Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

NEUROSIS DAN PSIKOSIS

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah : Ilmu Kedokteran Klinik

Dosen : dr. Hj.Jannah Markus

Disusun Oleh :

Disusun Oleh :

Salma Muslimah Ahmad

KHGC20099

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSADA GARUT

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN (NON REGULER)

2021
Materi Kuliah 1 : Neurosis dan Psikosis

A. Soal dan Jawaban Neurosis


1. Definisi neurosis adalah

Jawaban : Menurut Atkinson (1999), neurosis adalah suatu gangguan mental


dimana individu tidak mampu menghadapi kecemasan dan konflik dan mengalami
gejala yang dirasakan mengganggunya. Dalam teori psikoanalitik Freud, neurosis
terjadi akibat pemakaian mekanisme pertahanan untuk melawan kesemasan yang
disebabkan oleh konflik bawah sadar. Cettel mengatakan neurosis adalah pola
tingkah laku yang ditunjukkan oleh seseorang yang merasa dirinya mengalami
kesulitan emosional ( Alwisol, 2012)

2. Jenis – Jenis Neurosis yaitu

Jawaban :

a. Neurosis cemas (anxiety neurosis atau anxiety state)


b. Histeria
c. Neurosis fobik
d. Neurosis obsesif-kompulsif
e. Neurosis depresif
f. Neurasthenia
3. Jelaskan gejala, penyebab dan terapi dari masing-masing jenis Neurosis

Jawaban :

a. Neurosis cemas (anxiety neurosis atau anxiety state)


