Anda di halaman 1dari 10

INTERVENSI ULTRASOUND DAN PERTURBATION

EXERCISE LEBIH EFEKTIF DARIPADA ULTRASOUND DAN


MOBILIZATION WITH MOVEMENT UNTUK MENINGKATAN
KEMAMPUAN FUNGSIONAL PADA PENDERITA
OSTEOARTHRITIS GENU

I Putu Yudi Pramana Putra1, Dewa Putu Sutjana2, Wahyuddin3, Ketut


Tirtayasa4, Luh Putu Ratna Sundari5, Muh. Irfan6
1
Program Studi Magister Fisiologi Olahraga Universitas Udayana Denpasar Bali
2,4,5
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar Bali
3
Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul Jakarta
6
Program Studi Fisioterapi Stikes Aisyiyah Yogyakarta

ABSTRAK
Pendahuluan: Osteoarthritis adalah salah satu keluhan pada sendi penumpu
berat badan dengan sifat degeratif dan kronis sehingga mengakibatkan perubahan
pada struktur kartilago sendi yang berdampak pada tulang, jaringan lunak dan cairan
synovial seperti adanya nyeri, keterbatasan range of motion (ROM), deformitas dan
adanya morning stiffness pada lutut. Tujuan: Mengetahui efektifitas antara intervensi
ultrasound dan perturbation exercise dengan ultrasound dan mobilization with
movement terhadap peningkatan kemampuan fungsional pada penderita osteoarthritis
genu. Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan
pre dan post test control group design.Subjek pada penelitian ini berjumlah 22 orang
yang dibagi menjadi 2 kelompok, dimana pada kelompok 1 (n=11) mendapatkan
intervensi ultrasound dan perturbation exercise dan kelompok 2 diberikan intervensi
ultrasound dan mobilization with movement dengan intensitas latihan 2 kali
perminggu sebanyak 12 kali. Tehnik pengambilan sampel dengan consecutive
sampling. Kemampuan fungsional diukur dengan menggunakan skala WOMAC.
Hasil: Kelompok 1 didapatkan hasil p=0,001 (p<0,05) dan pada Kelompok 2
didapatkan hasil p=0,001 (p<0,05) untuk hasil Uji Paired Sample T-test. Uji beda
nilai rerata dengan independent sample t-test setelah perlakuan ditemukan
peningkatan kemampuan fungsional 21,45±4,132 pada kelompok 1 dan 11,55±1,368
pada kelompok 2 dengan hasil p=0,036 (p<0,05). Simpulan: Intervensi ultrasound
dan perturbation exercise lebih efektif dibandingkan dengan ultrasound dan
mobilization with movement untuk meningkatkan kemampuan fungsional pada
penderita osteoarthritis genu. Saran: Untuk peneliti selanjutnya dapat dilakukan
follow up research untuk melihat hasil jangka panjang pemberian Intervensi
ultrasound, perturbation exercise dan mobilization with movement untuk
meningkatkan kemampuan fungsional pada penderita osteoarthritis genu.

Kata Kunci; Osteoarthritis genu, perturbation exercise, mobilization with movement,


ultrasound, WOMAC.

68
INTERVENTION OF ULTRASOUND AND PERTURBATION
EXERCISE IS MORE EFFECTIVE COMPARED WITH
ULTRASOUND AND MOBILIZATION WITH MOVEMENT
FOR IMPROVING FUNCTIONAL ABILITY OF PEOPLE
WITH OSTEOARTHRITIS GENU

