Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH HADIST MTS/SMP

HADIST TENTANG BERLAKU ADIL

Dosen Pengampu : Dr. H. Hapid, M.Ag

Disusun Oleh :
Kelompok 3 PAI 2A

Angga Permana (1192020032)


Adinda Saskia Firyalda (1192020006)
Asep Abdul Rahman (1192020041)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI


BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt., yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini. Tak lupa shalawat beserta salam selalu terlimpah
curahkan kepada jungjunan alam Nabi Muhammad saw., kepada para keluarga,
sahabat dan kepada para tabi’in nya.

Alhamdulillah makalah Hadist yang menjelaskan tentang “Berlaku Adil )”


telah kami selesaikan. Hal inipun tak lepas dari dorongan dan motivasi orang-orang
terdekat dan juga dosen pengampu yang senantiasa membimbing kami hingga kami
mampu menyelesaikan makalah ini.

Tak lupa, kepada teman-teman satu kelompok yang telah berusaha bekerja
keras dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah senantiasa me-Ridhoi dan juga
memberkahi setiap langkah kami. Aamiin

Adapun, apabila terdapat kesalahan dalam hal penulisan ataupun pembahasan


dalam materi ini, kami mohon maaf. Karena kamipun menyadari bahwa tidak ada
yang sempurna dari setiap apapun yang ada didunia ini. Kiranya kami meminta kritik
dan sarannya atas setiap hal yang kurang dalam materi ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan bagi pembaca sekalian.

Bandung, 24 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………..........i

Daftar Isi…………………………………………………………………………..ii

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………...1


B. Tujuan Pembahasan Masalah……………………...……………………...1

Bab II Pembahasan

A. Pengertian Hadist.........................................................................................2
B. Pengertian Adil.............................................................................................2
C. Konsep Keadilan Dalam Al-Qur’an.............................................................3
1. Adil Diartikan Seimbang............…………………………………........4
2. Adil Diartikan Sama...............................................................................5
3. Adil Diartikan sebagai perhatian terhadap hak-hak...............................5
4. Adil Dinisbatkan milik Allah.................................................................5

D. Macam-Macam Keadilan.............................................................................5
E. Hadist Tentang Berlaku Adil........................................................................7

Bab III Penutup

A. Kesimpulan……………………………………………………………....11
B. Saran……………………………………………………………………...11

Daftar Pustaka

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Lata Belakang Masalah


Adil adalah dimana semua orang mendapat hak menurut
kewajibannya. adil merupakan suatu sikap yang tidak memihak atau sama
rata, tidak ada yang lebih dan tidak ada yang kurang, tidak ada pilih kasih
dan masih banyak lagi persepsi yang lainnya.
Adil tidak akan menimbulkan perselisihan, sehingga orang yang
adil akan merasa nyaman dalam kehidupannya. Dan senantiasa
mendapatkan keridhoan Allah Swt.
2. Tujuan
Adapun tujuan dalam membuat makalah ini adalah :
 Mengetahui pengertian hadist.
 Mengetahui penting nya berlaku adil.
 Mengetahui makna keadilan dalam Al-Qur’an.
 Mengetahui macam-macam keadilan
 Mengetahui Hadist tentang berlaku baik.
3. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang di bahas :

 Apa pengertian dari Hadist ?


 Apa pengertian dari adil ?
 Bagaimana makna keadilan dalam Al-Qur’an?
 Apa saja macam-macam keadilan?
 Sebutkan Hadist Tentang berlaku adil !
4. Metode
Makalah ini disusun dari beberapa sumber referensi dan dikerjakan
secara berkelompok oleh kelompok yang telah ditentukan sebelumnya

