Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA FARMASI II
PENETAPAN KADAR VIT C SECARA IODIMETRI

Disusun oleh :
Amalia Zakirah (1802006)
H
Kelompok G

Akademi Farmasi Bhumi Husada


2021
I. Tujuan Percobaan
a. Mahasiswa dapat membuat LBP
b. Mahasiswa dapat membuat LBS
c. Mahasiswa mampu melakukan penetapan kadar vitamin c dengan
menggunakan metode iodimetri
II. Prinsip
Penetapan kadar vitamin c ini didasarkan dengan prinsip reaksi redoks
menggunakan larutan iodium sebagai oksidator. Sebagai larutan titer
iodium terlebih dahulu dibakukan dengan arsen trioksida sebagai baku
primer.
III. Reaksi Kimia
As2O3 + 6NaOH  2Na3AsO3 + 3H2O
Na3AsO3 + 3HCl  H3AsO3 + 3NaCl
IV. Landasan Teori
Kekuragan asupan vitamin c dapat menyebabkan penyakit
sariawan atau skorbut. Bila terjadi pada anak (6-12 bulan), gejala-
gejala penyakit skorbut ialah terjadinya pelembekan tenunan kolagen,
infeksi, dan demam. Pada orang dewasa skorbut terjadi setelah
beberapa bulan menderita kekrangan vitamin c dalam makanannya.
Gejalanya ialah pembengkakan dan pendarahan pada gusi, gigivalis,
kaki menjadi empuk, anemia dan deformasi tulang. Akibat yang parah
dari keadaan ini ialah gigi menjadi goyah dan dapat lepas.
Untuk menentukan kadar asam askorbat, Farmakope Indonesia
menerapkan metode iodimetri dengan menggunakan larutan baku
iodium 0,1 N. dalam kebanyakan titrasi langsung dengan iod
(iodimetri), digunakan larutan iod dalam kalium iodide. Hal ini
disebabkan karena iod sangat sukar larut dalam air dan mudah larut
dalam larutan pekat iodide, oleh karena itu, pada pembuatan larutan
iod digunakan larutan pekat kalium iodida.
V. Alat dan Bahan

Alat Bahan
Erlenmeyer 250 ml Sampel tab vitamin c
Buret 50 ml Arsen trioksida
Labu ukur 500 ml Asam klorida
Gelas ukur Natrium hidroksida
Gelas kimia 100 ml Iodium
Neraca analitik Indikator kanji
Pipet tetes Air suling

VI. Prosedur
a. Pembuatan larutan iodium 0,1 N
1. Timbang 6,35 g iodium dalam botol timbanga.
2. Timbang 9 g kalium iodide dalam gelas kimia, tambahkan 10
tetes air suling. Aduk hingga larut.
3. Masukan iodium sedikit-sedikit, aduk hingga Kristal iodium
tersebut larut.
4. Encerkan dengan air suling, masukkan kedalam labu ukur 500
ml.
5. Bilas gelas kimia dengan air suling, dan masukkan air bilasan
ke dalam labu ukur yang berisi larutan iodium sebelumnya.
6. Lakukan pembilasan sampai gelas kimia tersebut bebas dari
larutan iodium, kemudian cukupkan volumenya dengan air
suling hingga tanda.
b. Pembuatan titer iodium
1. Timbang seksama 100 mg arsentrioksida dalam 20 ml natrium
hidroksida 1 N, jika tidak larut hangatkan.
2. Encerkan dengan 40 ml air, tambahkan 2 tetes larutan jingga
metil.
3. Tambahkan larutan asam klorida 6 N hingga terjadi warna
merah jambu, kemudian tambahkan 2 g natrium bikarbonat,
encerkan dengan 50 ml air.
4. Tambahkan 1 ml larutan indicator kanji.
5. Titrasi dengan larutan iodium hingga berwarna biru.
6. Ulangi prosedur ini 2 kali.
7. Hitung normalitas larutan titerIod tersebut (normalitas larutan
hasil perhitungan ditulis sampai 4 desimal/4 angka dibelakang
koma), dengan rumus :
Mgrek Iod = mgrek As2O3
berat As 2O 3
Viod x Niod =
BE As 2O 3
berat As 2O 3
Viod x Niod =
49,46
berat As 2O 3
Biod =
49,46 x Viod
Dimana
Viod = volume larutan titer yang diperlukan pada proses titrasi
(ml).
Berat As2O3 dibuat dalam satuan berat mg
- Hitung normalitas

Volume titrat Volume Titran Volume


No Volume
() Awal Akhir Rata-rata
1.
2.
3.