ABSTRACT
Background: Osteoarthritis is some of problem on joint which have a
function for supporting body and have chronic and degenerative characteristic so it
can affects the cartilaginous structure of joint it can cause some of abnormality of
bones, soft tissues, and synovial fluid like pain, decrease on range of motion (ROM),
deformity and morning stiffness which is most often felt especially in knee joint.
Purpose: This study was to determine affectivity combination intervention of
ultrasound and perturbation exercise with ultrasound and mobilization with
movement to improve functional ability for people with osteoarthritis genu.
Methods: This research used experimental method with pre and post test control
group design. Subject of this research are 22 people and divided into two groups
where on the group 1 was given intervention of ultrasound and perturbation exercise
and group 2 was given intervention of ultrasound and mobilization with movement
with intensity 2 times per week for 12 times total intervention. Measurement
functional score ability improvement was measured using a WOMAC index. Result:
Group 1 result obtained p value = 0.001 (p <0.05) and in Group 2 got result obtained
p value = 0.001 (p<0.05) for Paired Sample T-test. Different test of mean value with
independent sample t-test after treatment found that the increase of improve
functional 21.45±4.132 in group 1 and 11.55±1.368 in group 2 with p value = 0.036
(p <0.05). Conclusion: Intervention of ultrasound and perturbation exercise is
significantly more effective compared with ultrasound and mobilization with
movement for improve functional ability for people with osteoarthritis genu.
Suggestion: For the next researcher can do follow up research to see long-term result
intervention of ultrasound, perturbation and mobilization with movement for improve
functional ability for people with osteoarthritis genu.

Key Word; Osteoarthritis genu, perturbation exercise, mobilization with movement,


ultrasound, WOMAC

PENDAHULUAN terjadi pada kelompok usia lanjut


Bergerak memiliki peranan (lansia).
penting dalam proses kehidupan
manusia. Gerak menjadi komponen Manusia pada hakekatnya akan
dasar yang essensial untuk terpenuhi menjalani proses penuaan yang akan
dalam proses beraktivitas. Kegiatan berpengaruh pada sistem penggerak
sehari-hari seperti memasak, mencuci, utama tubuh yaitu tulang dan otot
berlari dan yang lainnya memerlukan sebagai eksekutor gerakan. Penuaan
suatu proses bergerak dengan pola merupakan suatu keadaan dimana
yang kompleks. Kemunduran dari tubuh tidak dapat memenuhi
sistem gerak tubuh manusia akan kebutuhan fisiologis yang ditandai
mempengaruhi kualitas dari gerakan dengan penurunan fungsi yang terjadi
yang dihasilkan seperti penuaan yang secara perlahan. Pada usia lanjut
sistem eksekutor gerakan akan

69
mengalami degenerasi dan masalah Pemberian modalitas
penurunan fungsi yang terjadi secara ultrasound therapeutic (US) dapat
perlahan. digunakan untuk mempercepat proses
pertumbuhan jaringan baru dan
Osteoarthirtis (OA) merupakan menurunkan nyeri yang dirasakan7.
salah satu dari jenis penyakit Penelitian terbaru juga menemukan
degeneratif kronik dan progresif adanya peningkatan yang signifikan
terhadap perubahan fisiologis penuaan dari kemampuan fungsional seseorang
dan pada sendi-sendi besar yang setelah diberikan teknik mobilisasi.
menumpu berat badan. Angka kejadian Perturbation exercise
OA akan semakin meningkat seiring merupakan suatu bentuk latihan
dengan pertambahan usia dimana modifikasi, dalam aplikasinya
kelompok usia lanjut dengan jumlah melibatkan gaya eksternal (external
kasus 60%-70% terjadi pada usia 50- force) dalam mengacaukan kestabilan
69 tahun1. Jenis kelamin juga sendi lutut agar mengalami gangguan
berpengaruh terhadap prevalensi dengan tujuan meningkatkan
penderita OA dimana sekitar 9,6% neuromuscular awareness,
pada laki-laki dan 18% terjadi pada neuromuscular response dan stabilitas
perempuan8. dinamis pada lutut dalam stabilisasti
Osteoarthritis merupakan jenis sendi. Perturbation exercise dapat
arthritis yang menyerang sendi-sendi diberikan pada kasus OA genu dengan
besar penopang berat badan seperti mengedepankan konsep knee-
tulang belakang , panggul, lutut (genu) protective neuromuscular response,
dan pergelangan kaki10. Prevalensi OA hal ini akan meningkatkan respon
genu sendiri yang cukup tinggi, 14% pasien terhadap gaya eksternal yang
terjadi pada laki-laki dan 22,8% terjadi mengganggu saat aktivitas fungsional
pada perempuan di Amerika dan Eropa seperti berjalan, naik-turun tangga
yang berumur 45 tahun keatas2. Pada duduk ke berdiri dan lain-lain.
OA genu terjadi destruksi dan Tujuannya adalah pasien OA genu
pengikisan kartilago di permukaan mampu memberikan respon yang
tulang femur dan tibia yang cepat, spesifik dan efisien ketika
menimbulkan gesekan pada kedua adanya perpindahan dan percepatan
permukaan tulang tersebut sehingga gaya yang sangat esensial terjadi
mengakibatkan terjadinya keluhan- selama melakukan aktifitas fungsional.
keluhan pada sendi. Respon ini akan menghasilkan gerakan
Adanya patologi yang terjadi yang sinergis sehingga dapat
pada sendi lutut dalam kejadian OA mengurangi abnormalitas pembebanan
genu akan menghambat seseorang pada kartilago sendi3.
untuk melakukan tugas fungsionalnya Penurunan dari kemampuan
dengan baik. Nyeri yang dirasakan aktivitas fungsional pada pasien OA
pada penderita OA genu akan genu juga dapat ditingkatkan dengan
membuat penurunan dari kontraksi teknik mobilisasi sendi. Terdapat jenis
fungsional dari otot-otot stabilisator latihan dan teknik mobilisasi sendi
lutut menjadi kontraksi tidak sinergis yang dapat diaplikasikan pada pasien.
(non-fisiologis)4. Teknik mobilization with movement
Pengobatan yang diberikan (MWM) yang ditemukan oleh Brian
pada osteoarthritis secara non- Mulligan merupakan salah satu teknik
farmakologis dapat berupa mobilisasi mobilisasi yang sedang berkembang di
sendi lutut, program latihan berupa dunia saat ini dimana accessory
quadriceps strengthening dan mobilization diberikan oleh terapis dan
pengaplikasian modalitas ultrasound5.