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hadist
Secara etimologis, hadist memiliki makna sebagai berikut :
a) Jadid, lawan qadim : yang baru ( jamaknya hidats, hudatsa, dan
hudust);
b) Qarib : yang dekat, yang belum lama terjadi ;
c) Khabar : warta, yakni : sesuatu yang di percakapkan
dipindahkan dari seseorang kepada seseorang yang lain ( Hasbi
Asshiddqy, 1980 :20 )
Adapun pengertian Hadist secara terminologi menurut ahli Hadist :
“Segala ucapan, segala perbuatan dan segala keadaan atou
perilaku nabi”
B. Pengertian adil
Adil menurut KBBI artinya sama berat; tidak berat sebelah;
tidak memihak: keputusan hakim itu --; 2 berpihak kepada yang
benar; berpegang pada kebenaran; 3 sepatutnya; tidak sewenang-
wenang.
Pengertian adil adalah dimana semua orang mendapat hak
menurut kewajibannya. Kata adil adalah suatu sikap yang tidak
memihak atau sama rata, tidak ada yang lebih dan tidak ada yang
kurang, tidak ada pilih kasih dan masih banyak lagi persepsi yang
lainnya.
Menurut bahasa adil mempunyai arti meletakkan sesuatu
pada tempatnya atau dapat diartikan tidak berat sebelah, tidak
memihak dengan kata lain berlaku adil adalah memperlakukan hak
dan berpegang pada kebenaran.
Al-Khotib al-Badawi berpendapat bahwa pengertian adil
dalam ilmu hadis adalah rawi yang menjalankan segala kewajiban,
menepati segala yang diperintahkan, menjaga hal-hal yang
dilarang, menjauhi hal-hal yang keji oleh syara', bersungguh-

2
sungguh dalam menjalankan taqwa dan kewajiban dan menjaga
ucapannya yang dapt merusak agama dan muru'ah.
Adil berasal dari bahasa Arab yang berarti berada di tengah-
tengah, jujur, lurus, dan tulus. Secara terminologis adil bermakna
suatu sikap yang bebas dari diskriminasi, ketidakjujuran. Dengan
demikian orang yang adil adalah orang yang sesuai dengan standar
hukum baik hukum agama, hukum positif (hukum negara), maupun
hukum sosial (hukum adat) yang berlaku.
C. Konsep keadilan dalam Al-Qur’an
Makna adil berasal dari kata masdar dari kata kerja yakni
Adala-yu’dilu-yang mana ketiga huruf dasar adil bermakna
keadaan menyimpang yang bertolak belakang yakni lurus atau
sama dan bengkok atau berbeda. Dalam menetapkan suatu hukum
kata adil yakni menetapkan hukum dengan benar. Maka dikatakan
seorang yang adil adalah seseorang yang berjalan lurus dan
sikapnya selalu menggunakan ukuran yang sama bukan double
atau ganda. Sehingga persamaan tersebut yang menjadikan makna
adil adalah tidak keterpihakan kepada pihak mana pun yang
berselisih. Yang mana hanya berpihak kepada segala sesuatu yang
benar. Dengan sikap yang tidak berpihak sehingga segala
sesuatunya akan patut dan tidak sewenang-wenang kehendaknya
tanpa keadilan.
Adil dimaknai seimbang, tidak berpihak, dan memberikan
hak kepada orang yang berhak menerimanya tanpa sedikitpun
dikurangi, dan menempatkan segala sesuatu pada tempatnya. Dan
mengucapkan kalimat yang benar tanpa ditakuti kecuali Allah
SWT. Kemudian ia menetapkan suatu kebenaran terhadap masalah-
maslaah untuk dipecahkan sesuai dengan aturan yang ditetapkan
agama. Sehingga perbuatan adil adalah suatu tindakan yang
berdasar pada kebenaran. Dalam Q.S Al-Madinah ayat: 8 Allah
SWT menjelaskan:

3
۟ ُ‫وا ُكون‬
‫انُ قَوْ ٍم‬Pََٔ‫م َشنَٔـ‬Pْ ‫وا قَ ٰ َّو ِمينَ هَّلِل ِ ُشهَدَٓا َء بِ ْٱلقِ ْس ِط ۖ َواَل يَجْ ِر َمنَّ ُك‬ ۟ ُ‫ٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامن‬
َ
۟ ُ‫وا هُ َو أَ ْق َربُ لِلتَّ ْق َو ٰى ۖ َوٱتَّق‬
َ‫وا ٱهَّلل َ ۚ إِ َّن ٱهَّلل َ خَ بِي ۢ ٌر بِ َما تَ ْع َملُون‬ ۟ ُ‫وا ۚ ٱ ْع ِدل‬۟ ُ‫َعلَ ٰ ٓى أَاَّل تَ ْع ِدل‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-
orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi
saksi
dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu
kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah,
karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada
Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”
Sedangkan dalam Q.S. Ar-Rahman ayat: 7-9 Allah SWT menjelaskan
dalam firmarmanya yanga rtinya : “Dan Allah telah meninggikan langit
dan Dia meletakkan neraca (keadilan). Supaya kamu jangan
melampaui batas tentang neraca itu. Dan Tegakkanlah timbangan itu
dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.”
Yang mana ayat di atas menjelaskan bahwa makna adil adalah
keseimbangan dan persamaan memberikan hak seseorang tanpa harus
mengurangi atau melebihi takaran.
Adapun makna adil menurut para ulama adalah sebagai berikut:
1. Adil diartikan seimbang
Dalam firman Allah SWT yakni Q.S. Al-Infithar ayat 6 dan 7
disebutkan:
)٧( َ‫ ) الَّ ِذى خَ لَقَكَ فَ َس ٰ ّوىكَ فَ َع َدلَك‬٦ )ِ ‫ك ْٱل َك ِريم‬ َ ‫ٰيَٓأَيُّهَا ٱإْل ِ ن ٰ َسنُ َما َغ َّر‬
َ ِّ‫ك بِ َرب‬
Artinya: “Hai manusia, Apakah yang telah memperdayakan kamu
(berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah. Yang telah
menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan
(susunan tubuh)mu seimbang,”
Maknanya adalah suatu keseimbangan dimana hal ini sangat dibutuhkan
dengan melihat keberagaman kebutuhan setiap manusia yang berbeda.
Sehingga dapat seimbang antara satu dengan yang lainnya dan
tercapainya tujuan masing-masing.

4
M.Quraish Shihab menjelaskan bahwa dalam makana
keseimbangan ditemukan pada suatu kelompok yang di dalamnya
terdapat macam-macam bagian guna menuju satu tujuan tertentu. Hal
tersebut selama syarat dan kadar tertentu dapat terpenuhi. Sehingga
kelompok tersebut dapat menuju tujuan tersebut.
2. Adil diartikan sama Dalam Firman Allah SWT Q.S. An-Nisa
ayat: 58 dijelaskan:

‫اس أَ ْن تَحْ ُك ُموا‬ ِ ‫ اأْل َ َمانَا‬P‫م أَ ْن تُ َؤ ُّدوا‬Pْ ‫إِ َّن هَّللا َ يَأْ ُم ُر ُك‬
ِ َّ‫ت إِلَ ٰى أَ ْهلِهَا َوإِ َذا َح َك ْمتُ ْم بَ ْينَ الن‬
ِ َ‫بِ ْال َع ْد ِل ۚ إِ َّن هَّللا َ نِ ِع َّما يَ ِعظُ ُك ْم بِ ِه ۗ إِ َّن هَّللا َ َكانَ َس ِميعًا ب‬
‫صيرًا‬
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat
kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan
dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-
baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi
Maha melihat.” Maksudnya yang mana bahwa adil diartikan sama
dalam sikap meperlakukan setiap orang. Adil dengan definisi
persamaan prilaku terhadap semua orang dan tidak membeda-bedakkan
hak-haknya.
3. Adil diartikan sebagai perhatian terhadap hak-hak individu dan
memberikan hak-hak tersebut sesuai dengan yang berhak Maksudnya
adalah menempatkan segala sesuatunya pada tempatnya atau memberi
pihak lain haknya melalui jalan yang dekat.
4. Adil dinisbatkan milik Allah SWT
Maksudnya adalah keadilan yang mutlak dalam setiap keadaan
yang dihadapi oleh setiap manusia. Sehingga keadilan ilahi dimaknai
sebagai rahmat dan kebaikanNya yang sejauh ini setiap manusia dapat
meraihnya.
D. Macam-Macam Keadilan
Adapun beberapa macam keadilan yang secara
pengklasifikasiannya dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni:
1. Berlaku adil kepada Allah SWT