c. Penetapan kadar vitamin C tablet


1. Timbang berat 10 tablet, kemudian hitung berat rata-rata
pertablet, Haluskan tablet menggunakan lumping.
2. Timbang seksama serbuk tablet setara dengan 180 mg vitamin
c murni, masukkan ke dalam Erlenmeyer.
3. Larutkan dengan 50 ml air bebas karbondioksida, kocok.
Kemudian tambahkan 25 ml asam sulfat 10%v/v.
4. Tambahkan 1 ml larutan indicator kanji.
5. Titrasi dengan iodium yang telah dibakukan di atas hingga
berwarna biru.
6. Ulangi prosedur ini 2 kali.
7. Hitung kadar vitamin c (mg/tablet) dengan rumus :

Mgrek vitamin c = mgrek iod

mg vit c
= Viod x Niod
BE vit c

Mg Vit c dalam sampel = Viod x Niod x BE vit c

berat rata−rata pertab(g)


Mg vit c per tablet = x hasil perhitungan (mg)
berat zat uji( g)

8. Persen kadar yang diperoleh terhadap kadar yang tertera pada


etiket /label obat. Cocokkan kadar yang diperoleh tersebut
dengan persyaratan yang tertera pada FI edisi IV. Persen
kesesuaian kadar terhadap label dihitung dengan rumus :

kadar asetosal pertablet hasil hitungan


% kadar zat uji terhadap label = x 100%
kadar padalabel pertablet (mg)

Volume titrat Volume Titran Volume


No Volume
() Awal Akhir Rata-rata
1.
2.
3.

VII. Perhitungan
a. Perhitungan pembakuan
1. Data penimbangan I :
Berat As2O3 = ………… mg
Volume larutan titer (Viod) = ………… ml
berat As 2O 3
Niod =
49,46 x Viod
… … … … mg
N1 =
49,46 x … …. ml
= …………
2. Data penimbangan II:
Berat As2O3 = ………… mg
Volume larutan titer (Viod) = ………… ml
berat As 2O 3
Niod =
49,46 x Viod
… … … … mg
N1 =
49,46 x … …. ml
= …………

3. Data penimbangan III :


Berat As2O3 = ………… mg
Volume larutan titer (Viod) = ………… ml
berat As 2O 3
Niod =
49,46 x Viod
… … … … mg
N1 =
49,46 x … …. ml
= …………
N 1+ N 2+ N 3
N rata-rata =
3
… … ..+ … … ..+ … … .
=
3
= …………….
b. Perhitungan kadar
1. Data penimbangan I :
Berat zat uji = ………… mg
Volume larutan titer Viod = ………… ml
Mgrek vitamin c = mgrek iod
mg vit c
= Viod x Niod
BE vit c
Mg vit c dalam sampel = Viod x Niod x BE vit c
= …… x …….x 88
= …… mg
berat rata−rata pertab(g)
Mg vit c pertablet = x hasil perhitungan
berat zat uji( g)
(mg)
…………………….
= x …… mg
… … … … ..
= ………. Mg
hasil perhitungan
Kadar terhadap etiket = x 100%
kadar pada etiket
… … ..mg
= x 100%
… … .mg
= ……… %

2. Data perhitungan II :
Berat zat uji = ………… mg
Volume larutan titer Viod = ………… ml
Mgrek vitamin c = mgrek iod
mg vit c
= Viod x Niod
BE vit c
Mg vit c dalam sampel = Viod x Niod x BE vit c
= …… x …….x 88
= …… mg
berat rata−rata pertab(g)
Mg vit c pertablet = x hasil perhitungan
berat zat uji( g)
(mg)
…………………….
= x …… mg
… … … … ..
= ………. Mg
hasil perhitungan
Kadar terhadap etiket = x 100%
kadar pada etiket
… … ..mg
= x 100%
… … .mg
= ……… %
3. Data perhitungan III :
Berat zat uji = ………… mg
Volume larutan titer Viod = ………… ml
Mgrek vitamin c = mgrek iod
mg vit c
= Viod x Niod
BE vit c
Mg vit c dalam sampel = Viod x Niod x BE vit c
= …… x …….x 88
= …… mg
berat rata−rata pertab(g)
Mg vit c pertablet = x hasil perhitungan
berat zat uji( g)
(mg)
…………………….
= x …… mg
… … … … ..
= ………. Mg
hasil perhitungan
Kadar terhadap etiket = x 100%
kadar pada etiket
… … ..mg
= x 100%
… … .mg
= ……… %

VIII. Literature
1. Farmakope Indonesia
2. Bahan ajar Kimia Farmasi II, Harpolia Kartika, Kemenkes RI 2017

Anda mungkin juga menyukai