Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan

di wilayah kerjanya. Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya

kesehatan bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

Upaya yang diselenggarakan di puskesmas terdiri dari Upaya

Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan. Upaya Kesehatan

Wajib merupakan upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh

Puskesmas di Indonesia, upaya ini memberikan daya ungkit paling besar

terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui peningkatan Indeks

Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan kesepakan global dan

nasional.Yang termasuk di dalam Upaya Kesehatan Wajib adalah Promosi

Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga

Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan

Penyakit Menular serta Pengobatan.

Upaya Kesehatan Pengembangan adalah upaya kesehatan yang

ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di

masyarakat setempat serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.

Upaya Kesehatan Pengembangan ditetapkan bersama Dinas Kesehatan

Kabupaten dengan mempertimbangkan masukan dari masyarakat, apabila

puskesmas belum mampu menyelenggarakannya tetapi telah menjadi

kebutuhan masyarakat, maka Dinas Kesehatan Kabupaten wajib

menyelenggarakannya. Upaya Kesehatan Pengembangan antara lain :

Upaya Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan Olah Raga , Upaya Kesehatan

Kerja, Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut, Upaya Kesehatan Jiwa, Upaya

Profil Kesehatan Upt Puskesmas Proppo 1


Kesehatan Mata, Upaya Kesehatan Usia Lanjut, Pembinaan Pengobatan

Tradisional , Perawatan Kesehatan Masyarakat dan lain sebagainya. Upaya

pelayanan Laboratorium / radiologi dan upaya pencatatan dan pelaporan

tidak termasuk kedalam pilihan karena merupakan pelayanan penunjang dari

setiap upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan

Puskesmas.

Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka

puskesmas harus melaksanakan manajemen yang baik. Manajemen

puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematik

untuk menghasilkan output yang efektif dan efisien, dimana manajemen

terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian yang manjadi satu

kesatuan saling terkait dan berkesinambungan. Perencanaan adalah suatu

proses kegiatan yang urut yang harus dilakukan untuk mengatasi

permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan

memenfaatkan sumber daya yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya

guna. Perencanaan tingkat puskesmas disusun untuk mengatasi masalah

kesehatan yang ada di wilayah kerjanya, mulai dari tahap analisa sampai

rencana pelaksanaan yang akan dilakukan baik dari Upaya Kesehatan Wajib

maupun Upaya Kesehatan Pengembangan.

B. VISI DAN MISI


1. Visi
Mewujudkan Masyarakat Kecamatan Proppo yang Mandiri Untuk
Hidup Sehat Tahun 2025
2. Misi
a. Mewujudkan Masyarakat Mandiri, Sehat, Sadar Gizi dan Perduli
Tehadap Lingkungan
b. Meningkatkan Mutu SDM Kesehatan dan Memberdayakan Masyarakat
di Bidang Kesehatan
c. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang sesuai Standart

Profil Kesehatan Upt Puskesmas Proppo 2


C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Mengetahui Gambaran Kondisi Pembangunan Kesehatan di UPT
Puskesmas Proppo Kabupaten Pamekasan Tahun 2019.
2. Tujuan Khusus :
a. Menggambarkan kondisi derajat kesehatan masyarakat wilayah kerja
UPT Puskesmas Proppo dengan Indikator Mortalitas, Morbiditas dan
Status Gizi.
b. Menggambarkan Pencapaian Upaya Pelayanan Kesehatan sesuai
Indikator Indonesia Sehat dan Indikator SPM.
c. Menggambarkan Kondisi Sumber Daya Kesehatan dan Manajemen
Kesehatan.
d. Mengetahui Gambaran Permasalahan dan Hambatan Pencapaian
Pembangunan Kesehatan di UPT Puskesmas Proppo.

D. SISTEMATIKA PENYAJIAN
1. Sistematika
Sistematika penyajian Profil Kesehatann adalah sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
BAB II : Gambaran Umum
BAB III : Situasi Derajat Kesehatan
BAB IV : Situasi Upaya Kesehatan
BAB V : Situasi Sumber Daya Kesehatan
BAB VI : Penutup
2. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data profil dilakukan dengan cara mengumpulkan laporan
bulanan dari para PJ Program/ pelyanan dan direkap oleh Tim Mutu
Puskesmas.
3. Pengolahan dan Analisa Data
Data yang dikumpulkan kemudian di entry ke dalam format profil.
Kemudian dianalisa secara deskriptif, komparatif dan kecenderungan yang
disajikan dalam bentuk table dan grafis.

Profil Kesehatan Upt Puskesmas Proppo 3


BAB II

GAMBARAN UMUM

WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS PROPPO

A. KONDISI GEOGRAFIS
Kecamatan Proppo merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten
Pamekasan. Kecamatan Proppo terdiri 27 (dua puluh tujuh) desa yang
dilayani oleh 2 (dua) puskesmas yaitu UPT Puskesmas Proppo dengan UPT
Puskesmas Panaguan. UPT Puskesmas Proppo terletak diasebelah barat
Kabupaten Pamekasan dengan jarak dari ibu kota kabupaten sejauh 13 km
dan dengan luas Wilayah Kerja UPT Puskesmas Proppo 30,15 Km2. Adapun
batas wilayah kerja UPT Puskesmas Proppo yaitu:
 Sebelah Utara : Kecamatan Palengaan
 Sebelah Timur : Kecamatan Pamekasan
 Sebelah Selatan : Kecamatan Tlanakan
 Sebelah Barat : Desa Jambringin
Desa-desa yang termasuk wilayah kerja UPT Pukesmas Proppo
sebanyak 16 Desa (Sebelas desa lainnya termasuk Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Panaguan. Adapun 16 desa yang termasuk dalam wilayah kerja
UPT Puskesmas Proppo adalah:

Tabel 1 Wilayah Kerja UPT Puskesmas Proppo

No Nama Desa No Nama Desa


1 Proppo 9 Rangperang Daya
2 Mapper 10 Kodik
3 Panglemah 11 Samatan
4 Pangorayan 12 Klampar
5 Billa’an 13 Toket
6 Lenteng 14 Karang Anyar
7 Banyubulu 15 Samiran
8 Rangperang Laok 16 Tlangoh

Profil Kesehatan Upt Puskesmas Proppo 4


Gambar 1. Wilayah Kerja UPT Puskesmas Proppo

B. DATA DEMOGRAFI
Jumlah penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Proppo tahun
2019 sebesar 34.272 jiwa. Proporsi penduduk tersebut terdiri dari 16.450 jiwa
dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 17.822 jiwa. Jumlah penduduk
miskin sebanyak 27.297 jiwa, penduduk yang seluruhnya dicakup oleh BPJS.
Gambaran proporsi jumlah penduduk dan jenis kelamin (diagram penduduk)
di UPT Puskesmas Proppo Tahun 2019 dapat dilihat pada gambar di bawah
ini :

> 65 th -206 217 JUMLAH PENDUDUK LAKI-


60-64 th -412 435 LAKI
55-59 th -631 667 JUMLAH PENDUDUK
PEREMPUAN
50-54 th -681 722
45-49 th -980 1047
40-44 th -1112 1192
30-39 th -2685 2856
25-29 th -1505 1622
20-24 th -1633 1761
15-19 th -1675 1808
10-14 th -1903 2056
5-9 th -2130 2304
1-4 th -1543 1706
0-1 th -270 252

-3000 -2000 -1000 0 1000 2000 3000 4000

Profil Kesehatan Upt Puskesmas Proppo 5


Kepadatan penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Proppo
sebesar 1000 jiwa/1 km2. Kepadatan penduduk di sekitar perbatasan dengan
Kecamatan Pamekasan umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan
kepadatan penduduk di desa lainnya.
Berdasarkan komposisi penduduk, kelompok umur produktif (15-64
tahun) masih cukup mendominasi dengan jumlah penduduk terbanyak pada
kelompok umur 15-19 tahun (11,36%) dan prosentase kelompok umur bayi
merupakan yang terkecil (1,48%).

C. KEADAAN LINGKUNGAN

Kecamatan Proppo memiliki potensi sumber daya yang masih baik di


sektor pertanian dan pertambangan. Kecamatan Proppo termasuk salah satu
daerah yang memiliki areal persawahan dan tegalan yang paling banyak.
Secara umum pertanian di Kecamatan Proppo dibagi menjadi dua sektor :
1. Sektor Pertanian Tanaman Pangan terutama pada komuditas padi, jagung
yang terdapat di seluruh desa wilayah kec. Proppo, dan juga komoditas
kacang tanah, dan sayur yang banyak terdapat di Desa Banyubulu dan
Klampar.
2. Sektor pertanian holtikultura yang potensial; dikembangkan di wilayah

Kabupaten pamekasan adalah tanaman buah-buahan mengingat kondisi

fisik wilayah yang kurang cocok bagi pengembangan tanaman sayur,

kecuali di daerah tertentu yang sangat terbatas luasannya. Wilayah

Kecamatan Proppo jenis komoditas yang cukup terkenal adalah mangga.

Profil Kesehatan Upt Puskesmas Proppo 6


BAB III

STUASI DERAJAT KESEHATAN

A. ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)

Kematian merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk


menentukan derajat kesehatan masyarakat di suatu wilayah. Oleh karena itu
kematian ibu, bayi dan balita juga dijadikan sebagai indikator dalam SDG’s
(Sustanable Development Goals) yang harus tercapai pada tahun 2025.
1. Kematian Bayi/ Balita
Pada tahun 2019 angka kematian bayi mencapai 4 bayi atau sebesar 0,8
%. Adapun trend angka kematian bayi di wilayah kerja Puskesmas Proppo
selama tiga tahun terakhir dapat dilihat pada grafik dibawah ini,
TREND ANGKA KEMATIAN BAYI
UPT. PUSKESMAS PROPPO TAHUN 2017 – 2019
0.9 0.8 0.8
0.8
0.7
0.6
0.5 0.4
0.4 Kematian Bayi
0.3
0.2
0.1
0
2017 2018 2019

Angka kematian bayi di Puskesmas Proppo untuk tahun 2019


sama dengan tahun 2017 sebesar 0,8 % namun masih dibawah target
MDG’s sebesar 23/1000 KH.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pskesmas Proppo dan
jaringannya dalam rangka menurunkan angka kematian bayi/ balita dari
berbagai sumber dana baik APBD maupun APBN (BOK). Kegiatan
tersebut antara lain Kunjungan neonates risti, sweeping bayi/ balita serta
pelacakan kasus. Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan tidak ada
lagi kasus kematian bayi/balita di UPT Puskesmas Proppo.
2. Kematian Ibu
Dalam tiga tahun terakhir, di Puskesmas Proppo tidak terjadi
kematian ibu. Namun demikian Puskesmas Proppo terus mengantisipasi
agar tidak terjadi kematian ibu di tahun-tahun berikutnya dengan
melaksanakan kegiatan – kegiatan seperti kelas ibu hamil, pemantauan

Profil Kesehatan Upt Puskesmas Proppo 7


bumil risti serta kegiatan – kegiatan inovatif lainnya melalui dana APBD
dan BOK.

