02aguskerusakanpadaperkerasanaspal 090814161901 Phpapp01
02aguskerusakanpadaperkerasanaspal 090814161901 Phpapp01
ASPAL
Fatigue (alligator) cracking (retak kelelahan/retak buaya)
Bleeding (keluar aspal dari permukaan jalan)
Block Cracking (retak blok)
Corrugattion and shoving (ketidak rataan dan tersungkur)
Depression (melendut)
Joint reflection cracking (retak refleksi sambungan)
Lane/shoulder drop-of (penurunan lajur/bahu)
Longitudinal cracking (retak memanjang)
Patching(tambalan)
Polished aggregate (agregat melicin)
Potholes (berlobang)
Ravelling (tergerus)
Rutting (beralur)
Slippage cracking (retak mengeser)
Stripping RACHMAT AGUS 1
Transverse (thermal) cracking (retak termal melintang)
FATIGUE (ALLIGATOR) CRACKING
Descripsi : serangkaian retak yg saling bersambung, yg
disebabkan rusak kelelahan pada permukaan hot mix akibat lalu
lintas berulang. Pada perkerasan tipis retak dimulai dari dasar,
dimana tensile stress cukup besar lalu menjalar kepermukaan
dalam bentuk satu atau lebih retak memanjang. Ini merupakan
retak yg umum atau “klasik”atau disebut “bottom –up”. Pada
perkerasan yg cukup tebal retak biasanya dimulai dari atas pada
lokasi tensile tress yg tinggi yg dihasilkan dari interaksi ban dan
asphalt binder aging (to-down cracking). Setalah beban berulang
retak memanjang akan saling tersambung membentuk bersudut
banyak dan terbentuk seperti kulit buaya.
Masalah yg timbul : indikasi kerusakan struktural, retak dapat
dimasuki air, roughness, dapat berlanjut menjadi rusak berlobang.
Penyebab yg mungkin : tidak cukup menanggung struktur, yg
dapat disebabkan hal-hal berikut ;a) menurunnya karakteristik
menanggung beban, pada RACHMAT AGUS
base, subbase akibat drainese yg buruk2
FATIGUE (ALLIGATOR) CRACKING
b) Stripping pada dasar hot mix, bagian yg tripping
berkontribusi melemahkan kekuatan perkerasan akibatnya
efektif tebal perkerasan berkurang.
c) Meningkatnya beban (ump beban berlebih dibanding dgn
disain)
d) Tidak memadainya disain struktur perkerasan
Pelaksanaan yg tidak bail umpamanya pemadatan yg tidak
tercapai sesuai ketentuan.
Perbaikan: kerusakan harus diteliti untuk menentukan akar
penyebab termasuk test pit atau coring untuk mengetahui
adanya air dibawah perkerasan, perbaikan umumnya dgn
dua kategori, a)rusak setempat menunjukan subgrade yg
lemah, ganti dgn pengalian dan perbaiki drainasenya, lalu di
tambal dgn material baru b) retak yg luas menunjukan
RACHMAT AGUS 3
FATIGUE CRACKING
RACHMAT AGUS 4
RACHMAT AGUS 5
FATIGUE CRACKING DI SISI
LAJUR
RACHMAT AGUS 6
BLEEDING
Deskripsi : suatu film asapal pada permukaan perkerasan,
yg biasanya terlihat licin dan seperti kaca yg seterusnya
dapat lengket pada roda kendaraan.
Masalah: hilangnya skid resistance terutama saat hujan.
Penyebab yg mungkin: bleeding terjadi bila ruang antar
agregat diisi seluruhnya oleh aspal terutama saat cuaca
panas yg mengembang kepermukaan perkerasan. Karena
saat cuaca dingin asapal tidak bisa masuk lagi pada
perkerasan maka aspal akan terakumulasi pada permukaan
perkerasan, hal ini terjadi akibat kombinasi ; a) kelebihan
asapal pada campuran bisa dari salah mix disain atau saat
produksinya b) kelebihan takaran pada penyemprotan chip
seal c) rendahnya kadar pori pada campura.
Perbaikan : perbaikan dibawah ini hanya memperkecil aspal
dipermukaan tetapi tidak memperbaiki masalah penyebab
bleding, a) bleeding terbatas
RACHMATgunakan
AGUS pasir kasar untuk 7
blot up kelebihan aspal b) bleeding yg luas buang dgn
BLEEDING PADA BURTU
RACHMAT AGUS 8
BLEEDING PADA JEJAK RODA
RACHMAT AGUS 9
HOTMIX KEBANYAKAN ASPAL
RACHMAT AGUS 10
Block Cracking
RACHMAT AGUS 12
CORUGATION DAN SHOVING
(RENJUL DAN TERDORONG)
Deskripsi : suatu pergerakan plastis biasanya keriting atau
terdorong melintang permukaan perkerasan,kerusakan
biasanya melintang arah lalu lintas,yg biasa terjadi
dipersimpangan
Masalah : raoughness
Kemungkinan penyebab : biasanya disebabkan gerakan lalu
lintas (bergerak dan behenti) dikombinasi dgn low stiffness
HMA, disebabkan campuran terkontaminasi, disain
campuran yg salah, produksi yg salah atau penguapan
penggunaan aspal emulsi yg terhambat, kadar air yg
berlebihan di subgrade.
