Anda di halaman 1dari 107

ANALISIS PENERIMAAN NASABAH TERHADAP LAYANAN BCA

MOBILE BANKING DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY

ACCEPTANCE MODEL (TAM)

TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :

Vony Alvionita Lany

8040170174

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS DINAMIKA BANGSA JAMBI

2021
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Tugas Akhir : Analisis Penerimaan Nasabah Terhadap Layanan


BCA Mobile Banking dengan Pendekatan
Technology Acceptance Model (TAM)

Nama : Vony Alvionita Lany

NIM : 8040170174

Tanggal Sidang : 2021

Mengesahkan

Pembimbing I Pembimbing II

Afrizal Nehemia Toscany S. Kom, M.S.I Abdul Rahim S.kom, M.kom

NIK : YDB. NIK : YDB.11.86.081

Mengetahui

Ka. Prodi Sistem Informasi

Herti Yani S.Kom, M.S.I

NIK : YDB.04.78.030

2
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Vony Alvionita Lany

NIM : 8040170174

Judul Tugas Akhir : Analisis Penerimaan Nasabah Terhadap Layanan


BCA Mobile Banking Dengan Pendekatan
Technology Acceptance Model (TAM)

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir ini merupakan hasil


penelitian, pemikiran dan pemaparan asli saya sendiri. Saya tidak mencantumkan
tanpa pengakuan bahan - bahan yang telah dipublikasikan sebelumnya atau ditulis
oleh orang lain, atau sebagai bahan yang pernah diajukan untuk gelar atau ijasah
pada Universitas Dinamika Bangsa.

Apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam


pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan
peraturan yang berlaku di Universitas Dinamika Bangsa

Demikian pernyataan ini saya buat.

Jambi, 2021

Yang membuat pernyataan,

Vony Alvionita Lany

3
Vony Alvionita Lany / 8040170174
ANALISIS PENERIMAAN NASABAH TERHADAP LAYANAN BCA
MOBILE BANKING DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY
ACCEPTANCE MODEL (TAM)
Skripsi. Program Studi Sistem Informasi, UNAMA, 2021
Kata Kunci : BCA Mobile, TAM, Analisis
(xii + + Lampiran)

PT Bank Central Asia (BCA) adalah bank swasta terbesar di Indonesia.


BCA merupakan bank pertama yang meluncurkan sistem layanan mobile banking
di Indonesia dan lebih dikenal dengan sebutan m-BCA, yang kini telah
bertransformasi menjadi BCA mobile. Manfaat dan kemudahan dalam
menggunakan aplikasi mobile banking ini pada kenyataannya tidak selalu berjalan
lurus dengan antusias (minat) konsumen (nasabah) untuk menggunakan aplikasi
tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerimaan
nasabah terhadap layanan aplikasi BCA mobile banking. Metode yang digunakan
pada penelitian ini adalah Technology Acceptance Model (TAM) dengan variabel
yang digunakan perceived ease of use, perceived usefulness, attitude toward use,
behavioral intention. Analisis data diolah dengan menggunakan menggunakan
software SPSS V.26, berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa
semua variabel berpengaruh signifikan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa pengguna (nasabah) BCA mobile merasa
Vony Alvionita Lany / 8040170174
ANALISIS PENERIMAAN NASABAH TERHADAP LAYANAN BCA
MOBILE BANKING DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY
ACCEPTANCE MODEL (TAM)
Skripsi. Program Studi Sistem Informasi, UNAMA, 2021
Kata Kunci : BCA Mobile, TAM, Analisis
(xii + + Lampiran)

PT Bank Central Asia (BCA) adalah bank swasta terbesar di Indonesia.


BCA merupakan bank pertama yang meluncurkan sistem layanan mobile banking
di Indonesia dan lebih dikenal dengan sebutan m-BCA, yang kini telah
bertransformasi menjadi BCA mobile. Manfaat dan kemudahan dalam
menggunakan aplikasi mobile banking ini pada kenyataannya tidak selalu berjalan
lurus dengan antusias (minat) konsumen (nasabah) untuk menggunakan aplikasi
tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerimaan
nasabah terhadap layanan aplikasi BCA mobile banking. Metode yang digunakan
pada penelitian ini adalah Technology Acceptance Model (TAM) dengan variabel
yang digunakan perceived ease of use, perceived usefulness, attitude toward use,
behavioral intention. Analisis data diolah dengan menggunakan menggunakan
software SPSS V.26, berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa
semua variabel berpengaruh signifikan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa pengguna (nasabah) BCA mobile merasa
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini
tepat pada waktunya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan ini, antara lain :
1. Bapak Dr. Ir. Eddy Anthony, SH, MM selaku Ketua Yayasan Dinamika
Bangsa Jambi.
2. Bapak Setiawan Assegaff, ST, MMSI, Ph.D selaku Rektor Universitas
Dinamika Bangsa Jambi.
3. Ibu Herti Yani, S. Kom, M.S.I selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi.
4. Bapak Afrizal Nehemia Toscany S.Kom, M.S.I selaku Pembimbing
Skripsi I yang telah banyak memberikan waktu untuk bimbingan, pengarahan
dan saran yang membantu pembuatan aplikasi dan penulisan skripsi ini
5. Bapak Abdul Rahim S.kom, M.Kom selaku Pembimbing Skripsi II yang
telah banyak waktu luang untuk bimbingan, pengarahan dan saran dalam
penulisan skripsi ini.
6. Seluruh Staf dan Dosen Universitas Dinamika Bangsa Jambi yang telah
banyak membantu sehingga penulisan laporan ini dapat terselesaikan dengan
baik.
7. Orangtua dan Keluarga Penulis yang telah merawat, membimbing,
memberikan kasih sayang dan dukungan baik berupa moral maupun material
serta doa sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
8. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih untuk teman-teman dan seluruh
pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan saran,
kritik, dorongan semangat dan bantuan baik secara langsung maupun tidak
langsung kepada penulis dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
Dalam penulisan laporan ini, Penulis sangat menyadari masih terdapat
banyak kekurangan. Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca, agar nantinya laporan ini dapat lebih sempurna lagi.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak dan dapat menjadi acuan
bagi rekan-rekan yang akan membuat laporan dan rancangan sistem informasi
pengelolaan dana

Jambi, 2021
Penulis

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Saat ini teknologi sudah berkembang sangat pesat dan sangat banyak

pemakainya. Salah satu teknologi yang sangat banyak diminati adalah gawai.

Gawai adalah pengembangan dari telepon yang awalnya hanya bisa mengirim

pesan dan berkomunikasi suara dua arah. Dan sekarang telepon tidak hanya bisa

melakukan dua hal tersebut, sekarang telepon dapat melakukan banyak hal.

Pengguna gawai atau gadget di Indonesia terus meningkat, untuk pemakai

muda(18-34 tahun) 66 persen pada tahun 2018. Sedangkan untuk pengguna di atas

50 tahun ada di angka 13 persen pada tahun 2018.

Trend pertumbuhan pengguna internet yang melakukan akses melalui

gawai merupakan potensi yang bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi

perusahaan perbankan dalam mengembangkan layanan yang disesuaikan dengan

perkembangan masyarakat Teknologi informasi mendorong dunia perbankan

untuk ikut andil dalam memanfaatkan internet David et al [1]. Ini menjadi

kesempatan untuk dunia perbankan untuk ikut maju dengan memberikan

pelayanan yang lebih baik kepada para nasabahnya dengan menawarkan

kecepatan dalam melakukan transaksi dan kenyamanan bagi nasabah untuk

melakukan transaksi keuangan maupun non keuangan secara online tanpa

mengharuskan nasabahnya untuk datang dan mengantri di bank atau ATM Imam

[2].
Solusi yang diberikan oleh bank adalah dengan membuat internet mobile

banking. Layanan mobile banking merupakan jenis layanan yang fleksibel, karena

dapat digunakan untuk membantu nasabah melakukan transaksi di mana saja dan

kapan saja. Masih besarnya peluang untuk masuk kepasar dalam jenis layanan

mobile banking tersebut merupakan tantangan bagi industri perbankan untuk

menerima penggunaan mobile banking. Salah satu bank di Indonesia yang

menerapkan sistem layanan mobile banking adalah Bank Central Asia (BCA).

BCA merupakan bank pertama yang meluncurkan sistem layanan mobile banking

di Indonesia dan lebih dikenal dengan sebutan m-BCA, yang kini telah

bertransformasi menjadi BCA mobile . Proses BCA mobile ini tidak hanya

berhubungan dengan bank, akan tetapi juga melibatkan teknologi telepon seluler

dalam penggunaannya sehingga dengan adanya BCA mobile ini juga memberikan

keuntungan tersendiri bagi operator seluler .

Dalam penelitian ini akan diamati bagaimana penerimaan nasabah

terhadap layanan BCA mobile banking di Kota Jambi. Mobile banking adalah

layanan produk yang dapat diakses secara langsung oleh nasabah melalui telepon

seluler atau handphone. Dengan menu aplikasi mobile banking yang

menggunakan jaringan internet pada handphone dikombinasikan dengan media

SMS (Short Message Service), nasabah tidak perlu datang ke bank atau ATM

untuk melakukan transaksi perbankan seperti transfer uang, cek saldo, atau

pembayaran tagihan kecuali untuk tarik tunai. Selain kemudahan-kemudahan

dalam memperoleh informasi keuangan, manfaat yang didapat oleh nasabah, pada

kenyataannya tidak selalu berjalan dengan lurus dengan antusias (minat) nasabah
untuk menggunakan aplikasi tersebut. Minat untuk menggunakan suatu teknologi

baru dalam hal ini mobile banking dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Diantaranya persepsi-persepsi nasabah itu sendiri terhadap aplikasi mobile

banking.

Menurut David et al. [1] “tujuan utama TAM adalah untuk mendirikan

dasar penelusuran pengaruh faktor eksternal terhadap kepercayaan, sikap

(personalisasi), dan tujuan pengguna komputer”.

Tujuan pengembangan model TAM adalah untuk menggambarkan

perilaku seseorang dalam penggunaan teknologi. TAM menganggap bahwa dua

keyakinan variabel perilaku utama dalam mengadopsi sistem informasi, yaitu

persepsi pengguna terhadap manfaat (perceived usefulness) dan persepsi

pengguna terhadap penggunaan (perceived ease of use). Perceived usefulness

diartikan sebagai tingkat di mana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem

tertentu dapat meningkatkan kinerjanya, dan perceived ease of use diartikan

sebagai tingkat dimana seseorang percaya bahwa menggunakan system tidak

diperlukan usaha apapun (free of effort). perceived ease of use juga berpengaruh

pada perceived usefulness yang dapat diartikan bahwa jika seseorang merasa

sistem tersebut mudah digunakan maka sistem tersebut berguna bagi pengguna

[1].
Manfaat dan kemudahan dalam menggunakan aplikasi mobile banking ini

pada kenyataannya tidak selalu berjalan lurus dengan antusias (minat) konsumen

(nasabah) untuk menggunakan aplikasi tersebut. Minat untuk menggunakan suatu

teknologi baru dalam hal ini mobile banking dapat dipengaruhi oleh beberapa

faktor. Diantaranya adalah persepsi – persepsi nasabah itu sendiri terhadap

aplikasi mobile banking.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis berinisiatif melakukan penelitian

yaitu “ANALISIS PENERIMAAN NASABAH TERHADAP LAYANAN BCA

MOBILE BANKING DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY

ACCEPTANCE MODEL (TAM) ” sehingga analisis ini dapat mengetahui

manfaat dan kemudahan dari aplikasi BCA Mobile Banking.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat disusun

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah perceived ease of use mempengaruhi perceived usefulness

nasabah di Kota Jambi yang menggunakan mobile banking?

2. Apakah perceived ease of use mempengaruhi attitude toward use

nasabah di Kota Jambi yang menggunakan mobile banking?

3. Apakah perceived usefulness mempengaruhi attitude toward use

nasabah di Kota Jambi yang menggunakan mobile banking?

4. Apakah attitude toward use mempengaruhi behavioral intention

nasabah di Kota Jambi yang menggunakan mobile banking?


5. Bagaimana penerimaan nasabah terhadap layanan aplikasi BCA

Mobile Banking?

1.3 BATASAN MASALAH

Agar penyusunan penelitian ini dapat terarah dan tidak menyimpang dari

tujuan yang hendak dicapai, maka diperlukan batasan masalah dalam

pembahasannya.Adapun yang menjadi batasan masalah dalam pembahasan

penelitian ini adalah :

1. Pengukuran pada penelitian ini hanya dilakukan di wilayah Kota

Jambi

2. Pengumpulan data menggunakan metode kuesioner

3. Responden penelitian ini adalah nasabah Bank BCA yang

menggunakan aplikasi BCA Mobile

4. Penelitian ini menggunakan metode Technology Acceptance

Model (TAM)

5. Teknik pengambilan sampling pada penelitian ini menggunakan

metode purposive sampling

1.4 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1.4.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah :

1. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh perceived ease of

use terhadap perceived usefulness penggunaan BCA Mobile


2. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh perceived ease of

use terhadap attitude toward use penggunaan BCA Mobile

3. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh perceived usefulness

terhadap attitude toward use penggunaan BCA Mobile

4. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh attitude toward use

terhadap behavioral intention penggunaan BCA Mobile

5. Untuk mengetahui bagaimana penerimaan nasabah terhadap

layanan BCA Mobile Banking

1.4.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan bagi peneliti dan menjadi

referensi pengembangan ilmu yang akan datang.

2. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi untuk dijadikan bahan referensi untuk penelitian sejenis

selanjutnya.

3. Bagi bidang keilmuan, penelitian ini diharapkan dapat menambah

koleksi penelitian dari Universitas Dinamika Bangsa khususnya

penelitian yang berkaitan dengan layanan aplikasi BCA Mobile.

4. Bagi objek penelitian, penelitian ini diharapkan dapat membantu

memberikan informasi mengenai apakah layanan pada aplikasi

BCA Mobile dapat diterima dengan baik oleh nasabah.


1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang masalah yang mendasari

penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat masalah

yang ingin dicapai dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini

yaitu teori tentang kepuasan pengguna seperti : konsep analisis,

konsep kualitas, konsep kepuasan pengguna, konsep keterimaan

pengguna, dsb.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang alat, bahan, dan kerangka kerja penelitian

yang dilakukan, metode-metode pengumpulan data, teknik

analisis.

BAB IV : MODEL DAN INSTRUMEN PENELITIAN

Bab ini berisi tentang objek penelitian, pengembangan model

penelitian, gambaran umum model dan instrumen penelitian.


BAB V : HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang profil responden, analisis data atau

pengolah data hasil kuesioner dan hasil penelitian.

BAB VI : PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran untuk pengembangan

penelitian kedepannya.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 ANALISIS

Analisis atau analisa berasal dari bahasa Yunani kuno “Analusis” yang

berarti melepaskan. Analusis terbentuk dari dua suku kata, yaitu “ana” yang

berarti kembali, dan “luein” yang berarti melepas, yang digabung berarti melepas

kembali atau menguraikan. Kata analusis ini diserap ke dalam bahasa inggris

menjadi analysis, yang kemudian juga diserap kedalam bahasa indonesia menjadi

analisis. Kata analisis sendiri digunakan dalam berbagai bidang, diantaranya

bidang ilmu bahasa, ilmu sosial, ilmu ekonomi, ilmu alam (sains), dan lain

sebagainya. Dalam bidang bahasa dan linguistik, analisis adalah suatu kajian

mendalam untuk meneliti struktur pada sebuah bahasa.

Menurut Novi Alia [3] “Analisis adalah sebagai sikap atau perhatian

terhadap sesuatu sampai mampu menguraikan menjadi bagian-bagian, serta

mengenal kaitan antar bagian tersebut dalam keseluruhan”.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), analisis merupakan

penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya)

untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya,

dan sebagainya). Secara umum, arti analisis adalah aktivitas yang memuat

sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk


digolongkan dan dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu kemudian

dicari kaitannya dan ditafsirkan maknanya.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa analisis adalah

suatu kegiatan mengidentifikasi atau mengevaluasi seperti mengurai,

membedakan, mengelompokkan bagian-bagian untuk menentukan hubungan antar

bagian dan hubungannya dengan keseluruhan.

2.2 MOBILE BANKING

Mobile Banking merupakan layanan yang memungkinkan nasabah bank

melakukan transaksi perbankan melalui ponsel atau smartphone. Layanan mobile

banking dapat digunakan dengan 24 menggunakan menu yang sudah tersedia pada

SIM (Subscriber Identity Module) Card, USSD (Unstructured Supplementary

Service Data), atau melalui aplikasi yang dapat diunduh dan diinstal oleh nasabah.

Menurut Rezza [4] menyatakan bahwa: “Mobile banking menawarkan


kemudahan jika dibandingkan dengan SMS banking karena nasabah tidak perlu
mengingat format pesan SMS yang akan dikirimkan ke bank dan juga nomor
tujuan SMS banking (www.ojk.go.id). Fitur-fitur layanan mobile banking antara
lain layanan informasi (saldo, mutasi rekening, tagihan kartu kredit, suku bunga
dan lokasi cabang/ATM terdekat); dan layanan transaksi, seperti transfer,
pembayaran tagihan (listrik, air, pajak, kartu kredit, asuransi, internet), pembelian
(pulsa, tiket), dan berbagai fitur lainnya”.
2.3 MOBILE BANKING BCA

Pada periode 2000an, BCA melakukan pengembangan bisnis dengan

memperkuat dan mengembangkan produk dan layanan, terutama perbankan

elektronik dengan memperkenalkan Debit BCA, Tunai BCA, internet banking

Klik BCA, mobile banking BCA, EDC BIZZ, dan lain-lain. Dan pada tahun 2013,

BCA memperkuat bisnis perbankan transaksi melalui pengembangan produk dan

layanan yang inovatif, diantaranya adalah aplikasi mobile banking untuk 3

smartphone terkini, layanan penyelesaian pembayaran melalui e-commerce, dan

mengembangkan konsep baru Electronic Banking Center (EBC) yang melengkapi

ATM Center dengan tambahan fitur-fitur yang didukung teknologi terkini.

Ceva [5] menyatakan bahwa : “Layanan mobile banking untuk smartphone ini
disebut dengan BCA mobile. BCA mobile dapat digunakan siapa saja dan dimana
saja cukup dengan menghubungkan smartphone ke internet dan mengakses BCA
mobile yang dapat diunduh oleh nasabah sesuai device dari smartphone-nya,
antara lain adalah Blackberry, Android, IOS dan Windows phone. BCA mobile
dapat digunakan untuk transaksi perbankan, baik mobile banking BCA (m-BCA)
maupun internet banking BCA (KlikBCA versi smartphone) (BCA, 2013)”.
Produk mobile banking BCA merupakan pelopor mobile banking di

Indonesia. Pada tahun 2013, mobile banking m-BCA telah mendapatkan berbagai

macam penghargaan diantaranya adalah :

1. Peringkat 1 Top Brand Award 2013 untuk kategori mobile banking

dari Frontier Consulting Group & Majalah Marketing.

2. Terbaik dalam kepuasan nasabah untuk kategori mobile banking,

Indonesian Customer satisfaction Award (ICSA) 2013 dari

Frontier Consulting Group & Majalah SWA.


3. Mobile banking terbaik

4. Bank Konvensional, Banking Service Excellence Awards 2013 dari

Infobank & Marketing Research Indonesia.

BCA konsisten untuk fokus pada keunggulannya di bidang perbankan

transaksi. Keandalan dan keamanan layanan pengiriman dan penerimaan

pembayaran telah menghasilkan kepercayaan dari para nasabah yang pada

akhirnya memberikan BCA sumber dana giro & tabungan (CASA) yang stabil.

Melalui jaringan multi-channel yang ada, keberadaan BCA menjadi lebih

dekat dengan pelanggannya. Sementara itu, langkah-langkah pengembangan

terutama pada jaringan distribusi elektronik mampu meningkatkan kenyamanan

bagi perbankan bisnis maupun individu [5].

2.4 TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

Technology acceptance model (TAM) adalah model yang digunakan untuk

menggambarkan perilaku seseorang dalam penggunaan teknologi. Tujuan utama

TAM adalah untuk mendirikan dasar penelusuran pengaruh faktor eksternal

terhadap kepercayaan, sikap (personalisasi), dan tujuan pengguna komputer [1].

Model TAM yang dikembangkan dari teori psikologis, menjelaskan

perilaku pengguna komputer yaitu berlandaskan pada kepercayaan (belief), sikap

(attitude),keinginan (intention),dan hubungan perilaku pengguna (user behaviour

relationship). Tujuan model ini untuk menjelaskan faktor-faktor utama dari

perilaku pengguna terhadap penerimaan pengguna teknologi. Secara lebih rinci

menjelaskan tentang penerimaan TI dengan dimensi-dimensi tertentu yang dapat


mempengaruhi diterimanya TI oleh pengguna. Model TAM tidak hanya

memprediksi namun juga bisa menjelaskan, sehingga peneliti dan para praktisi

bisa mengidentifikasi mengapa suatu faktor tidak diterima dan segera memberikan

kemungkinan langkah yang tepat [4].

Menurut Davis [4], TAM mempunyai dua faktor yang dapat

mempengaruhi penerimaan penggunaan terhadap teknologi yaitu :

1. Persepsi Manfaat (Usefulness Perceived) Persepsi manfaat atau usefulness

perceived adalah “the degree to which a person believes that using a

particular system would enhance his or her job performance”. Hal ini

dimaksudkan bahwa pengguna percaya bahwa dengan menggunakan

sistem dalam layanan m-banking tersebut akan meningkatkan kinerjanya.

Jadi, jika pengguna mempercayai bahwa sistem tersebut memberikan

manfaat untuknya, maka ia akan menggunakannya, tetapi jika ia merasa

bahwa sistem tersebut tidak memberikan manfaat tertentu untuknya, maka

ia tidak akan menggunakannya.

2. Persepsi Kemudahan Penggunaan (Ease of Use Perceived) Davis dalam

disertasinya menyebutkan bahwa “ease” artinya “Freedom from difficulty

or great effort”. Selanjutnya “ease to use perceived” didefinisikan sebagai

“the degree to which a person believes that using a particular system

would be free of effort”. Jika diaplikasikan untuk layanan m-banking,

maka maksudnya pengguna meyakini jika sistem dalam penggunaan


fasilitas m-banking mudah dalam penggunaannya sehingga tidak

memerlukan usaha keras dana akan terbebas dari kesulitan.

Gunawan [4] menyebutkan bahwa teori TAM banyak digunakan

untuk memprediksi tingkat penerimaan pemakaian teknologi yang

berdasarkan persepsi terhadap kemudahan penggunaan teknologi

informasi dan mempertimbangkan manfaatnya.

TAM memiliki elemen kuat tentang perilaku (behavioral), yang

mengasumsikan bahwa ketika seseorang membentuk suatu bagian untuk

bertindak, mereka akan bebas bertindak tanpa batasan. Beberapa peneliti

telah mereplikasi studi Davis untuk memberi bukti empiris terhadap

hubungan yang ada antara Usefulness, ease of use dan System use [4].

Model TAM sebenarnya diadopsi dari model TRA (Theory of

Reasoned Action) yaitu teori tindakan yang beralasan dengan satu premis

bahwa reaksi dan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal, akan

menentukan sikap dan perilaku orang tersebut. Reaksi dan 12 persepsi

pengguna Teknologi Informasi (TI) akan mempengaruhi sikapnya dalam

penerimaan terhadap teknologi tersebut. Salah satu faktor yang dapat

mempengaruhinya adalah persepsi pengguna terhadap kemanfaatan dan

kemudahan penggunaan TI sebagai suatu tindakan yang beralasan dalam

konteks pengguna teknologi, sehingga alasan seseorang dalam melihat

manfaat dan kemudahan penggunaan TI menjadikan tindakan/perilaku


orang tersebut sebagai tolok ukur dalam penerimaan sebuah teknologi

Setiawan Assegaff [6].

Perceived
Usefulness

External Attitude Actual


Behavoral
Variabel Toward System
Intention
s Use Use
Perceived
Ease Of
Use

Gambar 2.1 Technology Acceptance Model Davis 1986

2.4.1 Dimensi Technology Acceptance Model (TAM)

Menurut Novi Alia [3] terdapat 5 (lima) dimensi TAM, yaitu:

1. Persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) Suatu ukuran

di mana penggunaan suatu teknologi di percaya akan

mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya.

2. Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use)

Suatu ukuran di mana seseorang percaya bahwa website

dapat dengan mudah dipahami dan digunakan.

3. Persepsi sikap penggunaan (attitude toward of using) Sikap

terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan

atau penolakan sebagai dampak bila seseorang

menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya.


4. Persepsi perilaku untuk tetap menggunakan (behavioral

intention to use) Kecenderungan perilaku untuk tetap

menggunakan suatu teknologi informasi.

5. Kondisi nyata penggunaan (actual system usage) Seseorang

benar-benar menggunakan sistem dalam kesadaran yang

nyata tanpa ada paksaan.

2.4.2 Kelebihan Technology Acceptance Model (TAM)

Adapun kelebihan Technology Acceptance Model ini sebagai

berikut:

1. TAM merupakan model perilaku yang bermanfaat untuk

menjawab pertanyaan mengapa banyak sistem teknologi

informasi gagal diterapkan karena pemakaian tidak

mempunyai niat untuk menggunakan.

2. TAM dibangun dengan dasar teori yang kuat.

3. TAM telah diuji dengan banyak penelitian dan hasilnya

sebagian besar mendukung dan menyimpulkan bahwa

TAM merupakan model yang baik.

