Anda di halaman 1dari 4

KEPERAWATAN MEDIS BEDAH

PENUGASAN SKENARIO KASUS LEUKIMIA

Disusun oleh :
1. Khoirotun Maulida NIM 151911913014
2. Nissa'ul Mahfudzoh NIM 151911913030
3. Rifdah Jauza 'Salsabiil A'isy NIM 151911913107
4. Shinta Nabilah Syafa NIM 151911913119

D3 KEPERAWATAN GRESIK
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2020-2021
Kasus 2

Laki-laki 66 tahun, Pak Albert pensiunan dan sopir bus sekolah. Dia tinggal bersama istri
selama 45 tahun. Ia memiliki riwayat diabetes tipe II, terkontrol dan anemia serta riwayat
merokok. Pasien datang dengan tanda dan gejala yang sesuai dengan kelemahan otot
proksimal. Pasien menunjukkan sensasi berkurang pada ekstremitas bawah bilateral. Pasien
datang dengan gejala kelelahan yang meningkat, sakit kepala, dan suara napas yang muncul
seiring dengan kemungkinan infeksi. Ia mengkhawatirkan kondisi dan masalah keuangannya.
Pengukuran hasil 5 Time Sit-to-Stand pasien menunjukkan penurunan kemampuan untuk
melakukan ADL karena kelelahan. Selain itu, laporan diri pasien menunjukkan keterbatasan
karena daya tahan yang terbatas. Karena faktor risiko pasien diabetes dengan limpa
membesar saat palpasi dan nyeri tekan.

• Tanda-tanda vital:

• Tekanan Darah 110/75 mmHg

• Denyut Jantung 64bpm

• Kecepatan Pernapasan 18bpm (saat istirahat)

• Suhu 99,4 ° F

• Petechaie dan memar pada pasien Rt tungkai bawah dan pergelangan kaki, juga bercak
minor pada sisa anggota tubuh (contoh pada gambar di bawah)

1. Apa pendapat Anda tentang diagnosis medis dan diagnosis keperawatan Ny. Albert
berdasarkan presentasi dan tanda dan gejala?
Jawaban:

Diagnosis medis: Leukemia


Diagnosis keperawatan:
D.0130 Hipertermia yang terkait dengan proses penyakit dikaitkan dengan suhu tubuh
di atas nilai normal.
D.0056 Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan kelemahan dikaitkan dengan
penurunan kemampuan untuk melakukan ADL karena kelelahan.
D.0142 Resiko infeksi berhubungan dengan kronis.
2. Sebagai perawat, bagaimana sebaiknya memberikan manajemen keperawatan dengan
pendekatan holistik
Nyonya Albert.
Jawaban:
Dari sudut pandang pasien, antecenden dari layanan keperawatan holistik meliputi:
1) kebutuhan,
2) kebutuhan akan hubungan,
3) komunikasi,
4) kondisi sakit,
5) ketidakharmonisan,
6) kebutuhan akan lingkungan yang peduli,
7) otonomi, dan
8) kebutuhan untuk memberdayakan diri.
Sedangkan anteseden perawat meliputi:
1) menilai kebutuhan pasien,
2) kebutuhan akan hubungan,
3) komunikasi,
4) intuisi,
5) pengetahuan,
6) pembelaan,
7) akuntabilitas, dan lingkungan yang kondusif untuk perawatan / layanan.
Untuk menerapkan standar praktik keperawatan holistik diperlukan sebagai berikut:
1) mengetahui kapasitas individu dalam proses pemujaan diri dan pentingnya
mendukung perkembangan alami setiap individu;
2) dukung,
berbagi keahlian dan kompetensi dalam praktik keperawatan holistik yang
digunakan dalam berbagai pengaturan klinis dan masyarakat;
3) berpartisipasi dalam perawatan yang berpusat pada individu dengan menjadi
mitra, pelatih, dan mentor oleh
secara aktif mendengarkan dan mendukung dalam mencapai tujuan individu;
4) berfokus pada strategi untuk menciptakan kohesi yang harmonis dan
penyembuhan dalam profesi keperawatan;
5) berkomunikasi dengan praktisi kesehatan tradisional tentang rujukan yang tepat
ke praktisi holistik jika diperlukan;
6) berinteraksi dengan organisasi profesi dalam mengembangkan kepemimpinan
terkait
hingga pengetahuan dan praktik keperawatan holistik serta kesadaran terkait
dengan perkembangan isu-isu kesehatan holistik di tingkat lokal, regional, dan
nasional.

Sumber:
https://www.auanet.org/documents/education/NMSC-BPH-2.pdf (diakses pada 05 Desember
2020)

Mundakir., Wulandari, Y., & Mukarromah, N. (2016). Pendekatan Model Asuhan


Keperawatan Holistik Sebagai Upaya Peningkatan Kepuasan Dan Keselamatan Pasien
Di Rumah Sakit. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 1 (2)

Anda mungkin juga menyukai