Pihak Konsultan telah menelaah secara seksama serta mempelajari Kerangka Acuan Kerja (KAK)
yang tercantum dalam dokumen lelang pengadaan jasa konsultasi. Dalam dokumen lelang
tersebut telah diuraikan berbagai hal yang berkaitan dengan aspek administrasi, aspek biaya dan
aspek teknis serta contoh format yang harus dibuat oleh konsultan, dimana dalam penjelasannya
memberikan gambaran yang cukup jelas dan singkat mengenai maksud dan tujuan kegiatan,
ruang lingkup kegiatan, serta lokasi kegiatan yang menjadi bagian atau tugas konsultan selaku
penyedia jasa dalam kegiatan dimaksud.
Pemahaman yang lebih mendalam telah dipahami dan diperoleh konsultan setelah menghadiri
rapat penjelasan pekerjaan (aanwijzing). Sebagai dari hasil penjelasan tersebut selanjutnya
dituangkan dalam Berita Acara Rapat Aanwijzing yang merupakan bagian dari dokumen tak
terpisahkan dari dokumen pelelangan.
Berdasarkan hal tersebut, terdapat beberapa hal dalam KAK yang perlu untuk ditanggapi,
meliputi: (1) latar belakang dan rumusan persoalan; (2) maksud, tujuan, dan sasaran; (3) ruang
lingkup kegiatan; (4) tenaga ahli yang terlibat; dan (5) jangka waktu pelaksanaan kegiatan.
Tanggapan terhadap kelima hal tersebut diperlukan dalam kaitannya untuk:
Memperjelas poin-poin yang disampaikan dalam KAK untuk kemudian menjadi dasar dalam
menjelaskan apreasiasi dan inovasi,
Merumuskan penjadwalan.
Secara ringkas keterkaitan poin-poin tanggapan tersebut dalam kaitannya untuk memperkuat
pemahaman dapat dilihat dalam Gambar berikut.
D-1
USULAN TEKNIS 2018
PENYUSUNAN DED PERUMAHAN KUMUH
DI KAWASAN CIBINONG RAYA
Poin (b)
TANGGAPAN TERHADAP
PEMAHAMAN TERHADAP
MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN memperjelas
MAKSUD, TUJUAN,
DAN SASARAN KEBUTUHAN
PEMAHAMAN TERHADAP PENANGANAN
Poin (2)
KELUARAN PERSOALAN
KEGIATAN (apresiasi dan inovasi,
PEMAHAMAN TERHADAP
Poin (4) serta pendekatan dan
RUANG LINGKUP
KEGIATAN Poin (c) metodologi)
TANGGAPAN TERHADAP
Poin (3)
RUANG LINGKUP KEGIATAN
D-2
USULAN TEKNIS 2018
PENYUSUNAN DED PERUMAHAN KUMUH
DI KAWASAN CIBINONG RAYA
Arahan pengembangan Kawasan Cibinong Raya berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Bogor adalah sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, jasa dan perumahan. Dalam
Struktur Ruang Kota Cibinong sendiri didorong menjadi Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) sejajar
dengan Depok dan Kota Bogor.
Peningkatan kualitas hidup manusia dipengaruhi oleh kualitas lingkungan rumah dan
permukiman sekitarnya. Dengan mempertimbangkan arahan pengembangan Struktur Ruang dan
peningkatan kualitas hidup di Cibinong Raya diperlukan program dan kegiatan untuk
mewujudkannya.
Kegiatan revitalisasi fungsi kawasan melalui penanganan kawasan kumuh sebagai suatu tindakan
perencanaan yang di lanjutkan dengan realisasi penataan fisik bertujuan untuk meningkatkan
kualitas lingkungan dengan memaksimalkan potensi kawasan yang telah ada menuju
pertumbuhan dan perkembangan kawasan berorientasi kepada kearifan lokal dan pembangunan
yang berkelanjutan.