B. ANGKA KESAKITAN

Angka kesakitan merupakan indikator penting yang digunakan untuk


melihat derajat kesehatan masyarakat di dalam suatu wilayah. Indikator yang
digunakan untuk melihat angka kesakitan ini yaitu:
1. AFP
Dalam tiga tahun terakhir tidak terjadi kasus AFP di wilayah kerja
Puskesmas Proppo
2. TB Paru
TB Paru merupakan salah satu penyakit menular yang di temukan
di Puskesmas Proppo yaitu 39 kasus. Dari kasus tersebut angka
kesembuhannya sebanyak 19 orang (48,71%). Trend Jumlah Kasus TB
dalam tiga tahun terakhir dapat dilihat pada grafik di bawah ini

Trend Kasus TB Paru

UPT Puskesmas Proppo Tahun 2017 – 2019

45 39
40
35
30 24
23 22 Jml Kasus
25
20 Angka keberhasilan
15
10
5
0
2017 2018 2019

3. Pnemonia Balita
Pnemonia balita merupakan salah satu indikator dalam Standart
Pelayanan Minimal dengan target yang harus dicapai 100%. Pada tahun
2019 kasus Pnemonia Balita di Puskesmas Proppo sebesar 143 kasus.
Kasus Pnemonia Balita di Puskesmas Proppo tahun 2017 – 2019
terlihat pada grafik dibawah ini:

Profil Kesehatan Upt Puskesmas Proppo 8


TREND KASUS PNEMONIA BALITA
PUSKESMAS PROPPO TAHUN 2017 – 2019

250 223

200
154
143
150
Jml kasus
100

50

0
2017 2018 2019

Trend Penemuan kasus Pnemonia Balita cenderung menurun


dalam tiga tahun terakhir. Adanya penurunan didukung oleh tertibnya
pencatatan dan pelaporan serta penegakan diagnose kasus pneumonia
balita sesuai dengan tata laksana kasus di Puskesmas dan jaringnnya.
4. HIV/AIDS
HIV / AIDS merupakan penyakit menular dan masih dibilang baru
di Puskesmas Proppo dan Kabupaten Pamekasan pada umumnya. Pada
tahun 2019 tidak ditemukan kasus HIV/AIDS di Puskesmas Proppo.
Namun demikian penyuluhan ttg HIV/AIDS tetap dilaksanakan dengan
mengunakan dana dari BOK.
5. Diare
Diare merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan
kematian apabila tidak segera ditangani. Oleh karena itu, puskesmas dan
jaringannya harus selalu waspada dengan kejadian diare. Kasus diare
selama periode 3 tahun terakhir terlihat pada grafik dibawah ini :

TREND KASUS DIARE

PUSKESMAS PROPPO TAHUN 2017 – 2019

1317
1400
1200
1000
800
Jml Kasus Diare
600 478 473

400
200
0
2017 2018 2019

Profil Kesehatan Upt Puskesmas Proppo 9


Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa terjadi trend penurunan
penemuan kasus diare di Puskesmas Proppo, begitupun Puskesmas
Proppo tetap melakukan kegiatan- kegiatan penyuluhan PHBS untuk
meminimalisir kejadian diare di tahun tahun berikutnya.
6. Kusta
Penyakit kusta adalah penyakit penyakit yang disebabkan oleh
jangkitan Mycrobakterium leprae.
Jumlah kasus baru kusta di Puskesmas Proppo tahun 2019
sebanyak 6 kasus, yang terdiri yang semuanya adalah kasus Multi Basiller.
TREND KASUS KUSTA

PUSKESMAS PROPPO TAHUN 2019

10 9
9 8
8
7 6
6 PB
5
4 MB
3
2 1
1 0 0
0
2017 2018 2019

Dari grafik diatas terlihat adanya penururan penderita kusta dalam


tiga tahun terakhir. Dari seluruh kasus yang ditemukan semuanya
menjalani pengobatan.
7. Kasus Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)
Kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi adalah :
Difteri, Pertusis, Tetanus, Campak, Polio dan Hepatitis. Pencegahan
penyakit tersebut adalah melalui Pemberian Lima Imunisasi Lengkap.
Dalam kurun waktu tahun 2019 tidak ditemukan kasus tidak
ditemukan kasus Pertusis, Tetanus, campak, Polio dan Hepatitis di
Puskesmas Proppo, Namun untuk kasus penyakit Difteri di temukan 1
kasus di Desa Billa’an.
8. Kasus Penyakit yang disebabkan oleh Binatang
Kasus Penyakit yang disebabkan oleh Binatang antara lain DBD
(Demam Berdarah Dengeu) Malaria dan Filariasis
Demam Berdarah (DBD) merupakan penyakit demam akut yang
disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke peredaran darah manusia
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Kejadian kasus DBD di Puskesmas
Proppo pada tahun 2019 sebanyak 13 kasus. Jumlah kasus DBD

Profil Kesehatan Upt Puskesmas Proppo 10


mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya seperti terlihat pada grafik
dibawah ini :
TREND KASUS DBD

PUSKESMAS PROPPO TAHUN 2017 – 2019

13
14
12
10 8 8
8
Kasus DBD
6
4
2
0
2017 2018 2019

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa peningkatan kasus DBD


terbanyak terjadi di tahun 2019. Kesadaran masyarakat akan pentingnya
upaya pencegahan/ kebersihan lingkungan yang kurang, selain itu juga
penegakan diagnose kasus DBD sangat diperlukan agar tidak terjadi
kesalahan penanganan kasus dan penanganan kasus bisa dilaksanakan
sesuai dengan prosedur sehingga dapat mencegah kasus kematian akibat
DBD.
Penyakit lain yang disebabkan oleh binatang adalah malaria dan
Filariasis. Malaria adalah penyakit infeksi yang ditularkan oleh nyamuk dari
manusia dan hewan lain yang disebabkan oleh protista. Sedangkan Filariasis
adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh benang-benang nematode
(cacing gelang) milik superfamili Filarioidea yang dikenal juga sebagai filariae.
Di Puskesmas Proppo tidak ditemukan kasus malaria dan filariasis.

