Anda di halaman 1dari 18

Perkembangan Perdagangan Emisi di

Dunia: Kenapa Indonesia harus ikut


bersiap?

Workshop Nasional
Partnership for Market Readiness
Jogjakarta, 14 Juni 2012

National Council on Climate Change of Indonesia


Struktur presentasi
1. Kenapa harus ada pasar karbon?
2. Seperti apa perkembangan pasar
karbon di dunia?
3. Bagaimana Indonesia menanggapi
perkembangan pasar karbon di
dunia
4. Partnership for Market Readiness
(PMR)
5. Langkah ke depan

2
National Council on Climate Change of Indonesia
Partnership for Market Readiness
Partnership for Market Readiness atau PMR adalah
kegiatan berbasis grant untuk kerjasama global yang
memberikan bantuan dalam capacity building dan
pengembangan instrumen perdagangan karbon untuk
pengurangan emisi gas rumah kaca.

• Kegiatan PMR dimulai secara resmi pada tanggal 8 Desember 2010


• Saat ini PMR telah diikuti oleh 15 negara peserta (implementing
countries), yang terdiri dari Brazil, Chile, China, Colombia, Costa Rica,
India, Indonesia, Jordan, Mexico, Morocco, Thailand, Turkey, South
Africa, Ukraine, dan Vietnam).
• Negara donor (contributing countries) yang mengikuti kegiatan ini
adalah Australia, European Commission, Germany, Japan, The
Netherlands, Norway, Spain, Switzerland, United Kingdom, dan United
States.
• Total dana (pledges) yang terkunmpul dari contributing countries saat
ini adalah sebesar 81 juta USD, dari target awal 100 juta USD.
3
National Council on Climate Change of Indonesia
Landasan pemikiran pentingnya perdagangan karbon

 Kenaikan konsentrasi gas rumah kaca yang semakin besar


percepatannya dalam 50 tahun terakhir. Per bulan Mei 2012,
konsentrasi CO2 di atmosfer sudah mencapai batas
psikologis 400 ppm (diukur di Kutub Selatan).
 Dibutuhkannya mekanisme pendanaan mitigasi yang terukur,
transparan, dan pro bisnis.
 Perdagangan karbon lahir sebagai konsekuensi logis dari kewajiban
penurunan emisi pada instalasi penyumbang emisi serta adanya
kewajiban negara maju untuk menurunkan emisi, sedang negara
berkembang belum diwajibkan.

4
National Council on Climate Change of Indonesia
Manfaat perdagangan karbon
 Bentuk insentif pendanaan bagi kegiatan mitigasi perubahan
iklim
 Dapat terjadi karena adanya kewajiban (compliance) atau
keinginan (voluntary commitment)
 Bagi pembeli, lebih mudah dan murah dibanding
menurunkan sendiri

Rp [karbon]
Efisiensi dan daya saing

Jejak karbon

Keberlanjutan
Keberlanjutan

Penjual Proyek CO2 Pembeli


Rp*
Rendah Emisi

*Investasi

5
National Council on Climate Change of Indonesia
Sebenarnya, apa yang diperdagangkan?
Digolongkan dalam dua kategori besar: Crediting dan Trading
Crediting umumnya berbasis proyek dan Kredit Karbon adalah selisih antara
emisi sebelum dan sesudah adanya proyek
Trading memperdagangkan selisih antara batas emisi yang diberikan dengan
emisi aktual yang dilepaskan
Satuan yang diperdagangkan adalah ton CO2.

Carbon credits Surplus


Tingkat emisi yang
Emisi gas rumah kaca

merupakan beda (bisa jual!)


emisi antara diperbolehkan (cap)
baseline dan
emisi setelah
proyek
Defisit
(harus beli!)

Mulai
proyek
Emisi Emisi
Pabrik A Pabrik B
Tren historis waktu
Crediting Trading
6
National Council on Climate Change of Indonesia
Langkah awal perdagangan karbon

 Kebijakan dan langkah awal biasanya dimulai oleh


pemerintah
 Biasanya dilakukan secara nasional atau mandatory
 Adanya peraturan dan kebijakan untuk pembatasan emisi
 Tidak selalu mulus pada langkah awalnya, dan banyak yang
terganjal di parlemen atau ditolak kalangan bisnis
 Tapi ada juga yang dimulai oleh lembaga bisnis, dan
bahkan NGO
 Dimulai berdasarkan kepentingan dari satu kelompok bisnis
tertentu atau sub sektoruntuk meningkatkan efisiensi
 Dimulai dengan skala kecil, terukur, dan selalu mengutamakan
peningkatan efisiensi energi, ketercukupan pasokan energi, dan
menggunakan prinsip bisnis.