70
active physiological movement hingga terdiri dari 11 orang penderita OA
akhir lingkup gerak sendi yang genu.
dilakukan secara aktif oleh pasien.
Mulligan berpendapat bahwa cidera/ B. Tempat dan Waktu Penelitian
nyeri akibat kesalahan posisi Penelitian dilakukan pada
(positional fault) dapat menyebabkan penderita osteoarthritis genu dari
gerakan sendi yang terbatas dan bulan Januari sampai Maret 2018 di
pembebanan yang berlebihan pada Klinik Fisioterapi Merdeka Medical
permukaan sendi sehingga Centre (MMC) di daerah Denpasar.
memprovokasi nyeri gerak yang Total intervensi diberikan sebanyak 12
timbul. Aplikasi dari Mulligan’s kali intervensi, dengan frekuensi 2 kali
mobilization with movement dalam seminggu.
mengembalikan kesalahan posisi .
(positional fault) yang terjadi sesuai C. Populasi dan Sampel
dengan osteokinematika dan Seluruh pasien yang
arthrokinematika ketika pasien terindikasi OA genu dari asesmen yang
melakukan gerak fisiologis dengan dilakukan adalah populasi target pada
syarat gerakan yang dilakukan harus penelitian ini. Sedangkan pada
pain-free atau tidak memprovokasi populasi terjangkau dalam penelitian
nyeri. Sedangkan gerakan fisiologis ini adalah seluruh pasien yang
secara aktif yang dilakukan pada terindikasi OA genu dan telah
aplikasinya dapat membantu menjaga memenuhi kriteria inklusi serta
dan meningkatkan kekuatan otot yang eksklusi masuk sebagai sampel di
berfungsi sebagai stabilisator sendi. penelitian ini.
Selain itu teknik MWM juga dapat
merangsang saraf proprioceptik sendi D. Teknik Pengambilan Sampel
sebagai reseptor gerakan pada sendi Teknik pengambilan sampel
untuk dapat mengembalikan accidental dan consecutive sampling
pembebanan sendi yang fisiologis merupakan teknik pengambilan sampel
sehingga memberikan peningkatan dalam penelitian ini. Sampel yang
lingkup gerak sendi dan menurunkan terpilih dirandomisasi dengan cara
nyeri yang biasanya menjadi undian untuk mendapatkan 22 sampel
penghalang dalam melakukan aktivitas sesuai dengan jumlah sampel yang
fungsional pasien OA genu10. dibutuhkan sesuaidengan inklusi,
ekslusi dan asesmen fisioterapi yang
METODE PENELITIAN telah dilakukan.
A. Rancangan Penelitian
Desain pada penelitian yang E. Prosedur Penelitian
telah dilakukan disini adalah pre dan Prosedur penelitian ini adalah: Tahap
post-test control group design dengan persiapan dan Tahap Pelaksanaan.
menggunakan rancangan Tahap Persiapan : (a) Meminta ijin
eksperimental. Desain penelitian ini kepada Merdeka Medical Center
membandingkan perlakuan antara dua (MMC) sebagai tempat melakukan
kelompok kombinasi. Kelompok 1 penelitian; (b) Peneliti membuat surat
yaitu intervensi ultrasound dan ijin penelitian dan ditandatangani
perturbation exercise dan Kelompok 2 Ketua Prodi Fisiologi Olahraga; (c)
yang diberikan kombinasi intervensi Peneliti memberikan penjelasan
ultrasound dan mobilization with kepada sampel; (d) Populasi mengisi
movement. Masing masing kelompok blangko inform consent.