4. TAM merupakan parsimony yaitu model yang sederhana

tapi valid.
2.4.3 Kekurangan Technology Acceptance Model (TAM)

1. TAM hanya memberikan informasi atau hasil yang sangat

umum saja tentang niat dan perilaku pemakai sistem dalam

menerima sistem teknologi informasi.

2. Perilaku pemakai sistem teknologi informasi di TAM tidak

di kontrol dengan kontrol perilaku yang membatasi niat

perilaku seseorang.

2.5 SKALA LIKERT

Skala likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik

tanggapan positif dan tanggapan negatif terhadap suatu pernyataan. Di

mana skala likert merupakan instrumen penelitian yang banyak digunakan

oleh para penelitian.

Menurut Sugiyono [3] menyatakan bahwa : “Skala likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang suatu objek”.

Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai

titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa

pernyataan atau pertanyaan.


Skala likert pertama kali dikembangkan oleh Dr. Rensis Likert,

sosiolog dari Universitas Michigan pada tahun 1932, yang mempunyai

empat atau lebih butir-butir pertanyaan yang dikombinasikan sehingga

membentuk sebuah skor/nilai yang merepresentasikan sifat individu. Skala

likert menggunakan beberapa pertanyaan dengan merespon 5 (lima) titik

pilihan pada setiap butir pertanyaan yaitu sangat setuju, setuju, tidak

memutuskan (netral), tidak setuju dan sangat tidak setuju [3].

Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan adalah

skala likert dengan model 5 (lima) skala pilihan yang sesuai dengan

kebutuhan yaitu :

Tabel 2.1 Bobot Penilaian Dengan Skala Likert

No Pernyataan Keterangan

1. Sangat Setuju SS (1)

2. Setuju S (2)

3. Netral N (3)

4. Tidak Setuju TS (4)

5. Sangat Tidak Setuju STS (5)

2.6 STATISTICAL PRODUCT AND SERVICE SOLUTION (SPSS)


SPSS (awalnya, Paket Statistik untuk Ilmu Sosial) dirilis di versi

pertama yaitu pada tahun 1968 setelah dikembangkan oleh Norman H.

Nie dan C. Hadlai Hull. Norman Nie sendiri yaitu seorang ilmuwan

politik pascasarjana di Stanford University, saat itu sedang mengadakan

Riset Profesor di Departemen Ilmu Politik di Stanford dengan Profesor

Emeritus Ilmu Politik di University of Chicago.

SPSS merupakan salah satu program aplikasi yang paling banyak

digunakan untuk analisis statistik dalam ilmu sosial. Hal ini digunakan

oleh peneliti pasar, perusahaan survei, peneliti kesehatan, pemerintah,

peneliti pendidikan, organisasi pemasaran dan lain-lain.

SPSS (Statistical Product for Service Solutions, dulunya Statistical

Package for Social Sciences) merupakan program komputer statistik

yang mampu memproses data statistik secara cepat dan akurat. SPSS

menjadi sangat populer karena memiliki bentuk pemaparan yang baik

(berbentuk grafik dan table), bersifat dinamis (mudah dilakukan

perubahan data dan up date analisis) serta mudah dihubungkan dengan

aplikasi lain (misalnya ekspor/impor data ke/dari Excel) Maylita, Tomi

[7].

2.7 PENELITIAN SEJENIS


Beberapa penelitian yang terhubung dengan topik pembahasan

serta metode yang digunakan pada penelitian ini sudah pernah dilakukan

sebelumnya. Penelitian-penelitian tersebut menggunakan dimensi teori

adopsi perilaku yang dimodifikasi karena disesuaikan dengan uraian

pembahasan penelitian, yaitu analisis perilaku pengguna teknologi

informasi.
Tabel 2.2 Penelitian Sejenis

No. Nama Penulis Judul Metode Variabel Hasil

1. Ana Fitriana Analisis TAM Pengumpulan Perceived Tujuan dari penelitian ini adalah

Terhadap data usefulness, menyelidiki faktor-faktor apa saja yang

Faktor-Faktor (kuesioner), perceived ease mempengaruhi penerimaan pengguna

yang responden of use, internet banking BCA. Penelitian ini

Mempengaruhi (pengguna perceived menemukan bahwa faktor-faktor yang

Nasabah internet credibility, mempengaruhi minat menggunakan internet

Menggunakan banking BCA behavioural banking (BI) adalah manfaat internet

Layanan Pontianak), intention banking (PU), kemudahan menggunakan

Internet Banking software internet banking (PEU), dan kredibilitas

BCA. (SPSS), internet banking (PC). Faktor kemudahan

metode menggunakan internet banking (PEU)


(regresi memiliki pengaruh yang paling kuat dengan

berganda). koefisien sebesar 0,736 dibandingkan

manfaat yang diperoleh dari internet

banking (PU) (koefisien sebesar 0,238) dan

kredibilitas dari internet banking (PC)

(koefisien sebesar 0,579). Dan dari ketiga

faktor tadi yang paling mempengaruhi minat

nasabah BCA menggunakan internet

banking adalah faktor perceived ease of use

(kemudahan) di dalam menggunakan fitur

internet banking BCA. Setelah faktor

perceived ease of use, faktor yang

menempati urutan kedua di dalam menarik

minat nasabah menggunakan internet


banking adalah faktor perceived credibility

(keamanan).

2. Imam Sugih Minat Nasabah Pengumpulan perceived Hasil dari penelitian ini Persepsi manfaat

Rahayu Menggunakan data (survey), usefulness, (perceived usefulness) berpengaruh positif

Mobile Banking responden perceived ease terhadap minat perilaku menggunakan

Dengan (nasabah BSM of use, Mobile Banking. Dimana tingginya atau

Menggunakan Cabang perceived meningkatnya Persepsi manfaat (perceived

Kerangka Yogyakarta), credibility. usefulness) maka akan meningkatkan minat

Technology software perilaku menggunakan Mobile Banking.

Acceptance (SPSS), Persepsi kemudahan penggunaan (perceived

Model (TAM) metode ease of use) berpengaruh negatif terhadap

(Studi Kasus PT (Regresi Linier minat perilaku menggunakan Mobile

Bank Syariah Berganda) Banking. Tingginya persepsi kemudahan

Mandiri Cabang penggunaan (perceived ease of use) akan


Yogyakarta) menurunkan minat perilaku menggunakan

Mobile Banking. Hal ini dikarenakan sistem

perbankan yang digunakan untuk mengakses

Mobile Banking sering mengalami offline

atau error system, sehingga menimbulkan

persepsi kekhawatiran dan kekecewaan

dalam penggunaan. Oleh karena itu timbul

keraguan nasabah dalam penggunaanya,

sehingga semakin tingginya tingkat offline

atau error system akan menurunkan minat

nasabah. Persepsi kredibilitas (perceived

credibility) berpengaruh positif terhadap

minat perilaku menggunakan Mobile

Banking. Tingginya Persepsi kredibilitas


(perceived credibility) akan meningkatkan

minat perilaku menggunakan Mobile

Banking. Informasi tentang Mobile Banking

berpengaruh positif terhadap perilaku

menggunakan Mobile Banking. Tingginya

Informasi tentang Mobile Banking akan

meningkatkan minat perilaku menggunakan

Mobile Banking.

3. Muftafida Higya Minat Individu Pengumpulan persepsi Hasil penelitian ini mendukung untuk

Aryani Terhadap data kegunaan, mengetahui pengaruh persepsi kegunaan,

Penggunaan (kuesioner), persepsi persepsi kemudahan, persepsi risiko dan

Internet Banking responden kemudahan kepercayaan terhadap minat menggunakan


: Pendekatan (nasabah (perceived ease internet Banking. Dalam penelitian ini

Modified pengguna of use), persepsi menyatakan bahwa risiko merupakan salah

Technology layanan keamanan, satu faktor yang mempengaruhi minat

Acceptance internet persepsi nasabah dalam menggunakan layanan

Model . (Studi banking Bank kepercayaan, internet banking. Kegunaan berpengaruh

Kasus pada BCA di persepsi risiko terhadap minat nasabah dalam penggunaan

Nasabah Bank Surakarta.), internet banking, kemudahan tidak

BCA di software berpengaruh terhadap minat nasabah dalam

Surakarta) (SPSS), penggunaan internet banking, keamanan

tidak berpengaruh terhadap minat nasabah

dalam penggunaan internet banking,

kepercayaan berpengaruh terhadap minat

nasabah dalam penggunaan internet

banking, risiko berpengaruh terhadap minat


nasabah dalam penggunaan internet

banking.

4. Rezza Resita Pengaruh Pengumpulan Persepsi Persepsi manfaat tidak berpengaruh

Himawati Persepsi data manfaat, signifikan terhadap minat menggunakan

Manfaat Dan (kuesioner), Persepsi Mobile Banking, Persepsi kemudahan

Persepsi responden manfaat, Sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Kemudahan (nasabah penggunaan, minat penggunaan Mobile Banking,

Terhadap Minat tabungan BTN Minat pengaruh sikap berpengaruh positif dan

Menggunakan Syariah penggunaan. signifikan terhadap minat, sikap tidak

Mobile Banking Surakarta), berpengaruh sebagai variabel mediasi antara

Dengan Sikap software pengaruh persepsi manfaat terhadap minat,

Sebagai (SPSS), model sikap tidak berpengaruh sebagai variabel

Variabel (SEM mediasi antara pengaruh persepsi manfaat

Intervening (Structural terhadap minat.


(Studi Kasus Equation

pada PT. Bank Modeling))

Tabungan

Negara

(Persero), Tbk

Kantor Cabang

Syariah Solo)

5. Larasati Dewi Analisis Minat Persepsi Hasil yang didapatkan menunjukkan adanya
Pengumpulan
Hermawan, dkk Menggunakan manfaat pengaruh yang positif dan signifikan antara
data
BRI Mobile (perceived persepsi kemudahan penggunaan, persepsi
(kuesioner),
(Survei Pada usefulness), manfaat dan persepsi keamanan terhadap
responden
Nasabah Bank persepsi minat menggunakan.
(nasabah Bank
Rakyat kemudahan
Rakyat
Indonesia (perceived ease
(Persero) Tbk. of use), persepsi
Indonesia Kota
Kota Sukabumi) keamanan,
Sukabumi),
minat
software
menggunakan.
(SPSS).

Metode

(regresi linear

berganda)
Jadi dapat disimpulkan dari beberapa hasil penelitian sejenis yaitu

dari penelitian (Ana Fitriana, 2015) menyatakan bahwa faktor kemudahan

menggunakan internet banking (PEU) memiliki pengaruh yang paling kuat

dan yang paling mempengaruhi minat nasabah menggunakan internet

banking, penelitian (Imam Sugih Rahayu, 2015) adanya perbedaan hasil

penelitian tentang persepsi manfaat, persepsi kemudahan, Persepsi

kredibilitas, dan Informasi tentang Mobile Banking.

Penelitian (Muftafida Higya Aryani, 2015) adanya perbedaan hasil

penelitian tentang persepsi manfaat, persepsi kemudahan, keamanan,

kepercayaan, risiko, penelitian (Rezza Resita Himawati, 2018) adanya

perbedaan hasil penelitian tentang persepsi manfaat, persepsi kemudahan,

dan sikap pada penelitian ini, penelitian (Larasati Dewi Hermawan dkk,

2020) hasil yang didapatkan menunjukkan adanya pengaruh yang positif

dan signifikan antara persepsi kemudahan penggunaan,persepsi manfaat

dan persepsi keamanan terhadap minat menggunakan.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 KERANGKA KERJA PENELITIAN

Kerangka kerja penelitian merupakan langkah-langkah yang akan

dilakukan dalam melakukan penyelesaian masalah yang akan dibahas dalam

penelitian. Untuk membantu penulis dalam melakukan penelitian ini, maka perlu

adanya penyusunan mengenai kerangka kerja penelitian (framework) guna

memperjelas tahapan-tahapan atau sistematika yang akan dilakukan. Adapun

kerangka kerja dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Identifikasi Masalah

Studi Literatur

Pengembangan Model
Penelitian

Pengumpulan Data

Analisis Dan Pembahasan

Pembuatan Laporan

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian


Berdasarkan kerangka kerja penelitian yang telah digambarkan diatas,

maka dapat diuraikan pembahasan masing-masing tahap dalam penelitian adalah

sebagai berikut :

3.1.1 Identifikasi Masalah

Pada tahap ini, penulis menentukan objek penelitian yang akan diteliti lalu

menetapkan masalah yang ingin dianalisis pada objek penelitian. Penentuan

metode yang akan digunakan untuk menganalisis objek penelitian juga akan

ditentukan pada tahapan ini.

Dalam penelitian ini, penulis menentukan aplikasi M-Banking (Mobile

Banking) sebagai objek penelitian yang akan diteliti, dengan berfokus pada

analisis untuk mendapatkan gambaran akan penerimaan nasabah dan faktor-faktor

keterimaan aplikasi terhadap nasabah. Metode yang akan digunakan adalah

metode TAM (Technology Acceptance Model) yang mengukur keterimaan suatu

website atau aplikasi.

3.1.2 Studi Literatur

Studi literatur adalah tahap yang digunakan untuk melakukan pencarian

sumber-sumber peneliti sebelumnya yang berkaitan, baik dari buku maupun

internet. Hal tersebut di lakukan untuk melengkapi konsep, pembahasan penelitian

dan meningkatkan pemahaman serta memperoleh gambaran terhadap topik

penelitian sehingga memiliki landasan dan keilmuan yang baik.


Pada tahapan ini, penulis mempelajari dan memahami teori-teori yang

relevan dengan masalah yang akan diteliti. Teori-teori yang sudah dipahami

menjadi bahan referensi sebagai pedoman dalam penyusunan dan penyelesaian

masalah yang akan dibahas pada penelitian ini, teori ini diperoleh dari berbagai

sumber seperti buku, jurnal, internet, dan referensi lainnya.

3.1.3 Pengembangan Model Penelitian

Pada tahapan ini, penulis mengembangkan model atau instrument

penelitian yang akan digunakan sebagai alat bantu untuk mengumpulkan data.

Pengembangan model penelitian dilakukan terlebih dahulu dengan melakukan

perancangan konstruk berdasarkan TAM.

3.1.4 Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah proses pengumpulan dan pengukuran informasi

mengenai variabel-variabel yang diamati dengan cara sistematis yang

memungkinkan seseorang menjawab pertanyaan penelitian yang di ajukan[8].

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisisoner yang diisi

oleh sampel dari populasi yang telah ditetapkan yaitu nasabah BCA Mobile

Banking pada wilayah Kota Jambi. Peneliti menggunakan instrumen penelitian

untuk mendapatkan data yang akurat dengan menguji validitas dan reliabilitasnya.

Waktu pengumpulan data bervariasi sesuai dengan data yang

dikumpulkan. Data mengenai kerusakan dan komplain petugas pencacahan

dilaporkan setiap hari setelah melakukan kegiatan pencacahan. Pada tahapan


menggunakan teknik penarikan sampel, serta pengentrian data juga dilakukan

pencatatan. Statistik dari raw data yang dihasilkan pada saat tabulasi juga

dikumpulkan untuk melihat kualitas data. Pengumpulan data dilakukan dengan

menyebarkan kuisioner online. Setelah seluruh kegiatan pencacahan di lapangan

selesai dilaksanakan.

Pertanyaan mengenai persepsi aplikasi BCA mobile banking adalah

pertanyaan yang bersifat tertutup yang disusun menggunakan skala likert dengan

lima alternatif jawaban yaitu Sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sanagt

tidak setuju. Pertanyaan yang diajukan sesuai dengan indikator-indikator dari

variabel laten pada model TAM . Skor dari variabel-variabel pada penelitian ini

diperoleh dari penjumlahan skor tiap item pernyataan yang akan menjadi skor

kumulatif dari tiap-tiap responden. Skala likert pada penelitian ini dimulai dari

angka 1 sampai dengan 5, yang menunjukkan tingkat sikap dan jawaban

responden terhadap suatu pernyataan seperti pada Tabel 3 berikut :

Tabel 3.1 Skala pengukuran item pertanyaan pada kuesioner TAM

Jawaban Pertanyaan Skor Item Pertanyaan

Sangat setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3
Dalam penelitian
Tidak setuju (TS) 2
ini data dikumpulkan
Sangat tidak setuju (STS) 1
melalui dua cara, yaitu

(1) riset kepustakaan dan (2) riset lapangan. Riset kepustakaan dipergunakan
untuk mengumpulkan data mengenai penelitian terdahulu, teori – teori yang

mendukung penelitian, dan data pendukung lainnya. Sedangkan riset lapangan

dipergunakan untuk mengumpulkan data dari responden. Pengumpulan data di

lapangan dilakukan dengan survei menggunakan kuesioner. Setelah responden

mengisi kuesioner tersebut, maka kuesioner dikumpulkan kembali dan siap untuk

diolah.

3.1.5 Analisis dan Pembahasan

Setelah data terkumpul, maka peneliti mengolah data dengan

menggunakan SPSS (Statistical Package for the Social Science) dan melakukan

analisis terhadap data tersebut untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis

yang diajukan, dengan mengguakan statistik. Kemudian hasil analisis dapat

disajikan dalam bentuk tabel.

A. Tabulasi Data

Pada tabulasi data kuesioner yang telah dikembalikan oleh

responden diseleksi kelengkapan pengisiannya, hanya kuesioner yang

terisi lengkap yang dipergunakan, data yang sudah diseleksi diberi kode

sesuai dengan variabel dan klasifikasi variabel, dan selanjutnya ditabulasi

menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel.

B. Metode SPSS (Statistical Product for Service Solutions)

Setelah melakukan pengumpulan data, peneliti akan melakukan

analisis data berdasarkan hasil observasi dengan membuat pertanyaan


kuisoner dengan bantuan aplikasi SPSS dan dengan melakukan

perhitungan pada hasil kuesioner menggunakan rumus yang sesuai.

Setelah kuesioner disebarkan, selanjutnya dilakukan analisis terhadap

data-data yang telah dikumpulkan.

3.1.6 Pembuatan Laporan

Pada tahap ini penulis membuat laporan akhir mengenai hasil penelitian ke

dalam bentuk skripsi yang di dalamnya memuat apa yang penulis lakukan dalam

mencapai tujuan dan hasil penelitian tersebut. Di mana, pembuatan laporan ini

memiliki struktur bahasa yang baik secara sistematika serta tahap penelitian di

lakukan oleh penulis dapat di buktikan secara ilmiah.

3.2 POPULASI, SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING

Pada bagian ini menjelaskan tentang tahapan penghitungan sampel yang akan

dilakukan terhadap penelitian yang akan di teliti.

1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono [8] “populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulannya”.

Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah pengguna

(user) dari layanan aplikasi BCA mibile banking. Dalam penelitian ini

jumlah sampel yang diambil ditentukan dengan teknik pengambilan

sampel non-probability sampling (tidak seluruh populasi diambil).


2. Metode dan Teknik pengambilan Sampel

Menurut Sugiyono [9] “Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Bila populasi besar dan peneliti tidak mungin mempelajari semua

yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan

waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari

populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan

dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari

populasi harus betul-betul representative (mewakili). Teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini adalah teknik non-probability sampling.

Menurut Sugiyono [9] “Non-probability sampling adalah teknik

pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi

setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel”.

Menurut Sugiyono [10] “sampling purposive adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.”.

Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Dalam

penelitia ini sampel yang diambil adalah pengguna aplikasi BCA mobile

banking yang setidaknya pernah melakukan transaksi menggunakan

aplikasi BCA mobile satu kali.

Dikarenakan jumlah populasi yang tidak dapat diketahui secara

pasti maka penentuan jumlah sampel pada penelitian ini yaitu

menggunakan rumus teknik kemudahan. Rumus pengambilan sampel


menurut Wibisono [9] apabila populasinya tidak diketahui secara pasti,

maka digunaan rumus sebagai berikut:

n=¿

Dimana:

n = besarnya sampel

Za = tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam

penentuan sampel 1,96 dengan tingkat kepercayaan

95%

= standar deviasi populasi

e = tingkat kesalahan atau kesalahan maksimum yang dapat

ditoleransi

Contoh perhitungan :

Selang kepercayaan 95%  Derajat kepercayaan = 1- a = 9

a = 5%  a/2 = 2.5%  Z2.5% = Z 0.025 =1.9

N= ¿

N= ¿

N = 96,04 dibulatkan menjadi 100

Dengan demikian peneliti yakin dengan tingat kepercayan

95% bahwa sampel random berukuran 96,04 = 97 akan

memberikan selisih estimasi rata-rata dengan µ kurang dari 0,05.

Jadi sampel yang diambil jika dibulatkan dari hasil perhitungan

maka peneliti mengambil sampel sebesar 100 orang dari semua

pengguna BCA mobile.


3.3 SUMBER DATA

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data

sekunder. Dimana data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada

masyarakat yang menggunakan BCA mobile, dan data sekunder yang bersumber

dari studi pustaka.

a. Data primer

Menurut Bawono [11] “Data primer adalah pengambilan

data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari lapangan”.

Data primer menunjukkan keaslian informasi yang

terkandung didalam data tersebut. Data primer dalam penelitian ini

diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner kepada masyarakat

yang menggunakan BCA mobile.

Menurut Bawono [11] “Kuesioner adalah daftar pertanyaan

atau pernyataan yang diberikan kepada objek penelitian yang mau

memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna”.

Kuesioner cocok digunakan bila jumlah responden cukup

besar dan tersebar di wilayah yang luas. Atas dasar itulah

kemudian peneliti memilih menggunakan teknik kuesioner dalam

penelitian ini.

b. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh melalui studi

pustaka, peneliti memperoleh data yang sesuai melalui

literaturliteratur yang terkait dan relevan seperti buku, jurnal,


artikel dan sejenisnya. Selain itu peneliti juga melakukan internet

research yang tujuannya untuk melengkapi data yang kurang yang

didapat dari studi pustaka melalui jaringan internet. Perkembangan

informasi dan data yang sangat cepat dan up-to-date di internet

bermanfaat untuk tujuan penelitian ini.

3.4 ALAT BANTU DALAM PENELITIAN

Untuk membantu dalam proses analisis sistem dan teknologi informasi,

maka diperlukan alat bantu baik berupa perangkat keras (hardware) maupun

perangkat lunak (software). Adapun alat bantu yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Perangkat keras (hardware) yang terdiri dari :

a. Laptop HP 14s-cf1xxx

b. Proccessor Intel® Core(R) CPU 4205U @ 1.80 GHz(2 CPUs)

c. RAM, 4GB

d. dan beberapa perangkat keras lainnya.

2. Perangkat lunak (software) yang terdiri dari :

a. Sistem Operasi Windows 10 Pro 64-bit

b. Microsoft Office

c. Google chrome

d. Google form

e. SPSS Versi 26

f. Dan beberapa perangkat lunak pendukung lainnya


BAB IV

MODEL DAN ISNTRUMEN PENELITIAN

4.1 GAMBARAN UMUM APLIKASI BCA MOBILE

BCA (Bank Central Asia) memperkuat dan mengembangkan produk dan

layanan, terutama perbankan elektronik dengan memperkenalkan Debit BCA,

Tunai BCA, Internet Banking Klik BCA, Mobile Banking m-BCA, EDCBIZZ,

dan lain-lain pada tahun 2000an. Setelah itu pada tahun 2010-2013 BCA

memperkuat bisnis perbankan transaksi melalui perkembangan produk dan

layanan yang inovatif, diantaranya aplikasi mobile banking untuk Smartphone

terkini, layanan penyelesaian pembayaran melalui e-commerce, dan

mengembangkan konsep baru Electronic Banking Center yang melengkapi ATM

Center dengan tambahan fitur-fitur yang didukung dengan teknologi terkini.

Pada tahun 2017 BCA mengembangkan lebih lanjut kapabilitas di bidang

digital banking, seperti penyempurnaan pada Klik BCA, m-BCA dan aplikasi

Sakuku. Pengembangan alat pembayaran tanpa kartu menjadi salah satu prioritas

BCA. BCA mendirikan PT Central Capital Ventura (CCV) guna mengikuti

inovasi layanan keuangan berbasis digital. BCA meluncurkan ‘VIRA’ suatu

Virtual Assistant yang dapat diakses melalui berbagai aplikasi chat ternama dan

memanfaatkan teknologi artificial intelligence.


4.2 FITUR-FITUR BCA MOBILE

4.2.1 m-BCA

m-BCA (Mobile Banking) adalah layanan produk perbankan PT Bank

Central Asia Tbk ("BCA") yang dapat diakses secara langsung oleh Nasabah

melalui telepon seluler/handphone, baik dengan menggunakan menu yang sudah

tersedia di Subscriber Identification Module (SIM) Card, dengan menggunakan

media SMS atau menggunakan menu pada BCA mobile dengan menggunakan

media jaringan internet pada handphone dikombinasikan dengan media SMS

sesuai ketentuan yang berlaku di BCA.

Gambar 4.1 m-BCA


4.2.2 m-Info

m-Info digunakan untuk cek info saldo,mutasi rekening, info Kartu Kredit,

informasi kurs, dan lain sebagainya.