7
National Council on Climate Change of Indonesia
Sekilas perkembangan global di perdagangan karbon
 EU ETS, diikuti oleh 29 negara, terbesar dan yang paling kuat. EU ETS juga
memperdagangkan CER dari proyek CDM.
 RGGI, adalah pasar karbon yang pesertanya pembangkit listrik di atas 25 MW
di beberapa negara bagian US.
 New Zealand (NZ-ETS), adalah satu-satunya pasar karbon yang
memperdagangkan kredit dari land use. Di NZ-ETS tidak dikenal adanya CAP.
 California, diikuti oleh beberapa negara bagian di US.
 Australia, akan mengoperasikan pasar karbon di tahun 2015 dengan harga
karbon yang sudah disepakati.
 Jepang, mempunyai beberapa pasar karbon yang bersifat voluntary (J-VET dan
J-VER), serta mandatory (Tokyo Metropolitan).
 China, mulai menerapkan pasar karbon dengan sistem cap and trade di 7
propinsi.
 Korea, yang mengoperasikan pasar karbon sukarela K-VER dan akan mulai
mengoperasikan yang mandatory pada tahun 2015.

8
National Council on Climate Change of Indonesia
Lokasi pengembangan pasar karbon

Operating Likely (?) Considering


Sudah beroperasi Dalam pembangunan Dalam perencanaan © OECD/IEA - 2010

9
National Council on Climate Change of Indonesia
Apakah harus ditentukan sektor atau wilayahnya?
Tidak harus! Tidak ada yang mengharuskan sektor atau
wilayah mana yang masuk atau tidak masuk perdagangan
karbon....

 Perdagangan karbon yang dilakukan hanya untuk sektor tertentu


 Misal: RGGI yang pada awalnya hanya dilakukan antar pembangkit listrik
 Perdagangan karbon yang dilakukan dengan peserta semua
sektor
 Misal: EU-ETS, mulai dari industri sampai pembangkit dan transportasi
 Perdagangan karbon yang dilakukan pada wilayah khusus
 Misal: Tokyo-ETS yang dimulai tahun 2010. China yang melakukan uji coba di
7 propinsi
 Perdagangan karbon yang dilakukan secara nasional atau dalam
kawasan beberapa negara yang dibatasi
 Misal: K-ETS, NZ-ETS, dan EU-ETS
10
National Council on Climate Change of Indonesia
Sekilas Tokyo-ETS
 Tokyo ETS bukanlah pengalaman pertama Jepang dalam
pengembangan carbon market, sebelumnya ada J-VET dan J-VER.
 Tokyo ETS hanya dibatasi di Tokyo, dan bukan Jepang.
 Pada tahap awal melibatkan ribuan gedung di Tokyo, yang diikuti
antara lain oleh asosiasi hotel, asosiasi mall, asosiasi rumah sakit,
gedung-gedung pemerintah, dan bisnis.

11
National Council on Climate Change of Indonesia
Sekilas RGGI dan cara beroperasinya
 RGGI (Regional Greenhouse Gas Initiative) adalah perdagangan
karbon yang dilakukan oleh komunitas pembangkit di 10 negara
bagian di US.
 Pembangkit listrik yang ikut adalah pembangkit yang kapasitas
pembangkitannya lebih dari 25 MW dengan metode cap and trade.
 Inisiatif RGGI dimulai tahun 2005.
 Periode compliance pertama tahun 2009-2011,
periode kedua tahun 2012-2014.
 Diback up oleh sistem perbankan untuk
allowance dan auctioningnya.
 Dengan adanya RGGI, semakin mendorong
energi efisiensi dan energi terbarukan.
 Harga karbon diperjualbelikan 1,8-3,5 USD per
ton.
12
National Council on Climate Change of Indonesia
Perencanaan Korea untuk perdagangan karbon
 Strategi nasional green growth, tahun 2009-2013, disiapkan 2008.
 Pencanangan target green growth di Copenhagen 2009, penurunan emisi 30%
di bawah BAU di tahun 2020.
 Target Management Scheme (TMS) diimplementasikan mulai tahun 2012
untuk menatpkan target dan meregulasi pengemisi besar (490 perusahaan
dan sekitar 65% dari total emisi) sebagai langkah awal ETS, dan dimulai tahun
2012.
 TMS diterapkan pada instalasi dengan emisi di atas 125.00 ton per tahun.
 ETS akan mulai diterapkan tahun 2015, dengan cakupan 95% dari total emisi
nasional.
 Peserta ETS adalah entitas atau perusahaan dengan
total emisi lebih dari 125.000 ton CO2 per tahun atau
instalasi dengan emisi di atas 25.000 ton per tahun.
 ETS akan terhubung (linking) dengan ETS di lain
negara di masa depan