C. STATUS GIZI

Upaya perbaikan gizi masyarakat sebagaimana termaktub di dalam


UU no. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan
mutu gizi perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola
konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi, peningkatan akses dan
mutu pelayanan gizi serta kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan
teknologi.
Kecukupan gizi akan berpengaruh terhadap kualitas sumber daya
manusia di suatu wilayah. Oleh karena itu gizi merupakan salah satu

Profil Kesehatan Upt Puskesmas Proppo 11


indikator yang masuk ke dalam target MDG’s yang harus di capai pada
tahun 2025.
Capaian indikator gizi di Puskesmas Proppo adalah sebagai berikut :
1. Cakupan ibu hamil mendapatkan Tablet Tambah Darah pada Tahun 2019
sebesar 81,70% dari target 95% masih kurang dari target.
2. Cakupan Asi Eksklusif pada tahun 2019 sebesar 51 % dari target 47%,
sudah melebihi target.
3. Balita ditimbang (D/S) pada Tahun 2019 sebesar 82,58 % dari target 80%
sedangkan N/D sebesar 56,38% dari target 60%.
4. Balita yang mempunyai Berat badan di bawah Garis Merah (BGM) di
Puskesmas Proppo Tahun 2019 sebanyak 78 balita (3,45%), melebihi dari
target. Hal ini perlu penanganan segera dengan melaksanakan kegiatan-
kegiatan inovatif untuk menurunkan angka balita BGM di Puskesmas
Proppo. Balita dengan status gizi buruk mendapat perawatan sebesar
100%.

Profil Kesehatan Upt Puskesmas Proppo 12


BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

Secara umum, upaya kesehatan terdiri atas dua unsure utama,


yaitu upaya kesehatan masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan.
Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan atau masyarakat serta swasta untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit
menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan
sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan
peyediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat adiktif
dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat
adiktif dan bahan berbahaya serta penanggulangan bencana dan
kemanusiaan.
Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan
oleh pemerintah atau masyarakat serta swasta untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan. Upaya Kesehatan Perorangan
mencakup upaya Promosi Kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan
(rawat jalan dan rawat inap) serta pemulihan kesehatan bagi perorangan.
Berikut adalah upaya kesehatan yang dilakukan di Puskesmas
Proppo tahun 2019

A. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)


Kesehatan Ibu dan Anak merupakan indikator yang menjadi tujuan
utama MDG’s yang harus tercapai tahun 2019. Indikator tersebut tertuang di
dalam goal’s ke 4 ( menurunkan angka kematian anak) dan goal’s ke 5
(meningkatkan kesehatan ibu). Upaya kesehatan ibu dan anak yang
dilaksanakan di Puskesmas Proppo terlihat pada grafik di bawah ini :

Profil Kesehatan Upt Puskesmas Proppo 13


TREND CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN IBU

PUSKESMAS PROPPO TAHUN 2017-2019

160
136.36
140
116.51 111.44 116.51 111.44
109.12
120 105.19
106.54 106.75 104.13 109.42 103.57 104.13
99.11
101.43
97.82 98.88 100 95.82 100
100
75.22
80
60
40
20 0.59
1.67
0.19
0

2017

2018

2019

Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui kunjungan ibu

hamil (K1) untuk melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai

standart minimal 4 kali kunjungan selama kehamilan. Cakupan kunjungan ibu

hamil (K1) di Puskesmas Proppo Tahun 2019 sebesar 106,54% dan

kunjungan K4 sebesar 97,82%. Cakupan K4 ini belum bisa mencapai target

yang ditentukan dlm SPM maupun MDG’s yaitu sebesar 100%. Masih

tercapainya K4 disebabkan karena kurang optimalnya tenaga bidan Desa di

satu wilayah kerja, oleh karena itu perlu adanya pembinaan secara kontinyu

terhadap Bidan desa di wilayah tersebut.

Pada Tahun 2019, capaian persalinan ditolong oleh Nakes sebesar

98,88%. Pelayanan ibu nifas merupakan salah satu indiketor SPM bidang

kesehatan. Pada Tahun 2019, capaian pelayanan ibu nifas 100%. Ibu Hamil

Resiko Tinggi adalah ibu hamil dengan kondisi yang mengancam jiwanya

seperti umur, paritas, kondisi janin, interval dan tinggi badan. Oleh karena itu,

capaian ibu hamil resiko tinggi ditangani juga merupakan indikator SPM yang

harus dicapai. Hal ini dikarenakan, ibu hamil resiko tinggi berhubungan

Profil Kesehatan Upt Puskesmas Proppo 14


dengan kematian maternal yang berpengaruh terhadap Indeks

Pembangunan manuasia di suatu wilayah. Data pada grafik menunjukkan

bahwa capaian ibu hamil resiko tinggi ditangani sebesar 136,36%. Selama

masa kehamilan, ibu hamil juga perlu mendapatkan suntikan TT untuk

mencegah penyakit Toxoplasma serta perlu mendapatkan asupan berupa FE

dan Vitamin A. Sesuai dengan grafik diatas, maka capian ibu hamil

medapatkan TT 2+ pada tahun 2019 sebesar 0,19%, ibu hamil mendapat

Tablet FE sebesar 95,82% dan ibu nifas mendapat Vitamin A sebesar 100%.

Sebagian besar cakupan pelayanan kesehatan ibu mengalami peningkatan

disbanding tahun sebelumnya.

Selain pelayanan kesehatan ibu, Puskesmas Proppo juga melakukan

upaya kesehatan anak dengan indikator seperti terlihat pada grafik dibawah

ini

Trend Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak

Puskesmas Proppo Kabupaten Pamekasan

140
120.91
120 108.18 111.18
105.97
96.65 96.01 96.65
100
2017
80 72.36
68
2018
60
2019
40 30.6

20
0 0
0
NEO RISTI KUNJ BAYI KN LENGKAP KN1

Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak pada diagram batang diatas

cakupan neonatal Risti, mengalami penurunan pada tahun 2017 dan kembali

naik pada tahun 2019, sedangkan capaian kunjungan bayi dan KN Lengkap

mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2017, Untuk KN 1 pada

Profil Kesehatan Upt Puskesmas Proppo 15


tahun 2017 dan 2018 tidak ada indikator, baru pada tahun 2019 ada indikator

KN1.

B. Keluarga Berencana (KB)

Keluarga Berencana adalah salah satu program nasional dalam

rangka menurunkan jumlah kepadatan penduduk. Capaian Program KB di

Puskesmas Proppo tahun 2017 sampai tahun 2019 terlihat pada diagram

dibawah ini.

Trend Cakupan Program KB

Puskesmas Proppo Tahun 2017 – 2019

79.64
80 76.56

70 63.29
60
50
40 KB Baru

30 KB Aktif

20 11.89 13.17 12.39


10
0
2017 2018 2019

Diagram diatas menunjukkan bahwa cakupan KB Baru sangat rendah

namun trendnya mengalami Peningkatan pada tahu 2019. Sedangkan

capaian peserta KB Aktif sudah melebihi target (70%) dan mengalami

kenaikan dalam tiga tahun terakhir.

C. Gizi

Kecukupan gizi akan berpengaruh terhadap kualitas sumber daya

manusia di suatu wilayah. Oleh karena itu, gizi merupakan salah satu

indikator yang masuk ked lam target MDG’s yang harus tercapai pada tahun

2019.

Profil Kesehatan Upt Puskesmas Proppo 16


Trend Cakupan Program Gizi

Puskesmas Proppo Tahun 2017 – 2019

115.74
120
100 99.27 100
100
100
100 88.99 91.92 89.45
82.7 85.7179.12
79.23
78.9
75.2
80
53.19
2017
60
2018
40 28.63
2019
20
2.8 3.63 0.28
0.2
0
Bayi dapat Balita Gibur Balita ASI Eksklusif
Vit A dpt ditimbang
perawatan

Cakupan ASI Eksklusif di Puskesmas Proppo pada tahun 2019

mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu mencapai 53%.

Kenaikan ini dikarenakan pemberian penyuluhan secara intensif dan terus

menerus.

Jumlah balita ditimbang pada tahun 2019 di Puskesmas Proppo

sebesar 82.7% dari target 100% dan mengalami kenaikan dari tahun

sebelumnya. Masih rendahnya capaian balita ditimbang disebabkan karena

masih rendahnya minat masyarakat untuk membawa bayi/balitanya ke

posyandu sehingga perlu peningkatan promosi tentang posyandu dengan

melibatkan tokoh masyarakat serta UKBM yang ada di semua desa.

Vitamin A merupakan salah satu suplemen penting yang dibutuhkan

oleh bayi/ balita untuk kesehatan mata. Vitamin A diberikan secara berkala

setiap bulan Februari dan Agustus. Pada tahun 2019, capaian anak balita

mendapat Vitamin A sebanyak 99,27%, sedangkan capaian bayi mendapat

Vitamin A sebesar 100% .

Jumlah Balita BGM (Bawah garis merah) di Puskesmas Proppo pada

tahun 2019 sebesar 3.63% lebih tinggi dari target <1.8%. Sedangkan balita

Gizi Buruk mendapat perawatan 100%. Secara garis besar cakupan program

Profil Kesehatan Upt Puskesmas Proppo 17


gizi mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, kecuali cakupan balita

bawah garis merah yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, hal

ini merupakan keberhasilan Puskesmas Proppo dlm penurunan angka balita

BGM.

D. KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH, REMAJA DAN USIA LANJUT

Trend Cakupan Penjaringan Siswa SD


Puskesmas Proppo Tahun 2017 – 2019

120 113.49

100
100 92.74

80

60
East

40

20

0
2017 2018 2019

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa cakupan penjaringan siswa SD

sederajat selama tiga tahun yaitu dari tahun 2017 mencapai 113.49%, Tahun

2017 mencapai 92.74%, dan Tahun 2019 sebesar 100%.

Cakupan menunjukkan penurunan pada tahun 2017 namun pada

tahun 2019 ada peningkatan, hal ini sehubungan dengan sudah telaksananya

penjaringan di semua sekolah dan adanya dukungan dari lintas sector.

Profil Kesehatan Upt Puskesmas Proppo 18


Trend Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja
Puskesmas Tahun 2017 – 2019

100 91.82
90
80 68.29
70 59.86
East
60
50
40
30
20
10
0
2017 2018 2019

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa Cakupan pelayanan kesehatan

remaja selama 3 tahun dari tahun 2017 sebesar 91.82%, tahun 2017 sebesar

59.86% dan tahun 2019 sebesar 68.29%.

Trend Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila

Puskesmas Proppo Tahun 2017 – 2019

120.00%

100%
100.00%

80.00%

60.00%

40.00%
27.40%
20.40%
20.00%

0.00%
2017 2018 2019

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa Cakupan Pelayanan


Kesehatan Lansia selama 3 tahun terakhir yaitu dari tahun 2017 mencapai
20.4% , tahun 2017 27.4% dan tahun 2019 63% dari target 100%.
Cakupan pelayanan kesehatan Usila ini mengalami kenaikan namun
belum mencapai target. Belum tercapainya target pelayanan kesehatan usila
ini dikarenakan adanya DO baru di tahun 2019 dan masih kurang sadarnya
sasaran Usila untuk memeriksakan kesehatannya secara rutin.