5
Berlaku adil kepada Allah SWT adalah dengan menjadikan
Allah SWT sebai Tuhan yang benar-benar memiliki kesempurnaan.
Manusia sebagai makhluk ciptaannya harus senantiasa tunduk dan taat
atas segala perintahNya. Jadi bagaimana manusia mampu
memperlakukan Allah SWT sebagai Tuhannya yang berkewajiban
untuk menyembahNya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S.
Adz- Dzariat ayat: 56 disebutkan Artinya: “Dan aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.” Ayat di atas menjelaskan bahwa hak yang harus dimiliki
Allah SWT adalah disembah dan kewajiban ummatNya adalah
menyembahNya.
2. Berlaku adil kepada dirinya sendiri
Berlaku adil kepada dirinya sendiri adalah dimana diri kita
memiliki hak untuk ditepatkan ditempat yang baik dan benar. Sehingga
sangatlah diperlukan pemenuhan hak secara jasmani dan rohani pada
setiap diri manusia. Sehingga dalam konteks adil pada diri sendiri
adalah dengan tidak berbuat hal-hal yang
menyakitkan dan merugikan diri kita sendiri. Karena pada hakekatnya
bukanlah jalan yang baik ketika manusia yang dilahirkan dalam
keadaan suci sebagaimana fitrahnya lalu dinodai dengan mengikuti
segala hawa nafsu yang ada.
3. Berlaku adil terhadap orang lain
Adil terhadap orang lain adalah bagaimana sesama manusia
dapat saling menempatkan diri pada tempat yang layak, benar, dan
sesuai dengan hak yang harus ia dapatkan. Tentunya memberikan hak
yang selayaknya didapat tidak dengan cara yang tidak jujur maupun
kebohongan. Sehingga perilaku adil ini diperlakukan kepada setiap
insan tanpa memandang apakah orang lain menyakiti kita. Dalam
firman Allah SWT sebutkan Q.S. Al-Maidah ayat: 8 yakni:

P۟ ُ‫وا ُكون‬
ُ‫ان‬Pََٔ‫وا قَ ٰ َّو ِمينَ هَّلِل ِ ُشهَدَٓا َء بِ ْٱلقِ ْس ِط ۖ َواَل يَجْ ِر َمنَّ ُك ْم َشنَٔـ‬ ۟ ُ‫ٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامن‬
َ
۟ ُ‫وا ه َُو أَ ْق َربُ لِلتَّ ْق َو ٰى ۖ َوٱتَّق‬
َ‫وا ٱهَّلل َ ۚ إِ َّن ٱهَّلل َ َخبِي ۢ ٌر بِ َما تَ ْع َملُون‬ ۟ ُ‫وا ۚ ٱ ْع ِدل‬
۟ ُ‫قَوْ ٍم َعلَ ٰ ٓى أَاَّل تَ ْع ِدل‬

6
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-
orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi
dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu
kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah,
karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada
Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”
4. Berlaku adil terhadap makhluk lain
Memaknai makhluk lain adalah segala macam bentuk ciptaan
Allah SWT. Dimana dalam bersikap adil tentunya harus berlandaskan
ajaran Islam yang ada. Dimana adanya sifat kasih sayang yang menjadi
hak dari seluruh ciptaan Allah SWT, baik itu hewan maupun tumbuhan.
Sehingga adanya hak yang diperoleh oleh setiap makhluk lain tersebut.
E. Hadist tentang berlaku adil
1. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyeru umat Islam
supaya berlaku adil. Beliau bersabda:

َّ ،‫ فأَحْ ِسنُوا‬P‫ وإذا قَتَلتُم‬،‫إذا حكمتُ ْم فا ْع ِدلُوا‬


‫فإن هللا ُمحْ ِس ٌن ي ُِحبُّ المحسنين‬

“Apabila kalian memutuskan hukum, lakukanlah dengan


adil. Dan apabila kalian membunuh lakukanlah dengan
ihsan, karena Allah itu Maha Ihsan dan menyukai orang-
orang yang berbuat ihsan.” (HR Ath-Thabrani)
2. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Beliau bersabda:

ِ ‫َم ْن َكانَ لَهُ ا ْم َرأَت‬


‫َان فَ َما َل إِلَى إِحْ دَاهُ َما َجا َء يَوْ َم القِيَا َم ِة َو ِشقُّهُ َمائِ ٌل‬

Artinya: “Siapa saja orangnya yang memiliki dua istri lalu lebih


cenderung kepada salah satunya, pada hari kiamat kelak ia akan
datang dalam keadaan sebagian tubuhnya miring.”

7
Takhrij Hadits Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 2133),
an-Nasa’i (2/157), Tirmidzi (1/213), ad-Darimi (2/143), Ibnu Majah
(1969), Ibnu Abi Syaibah (2/66/7), Ibnul Jarud (no. 722), Ibnu Hibban
(no. 1307), al-Hakim (2/186), al-Baihaqi (7/297), ath-Thayalisi (no.
2454), dan Ahmad (2/347, 471) melalui jalur Hammam bin Yahya,
dari Qatadah, dari an-Nadhr bin Anas, dari Basyir bin Nuhaik, dari
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhuma

3. Hadist Berlaku adil Terhadap Anak


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan orang
tua untuk berbuat adil berkaitan dengan hadiah yang diberikan
untuk anak-anak mereka. Akan tetapi,jumhur (mayoritas) ulama
memaknai perintah ini sebagai perintah anjuran (sunnah),bukan
perintah yang bersifat wajib. Sebagian ulama, di antaranya adalah
Thawusbin Kaisan, Sufyan ats-Tsauri,Imam Ahmad, Ishaq bin
Rahuyah, Imam Bukhari, dan Ibnu Hazm rahimahumullah,
berpendapat bahwa perintah tersebut adalah perintah wajib.
Para ulama yang berpendapat wajib menyandarkan
kesimpulan mereka dari hadits yang diriwayatkan oleh Nu’man
bin Basyir radhiyallahu ‘anhu, dimana beliau berkata ketika
sedang berkhutbah di atas mimbar,

َ ‫ضى َحتَّى تُ ْش ِه َد َرس‬


‫ُول‬ َ ْ‫ الَ أَر‬:َ‫ت َر َوا َحة‬ ْ َ‫ فَقَال‬،ً‫أَ ْعطَانِي أَبِي َع ِطيَّة‬
ُ ‫ت َع ْم َرةُ بِ ْن‬
َ Pَ‫ فَق‬،‫لَّ َم‬P‫ ِه َو َس‬P‫لَّى هللاُ َعلَ ْي‬P‫ص‬
‫ إِنِّي‬:‫ال‬P Pَ ‫ فَأَتَى َرس‬،‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ِ ‫ُول هَّللا‬ َ ِ ‫هَّللا‬
‫و َل‬P‫ا َر ُس‬PPَ‫ ِهدَكَ ي‬P‫أ َ َم َر ْتنِي أَ ْن أُ ْش‬PPَ‫ ف‬،ً‫َطيَّة‬
ِ ‫احةَ ع‬
َ ‫ت َر َو‬ ُ ‫أَ ْعطَي‬
ِ ‫ْت ا ْبنِي ِم ْن َع ْم َرةَ بِ ْن‬
َ Pَ‫ ق‬،َ‫ ال‬:‫ قَا َل‬، ‫ك ِم ْث َل هَ َذا؟‬
‫ ِدلُوا‬P‫اتَّقُوا هَّللا َ َوا ْع‬PPَ‫ ف‬:‫ال‬P َ ‫ أَ ْعطَيْتَ َسائِ َر َولَ ِد‬:‫ قَا َل‬،ِ ‫هَّللا‬
ِ ‫ فَ َر َج َع فَ َر َّد ع‬:‫ قَا َل‬، ‫بَ ْينَ أَوْ الَ ِد ُك ْم‬
ُ‫َطيَّتَه‬

