Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MATERI KMO ( Kepemimpinan Menegemen Organisasi )

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas latihan

SC ( senior course )

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan khusus Mengikuti Senior Course
(SC) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciamis

Disusun Oleh:
NEFRI FITRIA SARI

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)


CABANG PARIAMAN
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Esa Yang senantiasa memberikan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita sekalian sehingga kita dapat menjalankan
aktivitas sehari-hari. Shalawat serta salam selalu terhatur kepada Nabi dan Rasul kita,
Rasul yang menjadi panutan semua ummat, yakni Nabi Besar Muhammad SAW serta
keluarga dan sahabat beliau yang telah membawa kita dari jurang yang penuh
kesesataan menuju sebuah kehidupan yang penuh kebahagiaan dan kedamaian.

Suatu rahmat yang besar dari Allah SWT yang selanjutnya penulis syukuri,
karena dengan kehendaknya, taufiq dan rahmatnya pulalah akhirnya penulis dapat
menyelasaikan makalah ini guna  persyaratan untuk mengikuti Senior Course (SC)
Tingkat Nasional Yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
Cabang Ciamis pada tanggal 20-25 November 2018 di Aula Jagabaya SKB Kab.
Ciamis. Adapun judul makalah ini adalah:
(Kepemimpinan)
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada
HMI Cabang Pariaman dan juga rekan-rekan kader-kader HMI yang selalu berjuang,
yang selalu memberikan saran, koreksi dan motivasi yang sangat membangun. Dan
juga tidak lupa penulis. Makalah ini merupakan hasil jerih payah penulis yang sangat
maksimal sebagai manusia yang tidak lepas dari salah dan khilaf.Namun penulis
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan.Jadi saran, kritik dan koreksi yang membangun sangat penulis
harapkan dari rekan-rekan semua.

Pariaman, 31 Juli 2018

PENULIS
DAFTAR ISI i

Kata Pengatar.................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................................1
1.2. Tujuan.............................................................................................................1
1.3. Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.4. Manfaat...........................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.1. Pengertian Kepemimpinan / Leadership.............................................................3
2.1.1.Pengertian Kepemimpinan Menurut Para ahli..............................................3
2.1.2. Perkembangan kepemimpinan.....................................................................5
2.1.3. Syarat-syarat kepemimpinan........................................................................6
2.2. Macam-Macam kepemimpinan..........................................................................7
2.2.1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian.............................................7
2.2.2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic..........................................7
2.2.3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire.................................................7
2.3. Gaya Kepemimpinan Dari Empat Macam Kepribadian.....................................7
2.3.1. Gaya Kepemimpinan Karismatis.................................................................7
2.3.2. Gaya Kepemipinan Diplomatis....................................................................8
2.3.3.Gaya Kepemimpinan Otoriter ......................................................................8
2.3.4. Gaya Kepemimpinan Moralis......................................................................8
BAB III........................................................................................................................10
PENUTUP...................................................................................................................10
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................10
3.2. Saran.................................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hidup dalam berkelompok tentulah tidak mudah.Untuk menciptakan kondisi


kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati &
menghargai.Keteraturan hidup perlu selalu dijaga.Hidup yang teratur adalah impian
setiap insan.Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.
Fakta menunjukkan bahwa Indonesia sesungguhnya memiliki syarat untuk
tidak bersatu.Perbedaan dan keberagaman kehidupan Indonesia dengan 1128 suku
begitu besar sehingga wajar bila terasa sulit untuk bersatu.Hal ini merupakan suatu
keunikan tersendiri, mengingat kini kita masih berpijak dibawah satu bendera.
Pancasila dengan slogan “Bhinneka Tunggal Ika” sudah lama berperan
sebagai kredo pemersatu bangsa Indonesia. Dengan semangat nasionalisme yang
tinggi, berbagai etnisitas berhasil disatukan. Namun seiring pergantian Kepemimpian
dari zaman ke zaman, negeri masih sering ditengarai oleh konflik-konfilk berbau
SARA (Suku, Agama, dan Ras ). Aksi-aksi radikal yang sering terjadi bermula dari
sentimen-sentimen yang tidak menerima eksistensi sebuah golongan.Hal ini
menandakan semangat nasionalisme untuk bersatu dalam Ke-bhinneka-an sedikit
demi sedikit mulai keropos.

