Anda di halaman 1dari 13

Rizkiyani I & Etty R, Peran Kader Kesehatan dalam ...

PERAN KADER KESEHATAN DALAM PROMOSI PENCEGAHAN


KOMPLIKASI HIPERTENSI DI WILAYAH PERKOTAAN:
LITERATUR REVIEW

Rizkiyani Istifada1, Etty Rekawati2


1
Program Studi Ilmu Keperawatan Peminatan Keperawatan Komunitas, Fakultas Ilmu
Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia.
2
Departemen Keperawatan Komunitas, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas
Indonesia, Depok, Indonesia

Email: rizkiyani.istifada71@ui.ac.id

ABSTRAK
Hipertensi menjadi tren masalah kesehatan perkotaan saat ini. Salah satu upaya untuk mencegah
terjadinya komplikasi hipertensi adalah dengan adanya pendampingan oleh kader pada keluarga
dengan hipertensi. Perawat komunitas memiliki peran dalam memberikan pendampingan dan
pengawasan kader. Pelaksanaan kemitraan antara tenaga kesehatan dan masyarakat disusun
sebagai bentuk penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat di Indonesia. Namun, fenomena yang
terjadi di Indonesia menunjukkan bahwa kurangnya dukungan yang diberikan kader untuk terlibat
dalam pelaksanaan promosi kesehatan kepada masyarakat. Literature review ini untuk
mendeskripsikan keterlibatan kader dalam pelaksanaan promosi pencegahan komplikasi
hipertensi pada masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode dengan menggunakan
pencarian melalui online database pada e-resources Cambridge Core, Wiley Online, dan
ScienceDirect dengan rentang waktu publikasi artikel dari tahun 2008-2018. Pencarian literature
menghasilkan 15 artikel yang berfokus pada peran kader dalam promosi pencegahan komplikasi
hipertensi. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat sebagai kader
terbukti efektif untuk mencegah terjadinya komplikasi dari hipertensi. Keterlibatan kader dapat
dilakukan dengan melakukan pendampingan manajemen diri dalam meningkatkan perilaku hidup
sehat, seperti memotivasi melakukan aktivitas fisik dan pembatasan konsumsi garam. Pada
umumnya, kader yang dipilih adalah wanita, bersedia terlibat dalam upaya promosi kesehatan,
dan dapat berkomunikasi serta menyusun laporan Kemampuan perawat komunitas dibutuhkan
untuk memberikan dan memaksimalkan pemberdayaan masyarakat. Perawat komunitas memiliki
peranan penting dalam peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader. Tugas perawat
komunitas melakukan pelatihan dan pendampingan kepada kader terkait upaya promosi kesehatan
dalam pencegahan komplikasi hipertensi.

Kata-kata Kunci: hipertensi, pemberdayaan masyarakat, peran kader, perawat komunitas,


perkotaan

ABSTRACT
Hypertension have been a trend of urban health problems. One of prevention hypertension’s
complications is to assist in families by community health workers. Community health nurses
have a role to provide community health workers assistance and supervision. The partnership do
implementation between nurse and community health worker to manage the Health City’s
program in Indonesia. However, the phenomenon occurring in Indonesia shows a lack of support
given for community health workers to be involved in implementing health promotion. This
literature review describes the involvement of community health workers to prevention of
complications of hypertension in the community. This study uses the literature review method by
using search on online database in Cambridge Core e-resources, Wiley Online, and
ScienceDirect with the publication period of articles from 2008-2018. The result of literature

28
Dunia Keperawatan, Volume 7, Nomor 1, Maret 2019: 28-40

search show 15 articles that focused on the role of community health workers to prevention of
hypertensive complications. The studies show that the community health worker have been
effective to prevent hypertension’s complications. The involvement of community health workers
can be done by providing self-management assistance to improve healthy lifestyle, such as
motivating physical activities and limiting salt consumption. In general, the chosen community
health workers are women, willing to be involved in health promotion efforts, and be able to
communicate and make a report. The ability of community health nurses is needed to provide and
maximize community empowerment. Community health nurses have an important role to increase
community health worker’s knowledge and skills. The task of community nurses are to conduct
training and assistance for community health workers related to health promotion efforts in
preventing hypertension’ complications.

Keywords: city area, community empowerment, community health nurses, hypertension, the role
of community health worker