71
Tahap pelaksanaan: (a) Melakukan
anamnesis dan pemeriksaan fisik 2. Uji Normalitas dan Homogenitas
sampel; (b) Menetapkan sampel Uji normalitas dengan Saphiro
kelompok 1 dan 2 secara acak yang Wilk test dan homogenitas memakai
memenuhi kriteria inklusi dan asesmen Levene’s test, hasilnya ada pada Tabel
fisioterapi; (c) Melakukan pengukuran 5.2
fungsional awal dengan WOMAC Tabel 5.2
index; (d) Pemberian intervensi Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas
ultrasound dan perturbation exercise Uji Normalitas dengan Shapiro Wilk Uji
Test Homog
pada Kelompok 1 dan pemberian Kel
Klp 1 P Klp 2 P enitas
Data
intervensi ultrasound dan mobilization
Nilai
with movement pada Kelompok 2 Pre
0,890 0,138 0,890 0,138 1,000
selama 2 kali seminggu selama 12 kali Nilai
0,893 0,152 0,819 0,117 0,825
perlakuan; (e) Melakukan pengukuran Post
peningkatan fungsional akhir dengan Berdasarkan tabel diatas hasil
WOMAC index. uji normalitas menunjukkan nilai
p>0,05 yang menyatakan data
F. Analisis Data berdistribusi normal. Hasil dari uji
1.Statistik deskriptif untuk homogenitas menggunakan Levene’s
menggambarkan karakteristik fisik test menunjukkan p>0,05 menyatakan
yang meliputi umur,berat badan dan bahwa kedua kelompok bersifat
MMT. homogen.
2.Uji normalitas data menggunakan
Saphiro Wilk Test untuk mengetahui 3. Uji Beda Penurunan Nyeri Otot
distribusi data. Betis Sebelum dan Sesudah
3. Uji homogenitas untuk mengetahui Perlakuan
variasi data dengan menggunakan Tabel berikut ini merupakan
Levene Test hasil paired sample t-test sebelum dan
4. Uji hipotesis I dan II menggunakan setelah perlakuan di Kelompok 1 dan
Paired Sample t-test yang bertujuan Kelompok 2 bernilai p = 0,001
menguji adanya perbedaan hasil pre (p<0,05) berarti terdapat perbedaan
dan post intervensi. yang bermakna pada adanya
5.Uji hipotesis III menggunakan peningkatan kemampuan fungsional
Independent Samples t-test untuk sebelum dan setelah diberikan
menguji signifikansi antara kelompok Kombinasi intervensi.
1 dan kelompok 2. Tabel 5.3.
Uji Paired Sample t-test dan
Independent Sample t-test
HASIL PENELITIAN Sebelum Setelah
Beda Rerata P*
1. Deskripsi Karakteristik Subjek Intervensi Intervensi
Penelitian Klp 1 49,82 26,73 23,09±1,480 0,001
Tabel 5.1 Klp 2 48,82 30,36 18,45±4,741 0,001
Distribusi Data Sampel P** 0,717 0,003
Klp 1 Klp 2
Karakteristik Nilai p Keterangan :
n=11 n=11
Jenis p*: Hasil Uji Beda Menggunakan Paired Sample t-test
p**: Hasil Uji Beda Menggunakan Independent Sample
Kelamin (%) t-test
Laki-Laki 27,3 27,3
1,00
Perempuan 72,7 72,7
Umur Hasil dari analisis independent
(tahun) sample t-test terjadi peningkatan
Mean±SD 58,36±5,33 56,73±4,61 0,450 kemampuan fungsional sebelum

