Anda di halaman 1dari 7
SKEMA SERTIFIKAS! PROFESI KOMPETENS! KERJA TUKANG PASANG PLAFON / CEILING FIXER / CEILING FIXING (LEVEL 1) ‘Skema sertifkasi Kompetensi Kerja Tukang Pasang Plafon / Ceiling Fixer / Ceiling Fixing merupakan skema sertasi Okupasi Nasional yang dikembangkan oleh LPUK. Kemasan kompetensi yang digunakan ‘mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjzan Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2014 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia ‘Kategori Konstruks! Golongan Pokok Konstruksi Gedung Pada Jabatan Kerja Tukang Bangunan Gedung. ‘Skema sertfikasi ini digunakan untuk memastikan kompetensi kerja Tukang Pasang Plafon / Celing Fixer / Ceiling Fixing dan sebagai aouan dalam asesmen oleh LPJK. Ditetapkan tanggal: Disahkan tanggal Oleh : Oleh : Dr. It Pinto Tua Simatupang, M.T. Ruan i MM Ketua Komite Standarisasi Ketua LPJKN ‘Nomor Dokumen: LPJKN-Arsitektur-TA.011 Revisi ke dua (ll): SKK 01/2018 Nomor Salinan : ~ Status Distibusi Terkendali Tak terkendali ‘SKEMA SERTIFIKASI 1. LATARBELAKANG Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya menyatakan bahwa tenaga Kerja yang melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan Konstuksi harus memiliki sertiikt Keahlian dan/atau keterampiian. Keharusan memilki seftiikat Keahlian danfatau keterampilan: mencerminkan adanya tuntutan kualtas tenaga kerja yang ompeten. Kondisi tersebut memertukan langkah nyeta dalam mempersiapkan perangkat (standar baku) yang ciperlukan untuk mengukurkualitas kerja asa konstruks. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pada pasal 10 ayat (2), menetapkan bahwa pelathan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada Standar Kompetensi Kea. Hal itu iperelas lagi dengan peraturan pelaksanaannya yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatinan Kerja Nasional: 1, Pasal 3 huruf(b) menyatakan bahwa prinsip dasar pelatihan kerja adalah berbasis pada kompelens! ker. 2. Pasal 4 ayat (1) menyatakan bahwa program pelathan Kerja disusun berdasarkan SKKNI, standar intemasional, daniatau standar khusus. Persyaratan unjuk Kerja, jenis jabatan danlatau pekerjaan seseorang perlu ditetapkan dalam sualu ppengaturan standar yakni Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Standar ini harus rmemilki ekivalensi atau Kesetaraan dengan Standar yang berlaku di negara lain, bahkan berlaku secara intemasional. Ketentuan mengenaipengaturan Standar Kompetensi di Indonesia tertuang di dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia dan Peraturan Pemerintah tersebut menyebutkan tentang kompetensi yaitu suatu ungkapan kualitas suber daya manusia yang terbentuk dengan berdasarkan kesatuan yang utuh atas tiga (3) aspek kompetensi yang teri ata: aspek pengetahuan (domain kogntif ‘atau knowledge), aspek kemampuan (domain psychomotor atau ski, dan aspek sikap Kerja (domain afektif atau attude/ebity), atau secara defintf pengerian kompetensi alah penguasaan csiplin keimuan ddan pengetahuan sera kelerampian menerapkan metode dan teknik tertentu yang didukung sikap periku kerja yang tepat, untuk mencapai dan/atau mewujudkan hasil tertentu.secara mandi dan/atau betkelompok dalam penyelenggaraan tugas pekerjaen. Jaci, apabila telah mempunyai_ kompetensi kemudian dikaitkan dengan tugas pekerjaan tertentu sesuai dengan kompetensinya, seseorang atau sekelompok orang akan dapat menghasikan atau mewujudkan sasaran dan tujuan tugas pekerjaan ‘ertentu yang seharusnya dapat terukur dengan indikator sebagai beriku: dalam Kondisi tertentu, mampu ddan mau melakukan suatu pekerjaan, sesual volume dan dimensi yang ditentukan, dengan kualitas sesuai standar dan mutulspesifikasi metode kerja yag tepat, system pengendalian dan pengelolzan pekerjaan, selesai dalam tempo yang ditentukan. Indikator ini penting untuk memastikan kualitas SDM secara jelas, lugas, terukur, dan untuk mengukur produktvtas tenaga Kerja dikaitkan dengan perttungan biaya pekerjaan yang dapat menentukan daya saing. Piafon atau yang lebih dkenal dengan istila langitengit merupakan pembatas antara atap dengan rang yang ada di bawahnya. Selain digunakan sebagai penutup bagian atas ruangan agar terhat rap, Plafon juga bermanfaat untuk Keindahan interior bangunan. Maka dar itu dibutuhkan tukang pasang plafon ‘agar dapat memasang plafon dengan balk. Untuk mengukur Kompetensi Keterampilan seseorang yang

Anda mungkin juga menyukai