Pendahuluan
Pertumbuhan penduduk di dunia kepadatan penduduk yang disertai dengan
saat ini menunjukkan peningkatan secara konsekuensi perubahan lingkungan
melonjak, khususnya penduduk kota di sosial.
negara berkembang (1). Indonesia Pada tahun 2025, diprediksi 29%
merupakan salah satu negara berkembang orang dewasa di seluruh dunia menderita
yang akan diprediksi menikmati bonus hipertensi (6). Pada daerah perkotaan,
demografi di tahun 2020 dan 2030 (2). angka kematian kelompok usia 45-54
Namun, kondisi bonus demografi tahun yang disebabkan stroke mencapai
tidaklah mudah terjadi pada suatu negara. 15,9%, dan 6,8% stroke disebabkan
Hasil penelitian (3) menunjukkan bahwa hipertensi (7). Pada kelompok usia 55-64
pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun menunjukkan angka kematian
periode 1950-2005 belum akibat stroke mencapai 26,8% dan 8,1%
memperlihatkan pemanfaatan bonus disebabkan karena hipertensi (7).
demografi. Oleh karena itu, kondisi Proporsi penyakit hipertensi di Indonesia
bonus demografi yang terjadi di semakin meningkat pada tahun 2018,
Indonesia dikhawatirkan justru yaitu 34,1% (8). Kondisi ini menjadi
menimbulkan berbagai masalah, salah ancaman karena derajat kesehatan usia
satunya masalah kesehatan. produktif terganggu, yang seharusnya
Tren masalah kesehatan memberikan kontribusi pada
perkotaan yang terjadi saat ini, yaitu pembangunan (9). Tidak sedikit
masalah penyakit tidak menular, salah masyarakat dengan penyakit hipertensi
satunya hipertensi. Penegakan diagnosa justru berasal dari penduduk berstatus
seseorang dikatakan hipertensi jika sosial ekonomi menengah ke bawah.
dilakukan pengukuran tekanan darah Laporan WHO menunjukkan bahwa 48%
minimal 2 kali dengan jarak 1 minggu kematian akibat penyakit tidak menular
(4). Faktor risiko yang menyebabkan terjadi pada masyarakat sosial ekonomi
terjadinya hipertensi karena perilaku, rendah dan menengah (10). Oleh karena
gaya hidup, dan lingkungan (1,4). itu, pentingnya pengembangan
Penyebab dari faktor risiko tersebut kesejahteraan manusia, agar tidak terjadi
karena adanya sosial determinan yang beban demografi akibat rendahnya
terjadi pada masyarakat yang tinggal di kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.
daerah perkotaan dibandingkan di Berbagai upaya untuk mengatasi
pedesaan (5). Masalah-masalah di permasalahan tersebut telah dilakukan
perkotaan tersebut berhubungan dengan oleh pemerintah. Mengatasi

29
Rizkiyani I & Etty R, Peran Kader Kesehatan dalam ...

permasalahan perkotaan membutuhkan pencegahan komplikasi hipertensi pada


sumber daya dan potensi yang dapat masyarakat.
diberdayakan secara maksimum. Salah
satu upaya yang dilakukan dengan Metode Penelitian
melaksanakan kemitraan antara tenaga
kesehatan dan masyarakat. Pelaksanaan Penelitian ini menggunakan
kemitraan disusun dalam konsep kota metode literature review dengan proses
sehat yang tercantum pada Peraturan pencarian literatur melalui online
Kementerian Kesehatan RI No. 34 Tahun database pada e-resources Cambridge
2005 tentang Penyelenggaraan Core, Wiley Online, dan ScienceDirect
Kabupaten/Kota Sehat (1). dengan rentang waktu publikasi artikel
Pelaksanaan kota sehat dirancang dari tahun 2008-2018. Kata kunci yang
sebagai upaya mempromosikan cara digunakan adalah “community health
pandang kesehatan secara holistik dengan workers of hypertension”. Kriteria artikel
melibatkan peran serta masyarakat (11). yang dipilih meliputi, (1) artikel yang
Pada umumnya, penyakit hipertensi akan membahas topik penelitian mengenai
menimbulkan komplikasi penyakit efektifitas peran dan fungsi kader dalam
lainnya jika tidak dilakukan perawatan pencegahan penyakit kardiovaskular,
kesehatan dengan benar. Berbagai upaya serta peran perawat dalam edukasi kader,
untuk mencegah terjadinya komplikasi (2) publikasi artikel dari tahun 2006-
adalah dengan melakukan pendampingan 2018, (3) metode penelitian yang
oleh kader kepada keluarga hipertensi digunakan adalah studi penelitian
(12). Salah satu bentuk pendampingan kuantitatif, kualitatif, dan sistematik
yang dapat dilakukan oleh kader, seperti review.
kunjungan rumah dan pendampingan Hasil pencarian literatur
pengaturan diet rendah garam (13). Jika didapatkan delapan artikel yang sesuai
perawatan masyarakat dengan hipertensi dengan kriteria. Proses identifikasi artikel
dilakukan dengan optimal, maka yang dianalisa sesuai dengan topik
penduduk dengan hipertensi di wilayah penelitian (Gambar 1).
perkotaan akan tetap produktif, karena Review melalui
abstrak (2008-2018)
komplikasi penyakit dapat dicegah. 220 artikel
Kader sebagai mitra tenaga kesehatan
memiliki pengaruh dan pencegahan Artikel diluar
dalam perawatan hipertensi di tingkat kriteria
191 artikel
primer (14). Perawat komunitas memiliki
peranan penting dalam meningkatkan Artikel yang sesuai
fungsi kader dalam mewujudkan upaya
29 artikel
kesehatan berbasis masyarakat (15).
Namun, fenomena di Indonesia Artikel yang
menunjukkan rendahnya dukungan yang tidak sesuai
14 artikel
diberikan kepada kader dalam upaya
promosi kesehatan hipertensi. Hal ini Final Artikel

sesuai dengan hasil penelitian Suparto, 15 Artikel


dkk di Kota Bandung yang menunjukkan
Gambar 1. Bagan Proses Identifikasi Artikel
kurangnya dukungan akses kader dalam
membantu masyarakat (16). Oleh karena Hasil Kajian Literatur
itu, tujuan literature review ini untuk
mendeskripsikan pentingnya kader untuk Hasil literatur review yang
terlibat di dalam pelaksanaan promosi dilakukan menunjukkan akhir pencarian