72
maupun sesudah perlakuan di stabilitator dan mobilitator pada sendi
Kelompok 1 dan Kelompok 2 yang lutut untuk dapat bekerja secara
ditunjukkan dengan nilai p = 0,036 (p sinergis.
< 0,05) setelah latihan, yang artinya Selain itu Fitzgerald, et al.,9
intervensi kelompok 1 lebih baik dalam penelitiannya memaparkan
daripada kelompok 2. dalam perturbation exercixe pasien
akan diberikan gangguan berupa
PEMBAHASAN perubahan gaya yang cepat dan
1.Intervensi Ultrasound dan random dengan tujuan untuk
Perturbation Exercise dapat meningkatkan input proprioseptive
Meningkatkan Kemampuan pada kapsul sendi dan otot tungkai
Fungsional pada Penderita sehingga akan memberikan stimulus
Osteoarthritis genu kontraksi pada otot-otot stabilitator
Pada paired sample t-test lutut yang cepat dan efisien. Efisien
kelompok perlakuan 1, didapatkan yang dimaksud adalah kontraksi yang
skor WOMAC sebesar 49,82±6,36 dihasilkan hampir sama ataupun sama
sebelum intervensi dan setelah dengan gaya eksternal yang terjadi, hal
intervensi sebesar 26,73±2,32. Selain tersebut akan menghasilkan gerakan
itu, diperoleh nilai p = 0,001 (p<0,05). halus dan terkendali sehingga pasien
Hasil yang diperoleh dalam dapat dengan mudah untuk mengontrol
penelitian ini sesuai dengan teori yang dan mengantisipasi dari perubahan
dipaparkan oleh Brotzman dan gaya yang terjadi selama melakukan
Manske4 dimana perturbation exercise aktivitas fungsionalnya sehari-hari.
dapat menurunkan keluhan yang Modalitas fisioterapi US
ditimbulkan OA dan meningkatkan therapeutic diaplikasikan pada lutut
fungsional pada lutut dengan pasien sebelum melakukan
mekanisme knee-protective perturbation. Menurut teori yang
neuromuscular response. Peran dari disampaikan oleh Draper & Prentice6,
mekanisme tersebut sangat penting US therapeutic sangat efektif dalam
dalam memberikan edukasi kepada menghilangkan sel-sel yang
pasien untuk dapat menghasilkan bertanggung jawab terhadap nyeri dan
kontraksi otot yang bersifat selektif memfasilitasi pertumbuhan jaringan
dan adaptif untuk dapat merespon dari ikat baru dengan memodifikasi
gaya eksternal dengan memberikan simtoms nyeri pada lutut. Pemberian
pelatihan untuk meningkatkan US therapeutic pada OA genu dapat
neuromuscular response dan memperbaiki kerusakan pada kartilago
neuromuscular awarness. sendi dengan menstimulasi poliferasi
Menurut Mansfield, et al.,12 kondrosit dan produksi matriks tulang
adanya peningkatan sudut valgus dan yang membantu memberikan
varus sebagai akibat hilangnya penurunan dari nyeri yang dirasakan
mekanika sendi yang normal, pasien. Teori tersebut didukung oleh
penurunan fungsi serta Leong et al., 11 dimana pemberian low
ketidakseimbangan kontraksi dari otot- intensity pulsed ultrasound terbukti
otot stabilitator sendi lutut dapat dapat menfasilitasi menurunkan
dilatih dengan menfasilitasi balance keluhan yang dirasakan pada pasien
recovery reaction. Mekanisme tersebut OA genu.
dapat perbaiki abnormalitas
pembebanan yang berlebih pada
permukaan sendi dan memberikan
pembelajaran pada otot-otot

