Anda di halaman 1dari 8

KERTAS KERJA UJIAN  

Semester : Gasal / Genap / Pendek*) Tahun Akademik : . . .

           

Nomor Induk Mahasiswa   41819010048 Nomor Ujian : Paraf Mahasiswa

Nama   Erlin Setyowati


 
Fakultas / Program Studi Ilmu Komputer / Sistem Informasi Paraf Pengawas

Mata Kuliah    Kewarganegaraan  

Dosen    Fahrurozi, SH, MM Nilai Ujian (00-100)

Waktu   Hari Tanggal Jam Ruang  

Pelaksanaan Ujian   Jumat 09 Juli 2021 09:30 B-307  

1. Good Governance
Jawab :

Good Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan yang solid dan
bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien,
penghindaran salah alokasi dana investasi dan pencegahan korupsi baik secara politik
maupun secara administratif menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal dan
politican framework bagi tumbuhnya aktifitas usaha. 

Good governance pada dasarnya adalah suatu konsep yang mengacu kepada proses
pencapaian keputusan dan pelaksanaannya yang dapat dipertanggungjawabkan secara
bersama. Sebagai suatu konsensus yang dicapai oleh pemerintah, warga negara, dan
sektor swasta bagi penyelenggaraan pemerintahaan dalam suatu negara. 

Good Governance diIndonesia sendiri mulai benar – benar dirintis dan diterapkan sejak
meletusnya era Reformasi yang dimana pada era tersebut telah terjadi perombakan sistem
pemerintahan yang menuntut proses demokrasi yang bersih sehingga Good
Governancemerupakan salah satu alat Reformasi yang mutlak diterapkan dalam
pemerintahan baru. Akan tetapi, jika dilihat dari perkembangan Reformasi yang sudah
berjalan selama 15 tahun ini, penerapan Good Governance di Indonesia belum dapat
dikatakan berhasil sepenuhnya sesuai dengan cita – cita Reformasi sebelumnya. Masih
banyak ditemukan kecurangan dan kebocoran dalam pengelolaan anggaran dan akuntansi
yang merupakan dua produk utama Good Governance.
2. Rule Of Law
Jawab :

Rule of law merupakan suatu legalisme hukum yang mengandung gagasan bahwa keadilan
dapat dilayani melalui pembuatan system peraturan dan prosedur yang objektif, tidak
memihak, tidak personal dan otonom

Rule of law adalah konsep tentang common law yaitu seluruh aspek negara menjunjung
tinggi supremasi hukum yang dibangun diatas prinsip keadilan dan egalitarian. Rule of law
adalah rule by the law bukan rule by the man.

1. Prinsip-Prinsip Rule Of Law

Prinsip-prinsip secara formal (in the formal sense) Rule Of Law tertera dalam UUD 1945 dan
pasal-pasal UUD negara RI tahun 1945. Inti dari Rule Of Law adalah jaminan adanya
keadilan bagi masyarakatnya, khususnya keadilan sosial.

Prinsip-prinsip Rule of Law Secara Formal (UUD 1945)

1. Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1: 3)

2. Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu tanpa kecuali (pasal 27:1)

3. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan sama di hadapan hukum (pasal 28 D:1)

4. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan

layak dalam hubungan kerja ( pasal 28 D: 2)

Prinsip-prinsip Rule of Law secara Materiil / Hakiki :

a. Berkaitan erat dengan the enforcement of the Rule of Law

b. Keberhasilan the enforcement of the rule of law tergantung pada kepribadian nasional

masing-masing bangsa (Sunarjati Hartono, 1982)

c. Rule of law mempunyai akar sosial dan akar budaya Eropa (Satdjipto Rahardjo, 2003)

d. Rule of law juga merupakan suatu legalisme, aliran pemikiran hukum, mengandung
wawasansosial, gagasan tentang hubungan antarmanusia, masyarakat dan negara.
e. Rule of law merupakan suatu legalisme liberal (Satdjipto Rahardjo, 2003).Menurut Albert
Venn Dicey dalam Introduction to the Law of the Constitution, memperkenalkan istilah the
Rule Of Lawyang secara sederhana diartikan sebagai suatu keteraturan hukum.

