Langkah I : IdentifikasiIstilah
1. Psikiater
2. MRI
1. Psikiater adalah dokter spesialis kejiwaan dengan gelar Sp.KJ (Spesialis Kedokteran
Jiwa), yang memiliki keterampilan klinis dalam mendiagnosis, melakukan
pengobatan, perawatan dan pencegahan pada masalah kesehatan mental. Termasuk di
antaranya penyalahgunaan zat-zat tertentu dan masalah kecanduan (adikisi). Oleh
karena itu, psikiater dapat memberikan resep obat-obatan, seperti halnya dokter-
dokter pada umumnya.
2. Magnetic Resonance Imaging atau MRI adalah prosedur pemeriksaan dengan cara
pemindaian yang menggunakan medan magnet yang kuat dan gelombang radio untuk
menghasilkan gambar bagian dalam tubuh yang lebih detail.
Langkah II : IdentifikasiMasalah
Gangguan somatoform merupakan kelainan psikologis pada seseorang yang ditandai dengan
sekumpulan keluhan fisik yang tidak menentu, namun tidak tampak saat pemeriksaan fisik .
ETIOLOGI SOMATOFORM
Beberapa hal yang menjadi penyebab gangguan somatisasi dalam diri seseorang, antara lain:
Faktor genetik dan biologis, seperti meningkatnya sensitivitas terhadap rasa sakit
Sifat negatif, yang dapat memengaruhi cara Anda melihat penyakit dan gejala tubuh
Perilaku yang dipelajari. Sebagai contoh, “menikmati” perhatian atau manfaat lain
yang didapat karena memiliki penyakit tertentu; atau “perilaku sakit” sebagai respons
terhadap gejala, atau menghindari aktivitas secara berlebih, yang dapat meningkatkan tingkat
ketidakmampuan.
EPIDEMIOLOGI SOMATOFORM
Sebuah survei telepon berdasarkan 504 wawancara, perwakilan dari populasi Prancis
di atas 18, diizinkan untuk mengukur prevalensi tahunan dan mengidentifikasi karakteristik
gangguan somatoform. Penelitian ini didasarkan pada inventarisasi 19 gejala yang dibagi
menjadi 5 kategori: gastrointestinal, nyeri, dermatologis, kardiorespirasi dan ginekologi /
urin. "Gangguan somatoform medis" (MSD) didefinisikan sebagai berulang yang terjadi,
selama tahun sebelumnya, tidak kurang dari 1 gejala dengan durasi evolusi yang sama atau
lebih tinggi dari 6 bulan, dan menyebabkan masalah pribadi dan keluarga atau professional.
PATOFISIOLOGI SOMATOFORM
Conversion disorder
Kondisi ini akan didiagnosis ketika orang dengan gangguan somatoform mengalami gejala
yang tidak ada pemicunya secara fisik, seperti paralisis, gerakan abnormal (tremor/kejang),
kebutaan, kehilangan pendengaran, hingga mati rasa.
Pseudocyesis
Keyakinan yang salah bahwa seorang perempuan tengah mengandung, termasuk merasakan
gejala-gejalanya dengan nyata. Contohnya merasa ada perubahan ukuran perut, payudara,
juga mual dan muntah.
Fokus berlebihan pada perubahan fisik yang tidak benar-benar terjadi, biasanya hanya di
bagian tubuh tertentu.
Somatization disorder
Biasanya terjadi pada orang berusia di bawah 30 tahun dan tetap ada selama bertahun-tahun.
Gejala ini umumnya meliputi kombinasi beberapa gejala seperti rasa nyeri, pencernaan tak
nyaman, mati rasa, hingga disfungsi seksual.
Pain disorder
Seseorang merasa nyeri terus-menerus di area tubuh tertentu meski tidak ada penyakit fisik
yang dideritanya.
Ada banyak faktor yang membuat seseorang lebih berisiko terkena gangguan somatisasi,
yaitu:
DIAGNOSA SOMATOFORM
Diagnosis penyakit ini melalui beberapa pemeriksaan fisik dan tes. Pemeriksaan fisik
dan tes antara lain :
Memiliki satu atau lebih gejala somatik yang mempersulit atau menyebabkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari
Memiliki pikiran berlebih dan terus-menerus mengenai keparahan gejala, atau tentang
kesehatan dan gejala, atau menghabiskan terlalu banyak waktu dan tenaga terhadap
gejala dan perhatian kesehatan
Terus memiliki gejala yang mengkhawatirkan, biasanya untuk lebih dari 6 bulan,
walau gejala dapat bervariasi
TATALAKSANA SOMATOFORM
Obat antidepresan dapat mengurangi gejala yang terkait dengan depresi dan rasa sakit
yang sering muncul dengan gangguan gejala somatic.
PSIOTERAPI
Usahakan untuk tidak menghindar dari situasi dan aktivitas karena respons normal
tubuh yang mungkin muncul
Meningkatkan fungsi diri di rumah, tempat kerja, dalam hubungan dan situasi social
PENCEGAHAN
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu mengatasi
gangguan somatisasi:
Bergabung dalam aktivitas. Sibukkan diri dengan pekerjaan, aktivitas sosial dan
keluarga
PROGNOSIS SOMATOFORM
Prognosis umumnya kronik dan pada akhirnya menimbulkan penderitaan dan
ketidakberdayaan.
KOMPLIKASI SOMATOFORM
Terdapat beberapa versi penggolongan gangguan somatoform.:
Menurut ICD-10/PPDGJ-III
1. Gangguan somatisasi (F.45.0)
2. Gangguan somatoform tidak terinci (F.45.1)
3. Gangguan hipokondrik (F 45.2)
4. Disfungsi otonomik somatoform (F 45.3)
5. Gangguan nyeri somatoform menetap (F 45.4)
6. Gangguan somatoform lainnya (F. 45.8)