Gambar 4.2 m-Info

Fitur-fitur yang ada pada m-info diantaranya :

 m-Info

- Info saldo : berisi informasi sisa saldo

- Mutasi rekening : berisi informasi laporan transaksi dana yang

masuk maupun keluar dari rekening

- Rekening deposito : berisi informasi investasi berupa simpanan

berjangka dalam bentuk tabungan


- Info reward BCA : berisi informasi mengenai pemberian bonus

kepada pemegang kartu kredit BCA dalam bentuk rupiah setiap

transaksi yang dilakukan

 Info reksadana

- NAB reksadna : berisi daftar produk investasi di BCA

- Saldo reksadana : berisi informasi mengenai saldo reksadana

- Info KURS : berisi informasi mengenai kurs mata uang asing

 Info RDN

- Info saldo : berisi informasi saldo rekening yang ditujukan kepada

nasabah untuk menyelesaikan transaksi pada pasar modal

- Mutasi rekening : berisi informasi transaksi pasar modal

 Info KPR

- Inquiry pinjaman : berisi informasi pinjaman pada bank

 Info kartu kredit

- Saldo : berisi informasi mengenai saldo limit kartu kredit

- Transaksi : berisi informasi transaksi menggunakan kartu kredit

 Lainnya : berisi informasi mengenai suku bunga pada tabungan, deposito

rupiah, dan deposito valas

 Inbox : berisi informasi menenai pesan


4.2.3 m-Transfer

m-Transfer digunakan untuk memuat daftar transfer, transfer antar

rekening BCA, transfer antar bank dalam jaringan PRIMA dan inbox.

Gambar 4.3 m-Transfer

Fitur-fitur yang ada pada m-Transfer :

 Daftar transfer

- Antar rekening : berisi daftar nomor rekening tujuan yang harus

diisi ketika hendak transfer

- Antar bank : berisi informasi mengenai nomor rekening tujuan dan

pilihan bank yang akan di transfer

 Transfer

- Antar rekening : berisi informasi daftar transfer rekening


- Antar bank : berisi daftar transfer antar bank

- BCA virtual account : sebagai sarana transfer kepada perusahaan

yang telah bekerja sama dengan bank BCA

- Sakuku : berisi informasi tentang transaksi ke sakuku dompet

digital

- Status transaksi sakuku : berisi informasi mengenai jenis transaksi

sakuku, status transaksi sakuku, priode transaksi sakuku, dari

tanggal transaksi sakuku, sampai tanggal transaksi sakuku

- Inbox : berisi informasi pesan transfer

4.2.4 m-Payment

m-Payment digunakan untuk pembayaran telepon, listrik, internet,

asuransi, pinjaman, handphone, kartu kredit, dan lain sebagainya.

Gambar 4.4 m-Payment


Fitur-fitur yang ada pada m-Payment :

 Kartu kredit : berisi informasi pembayaran mengenai bank dan input no.

kartu kredit

 Handphone : berisi pembayaran dengan menggunakan nomor handphone

 Telepon : berisi pembayaean dengan menggunakan nomor telepon

 Publik / Utilitas : untuk transaksi tagihan listrik dan air

 BPJS : untuk pembayaran tagihan BPJS

 Asuransi : untuk pembayaran asuransi

 Internet : untuk pembayaran internet yang telah bekerja sama bersama

pihak bank

 Pinjaman : untuk pembayaran tagihan pinjaman

 Lainnya : untuk transaksi pembayaran lainnya

 Inbox : berisi pesan untuk transaksi pembayaran menggunakan m-Payment

4.2.5 m-Commerce

m-Commerce digunakan untuk pembelian saham, voucher isi ulang, dan

sebagainya.
Gambar 4.5 e-Commerce

Fitur-fitur yang ada pada m-Commerce :

 Voucher isi ulang : utuk pembelian ulang pulsa

 PLN prabayar : untuk pembelian listrik prabayar

 PLN manual advice :untuk pembelian pulsa listrik

 Lainnya : untuk pembayaran lainnya

 Inbox : berisi pesan untuk transaksi pembayaran menggunakan m-

Commerce

4.2.6 Cardless

Cardless digunakan untuk scane Tarik tunai, setor tunai, dan cabang tanpa

menggunakan kartu ATM.


Gambar 4.6 Cardless

Fitur-fitur yang ada pada cardless :

 Tarik tunai : untuk Tarik tunai tanpa menggunakan kartu

 Setor tunai : untuk setoran tunai tanpa menggunakan kartu

 Cabang : untuk transaksi dicabang tanpa menggunakan kartu

4.2.7 m-Admin

m-Admin digunakan untuk menghapus daftar pembayaran, ganti PIN,

registrasi/hapus inquiry kartu kredit, dan hapus daftar transfer.


Gambar 4.7 m-Admin

Fitur-fitur yang ada pada m-Admin :

 Ganti pin : untuk mengganti pin m-BCA

 Atur oneklik : umtuk mengaktivasi akun oneklik

 Atur kuasa debet : untuk mengaktivasi kuasa debet

 Blokir kartu kredit : untuk memblokir kartu kredit

 Control kartu kredit : untuk mengontrol penggunaan kartu kredit

 Request limit kartu : untuk meminta limit kartu kredit

 Konrksi kartu kredit

- Daftar : untuk medaftar atau mengaktifkan kartu kredit

- Hapus : untuk menghapus akun kredit


4.2.8 BagiBagi

Digunakan untuk berbagi uang melalui aplikasi BCA mobile dengab

teman/keluarga yang memiliki aplikasi sakuku.

Gambar 4.7 BagiBagi

4.3 TEORI DASAR

Penelitian ini menggunakan satu teori, yaitu model penerimaan teknologi

(Technology Acceptance Model) sebagai acuan dasar dalam menyelesaikan

permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Dimana teori dasar nya

merupakan teori yang umum dipakai untuk mengetahui faktor yang

mempengaruhi minat untuk menggunakan suatu teknologi, diantaranya terdapat

variabel persepsi kemanfaatan, persepsi kemudahan pengguna, sikap penggunaan,

dan niat perilaku.


4.4 PENGEMBANGAN MODEL PENELITIAN DAN HIPOTESIS

Pada penelitian ini, variable yang digunakan yaitu berdasarkan variabel

yang telah ditetapkan oleh Davis et al. (1989) model penelitian yang digunakan

pada metode Technology Acceptance Model (TAM) ini dapat dilihat pada gambar

4.8 dibawah ini. Pada penelitian ini, terdapat 4 (empat) variabel yang digunakan.

Adapun variabel yang digunakan yaitu perceived usefulness, perceived ease of

use, attitude toward use, behavioral intention.

Seperti yang telah dijelaskan pada pendahuluan penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui perilaku seseorang dalam menggunakan teknologi dan untuk

mengetahui faktor apasaja yang mempengaruhi minat nasabah menggunakan

aplikasi BCA Mobiloe Banking di Kota Jambi. Gambar 4.8 dibawah

menunjukkkan model penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini untuk

mengukur faktor apasaja yang mempengaruhi minat nasabah menggunakan

aplikasi BCA Mobile Banking.

Berikut model konseptual penelitian dan hipotesis yang dibagun pada

penelitian ini :

Perceived
usefulness
H3
Attitude Behavioral
H1 toward use H4 intention

Perceived
H2
ease of use

Gambar 4.8 Model Konseptual


Hipotesis yang dibangun adalah :

Hipotesis 1

Ho : Persepsi kemudahan kegunaan (Perceived Ease of Use) tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap persepsi manfaat (Perceived Usefulness).

Ha : Persepsi kemudahan kegunaan (Perceived Ease of Use) berpengaruh secara

signifikan terhadap persepsi manfaat (Perceived Usefulness).

Hipotesis 2

Ho : Persepsi kemudahan kegunaan (Perceived Ease of Use) tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap persepsi sikap penggunaan (Attitude Toward of Use).

Ha : Persepsi kemudahan kegunaan (Perceived Ease of Use) berpengaruh secara

signifikan terhadap persepsi sikap penggunaan (Attitude Toward of Use).

Hipotesis 3

Ho : Persepsi manfaat (Perceived Usefulness) tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap persepsi sikap penggunaan (Attitude Toward Use).

Ha : Persepsi manfaat (Perceived Usefulness) berpengaruh secara signifikan

terhadap persepsi sikap penggunaan (Attitude Toward Use).

Hipotesis 4

Ho : Persepsi sikap penggunaan (Attitude Toward Use) tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap niat perilaku pengguna (Behavioral Intention).


Ha : Persepsi sikap penggunaan (Attitude Toward Use) berpengaruh secara

signifikan terhadap niat perilaku pengguna (Behavioral Intention).

4.5 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Definisi Operasional Variabel penelitian yang telah ditentukan akan

digunakan sebagai acuan dalam pembuatan kuesioner yang akan dijawab oleh

responden. Variabel yang akan dipakai pada penelitian ini, yaitu : Niat Perilaku

Pengguna (Behavioral Intention), Persepsi sikap penggunaan (Attitude Toward

Use), Persepsi Manfaat (Perceived Usefullness), Persepsi Kemudahan

Penggunaan (Perceived Ease of Use).

Menurut Sugiyono [12] “Secara teoritis variabel didefinisikan sebagai

atribut seseorang, atau obyek, yang memiliki “variasi” antara satu obyek satu

dengan lainnya”

Variabel penelitian merupakan suatu sifat atau nilai dari orang, obyek atau

kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini ialah :

1. Variabel Dependen (Y)

Menurut Sugiyono [13] “Variabel dependen (terikat) merupakan

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas” . Variabel terikat pada penelitian ini yaitu Y1, Y2.

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen pada


penelitian ini adalah sikap pengguna (Attitude toward use) dan minat

menggunakan (Behavioral Intention).

2. Variabel Independen (X)

Menurut Hafid Nur Yudha [14] “Variabel Independen adalah

variabel yang mempengaruhi variabel dependen apakah itu positif atau

negatif.”.

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independen

pada penelitian ini adalah persepsi manfaat penggunaan dan persepsi

kemudahan.

Operasional variabel dalam penelitian ini secara lebih jelas bisa

dilihat di tabel 3.1 sebagai berikut :

Tabel 4.1 Operasional Variabel

Variable Definisi Dimensi

Perceived Sebuah tingkatan dimana - Mudah dioperasikan

Ease of Use seorang percaya bahwa, - Simple dan efisiensi waktu

pemggunaan sistem - Tampilan jelas dan mudah

dirancang bukan untuk dipelajari [15].

menyulitkan pemakainya,

tetapi justru memudahkan

pemakai dalam

menyelesaikan suatu
pekerjaan.

Perceived . Sejauh mana seseorang - Penggunaan sistem

Usefulness percaya bahwa bermanfaat bagi individu

menggunakan suatu - Pengguna sistem mampu

teknologi akan meningkatkan kinerja

mendatangkan manfaat - Penggunaan sistem mampu

bagi orang yang meningkatkan efektivitas

menggunakan. [15].

Attitude Sebuah perilaku positif - Merasa untung

Toward atau negative seseorang - Merasa aman [16].

Use sebagai ungkapan

seseorang terhadap suatu

objek yang disukai

maupun tidak disukai.

Behavioral Sebuah perilaku atau suatu - Keinginan

Intention sikap pengguna untuk - Kebutuhan

menggunakan jasa atau - Rekomendasi [16].

layanan, sesuai dengan

kesesuaian penggunaan,

keinginan mengguanakan

dimasa depan, dukungan

dalam menggunakan dan

keinginan dalam
merekomendasikan.

4.6 INSTRUMEN PENELITIAN

Menurut Munif [18] “Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang

digunakan dalam pengambilan data oleh peneliti untuk menganalisa hasil

penelitiannya berdasarkan metode penelitian yang diambil”.

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner atau

angket yang dibuat berdasarkan teori atau konsep serta indikator variabel yang

terkait dan diajukan kepada responden untuk dijawab.

Instrument dalam penelitian ini secara lebih jelas bisa dilihat di tabel 4.2

sebagai berikut :

Tabel 4.2 Instrumen Penelitian


Variable Indikator

Persepsi a. Mudah digunakan (X1.1)

kemudahan b. Dapat digunakan kapan saja dan dimana saja

penggunaan (X1.2)

(Perceived Ease c. Fitur yang ada mudah dimengerti (X1.3) [15].

Of Use) (X1)

Persepsi a. Layanan BCA Mobile banking bermanfaat

Manfaat (X2.1)

(perceived b. Layanan BCA Mobile memudahkan saya

usefulness ) (X2) dalam bertransaksi (X2.2)

Layanan BCA Mobile Banking meningkatkan

efektivitas dalam kegiatan transaksi (X2.3)

[16].
Sikap a. Menggunakan layanan BCA mobile

Penggunaan merupakan ide yang baik (Y1.1)

(Attitude Toward b. Menggunakan layanan BCA mobile

of Use) (Y1) merupakan keputusan yang tepat (Y1.2)

c. Layanan BCA mobile banking nyaman

digunakan (Y1.3) [15].


Nilai Perilaku a. Niat menggunakan aplikasi kembali (Y2.1)

Pengguna b. Menggunakan BCA Mobile Banking setiap

(Behavioral transaksi (Y2.2)

Intention To c. Niat ingin merekomendasikan (Y2.3) [15].


