Anda di halaman 1dari 16

Hubungan Diet dan Sistem Pencernaan

Diniya Siwi
102019076
PBL B
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No.6, Kota Jakarta Barat, 11510
diniya.102019076@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak

Sistem pencernaan manusia berawal dari masuknya makanan kedalam mulut dan berakhir
pada anus untuk dikeluarkan. Tujuan akhir pencernaan dan absorpsi karbohidrat adalah
mengubah karbohidrat menjadi ikatan-ikatan lebih kecil, terutama berupa glukosa dan
fruktosa, sehingga dapat diserap oleh pembuluh darah melalui dinding usus halus. Pencernaan
protein dimulai di lambung, protein akan diubah menjadi asam amino yang kemudian baru
dapat diserap oleh tubuh. Lemak memiliki bentuk trigliserida diemulsifikasi oleh efek
deterjen garam-garam empedu menjadi suspensi butiran-butiran halus lemak. Emulsi lemak
ini mencegah menggumpalnya butiran-butiran lemak sehingga meningkatkan luas permukaan
yang tersedia untuk diserang oleh lipase pankreas.
Kata kunci: sistem pencernaan ,karbohidrat,lemak,protein dan enzim

Abstract

The human digestive system starts from the entry of food into the mouth and ends in the anus
to be removed. The ultimate goal of carbohydrate digestion and absorption is to convert
carbohydrates into smaller bonds, mainly in the form of glucose and fructose, so they can be
absorbed by blood vessels through the intestinal wall. Protein digestion begins in the
stomach, the protein is converted into amino acids which can then be absorbed by the body.
Fat has the form of triglycerides emulsified by the detergent effect of bile salts into
suspension of fine droplets of fat. This fat emulsion prevents clumping of fat droplets thereby
increasing the surface area available for attack by pancreatic lipase.

Keywords: digestive system, carbohydrates, fats, proteins and enzymes

PENDAHULUAN

Banyak hal yang terjadi dalam sistem pencernaan terutama pada manusia sampai akhirnya
makanan akan berubah menjadi zat sisa yang dikeluarkan. Sistem pencernaan manusia
berawal dari masuknya makanan kedalam mulut dan berakhir pada anus untuk dikeluarkan.
Makanan sendiri merupakan hal terpenting makhluk hidup dalam menjalani aktivitasnya
sehari-hari. Dalam sistem pencernaan, hormon pencernaan juga berperan penting untuk
membantuk proses jalannya pencernaan makanan dalam tubuh. Sistem pada pencernaan ini
sendiri melibatkan beberapa organ, diantaranya mulut, esophagus, lambung, usus halus, usus
besar.1 sistem pencernaan ini biasanya berguna untuk melakukan proses pencernaan
karbohidrat, protein dan lemak. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan lebih
lanjut mengenai sistem pencernaan dan juga mekanisme pencernaan karbohidrat,protein dan
lemak

SASARAN PEMBELAJARAN

1. Mampu menjelaskan proses pencernaan lemak, karbohidrat, protein (khususnya


karbohidrat)
2. Mampu menjelaskan kerja enzim-enzim yang berperan dalam proses pencernaan
3. Mahasiswa mampu mempelajari struktur makroskopis saluran pencernaan
4. Mahasiswa mampu mempelajari struktur mikroskopis saluran pencernaan

STRUKTUR MAKROSKOPIS SALURAN PENCERNAAN

Oris atau mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian, yaitu3:

 Bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir dan pipi
 Bagian rongga mulut bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang
maksilaris, palatum dan mandibularis, di sebelah belakang bersambung dengan faring.

Selaput lendir mulut ditutupi epitelium yang berlapis-lapis, di bawahnya terletak kelenjar-
kelenjar halus yang mengeluarkan lendir. Selaput ini kaya akan pembuluh darah dan juga
memuat banyak ujung akhir saraf sensoris. Di sebelah luar mulut ditutupi oleh kulit dan di
sebelah dalam ditutupi oleh selaput lendir (mukosa).3

Palatum terdiri atas dua bagian yaitu3:


 Palatum durum (palatum keras), tersusun atas tajuk-tajuk palatum dan sebelah depan
tulang maksilaris dan lebih ke belakang terdiri dari 2 tulang palatum.
 Palatum mole (palatum lunak), terletak di belakang yang merupakan lipatan
menggantung yang dapat bergerak, terdiri atas jaringan fibrosa dan selaput lendir.

