Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ANALISIS INVENTASI PROYEK

DI SUSUN OLEH:
MUHAMMAD FIQRI HELMI

MUHAMMAD ASWAN

HASMARIYADI

SRI PUJI HARTATI

MUH. REZKI RAMADHAN M.

PRODI D3 TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGRI MAKASSAR


ANALISIS INVESTASI INDUSTRI
Pendahuulan
Analisis proyek industri pada dasarnya merupakan suatu studi
ekonomi manajerial yang dilakukan secara komprehensif mencakup
analisis, studi teknik, dan analisis ekonomi. Pada dasarnya alternatif
proyek industri terdiri atas dua aspek utama yang perlu
dipertimbangkan, yaitu : aspek teknik dan aspek ekonomi. Aspek
teknik meliputi studi yang berkaitan dengan proses produksi,
karekteristik produksi, sistem usaha, dan lokasi dari unit produksi.
Faktor-faktor teknik ini perlu diperhatikan pada awal melakukan
proyek industri seperti; memilih proses produksi yang tepat diantara
beberapa kemungkinan cara memproduksi produk industri yang sama.
Perlu diperhatikan pemilihan mesin-mesin dan peralatan yang sesuai
dengan karakteristik pekerjaan, yang tentunya berkaitan dengan
proses produksi dan skala output dalam produksi (retruns scale).
Manajer proyek industri harus memperhatikan secara terperinci
tentang kebutuhan pabrik, peralatan, kebijaksanaan inventori, dan
lain-lain pada akhirnya perlu pula memperhatikan pemilihan lokasi
industri yang tepat. Lokasi dari suatu industri berbeda antara industri
yang satu dan industri lainnya, tergantung sifat karakteristik industri
itu.
Aspek ekonomi dari proyek industri berkaitan dengan pendugaan
penerimaan total dan biaya total per satuan waktu. Pendugaan
penerimaan total dan biaya total pada masa mendatang dapat
menggunakan pendekatan peramalan (forecasting) atau metode
lainnya seperti : unit engineering costing.
Analisis investasi proyek inudstri bertujuan untuk memilih aktivitas
investasi yang paling menguntungkan. Dengan demikian metode
analisis investasi proyek industri yang akan dibahas adalah: nilai
bersih sekarang (Net Present Value = NPV), rasio manfaat biaya
(Benefit Cost Ratio = BCR), tingkat pengembalian hasil internal
(Internal Rate of Return = IRR), analisis break even (Break-Even
Analysis), dan metode lainnya yang banyak diterapkan dalam analisis
investasi proyek industri.

Pada dasarnya merupakan suatu studi ekonomi manajerial yang


dilakukan secara komprehensif mencakup analisis,studi teknik dan
analisi ekonomi. Pada dasarnya alternatif proyek industri terdiri atas
dua aspek utama yaitu :
Aspek teknik dan aspek ekonomi

 . Aspek teknik meliputi studi yang berkaitan dengan produksi,


karakteristik produksi,sistem usaha dan lokasi unit produksi
 Aspek ekonomi dari proyek industri berkaitan dengan
pendugaan penerimaan total dan biaya total per satuan waktu.
Pendugaan penerimaan total dan biaya total pada masa
mendatang dapat menggunakan pendekatan peramalan
(forecasting) atau metode lainnya seperti : unit engineering
costing.

Proyek
Suatu rangkaian kegiatan yang menggunakan sejumlah sumber
daya untuk memperoleh suau manfaat (benefit).
Kegiatan ini tentunya memerlukan biaya (cost), yang diharapkan
dapat memberikan suatu hasil (return) dalam jangka waktu tertentu.
Dengan demikian diperlukan suatu perencanaan dan pelaksanaan,
yang disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan Analisis Proyek :
membantu mengambil keputusan dalam menentukan pemilihan
penanaman investasi di dalam suatu proyek yang tepat, dari berbagai
alternatif yang dapat dilaksanakan

Jenis Analisis Proyek


1.       Analisis finansial dilakukan untuk
kepentingan individu atau lembaga yang
menanamkan modalnya dalam proyek
tersebut, misalnya petani, wiraswastawan
atau perusahaan.
2.       Analisis ekonomi lebih ditujukan untuk
melihat manfaat yang diperoleh oleh
masyarakat luas, atau perekonomian
sebagai suatu sistem keseluruhan.
   No Analisis  
Komponen
  Finansial Ekonomi
1. Biaya (Cost)    
  - Investasi v v
  - Operasi v v
  - Pemeliharaan v v
  - Upah/gaji v v
  - Pajak v x
- Pengembalian kredit
v x
  dan bunga
  - Biaya sosial x v
       
