A
Oleh:
8
Iman Soedradjat
Direktur Penataan Ruang Wilayah Nasional
11
10
N
TT
Ka
lb
a
Ka r
l te
ng
Ka
ls
el
Su
la Ka
w l
es tim
iU
t
Su G ara
la or
w on
e ta
lo
Su s i
la T en
Su w ga
es
la iS h
w e
es la
iT ta
en n
gg
ar
a
M
M al
al u
uk ku
u
U
ta
ra
PDRB PROVINSI DI INDONESIA TAHUN 2006 ( Milyar)
Pa
pu
a
B. KEPENDUDUKAN
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Kali Angke (Banten) Ciliwung (DKI Jakarta) Citarum (Jawa Barat) Progo (Jawa Tengah) Progo (Yogyakarta) Brantas (Jawa Timur) Tukad Badung (Bali)
BOD COD
Sumber: Status Lingkungan Hidup Indonesia, 2006
Ket: Evaluasi dilakukan berdasarkan kriteria mutu air kelas II (Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
PengendalianPencemaran Air) Air yang dapat digunakan untuk prasarana atau sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan
tawar, peternakan, air untuk mengairi tanaman, dan atau peruntukkan lain yang mensyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan
tersebut.
Fakta kondisi mutu air di Pulau Jawa-Bali (pemantauan pada 7 sungai besar di Pulau
Jawa-Bali ):
• Untuk parameter BOD, hanya satu sungai yaitu Kali Progo (Jawa Tengah) yang
persentase sampel airnya lebih dari 50% memenuhi kriteria mutu air kelas II.
• Untuk parameter COD, hanya sungai Kali Angke (Banten), Sungai Ciliwung (DKI Jakarta)
dan Kali Brantas (Jawa Timur) yang lebih dari 50% sampel airnya memenuhi kriteria mutu
air kelas II.
E. RAWAN BENCANA
11
CAKUPAN KAWASAN Seluruh wilayah Kab. Bogor
BERDASARKAN
Seluruh wilayah Kab. Bekasi
PERPRES NO. 54/2008
Seluruh wilayah Kota Bogor
PROV. JAWA BARAT
Seluruh wilayah Kota Bekasi
PROV. BANTEN
13
CAKUPAN KAWASAN PANTURA TELUK
JAKARTA
14
PEMANFAATAN PERAIRAN PANTAI
ZONA P1:
Zona perairan pantai yang berhadapan dengan zona
Lindung N1, upaya ut menjaga zona N1 dari tekanan dan
Gangguan berasal dari luar atau dalam, khususnya ut
Mencegah abrasi pantai, intrusi laut atau kerusakan dr
Laut yg menyebabkan perubahan keutuhan dan atau
Perubahan fungsi N1.
ZONA P2:
Zona perairan pantai yang berhadapan dengan zona
Lindung N1, yang mempunyai potensi ut reklamasi.
Tetap menjaga N1, penyelenggaraan reklamasi dgn
bertahap, koefisien max 40% dan atau bangunan diatas
air, reklamasi berbentuk pulau dengan jarak sekurang-
kurangnya 200 m dari titik surut terendah, sampai
kedalaman max 8 meter.
ZONA P3:
Zona perairan pantai yang berhadapan dengan zona
Budidaya B1, upaya ut menjaga zona B1 tdk terkena
Abrasi dan terjaga fungsinya. Penyelenggaraan
Reklamasi bertahap, reklamasi berbentuk pulau dengan
jarak sekurang-kurangnya 300 m dari titik surut
terendah, sampai kedalaman max 8 meter, rekayasa
Teknologi dimungkinkan.
ZONA P4:
Zona perairan pantai yang berhadapan dengan zona
Budidaya B2, upaya ut menjaga zona B2 tdk terkena
Abrasi dan terjaga fungsinya. Penyelenggaraan
Reklamasi bertahap, reklamasi berbentuk pulau dengan
jarak sekurang-kurangnya 200 m dari titik surut
terendah, sampai kedalaman max 8 meter, memperha-
tikan karakteristik lingkungan.
ZONA P5:
Zona perairan pantai yang berhadapan dengan zona
Budidaya B6 dan atau B7, upaya ut menjaga zona B6
dan atau B7 tidak kena abrasi, penyelenggaraan
reklamasi dgn bertahap, koefisien max 45% , reklamasi
berbentuk pulau dengan jarak sekurang-
kurangnya 200 m dari titik surut terendah, sampai
kedalaman max 8 meter.
ARAHAN PEMANFAATAN RUANG BERDASARKAN
PERPRES NO. 54/2008
Pasal 25:
22
Lanjutan…
23
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Proses sistematis untuk mengevaluasi pengaruh
kebijakan, rencana, serta program penataan pantura
terhadap lingkungan hidup;
Terjaminnya integrasi prinsip-prinsip keberlanjutan di dalam
proses pengambilan keputusan yang bersifat strategis;
Penerapan rencana pembangunan guna mencegah
terjadinya degradasi lingkungan, seperti banjir, pencemaran
air, dsb. Hal ini dapat diupayakan melalui penataan wilayah
hulu dan hilir;
Kerjasama antar wilayah yang sinergi dengan memperhatikan
inisiatif, potensi, dan keunggulan lokal sekaligus reduksi
potensi konflik lintas wilayah ;
Penerapan penegakan hukum yang konsisten dan konsekuen
untuk menghindari kepentingan sepihak dan untuk
terlaksananya role sharing yang seimbang antar unsur-unsur
stakeholders; 24
Lanjutan…
25
KEEP GREEN EUY
26