Bagian tengah membentuk sebuah prosesus seperti kerucut yang disebut uvula. Pada bagian
belakang lengkungan (fauces) memuat tonsil.

Sumber : https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/1/11/Rongga_mulut-palatum.jpg

Pada mulut terdapat:

Bibir

Bibir tersusun dari otot rangka (Orbikularis mulut) dan jaringan ikat. Organ ini berfungsi
untuk menerima makanan dan produksi wicara.3,4

Pipi
Mengandung otot buksinator mastikasi. Lapisan epitelial pipi merupakan subjek abrasi dan
sel secara konstan terlepas untuk kemudian diganti dengan sel-sel baru yang membelah
dengan cepat.3,4

Lidah

Lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir, kerja otot lidah ini dapat
digerakkan ke seluruh arah. Lidah mempunyai beberapa fungsi seperti berikut3,4:

 Mengatur letak makanan saat dikunyah.


 Membantu menelan makanan.
 Mengecap rasa makanan

Kelenjar saliva

Kelenjar ludah (kelenjar saliva) merupakan kelenjar yang mempunyai duktus yang bernama
duktus wartoni dan duktus stensoni. Kelenjar ludah (saliva) dihasilkan di dalam rongga
mulut.2 Di sekitar rongga mulut terdapat 3 buah kelenjar ludah yaitu5:

 Kelenjar parotis, letaknya di bawah depan telinga di antara prosesus mastoid kiri dan
kanan os mandibular, duktusnya bernama duktus stensoni. Duktus ini keluar dari glandula
parotis menuju ke rongga mulut melalui pipi.
 Kelenjar submaksilaris, terletak di bawah rongga mulut bagian belakang, duktusnya
bernama duktus wartoni
 Kelenjar sublingualis, letaknya di bawah selaput lendir dasar rongga mulut, bermuara
di dasar rongga mulut
https://reader012.docslide.net/reader012/html5/20180301/563dbbbc550346aa9aafd1f1/bg3.p
ng

Gigi

Gigi tersusun dalam kantong-kantong (elveoli) pada mandibula dan maksila. Setiap lengkung
barisan gigi pada rahang membentuk lengkung gigi. Lengkung bagian atas lebih besar dari
bagian bawah sehingga gigi-gigi atas secara normal akan menutup (overlap) gigi bawah. Gigi
berfungsi dalam proses mastikasi (pengunyahan). Makanan yang masuk dalam mulut
dipotong menjadi bagian-bagian kecil dan bercampur dengan saliva untuk membentuk bolus
makanan yang dapat ditelan.2

https://doktergigionline.files.wordpress.com/2010/07/
https://www.jurnalkedokterangigi.com/wp- ei_0043.gif
content/uploads/2012/11/Susunan-Gigi-Orang-
Dewasa.jpg

Gigi ada dua macam yaitu3:

 Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-anak umur 6-7 bulan. Pada umur 2,5 tahun
jumlahnya 20 buah disebut juga gigi susu
 Gigi tetap (gigi permanen), tumbuh pada umur 6-18 tahun, jumlahnya 32 buah

Dari kiri-kanan termasuk insisivus, kaninus, premolar, dan molar


 gigi seri (insisivus) untuk memotong makanan,
 gigi taring (kaninus) untuk memutuskan makanan yang keras dan liat,
 gigi geraham (premolar dan molar) berfungsi untuk mengunyah makanan yang sudah
dipotong-potong2.

STRUKTUR MIKROSKOPIS SALURAN PENCERNAAN

Cavum Oris

Sumber : https://qph.fs.quoracdn.net/main-qimg-3f77dedacef028607d48731594b2275bCavum Oris


merupakan rongga yang terdiri atas labium oris, buccal, dentis, ginggivae, linguae, palatum
molle dan palatum durum.

Labium oris merupakan area yang secara garis besar dapat terbagi menjadi 3 bagian, yaitu

(a) Area Cutanea : merupakan struktur kulit yang tipis. Epitel berlapis gepeng dengan lapisan
tanduk.
(b) Area Merah Bibir (Intermedia) : merupakan area yang terdiri atas epitel berlapis gepeng
tidak bertanduk. Epitel disini transparan karena mengadung butir-butir eleidin. Kemudian
papilanya mengandung banyak kapiler.

(c) Area Oral Mukosa : memiliki struktur yang mirip seperti pipi dan memiliki epitel berlapis
gepeng tidak bertanduk. Didapati pula glandula labialis yang bersifat seromukosa. Selain itu
dibawah lapisan submukosa didapati m. orbikularis oris.5

Oesophagus

Sumber : Junqueira LC, Carneiro J, Kelly RO. Histologi dasar. Edisi ke-13. Jakarta : 2013.

 Tunika mukosa dari oesophagus dapat dijumpai epitel berlapis gepeng tanpa lapisan
tanduk.
 Tunika muskularis mukosa hanya berupa selapis sel longitudinal. Pada lamina propria
didapati kelenjar mukus truberlosa kompleks yang merupakan perluasan dari kelejar
cardia.
 Tunika submukosa oesophagus memiliki kelenjar submukosa yang disebut sebagai
oesophageal gland.
 Tunika muskularis oesophagus terdiri dari otot lurik dan otot polos. 1/3 proximal
oesophagus terdiri dari otot lurik, 1/3 tengah merupakan campuran otot lurik dan otot
polos, sedangkan 1/3 distalnya merupakan otot polos.5
Gaster

Tunika mukosa gaster terdapat gastric pits atau


foveola gastica. Epitel pada tunika ini ialah epitel toraks
tanpa sel goblet. Dinding gaster sangat berlipat
disebut rugae yang terdiri dari lapisan otot tebal.
Gaster memiliki tiga bagian yaitu kardia, fundus dan
pylorus. Masing-masing bagian ini memiliki kelenjar
dengan ciri khas tertentu.5

Kelenjar pada kardia dan Gaster pilorus memiliki sifat yang


hampir miripSumber
yaitu: Junqueira
tersusunLC,dari tubulosa
Carneiro J, Kelly kompleks
RO. Histologiyang mensekresikan
dasar. Edisi mukus. Kelenjar
ke-13. Jakarta : 2013.
pilorus relatif pendek, simpleks dan tubulosanya bercabang. Mukus dari kelenjar ini
berfungsi melindungi lambung dari autodigestion akibat sekresi enzim proteolitik yang
cenderung asam. Sedangkan kelenjar pada fundus memiliki bagian leher, corpus dan fundus.6

Usus Halus

Memiliki epitel selapis toraks bersel goblet. Sel toraks ini memiliki mikrovili yang berfungsi
memperluas bidang penyerapan. Sel goblet pada usus halus makin ke distal akan semakin
banyak. Selain itu, pada usus halus terdapat vili intestinalis yang berfungsi sebagai absorbsi
zat makanan. Sepanjang membran mukosanya terdapat glandula Lieberkuhn dan sel cryptus
yang berfungsi mengganti sel epitel permukaan yang rusak.

Usus halus terdiri atas 3 bagian, yaitu :

(a) Duodenum : memiliki ciri khas yaitu terdapat kelenjar Brunner dengan kompleks tubulosa
bercabang yang memiliki mukus (lendir).

(b) Jejunum : tidak terdapat kelenjar Brunner ataupun agmina peyeri. Memiliki plica
sirkularis Kerckringi yang tinggi.
(c) Illeum : Memiliki agregat limfonodus atau agmina peyeri di lamina propria yang akan
meluas ke tunika submukosa.5

Jejunum
Duodenum
Sumber : Junqueira LC, Carneiro J, Kelly RO. Histologi dasar. Edisi ke-13. Jakarta
Sumber : Junqueira LC, Carneiro
: 2013.
J, Kelly RO. Histologi dasar.
Edisi ke-13. Jakarta : 2013.

PROSES PENCERNAAN KARBOHIDRAT


Sumber: Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia kedokteran dasar: sebuah pendekatan
klinis. Jakarta: EGC; 2012 h. 21-2.

Tujuan akhir pencernaan dan absorpsi karbohidrat adalah mengubah karbohidrat menjadi
ikatan-ikatan lebih kecil, terutama berupa glukosa dan fruktosa, sehingga dapat diserap oleh
pembuluh darah melalui dinding usus halus. Pencernaan karbohidrat kompleks dimulai di
mulut dan berakhir di usus halus.6

Pencernaan karbohidrat dimulai di mulut. Bola makanan yang diperoleh setelah makanan
dikunyah bercampur dengan ludah yang mengandung enzim amilase (sebelumnya dikenal
sebagai ptialin). Amilase menghidrolisis pati atau amilum menjadi bentuk karbohidrat lebih
sederhana, yaitu dekstrin. Bila berada di mulut cukup lama, sebagian diubah menjadi
disakarida maltosa. Enzim amilase ludah bekerja paling baik pada pH ludah yang bersifat
netral. Bolus yang ditelan masuk ke dalam lambung. 7

Pencernaan karbohidrat dilanjutkan di usus halus, dilakukan oleh enzim-enzim disakarida


yang dikeluarkan oleh sel-sel mukosa usus halus berupa maltase, sukrase, dan laktase.
Hidrolisis disakarida oleh enzim-enzim ini terjadi di dalam mikrovili dan monosakarida yang
dihasilkan adalah sebagai berikut. Maltosa diubah menjadi 2 mol glukosa oleh enzim maltase.
Sukrosa diubah menjadi 1 mol glukosa dan 1 mol fruktosa oleh enzim sukrase. Kemudian
laktosa diubah menjadi 1 mol glukosa dan 1 mol galaktosa oleh enzim laktase. 7

Monosakarida glukosa, fruktosa, dan galaktosa kemudian diabsorpsi melalui sel epitel usus
halus dan diangkut oleh sistem sirkulasi darah melalui vena porta. Monosakarida fruktosa
diabsorpsi dengan cara difusi terfasilitasi pasif. Sedangkan monosakarida glukosa dan
galaktosa terserap ke dalam interior sel dan akhirnya masuk ke dalam darah melalui transport
aktif sekunder dependen energi dan natrium.7

Dalam waktu 1-4 jam setelah selesai makan, pati nonkarbohidrat atau serat makanan dan
sebagian kecil pati yang tidak dicernakan masuk ke dalam usus besar. Sisa-sisa pencernaan
ini merupakan substrat potensial untuk difermentasi oleh mikroorganisme di dalam usus
besar. Substrat potensial lain yang difermentasi adalah fruktosa, sorbitol, dan monomer lain
yang susah dicernakan, laktosa pada mereka yang kekurangan laktase, serta rafinosa,
stakiosa, verbaskosa, dan fruktan.7

PROSES PENCERNAAN PROTEIN


Sumber: Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia kedokteran dasar: sebuah pendekatan
klinis. Jakarta: EGC; 2012 h. 21-2.

Pencernaan protein dimulai di lambung, protein akan diubah menjadi asam amino yang
kemudian baru dapat diserap oleh tubuh. Pada Lambung dihasilkan HCl, musin, garam
organik dan enzim pencernaan seperti Lipase, Pepsin, dan Renin. Seperti yang kita ketahui
jika pada lambung memiliki sel-sel, seperti (mucouse neck cell) yang menghasilkan mucus
sebagai barier antara lumen dan epitelium dan bikarbonat sebagai buffer asam lambung untuk
mencegah kerusakan pada epitelium, parietal cells yang menghasilkan asam lambung (HCl)
untuk mengurai protein kompleks (denaturasi) dan membunuh bakteri, chief cells yang
menghasilkan pepsin. Pepsinogen akan diaktifkan menjadi pepsin oleh H+, pepsin memecah
protein menjadi derivat polipeptida besar.7
Pada pankreas terjadi produksi enzim proteolitik pankreas yaitu tripsinogen yang akan
diaktifkan menjadi tripsin, kemudian tripsin akan mengubah kimotripsinogen menjadi
kimotripsin dan prokarboksipeptidase menjadi karboksipeptidase.7

Setelah melalui Lambung dan pankreas, protein sudah berubah menjadi asam amino yang
akan diserap oleh vili usus halus dibantu oleh enzim eminopeptidase dan peptidase
intraselular. Kemudian asam amino yang terserap akan masuk ke kapiler darah melalui
transport aktif sekunder dependen energi dan natrium.7

PROSES PENCERNAAN LEMAK

Sumber: Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia kedokteran dasar: sebuah pendekatan
klinis. Jakarta: EGC; 2012 h. 21-2.

