A. Hasil
kesehatan lain.
2. Pengkajian
a. Identitas pasien
2020
35
36
c. Riwayat penyakit
kemarin siang disertai batuk, mual, pusing. Tanggal 13 mei 2020 jam
dalam setiap tahun penyakit asma nya bisa kambuh 1 – 2 kali. klien
wonosari II, makan 3x sehari dengan porsi sepiring habis dan minum
berobat ke puskesmas 2-3 kali perhari, dan kebiasaan BAB 1 kali perhari
mmHg, Nadi 84x/ menit, Suhu 36°C, Respirasi Rate (RR) 30X/ menit.
terlalu pucat dan tidak sianosis, tidak ada lesi. palpasi Turgon kulit
kurang baik.
nyeri tekan
kering pucat, gigi dan lidah bersih. Palpasi Tidak ada nyeri tekan
simetris,bersih tidak ada secret, Palpasi Tidak ada nyeri tekan fungsi
pendengaran normal
dada. Inspeksi terlihat Dada simetris. Palpasi Tidak ada nyeri tekan
terpasang alat bantu kateter,tidak ada lesi dan tidak ada asites. Tidak ada
nyeri tekan. Produksi urin 1500 cc, Warna kuning jernih, Bau khas
Hemoglobin(HGB) 29,31
3. Analisa data
DO :
4. RR 30x/ menit
Etiologi :
no keperawatan
terjadi penurunan
ventilasi dan
keberadaan suara
tambahan.
42
7. Monitor
kemampuan batuk
pasien
8. Monitor keluhan
nafas pasien,
termasuk kegiatan
apa yang
meningkatkan atau
memperburuk
nafas
dalam pemenuhan
tidur pasien
pemberian ( injeksi,
peroral )
respirasi
43
Implementasi keperawatan
l n
gas wheezing
pada paru-
paru kanan
dan kiri,
memberika
n oksigenasi
3L/menit
kesulitan pernafasan
bernafas, , cuping
hidung
meningkatkan bernafas,
atau terlihat
memperburuk pernafasan
tersebut hidung
mencatat dada
ketidaksimetrisan simetris
nafas. Dan
supraklavikuler
dan intercostal
kemampuan mampu
dokter ) asma
45
kolaborasi
dengan
dokter
suhu. Nadi
88x/menit,
respirasi
24x/ menit
Evaluasi keperawatan
keperawatan
O ::
berkurang
4. Respirasi 24/menit
gas teratasi
B. PEMBAHASAN
Pada bab pembahasan ini perbandingan antara tinjauan pustaka dengan tinjuan
urutan penulisan berdasarkan paragraf adalah F-T-O (fakta – teori – opini). Isi
1. Pengkajian
a. Data subyektif
Pada tinjauan khusus klien adalah gangguan pertukaran gas pada kasus
siang, batuk, mual, pusing tetapi tidak di sertai dengan muntah. Klien
tidak berkerja hanya mengurus rumah tangga. Serangan asma pada klien
lanjut maka akan di rujuk ke rumah sakit, pola nutrisi klien di sehat dan
dan minum karena merasa tidak nyaman dengan Kondisi Puskesmas dan
sesak yang di rasakan, pola eliminasi dan pola istirahat tidur klien juga
berbeda antara saat sehat dan sakit karena klien merasa tidak nyaman
yang sedikit berat, batuk baik disertai dahak atau tidak , dada merasa
sesak.
Menurut penelitian sesak dan batuk yang terjadi pada klien merupakan
Keluhan sesak pada klien ini timbul akibat dari penyempitan jalan
nafas.
sistem pernafasan.
b. Data objektif
nafas wheezing pada paru kanan dan kiri. Sesak yang terjadi dari jalan
wheezing.
2. Diagnosa Keperawatan
diagnosa gangguan pertukaran gas ini di tegakkan dari analisa data yang di
masalah keperawatan gangguan pertukaran gas ini tidak segera diatasi maka
klien dengan keluhan sesak seperti klien ini akan mengalami gangguan
3. Intervensi keperawatan
nafas, dan retraksi pada otot supraklavikulas dan intercostal, monitor suara
nafas tambahan, monitor pola nafas ,auskultasi suara nafas, catat dimana
kecepatan nafas, irama nafas, dan kesulitan bernafas, monitor suara nafas
yang ada dalam teori tidak di aplikasikan ke salah satu pasien. Dalam
klien, karena klien dapat bernafas dengan baik tanpa bantuan pemberian
nebulizer dan intervensi yang lainnya masih tetap dilakukan karena klien
4. Implementasi Keperawatan
pola istirahat tidur terpenuhi memberikan 2 bantal agar sesak berkurang dan
medis dalam pemberian terapi per oral Asetil Sitoin 1 tablet untuk
mengobati asma.
51
5. Evaluasi keperawatan
yang berlebih) RR 30x/ menit , batuk non produktif suara nafas wheezing,
berkurang.