1) Gejala-gejala neurosis cemas Tidak ada rangsang yang spesifik yang
menyebabkan kecemasan,tetapi bersifat mengambang bebas, apa saja
dapat menyebabkangejala tersebut. Bila kecamasan yang dialami
sangat hebat maka terjadi kepanikan.
Adapun gejala-gejala neurosis cemas adalah
Gejala-gejala neurosis cemas : 1) Gejala somatis dapat berupa sesak
nafas, dada tertekan, kepala ringan seperti mengambang,lekas lelah,
keringat dingan, dst. 2) Gejala psikologis berupakecemasan,
ketegangan, panik, depresi, perasaan tidak mampu,dst.
2) Faktor penyeban neurosis cemas Menurut Maramis (1980 : 261),
faktor pencetus neurosis cemas sering jelas dan secara psikodinamik
berhubungan dengan faktor faktor yang menahun seperti kemarahan
yang dipendam.
3) Terapi untuk penderita neurosis cemas Terapi untuk penederita
neurosis cemas dilakukan dengan menemukan sumber ketakutan atau
kekuatiran dan mencaripenyesuaian yang lebih baik terhadap
permasalahan.Mudah tidaknya upaya ini pada umumnya dipengaruhi
oleh kepribadian penderita.
b. Histeria
1) Gejala-gejala hysteria Histeria merupakan neurosis yang ditandai
dengan reaksi reaksie mosional yang tidak terkendali sebagai cara
untukmempertahankan diri dari kepekaannya terhadap rangsang
rangsang emosional. Pada neurosis jenis ini fungsi mental
danjasmaniah dapat hilang tanpa dikehendaki oleh penderita.
Gejala-gejala sering timbul dan hilang secara tiba-tiba, teruma bila
penderita menghadapi situasi yang menimbulkan reaksi emosional
yang hebat.
2) Jenis-jenis hysteria Histeria digolongkan menjadi 2, yaitu reaksi
konversi atau hysteria minor dan reaksi disosiasi atau histeria mayor.
Histeria minor atau reaksi konversi Pada histeria minor kecemasan
diubah atau dikonversikan (sehingga disebut reaksi konversi) menjadi
gangguan fungsional susunan saraf somatomotorik atau
somatosensorik, dengan gejala : lumpuh, kejang-kejang, mati raba,
buta, tuli,dst. Histeria mayor atau reaksi disosiasi Histeria jenis ini
dapat terjadi bila kecemasan yang yang alami penderita demikian
hebat, sehingga dapat memisahkan beberapa fungsi kepribadian satu
dengan lainnya sehingga bagian yang terpisah tersebut berfungsi
secara otonom,sehingga timbul gejala-gejala: amnesia, somnabulisme,
fugue,dan kepribadian ganda.
3) Faktor penyebab hysteria Menurut Sigmund Freud, histeria terjadi
karena pengalaman traumatis (pengalaman menyakitkan) yang
kemudian direpresi atauditekan ke dalam alam tidak sadar. Maksudnya
adalah untuk melupakan atau menghilangkan pengalaman tersebut.
Namun pengalaman traumatis tersebut tidak dapat dihilangkan begitu
saja,melainkan ada dalam alam tidak sadar (uncociousness) dan
suatusaat muncul kedalam sadar tetapi dalam bentuk gannguan jiwa.
4) Terapi terhadap penderita histeria
Ada beberapa teknik terapi yang dapat dilakukan untuk
menyembuhkan hysteria yaitu :
a) Teknik hipnosis (pernah diterapkan oleh dr. Joseph Breuer)
b) Teknik asosiasi bebas (dikembangkan oleh Sigmund Freud)
c) Psikoterapi suportif.
d) Farmakoterapi.
c. Neurosis fobik
1) Gejala-gejala neurosis fobik Neurosis fobik merupakan gangguang
jiwa dengan gejalautamanya fobia, yaitu rasa takut yang hebat yang
bersifatirasional, terhadap suatu benda atau keadaan. Fobia Pusat dapat
menyebabkan timbulnya perasaan seperti akan pingsan, rasalelah,
mual, panik, berkeringat, dst. Ada bermacam-macam fobia yang nama
atau sebutannya menurut faktor yang menyebabkan ketakutan tersebut,
misalnya : Hematophobia : takut melihat darah Hydrophobia : takut
pada air Pyrophibia : takut pada api Acrophobia : takut berada di
tempat yang tinggi
2) Faktor penyebab neurosis fobik Neurosis fobik terjadi karena penderita
pernah mengalami ketakutan dan shock hebat berkenaan dengan situasi
atau benda tertentu, yang disertai perasaan malu dan bersalah.
Pengalaman traumastis ini kemudian direpresi (ditekan ke dalam
ketidak sadarannya). Namun pengalaman tersebut tidak bisa hilang
danakan muncul bila ada rangsangan serupa.
3) Terapi untuk penderita neurosis fobik Menurut Maramis, neurosa fobik
sulit untuk dihilangkan samasekali bila gangguan tersebut telah lama
diderita atau berdasarkan fobi pada masa kanak-kanak. Namun bila
gangguan tersebutrelatif baru dialami proses penyembuhannya lebih
mudah.
d. Neurosis obsesif-kompulsif
1) Gejala-gejala neurosis obsesif-kompulsif Istilah obsesi menunjuk pada
suatu ide yang mendesak ke dalampikiran atau menguasai kesadaran
dan istilah kompulsi menunjukpada dorongan atau impuls yang tidak
dapat ditahan untuk tidakdilakukan, meskipun sebenarnya perbuatan
tersebut tidak perludilakukan. Contoh obsesif-kompulsif antara lain ;
Kleptomania : keinginan yang kuat untuk mencuri meskipundia tidak
membutuhkan barang yang ia curi. Pyromania : keinginan yang tidak
bisa ditekan untukmembakar sesuatu. Wanderlust : keinginan yang
tidak bisa ditahan untukbepergian. Mania cuci tangan : keinginan
untuk mencuci tangan secaraterus menerus.
2) Faktor penyebab neurosis obsesif-kompulsif Neurosis jenis ini dapat
terjadi karena faktor-faktor sebagai berikut (Yulia D., 2000 : 116-117).
Konflik antara keinginan-keinginan yang ditekan atau dialihkan.
Trauma mental emosional, yaitu represi pengalaman masa lalu (masa
kecil).
3) Terapi untuk penderita neurosis obsesif-kompulsif
a) psikoterapi suportif
b) penjelasan dan pendidikan
c) terapi perilaku.
e. Neurosis depresif
1) Gejala-gejala neurosis depresif Neurosis depresif merupakan neurosis
dengan gangguang utamapada perasaan dengan ciri-ciri : kurang atau
tidak bersemangat,rasa harga diri rendah, dan cenderung menyalahkan
diri sendiri.Gejala-gejala utama gangguan jiwa ini adalah : gejala
jasmaniah : senantiasa lelah. gejala psikologis : sedih, putus asa, cepat
lupa, insomnia,anoreksia, ingin mengakhiri hidupnya, dst.
2) Faktor penyebab neurosis depresif Menurut hasil riset mutakhir
sebagaimana dilakukan oleh David D.Burns (1988 : 6), bahwa depresi
tidak didasarkan pada persepsiakurat tentang kenyataan, tetapi
merupakan produk“keterpelesetan’ mental, bahwa depresi bukanlah
suatu gangguan emosional sama sekali, melainkan akibat dari adanya
distorsikognitif atau pemikiran yang negatif, yang kemudian
menciptakansuasana jiwa, terutama perasaan yang negatif pula. Burns
berpendapat bahwa persepsi individu terhadap realitastidak selalu
bersifat objektif. Individu memahami realitas bukanbagaimana
sebenarnya realitas tersebut, melainkan bagaimana realitas tersebut
ditafsirkan. Dan penafsiran ini bisa keliru bahkan bertentangan dengan
realitas sebenarnya
3) Terapi untuk penderita neurosis depresif
Untuk menyembukan depresi, Burns (1988 : 5) telah mengembang-kan
teknik terapi dengan prinsip yang disebut terapi kognitif, yang
dilakukan dengan prinsip sebagai berikut.
a) Bahwa semua rasa murung disebabkan oleh kesadaran atau
pemikiran ang bersangkutan.
b) Jika depresi sedang terjadi maka berarti pemikiran telah dikuasai
oleh kekeliruan yang mendalam.
c)  Bahwa pemikiran negative menyebabkan kekacauan emosional.