Menurut Dicey terdapat 3 unsur yang fundamental dalam Rule Of Law, yaitu :

1. Supremasi aturan-aturan hukum

2. Kedudukan yang sama dimuka hukum

3. Terjaminnya hak-hak asasi manusia oleh Undang-undang serta keputusan pengadilan.

Suatu hal yang harus diperhatikan bahwa dalam hubungan dengan negara hanya
berdasarkan prinsip tersebut, maka negara terbatas dalam pengertian negara hukum formal,
yaitu negara tidak bersifat proaktif melainkan pasif. Sikap negara yang demikian ini
dikarenakan negara hanya menjalankan dan taat pada apa yang termaktub dalam konstitusi
semata.Dalam hubungan negara hukum organisasi pakar hukum internasional, International
Comission of Jurists (ICJ), secara intens melakukan kajian terhadap konsep negara hukum
dan unsur-unsur esensial yang terkandung didalamnya. Secara praktis, pertemuan ICJ di
Bangkok tahun 1965 semakin menguatkan posisi Rule Of Law dalam kehidupan bernegara.
Selain itu melalui pertermuan tersebut telah digariskan bahwa disamping hak-hak politik bagi
rakyat harus diakui pula adanya hak-hak sosial dan ekonomi, sehingga perlu dibentuk
standar-standar sosial ekonomi. Komisi ini merumuskan syarat-syarat pemerintahan yang
demokratis dibawah Rule Of Law yang dinamis, ya

Gambaran ini mengukuhkan negara hukum sebagai welfare state, karena sebenarnya
mustahil mewujudkan cita-citaRule Of Law sementara posisi dan peran negara sangat
minimal dan lemah. Atas dasar inilah negara diberikan keluasan dan kemerdekaan bertindak
atas dasar inisiatif Dalam gagasan welfare state ternyata negara memiliki kewenangan yang
relatif lebih besar, dibandingkan dengan format negara yang bersifat negara hukum formal
saja. Selain itu, dalam welfare state yang terpenting adalah negara semakin otonomuntuk
mengatur dan mengarahkan fungsi dan peran negara bagi kesejahteraan hidup masyarakat.
Sejalan dengan kemunculan ide demokrasi konstitusional yang tak terpisahkan dengan
konsep negara hukum, baik rechtsstaat maupun Rule of Law, pada prinsipnya memiliki
kesamaan yang fundamental serta saling mengisi. Dalam prinsip negara ini unsur penting
pengakuan adanya pembatatasan kekuasaan yang dilakukan secara konstitisional. Oleh
karena itu, terlepas dari adanya pemikiran dan praktek konsep negara hukum yang berbeda
3. Isu Kebangkitan PKI
Jawab :

Menurut pendapat saya isu kebangkitan PKI "hantu-hantu" PKI untuk menakut-nakuti.
Dengan demikian bisa menarik keuntungan lewat simpati masyarakat akan peristiwa di
masa lalu lampau. 
isu PKI, komunisme terus ada. Alasan Mengapa terus terjadi terus-terusan, karena isu itu
dikelola. Dikelola oleh sejumlah elite politik yang gunakan isu PKI sebagai alat
propaganda untuk menjatuhkan lawan politik.  Isu PKI lekat dengan rezim Orde Baru
yang sering mempropogandakannya lewat pemutaran film G30 S PKI ke masyarakat.
Tapi sejak era reformasi kebijakan itu dihentikan oleh Letjen (purn) Yunus Yosfiah
dengan persetujuan Presiden BJ Habibie. Kemudian pemutaran film ini coba diangkat
lagi oleh panglima TNI dijabat Jend (Purn) Gatot Nurmantyo. Sulit menyudahi isu PKI
bertebaran. Pasalnya ada yang merasa butuh isu ini agar melanggengkan kepentingan. 

4. Identitas Nasional

Jawab :

Identitas nasional adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu bangsa, yang tidak dimiliki
oleh bangsa lain. Identitas adalah karakter bagi setiap bangsa, jika suatu bangsa memiliki
ciri khas yang baik, maka artinya bangsa itu juga memiliki karakter yang baik.

Contohnya

Pancasila

Adalah karakter identitas nasional indonesia yang tidak dimiliki bangsa lain. Di dalam
pancasila mengajarkan toleransi, persatuan, kesatuan, dll.

Gotong royong

Ini adalah budaya bangsa indonesia yang tidak dimiliki bangsa lain, yang harus
dilestarikan oleh kita.
5. Bentuk Pemerintahan

Jawab :

Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik konstitusional. Meski begitu, tetap


didampingi dengan sistem pemerintahan demokrasi dan sistem presidensial. Berdasar
Pasal 1 Ayat 1 UUD 1945, Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk
republik. Berdasarkan hal itu, disimpulkan bahwa bentuk negara Indonesia adalah
kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahannya adalah republik.

Bentuk pemerintahan republik, terbagi menjadi tiga macam, yakni republik absolut,
republik konstitusional, dan republik parlementer.Bentuk pemerintahan Indonesia telah
disesuaikan berdasarkan pola kehidupan di negara, serta menyalurkan aspirasi rakyat
dalam memilih pemimpin.