“Bapakku (Basyir) memberiku sebuah hadiah.”‘Amrah binti


Rawahah berkata, “Aku tidak rela sampai Engkau
mempersaksikannya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa

8
sallam.” Bapakku kemudian menemui Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam dan berkata, “Aku memberikan hadiah kepada
anakku dari ‘Amrah binti Rawahah, namun dia memerintahkanku
untuk mempersaksikannya kepada Anda, wahai Rasulullah.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apakah semua
anakmu engkau beri hadiah seperti ini?”Bapakku menjawab,
“Tidak.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
berkata,“Bertakwalah kalian kepada Allah dan berbuat adil-lah
terhadap anak-anak kalian.”
Nu’man bin Basyir kemudian berkata, “Dia pun menarik
pemberiannya danbeliau (‘Amrah) juga menolak pemberian
bapakku.” (HR. Bukhari no. 2587 dan Muslim no. 1623)
Dalam riwayat Muslim disebutkan,
‫ فَإِنِّي اَل أَ ْشهَ ُد َعلَى َجوْ ٍر‬،‫ إِ ًذا‬P‫فَاَل تُ ْش ِه ْدنِي‬
“Kalau begitu, jangan memintaku menjadi saksi, karena
sesungguhnya aku tidak maubersaksi atas (pemberian) yang
dzalim ini.” (HR. Muslim no. 1623)
Dalam riwayat Muslim lainnya disebutkan,
َ َ‫ ق‬، ‫م أَ ْعطَيْتَ ِم ْث َل َما أَ ْعطَ ْيتَهُ؟‬Pُْ‫ أَفَ ُكلَّه‬:‫ال‬
، ‫ اَل‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬،‫ نَ َع ْم‬:‫ أَلَهُ إِ ْخ َوةٌ؟ قَا َل‬:‫فَقَا َل‬
ٍّ ‫ َوإِنِّي اَل أَ ْشهَ ُد إِاَّل َعلَى َح‬،‫ْس يَصْ لُ ُح هَ َذا‬
‫ق‬ َ ‫ فَلَي‬:‫قَا َل‬
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apakah
anakmu memiliki saudara?” Dia menjawab, “Iya.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya lagi, “Apakah
semua mereka Engkau beri sebagaimana Engkau memberikan
kepada anakmu yang ini(Nu’man)?” Dia menjawab, “Tidak.”
Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hal ini
tidak baik. Sesungguhnya saya tidak ingin menjadi saksi, kecuali
di atas kebenaran.” (HR. Muslim no. 1624)
Dalam riwayat ke tiga dari Imam Muslim disebutkan,