30
Dunia Keperawatan, Volume 7, Nomor 1, Maret 2019: 28-40

literatur berjumlah lima belas artikel. perekonomian yang baik dalam jangka
Metode penelitian pada artikel tersebut panjang. Adanya kader dapat
terdiri dari berbagai jenis penelitian menciptakan masyarakat mandiri dalam
dengan metode kualitatif, kuantitatif, dan pencegahan faktor risiko penyakit, salah
sistematik review. Hasil literatur review satunya penyakit tidak menular (5). Peran
ini menjelaskan manfaat kader dalam kader dapat juga menghubungkan
pencegahan hipertensi, pelatihan kader komunikasi antara tenaga kesehatan dan
oleh perawat komunitas, proses masyarakat, sehingga dapat mengurangi
rekruitmen kader kesehatan, dan ketidakpatuhan terhadap perawatan
pelaksanaan kader saat ini. kesehatan (17). Masyarakat yang mandiri
adalah masyarakat yang menyadari dan
mampu mengenal, mencegah faktor
Manfaat Kader risiko penyakit tidak menular.
Salah satu progam mengatasi
Pemberdayaan masyarakat permasalahan dampak dari hipertensi ini
merupakan salah satu indikator dalam adalah dengan inovasi pengembangan
pelaksanaan program kota sehat. kota sehat. Inovasi pengembangan kota
Beberapa gerakan pemberdayaan sehat merupakan merupakan rancangan
masyarakat untuk mencapai kota sehat, yang dilakukan oleh pemerintah untuk
seperti adanya dana sehat, keterlibatan mewujudkan kota yang bersih, nyaman,
forum dan masyarakat terhadap program aman untuk dihuni melalui
kesehatan, adanya kegiatan penyuluhan pemberdayaan masyarakat dan forum
rutin, peningkatan informasi melalui yang difasilitasi oleh pemerintah (1).
media promkes, dan adanya Salah satu inovasi yang dilaksanakan
seminar/workshop kesehatan (1). Hal ini dengan optimalisasi peran masyarakat
sesuai dengan indikator konsep kota untuk dilibatkan sebagai kader.
sehat untuk mewujudkan kawasan sehat Pelaksanaan inovasi program kader ini
yang difasilitasi oleh pemerintah kota (1). dilaksanakan dengan mengoptimalkan
Beberapa strategi pelaksanaan kota sehat, pelaksanaan Pos Pembinaan Terpadu
salah satunya dengan melibatkan semua Pengendalian Penyakit Tidak Menular
potensi yang dimiliki oleh masyarakat (12). Kegiatan yang dapat dilakukan
sebagai penggerak program kerja (pokja), kader dalam pencegahan dan
serta meningkatkan potensi sumber daya penanggulangan faktor risiko penyakit
ekonomi masyarakat dan stakeholder (1). tidak menular meliputi deteksi dini dan
Fokus terpenting dalam perawatan hipertensi dengan pendekatan
penyelenggaraan kota sehat yaitu adanya keluarga (5).
kesepakatan antara masyarakat (tokoh Berbagai penelitian yang
masyarakat dan LSM) dengan pemerintah dilaksanakan menunjukkan bahwa kader
daerah (1). Hal yang perlu diperhatikan memiliki manfaat dalam pencegahan
dalam penyelenggaraan kota sehat yaitu komplikasi hipertensi. Berbagai
pemerintah lokal sebagai partner kunci penelitian menunjukkan bahwa kader
dalam menjalankan komitmen untuk mampu meningkatkan efektifitas
pelaksanaan kegiatan inovatif yang pelaksanaan program pencegahan
dilakukan bersama masyarakat (1). hipertensi di masyarakat (14,15,16).
Keterlibatan masyarakat melalui Penelitian yang dilakukan dengan metode
pembentukan kader kesehatan merupakan cluster randomized pada dua kelompok
salah satu sosialisasi kesehatan kepada kontrol dan intervensi menunjukkan
masyarakat. Sektor ini merupakan aspek adanya penurunan tekanan darah pada
penting untuk mewujudkan kelompok intervensi yang diberikan

31
Rizkiyani I & Etty R, Peran Kader Kesehatan dalam ...

pendampingan kader dan tenaga


kesehatan (18). Kemampuan yang
dimiliki kader dalam deteksi faktor risiko
terbukti efektif mengatasi beban penyakit
kardiovaskular

32
Dunia Keperawatan, Volume 7, Nomor 1, Maret 2019: 28-40

Tabel 1. Hasil Artikel yang direview

No. Penulis dan Tahun Judul Tujuan Metode Hasil


Khetan A., Patel, T., Role development of Mendeskripsikan pengalaman peneliti Descriptive Menggambarkan bentuk proses
Hejjaji, V., Barbhaya, D., community health workers for dalam mengembangkan intervensi rekruitmen kader, proses pelatihan,
1. Mohan, S. K. M., cardiovascular disease penyakit kardiovaskular yang honor yang diberikan, dan evaluasi
Josephson, R., & Webel, prevention in India. melibatkan peran community health kader dengan metode supervisi dalam
A. (2018) worker. pencegahan hipertensi.
Diabetes training for Menjelaskan perubahan pengetahuan Quality Adanya peningkatan pengetahuan dan
community health workers on dan keterampilan kader dalam improvement keterampilan oleh kader mengenai
Policicchio & Dontje.
2. an American Indian melaksanakan manajemen diri program manajemen diri penyakit diabetes,
(2018)
reservation depresi, dan kardiovaskular setelah
diberikan edukasi oleh perawat
Khetan, A. K., The Effectiveness of Mendeskripsikan kemampuan CHW Sistematic review Menjelaskan bahwa CHW efektif
Purushothaman, R., Community Health Workers untuk meningkatkan identifikasi dan untuk mengatasi beban penyakit
Chami, T., Hejjaji, V., for CVD Prevention in LMIC mengontrol faktor risiko penyakit kardiovaskular di LMIC.
3.
Madan Mohan, S. K., kardiovaskular di negara berkembang
Josephson, R. A., & dan sedang berkembang (LMIC).
Webel, A. R. (2017)
Efektivitas pelaksanaan Mengetahui efektifitas pendampingan Quasi Adanya kestabilan tekanan darah
pendampingan oleh kader kader dalam pengaturan diet rendah eksperimental ketika dilakukan pendampingan
dalam pengaturan diet rendah garam terhadap kestabilan tekanan pengaturan diet rendah garam oleh
4. Veronika & Asti. (2017) garam terhadap kestabilan darah perawat
tekanan darah lansia dengan
hipertensi di kelurahan
purwoyoso semarang
Identifying Female Mengeksplorasi hubungan A cross-sectional Tidak ada hubungan signifikan antara
Community Health pengetahuan dan sikap FHCV survey pengetahuan dan motivasi kader
Volunteers’ Understanding terhadap kontrol tekanan darah terhadap karakteristik demografi kader.
and Motivations About Blood
Neupane, D., McLachlan, Pressure Control: A
5. C. S., Mishra, S. R., & Prerequisite for Developing
Kallestrup, P. (2017) Community-Based
Interventions for Hypertension
in Nepal.

33
Rizkiyani I & Etty R, Peran Kader Kesehatan dalam ...

The effect of a faith Menjelaskan dampak pelatihan dan Quasi Adanya kestabilan tekanan darah pada
community nurse network and pengawasan perawat terhadap eksperimental masyarakat yang diberikan
Coper & Zimmermen.
6. public health collaboration on perubahan gaya hidup di masyarakat pendampingan dan pengawasan oleh
(2017)
hypertension prevention and perawat komunitas.
control

Neupane, D., Mclachlan, Literacy and motivation for Mengetahui pemahaman dan Studi kualitatif Keterbatasan yang dimiliki kader
C. S., Gautam, R., the prevention and control of motivasi kader dalam pencegahan dengan metode menghasilkan kesepakatan untuk
7. Mishra, S. R., Thorlund, hypertension among female hipertensi di Nepal FGD melaksanakan program pendidikan
M., Schlütter, M., & community health volunteers: mengenai pencegahan hipertensi.
Kallestrup, P. (2015). A qualitative study from Nepal
A Community Health Worker– Menjelaskan peran kader dalam Studi kualitatif Kader memiliki potensi sebagai
Based Program for Elderly mendukung pasien dengan hipertensi dengan metode penghubung masyarakat dan sistem
People With Hypertension in di komunitas observasi dan layanan kesehatan. Namun,
Rahmawati, R., &
8. Indonesia: A Qualitative wawancara pelaksanaannya perlu dukungan
Bajorek, B. (2015).
Study, 2013 terdalam organisasi yang bertujuan dalam
peningkatan layanan kesehatan di
daerah rural.
Changes in health behaviors Faktor yang mempengaruhi Non-randomized Adanya perubahan yang terjadi pada
Denman CA, Bell ML, and self-rated health of perubahan perilaku dan psikologis intervention study community health worker setelah
Cornejo E, de Zapien JG, participants in Meta Salud: a community health worker setelah diberikan intervensi, namun perubahan
9.
Carvajal S, & Rosales C. primary prevention diberikan intervensi selama 3 bulan tersebut tidak signifikan.
(2015) intervention.

Masalah-masalah program Menjelaskan masalah yang terjadi Kualitatif Beberapa masalah yang terjadi dalam
posbindu di desa dayeuhkolot pada program posbindu di desa pelaksanaan posbindu adalah, (1)
kabupaten bandung, jawa dayeuhkolot pelaksanaan posbindu tidak
barat menyesuaikan kebutuhan masyarakat,
(2) kurangnya anggaran, (3) kurangnya
panduan secara kualitas maupun
Suparto, Sunjaya, Susanti
10. kuantitas, (4) kurangnya pengetahuan
(2015)
yang dimiliki kader, (5) tidak ada
insentif yang diberikan kepada kader,
(6) kurangnya fasilitas, (7) kurangnya
pelatihan yang diberikan kepada kader
secara rutin, (8) kurangnya dukungan
dari beberapa lintas sektoral.