73
2.Intervensi Ultrasound dan mast cells yang akan melepaskan agen
Mobilization With Movement dapat perbaikan jaringan ikat baru, hal
Meningkatkan Kemampuan tersebut akan membuat percepatan dari
Fungsional pada Penderita penurunan inflamasi jaringan pada
Osteoarthritis genu lutut yang berhubungan dengan nyeri
Hasil paired sample t-test dan kekakuan gerak. Berkurangnya
pada kelompok didapatkan skor nyeri gerak dan nyeri tekan pada lutut
WOMAC 48,82±6,36 sebelum akan berdampak besar dalam
intervensi sebesar dan setelah mempermudah proses latihan dan
intervensi sebesar 30,36±2,73. Selain aktivitas fungsional pada pasien OA
itu, diperoleh nilai p = 0,001 (p < genu6.
0,05).
Hasil penelitian ini sesuai 3.Intervensi Ultrasound dan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Perturbation Exercise Lebih Efektif
Alagesan2 mengenai efek dari daripada Ultrasound dan
Mulligan’s MWM pada pasien dengan Mobilization With Movement untuk
keluhan OA genu dimana terjadi Meningkatkan Kemampuan
peningkatan lingkup gerak sendi Fungsional pada Osteoarthritis genu
terhadap penderita OA genu. Menurut Dari independent t-test, dapat
Mulligan13 MWM dapat memperbaiki ditemukan nilai selisih penurunan skor
malalignment sendi dan mengurangi WOMAC pada kelompok perlakuan 1
nyeri secara drastis. sebesar (23,09±4.908) dan kelompok
Selain itu Eugeniya8 perlakuan 2 sebesar (18,45±4,740).
memaparkan MWM memberikan Selain itu, diperoleh nilai p=0,036
perubahan yang signifikan terhadap (p<0,05). Dimana hal tersebut dapat
penurunan nyeri dan keterbatasan menjadi indikasi kombinasi intervensi
gerak terutama yang disebabkan oleh kelompok 1 lebih baik daripada
adanya kesalahan posisi (positional kelompok 2.
foult) dengan mengaplikasikan pasif OA genu merupakan suatu
accessory mobilization dan active keadaan dimana lutut sebagai sendi
physiological movement. Pemberian yang menopang masa tubuh yang
roll dan glide sebagai accessory dominan terjadi degenerasi jaringan.
mobilization yang diberikan secara Nyeri dan keterbatasan gerak pada
pasif pada aplikasi MWM bertujuan lutut menjadi hambatan pasien untuk
untuk memperbaiki posisi dan dapat melakukan aktivitas
mengembalikan pembebanan sendi fungsionalnya sehari-hari. Oleh karena
secara merata sedangkan gerakan itu disimpulkan bahwa kombinasi dari
fleksi dan ekstensi sebagai gerak intervensi perturbation exercise dan
active physiological akan merangsang mobilization with movement dengan
proprioseptik sendi untuk mengetahui US therapeutic memiliki efek,
posisi yang sesuai dengan mekanisme dan nilai yang berbeda
osteokinematika dan arthrokinematika dalam meningkatkan kemampuan
sendi sehingga hal tersebut akan dapat fungsional pada penderita OA genu.
menurunkan nyeri gerak yang dapat Perturbation exercise
mengurangi kualitas dari aktivitas tergolong baru dan jarang digunakan
fungsional sehari-hari5. pada pasien OA genu dimana terjadi
Sebelum dilakukan intervensi instabilitas sendi lutut. Menurut teori
didahului dengan pemberian US yang disampaikan oleh Brotzman dan
therapeutic sehingga dapat membantu Manske4, prinsip dari perturbation
memfasilitasi pelepasan histamin dari exercise yaitu mengaktifkan