9
‫ فَأ َ ْش ِه ْد َعلَى‬:‫ال‬
َ َ‫ ق‬، ‫ اَل‬:‫ال‬َ َ‫ أَ ُك َّل بَنِيكَ قَ ْد ن ََح ْلتَ ِم ْث َل َما ن ََح ْلتَ النُّ ْع َمانَ ؟ ق‬:‫فَقَا َل‬
َ َ‫ ق‬،‫ بَلَى‬:‫ال‬
:‫ال‬ َ َ‫ إِلَ ْيكَ فِي ْالبِرِّ َس َوا ًء؟ ق‬P‫ك أَ ْن يَ ُكونُوا‬َ ُّ‫ أَيَسُر‬:‫ال‬ َ َ‫ ثُ َّم ق‬، ‫هَ َذا َغي ِْري‬
‫فَاَل إِ ًذا‬
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apakah semua
anakmu telah Engkau beri sebagaimana pemberianmu kepada
Nu’man?” Dia menjawab, “Tidak.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Mintalah saksi
kepada orang lain selainku.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
berkata lagi, “Apakah Engkau tidak ingin mereka berbakti
kepadamu dengan kadar yang sama?” Bapakku menjawab, “Tentu
saja.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika
begitu, jangan Engkau lakukan perbuatan itu lagi.”(HR. Muslim
no. 1623)
Hadits di atas menjadi dalil bagi jumhur ulama yang
mengatakan bahwa perintah itu bersifat anjuran karenaNabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan Basyir untuk
mencari saksi orang lain, bukan beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam sendiri.
Akan tetapi, perkataan beliau “Mintalah saksi kepada orang lain
selainku” tersebut lebih tepat jika dimaknai sebagai bentuk celaan
dan ancaman, bukan untuk membolehkan. Karena bagaimana
mungkin Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam membolehkan orang
lain untuk bersaksi di atas kezaliman?
Selain itu, hadiah yang tidak adil tersebut akan menyebabkan
anak menjadi iri sehingga mendorong mereka (yang mendapatkan
hadiah lebih sedikit) untuk durhaka kepada orang tua, sedangkan
durhaka kepada orang tua adalah perbuatan haram. Hal ini
sebagaimana sabda Nabi dalam hadits di atas, “Apakah Engkau
tidak ingin mereka berbakti kepadamu dengan kadar yang sama?”
Oleh karena itu, dalam masalah ini,yang lebih tepat adalah
pendapat sebagian ulama yang mengatakan bahwa berbuat adil
dalam hadiah kepada anak-anak itu hukumnya wajib.

10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adil adalah dimana semua orang mendapat hak menurut
kewajibannya. Kata adil adalah suatu sikap yang tidak memihak atau sama
rata, tidak ada yang lebih dan tidak ada yang kurang, tidak ada pilih kasih
dan masih banyak lagi persepsi yang lainnya.
Konsep Keadilan dalam Al-Qur’an :
1. Adil Diartikan Seimbang
2. Adil Diartikan Sama
3. Adil Diartikan Perhatian Terhadap Hak-Hak
4. Adil dinisbatkan milik Allah SWT
Macam-Macam Keadilan :
1. Berlaku Adil Terhadap Allah SWT
2. Berlaku Adil Terhadap Diri Sendiri
3. Berlaku Adil Terhadap Orang Lain
4. Berlaku Adil Terhadap Makhluk Lain

B. SARAN
Semoga apa yang telah kami sajikan tadi dapat diambil intisarinya yang
kemudian diamalkan juga semoga berguna bagi kehidupan kita di masa
yang akan datang.

11
Daftar Pustaka

Memahami Ilmu Hadist ( Asep Herdi ) 2014 humaniora


https://www.kompasiana.com/arbud/596b7b398cd0215333165162/pengertian-adil
http://makalahsemuamatakuliah.blogspot.com/2014/08/hadits-tentang-berlaku-
adil.html
www. konsep keadilan menurut al-qur’an ( rendra widyakso, sh )
https://www.radiorodja.com/12077-pesan-rasulullah-tentang-keadilan-dan-
perintah-untuk-menjauhi-kezaliman-aktualisasi-akhlak-muslim-ustadz-abu-ihsan-
al-atsary-ma/
https://muslimah.or.id/10647-parenting-islami-50-berbuat-adil-dalam-pemberian-
dan-hadiah-kepada-anak-anak.html

12

Anda mungkin juga menyukai