34
Dunia Keperawatan, Volume 7, Nomor 1, Maret 2019: 28-40

Team-based care to improve Menjelaskan tugas tim kesehatan Literature review Kolaborasi tim kesehatan, salah
blood pressure control: dalam mengontrol tekanan darah satunya perawat dan kader dapat
11. Thota. (2014) Recommendation of the meningkatkan pencegahan hipertensi di
community preventive services masyarakat
task force

Cost-effectiveness of nurse Menjelaskan cost effectiveness Quasi Peningkatan efektivitas biaya


practitioner/community health perawatan penyakit kardiovaskular eksperimental kesehatan yang dikeluarkan oleh
worker care to reduce dengan pendampingan dari kader dan masyarakat dengan penyakit
12. Allen, et al. (2014)
cardiovascular health tenaga kesehatan kardiovaskular ketika adanya
disparities pendampingan dari kader dan tenaga
kesehatan.
Kota Sehat sebagai bentuk Menjelaskan kota sehat sebagai Literature review Kota sehat dengan memeprhatikan
sustainable communities best konteks sustainable communities sustainable communities merupakan
13. Soedirham O (2012) practice healthy city as upaya pembangunan kesehatan dengan
sustainable communities best melibatkan masyarakat secara holistik
practice form dalam segala aspek kehidupan.
Community-based Membandingkan dua kelompok Cluster Adanya penurunan tekanan darah pada
interventions to promote blood intervensi yang dikontrol tekanan randomized, 2x2 kelompok yang diberikan intervensi
pressure control in a darahnya oleh community health factorial, oleh community health worker dan
Jafar, T. H., Hatcher, J.,
developing country: A cluster worker dan general practitioners controlled trial general practitioners (GPs),
Poulter, N., Islam, M.,
14. randomized trial. (GPs) dibandingkan kelompok diberikan
Hashmi, S., Qadri, Z., …
intervensi hanya oleh community
Chaturvedi, N. (2009)
health worker atau hanya general
practitioners (GPs) atau tidak diberikan
intervensi oleh siapapun.
Motivation and retention of Mengetahui pentingnya faktor Sistematic review Beberapa penelitian menunjukkan
health workers in developing motivasi dan tuntutan kader bahwa adanya keefektifan penggunaan
Willis-Shattuck, M.,
countries: A systematic kesehatan di negara sedang inisiatif dalam meningkatkan motivasi.
Bidwell, P., Thomas, S.,
15. review. berkembang Namun, beberapa penelitian kurang
Wyness, L., Blaauw, D.,
jelas
& Ditlopo, P. (2008)
mengenai tanggapan dari kader yang
berbeda.

35
Rizkiyani I & Etty R, Peran Kader Kesehatan dalam ...

di negara berkembang dan sedang aktivitas olahraga pada kelompok


berkembang (19). masyarakat dengan hipertensi, (4)
Melakukan pendampingan terhadap diet
Pelatihan Kader oleh Perawat rendah garam dan konsumsi makanan
Komunitas sehat (no junk food), (5) Melakukan
pendampingan untuk tidak konsumsi
Pada penyelenggaraan praktik alkohol dan tidak merokok pada keluarga
keperawatan, perawat memiliki tugas (25,26).
dalam melaksanakan asuhan
keperawatan, salah satunya pada upaya Proses Rekruitmen Kader Kesehatan
kesehatan masyarakat. Perawat memiliki
wewenang dalam melakukan Pada umumnya kader yang dipilih
pemberdayaan masyarakat (21). disesuaikan dengan kriteria sebagai
Penelitian yang dilakukan Neupane, et al berikut; wanita berusia 18 hingga 45
menunjukkan hanya 31% kader yang tahun, minimal lulus SMA, dan dapat
memiliki pengetahuan baik mengenai berkomunikasi serta menyusun laporan
hipertensi (14). Pemasalahan tersebut (19). Berdasarkan penelitian Neupane, et
dapat teratasi jika perawat komunitas al menunjukkan tidak ada hubungan
dapat memberikan pelatihan kepada antara pengatahuan dan motivasi kader
kader sebelum melaksanakan tugasnya dengan status demografinya (27). Oleh
sebagai pendamping keluarga dengan karena itu, seluruh kader yang ingin
hipertensi. Pembinaan yang dilakukan berkontribusi dapat turut serta mengikuti
perawat dapat meningkatkan gaya hidup proses rekruitmen. Namun di era saat ini,
dan penurunan tekanan darah pada kurangnya minat keterlibatan aktif dari
masyarakat dengan hipertensi (22). masyarakat, sehingga menyebabkan
Proses pembinaan kader oleh perawat syarat yang ditetapkan berstandar
dilaksanakan selama 7 hari – 13 minggu minimum. Kondisi ini seringkali
dengan durasi waktu 2 - 4 jam per-hari menimbulkan dampak dalam pemberian
sebelum kader melakukan pendampingan informasi ke masyarakat. Rerata usia
ke keluarga (14,21,22). kader wanita adalah 42 tahun dengan
Kader dilatih untuk menjadi pengalaman menjadi kader selama 14,5
pendamping keluarga agar tidak ada tahun (27). Kondisi ini menggambarkan
risiko komplikasi dari penyakit fungsi kader kurang diminati oleh
hipertensi. Hal utama yang harus pemuda.
diperhatikan dalam penugasan kader
adalah pendampingan bersifat bukan Pelaksanaan Kader Saat Ini
tindakan invasif, melainkan bersifat
promotif yang dapat mencegah faktor Beberapa negara sudah
risiko dari penyakit hipertensi. Beberapa menerapkan pemberdayaan masyarakat
tugas yang dapat dilakukan kader melalui kader hipertensi. Salah satu
didampingi oleh perawat komunitas negara yang sudah menerapkan
dalam peningkatan gaya hidup sehat, pencegahan hipertensi melalui
meliputi (1) Melakukan pencatatan dan pemberdayaan kader adalah negara
pengawasan terhadap perilaku keluarga Pakistan. Pendidikan mengenai hipertensi
hipertensi untuk melakukan pemeriksaan telah dilakukan kepada kader di Pakistan
kesehatan rutin setiap 1 bulan, (2) (18). Hasil dari pendidikan kader tersebut
Pendampingan dan pengawasan minum menunjukkan adanya penurunan
obat hipertensi secara rutin, (3) signifikan tekanan sistolik kelompok
Pendampingan dan melakukan kegiatan intervensi yang dilakukan kunjungan

36
Dunia Keperawatan, Volume 7, Nomor 1, Maret 2019: 28-40

rumah oleh kader (18). Pendampingan terjadinya hipertensi dan komplikasinya.


yang dilakukan oleh kader kepada Hal tersebut yang dijadikan acuan dalam
keluarga dengan hipertensi menyebabkan pembentukan kader hipertensi sebagai
terjadinya penurunan tekanan sistolik rancangan kota sehat yang mewujudkan
sebesar 10,8 mmHg pada kelompok masyarakat hidup sehat dan mandiri.
intervensi, sedangkan penurunan 5,8 Pendampingan kader dalam kunjungan
mmHg pada kelompok kontrol yang tidak keluarga dengan hipertensi mampu
diberikan intervensi (18). Proses mengurangi beban biaya kesehatan
pendampingan kader dilakukan selama 2 negara. Pada umumnya, pasien dengan
tahun, disertai dengan kunjungan hipertensi akan menghabiskan $1.226
keluarga setiap 3 bulan oleh kader per-tahun untuk melakukan
dengan pendampingan kesehatan oleh perawatannya, namun dengan keefektifan
dokter setiap tahunnya (19). pendampingan kader, pasien akan
Hasil penelitian yang dilakukan menyimpan dananya sebesar itu, karena
oleh Jafar, et al. di Pakistan juga terhindar dari berbagai komplikasi akibat
didukung dengan penelitian yang hipertensi (28). Hal ini yang menjadikan
dilakukan oleh Veronika, et al di rekomendasi bahwa pemberdayaan
Semarang, yaitu pendampingan yang masyarakat melalui kader dapat
dilakukan kader dengan cara pembatasan meningkatkan angka produktifitas
garam pada lansia (14,11). Kader akan masyarakat yang menderita hipertensi.
melakukan kunjungan rumah untuk Beberapa penelitian menunjukkan
mengatur diet rendah garam terhadap pemberdayaan masyarakat dengan
kestabilan tekanan darah lansia (13). melibatkan kader dapat mencegah
Hasil penelitian ini menunjukkan komplikasi penyakit hipertensi. Berbagai
pelaksanaan pendampingan oleh kader komplikasi yang ditimbulkan akibat
dalam pengaturan diet rendah garam penyakit ini terbukti meningkatkan beban
efektif terhadap kestabilan tekanan darah. biaya kesehatan (30). Pembiayaan
Materi pelatihan yang diberikan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
kader meliputi pengetahuan, tanda/gejala Tahun 2015 menunjukkan sebanyak 1,3
dan komplikasi dari hipertensi (28). juta peserta Jaminan Kesehatan Nasional
Kader diberikan kesempatan untuk (JKN) mendapat pelayanan penyakit
latihan langsung ke masyarakat dalam katastropik. Pembiayaan akibat penyakit
mengidentifikasi gejala-gejala hipertensi tersebut menghabiskan biaya sebesar
pada masyarakat. Setelah kader 13,6 triliun rupiah atau 23,9 % dari total
dievaluasi dan memiliki kemampuan pembiayaan JKN (30). Kondisi tersebut
untuk melalukan pendampingan, maka dapat diatasi jika kader sebagai lini
kader akan melakukan tugasnya untuk pertama di masyarakat terlibat dalam
melakukan perawatan pada keluarga pelaksanaan promosi kesehatan. Kader
dengan hipertensi. Hasil dari penelitian dapat memberikan informasi mengenai
ini menunjukkan adanya keefektifan manfaat fasilitas kesehatan pada
peningkatan kemampuan berkomunikasi masyarakat yang ingin melakukan
ketika diberikan pelatihan sebelum pemeriksaan kesehatan minimal enam
pendampingan. Selain itu, adanya kader bulan sekali sesuai dengan Gerakan
dapat meningkatkan konsistensi kader Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang
sebagai tenaga lini pertama sebelum dicanangkan pemerintah Indonesia (26).
dokter dan perawat (29). Beban anggaran kesehatan menjadi stabil
Berbagai penelitian menunjukkan jika orientasi kesehatan berdasarkan
bahwa pemberdayaan masyarakat sebagai paradigma sehat. Rerata konsultasi ke
kader terbukti efektif untuk mencegah tenaga kesehatan di Puskesmas hanya

37
Rizkiyani I & Etty R, Peran Kader Kesehatan dalam ...

menghabiskan IDR 9.000 dan IDR di Indonesia. Faktanya, pelaksanaan


50.000 untuk konsultasi ke praktik pengendalian hipertensi melalui program
kesehatan swasta (20). Kondisi ini relatif pemerintah sudah disosialisasikan pada
terjangkau untuk masyarakat apabila masyarakat. Program yang disusun
menerapkan paradigma sehat. Hal ini pemerintah akan lebih efektif jika
yang seharusnya difokuskan pemerintah dikolaborasikan dengan pemberdayaan
Indonesia untuk mengoptimalkan masyarakat. Pentingnya penelitian
anggaran kesehatan dengan melibatkan selanjutnya untuk mendeskripsikan peran
kader dalam upaya promosi kesehatan. perawat komunitas dalam melakukan
Konsep pemberdayaan kader pembinaan pada kader sebagai bentuk
seharusnya melibatkan kerjasama lintas wewenang dalam pemberdayaan
sektoral untuk menciptakan kolaboratif masyarakat.
yang baik. Kerja sama lintas sektoral ini
dilakukan untuk keberlanjutan program Implikasi
kader dalam hal apresiasi yang diberikan.
Pentingnya dukungan organisasi dalam Optimalisasi fungsi kader erat
pelaksaanaan potensi kader (20). hubungannya dengan kemampuan
Keterlibatan lintas sektoral ini dapat perawat komunitas dalam melaksanakan
memudahkan penyelenggaraan kader di asuhan keperawatan komunitas. Strategi
wilayah perkotaan Indonesia. intervensi yang dilakukan berupa
pelaksanaan edukasi kepada kader
Kesimpulan dan Rekomendasi sebagai bentuk pemberdayaan
masyarakat. Hal ini dilakukan agar kader
Keterlibatan kader menjadi salah mendapatkan informasi yang benar dan
satu inovasi yang membantu tenaga relevan terkait promosi pencegahan
kesehatan untuk mencegah komplikasi komplikasi hipertensi. Keterbatasan yang
hipertensi pada masyarakat. Bentuk dirasakan kader menjadi bentuk evaluasi
kegiatan yang dilakukan pada kader oleh tenaga kesehatan untuk memberikan
berupa tindakan promotif sebagai upaya pelatihan yang maksimal. Oleh karena
perawatan keluarga pada penderita itu, diharapkan perawat komunitas
hipertensi. Hal ini dapat mencegah memiliki kemampuan yang baik dalam
terjadinya komplikasi pada penderita memberikan pelatihan dan pemberdayaan
hipertensi yang berisiko mengurangi kader.
tingkat produktifitas. Dampak yang
dirasakan dalam pelaksanaan kota sehat KEPUSTAKAAN
ini, yaitu mengurangi beban biaya 1. Kementerian Kesehatan,
kesehatan akibat faktor risiko dari Kementerian Dalam Negeri.
penyakit hipertensi. Kondisi ini dapat Peraturan Bersama Menteri Dalam
menjadikan sebuah negara dengan kota Negeri dan Menteri Kesehatan
yang masyarakatnya memiliki tentang Penyelenggaraan
kemandirian dan berbudaya sehat. Kabupaten/Kota Sehat. 2005;443–
Perawat sebagai tenaga kesehatan 72.
memiliki wewenang untuk mendampingi
2. Nyata W, Kementerian Kesehatan
dan mengawasi keterlibatan kader dalam
Republik Indonesia, Unicef,
upaya promosi pencegahan komplikasi
Kementerian Kesehatan, Authorized
hipertensi pada masyarakat.
PD. Indonesia ’ s Intergovernmental
Penelitian ini memiliki keterbatasan
Transfer (Response on Future
dengan kurangnya data terkait penelitian
Demographic and Urbanization
peran kader dalam pencegahan hipertensi
Shifts). Pus Promosi Kesehat