Sebelum dicerna, lemak memiliki bentuk trigliserida diemulsifikasi oleh efek deterjen garam-
garam empedu menjadi suspensi butiran-butiran halus lemak. Emulsi lemak ini mencegah
menggumpalnya butiran-butiran lemak sehingga meningkatkan luas permukaan yang tersedia
untuk diserang oleh lipase pankreas. Lipase menghidrolisis trigliserida menjadi
monogliserida dan asam lemak bebas. Produk-produk tak larut air ini dibawa ke interior misel
yang larut air, yang dibentuk oleh garam empedu dan konstituen empedu lainnya, ke
permukaan luminal sel epitel usus halus. Ketika misel mendekati permukaan epitel absorptif,
monogliserida dan asam lemak meninggalkan misel dan secara pasif berdifusi menembus
lapis ganda lemak membran luminal. Monogliserida dan asam lemak bebas disintesis menjadi
trigliserida ke dalam sel epitel. Trigliserida-trigliserida ini menyatu dan dibungkus oleh suatu
lapisan lipoprotein untuk membentuk kilomikron yang larut air yang kemudian dikeluarkan
dengan eksositosis melalui membran basal sel. Kilomikron tidak dapat menembus membran
basal kapiler darah, sehingga masuk ke pembuluh limfe, lakteal sentral.8

ENZIM – ENZIM PENCERNAAN

Berikut merupakan table enzim – enzim pencernaan. 9

Hormon Keterangan
i. Gastrin o Merangsang sekresi sel parietal dan sel utama
o Meningkatkan motilitas lambung
o Melemaskan sfingter ileosekum
o Menginduksi gerakan massa ke kolon
o Bersifat trofik bagi mukosa lambung dan usus halus
ii. Sekretin o Melemaskan sfingter ileocaecum
o Menginduksi gerakan massa ke kolon
o Bersifat trofik bagi mukosa lambung dan usus halus
o Menghambat pengosongan lambung
iii. Kolesistokinin o Menghambat sekresi lambung
(CCK) o Bersifat trofik bagi pancreas eksokrin
o Menghambat pengosongan lambung
o Merangsang sekresi enzim-enzim pencernaan oleh sel-sel asinus
pancreas
o Menyebabkan kontraksi kandung empedu
iv. Gastric o Menyebabkan relaksasi sfingter Oddi
inhibitory o Bersifat trofik bagi pancreas eksokrin
peptide o Dapat menimbulkan perubahan-perubahan adaptif jangka panjang
proporsi enzim-enzim pancreas
o Berperan dalam rasa kenyang
o Menghambat pengosongan lambung
o Menghambat sekresi lambung
o Merangsang sekresi insulin oleh pancreas

SIMPULAN

sistem pencernaan manusia merupakan hal yang penting salah satunya berperan dalam
pencernaan karbohidrat,protein dan lemak , dalam sistem pencernaan banyak organ yang
berperan penting seperti mulut,esophagus lambung, usus halus dan usus besar , pada
sekanario mahasiswa tersebut ingin menurunkan berat badan dengan cara mengurangi
konsumsi karbohidrat, yang dimana karbohidrat merupakan nutrisi dan sumber energi utama
yang penting dalam tubuh ,karbohidrat yang diubah menjadi glukosa kemudian akan
digunakan sebagai sumber energi utama bagi sel, jaringan dan organ. Tubuh akan melakukan
kompensasi lewat pemecahan molekul lainnya seperti lemak maupun protein. Maka dari itu,
mahasiswa tersebut harus tetap memenuhi keseimbangan tubuh dengan mengonsumsi
makanan penganti karbohidrat seperti makanan tinggi protein maupun lemak.
DAFTAR PUSTAKA

1. Saputro RE, Saputra DIS. Pengembangan mdia pembelajaran mengenai organ


pencernaan manusia menggunakan teknologi augmented reality. Jurnal Buana
Informatika 2015 April; 6(2).

2. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi 6, Sistem digestivus.
Jakarta: EGC; 2006.p.148-52.

3. Setiadi. 2007. Anatomi Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

4. Moore KL. Anatomi klinis dasar. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2002.
h103-35

5. Junqueira LC, Carneiro J, Kelly RO. Histologi dasar. Edisi ke-13. Jakarta : 2013.

6. Pendit BU. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem, Ed. 8. Diterjemahkan dari Sherwood
L. introduction to human physiology, 8th Ed. Brooks/Cole,Cengage Learning; 2012.

7. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia kedokteran dasar: sebuah pendekatan
klinis. Jakarta: EGC; 2012 h. 21-2.

8. Sherwood Lauralee. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-8. Jakarta: EGC;
2013

9. Widjaja IH. Anatomi abdomen. Jakarta: EGC; 2009. h.53-65, 81-7.

Anda mungkin juga menyukai