1.2. Tujuan 

Salah satu syarat untuk mengikuti Senior Course Tingkat Nasional HMI
Cabang Ciamis

1.3. Rumusan Masalah 1

a. Pengertian leadership
b. Macam-macam leadership

1.4. Manfaat

a. Mahasiswa mengetahui apa pengrtian dari lidership


b. Mahasiswa mengetahui apa saja macam-macam dari lidership
c. Mahasiswa mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kepemimpinan / Leadership


Secara umum kepemimpinan  (leadership) adalah kemampuan seseorang
(yaitu pemimpin) untuk mempengaruhi orang lain (yaitu yang dipimpin atau
pengikut-pengikutnya). Kepemimpinan juga merupakan suatu kompleks dari hak-hak
dan kewajiban yang dapat dimiliki oleh seorang atau suatu badan. Sebagai suatu
proses sosial, kepemimpinan meliputi segala tindakan yang dilakukan seseorang atau
sesuatu badan yang menyebabkan gerak dari warga masyarakat.

Kepemimpinan ada yang bersifat resmi (formal leadership) yaitu


kepemimpinan yang tersimpul didalam suatu jabatan. Ada pula kepemimpinan karena
pengakuan dari masyarakat akan kemampuan seseorang untuk menjalankan
kepemimpinan. Sedangkan kepemimpinan yang bersifat tidak resmi (informal
leadership) adalah kepemimpinan yang resmi di dalam pelaksanaannya selalu harus
berada di atas landasan-landasan atau peraturan-peraturan resmi.Sehingga dengan
demikian daya cakupnya agak terbatas.Kepemimpinan tidak resmi, mempunyai ruang
lingkup tanpa batas-batas resmi, karena kepemimpinan demikain didasarkan atas
pengakuan dan kepercayaan masyarakat.Ukuran benar tidaknya kepemimpinan tidak
resmi terletak pada tujuan dan hasil pelaksanaan kepemimpinan tersebut,
menguntungkan atau merugikan bagi masyarakat.

Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social,


sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi
kesejahteraan manusia.Ada banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar
menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan
adanya beberapa kesamaan.

3
2.1.1. Pengertian Kepemimpinan Menurut Para ahli

1. Menurut Hersey dan Blanchand (1977).Leadership atau kepemimpinan adalah


sebagai suatu kegiatan yang dilakukan melalui individu dan kelompok untuk
mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
2. Dalam konteks yang lebih luas, Flishmen (1973) mengartikan
kepemimpinan(Leadership) Sebagai suatu kegiatan yang menggunakan proses
komunikasi untuk mempengaruhi kegiatan seseorang atau kelompok kearah
pencapaian tujuan dalam situasi tertentu. Flishmen (1973).
3. Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995), kepemimpinan adlah the process of
directing and influencing the taks related activities of group members.
Kepemimpinan proses dalam mengrahkan dan mengaruhi para anggota dalam
berbagai aktifitas yang harus dilakukan.
4. Lebih jauh membantu lagi, Griffin (2000) membagi pengertian
kepemimpinan menjadi 2 konsep, yaitu sebagai proses dan sebagai atribut.
Sebagai proses kepemimpinan di fokuskan kepada apa yang dilakukan oleh
para pemimpin, yaitu proses di mana para pemimpin menggunakan
pengaruhnya untuk meperjelas tujuan organiasasi bagi para pegawai,
bawahan, atau yang diimpitnya, memotivasi mereka untuk mencapai tujuan
tersebut, serta membantu menciptakan suatu budaya proktif dalam organisasi.
Adapun sisi atribut kepemimpinan adalah kumpulan karateristik yang harus
dipimpin pleh seorang pemimpin.
5. Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan
yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang
didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain
dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
6. Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu
bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup
mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan

4
penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi
situasi yang khusus.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan
merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok,
kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki
kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya,
untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok

2.1.2. Perkembangan kepemimpinan


Kepemimpinan merupakan hasil organisasi sosial yang telah terbentuk atau
sebagai hasil dinamika interaksi sosial.Sejak mula terbentuknya suatu kelompok
sosial, seseorang atau beberapa orang diantara warga-warganya melakukan peranan
yang lebih aktif dari pada rekan-rekannya, sehingga orang tadi atau beberapa orang
tampak lebih menonjol dari lain-lainnya.Itulah asal mula timbulnya kepemimpinan,
yang kebanyakan timbul dan berkembang dalam struktur sosial yang kurang
stabil.Munculnya seorang pemimpin sangat diperlukan dalam keadaan-keadaan
dimana tujuan kelompok sosial yang bersangkutan terhalang atau apabila kelompok
tadi mengalami ancaman dari luar.Dalam keadaan demikian, agak sulit bagi warga
kelompok menentukan langkah-langkah yang harus diambil untuk mengatasi
kesulitan-kesulitan yang dihadapi.

Munculnya seorang pemimpin merupakan hasil dari suatu proses dinamis


yang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan kelompok. Apabila pada saat tersebut
muncul seorang pemimpin, maka kemungkinan besar kelompok-kelompok tersebut
akan mengalami suatu disintegrasi. Tidak munculnya pemimpin tadi adalah mungkin
karena seorang individu yang diharapkan akan menjadi pemimpin, ternyata tidak
berhasil membuka jalan bagi kelompok untuk mencapai suatu tujuannya dengan
begitu kebutuhan warga tidak terpenuhi.

5
2.1.3. Syarat-syarat kepemimpinan
a. Memberi kesenangan dalam jasmani.
b. Menunjuk pada keahlian dan kepastian hukum.
c. Menggerakkan bawahan dengan mengajak mereka untuk bekerja persuasion.
d. Memberi kesenangan rohaniah.
e. Menunjukkan keteguhan pendidikan dan rasa tidak segan-segan untuk turut
merasakan kesukaran-kesukaran kepada para pengikut-pengikutnya.
f. Menunjukkan pada suatu sikap yang patut dihormati.
g. Menunjukkan kelebihan didalam ilmu pengetahuan,kepandaian dan
ketrampilan.
h. Sifat memberikan semangat kepada anak buah.

Suatu kepemimpinan yang efektif harus mempertimbangkan social basis


apabila tidak menghendaki timbulnya ketegangan-ketegangan atau setidak-tidaknya
terhindar dari pemerintah boneka belaka.Kepemimpinan didalam masyarakat-
masyarakat hukum adat yang tradisional dan homogen, perlu disesuaikan dengan
sussunan masyarakat tersebut yang masih tegas-tegas memperlihatkan ciri-ciri
paguyuban.Hubungan pribadi antara pemimpin dengan yang dipimpin sangat
dihargai. Hal ini, disebabkan pemimpin-pemimpin pada masyarakat tersebut adalah
pemimpin-pemimpin tidak resmi informal leadersyang mendapat dukungan tradisi
atau karena sifat-sifat pribadinya yang menonjol. Dengan sendirinya, masyarakat
lebih menaruh kepercayaan terhadapa para pemimpin-pemimpin tersebut, beserta
peraturan-peraturan yang dikeluarkan.

Dengan demikian, maka keputusan para pemimpin tersebut sekaligus


merupakan pula rasa keadilan masyarakat yang bersangkutan.Pada umumnya para
pemimpin masyarakat tradisional adalah pemimpin-pemimpin dibelakang atau
ditengah.Jarang sekali yang menjadi pemimpin dimuka umum. Sebaliknya, apabila
ditinjau dan ditelaah pada keadaan dikota-kota besar, maka susunan masyarakat kota
tersebut menghendaki kepemimpinan yang lain dari kepemimpinan pada masyarakat
tradisional. Maka Kebijaksanaan rasionallah yang sangat diperlukan

6
2.2. Macam-Macam kepemimpinan

2.2.1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian

Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan


yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung
jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan
hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.