74
neuromuscular awareness, perturbation exercise, dimana dalam
neuromuscular response pada lutut aplikasinya latihan ini melibatkan
untuk menstabilisasi sendi tersebut gaya dari berbagai arah secara random.
sehingga memperoleh knee-protective Hal tersebut merupakan suatu
neuromuscular response yang gambaran mengenai respon lutut dari
berperan selama proses gerak. Hal hambatan ataupun kondisi permukaan
tersebut didukung oleh Fitzgerald, et dari bidang tumpu yang tidak selalu
al.,9 yang dalam penelitiannya datar dan antisipasi dari gaya ekternal
mengatakan bahwa knee protective yang kemungkinan besar dapat terjadi
neuromuscular response merupakan pada proses aktivitas15.
suatu mekanisme dimana reseptor Berdasarkan kajian yang telah
pada sendi teraktivasi sehingga dapat dibahas sebelumnya penurunan
mengedukasi dan memfasilitasi stabilisasi pada pasien OA genu baik
proprioceptif sendi agar dapat perturbation exercise9 maupun
17
menghasilkan reaksi otot yang selektif, MWM dapat menghasilkan efek yang
sinergis dan adaptif dalam merespon baik dengan menfasilitasi kontraksi
gaya yang diadministrasikan pada otot agonis dan antagonis. Dalam
bidang permukaan tumpuan yang perturbation exercise respon ko-
berubah ubah dalam tujuan melindungi kontraksi secara spesifik sesuai dengan
sendi dari gaya eksternal pada lutut gaya yang teraplikasi, cepat berkaitan
selama bergerak. dengan lamanya respon yang
MWM dapat meningkatkan dihasilkan setelah gaya teraplikasi dan
fungsional sendi lutut dikarenakan efisien berkaitan dengan kesesuaian
adanya perbaikan dari positional foult besar gaya yang kita hasilkan terhadap
pada lutut yang menghasilkan nyeri gaya eksternal yang terjadi,
dan kekakuan gerak yang akan menjadikan latihan ini lebih sesuai
menurunkan lingkup gerak sendi dilakukan pada pasien OA genu
dengan aplikasi pasif accessory daripada MWM12.
mobilization yang diberikan oleh Menurut Dziedzic dan Hammond10
terapis dan active physiological lutut sebagai akibat dari OA genu akan
movement yang dilakukan oleh memperbesar kemungkinan pasien
pasien10. Selain itu Kisner dan Colby untuk hilang keseimbangan bahkan
menerangkan bahwa MWM dapat resiko jatuh. Perturbation exercise
menghasilkan beberapa mekanisme mampu secara signifikan mengatasi
yang terkait dengan peningkatan perihal hilanganya keseimbangan yang
kemampuan fungsional seperti dialami pada pasien dengan
mengaktifkan proprioseptor melalui menghasilkan balance recovery
aproksimasi sendi serita kontraksi reaction. Mekanisme ini akan melatih
multiple pada otot-otot agonis dan kecepatan reaksi untuk memperoleh
antagonis. keseimbangan yang baru dalam
Hasil dari penelitin ini merespon perubahan gaya yang
menunjukan terdapat perbedaan yang terjadi12. Permasalahan mengenai
signifikan antara kombinasi US respon pasien untuk mengatasi dan
therapeutic dengan intervensi mencegah jatuh tersebut tidak
perturbation yang lebih baik daripada ditemukan pada latihan MWM yang
MWM4. Pada MWM, dalam latihannya menjadikan salah satu perbedaan dari
hanya terjadi gerakan fleksi-ekstensi efektifitas kedua latihan ini dalam
lutut sebagai gerakan aktif dan menangani masalah OA genu.
dikombinasikan dengan gerak asesori. Berdasarkan hasil kajian teori,
Hal yang berbeda terjadi pada proses baik perturbation exercise maupun