Terapi kognitif dilakukan dengan cara membetulkan pikiran yang


salah, yang telah menyebabkan terjadinya kekacauan emosional. Selain
terapi kognitif, bisa pula pendrita depresi mendapatkan farmakoterap

f. Neurasthenia
1) Gejala-gejala neurasthenia Neurasthenia disebutjuga penyakit payah.
Gejala utama gangguan ini adalah tidak bersemangat, cepat lelah
meskipunhanya mengeluarkan tenaga yang sedikit, emosi labil, dan
kemampuan berpikir menurun. Di samping gejala-gejala utama
tersebut juga terdapat gejalagejalatambahan, yaitu insomnia, kepala
pusing, sering merasadihinggapi bermacam-macam penyakit, dst.
2) Faktor penyebab neurasthenia Neurasthenia dapat terjadi karena
beberapa faktor (ZakiahDaradjat, 1983 : 34), yaitu sebagai berikut.
Terlalu lama menekan perasaan, pertentangan batin, kecemasan.
Terhalanginya keinginan-keinginan.Sering gagal dalam menghadapi
persaingan-persaingan
3) Terapi untuk penderita neurasthenia
Upaya membantu penyembuahn penderita neurasthenia dapat
dilakukan dengan teknik terapi sebagai berikut.
a) Psikoterapi supportif
b) Terapi olah raga
c)  Farmakoterapi.
B. Soal dan Jawaban Psikosis
1. Definisi Psikosis adalah

Jawaban : Menurut Singgih D. Gunarsa (1998 : 140), psikosis ialah gangguan


jiwayang meliputi keseluruhan kepribadian, sehingga penderita tidak bias
menyesuaikan diri dalam norma-norma hidup yang wajar dan berlaku umum.W.F.
Maramis (2005 : 180), menyatakan bahwa psikosis adalah suatugangguan jiwa
dengan kehilangan rasa kenyataan (sense of reality). Kelainan seperti ini dapat
diketahui berdasarkan gangguan-gangguan pada perasaan,pikiran, kemauan,
motorik, dst. sedemikian berat sehingga perilaku penderita tidak sesuai lagi
dengan kenyataan. Perilaku penderita psikosis tidak dapat dimengerti oleh orang
normal, sehingga orang awam menyebut penderita sebagai orang gila
2. Jenis-Jenis Psikosis

Jawaban :

a. Psikosis organik
Jenis psikosis yang tergolong psikosis organik adalah sebagai berikut:
1) Alcoholic psychosis,  terjadi karena fungsi jaringan otak terganggu
atau rusak akibat terlalu banyak minum minuman keras. 
2) Drug psychose atau psikosis akibat obat-obat terlarang (mariyuana,
LSD, kokain, sabu-sabu, dst). 
3) Traumatic psychosis, yaitu psikosis yang terjadi akibat luka atau
trauma pada kepala karena kena pukul, tertembak, kecelakaan, dst. 
4) Dementia paralytica, yaitu psikosis yang terjadi akibat infeksi syphilis
yang kemudian menyebabkan kerusakan sel-sel otak.    
b. Psikosis fungsional
1) Schizophrenia
2) Psikosis manik-depresif
3) Psikosis paranoid

3. Jelaskan gejala, penyebab dan terapi dari masing-masing jenis Psikosis

Jawaban : Psikosis Fungsional

a. Skizofrenia

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang ditandai dengan gangguan proses


pikir dan emosi. Pada umumnya gejala yang muncul adalah halusinasi dengar,
paranoid atau waham, cara berfikir kacau, dan disertai disfungsi sosial.

