Pada
karyawan bagian staf operasional PT. Jesslynk Cakes Indonesia
mempunyai pengaruh paling besar Cabang Surabaya, Adm. Bisnis
terhadap kekompakan teamwork UPN Veteran Jawa Timur. Jurnal
yaitu sedangkan faktor yang paling Ilmu-Ilmu Ekonomi Vol. 6 No. 2
kecil mempengaruhi kekompakan
teamwork adalah pada faktor usia 35- Prasetio, Sri, 2007. Persepsi Masyarakat
45. Surabaya Terhadap Aspek
Pornografi Pada Majalah FHM
Indonesia. Surabaya :Fakultas
DAFTAR PUSTAKA Ilmu Komunikasi, Universitas
Kristen Petra, Skripsi tidak
Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar dipublikasiakan
Evaluasi Pendidikan, Jakarta,
Bumi Aksara, 2007 Puspita, Iis Nadya (2013), . “Peranan
Sistem Pengendalian Manajemen
Bungin, Burhan. Analisis Data Penelitian Dalam Teamwork Pada PT Parkit
Kualitatif. PT Radja Grafindo Mas Tour & Travel Surabaya”.
Persada, Jakarta.2000.

131
Volume 03, Nomor 01, Juli 2014

Rivai, Veithzal, 2009, Manajemen


Sumber Daya Manusia, Untuk
Perusahaan, cetakan kedua,
Penerbit : Raja Grafindo, Jakarta.
Robbins, Stephen P, Timothy A. Judge
2008. Perilaku Organisasi, Edisi
12, Penerbit: PT. Salemba Empat,
Jakarta.
Sedarmayanti, 2007. Manajemen
Sumber Daya Manusia, Penerbit
PT Refika Aditama, Bandung
Sopiah, 2008, Perilaku Organisasional,
edisi pertama, cetakan pertama,
Penerbit : Andi, Yogyakarta
Sri Rahayu (2004), Spss versi 12 dalam
Riset Pemasaran, CV Alfabeta
Bandung.
Sudjana, Anas, Pengantar Evaluasi
Pendidikan, Jakarta: Raja
Gravindo Persada, 2008
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, R&D,
cetakan lima belas, penerbit :
Alfabeta, Bandung
Suman, Yuga Utama, 2011, Analisis
Pengaruh Kerja Tim terhadap
Kinerja Pegawai Universitas
Muhammadiyah Sumatera
Utara. Tesis USU Medan
Supriyono, Achmad Sani, 2010,
Metodologi Riset Manajemen
Sumber Daya Manusia, Penerbit
: UIN Maliki Press, Malang
Tjiptono, Fandy & Anastasia
Diana. (2003). Total Quality
Management, Yogyakarta : Andi
Wibowo, 2008, Manajemen Kinerja,
edisi pertama, cetakan kedua,
Penerbit : RajaGrafindo, Jakarta

132

Anda mungkin juga menyukai