75
mobilization with movement telah DAFTAR PUSTAKA
berhasil mencakup komponen- 1. Akinpellu AO, Alonge TO,
komponen penting pada lutut seperti Adekanla BA, Odole AC. 2009.
aproksimasi lutut untuk dapat Prevalence and Pattern of
memberikan stimulasi pada reseptor Symptomatic Knee Osteoarthritis
yang membantu kongruenitas sendi in Nigeria: Community-Based
dimana hal tersebut akan berperan Study. The Internet Journal of
dalam stabilitas sendi dan aktivasi otot Allied Health Science and Practice
yang multiple yang berpengaruh dalam Vol 7 (3): 1-7
menghasilkan gerakan yang halus dan 2. Alagesan J. Sailor S, Sambandam
sinergis14. C. (2011). Effect of Mulligan
Perbedaan yang terpenting dari Mobilization and Maitland
perturbation exercise dengan Mobilization in Subjects with
mobilization with movement adalah Unilateral Tibiofemoral
adanya peran dari awarness, balance Osteoarthritis - Randomized
recovery reaction dan adanya Controlled Trial. Journal Of
perpindahan gaya yang difasilitasi dari Pharmaceutical And Biomedical
perturbation exercise12. Sciences. Vol 11(17) :1-4
Berdasarkan beberapa kajian 3. Arnold CM, Gyurcsik NC. 2012.
teori dan hasil penelitian dapat Risk Factors for Falls in Older
disimpulkan bahwa peningkatan Adults with Lower Extremity
kemampuan fungsional dapat dicapai Arthritis: A Conceptual
secara signifikan oleh perturbation Framework of Current Knowledge
exercise dan MWM dengan aplikasi US and Future Directions. Physiother
therapeutic terlebih dahulu melalui Can 64(3): 302–314
komponen-komponen yang telah 4. Brotzman SR and Manske RC.
dijabarkan. Namun perturbation 2011. Clinical Orthopaedic
exercise lebih efektif jika Rehabilitation. An Evidence Based
dibandingkan dengan MWM karena Approach. Third Edition.
adanya kelebihan dari komponen Philadelphia. Elsevier: 219-222
penting yang diperoleh untuk 5. Cheraladhan E, Sanbandam C,
meningkatkan kemampuan fungsional Sailor S .2011. Effect of Mulligan
pasien OA genu melaksanakan Mobilization and Maitland
gerakan fungsional sehari-hari. Mobilization in Subjects with
Unilateral Tibiofemoral
SIMPULAN Osteoarthritis -Randomized
1.Intervensi ultrasound dan ControlledTrial.;11:17.
perturbation exercise dapat 6. Draper DO and Pretince WE.
meningkatkan kemampuan fungsional 2005. Therapeutic Modalities in
pada penderita OA genu. Rehabilitation. third edition.
2.Intervensi ultrasound dan United States of America: The
mobilization with movement dapat McGraw-Hill Companies.
meningkatkan kemampuan fungsional 7. Ebrahim AHM. 2011. Myofascial
pada penderita OA genu. Pain Syndrome Associated With
3.Intervensi ultrasound dan Trigger Points: A Literature
perturbation exercise lebih efektif Review.(I) Epidemiology, Clinical
daripada ultrasound dan mobilization Treatment and Etiopathogeny.
with movement untuk meningkatkan Journal Section : Oral Medicine
kemampuan fungsional pada penderita and Pathology Vol. 1, No. 14,
OA genu. 494-498

76
8. Evgeniya D. 2008. Efficacy New Zealand: Plane View
mobilization with of movement in Services LTD
patient with knee osteoarthritis. 14. Nursyarifah, R.S. 2012.
Sports Medicine Journal. 2008; 16 Hubungan antara obesitas dengan
9. Goodman CC and Fuller KS. kejadian osteoartritis lutut di
2009. Pathology: Implications for RSUP dr. Kariadi Semarang.
Physical Therapist. Third Edition. Semarang: Universitas
Missouri. Elsevier: 1250 – 1258 Muhammadiyah Semarang.
10. Horak FB, Henry SM, Cook AS. 15. Vicenzino B, Hall T, HingW,
1997. Postural Perturbations : New Rivett D 2011. A new proposed
Insight for Treatment of Balance model of the mechanisms of action
Disorders. Phys Ther 77 : 517-533 of mobilisation with movement. In:
11. Levangie PK and Norkin CC. Vicenzino B, Hall T, Hing W, and
2007. Joint Structure and Function Rivett D (eds) Mobilisation with
: A Comprehensive Analysis. Movement: The Art and the
Fourth edition. Philadelphia. F.A Science, pp 75–85. London,
Davies Company : 393-491 Churchill Livingstone
12. Mody G dan Wolf A. 2003. A
Report on the Global Burden
Musculoskeletal Disorders.
Business Briefing of European
Pharmacotherapy Association.
Available at:
http://www.touchbriefings.com/pd
f/26/ ept031_p_moody&
wolf_ir.pdf diakses tanggal 16
Januari 2015
13. Mulligan BR. 2004. Manual
Therapy: “NAGS,” SNAGS,”
MWMS,” etc. 6th ed. Wellington,

77

Anda mungkin juga menyukai