Anda di halaman 1dari 3

The Rise and Fall Inter-Paradigm Debate

review

 perdebatan pertama dalam Hubungan internasional adalah antara Realisme Vs


Liberalisme

Pada perdebatan pertama ini, kami lihat bahwa yang diperdebatkan adalah substansi yang
sebaiknya digunakan dalam studi HI, pengetahuan mengenai apa itu HI diperdebatkan di sini.
Titik perdebatan kedua pendangan ini dapat dilihat dalam dua garis permasalahan besar.
Permasalahan pertama ialah mengenai sifat dasar manusia. Kaum realis beranggapan bahwa pada
dasarnya manusia itu bersifat egois dan menghalalkan segala cara untuk mencapai
kepentingannya. Berbeda dengan Liberalisme optimistis dalam melihat sifat dasar manusia,
mereka beranggapan manusia sebagai makhluk sosial, senang bekerjasama dan memiliki rasa
kemanusiaan terhadap sesamanya. Kedua faham ini beranggapan bahwa sifat alami negara adalah
selalu ingin berperang untuk membela kepentingan negaranya oleh karena itu faham liberal
berusaha untuk menghilangkan konflik agar dunia ini berada dalam kedamaian abadi yaitu
dengan menciptakan 3 institusi perdamaian (republikan, federasi, dan cosmopolitan). Namun,
faham realis tidak seoptimis faham liberal. Faham realis beranggapan bahwa konflik itu tidak
dapat dihilangkann tetapi hanya bisa megendalikan konflik untuk menjaga perdamaian dunia.

 Perdebatan kedua adalah Tradisionalisme (Classicalism) Versus Behaviouralism

Ini perdebatan dalam IR terjadi di tahun 1960 dan difokuskan terutama pada isu-isu
metodologis. Pendekatan historis dikaitkan dengan tradisionalis dan pendekatan ilmiah dikaitkan
dengan behavioralists. pendekatan tradisional sebagai 'pendekatan teori yang berasal dari filsafat,
sejarah dan hukum dan yang ditandai di atas segalanya dengan ketergantungan eksplisit pada saat
eksekusi penghakiman dan dengan asumsi bahwa jika kita membatasi diri dengan standar yang
ketat verifikasi dan bukti ada sangat sedikit yang penting yang dapat dikatakan tentang 'hubungan
internasional. Pendekatan tradisionalis berdasarkan nilai historis. Secara umum, behaviouralisme
adalah sebuah pendekatan yang menekankan pada teori empiris dalam pengetahuan dan filsafat
positivis, berusaha untuk mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pola perilaku
yang dapat diamati dan terukur.

 Perdebatan ketiga adalah neo-neo debate

Perdebatan ketiga ini tidak menyinggung masalah prinsipel seperti realisme dan liberalisme
melainkan pada subtansinya. Neo realisme dan Neo Liberalisme secara asal muasalnya berasal
dari berasal dari teori rasionalisme, Ole Waever menyebut debat ini sebagai neo-neo synthesis
yaitu pendekatan yang bersatu untuk menemukan titik sentral disiplin. Sintesis tersebut
memandang debat neo-neo sebagai debat yang berfokus pada sekumpulan masalah dan bersaing
satu sama lain untuk melihat teori mana yang dapat menghasilkan penjelasan yang terbaik. Secara
garis besar Neo Realis dan Neo Liberalis mempunyai kemiripan yaitu: Negara merupakan actor
yang dominan, sama-sama menyetujui sistem anarchy di dunia. Namun yang membedakan neo
liberal merefisi konsep neo realis dengan menambahkan Institusi.

• Perdebatan inter-paradigma (realisme vs pluralisme (interdependensi) vs marxisme


(radicalisme))

 state-centric vs multi-centric vs transnasional

Perdebatan inter-paradigma adalah perdebatan mengenai epistimologi (how do we know that we


know/ bagaimana kita tahu bahwa kita tahu). Pada perdebatan ini tidak ada yang menang maupun
kalah karena perdebatan ini tidak mecari kebenaran namun hanya mencari pendekatan (approach)
dan padapendekatan hampir tidak ada teori yang salah. Dimana dalam pendekatan tidak ada yang
salah jika kita memandang sesuatu dengan cara yang berbeda, karena suatu masalah dapat
dipandang dengan sudut pandang yang berbeda (mikro teori)

 Kennet Waltz : “micro theory: thats not theory but approach”

. konsep

- Approach: pendekatan yang tidak ada batasan dan hapir membearkan tiap
teori yang ada

- Micro theory: pandangan yang berbeda

- Epistimologi: bagaimana kita tahu bahwa kita tahu -> menjelaskan tentang
bagaimana ilmu pengetahuan itu

- state-centric: berpusat pada negara

- multi-centric: berpusat kepada banyak objek

- transnasional: solidaritas kelas sosial

Tujuan penulis

penulis Ole Waever menulis The Raise and Fall of the inter-Paradigm untuk
menjelaskan perkembangan teori hubungan internasional. Waever ingin menjelaskan bahwa
dalam perdebatan yang terjadi mereka tetap tidak dapat menghasilkan teori yang mutlak yang
mampu menjelaskan semua peristiwa yang terjadi dalam HI. Keberagaman teori. Tidak ada
teori yang benar ataupun yang salah asalkan teori tersebut mampu menjelaskan peristiwa
internasional,

pendapat

menurut kami dalam setiap perdebatan yang ada kami lebih menyetujui perdebatan yang
ke 4 yaitu inter-paradigma. Karena dalam perdebatan tersebut tidak terdapat kekakuan dalam
menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hubungan internasional. Perdebatan ini
cenderung fleksibel, karena hampir tidak ada teori yang salah asalkan dapat menjelaskan
peristiwa yang terjadi di kancah internasional. Tidak seperti perdebatan teori yang lain yang
berusaha mencari 1 teori yang dapat menjelaskan semua peristiwa yang terjadi di kancah
internasional. Dengan keberagaman teori inilah yang menjadikan disiplin ilmu HI menjadi unik,
karena dalam 1 kasus dapat dijelaskan dengan berbagai teori yang ada dan dari berbagai sudut
yang berbeda sehingga hasilnyapun beragam sesuai dengan sudut pandang apa yang kita sukai.

Anda mungkin juga menyukai