Profil Kesehatan Upt Puskesmas Proppo 19


E. KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Kesehatan Gigi dan Mulut merupakan salah satu program


pengembangan di Puskesmas Proppo. Capaian program kesehatan gigi dan
mulut dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

Cakupan Pelayanan Kesehatan Gigi

Puskesmas Proppo

120
100 100 99
100
85
80
80
2017
60
2018

40 35 2019
24 27
21
20

0
Diperiksa Perawatan Tumpatan/Cabut

Seperti terlihat pada grafik diatas, SD/MI yang diperiksa pada tahun
2017 sebesar 100%, Perawatan 99% tumpatan 80%, pada tahun 2017 SD/MI
yang diperiksa 85%, Yang perawatan 24%, tumpatan 21%. Sedangkan pada
tahun 2019 siswa SD/MI yang diperiksa sebesar 100% , perawatan sebesar
35% dan tumpatan 27%. Dalama 3 tahun terakhir capaian pelayanan
kesehatan gigi dan mulut mengalami penurunan pada capaian siswa SD/MI
yang mendapatkan perawatan gigi dan capaian tumpatan, oleh karena itu
diperlukan upaya peningkatan promosi kesehatan gigi untuk meningkatkan
pencapainya.

F. PENGENDALIAN PENYAKIT

Pengendalian penyakit sangat diperlukan dalam rangka mencegah


terjadinya kasus KLB di wilayah kerja Puskesmas Proppo. Beberapa indikator
yang digunakan sebagai indikator keberhasilan program pengendalian
penyakit seperti terlihat pada grafik dibawah ini:

Profil Kesehatan Upt Puskesmas Proppo 20


Cakupan Imunisasi dasar Lengkap dan Cakupan Desa UCI 2017-2019

120
102100.8 100
100 91 87.5
80 68.75
2017
60
2018
40
2019
20

0
Imunisasi dasar Desa UCI
lengkap

Pencapaian Desa UCI di wilayah UPT Puskesmas Proppo pada


tahun 2017 – 2019 seperti terlihat pada grafik diatas sebesar 68.75% pada
thn 2017 kemudian pada tahun 2017 naik menjadi 100% dan kemudian pada
tahun 2019 mengalami penurunan lagi menjadi 87.5% . Hal ini disebabkan
kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi
Sedangkan untuk cakupan imunisasi dasar lengkap pada tahun 2017
sebesar 91%, pada tahun 2017 102% sedangkan pada tahun 2019 sebesar
100.8%.

G. PELAYANAN KESEHATAN

Puskesmas Proppo adalah Puskesmas Perawatan, pelayanan UGD

24 jam, dan persalinan 24 jam

Cakupan Capaian PengobatanPuskesmas Proppo Tahun 2017-2019

120
100 100 100
100

80 73.3 75 76
2017
60
2018
40 2019

20
1.3 0 1.3
0
Visite Rate Kontak Rate BOR

Profil Kesehatan Upt Puskesmas Proppo 21


Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa Visite Rate pada tahun 2017 –

2019 encapai 100% sedangkan kontak rate pada tahun 2017 sebesar 1.3%,

tahun 2017 0% dan pada tahun 2019 sebesar 1.3%. Untuk Rawat inap BOR

mencapai 73.3%, tahun 2017 sebesar 75% dan tahun 2019 sebesar 76%.

H. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT

PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar


kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau
keluarga dapat menolong diri sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif
dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Indikator yang digunakan
dalam menentukan rumah tangga berPHBS adalah 10 indikator PHBS yang
meliputi persalinan ke tenaga kesehatan, ASI Eksklusif, Balita ditimbang
badan setiap bulan di Posyandu, Jamban sehat, PSN, penggunaan air
bersih, Makan sayur dan buah, aktivitas fisik dan tidak merokok di dalam
rumah.
Capaian Rumah Tangga Ber PHBS tahun 2017 – 2019

120
107.64
100 100
100

80
60.61 2017
60
2018
40 34.58
2019
21.79
20

0
RT dikaji RT sehat

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa cakupan rumah tangga yang di
kaji tentang PHBS sudah 100% namun capaian Rumah Tangga sehat
(berPHBS) pada tahun 2017 sebesar 34.58%, pada tahun 2017 sebesar
61.60% dan pada tahun 2019 sebesar 21.79%, lebih rendah dari tahun
sebelumnya. Hal ini disebabkan PJ Promkes yang sdh Purnatugas serta
kurangnya kordinasi lintas program.

Profil Kesehatan Upt Puskesmas Proppo 22


I. KEADAAN LINGKUNGAN
Lingkungan merupakan tempat manusia tinggal. Oleh karena itu,
kesehatan lingkungan merupakan factor penting dalam kehidupan social
kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau
determinan dalam kesejahteraan penduduk. Kesehatan lingkungan juga
sangat penting bagi kelancaran kehidupan di bumi sehingga lingkungan
sehat dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan, tetapi
juga untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar.
Indikator kegiatan penyelenggaraan penyehatan lingkungan di
Puskesmas Proppo adalah :
1. Rumah Sehat
Rumah Sehat yang dimaksud pada indikator ini adalah bangunan
rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu, rumah yang
memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,
sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan
hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang masih tanah/ kedap air.
Cakupan rumah sehat di Puskesmas Proppo selama tiga tahun
2017– 2019 dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Trend Cakupan Rumah Sehat
Puskesmas Proppo tahun 2017 – 2019

100
80 79.39
54.28 58
60
40
20
0
2017 2018 2019

Grafik diatas menunjjukkan bahwa cakupan rumah sehat di


Puskesmas Proppo 3 tahun terakhir masih belum mencapai target yaitu
73%. Penyebab utama tidak tercapainya target rumah sehat ini
disebabkan karena rendahnya kesadaran masyarakat dalam hal
kesehatan lingkungan diikuti dengan rendahnya ekonomi sebagian besar
masyarakat di wilayah Puskesmas Proppo. Selain itu kondisi geografis di
beberapa desa d wilayah puskesmas Proppo yang berupa dataran tinggi
dan berbatu menjadikan masyarakat kesulitan membuat jamban sehatdan
saluran pembuangan air limbah.