38
Dunia Keperawatan, Volume 7, Nomor 1, Maret 2019: 28-40

Kementeri Kesehat Republik 12. Kementerian Kesehatan RI, Subuh


Indones. 2011;(68455):254. M, Kementerian Kesehatan RI,
3. Bloom DE, Canning D, Fink G, Sekretariat Jenderal Kementerian
Finlay JE. Fertility, female labor Kesehatan RI, Trihono Health Policy
force participation, and the Unit (HPU) Kemkes, Subuh M, et al.
demographic dividend. J Econ Pedoman Umum Program Indonesia
Growth. 2009; Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
In: Program Indonesia Sehat dengan
4. Kemenkes RI. Profil Penyakit Tidak Pendekatan Keluarga Sehat. 2016.
Menular 2016. 2016. 1-2 p.
13. Veronika Nofita , Nuraeni Asti SM.
5. Pusat Data dan Informasi Kemenkes Efektivitas pelaksanaan
RI. Penyakit TIdak Menular. Buletin pendampingan oleh kader dalam
Jendela Data dan Informasi pengaturan diet rendah garam
Kesehatan. 2012. terhadap kestabilan tekanan darah
6. Kementrian Kesehatan. Profil Data lansia dengan hipertensi di kelurahan
Kesehatan Indonesia Tahun 2016 purwoyoso semarang. J Ilmu
[Internet]. Jakarta: Kementerian Keperawatan dan Kebidanan.
Kesehatan RI. 2017. 507 p. 2017;III(1):46–53.
7. Badan Penelitian dan Pengembangan 14. Neupane D, McLachlan CS, Mishra
Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar SR, Kallestrup P. Identifying Female
(RISKESDAS) 2007. Lap Nas 2007. Community Health Volunteers’
2008;1–384. Understanding and Motivations
About Blood Pressure Control: A
8. Kementerian Kesehatan RI. Hasil
Prerequisite for Developing
Utama Riskesdas Tahun 2018. 2018.
Community-Based Interventions for
9. Kemenkes. Menkes: Kesehatan Hypertension in Nepal. Glob Heart.
Harus Dijaga melalui Gaya Hidup 2017;
Sehat dan Ikut JKN.
15. Departemen Kesehatan. Pedoman
Http://WwwDepkesGoId [Internet].
Penyelenggaran Upaya Keperawatan
2016;10–2. Available from:
Kesehatan Masyarakat di Puskesmas.
http://www.depkes.go.id/article/print
Jakarta; 2006.
/16111400001/menkes-kesehatan-
harus-dijaga-melalui-gaya-hidup- 16. Suparto TA, Sunjaya DK, Susanti
sehat-dan-ikut-jkn-.html RD. Masalah-Masalah Program
Posbindu Di Desa Dayeuhkolot,
10. World Health Organization. Global
Kabupaten Bandung, Jawa Barat. J
status report on noncommunicable
Pendidik Keperawatan Indones.
diseases 2014: attaining the nine
2015;1(1).
global noncommunicable diseases
targets; a shared responsibility. 17. Allen JK, Dennison Himmelfarb CR,
WHO Press, World Health Szanton SL, Frick KD. Cost-
Organization. 2014. effectiveness of nurse
practitioner/community health
11. Soedirham O, Kesehatan F,
worker care to reduce cardiovascular
Universitas M, Surabaya A. Kota
health disparities. J Cardiovasc Nurs.
Sehat sebagai Bentuk Sustainable
2014;29(4):308–14.
Communities Best Practice Healthy
City as Sustainable Communities 18. Jafar TH, Hatcher J, Poulter N, Islam
Best Practice Form. J Kesehat Masy M, Hashmi S, Qadri Z, et al.
Nas. 2012;7:51–5. Community-based interventions to

39
Rizkiyani I & Etty R, Peran Kader Kesehatan dalam ...

promote blood pressure control in a 25. Thota AB. Team-based care to


developing country: A cluster improve blood pressure control:
randomized trial. Ann Intern Med. Recommendation of the community
2009;151(9):593–601. preventive services task force. Am J
19. Khetan AK, Purushothaman R, Prev Med [Internet].
Chami T, Hejjaji V, Madan Mohan 2014;47(1):100–2. Available from:
SK, Josephson RA, et al. The http://dx.doi.org/10.1016/j.amepre.2
Effectiveness of Community Health 014.03.003
Workers for CVD Prevention in 26. Kementerian Kesehatan. Buku
LMIC. Vol. 12, Global Heart. 2017. Panduan Gerakan Masyarakat Hidup
p. 233–243.e6. Sehat (Germas). Jakarta; 2015.
20. Rahmawati R, Bajorek B. A 27. Neupane D, Mclachlan CS, Gautam
community health worker-based R, Mishra SR, Thorlund M, Schlütter
program for elderly people with M, et al. Literacy and motivation for
hypertension in Indonesia: A the prevention and control of
qualitative study, 2013. Prev Chronic hypertension among female
Dis. 2015;12(10). community health volunteers: A
21. Presiden Republik Indonesia. qualitative study from Nepal. Glob
Undang-undang Republik Indonesia Health Action. 2015;
tentang Keperawatan. 2014. 28. Khetan
22. Cooper J, Zimmerman W. The effect aditya.khetan@uhhospitals.org A,
of a faith community nurse network Patel T, Hejjaji V, Barbhaya D,
and public health collaboration on Mohan SKM, Josephson R, et al.
hypertension prevention and control. Role development of community
Public Health Nurs. 2017;34(5):444– health workers for cardiovascular
53. disease prevention in India. Eval
Progr Plan [Internet].
23. Policicchio JM, Dontje K. Diabetes 2018;67(January):177–83.
training for community health
workers on an American Indian 29. Willis-Shattuck M, Bidwell P,
reservation. Public Health Nurs. Thomas S, Wyness L, Blaauw D,
2018;35(1):40–7. Ditlopo P. Motivation and retention
of health workers in developing
24. Denman CA, Bell ML, Cornejo E, de countries: A systematic review.
Zapien JG, Carvajal S, Rosales C. BMC Health Serv Res. 2008;8.
Changes in health behaviors and
self-rated health of participants in 30. Rusady MA. Peranan BPJS
Meta Salud: a primary prevention Kesehatan Dalam Peningkatan
intervention. Glob Heart. Pelayanan Kesehatan. 2017;
2015;10(1):55–61.

40

Anda mungkin juga menyukai