2. Manfaat (Benefit)    
  - Hasil produksi v v
  - Subsidi v x
  - Kredit v x
  - Hibah (Grant) v v
         

PENGARUH WAKTU TERHADAP NILAI UANG


Proyek industri merupakan suatu aktivitas yang bersifat jangka
panjang, sehingga aliran kas (csh flow) akan terdiri dari beberapa
waktu sesuai dengan umur ekonomis dari proyek industri itu. Dalam
hal ini perlu diperhatikan bahwa nilai uang sebagai manfaat ekonomi
dari proyek yang diperkirakan akan diterima pada masa mendatang
tidak sama dengan nilai uang yang diterima pada saat sekarang,
karena adanya faktor interst rate tertentu.
Dalam ekonomi manajerial, pengaruh waktu dan interest
rate memperoleh perhatian utama dan merupakan topik penting dalam
analisis investasi proyek industri.
Jika uang sejumlah P diinvestasikan sekarang dengan interest rate
sebesar i per tahun, nilai uang itu akan bertambah setiap tahun.

Kriteria Evaluasi Proyek Industri


Berdasarkan konsep ekonomi manajerial, suatu aktivitas
dikatakan memiliki keuntungan ekonomis (economic profit) apabila
memenuhi persamaan berikut:

p = TR – TC > 0
Keterangan:
p = keuntungan ekonomis
TR = penerimaan total (total revenue)
TC = biaya total (total costs)
Rate of interest atau rate of return merupakan konsep periodik
yang mengukur tingkat pengembalian investasi (return on
investement = ROI)  relatif terhadap jumlah investasi selama periode
waktu tertentu. Dengan demikian interest rate merupakan rasio antara
hasil yang diterima dan jumlah dana yang diinvestasikan. Jika seorang
investor menginvestasikan Rp. 10.000.000.000, dan setelah satu tahun
ia memperoleh hasil sebesar Rp, 1.000.000.000, dikatakan bahwa
interest rate dari aktivitas investasi itu adalah sebesar : Rp.
1.000.000.000/Rp. 10.000.000.000 = 0,10 = 10%.

Arus Kas (Cash Flow)  


  Arus kas : catatan aliran mafaat dan biaya ke dalam atau ke  
luar kas proyek dari waktu ke waktu.
  a. Bentuk arus mulai tahun ke-0  
     

  b Bentuk arus mulai tahun ke-1  


.
     

  Untuk menyeragamkan nilai dilakukan konversi ke titik  


waktu 0 dengan discount factor (DF)
   

  di mana������
DF = discount factor
i = discount rate
t = tahun yang sedang berjalan

Kriteria Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return (IRR) atau sering juga disebut secara


singkat sebagai rate of return merupakan suatu indeks keuntungan
(profitability index) yang telah dipergunakan secara luas dalam
analisis investasi proyek industri. Internal Rate of Return (IRR) dapat
didefinisikan sebagai suatu interest rate (i) yang membuat nilai
sekarang dari aliran kas proyek industri menuju nol.
Perhitungan nilai IRR dari suatu proyek industri dilakukan secara
coba-coba (trial and error) melalui suatu proses bertahap, bukan
secara langsung sebagaimana perhitungan NPV dan BCR. Hal ini
disebabkan karena kita tidak mengetahui secara pasti interest rate
yang membuat nilai NPV sama dengan nol, sehingga perhitungan
harus dilakukan secara bertahap melalui perubahan nilai interest rate
sampai memperoleh nilai NPV sama dengan nol.
Berdasarkan perhitungan pada interest rate sebesar 18%, diketahui
bahwa nilai NPV = 52,34 (juta rupiah). Nilai ini jauh lebih besar
daripada nol, sedangkan IRR adalah interest rate yang membuat nilai
NPV sama dengan nol. Hal ini berarti nilai interest rate yang
membuat nilai NPV = 0, harus lebih besar daripada 18%.

Anda mungkin juga menyukai