Profil Kesehatan Upt Puskesmas Proppo 23


2. Keluarga Dengan Sumber Air Minum Terlindungi
Air merupakan kebutuhan mendasar bagi semua mahlukhidup.
Dalam kehidupan sehari – hari, kita memrlukan air untuk minum, mandi,
cuci, masak dan sebagainya. Sedangkan keberadaan sanitasi yang bersih
dan sehat juga tidak bisa dianggap remeh keberadaannya.

Trend Cakupan Keluarga dengan Sumber Air Minum Terlindungi


Puskesmas Proppo Tahun 2017 – 2019

80
78.79

78

75.23
76

74

70.85
72

70

68

66
2017 2018 2019

Dari tabel diatas cakupan sarana air bersih yang memenuhi syarat
periode tahun 2017 sebesar 70.85%, tahun 2019 sebesar 78.79% dan
pada tahun 2019 sebesar 75.23% . Sedangkan untuk kk yang memiliki
akses terhadap jamban pada tahun 2017 sebesar 84.2%, tahun 2017
sebesar 127.79 dan pada tahun 2019 sebesar 142.33%
3. Akses Jamban Sehat
Hasil peeriksaan menunjukkan bahwa hanya 84.2% penduduk di
wilayah Puskesmas Proppo, pada tahun 2017 mengalami kenaikan yaitu
127.79% dan pada tahun 2019 sebesar 142.33%. Jamban sehat yang
dimaksud dalam indikator ini fasilitas pembuangan tinja yang mencegah
kontaminasi ke badan air, mencegah kontak antara manusia dengan tinja,
membuat tinja itu tidak dihinggapi serangga serta binatang lainnya,
mencegah bau yang tidak sedap, serta konstruksi dudukannya dibuat
dengan baik, aman dan mudah dibersihkan.

Profil Kesehatan Upt Puskesmas Proppo 24


Cakupan Akses Sanitasi Layak/ Jamban Sehat
Puskesmas Proppo Tahun 2017 – 2019

160.00%
142.33%
140.00%
127.79%
120.00%

100.00%
84.20%
80.00%

60.00%

40.00%

20.00%

0.00%
2017 2018 2019

Grafik diatas menunjukkan bahwa hanya 84.2% penduduk di


wilayah Puskesmas Proppo, pada tahun 2017 mengalami kenaikan yaitu
127.79% dan pada tahun 2019 sebesar 142.33%. Capaian ini sudah
melebihi target SPM maupun PKP. Dan pada tahun 2019 Kecamatan
Proppo sdh mendeklarasikan sebagai kecamatan ODF.
4. TPUM Sehat
TPUM Sehat merupakan tempat umum dan pengelolaan makanan
dan minuman yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu memiliki sarana air
bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah,
ventilasi baik, luas lantai (ruangan) sesuai dengan banyaknya pengunjung
dan memiliki pencahayaan yang memadai. Hasil pemeriksaan TPUM di
Puskesmas Proppo terlihat pada grafik dibawah ini,
Trend Cakupan TPUM Sehat
Puskesmas Proppo Tahun 2017 – 2019

105%
100%
100%

95%

90%
89.47%
85%
85%

80%

75%
2017 2018 2019

Profil Kesehatan Upt Puskesmas Proppo 25


BAB V

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. SARANA KESEHATAN

Dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal di


masyarakat, maka perlu didukung dengan sarana kesehatan yang memadai
dan memiliki kualitas yang baik. Sarana kesehatan yang ada di UPT
Puskesmas Proppo Kabupaten Pamekasan tahun 2017-2019 terlihat pada
grafik dibawah ini:

Sarana Kesehatan UPT Puskesmas Proppo


13
17 6

10 PUSKESMAS INDUK
PUSTU
PONKESDES
17
POLINDES
POSYANDU
POSBINDU
POSYANDU LANSIA

51

Sarana Kesehatan di Kabupaten Pamekasan Tahun 2019

Grafik datas menunjukkan bahwa sarana kesehatan yang ada di


Wilayah kerja Puskesmas Proppo meliputi :

1. Puskesmas
Puskesmas merupakan ujung tombak pemberi pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, sehingga puskesmas dituntut untuk
memeerikan pelayanan prima kepada masyarakat.Pusksmas Proppo
adalah Puskesmas Perawatan yang sudah mempunyai layanan
Laboratorium.
2. Puskesmas Pembantu (PUSTU)
Puskesmas Pembantu berfungsi untuk membantu Puskesmas
Induk dalam memeberikan Pelayanan Kesehatan yang membawahi 5
Desa di sekitarnya, degan tujuan memberikan kemudaan akses terhadap