2.2.2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic

Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan


wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu
mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan
demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung
jawab para bawahannya.

2.2.3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire

Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para
bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang
dihadapi.

2.3. Gaya Kepemimpinan Dari Empat Macam Kepribadian

2.3.1. Gaya Kepemimpinan Karismatis

Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang.


Mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat.
Biasanya pemimpin dengan gaya kepribadian ini visionaris. Mereka sangat
menyenangi perubahan dan tantangan.Mungkin, kelemahan terbesar tipe
kepemimpinan model ini bisa di analogikan dengan peribahasa Tong Kosong Nyaring
Bunyinya.Mereka mampu menarik orang untuk datang kepada mereka. Setelah

7
beberapa lama, orang – orang yang datang ini akan kecewa karena ketidak-konsisten-
an. Apa yang diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika diminta
pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memberikan alasan, permintaan maaf,
dan janji.

2.3.2. Gaya Kepemipinan Diplomatis

Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan


perspektifnya. Banyak orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan
dirinya.Sisanya, melihat dari sisi keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan
kepribadian putih ini yang bisa melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang
menguntungkan dirinya, dan juga menguntungkan lawannya. Kesabaran dan
kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya diplomatis ini. Umumnya,
mereka sangat sabar dan sanggup menerima tekanan.Namun kesabarannya ini bisa
sangat keterlaluan.Mereka bisa menerima perlakuan yang tidak menyengangkan
tersebut, tetapi pengikut-pengikutnya tidak.Dan seringkali hal inilah yang membuat
para pengikutnya meninggalkan si pemimpin.

2.3.3.Gaya Kepemimpinan Otoriter

Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian


prestasinya.Tidak ada satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin
ini.Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang
ada adalah hasil. Langkah – langkahnya penuh perhitungan dan sistematis. Dingin
dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini.
Mereka sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara.
Makan atau dimakan adalah prinsip hidupnya.

2.3.4. Gaya Kepemimpinan Moralis

Kelebihan dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya Mereka


hangat dan sopan kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi terhadap

8
permasalahan para bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan ada
dalam diri pemimpin ini. Orang – orang yang datang karena kehangatannya terlepas
dari segala kekurangannya. Kelemahan dari pemimpinan seperti ini adalah
emosinya.Rata orang seperti ini sangat tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan
mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan bersahabat.

9
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Jadi leadership itu adalah kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan


atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok,
memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh
kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.

3.2. Saran

Jika kita ingin jadi seorang jadilah seorang pemimpin yang lebih
mementingkan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi.Carilah kesalahan
kita sebanyak-banyak nya agar kita bisa jadi pemimpin yang lebih baik lagi. Dan
jangan pernah puas terhadap apa yang kita miliki namun kita tidak boleh takabur dan
selalu senantiasa bersyukur.

DAFTAR PUSTAKA 10
P.Siagian,Sondang. (1999). Teori dan praktek pemimpinan : PT. Rineka Cipta.
Jakarta

Safaria,Triantoro (2004). Kepemimpinan : Graha Ilmu

Kartono,Krtini ( 1998 ). Pemimpin dan kepemimpinan : PT. Raja Grafindo Persada.


Jakarta

Mulyadi,Dedi (2011). Kepemimpinan dan prilaku organisasi. : PT. Raja Grafindo


Persada. Jakarta.

Tobing, Ria Linda (2011). Prinsip-prinsip kepemimpinan : Erlangga.

Medya, Ratri (2014) The Ledearship Chalaenge : Erlangga

Syamsul, Arifin (2012). Leadership ilmu dan seni kepemimpinan. :

Buwono X, Hamengku. (2007). Merajut Kembali Keindonesiaan Kita.Jakarta : PT.


Gramedia Pustaka

11

Anda mungkin juga menyukai