PENDAHULUAN
Sentra pertanian apel di Jawa Timur salah satunya adalah di Desa Tulungrejo,
Kota Batu sekaligus sebagai salah satu penghasil apel terbesar di Kota Batu
dengan total luas kebun apel 900 Ha. Hal tersebut yang menjadi alasan sebagian
kebun apel Desa Tulungrejo, sistem pemberian upah kepada pekerja berdasarkan
durasi mereka bekerja, biasanya para pekerja mulai bekerja paling awal adalah
jam 6 pagi dan yang paling lama berakhir pada jam 5 sore. Kegiatan yang
dilakukan adalah memetik buah apel yang sudah matang dari pohonnya kemudian
ditampung dalam suatu wadah yang digantungkan pada salah satu bahu pemetik.
Buah apel yang sudah terkumpul kemudian disatukan ke dalam keranjang. Pada
saat memetik apel, tangan pemetik diangkat untuk menjangkau dan mengambil
buah apel, terkadang dengan bantuan alat jika posisinya agak tinggi. Pemetikan
dilakukan dengan sikap kerja berdiri disertai dengan kondisi pijakan tanah miring,
berulang selama memetik buah apel. Hasil wawancara dengan beberapa pekerja
1
2
Postur kerja seperti yang dilakukan oleh para pemetik apel merupakan salah
satu faktor resiko terjadinya MPS karena dapat menyebabkan kekakuan dan nyeri
terutama pada otot upper trapezius (Hwang,et al, 2017). MPS adalah bentuk
umum dari penyakit otot ditandai oleh trigger points akut atau kronis, rasa sakit,
kekakuan otot, dan kelelahan. MPS adalah penyebab utama nyeri regional kronis
dan persisten,termasuk sakit bahu, sakit punggung kronis, sakit kepala karena
tegang, dan sakit wajah. Di klinik nyeri, prevalensi MPS dapat mencapai hingga
70% dan muncul lebih umum pada wanita (Li,Wang, dan Xing , 2017).
Hongkong dan Taiwan dimana melakukan gerakan repetitif pada ekstremitas atas
menyebutkan bahwa dari 905 peserta, (57,9%) mengalami masalah pada otot
bahu, (54,3%) pada leher, (52,7%) pada pinggang. Sedangkan di Indonesia sendiri
belum terdapat data pasti mengenai prevalensi MPS, akan tetapi berdasarkan
penelitian Harrianto et,al (2006) pada pekerja pria perusahaan bubuk deterjen
pekerja dilaporkan menderita nyeri pada ekstremitas atas dan leher terkait dengan
3
pekerjaan, dengan perkiraan kerugian 5,4 juta jam kerja per tahun (Mitchell, et al,
2003). Keterlambatan untuk mengobati gejala nyeri yang terkait dengan MPS
tepat waktu dapat menyebabkan disfungsi, cacat, dan kerugian finansial untuk
kejadian MPS otot upper trapezius dengan postur kerja pada pemetik apel.
Apakah terdapat hubungan kejadian MPS otot upper trapezius dengan postur
pemetik apel
dengan MPS.
kedokteran industri.
agar melakukan upaya untuk mencegah terjadinya MPS terutama pada otot upper