Anda di halaman 1dari 3

SOP HIPERTENSI

No. Dokumen : /4.1.1.1 / IX /2016


SOP No Revisi : 0
Tanggal terbit :
Halaman : 1/2

PUSKESMAS AFNALDI, SKM


LASI NIP. 19651217 198811 1 001

Pengertian Hipertensi adalah keadaan dimana tekana darah sama atau melebihi 140 mmHg
sistolik dan /atau sama atau lebih dari 90 mmHg diastolik pada seoranng yang
tdak minum obat antihipertensis
Tujuan Sebagai acuan bagi petugas medis dan paramedis dalam mendiagnosa dan
menangani penderita Hipertensi di Puskesmas Lasi
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Lasi No. /SK/ . . . /IX/2016
Referensi Panduan praktis klinis penatalaksanaan dalam bidang ilmu penyakit dalam
Langkah I. Anamnesa
1. Durasi Hipertensi
2. Riwayat terapi hipertensi dan efek sampingnya
3. Riwayat hipertensi dan kardiovaskular pada keluarga
4. Kebiasaan makan dan psikososial
5. Faktor resiko lainnya : kebiasaan merokok, penurunan berat badan,
dislipidemia, diabetes, inaktifitas fisik
6. Bukti hipertensi sekunder : riwayat penyakit ginjal, perubahan
penampilan, kelemahan otot ( palpitasi, keringat berlebih, tremor ), tidur
tidak teratur, mengork, somnolend siang hari, gejala
hipo/hipetiroidisme, riwayat konsumsi obat yang menaikkan tekanan
darah
7. Bukti kerusakan organ target : riwayat TIA, stroke, buta sementara,
penglihatan kabur tiba-tiba, angina, infark miokard, gagal jantung,
disfungsi seksual.
II. Pemeriksaan fisik
1. Pengukuran tinggi dan berat badan, tanda-tanda vital
2. Metode auskulttasi pengukuran tekanan darah :
3. Palpasi leher apabila terdapat pembesaran kelenjar tiroid
4. Palpasi pulsasi arteri femoralis, pedis
5. Auskultasi bruit karotis, bruit abdomen
6. Funduskopi
7. Evaluasi gagal jantung dan pemeriksaan neurologis
III. Pemeriksaan penunjang
 Laboratorium : urinalisi, gula darah, fungsi ginjal, ekskresi albumin,
serum BUN, kreatinin, elektrolit, profil lipid, asam urat, aktifitas renin
plasma, aldosteron, katekolaamin urin,
 EKG : seesuai penyakit penyerta
 Radiologi
 USG ginjal dan USG pembuluh darah besar
 Ekokardiografi
IV. Penatalaksanaan
 Modifikasi gaya hidup
 Pemberian β-bocker, ACE-Inhibitor, ARB, antagonist aldosteron,
CCB(Calcium Channel Blocker), Diuretik, vasodilator direct
Unit terkait Poliklinik dewasa dan lansia

No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


diberitahu

LANGKAH 1. Menentukan judul penyuluhan


LANGKAH 2. Menentukan tujuan penyuluhan
3. Menentukan sasaran penyuluhan (Toma, masyarakat umum, kader posyandu,
penderita, keluarga penderita, ibu balita)
4. Menyiapkan materi penyuluhan dalam bentuk power point, leaflet, lembar
balik (sesuai dengan sasaran dan tempat)
5. Menentukan tempat penyuluhan
6. Menentukan waktu penyuluhan
7. Menetukan metode penyuluhan (ceramah, tanya jawab, atau diskusi)
8. Menyiapkan alat bantu/media (proyektor, laptop, lembar balik, leaflet)
disesuaikan dengan sasaran dan tempat penyuluhan
9. Pelaksanaan penyuluhan
10. Mengevaluasi penyuluhan
Bertambahnya wawasan/pengetahuan penerima pesan

UNIT Puskesmas, pustu polindes


TERKAIT
Rekaman
Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Perubahan diberitahu

NB.
1. UNSUR PENTING : PENGERTIAN, TUJUAN, KEBIJAKAN, REFERENSI,
LANGKAH, UNIT TERKAIT, Rekaman Historis Perubahan

Anda mungkin juga menyukai