OLEH KELOMPOK 5:
2019
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Bisnis Internasional tentang
Investasi Luar Negeri dan Integrasi Regional. Terlepas dari semua itu kami menyadari bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi penyusunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan terbuka kami menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat memberi manfaat terhadap pembaca.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
Daftar Isi.............................................................................................................................................iii
BAB I..................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..................................................................................................................................3
2.1 FDI Dalam Perekonomian Dunia...................................................................................................3
a. Pertumbuhan FDI........................................................................................................................4
b. FDI dengan perusahaan berskala kecil dan menengah.................................................................5
c. FDI sebagai indikator ekonomi....................................................................................................5
2.2 POLA FDI.....................................................................................................................................6
Mengikuti para pesaing................................................................................................................6
1.3 Ideologi Politik dan FDI........................................................................................................6
1. Paham radikal..............................................................................................................................7
2. Paham pasar bebas.......................................................................................................................7
2.4 Manfaat dan Biaya FDI Bagi Negara.......................................................................................7
1. Manfaat FDI bagi Host Country......................................................................................................7
2. Biaya FDI bagi Host Country..........................................................................................................7
3. Manfaat FDI bagi Home Country....................................................................................................7
4. Biaya FDI bagi Home Country........................................................................................................8
5. Dampak negatif...............................................................................................................................8
2.5 Instrumen Kebijakan Pemerintah dan FDI.............................................................................8
1. Kebijakan Home Country................................................................................................................8
2. Kebijakan Host Country..................................................................................................................9
2.6 Latar belakang Negara-negara Berintegrasi Ekonomi Regional...........................................9
Alasan Ekonomi & Politik......................................................................................................................9
3. Dampak positif kerjasama ekonomi internasional terhadap perekonomian negara :........................9
4. Dampak negatif kerjasama ekonomi internasional terhadap perekonomian negara :.....................10
iii
2.7 Tingkatan Integrasi dari Ekonomi Regional.........................................................................10
2.8 Penolakan Terhadap Integrasi Ekonomi Regional...............................................................11
2.9 Integrasi Ekonomi Regional di Eropa, Amerika, dan ASEAN.............................................12
2.10 Implikasi Dalam Dunia Manajerial Serta Peluang dan Ancamannya.................................14
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
FDI (Foreign Direct Investment) atau investasi langsung luar negeri adalah salah satu ciri
penting dari sistem ekonomi yang kian mengglobal. FDI bermula saat sebuah perusahaan dari
satu negara menanamkan modalnya dalam jangka panjang ke sebuah perusahaan di negara
lain, dengan cara ini perusahaan yang ada di negara asal (home country) bias mengendalikan
perusahaan yang ada di negara tujuan investasi (host country) baik sebagian atau seluruhnya.
Caranya dengan si penanam modal membeli perusahaan di luar negeri yang sudah ada atau
menyediakan modal untuk membangun perusahaan baru di sana atau membeli sahamnya
sekurangnya 10%. Dalam perspektif yang lebih luas, ada semacam konsep yang disepakati
bersama di antara negara-negara host country bahwa perusahaan multinasional menghasilkan
technology spillover dalam bentuk produk, proses produksi, proses distribusi, sistem
manajemen, dan strategi pemasaran (Blomstrom dan Kokko, 1998). Begitu pula dengan
Dunning (1993) yang berpendapat bahwa ada keuntungan dari keberadaan perusahaan
multinasional yang melakukaninvestasi asing di host country karena mereka memiliki
teknologi produksi yang lebih maju, hak paten yang diakui secara internasional, produk-
produk yang sudah memiliki brand names, sertastrategi manajemen pemasaran yang efektif.
Proses technology spillover ini akan membantu meningkatkan kemampuan atau efisiensi
produksi perusahaan-perusahaan domestik. Pada gilirannya, peningkatan efisiensi produksi
dalam perusahaan akan mendorong kenaikan nilai upah domestik karena pekerja semakin
produktif.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana FDI (Investasi Luar Negeri) dalam perekonomian dunia?
2. Apa saja pola FDI?
3. Apa saja ideologi politik dan FDI?
4. Apa saja manfaat dan biaya FDI bagi Negara?
5. Bagaimana instrument kebijakan pemerintah dan FDI?
6. Apa dampak negative FDI?
7. Apa latar belakang Negara-negara berintegrasi ekonomi regional ?
8. Bagaimana tingkatan integrasi ekonomi regional ?
9. Bagaimana penolakan tehadap integrasi ekonomi regional?
10. Bagaimana integrasi ekonomi regional di Eropa, Amerika, dan ASEAN?
11. Bagaimana implikasi dalam dunia manajerial , serta peluang dan ancaman nya?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana investasi luar negeri dalam perekonomian dunia
2. Untk mengetahui apa saja pola FDI
3. Untuk mengetahui ideologi politik dan FDI
4. Untuk megetahui apa saja manfaat dan biaya FDI bagi Negara
5. Untuk megetahui instrument kebijakan pemerintah dan FDI
6. Untuk megetahui latar belakang dari Negara-negara yang berintegrasi ekonomi
regional
7. Untuk megetahui tingkatan integrasi dari ekonomi regional
8. Untuk megetahui penolakan terhadap integrasi ekonomi regional
9. Untuk megetahui bagaimana integrasi regional di Eropa, Amerika, dan ASEAN
10. Untuk megetahui apa saja implikasi dalam dunia manajerial serta peluang dan
ancamannya
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
repelita dan stabiitas politik dan social. Menurut data statistic United Nations Conference of
Trade and Development (UNCTAD), jumlah total arus masuk FDI di Indonesia pada tahun
1996 adalah $6.194 milyar, berturut-turut pada tahun 1997 adalah $4.678 milyar, pada tahun
2000 sebesar $0.145, dan pada tahun 2004 sebesar $1.023 milyar. Pertumbuhan ekonomi
pada masa akhir tahun 2004 sebesar 5-6%, dan pada paruh pertama tahun 2005 kenaikan FDI
menjadi sebesar 70%. Pada awal tahun tersebut Negara Inggris, Jepang, Cina, Hongkong,
Singapura, Australia, dan Malaysia adalah sumber FDI yang dianggap penting.
Sedangkan pengertian modal asing dalam Undang-Undang ini menurut pasal 2 ialah:
1. Alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari kekayaan devisa
Indonesia, yang dengan persetujuan pemerintah digunakan untuk pembiayaan perusahaan di
Indonesia.
2. Alat-alat untuk perusahaan, termasuk penemuan-penemuan baru milik orang asing dan
bahan- bahan, yang dimasukkan dari luar ke dalam wilayah Indonesia, selama alat-alat
tersebut tidak dibiayai dari kekayaan devisa Indonesia.
a. Pertumbuhan FDI
Selama lebih dari 20 tahun yang lalu menunjukkan adanya peningkatanflow dan stick FDI
dalam perekonomian dunia. Antara tahun 1984 dan 1995 total flow FDI semua Negara
meningkat lebih dari 700 persen, pada saat perdagangan dunia tumbuh sebesar 82 persen dan
output dunia sebesar 24 persen. Terjadinya peningkatan FDI banyak disebabkan oleh adanya
4
perubahan politik dan ekonomi di Negara-negara sedang berkembang. Pergeseran yang
terjadi pada lembaga politik yang demokratis dan ekonomi pasar bebas telah mendorong
peningkatan FDI. Globalisasi perekonomian dunia merupakan fenomena yang mempunyai
pengaruh positif terhadap volume FDI. Banyak perusahaan-perusahaan yang menciptakan
sebuah jaringan global operasi produksi terkait dengan mengalihkan tanggungjawab bagi
pembuatan berbagai macam komponen pabrik yang didasarkan pada perbandingan biaya
relatif dari setiap Negara yang berbeda kemudian merakit produk akhir pada pasar utama,
penciptaan jaringan global operasi tersebut merupakan syarat yang penting bagi FDI.
FDI kini memainkan peran penting dalam proses internasionalisasi bisnis. Perubahan
yang sangat besar telah terjadi baik dari segi ukuran, cakupan, dan metode FDI dalam decade
terakhir. Perubahan-perubahan ini terjadi karena perkembangan teknologi, pengurangan
pembatasan bagi investasi asing dan akuisisi di banyak negara, serta deregulasi dan
privatisasi di berbagai industri. Berkembangnya sistem teknologi informasi serta komunikasi
global yang makin murah memungkinkan manajemen investasi asing dilakukan dengan jauh
lebih mudah.Peningkatan luar biasa FDI ini adalah akibat dari pertumbuhan pesat
perusahaan-perusahaan transnasional dalam ekonomi global. Dari hanya sekitar 7.000
perusahaan multinasional di tahun1960, angka itu melejit melampaui 63.000 dengan sekitar
690.000 afiliasi atau cabang menjelang akhir tahun 1990an. Pemerintah sangat memberi
perhatiaan pada FDI karena aliran investasi masuk dan keluar dari negara mereka bisa
5
mempunyai akibat yang signifikan. Para ekonom menganggap FDI sebagai salah satu
pendorong pertumbuhan ekonomi karena memberi kontribusi pada ukuran-ukuran ekonomi
nasional seperti Produk Domestik Bruto (PDB/GDP), Gross Fixed Capital Formation (total
investasi dalam ekonomi negara tuan rumah) dan saldo pembayaran. Mereka juga
berpendapat bahwa FDI mendorong pembangunan karena bagi negara tuan rumah atau
perusahaan lokal yang menerima investasi itu-FDI menjadi sumber tumbuhnya teknologi,
proses, produk sistem organisasi, dan ketrampilan manajemen yang baru. Lebih lanjut, FDI
jugamembuka pasar dan jalur pemasaran yang baru bagi perusahaan, fasilitas produksi yang
lebihmurah dan akses pada teknologi, produk, ketrampilan, dan pendanaan yang baru.Studi
tentang keterkaitan FDI dengan tingkat upah pekerja cukup menarik karena mungkin
sudahmenjadi fenomena umum di hampir setiap host country bahwa nilai upah pekerja
yangdibayarkan oleh perusahaan asing lebih besar daripada perusahaan lokal. Namun, masih
menjadi pertanyaan bagaimana sebenarnya proses kenaikan tingkat upah akibat adanya FDI
di hostcountry dapat terjadi serta apa penjelasan di balik kenaikan tingkat upah tersebut.
Ditemukan pertama kali oleh F.T. Knickerbocker, teori ini dikembangkan dengan
menganggap bahwa industri-industri bersifat oligopoly. Oligopoly merupakan industry yang
tersusun dari sejumlah perusahaan besar yang terbatas. Knickerbocker meyatakan bahwa
jenis perilaku imitasi yang sama mencirikan FDI. Terbukti bahwa perilaku meniru merupakan
hal yang penting pada FDI, berbagai studi terhadap perusahaan-perusahaan yang didasarkan
pada industry-industri oligopoli cenderung meniru FDI satu sama lain. Fenomena yang yang
sama telah diamati dengan memperhatikan perusahaan-perusahaan jepang. Sebagai contoh
Toyota dan Nissan direspon investasinya oleh Honda di Amerika Serikat dan Eropa dengan
melaksanakan FDI nya sendiri dengan cara yang sama.
6
Kebijakan pemerintah secara khusus dipengaruhi oleh ideology politik. Secara historis,
ideology terhadap FDI telah bergeser dari paham radikal yang berlawanan dengan prinsip
tidak adanya intervensi dari ekonomi pasar bebas.
1. Paham radikal
Paham radikal sumbernya dari teori politik dan ekonomi Marxist. Penulis radikal
menyatakan bahwa perusahaan multinasional merupakan suatu instrument dominal
imperialis. Sampai akhir tahun 1980, pandangan radikal mulai surut dikarenakan runtuhnya
komunisme di Eropa Timur, Kinerja ekonomi yang tidak membaik dari Negara-negara yang
menganut pandangan radikal, kinerja ekonomi yang menguat dari Negara-negara yang
menganut system kapitalis.
FDI dapat memberikan kontribusi positif melalui alih sumber daya, seperti modal,
teknologi dan sumber daya manajemen. MNE memiliki kekuatan finansial yang besar dan
akses terhadap sumber daya keuangan, teknologi dengan riset yang terus dikembangkan dan
keahlian manajemen. Melalui FDI alih sumber daya tersebut dapat dilakukan.
Biaya yang timbul akibat FDI bagi Host Country adalah dampak negatif bagi neraca
pembayaran yaitu initial capital inflow dapat berubah menjadi outflow of capital saat anak
perusahaan MNE memberikan penghasilan yang diperolehnya pada perusahaan induk. Dan
apabila anak perusahaan MNE mengimpor komponen-komponen dari luar, akan
meningkatkan volum impor yang dapat menyebabkan deficit pada neraca pembayaran.
7
3. Manfaat FDI bagi Home Country
Ada 3 faktor manfaat yaitu keuntungan dalam neraca pembayaran karena adanya arus
masuk pendapatan dari luar negeri, terbukanya peluang ekspor pada saat anak perusahaan
MNE di luar negeri menciptakan demand, keahlian berharga yang mungkin di peroleh dari
Negara lain dengan cara mentransfer sumber daya dalam bentuk teknik-teknik manajemen,
produk unggul dan teknologi dalam proses produksi.
Biaya yang harus ditanggung Home Country adalah posisi perdagangan dalam negeri dapat
terganggu bila FDI dilaksanakan dengan tujuan mencari lokasi produksi dengan biaya rendah,
berkurangnya lapangan kerja di dalam negeri, karena dilakukannya FDI berate membuka
lapangan kerja di Negara lain dan mengurangi lapangan kerja di Negara sendiri sehingga
tingkat pengangguran meningkat.
5. Dampak negatif
Dengan kehadiran Foreign Direct Investment yang lebih dikonsentrasikan pada teknologi
industry, Research and Development kadang banyak menimbulkan lemahnya tingkat
Research and development karena ilmuwan di negeri host country banyak bergantung pada
fasilitas asing yang belum memahami betul cara kerja dari teknologi yang diterapkan tersebut
sehingga melemahnya inovasi teknologi terbarukan oleh ilmuwan dalam negeri. Disisi yang
lain, arus modal masuk atau capital inflows dari FDI kadang sering lebih tinggi, sehingga
akan menimbulkan arus kas keluar atau capital outflows dalam jangka panjang akan
merugikan pihak Host Government. Contohnya, ketika MNC membangun sebuah pabrik di
wilayah Negara host country yang supply dari sumber produksi yang digunakan tetap berasal
dari Negara home country investor, artinya tidak mau memakai sumber produksi yang
tersedia di daerah tempat pabrik akan dibangun, sehingga akan menimbulkan kegiatan impor
barang/jasa produksi dari luar negeri.
Kebijakan Home Country dalam mendukung FDI dengan Foreign Risk Insurance yaitu
jaminan atas resiko FDI ini dilakukan pemerintah untuk menghadapi nasionalsasi, kerugian,
dan hambatan transfer profit ke Negara asal. Kebijakan ini sangat berguna untuk mendukung
investasi terutama di Negara-negara dengan kondisi yang tidak stabil. Dan kebijakan dalam
8
membatasi FDI yaitu pembatasan jumlah modal yang ditanamkan di luar negeri dan
pelarangan FDI karena perkembangan politis, contohnya seperti Amerika Serikat melarang
FDI di Negara seperti Kuba, Libya, dan Iran dimana ideology mereka dianggap
bertendangan denga Amerika Serikat.
9
dengan syarat lunak yang digunakan untuk pembangunan. Dengan demikian,
adanya pinjaman keuangan otomatis dapat meningkatkan keuangan negara.
- Membantu Meningkatkan Daya Saing Ekonomi Kerja sama ekonomi dapat
menciptakan persaingan yang sehat di antara negara-negara anggota
- Meningkatkan Investasi Kerja sama ekonomi antarnegara dapat menjadi cara
menarik bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
- Menambah Devisa Negara Kerja sama ekonomi antarnegara khususnya di bidang
perdagangan dapat meningkatkan devisa negara. Devisa diperoleh dari kegiatan
ekspor barang. Semakin luas pasar akan semakin banyak devisa yang diperoleh
negara, sehingga dapat memperlancar pembangunan negara.
- Memperkuat Posisi Perdagangan Persaingan dagang di tingkat internasional
sangat berat. Hal ini disebabkan adanya berbagai aturan dan hambatan
perdagangan di setiap negara. Untuk itu perlu adanya kerja sama ekonomi.
4. Dampak negatif kerjasama ekonomi internasional terhadap perekonomian negara :
- ketergantungan dengan Negara Lain Banyaknya pinjaman modal dari luar negeri
dapat membuat Indonesia selalu tergantung pada bantuan negara lain. Hal ini akan
menyebabkan Indonesia tidak dapat menggembangkan pembangunan yang lebih
baik.
- Intervensi Asing Terhadap Kebijakan Ekonomi Indonesia Sikap ketergantungan
yang semakin dalam pada negara lain, dapat menyebabkan negara lain berpeluang
melakukan campur tangan pada kebijakan-kebijakan ekonomi yang dilakukan
oleh pemerintah Indonesia. Jika kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah
mendapat campur tangan negara lain, hal ini dapat merugikan rakyat
- Masuknya Tenaga Asing ke Indonesia Alih teknologi yang timbul dari kerja sama
ekonomi antarnegara memberi peluang masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia.
Jika hal ini terjadi tenaga kerja Indonesia menjadi tersingkir dan dampaknya
terjadi banyaknya pengangguran.
- Mendorong Masyarakat Hidup Konsumtif Barang-barang impor yang masuk ke
Indonesia mendorong masyarakat untuk mencoba dan memakai produk-produk
impor. Hal ini akan mendorong munculnya pola hidup konsumtif.
10
2.7 Tingkatan Integrasi dari Ekonomi Regional
11
2.8 Penolakan Terhadap Integrasi Ekonomi Regional
12
b. UE tidak optimal dalam mengelola kawasan mata uang Euro
c. Memaksakan Negara-negara untuk mengikutu aturan main EU
2. Tidak hanya di Eropa, integrasi ekonomi secara regional juga dilakukan oleh negara-
negara yang ada di Benua Amerika. Kebanyakan dari kerjasama di bidang ekonomi yang
dilakukan merupakan perdagangan bebas (free trade) maupun berupa perserikatan pabean.
Dari beberapa yang kami dapatkan informasinya, diantaranya yang paling sering terdengar
yaitu NAFTA, Komunitas Andes, FTAA dan CAFTA. Dari beberapa persatuan, perserikatan
maupun perjanjian integrasi ekonomi tersebut, memiliki historisnya masing-masing, dan
pencapaian-pencapaiannya yang berbeda-beda: sukses, berjalan lancar maupun sampai yang
berevolusi mengubah konsep perserikatannya. Dari semua yang akan dibahas, NAFTA
merupakan perjanjian perdagangan antar negara yang saling berdekatan yang bisa dikatakan
memiliki progres yang paling signifikan. Tujuan utama pembentukan perserikatan ini ialah
membangun perekonomian yang kondusif di Amerika Utara dan Meksiko, dengan
penghapusan tarif-tarif tertentu dalam perdagangan bilateral. Tujuan lain tentunya adanya
perserikatan NAFTA ini memiliki maksud untuk memberikan keuntungan ke-3 negara
anggota, secara menyeluruh, beberapa isi NAFTA adalah berikut:
a. Penghapusan penetapan tarif atas 99% barang yang diperdagangkan pada 3 negara
b. Penghapusan berbagai batasan - batasan dalam investasi langsung luar negeri
c. Perlindungan hak kekayaan intelektual
3. Tidak hanya di Eropa, integrasi ekonomi secara regional juga dilakukan oleh negara-
negara yang ada di Benua Amerika. Kebanyakan dari kerjasama di bidang ekonomi yang
dilakukan merupakan perdagangan bebas (free trade) maupun berupa perserikatan pabean.
Dari beberapa yang kami dapatkan informasinya, diantaranya yang paling sering terdengar
yaitu NAFTA, Komunitas Andes, FTAA dan CAFTA. Dari beberapa persatuan, perserikatan
maupun perjanjian integrasi ekonomi tersebut, memiliki historisnya masing-masing, dan
pencapaian-pencapaiannya yang berbeda-beda: sukses, berjalan lancar maupun sampai yang
berevolusi mengubah konsep perserikatannya. Dari semua yang akan dibahas, NAFTA
merupakan perjanjian perdagangan antar negara yang saling berdekatan yang bisa dikatakan
memiliki progres yang paling signifikan
Tujuan utama pembentukan perserikatan ini ialah membangun perekonomian yang kondusif
di Amerika Utara dan Meksiko, dengan penghapusan tarif-tarif tertentu dalam perdagangan
bilateral. Tujuan lain tentunya adanya perserikatan NAFTA ini memiliki maksud untuk
13
memberikan keuntungan ke-3 negara anggota, secara menyeluruh, beberapa isi NAFTA
adalah berikut:
a. Penghapusan penetapan tarif atas 99% barang yang diperdagangkan pada 3 negara
b. Penghapusan berbagai batasan - batasan dalam investasi langsung luar negeri
c. Perlindungan hak kekayaan intelektual
Dari isi mengenai integrasi ekonomi regional yang dilakukan oleh negara-negara yang
saling berdekatan, dapat dilihat bahwa dari semuanya yang paling mendalam untuk di-blow
up adalah UE atau Uni Eropa dan NAFTA dari 3 negara yang ada di Amerika Utara.
Keduanya (UE dan NAFTA) memiliki perbedaan dari segi konsep, UE merupakan
perserikatan atau badan yang menaungi negara-negara Eropa dari segi perekonomian hingga
otoriter kenegaraan masing-masing anggota. Juga memiliki kebijakan yang relatif tinggi di
bidang perekonomiannya, dan yang paling terlihat adalah ketika dikeluarkannya mata uang
Euro. Selain itu untuk NAFTA sendiri sebatas membuka bebas alur perdagangan, berikut
investasi serta penanaman modal antara 3 negara di Amerika Utara.
Dari adanya pandangan tersebut, refleksi terhadap bidang bisnis dapat diambil peluang
seperti: “Adanya alur pergerakan secara bebas barang dan jasa antar negara. Hal ini seperti
dilihat pada konsep NAFTA itu sendiri. Perusahaan diberikan kebebasan intuk menanam
modal di negara lain dengan alasan keuntungan dan keefisienan. Sehingga, dari sini kita bisa
memilih region mana yang memiliki tingkat upah ketenagakerjaannya paling rendah, namun
memiliki potensi produksi yang baik, sehingga mampu mem-push cost dari produk kita.
NAFTA menghapuskan biaya bea atau tarif peraliran barang maupun komoditas, sehingga
tarif-tarif yang tadinya menjadi penghambat, dihilangkan. NAFTA juga memudahkan dari
segi investasi asing, dimana persyaratan-persyaratan untuk memberikan modal di asing, dan
melakukan ekspor-impor juga dipermudah (ketentuan-ketentuan yang melimitkan alur proses
dihapuskan).
14
Pada tahun 1997, ASEAN Vision 2020 disepakati guna mendorong integrasi kawasan melalui
liberalisasi perdagangan dan investasi. Visi ini diperkuat melalui komitmen bersama untuk
membangun komunitas ASEAN 2015 yang mencakup 3 pilar utama: ASEAN Political-
Community, ASEAN Economic Community, dan ASEAN Socio-Cultural Community.
Tentu saja ASEAN juga terus melakukan upaya maksimal dalam proses integrasi kawasan.
Pun termasuk untuk menciptakan sistem mata uang tunggal.
Arah terhadap penciptaan sistem mata uang regional hanyalah persoalan waktu. Akan tetapi,
proses integrasi ekonomi kawasan ASEAN lebih difokuskan pada harmonisasi dan
peningkatan volume perdagangan di antara sesama anggota ASEAN.
Secara garis besar, upaya integral tersebut telah memberikan dampak positif terhadap
pertumbuhan ekonomi regional. Negara-negara anggota ASEAN seperti Indonesia,
Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam mampu menarik keuntungan dari proses yang
tengah dilakukan oleh organisasi.
Hanya saja, tantangan bagi ASEAN bukan hanya menciptakan sistem keuangan tunggal di
kawasan, namun bagaimana pula mendorong pertumbuhan ekonomi negara-negara seperti
Laos, Myanmar, dan Kamboja. Karena itulah upaya liberalisasi perdagangan dan harmonisasi
kerja sama antaranggota ASEAN menjadi lebih penting pada konteks saat ini.
Tantangan Global
Akan tetapi, di sisi lain, negara-negara industri berkembang anggota ASEAN, seperti
Vietnam (7,9% dari GDP) dan Malaysia (1,3% dari GDP), memperoleh keuntungan dari
perang dagang yang terjadi di antara kedua negara adikuasa.
Keadaan sebaliknya justru dirasakan oleh EU. Sepertiga dari total perusahaan EU yang
beroperasi di Cina memperoleh dampak buruk dari peningkatan tarif perdagangan yang
diterapkan oleh Presiden Trump terhadap produk-produk yang berasal dari negara yang
dipimpin oleh Xi Jinping. Dibandingkan ASEAN, negara-negara EU memperoleh ekses
negatif dari perang dagang.
Kondisi kontradiktif di antara kedua kawasan itu menjadi peluang sekaligus tantangan bagi
masing-masing organisasi guna meningkatkan integrasi ekonomi regional. Perdagangan intra
dan ekstra regional yang mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan harus terus
dilaksanakan agar proses integrasi ekonomi di kawasan-kawasan tersebut dapat berjalan
dengan lancar.
15
Terutama bagi ASEAN. Meskipun menjadi kawasan dengan intensitas perdagangan yang
tinggi, namun volume perdagangan intra-regional masih lebih kecil. Hal ini menjadi
tantangan tersendiri bagi ASEAN bila menilik keuntungan yang diperoleh dari perang dagang
saja tidak dirasakan merata oleh negara-negara anggota.
16