1. Presiden Pemegang Kekuasaan

Ciri republik konstitusional yang pertama tentunya kekuasaan negara dipegang oleh
presiden. Bertindak sebagai kepala negara, sekaligus kepala pemerintahan. Meski
kekuasaan tersebut terkesan leluas, tapi masih dalam batasan konstitusi. Sehingga ada
pengawasan yang efektif dari lembaga parlemen. Setiap menteri memiliki kewajiban
untuk secara langsung pada presiden atas program kerjanya. Meski di sisi lain,
presiden sebagai pemegang kuasa, punya hak mengangkat dan memberhentikan
menteri.

2. Kekuasaan Tidak Bisa Diwariskan

Berbanding terbalik dengan bentuk pemerintahan monarki. Di mana negara


pimpinannya berasal dari dan oleh raja untuk rakyat. Sehingga kekuasaan
bisaditurunkan.

Dilansir dari pemerintah.net, bentuk pemerintahan Indonesia yang menganut republik


konstitusional mengharuskan rakyat memilih.
3. Bentuk Pemerintahan di Bawah juga Republik

Ciri selanjutnya sesuai dengan namanya, republik konstitusional. Sehingga setiap


selesai masa jabatan presiden, gubernur, dan deretan lain itu telah habis, maka
dilakukan pemilihan sesuai dengan konstitusi yang telah berlaku. Negara Indonesia
melakukan pemilihan melalui pemilu atau pemilihan umum yang diadakan oleh KPU.
Hal ini dibatasi oleh konstitusi UUD 1945 sebagai landasan utama.

4. Pembagian Kekuasaan Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif

Ciri bentuk pemerintahan Indonesia berikutnya memiliki pembagian tugas kekuasaan,


yakni lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif. Pembagian tugas yang dijalankan
lembaga negara dengan sistem pemerintahan presidensial, secara murni menggunakan
doktrin Trias Politica, yakni:

 Legislatif, yakni lembaga yang berkuasa membuat atau merumuskan Undang-


Undang. Dilakukan oleh DPR, MPR dan DPD.

 Eksekutif, ialah lembaga yang berperan menjalankan Undang-Undang. Dijalankan


oleh presiden, wakil presiden dan para menteri untuk membantu Presiden dalam
menjalankan tugas negara.

 Yudikatif merupakan lembaga yang memiliki hak mengadili pelanggaran Undang-


Undang. Serta mengawasi dan memantau proses berjalannya UUD, contohnya MA
dan MK.

5. Sistem Pemerintahan Presidensial


Ciri dari bentuk pemerintahan Indonesia selanjutnya, ialah sistem pemerintahan
presidensial. Maksudnya pemimpin negara dinamakan sebagai presiden.Sejak
amandemen UUD 1945 yang ketiga dan keempat, pemerintah negara Indonesia
menjalankan sistem pemerintahan presidensial secara nyata.
6. Negara Hukum
Ciri dari bentuk pemerintahan Indonesia tentunya dikenal sebagai negara hukum.
Adanya landasan dan dasar hukum yang kuat dalam menegakkan keadilan.Tentunya
di dalam negara penganut republik konstitusional memiliki hukum HAM, keadilan
hukum, asas legalitas, serta supremasi hukum.

7. Otonomi Daerah
Ciri yang terakhir, adanya bentuk otonomi daerah atau desentralisasi. Menyerahkan
sebagian urusan pemerintah pusat pada masing-masing daerah. Segala kewenangan
dan tanggung jawab dipegang oleh pemerintah daerah. Kelebihan desentralisasi
dikutip dari guruppkn:

 Mampu membantu pekerjaan pemerintah pusat.

 Meningkatkan efisiensi di berbagai sektor, baik dalam pemerintah pusat maupun


pemerintah daerah.

 Tidak perlu menunggu instruksi dari pemerintah pusat, bila terdapat sesuatu yang
mendesak.

 Meminimalisir resiko kerugian, seperti bidang fasilitas publik, kepegawaian dan


sebagainya.

 Mengurangi adanya birokrasi dalam arti buruk, sebab keputusan bisa segera
dimusyawarahkan.
6. Ringkasan Tugas Besar 1

Jawab :

Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan


padapembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, berkarakter
yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD RI 1945. Pendidikan Kewarganegaraan
dirumuskan secara luas mencakup proses penyiapan generasi muda guna mengambil
peran dan tanggung jawabnya sebagai warga negara, dan secara khusus, peran pendidikan
termasuk di dalamnya sekolah, pengajaran dan belajar, dalam proses penyiapan warga
negara tersebut. Dengan mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan generasi milenial
memiliki kemampuan untuk berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam
menanggapi isu kewarganegaraan juga dapat berpartisipasi secara aktif dan bertanggung
jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, serta memahami pendidikan anti-korupsi. Selain itu diharapkan tumbuh dan
berkembang secara positif dan demokratis pembentukan diri mereka berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa
lainnya, dan yang terpenting lagi adalah mereka dapat berinteraksi dengan bangsa-bangsa
lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung denga memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai