DI SUSUN OLEH :
2021
KATA PENGANTAR
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi saya dan pembaca sekalian. Dan tak
lupa ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang
harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana
dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Berkaitan dengan hal itu, Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tngginya dicapai melalui penyelenggaraan
pembangunan kesehatan. Menurut L. Blum, derajat kesehatan manusia
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan medis dan
keturunan. Yang sangat besar pengaruhnya adalah keadaan lingkungan yang tidak
memenuhi persyaratan kesehatan dan perilaku masyarakat yang merugikan
kesehatan, baik masyarakat di pedesaan maupun perkotaan yang disebabkan
karena kurangnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat dibidang kesehatan,
ekonomi maupun teknologi. Salah satu strategi untuk mencapai peningkatan
derajad kesehatan, produktivitas dan taraf hidup masyarakat, ialah melalui
promosi kesehatan atau sering disebut perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
yang merupakan pendekatan terencana untuk mencegah penularan penyakit,
melalui pengadopsian perubahan perilaku oleh masyarakat secara meluas.
Program PHBS ini merupakan salah satu kegiatan kolektif dari bentuk
pengorganisasian dan pengembangan masyarakat. Pengorganisasian dan
pengembangan masyarakat (PPM) atau community organization or comunity
development (COCD) merupakan perencanaan, pengorganisasian, atau proyek
dan atau pengembangan berbagai aktivitas pembuatan program atau proyek
1.2 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Pengorganisasian
Masyarakat Pengorganisasian masyarakat adalah suatu proses dimana masyarakat
dapat mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhannya dan menentukan prioritas
dari kebutuhankebutuhan tersebut, dan mengembangkan keyakinan untuk
berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan sesuai dengan skala prioritas tadi
berdasarkan atas sumber-sumber yang ada di masyarakat sendiri maupun yang
berasal dari luar, dengan usaha secara gotong-royong. Tiga aspek dalam
pengorganisasian masyarakat meliputi proses, masyarakat serta berfungsinya
masyarakat.
3. Program proyek Dalam bentuk usaha-usaha terbatas pada wilayah tertentu dan
program disesuaikan khusus kepada daerah yang bersangkutan Penjabaran secara
operasional dari bentuk program pengembangan masyarakat ini sebagai berikut :
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan di masyarakat, wujud keberdayaan masyarakat yang sadar,
mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5 program priontas
yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat/Asuransi
Kesehatan/JPKM. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah
upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi
perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur
komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina
suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Dengan
demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri,
terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat/dapat menerapkan cara-
cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
2.2.2 Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Untuk mewujudkan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ditiap tatanan, diperlukan pengelolaan
manajemen program PHBS melalui tahap pengkajian, perencanaan, penggerakan
pelaksanaan sampai dengan pemantauan dan penilaian. Selanjutnya kembali lagi
ke proses semula. Dalam program promosi kesehatan dikenal adanya model
pengkajian dan penindaklanjutan (precede proceed model) yang diadaptasi dari
konsep L.W Green. Model ini mengkaji masalah perilaku manusia dan faktor-
faktor yang mempengaruhinya, serta cara menindaklanjutinya dengan berusaha
mengubah, memelihara atau meningkatkan perilaku tersebut kearah yang lebih
positif. Proses pengkajian mengikuti anak panah dari kanan ke kiri, sedang proses
penindaklanjutan dilakukan dari kiri ke kanan.
Dengan demikian manajemen PHBS adalah penerapan keempat proses
manajemen pada umumnya ke dalam model pengkajian dan penindaklanjutan.
2. Derajat kesehatan adalah sesuatu yang ingin dicapai dalam bidang kesehatan,
dengan adanya derajat kesehatan akan tergambarkan masalah kesehatan yang
sedang dihadapi.
3. Faktor lingkungan adalah faktor fisik, biologis dan sosial budaya yang
langsung/tidak mempengaruhi derajat kesehatan.
4. Faktor perilaku dan gaya hidup adalah suatu faktor yang timbul karena adanya
aksi dan reaksi seseorang atau organisme terhadap lingkungannya. Dengan
demikian suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku
tertentu.
b. Faktor pemudah adalah faktor pemicu atau anteseden terhadap perilaku yang
menjadi dasar atau motivasi bagi perilaku.
Ketiga faktor penyebab tersebut di atas dipengaruhi oleh faktor penyuluhan dan
faktor kebijakan. peraturan serta organisasi. Semua faktor faktor tersebut
merupakan ruang lingkup promosi kesehatan. Promosi kesehatan adalah proses
memandirikan masyarakat agar dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya (Ottawa Charter 1986). Promosi kesehatan lebih menekankan pada
lingkungan untuk terjadinya perubahan perilaku. Contohnya masyarakat dihimbau
untuk membuang sampah di tempatnya, selanjutnya diterbitkan peraturan dilarang
membuang sampah sembarangan. Himbauan dan peraturan tidak akan
berjalan, apabila tidak diikuti dengan penyediaan fasilitas tempat sampah yang
memadai.
2.2.3 Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Di Rumah Tangga PHBS di
rumah tangga merupakan untuk memberdayakan anggota rumah tangga, agar
tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Macam PHBS tatanan
rumah tangga:
a. Memeriksakan kehamilan
c. Ada spal
4. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat dialihkan utk memenuhi gizi keluarga,
pendidikan dan modal usaha utk menambah pendapatan keluarga Langkah-
langkah manajemen PHBS:
1) Prioritas masalah PHBS, yaitu dengan memilih topik penyuluhan yang sesuai
dengan urutan masalah PHBS.
4) Penentuan satu jenis sasaran untuk tiap tatanan, yaitu mengembangkan PHBS
pada tiap tatanan, tetapi hanya satu jenis sasaran untuk tiap tatanan. Misalnya, satu
unit tatanan sekolah. satu unit pasar untuk tatanan tempat umum, satu unit industri
rumah tangga untuk tatanan tempat kerja. Rumusan rencana kegiatan intervensi
terpilih pada intinya menipakan operasionalisasi strategi PHBS, yaitu : a)
Advokasi, kegiatan pendekatan pada para tokoh / pimpinan Wilayah. b) Bina
suasana, kegiatan mempersiapkan kerjasama lintas program lima sektor,
organisasi kemasyarakatan, LSM, dunia usaha, swasta, dll. c) Gerakan
masyarakat, kegiatan mempersiapkan dan menggerakkan sumber daya, mulai
mempersiapkan petugas, pengadaan media dan sarana. Kegiatan ini secara
komprehensif harus ada dalam perencanaan, Namur untuk menentukan kegiatan
apa yang lebih besar daya ungkitnya ditentukan dari hasil pengkajian. Contoh,
dari hasil pengkajian diperoleh data bahwa masih banyak keluarga yang
membuang sampah sembarangan. Setelah dilakukan analisis data kualitatif
melalui FGD ternyata penyebabnya adalah tidak adanya tempat sampah. Pada
situasi ini kegiatan yang bernuansa bina suasana akan lebih banyak porsinya
dibanding dengan kegiatan lainnya. Contoh lain, dari hasil pengkajian diperoleh
data bahwa masih banyak keluarga yang tidak memeriksakan kehamilannya.
Setelah dilakukan analisis kualitatif, diperoleh kesimpulan bahwa mereka tidak
mengerti manfaat pemeriksaan
Waktu pemantauan dapat dilakukan secara berkala atau pada pertemuan bulanan,
topik bahasannya adalah kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan dikaitkan
dengan jadwal kegiatan yang telah disepakati bersama. Selanjutnya
kendalakendala yang muncul perlu dibahas dan dicari solusinya. Cara pemantauan
dapat dilaksanakan dengan melakukan kunjungan lapangan ke tiap tatanan atau
dengan melihat buku kegiatan/laporan kegiatan intervensi penyuluhan PHBS. b.
Penilaian Penilaian dilakukan dengan menggunakan instrumen yang sudah
dirancang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Penilaian dilaksanakan oleh
pengelola PHBS lintas program dan lintas sektor. Penilaian PHBS meliputi
masukan, proses dan keluaran kegiatan. Misalnya jumlah tenaga terlatih PHBS
media yang telah dikembangkan, frekuensi dan cakupan penyuluhan. Waktu
penilaian dapat dilakukan pada setiap tahun atau setiap dua tahun Caranya dengan
membandingkan data dasar PHBS dibandingkan dengan data PHBS hasil evaluasi
selanjutnya menilai kecenderungan masing-masing indikator apakah mengalami
peningkatan atau penurunan, mengkaji penyebab masalah dan melakukan
pemecahannya, kemudian merencanakan intervensi berdasarkan data hasil
evaluasi PHBS. Contoh di Kabupaten Pariaman data perilaku tidak merokok
tahun 2001 menunjukan 44,2% sedangkan tahun 2002 ada peningkatan sebesar
73,6 % Cara melakukan penilaian melalui :
a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan Adalah persalinan yang ditolong oleh
tenaga keehatan (bidan, dokter dan tenaga para medis lainnya)
b. Memberi bayi ASI eksklusif Adalah bayi usia 0 6 bulan hanya diberi ASI saja
tanpa memberikan tambahan makanan atau minuman lain.
c. Menimbang bayi dan balita Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk
memantau pertumbuhannya setiap bulan.
d. Menggunakan air bersih Air adalah kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-
hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci
alat-alat dapur, mencuci pakaian, dan sebagainya, agar kita tidak terkena penyakit
atau terhindar dari sakit. Rumah tangga dengan ketersediaan air bersih adalah
rumah tangga yang memiliki atau mudah mendapatkan air bersih untuk kebutuhan
sehari hari meliputi air leding, pompa, sumur terlindung, serta mata air terlindung
dan penampungan air hujan. Sumber air dari pompa, sumur dan mata air
terlindung berjarak minimal 10 meter dari tempat penampungan kotoran atau
limbah.
e. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun Air yang tidak bersih banyak
mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit. Bila digunakan, kuman
berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam
tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit. Sabun
dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran
dan kuman masih tertinggal di tangan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan
yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan di masyarakat, wujud keberdayaan masyarakat yang sadar,
mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5 program priontas
yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat/Asuransi
Kesehatan/JPKM. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah
upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi
perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur
komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina
suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://environmentalsanitation.wordpress.com/category/pengorganisasian-
danpengembangan-masyarakat/ diakses pada Rabu, 09 juni 2021
http://kesejahteraansosial.blogspot.com/2013/02/definisi-dan-
pengertianpengembangan.html diakses pada Rabu, 09 Juni 2021
http://pasca.unand.ac.id/id/wp-content/uploads/2011/09/analisis-manajemen-
PROMOSI-KESEHATAN-DALAM-PENERAPAN-PERILAKU-HIDUP-
BERSIH- DAN-SEHAT-PHBS-TATANAN-RUMAH-TANGGA-DI-KOTA-
PADANG-TAHUN- 2011.pdf diakses pada rabu, 09 juni 2022
http://gigihlardino.blogspot.com/2010/12/pengorganisasian-dan-
pengembangan.html diakses pada rabu, 09 juni 2021