Use) (Y2)

4.7 DESAIN KUESIONER

Kuesioner ini akan dirancang untuk digunakan dalam pengaruh kualitas

website terhadap kepuasan masyarakat dengan beberapa tahapan, yaitu:

A. Perancangan Konstruk

Konstruk adalah elemen dari kuesioner yang digunakan untuk

mendefinisikan tujuan penilaian sebuah kuesioner terhadap objek

kuesioner. Konstruk untuk penelitian ini ditunjukkan pada gambar 4.9

Kuesioner

Konstruk 1 Konstruk 2 Kontruk 3 Konstruk 4


Persepsi Persepsi Manfaat Sikap Niat Perilaku

Kemudahan Penggunaan Pengguna

Penggunaan
Gambar 4.8 konstruk kuesioner

B. Konsep Konstruk

Konstruk yang telah dibuat harus didefinisikan ke dalam sebuah

konsep yang akan menjelaskan fungsi dari masing – masing konstruk


tersebut. Berikut ini adalah dari konstruk untuk kuesioner penerimaan

nasabah terhadap layanan mobile banking BCA menggunakan metode

TAM gambar 4.8

1. Konstruk 1 : Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived

Ease of Use)

Konstruk ini dibuat untuk mengukur tingkat kemudahan

aplikasi untuk digunakan.

2. Konstruk 2 : Persepsi Manfaat (Perceived Usefullness)

Konstruk ini dibuat untuk mengukur tingkat manfaat terhadap

aplikasi untuk meningkatkan kinerja pengguna.

3. Konstruk 3 : Sikap Penggunaan (Attitude Toward Use)

Konstruk ini dibuat untuk mengukur sikap penggua terhadap

aplikasi.

4. Konstruk 4 : Niat Perilaku Pengguna (Behavioral Intention)

Konstruk ini dibuat untuk mengukur kecenderungan

pengguna menggunakan aplikasi sebagai kebiasaan.

C. Perancangan Pernyataan Konstruk

Pernyataan dirancang berdasarkan item konstruk yang telah

dibuat. Sebuah item diterjemahkan ke dalam sebuah pernyataan.

1. Konstruk 1 : Presepsi Kemudahan Penggunaan


Item 1

Pernyataan : “Saya merasa BCA Mobile Banking mudah

digunakan”

Item 2

Pernyataan : “Saya merasa BCA Mobile Banking dapat

digunakan kapan saja dan dimana saja”

Item 3

Pernyataan : “Saya merasa fitur yang ada di BCA

Mobile Banking mudah dimengerti”

2. Konstruk 2: Persepsi Manfaat

Item 1

Pernyataan : “Saya merasa layanan BCA Mobile

Banking bermanfaat bagi saya”

Item 2

Pernyataan : “Saya merasa layanan BCA Mobile

Banking memudahkan saya dalam bertransaksi”

Item 3

Pernyataan : “Saya merasa layanan BCA Mobile

Banking meningkatkan efektivitas dalam bertransaksi”

3. Konstruk 3 : Sikap Penggunaan

Item 1

Pernyataan : “Saya merasa menggunakan layanan BCA

Mobile Banking merupakan ide yang baik”


Item 2

Pernyataan : “Saya merasa menggunakan layanan BCA

Mobile Banking merupakan keputusan yang tepat”

Item 3

Pernyataan : “Saya merasa layanan BCA Mobile

Banking nyaman digunakan”

4. Konstruk 4 : Niat Perilaku Pengguna

Item 1

Pernyataan : “Saya berniat kembali menggunakan

layanan BCA Mobile Banking di waktu yang akan datang”

Item 2

Pernyataan : “Saya akan menggunakan BCA Mobile

Banking untuk setiap transaksi”

Item 3

Pernyataan : “Saya ingin merekomendasikan aplikasi

BCA Mobile Banking ”


BAB V

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.1 PROFIL RESPONDEN

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner online dari

google form yang disebarkan dari tanggal 17 Januari 2021 sampai tanggal 20

Januari 2021. Teknik penyebaran kuisioner menggunakan media social seperti

Whatsapp, Instagram. Untuk kegiatan pengisian dengan 12 pernyataan di ajukan

dalam kuesioner ini. Kuesioner kemudian disebarkan kepada pelajar, mahasiswa,

PNS, wirausaha dan karyawan swasta di Kota Jambi yang telah menggunakan

layanan aplikasi BCA Mobile Banking. Sebanyak 111 responden yang telah

memberikan respon kedalam kuesioner dan dinyatakan valid. Berikut table profil

responden yang terdiri dari tiga kategori sebagai berikut :

1. Umur

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan menunjukkan bahwa

usia responden berkisar


Tabel 5.1 Responden Berdasarkan Umur

No Usia Jumlah Responden Peresentase

1. Di bawah 20 tahun 5 4,5%


2. 20 - 30 tahun 97 87,39%
3. 31 - 40 tahun 9 8,11%
4. 41 - 50 tahun 0 0
5. Diatas 50 tahun 0 0
Jumlah 111 100%

2. Pekerjaan

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, menunjukkan jumlah

responden menurut klasifikasi atau kelompok pekerjaan sebagai

berikut :

Tabel 5.2 Responden Berdasarkan Pekerjaan

No Jenis Pekerjaan Jumlah Peresentase


1. Pelajar 2 1,80%
2. Mahasiswa 81 72,97%
3. PNS 7 6,30%
4. Wirausaha 6 5,41%
5. Karyawan Swasta 11 9,91%
7. Lainnya 4 3,60%
Jumlah 111 99,99%

3. Jenis Kelamin

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin responden, secara lengkap dapat dilihat pada

tabel 5.3 berikut:

Tabel 5.3 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase


Laki-Laki 58 52,25%
Perempuan 53 47,75%
Jumlah 111 100%

5.2 UJI INSTRUMEN

5.2.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu instrument

atau item-item dalam mengukur objeknya. Uji validitas dilakukan dengan

menghitung pearson atau korelasi peritem pernyataan pada setiap variabel dengan

membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Nilai r hitung diambil dari output

SPSS Cornbach Alpha pada kolom Correlated Item – Total Correlation. Untuk
menentukan valid atau tidaknya butir kuesioner, dilakukan dengan

membandingkan nilai r hitung dan r tabel.

Jika r hitung < r tabel = tidak valid

Jika r hitung > r tabel = valid

Cara menemukan r tabel adalah df = N – 2, dimana N adalah jumlah sampel.

Untuk lebih jelasnya nilai r tabel dapat dilihat dari tabel 5.4 dibawah ini :

Tabel 5.4 Nilai Koefisien Korelasi (r)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah


0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah


df = (N-2) 0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
101 0.1630 0.1937 0.2290 0.2528 0.3196
102 0.1622 0.1927 0.2279 0.2515 0.3181
103 0.1614 0.1918 0.2268 0.2504 0.3166
104 0.1606 0.1909 0.2257 0.2492 0.3152
105 0.1599 0.1900 0.2247 0.2480 0.3137
106 0.1591 0.1891 0.2236 0.2469 0.3123
107 0.1584 0.1882 0.2226 0.2458 0.3109
108 0.1576 0.1874 0.2216 0.2446 0.3095
109 0.1569 0.1865 0.2206 0.2436 0.3082
110 0.1562 0.1857 0.2196 0.2425 0.3068

Jadi sampel yang digunakan sebanyak 111 sampel maka df = 111 – 2, maka

df = 109. Nilai r tabel dari 109 adalah 0,1865.

Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas X1

Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 JUMLAH X1
X1.1 Pearson Correlation 1 ,557** ,349** ,825**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 111 111 111 111
X1.2 Pearson Correlation ,557** 1 ,202* ,728**
Sig. (2-tailed) ,000 ,034 ,000
N 111 111 111 111
X1.3 Pearson Correlation ,349** ,202* 1 ,725**
Sig. (2-tailed) ,000 ,034 ,000
N 111 111 111 111
JUMLAH X1 Pearson Correlation ,825** ,728** ,725** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 111 111 111 111
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil output pengujian validitas pada variabel perceived

usefulness diatas, maka dapat disimpulkan semua item valid karena nilai Person

Correlation setiap item lebih besar dari 0,1865. Dapat dilihat pada tabel

rangkuman dibawah ini :

Tabel 5.6 Rangkuman Hasil Uji Validitas X1

Variabel r Hitung r Tabel Keterangan

Perceived Usefulness
X1.1 ,825 0.1865 Valid

X1.2 ,728 0.1865 Valid

X1.3 ,725 0.1865 Valid

Tabel 5.7 Hasil Uji Validitas X2

Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 JUMLAH X2
X2.1 Pearson Correlation 1 ,388** ,477** ,818**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 111 111 111 111
X2.2 Pearson Correlation ,388** 1 ,292** ,714**
Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,000
N 111 111 111 111
X2.3 Pearson Correlation ,477** ,292** 1 ,773**
Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,000
N 111 111 111 111
JUMLAH X2 Pearson Correlation ,818** ,714** ,773** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 111 111 111 111
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil output pengujian validitas pada variabel perceived ease

of use diatas, maka dapat disimpulkan semua item valid karena nilai Person

Correlation setiap item lebih besar dari 0,1865. Dapat dilihat pada tabel

rangkuman dibawah ini :

Tabel 5.8 Rangkuman Hasil Uji Validitas X2

Variabel r Hitung r Tabel Keterangan

Perceived Ease of Use


X2.1 ,818 0.1865 Valid

X2.2 ,714 0.1865 Valid

X2.3 ,773 0.1865 Valid

Tabel 5.9 Hasil Uji Validitas Y1

Correlations
Y1.1 Y1.2 Y1.3 JUMLAH Y1
Y1.1 Pearson Correlation 1 ,495** ,454** ,823**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 111 111 111 111
Y1.2 Pearson Correlation ,495** 1 ,445** ,808**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 111 111 111 111
Y1.3 Pearson Correlation ,454** ,445** 1 ,773**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 111 111 111 111
JUMLAH Y1 Pearson Correlation ,823** ,808** ,773** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 111 111 111 111
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil output pengujian validitas pada variabel attitude toward

use diatas, maka dapat disimpulkan semua item valid karena nilai Person

Correlation setiap item lebih besar dari 0,1865. Dapat dilihat pada tabel

rangkuman dibawah ini :

Tabel 5.10 Rangkuman Hasil Uji Validitas Y1

Variabel r Hitung r Tabel Keterangan

Attitude Toward Use


Y1.1 ,823 0.1865 Valid

Y1.2 ,808 0.1865 Valid

Y1.3 ,773 0.1865 Valid

Tabel 5.11 Hasil Uji Validitas Y2

Correlations
Y2.1 Y2.2 Y2.3 JUMLAH Y2
Y2.1 Pearson Correlation 1 ,463** ,478** ,793**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 111 111 111 111
Y2.2 Pearson Correlation ,463** 1 ,605** ,828**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 111 111 111 111
Y2.3 Pearson Correlation ,478** ,605** 1 ,847**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 111 111 111 111
JUMLAH Y2 Pearson Correlation ,793** ,828** ,847** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 111 111 111 111
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil output pengujian validitas pada variabel behavioral

intention diatas, maka dapat disimpulkan semua item valid karena nilai Person

Correlation setiap item lebih besar dari 0,1865. Dapat dilihat pada tabel

rangkuman dibawah ini :

Tabel 5.12 Rangkuman Hasil Uji Validitas Y2

Variabel r Hitung r Tabel Keterangan

Behavioral Intention
Y2.1 ,793 0.1865 Valid

Y2.2 ,828 0.1865 Valid

Y2.3 ,847 0.1865 Valid

Dari hasil uji validitas yang terdapat pada tabel diatas terlihat bahwa semua

indikator variabel yang telah diukur memiliki nilai r hitung > dari r tabel sehingga

dapat disimpulkan untuk semua indikator variabel kuisioner dalam penelitian ini

memiliki nilai yang valid.

5.2.2 Uji Realibilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi alat ukur untuk melihat

hasilnya tetap konsisten atau tidak jikadilakukan pengukuran ulang. Suatu

kuisioner dinyatakan reliabel atau handal ketika jawaban responden terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Maka semakin tinggi

tingkat realibilitas suatu alat ukur semakin stabil pula alat ukur tersebut. Cronbach
Alpha (α), suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

Conbarch Alpha > 0,60.

Tabel 5.13 kriteria tingkat Realibulitas

Tabel 5.14 Hasil Uji Realibilitas X1

Reliability Statistics
Cronbach's

Alpha N of Items
,624 3

Berdasarkan tabel diatas, variabel X1 memiliki nilai alpha hitung ,624 >

alpha tabel 0.60 maka dapat disimpulkan bahwa variabel X1 pada penelitian ini

dinyatakan reliabel.
Tabel 5.15 Hasil Uji Realibilitas X2

Reliability Statistics
Cronbach's

Alpha N of Items
,655 3

Berdasarkan tabel diatas, variabel X2 memiliki nilai alpha hitung ,655 >

alpha tabel 0.60 maka dapat disimpulkan bahwa variabel X2 pada penelitian ini

dinyatakan reliabel.

Tabel 5.16 Hasil Uji Realibilitas Y1

Reliability Statistics
Cronbach's

Alpha N of Items
,722 3

Berdasarkan tabel diatas, variabel Y1 memiliki nilai alpha hitung ,722 >

alpha tabel 0.60 maka dapat disimpulkan bahwa variabel Y1 pada penelitian ini

dinyatakan reliabel.