1) Gejala yang muncul biasa dalam usia dewasa muda, dengan prevalensi
global 0,3 % sampai 0,7%. Bingung tentang identitas diri, hilangnya rasa
percaya diri dan keyakinan, perilaku stupor, gerakan tubuh yang ganjil dan
ekspresi wajah aneh, tidak mampu beradaptasi dalam kehidupan sosial.
2) Penyebab gangguan
Faktor lingkungan bisa menjadi penyebab gangguan ini dan perkembangan
skizofrenia. Faktor genetika juga berperan dalam proses penurunan sifat
gangguan pada anggota keluarga. Resiko terbesar penyakit skizofrenia ini
adalah 6,5%. Satu teori mengasumsikan keterlibatan genetik dalam evolusi
sifat manusia yaitu alami, namun belum ada teori resminya hingga saat ini.
Selain faktor genetika, faktor lingkungan seperti tempat tinggal,
penggunaan obat, stres juga mampu mempengaruhi.
Penderita yang diberikan dukungan oleh orang sekitarnya akan
berkembang lebih baik daripada yang lebih banyak dikritik oleh orang
tuanya. Faktor lainnya yang memiliki peranan penting juga seperti isolasi
sosial, disfungsi keluarga, pengangguran, dankondisi ekonomi yang buruk
atau kehidupan yang penuh tekanan dari oprang orang sekitar.
3) Terapi pada penderita skizofrenia bisa berupa:
a) Penanganan biomedis: berguna untuk mengendalikan gejala gejala
yang muncul.
b) Penanganan psikososial: pendekatan berdasarkan prinsip belajar dan
ketrampilan sosial untuk membantu penderita mengendalikan
perilakunya menjadi adaptif.
c) Rehabilitasi: melalui terapi keompok untuk membantu penderita
beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan kehidupan komunitas.
d) Program intervensi keluarga: meningkatkan komunikasi antar keluarga
dan memberikan dukungan positif serta mengurangi adanya konflik
dan tenkanan dalam keluarga.
b. Psikosis mania-depresif
1) Gejala-gejala psikosis mania-depresif 
Gejala-gejala mania antara lain: euphoria (kegembiraan secara
berlebihan; waham kebesaran;   hiperaktivitas; pikiran melayang. 
Gejala-gejala depresif antara lain: kecemasan; pesimis; hipoaktivitas;
insomnia; anorexia. 
2) Faktor penyebab psikosis mania-depresif
Psikosis mania-depresif disebabkan oleh faktor yang berhubungan
dengandua gejala utama penyakit ini, yaitu mania dan depresi. Aspek
mania terjadi akibat dari usaha untuk melupakan kesedihan dan
kekecewaan hidup dalam bentuk aktivitas-aktivitas yang sangat
berlebihan. Sedangkan aspek depresinya terjadi karena adanya
penyesalan yang berlebihan.
c. Psikosis paranoid
1) Gejala-gejala psikosis paranoid 
Sistem waham yang kaku, kukuh dan sistematis, terutama waham
kejaran dan kebesaran baik sendiri-sendiri maupun bercampur aduk 
Pikirannya dikuasai ole hide-ide yang salah,  kaku, dan
paksaan.Mudah timbul rasa curiga .
2) Faktor penyebab psikosis paranoid
Faktor-faktor yangdapat menyebabkan psikosis paranoid (Kartini
Kartono, 1999), antara lain:
a) Kebiasaan berpikir yang salah
b) Terlalu sensitif dan seringkali dihinggapi rasa curiga
c) Adanya rasa percaya diri yang berlebihan (over confidence)
d) Adanya kompensasi terhadap kegagalan dan kompleks inferioritas.
3) Terapi Psikosis Paranoid
a) Terapi Individu. Psikoterapi dapat membantu menormalkan pola
pikir, belajar untuk mengatasi stres dan mengidentifikasi tanda-
tanda awal kekambuhan untuk membantu pengidap mengelola
penyakit mereka.
b) Pelatihan Keterampilan Sosial
c) Terapi Keluarga
d) Rehabilitasi Pekerjaan.
4. Perbedaan neurosis dan psikosis

Jawaban :

No Faktor Psikosis Neurosisi


1 perilaku umum Gangguan terjadi pada Gangguan terjadi pada
seluruh aspek sebagian kepribadian,
kepribadian, tidak ada kontak dengan realitas
kontak dengan realitas. masih ada.
2 gejala-gejala Gejalan bervariasi luas Gejala psikologis dan
dengan waham, somatik bisa bervariasi,
halusinasi, kedangkalan tetapi bersifat temporer
emosi, dst. yang terjadi dan ringan
secara terus-menerus.
3 orientasi Penderita sering Penderita tidak atau
mengalami disorientasi jarang mengalami
(waktu, tempat, dan disorientasi . Penderita
orang-orang) memahami bahwa
dirinya mengalami
gangguan jiwa
4 pemahaman Penderita tidak emahami Perilaku penderita jarang
(insight) bahwa dirinya sakit. atau tidak
membahayakan orang
lain dan diri sendiri
5 resiko sosial Perilaku penderita dpt. Tidak begitu
membahayakan orang memerlukan perawatan
lain dan diri sendiri. di rumah sakit.
6 penyembuhan Penderita memerlukan Kesembuhan seperti
perawatan di rumah semula dan permanen
sakit. Kesembuhan sangat mungkin untuk
seperti keadaan semula dicapai.
dan permanen sulit
dicapai.
(Sumber : buku ajar asuhan keperawatan jiwa : Ade Herman,2011)

Anda mungkin juga menyukai