Anda di halaman 1dari 1

PATOFISIOLOGI

Antigen-presenting cells / APC (seperti makrofag, sel dendritik) pada saluran pernafasan
menangkap, memproses dan mempresentasikan antigen menuju sel T helper, sehingga sel T
helper teraktivasi dan menskresikan sitokin. Sekresi sitokin tersebut mengakibatkan sel B
memproduksi antibody Ig E (yang spesifik terhadap allergen) dan pengerahan eosinofil.

Dalam keadaan normal, IgE dalam serum kadarnya berkisar antara 0,1-0,4 ug/ml, apabila
tubuh tersensitisasi oleh allergen luar, maka kadar IgE meningkat lebih dari 1mg/ml dan disebut
IgE yang tersensitasi. IgE yang tersensitasi memiliki dua reseptor spesifik Fc-epsilon-RI dan Fc-
epsilon-RII. Fc-epsilon-RI IgE akan berikatan dengan Fc-R pada permukaan mast-cell dan sel
basophil.

Ikatan antara Fc-epsilon-RI IgE dengan dinding mast cell, akan meningkatkan cairan
membrane sehingga terbentuk peningkatan kanal kalsium (Ca++). Peningkatan kanal Ca++ akan
meningkatkan uptake Ca++ ke dalam intrasel. Peningkatan Ca++ intrasel akan merangsang
reticulum endoplasma untuk membentuk granulasi.

Degranulasi mast cell akan mengeluarkan mediator mast cell seperti histamine dan
protease sehingga berakibat respon allergy berupa asma.

Histamin berasal dari sintesis histidin dalam aparatus Golgi di mast cell dan basofil.
Histamin mempengaruhi saluran napas melalui tiga jenis reseptor. Rangsangan pada reseptor H-1
akan menyebabkan bronkokonstriksi, aktivasi refleks sensorik dan meningkatkan permeabilitas
vaskular serta epitel. Rangsangan reseptor H-2 akan meningkatkan sekresi mukus glikoprotein.
Rangsangan reseptor H-3 akan merangsang saraf sensorik dan kolinergik serta menghambat
reseptor yang menyebabkan sekresi histamin dari mast cell.

Anda mungkin juga menyukai