Kegiatan Penyusunan DED Perumahan Kumuh ini merupakan suatu kerangka pendekatan daerah
dalam mendukung kebijakan pemerintah pusat, sesuai amanat RPJMN tahun 2015-2019 yaitu
target 100% - 0% - 100%, dimana dalam mencapai 0% kumuh perlu ada stimulan bagi suatu kawasan
kumuh dalam pembangunan yang orientasi utamanya pada peningkatan infrastruktur
perumahan secara komprehensif dan terpadu, guna mempercepat mutu kehidupan masyarakat
terutama golongan masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan perumahan kumuh di
perkotaan tersebut.
D-3
USULAN TEKNIS 2018
PENYUSUNAN DED PERUMAHAN KUMUH
DI KAWASAN CIBINONG RAYA
Beberapa hal yang perlu digarisbawahi didalam latar belakang sebagaimana tertuang di dalam
Kerangka Acuan Kerja yaitu sebagai berikut:
1. Produk dari pekerjaan ini harus bersifat aplikatif dan mempunyai legitimasi yang kuat.
Terkait dengan hal itu konsultan memandang bahwa produk kegiatan tidak hanya
berhenti hingga tersusunnya suatu buka laporan, tetapi lebih daripada itu indikator
kinerja ini perlu memiliki kekuatan hukum yang dilengkapi dengan sistem informasi yang
dapat diperbaharui sebagai alat pengendalian pembangunan infrastruktur .
2. Latar belakang pada KAK menjelaskan adanya kebutuhan untuk mengevaluasi
pembangunan yang mempunyai sumber daya lokal yang memadai.
3. Agar lebih komprehensif, sebaknya KAK juga menjelaskan bahwa penataan kawasan
permukiman kumuh perlu didukung oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, berupa
peraturan daerah yang terkait. Hal ini menurut kami cukup penting untuk diungkapkan,
mengingat pengembangan suatu kawasan sangat terkait erat dengan rencana dan aturan
tata ruang kawasan tersebut.
D-4
USULAN TEKNIS 2018
PENYUSUNAN DED PERUMAHAN KUMUH
DI KAWASAN CIBINONG RAYA
D-5
USULAN TEKNIS 2018
PENYUSUNAN DED PERUMAHAN KUMUH
DI KAWASAN CIBINONG RAYA
D-6
USULAN TEKNIS 2018
PENYUSUNAN DED PERUMAHAN KUMUH
DI KAWASAN CIBINONG RAYA
Untuk menyikapi hal tersebut, maka strategi keunggulan yang ditawarkan oleh Pihak Konsultan
adalah pengalokasian kegiatan dan tenaga ahli dirumuskan sedemikian rupa sehingga seefektif
mungkin dapat menghemat waktu pelaksanaan kegiatan dan supervisi dengan Pihak Pemberi
Kerja maupun pemerintah daerah. Pihak konsultan juga akan melakukan studi referensi
sebanyak-banyaknya untuk memperoleh informasi dan data yang sekitarnya relevan didalam
mencapai tujuan dan sasaran dalam pekerjaan ini.
Untuk mengantisipasi padatnya waktu kegiatan, maka alokasi tenaga ahli dan proses dilapangan
menjadi kunci penting. Alokasi tenaga ahli diatur sedemikian rupa sehingga proses trasfer ilmu
dan pengetahuan proses ketataruangan melalui kegiatan ini dapat berjalan beriringan. Oleh
karena itu, ketersediaan alat-alat pendukung juga menjadi faktor penentu keberhasilan proses
pelaksanaan pekerjaan hingga batas waktu yang telah ditentukan.
D-7
USULAN TEKNIS 2018
PENYUSUNAN DED PERUMAHAN KUMUH
DI KAWASAN CIBINONG RAYA
Dalam hal pembagian tugas dan tanggung jawab tenaga ahli, Konsultan merasa sudah memadai
dan sesuai dengan latar belakang pendidikan tenaga-tenaga ahli tersebut. Masing-masing
liingkup kajian memiliki tim yang terdiri dari tenaga ahli dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
D-8