13
National Council on Climate Change of Indonesia
Berbagai variasi rencana implementasi kegiatan PMR
1. Sebagian besar dalam tahapan “preparation phase”
2. Ada yang sudah menentukan sektornya, ada yang belum
Negara Kegiatan PMR yang diusulkan
China 6 pilot domestic ETS (4 kota dan 2 propinsi)

Turkey Belum didefinisikan

Ukraine Energi, besi dan baja

Colombia Transportasi

Mexico Crediting NAMAs untuk Perumahan, peralatan, manajemen limbah,


semen, dan efisiensi energi
Indonesia Belum didefinisikan

Costa Rica Energi, transportasi, manajemen limbah, perumahan berkelanjutan

Morocco Belum didefinisikan

Chile ETS dan mekanisme krediting untuk semua sektor dalam pasar karbon

Thailand Domestic ETS, voluntary offsetting cities

South Africa Carbon tax

14
National Council on Climate Change of Indonesia
Kondisi pasar karbon di Indonesia


CDM, •
New CDM
REDD+
226 proyek, 81 Readiness/persiapan • Crediting NAMAs
proyek sudah Voluntary untuk • Regional market
terdaftar, 16 Carbon mengembangkan • Domestic market
sudah issued Market instrumen pasar • Bilateral offset
CER dengan total yang dibutuhkan. credit
5 juta ton CER
mechanism
• Others

• Reformasi dari CDM post-2012


• Programmatic CDM (LoAs)
• REDD+
• Creditable NAMAs
• BOCM (Bilateral Offset Credit Mechanism, 32 FS telah dilakukan)
• Voluntary market dan domestic market
• Regional market (with Australia and New Zealand)
15
National Council on Climate Change of Indonesia
Perencanaan perdagangan karbon dalam 3 layer
• Masih dinegosiasikan
Multilateral • Kalau “robust” pasti akan
“complicated”
carbon market • Mensyaratkan kriteria lingkungan
dan SD internasional

• Antara Indonesia dan beberapa


Bilateral and negara
• Diharapkan akan menjadi
regional carbon carbon offset internasional
market • Japan dan Australia adalah dua
negara yang sangat berminat

• Bersifat voluntary
Domestic carbon • Dikembangkan dan
diperdagangkan di Indonesia
market • Simple dan robust
• Bisa digunakan untuk NAMAs

16
National Council on Climate Change of Indonesia
Building block dari penyiapan pasar karbon di Indonesia
Proposal diharapkan akan
1 Melalui PMR, Indonesia akan melanjutkan 2
terdiri dari kegiatan-
persiapan pengembangan “building blocks”
kegiatan penyiapan pasar
dan kesiapan untuk pasar karbon multilateral
karbon, yang antara lain
paska 2012.
penyiapan segi teknis,
organisasi dan kebijakan.
Technical

Kondisi pasar
P Implementasi
pasar karbon
karbon
Indonesia Policy M paska 2012 yang
sekarang

Institutional/legal
R disepakati

4 Pasar karbon yang akan


Objek akan difokuskan pada sektor energi, dikembangkan dimungkinkan
3
industri, dan transportasi dengan tujuan untuk pengembangan pasar
untuk penguatan fundamental dari pasar karbon domestik, regional,
karbon. maupun multilateral, di dalam
atau di luar mekanisme
UNFCCC.
17
National Council on Climate Change of Indonesia
Terima kasih
Thank you

National Council on Climate Change of Indonesia

Anda mungkin juga menyukai