Profil Kesehatan Upt Puskesmas Proppo 26


pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang berdomisi jauh dari
Puskesmas Induk. Di Wilker Puskesmas Proppo terdapat 3 Pustu yang
tersebar di Desa Lenteng (2 Pustu) dan Desa Toket (1 Pustu)
3. Ponkesdes
Ponkesdes adalah kepanjangan tangan Puskesmas yang menjadi
ujung tombak dalam pelayanan kesehatan. Di Wilker Puskesmas Proppo
terdapat 6 Ponkesdes yang diisi oleh 1 orang tenaga Bidan Desa dan
Perawat Desa. Ponkesdes yang ada tersebar di Desa Banyubulu, Rang
Perang Laok, Rangperang Daja, Kodik, Klampar dan Karang anyar.
4. Poskesdes/ Polindes
Adalah unit pelayanan yang terkecil yang ada di Desa yang juga
menjadi ujung tombak dalam pelayanan kesehatan khususnya Pelayanan
KIA dan KB. Polindes di Puskesmas Proppo tersebar di Desa Proppo,
Mapper, Panglemah, Pangorayan, Billa’an, Lenteng, Samatan, Klampar,
Samiran, Toket, dan Tlangoh.
5. Posyandu
Posyandu merupakan Ujung tombak dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan. Posyandu sangat penting keberadaannya untuk
memantau kesehatan bayi, Balita, Ibu Hamil dan Ibu Menyusui. Posyandu
di Puskesmas Proppo berjumlah 51 Pos yang tersebar di 16 desa.
6. Posbindu
Posbindu merupakan pos pelayanan kesehatan untuk sasaran
usia 15 tahun sampai dengan 45 tahun. Posbindu juga menjaring
masyarakat yang menderita penyakit tidak menular (PTM) seperti
Hypertensi, Diabetes Militus dll. Di Puskesmas Proppo terdapat 17
Posbindu yang tersebar di 16 Desa.
7. Posyandu Lansia
Merupakan Pos pelayanan yang melayaani pemeriksaan
kesehatan bagi masyarakat usia Lanjut. Di Puskesmas Proppo terdapat 16
Pos Posyandu Lansia.

B. TENAGA KESEHATAN

Tenaga kesehatan merupakan sumber daya penting dalam rangka


pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat di semua fasilitas
kesehatan mulai dari Puskesmas Induk, Pustu, Polindes dan Ponkesdes.

Profil Kesehatan Upt Puskesmas Proppo 27


Proporsi tenaga kesehatan di UPT Puskesmas Proppo pada tahun
2019 dapat dilihat di bawah ini:

Tenaga Kesehatan UPT Puskesmas Proppo

1
0 3
1 01 1 dr. UMUM
1
dr. GIGI
PERAWAT
BIDAN
PERAWAT GIGI
26
Tek. KEFARMASIAN
APOTEKER
SARAJANA KESMAS
44
KESLING
NUTRISIONIS

Distribusi Tenaga Kesehatan di UPT Puskesmas Proppo

Grafik diatas menunjukkan 44 tenaga kesehatan di UPT Puskesmas


Proppo adalah tenaga perawat. Tenaga perawat ini terdistribusi di
Puskesmas Induk, Ponkesdes dan Pustu. Bidan juga merupakan tenaga
kesehatan yang dominan di UPT Puskesmas Proppo yaitu sebesar 26 yang
terdistribusi di Puskesmas Induk dan Polindes. Bidan dan perawat
merupakan ujung tombak pemberian pelayanan kepada masyarakat karena
pemberian pelayanan pertama di masyarakat adalah Bidan dan perawat.

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pembiayaan kesehatan di UPT Puskesmas Proppo bersumber dari
dana APBD Tingkat II (BOK) dan JKN. Prosentase anggaran kesehatan
Puskesmas Proppo 3 (tiga ) tahun terakhir dapat dilihat dari grafik dibawah
ini:

Profil Kesehatan Upt Puskesmas Proppo 28


Anggaran Kesehatan yang di dapatkan oleh Puskesmas Proppo dari
Tahun 2017 sampai dengan 2019 adalah sebagai berikut :
Sumber 2017 2018 2019 Ket

Anggaran

Kapitasi 2.023.454.650 2.782.994.463 2.563.022.600

Non 554.662.000 554.662.000 548.331.400

Kapitasi

BOK 228.254.000 396.852.000 465.956.000

TOTAL 2.023.454.650 3.734.508.463 3.577.310.000

Profil Kesehatan Upt Puskesmas Proppo 29


BAB VI

PENUTUP

Data dan informasi dalam Profil Kesehatan Puskesmas Proppo tahun


2019 ini merupakan sumber informasi yang strategis bagi pimpinan dalam
pengambilan keputusan karena di dalamnya berisi tentang hasil kegiatan
Program Kesehatan di UPT Pusksmas Proppo selama periode 1 (satu) tahun.
Upaya yang telah dilakukan dalam rangka pembangunan kesehatan tersebut,
antara lain Upaya peningkatan dan Perbaikan derajat kesehatan masyarakat,
Upaya Pelayanan Kesehatan, sarana kesehatan dan sumber daya
kesehatan.

Profil Kesehatan UPT Puskesmas Proppo Tahun 2019 ini


diharapkan dapat memberikan gambaran kondisi kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Proppo dan dijadiakan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan dalam rangka melaksankan progam kesehatan
sehingga memberikan dampak yang signifiakan dalam peningkatan derajat
kesehatan masyarakat di wilayah Puskesmas Proppo. Pada masa-masa
yang akan datang di harapkan kepada seluruh jajaran Pustu, Ponkesdes dan
Polindes untuk dapat meningkatkan kualitas data dan diharapkan waktu
pelaporannya karena kedua hal tersebut akan sangat mempengaruhi dari
kualitas profil Kesehatan ini.

Profil Kesehatan Upt Puskesmas Proppo 30

Anda mungkin juga menyukai