Tabel 5.17 Hasil Uji Realibilitas Y2

Reliability Statistics
Cronbach's

Alpha N of Items
,760 3

Berdasarkan tabel diatas, variabel Y2 memiliki nilai alpha hitung ,760 >

alpha tabel 0.60 maka dapat disimpulkan bahwa variabel Y2 pada penelitian ini

dinyatakan reliabel, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel rangkuman berikut :

Tabel 5.18 Rangkuman Hasil Uji Realibilitas

No Variable Nilai Alpha Nilai Alpha Keterangan

Hitung Tabel

1 Perceived of ,624 0,60 Reliable

Usefulness

2 Perceived Ease of ,655 0,60 Reliable

Use

3 Attitude Toward ,722 0,60 Reliable

Use

4 Behavioral ,760 0,60 Reliable

Intention

Berdasarkan tabel 5.18 diatas, seluruh variabel memiliki nilai alpha hitung >

0,60 maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini

dinyatakan reliabel.
5.3 UJI ASUMSI KLASIK

Uji asumsi klasik untuk menguji kelayakan data yang digunakan dalam

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang digunakan dalam

penelitian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan model analisis yang tepat.

Analisis data dilakukan dengan bantuan Metode Regresi linuer Berganda, namun

sebelum melakukan analisis regresi linier berganda digunakan uji asusmsi klasik

yang meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedasitisitas.

5.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam regresi variabel

terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Model regresi dapat dikatakan memenuhi asumsi normalitas jika residual yang

diperoleh dari model regresi berdistribusi normal. Cara yang sering digunakan

dalam menentukan apakah suatu model berdistribusi normal atau tidak hanya

dengan meilihat pada histogram residual apakah memiliki bentuk seperti

“lonceng‟ atau tidak serta menggunakan P-Plot dengan titik mendekati dan

mengikuti garis. Pada penelitian ini metode yang digunakan untuk uji normalitas

data adalah dengan metode grafik histogram dan p-p plot sebagai berikut :
Gambar 5.1 Hasil Uji Normalitas Dengan Grafik Histogram

Grafik diatas berbentuk lonceng dan tidak condong ke kiri atau condong ke

kanan sehingga dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola

distribusi yang sesuai dengan garis normalnya.

Gambar 5.2 Hasil Uji Normalitas Dengan P-P Plot


Dari gambar diatas menunjukkan bahwa titik data tidak jauh dari garis

normalnya dan menempel pada garis normal, maka dapat disimpulkan bahwa data

terdistribusi normal.

5.3.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau

tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah dengan melihat matrik

korelasi antar variabel independen. Hubungan antara variabel bebas terhadap

variabel terikatnya menjadi terganggu, jika ada korelasi yang tinggi diantara

variabel-variabel bebasnya. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

kolerasi diantara variabel bebas. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model

regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Pedoman suatu model regresi yang

bebas multikolinearitas adalah:

1. Jika nilai VIF (value inflation factor) < 10, maka dinyatakan tidak terjadi

multikolinearitas.

2. Jika nilai Tolerance > 0,1, maka dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas.
Tabel 5.19 Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant) -,665 1,080 -,616 ,539
JUMLAH ,612 ,085 ,505 7,202 ,000 ,792 1,262
X1
JUMLAH ,414 ,075 ,385 5,493 ,000 ,792 1,262
X2
a. Dependent Variable: JUMLAH Y1

Dari hasil uji multikoliniaritas diatas dapat diketahui bahwa nilai VIF < 10

dan nilai Tolerance > 0,1. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

model regresi yang digunakan bebas multikolinearitas.

5.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien-koefisien regresi

menjadi tidak efisien. Pada penelitian ini pengujian heteroskedastisitas

menggunakan scatterplot untuk mengamati bahwa sebaran data tidak membentuk

pola tertentu.
Gambar 5.3 Hasil Uji Scatterplot

Berdasarkan grafik scatterplot diatas, dapat diketahui bahwa setiap data

atau titik- titik objek yang ada adalah menyebar. Persebaran data tersebut nampak

yaitu menyebar diatas titik 0 (nol) maupun dibawah titik 0 (nol) pada sumbu Y.

Selain itu titik- titik juga menyebar diantara kanan kiri titik 0 (nol). Sebaran titik-

titik tersebut menunjukkan bahwa data menyebar, tidak membentuk suatu pola

apapun. Artinya pola yang ada tidak mengindikasikan adanya heteroskedastisitas.

5.4 UJI ANALISIS LINEAR BERGANDA

Model regresi untuk menganalisis pengaruh dari variabel

independen (variabel bebas) yaitu Perceived Usefulness (X1) dan Perceived ease

of Use (X2), berpengaruh terhadap variabel dependen (varibel terikat) yaitu

Attitude Toward Use (Y). Adapun bentuk persamaan regresi linier berganda yang

terstandarisir dan digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut :


Y = a + b1X1 + b2X2 + … + e

Keterangan :

Y = Attitude Toward use

a = Nilai constan/reciprocel

X1 = Perceived Ease of Use

X2 = Perceived Usefulness

b1, b2 = Koefisien regresi

e = Standar error

Tabel 5.20 Hasil Uji Analisis Linear Berganda

Coefficientsa
Standardized

Unstandardized Coefficients Coefficients


Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -,665 1,080 -,616 ,539
JUMLAH X1 ,612 ,085 ,505 7,202 ,000
JUMLAH X2 ,414 ,075 ,385 5,493 ,000
a. Dependent Variable: JUMLAH Y1

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat persamaan regresi linier

berganda sebagai berikut : Y = -0,665 + (0,612) X1 + (0,441) X2 + e

Keterangan :

1. Nilai konstanta : -0,665 mempunyai arti bahwa ketika Perceived

usefulness, perceive ease of use nilainya 0, maka minat

menggunakan adalah -0,665.


2. Nilai koefisisen beta pada variabel perceived usefulness bernilai

positif yaitu sebesar 0,612 yang berarti jika perceived usefulness

mengalami kenaikan, maka Sikap Penggunaan akan meningkat

sebesar 0,612 satuan dengan asumsi variabel independen nilainya

tetap.

3. Nilai koefisisen beta pada variabel perceived ease of use bernilai

positif yaitu sebesar 0,414 yang berarti jika perceived ease of use

mengalami kenaikan, maka Sikap Penggunaan akan meningkat

sebesar 0,414 satuan dengan asumsi variabel independen nilainya

tetap.

5.4.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel

bebas (independen) secara bersama-sama terhadap variabel terikat (dependen).

Dasar pengambilan keputusan uji F, yaitu:

a. Jika nilai signifikan < 0,05 atau F hitung > F tabel, maka terdapat

pengaruh variabel X secara simultan terhadap variabel Y.

b. Jika nilai signifikan > 0,05 atau F hitung < F tabel, maka tidak terdapat

pengaruh variabel X secara simultan terhadap variabel Y.

Tabel 5.21 tabel F

df untuk pembilang (N1)


df untuk
penyeb 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
ut
(N2)
91 3.95 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78
92 3.94 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.89 1.86 1.83 1.80 1.78
93 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.78
94 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.77
95 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.82 1.80 1.77
96 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.80 1.77
97 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.80 1.77
98 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
99 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
100 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
101 3.94 3.09 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.88 1.85 1.82 1.79 1.77
102 3.93 3.09 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.77
103 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.76
104 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.76
105 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.81 1.79 1.76
106 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.79 1.76
107 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.18 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.79 1.76
108 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.18 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
109 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
110 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
111 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
112 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.96 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
113 3.93 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.92 1.87 1.84 1.81 1.78 1.76
114 3.92 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75

Untuk menentukan f tabel :

F tabel = n - k – 1 = 111 – 2 -1 = 3,80 . Berikut ini akan disajikan hasil pengujian

Uji F yang di9lakukan dengan bantuan SPSS, secara lengkap hasil tersebut dapat

dilihat pada tabel 5.22 berikut :

Tabel 5.22 Hasil Uji F X1 Terhadap X2

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 73,212 1 73,212 28,552 ,000b
Residual 279,491 109 2,564
Total 352,703 110
a. Dependent Variable: JUMLAH X2
b. Predictors: (Constant), JUMLAH X1

Berdasarkan tabel 5.22 diatas, diketahui nilai Sig uji F adalah 0,000 yang

berarti bahwa nilai pengujian lebih kecil dari tingkat signifikan (𝛼) = 0,05( 0,000

< 0,05), dan nilai F hitung 74,502 > 3,80 maka Ha diterima.

Dengan demikian berarti bahwa variabel-variabel independen (persepsi

manfaat, persepsi kemudahan) secara simultan (bersama-sama) berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen, yaitu variabel sikap penggunaan

menggunakan aplikasi layanan BCA Mobile.

5.4.1 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji T)

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial

terhadap variabel tergantung. Dasar pengambilan keputusan uji t, yaitu:

a. Jika nilai signifikan < 0,05 atau t hitung > t tabel, maka terdapat pengaruh

variabel X terhadap variabel Y.

b. Jika nilai signifikan > 0,05 atau t hitung < t tabel, maka tidak terdapat

pengaruh variabel X terhadap variabel Y.

Tabel 5.23 tabel t

Pr
0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
Df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
100 0.67695 1.29007 1.66023 1.98397 2.36422 2.62589 3.17374
101 0.67693 1.28999 1.66008 1.98373 2.36384 2.62539 3.17289
102 0.67690 1.28991 1.65993 1.98350 2.36346 2.62489 3.17206
103 0.67688 1.28982 1.65978 1.98326 2.36310 2.62441 3.17125
104 0.67686 1.28974 1.65964 1.98304 2.36274 2.62393 3.17045
105 0.67683 1.28967 1.65950 1.98282 2.36239 2.62347 3.16967
106 0.67681 1.28959 1.65936 1.98260 2.36204 2.62301 3.16890
107 0.67679 1.28951 1.65922 1.98238 2.36170 2.62256 3.16815
108 0.67677 1.28944 1.65909 1.98217 2.36137 2.62212 3.16741
109 0.67675 1.28937 1.65895 1.98197 2.36105 2.62169 3.16669
110 0.67673 1.28930 1.65882 1.98177 2.36073 2.62126 3.16598
111 0.67671 1.28922 1.65870 1.98157 2.36041 2.62085 3.16528
112 0.67669 1.28916 1.65857 1.98137 2.36010 2.62044 3.16460
113 0.67667 1.28909 1.65845 1.98118 2.35980 2.62004 3.16392
114 0.67665 1.28902 1.65833 1.98099 2.35950 2.61964 3.16326
115 0.67663 1.28896 1.65821 1.98081 2.35921 2.61926 3.16262

Dari tabel distribusi t diatas, maka kita dapat menentukan t tabel =

t(α/2 ; n – K -1) = t (0,025 ; 111 – 4 - 1) = t (0,025 ; 106) =1,982. Adapun

hasil uji t pada pengujian ini dapat dilihat pada tabel 5.24 sebagai berikut:

Tabel 5.24 Hasil Uji T


Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7,835 ,958 8,176 ,000
JUMLAH X1 ,404 ,076 ,456 5,343 ,000
a. Dependent Variable: JUMLAH X2

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -,665 1,080 -,616 ,539
JUMLAH X1 ,612 ,085 ,505 7,202 ,000
JUMLAH X2 ,414 ,075 ,385 5,493 ,000
a. Dependent Variable: JUMLAH Y1

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2,196 ,766 2,865 ,005
JUMLAH Y1 ,814 ,061 ,788 13,367 ,000
a. Dependent Variable: JUMLAH Y2

Dari tabel 5.24 diatas diketahui hasil uji t, maka dilakukan pembahasan

hipotesis yang diajukan sebagai berikut:

1. Hipotesis 1

Diketahui nilai untuk pengaruh persepsi kemudahan (perceived

ease of use) terhadap persepsi manfaat (perceived usefulness) adalah

sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai t hitung 5,343 > 1,982 sehingga dapat

disimpulkan bahwa :
Ho : Persepsi kemudahan kegunaan (Perceived Ease of Use)

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi manfaat

(Perceived Usefulness) (ditolak).

Ha : Persepsi kemudahan kegunaan (Perceived Ease of Use)

berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi manfaat

(Perceived Usefulness) (diterima).

2. Hipotesis 2

Diketahui nilai untuk pengaruh persepsi kemudahan (perceived

ease of use) terhadap sikap pengguna (attitude toward use) adalah

sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai t hitung 7,202 > 1,982 sehingga dapat

disimpulkan bahwa :

Ho : Persepsi kemudahan kegunaan (Perceived Ease of Use)

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi sikap

penggunaan (Attitude Toward of Use) (ditolak).

Ha : Persepsi kemudahan kegunaan (Perceived Ease of Use)

berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi sikap

penggunaan (Attitude Toward of Use) (diterima).

3. Hipotesis 3

Diketahui nilai untuk pengaruh persepsi manfaat (perceived

usefulness) terhadap sikap penggunaan (attitude toward use) adalah

sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai t hitung 5,493 > 1,982 sehingga dapat

disimpulkan bahwa :
Ho : Persepsi manfaat (Perceived Usefulness) tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap persepsi sikap penggunaan (Attitude

Toward Use) (ditolak).

Ha : Persepsi manfaat (Perceived Usefulness) berpengaruh

secara signifikan terhadap persepsi sikap penggunaan (Attitude

Toward Use)(diterima).

4. Hipotesis 4

Diketahui nilai untuk pengaruh sikap penggunaan (attitude

toward use) terhadap niat perilaku (behavioral intention) adalah

sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai t hitung 13,367 > 1,982 sehingga

dapat disimpulkan bahwa :

Ho : Persepsi sikap penggunaan (Attitude Toward Use) tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap niat perilaku pengguna

(Behavioral Intention) (ditolak).

Ha : Persepsi sikap penggunaan (Attitude Toward Use)

berpengaruh secara signifikan terhadap niat perilaku pengguna

(Behavioral Intention) (diterima).

5.5 PEMBAHASAN

Dalam pengujian hipotesis 1 diketahui bahwa persepsi kemudahan

(perceived ease of use) berpengaruh terhadap persepsi manfaat (perceived

usefulness). Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat

kemudahan terhadap aplikasi BCA Mobile maka akan meningkatkan manfaat

pada aplikasi tersebut. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis yang


menyatakan “ Perceived ease of use berpengaruh positif terhadap persepsi

manfaat (perceived usefulness) terhadap aplikasi BCA Mobile ” dinyatakan

diterima. Namun hasil penelitian ini relevan dengan penelitian dari Ira Eka

Pratiwi et al [22] yaitu variabel persepsi kemudahan penggunaan dan persepsi

kemanfaatan secara bersama-sama merupakan derterminan utama nasabah

milenial Muslim Jayapura dalam menggunakan digital banking.

Dalam pengujian hipotesis 2 diketahui bahwa persepsi kemudahan

(perceived ease of use) berpengaruh terhadap sikap penggunaan (attitude toward

use). Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat kemudahan

terhadap aplikasi BCA Mobile maka akan meningkatkan sikap penggunaan pada

aplikasi tersebut. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis yang menyatakan “

Perceived ease of use berpengaruh positif terhadap sikap penggunaan (attitude

toward use) terhadap aplikasi BCA Mobile ” dinyatakan diterima. Hasil

penelitian ini relevan dengan penelitian dari Made Wahyu[23] yang menyatakan

tentang perceived ease of use berpengaruh positif dan signifikan terhadap attitude

toward using internet banking.

Dalam pengujian hipotesis 3 diketahui bahwa persepsi manfaat (perceived

usefulness) berpengaruh terhadap sikap penggunaan (attitude toward use). Hal

tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat manfaat terhadap

aplikasi BCA Mobile maka akan meningkatkan sikap penggunaan pada aplikasi

tersebut. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis yang menyatakan “ Perceived

usefulness berpengaruh positif terhadap sikap penggunaan (attitude toward use)

terhadap aplikasi BCA Mobile ” dinyatakan diterima. Hasil penelitian ini relevan
dengan penelitian dari Made Wahyu [23] sikap nasabah Bank BCA di Kota

Palembang berpengaruh positif dengan minat nasabah untuk menggunakan

Internet Banking BCA.

Dalam pengujian hipotesis 4 diketahui bahwa sikap penggunaan (attitude

toward use) berpengaruh terhadap niat perilaku (behavioral intention). Hal

tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat sikap penggunaan

terhadap aplikasi BCA Mobile maka akan meningkatkan niat perilaku pengguna

pada aplikasi BCA Mobile. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis yang

menyatakan “ Perceived usefulness berpengaruh positif terhadap sikap

penggunaan (attitude toward use) terhadap aplikasi BCA Mobile ” dinyatakan

diterima. Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian dari Andrew [24] yaitu

sikap nasabah Bank BCA di Kota Palembang berpengaruh positif dengan minat

nasabah untuk menggunakan Internet Banking BCA.


BAB VI

PENUTUP

6.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Variabel persepsi kemudahan kegunaan (Perceived Ease of Use)

berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi manfaat (Perceived

Usefulness) dibuktikan dengan nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05 dan

nilai t hitung 5,343 > 1,982.

2. Variabel persepsi kemudahan kegunaan (Perceived Ease of Use)

berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi sikap penggunaan

(Attitude Toward of Use) dibuktikan dengan nilai signifikan sebesar 0,000

< 0,05 dan nilai t hitung 7,202 > 1,982.

3. Variabel persepsi manfaat (Perceived Usefulness) berpengaruh secara

signifikan terhadap persepsi sikap penggunaan (Attitude Toward Use)

dibuktikan dengan nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai t hitung

5,493 > 1,982.

4. Variabel persepsi sikap penggunaan (Attitude Toward Use) berpengaruh

secara signifikan terhadap niat perilaku pengguna (Behavioral Intention)

dibuktikan dengan nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai t hitung

13,367 > 1,982.


6.2 SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka saran yang dapat

diajukan sebagai berikut :

1. Bagi bank BCA Kota Jambi

a. Variabel kemafaatan dan kemudahan penggunaan layanan

BCA Mobile Banking dapat diterima oleh nasabah.

Diharapkan kepada BCA untuk mempertahankan dan

meningkatkan tingkat pelayanannya untuk para nasabah

khususnya pada layanan digital mobile banking.

b. Diharapkan kepada BCA untuk selalu berinovasi dalam

melakukan transformasi digital sehingga tetap dapat

mempertahankan setiap penghargaan yang telah diperoleh.

2. Bagi penelitian selanjutnya

a. Untuk penelitian selanjutnya, dapat dilakukan dengan

menggunakan metode perbandingan perilaku konsumen

pengguna layanan aplikasi lainnya.

b. Untuk penelitian yang akan mendatang, disarankan untuk

menambah variabel external. Ini dimaksudkan agar dapat

menghasilkan gambaran yang lebih luas mengenai

permasalahan yang akan diteliti.


DAFTAR PUSTAKA
[1] David, Hatane, Edwin, “Analisis Penerimaan Nasabah
Terhadap Layanan Mobile Banking Dengan Menggunakan
Pendekatan Technology Acceptance Model Dan Theory Of
Reasoned Action”, vol. 1, no. 1, pp 1-13, 2013.
[2] Imam Sugih Rahayu, “Minat Nasabah Menggunakan Mobile
banking dengan Menggunakan Kerangka Technology Acceptance
Model (TAM)”, vol. 5, no. 2, pp 138-150, 2015.
[3] Novi Alia Sutriani, “Analisis Perilaku Pengguna Website
SintaRistekdikti Dalam Mendukung Publikasi Ilmiah Dengan Teori
Technology Acceptance Model (TAM)”, pp 1-67, 2019.
[4] Rezza Resita Himawati, “Pengaruh Persepsi Manfaat Dan
PersepsiKemudahan Terthadap Minat Menggunakan Mobile
Banking Dengan Sikap Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus
pada PT.Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Kantor Cabang
Syariah Solo)”, pp 1-83, 2018.
[5] Ceva Lavenja Arahita, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Niat Penggunaan Ulang BCA mobile (Studi Pada Nasabah BCA di
Bandung)”, 2015.
[6] Setiawan Assegaf , “Analisis Perilaku User Pada
Pemanfaatan Layanan Pemesanan Tiket Online Pada Aplikasi
Mobile di Traveloka (Prespektif Kepercayaan dan Resiko oleh
Konsumen)”, pp 1-42, 2016.
[7] Maylita Hasyim and Tomi Listiawan, “Penerapan Aplikasi IBM
SPSS Untuk Analisis Data Bagi Pengajar Pondok Hidayatul
Mubtadi’in Ngunut Tulungagung Demi Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran Dan Kreativitas Karya Ilmiah Guru,” vol. 2, no. 1, pp
28-35, 2015.
[8] Saras Mareta Ratri, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Penggunaan E-Learning Moodle Oleh Guru SMK Negeri 2
YogyakartaDengan Pendekatan technology acceptance Model
(TAM)”, pp 1-113,2016.
[9] Emmy Sulistyani, “Pengaruh Perceived Usefulness dan Perceived
Ease Of Use Terhadap Behavioral Intention dan dampaknya
Terhadap Actual Usage (Studi Kasus Pada E-Wallet Link Aja),”
pp 1-168, 2020.
[10] Fitria Syarini dan Sulis Riptono, “Analisis Pengaruh Customer
Trust Terhadap Keputusan Menggunakan Mobile Banking Melalui
Perceived Risk dan Perceived Usefulness Sebagai Variabel
Intervening (Studi pada Pengguna Aplikasi Mobile Banking Bank
BRI di Kantor Cabang Kebumen)”, pp 670-680, 2020.
[11] Naiful Aswandi, “Analisis Pengaruh Persepsi Kemudahan dan
Risiko Terhadap Minat Nasabah BNI Syariah KCP Magelang
Menggunakan Internet Banking Dengan Kepercayaan Sebagai
Variabel Intervening”, pp 1-108, 2019.
[12] Novera Delfi Permata, “ Pengaruh Subjective Norm, Kegunaan,
Keamanan, dan Manfaat Terhadap Minat Penggunaan Berlanjut
Electronic Money OVO (Studi Pada Mahasiswa Surakarta),”
pp 1-121, 2020.
[13] Muchlis Alkhoiruli Huda, “Analisis kesuksesan Mobile banking
(M-Banking) dengan Model Delone Dan Mclean Pada BCA
Kantor Cabang Utama (KCU) Diponegoro Surabaya”, pp 1-111,
2018.
[14] Hafid Nur Yudha, “Analisis pengaruh Persepsi Nasabah
Perbankan Adoption (Studi pada Nasabah Perbankan Yang
Menggunakan Internet Banking Di Kota Surakarta)”, pp 1-56,2015.
[15] Dini Nurtyastuti, “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Minat
Menggunakan Mobile Banking Dengan sikap Penggunaan Sebagai
variabel Intervening Pada Mahasiswa FEBI IAIN Salatiga”, pp 1-
127, 2020.
[16] Nadila Dwi Febrianti, “Analisis Dimensi Persepsi yang
Mempengaruhi minat Nasabah Menggunakan Aplikasi Mobile
banking (Studi Kasus Pada BJB Syariah KCP Ciputat)”, pp 1-99,
2020.
[17] Esti Widyapraba et al, 2016, “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Niat Pengguna Untuk Menggunakan Aplikasi
Daftar Online Rumah sakit (Studi Kasus : RSUD Gambiran
Kediri)”, pp 164-172, 2016.
[18] Munif Anggraeni, “Pengaruh Technology Acceptance model
(TAM) dan kualitas Layanan Terhadap Minat nasabah Dalam
Menggunakan Layanan Mobile Banking”, pp 1-97, 2020.
[19] Ana Fitriana, “Analisis TAM Terhadapo Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Nasabah Menggunkan Layanan Internet Banking
BCA”, vol. 7, no. 3, pp 135-144, 2015.
[20] MuftaFida higya aryani, “Minat Individu Terhadap Pengguna
Internet Banking : pendekatan Modified Technology acceptance
model. (Studi Kasus pada Nasabah bank BCA di Surakarta)”, pp 1-
19, 2015.
[21] Larasati Dewi Hermawan et al, “Analisis Minat Menggunakan BRI
Mobile (survei Pada Nasabah Bank Rakyat Indinesia (Persero)
Tbk. Kota Sukabumi)”, pp 525-538, 2020.
[22] Ira Eka Pertiwi et al, “Determinan Penggunaan Digital Banking
Pada Generasi Milenial Muslim : Pendekatan Technology
Acceptance Model ( Studi kasus Di Kota Jayapura, Indonesia)”, pp
479-487, 2020.
[23] Made wahyu, “Aplikasi Technology Acceptance Model Terhadap
Pengguna Layanan Internet Banking”, vol 2, no 1 pp 52-63, 2015.
[24] Andrew Gunawan, “Aplikasi Technology Acceptance Model Pada
Minat Nasabah Untuk Menggunakan Internet Banking”, vol 3, no
2, pp 55-74, 2014.
LAMPIRAN

LAMPIRAN A (Daftar riwayat hidup)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Vony Alvionita Lany
Tempat Tanggal Lahir : 12 Desember 1999
Umur : 21 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Radja Yamin Lrg. Langgar
No. HP : 0895604735301
Status : Belum Menikah
Riwayat Pendidikan :
No. Pendidikan Tahun
1 SDN 35 Kota Jambi 2005 – 2011
2 SMPN 25 Kota Jambi 2011 – 2013
3 SMKN 1 Kota Jambi 2014 – 2017
4 STIKOM DB JAMBI 2017 – Sekarang
LAMPIRAN B (Izin Penelitian)

Anda mungkin juga menyukai