Perbaikan: kerusakan yg parah harus dicari akar
penyebabnya, trategi perbaiakan antara lain dgn, a) rusak
yg terbatas buang yg rusak dan
RACHMAT ditambal b) rusak meluas13
AGUS
RENJUL
RACHMAT AGUS 14
SHOVING MELIPAT
RACHMAT AGUS 15
DEPRESSION (MELENDUT)
Deskripsi; daerah setempat perkerasan yg lebih rendah
dari elevasi yg sesungguhnya, lendutan ini umumnya terjadi
setelah hujan dan air masuk ke tepi perkerasan.
Masalah yg timbul : roughness, lendutan yg diisi oleh air
dapat menyebabkan vehicle hydroplaning.
Kemungkinan penyebab: settlement subgrade akibat
pemadatan yg tidak cukup, atau ada bagian subgrade yg
lemah.
Perbaikan: harus diteliti akar masalah penyebabnya apakah
akibat subgrade yg turun atau sebab lainnya, daerah yg
turun dibongkar dan diganti dgn materail yg baik, lalu
tutup dgn tambalan.
RACHMAT AGUS 16
DEPRESI SISI KIRI DAN BAHU
RACHMAT AGUS 17
JOINT REFLECTION CRACKING
Deskripsi : retak ini terjadi pada overlay diatas
perkerasan kaku, retak terjadi tepai ditas sambungan
perkerasan kaku,
Masalah yg timbul: memungkinkan air masuk perkerasan,
roughness.
Kemungkinan Penyebab: pergerakan plat beton dibawah
perkerasan hot mix karena thermal atau perubahan kadar
air, biasanya tidak disebabkan oleh beban lalu lintas,
namun demikian lalu lintas dapat memperparah lerusakan.
Perbaikan: strategi tergantung pada keparahan retaknya,
untuk retak tidak parah (<1/2 inci lebar retak), retak
disealing untuk mencegah masuknya air dan ravelling pada
sisi retak, retak parah (>1/2 inci lebar retak dam
retaknya banyak) bongkar retak
RACHMAT dan diganti dgn overlay 18
AGUS
JOINT REFLECTION CRACKING
RACHMAT AGUS 19
RETAK PADA JALAN ARTERI
RACHMAT AGUS 20
CLOSE-UP RETAK PADA JOINT
RACHMAT AGUS 21
LONGITUDINAL CRACKING
Deskripsi: retak yg paralel terhadap as jalan atau arah
penghamparan, biasanya jenis fatigue cracking.
Masalah yg timbul: bisa kemasukan air, roughness, indikasi
akan terjadi retak buaya dan kerusakan struktur.
Penyebab yg mungkin: pelaksanaan sambungan yg jelek atau
salah lokasinya,sambungan merupakan daerah perkerasan
yg kurang padat, oleh sebab itu harus dibuat diluar jejak
roda sehingga beban berkurang, b) refektif retak dari
lapisan dibawahnya c) fatigue hot mix yg dapat berlanjut
menjadi retak buaya d) top-down cracking.
Perbaikan : strategi tergantung tingkat kerusakan, a)rusak
ringan dgn lebar retak <1/2 inci seal retak untuk
menghindari masuk air dan terjadinya raveling pada sisi
retak, b) resak berat dgn lebar
RACHMAT retak >1/2 inci bongkar 22
AGUS
RETAK MEMANJANG
RACHMAT AGUS 23
RETAK MEMANJANG YG BISA
BERLANJUT JADI RETAK FATIGUE
RACHMAT AGUS 24
RETAK MEMANJANG KARENA
SAMBUNGAN YG JELEK
RACHMAT AGUS 25
PATCHING (TAMBALAN)
Deskripsi : DAERAH PERKERASAN YG TELAH DIGANTI DGN
MATERIAL BARU UNTUK MEMPERBAIKI PERKARASAN LAMA
Masalah : roughness
Kemungkinan penyebab : kerusakan perkerasan setempat yg
dibuang dan ditambal, pemotongan utilitas
Perbaikan : tambalan sendiri merupakan tindakan
perbaikan, Cuma perbaiakan sendiri harus mengingat ia
sebagai struktural atau non struktural
RACHMAT AGUS 26
Patching pada kerusakan setempat
RACHMAT AGUS 27
TAMBALAN UTILITAS
RACHMAT AGUS 28
POLISHED AGGREGATE
Deskripsi : daerah pada perkerasan dimana bagian agregat
bagian permukaan perkerasan beraspal sangat sedikit atau
tidak ada sama sekali butiran agregat yang bersudut
Masalah yang timbul : menurunnya skid resistance
Penyebab yang mungkin : pengerusan lalu lintas yg
berulang,umumnya akibat perkerasan menua yg
menyebabkan butiran bersudut menjadi licin, hal ini terjadi
dgn cepat apabila agregat rentan terhadap abrasi atau
terkena studded tire wear yang berlebihan.
Perbaikan : berikan lapisan skid resistance seperti slurry
seal atau BST atau overlay
RACHMAT AGUS 29
SMA PADA TEST TRACK
RACHMAT AGUS 30
POTHOLES (BERLOBANG)
Deskripsi : penurunan berbentuk cekungan dari permukaan
perkerasan sampai seluruh lapisan hotmix sampai ke base
coursenya,umumnya mempunyai sisi yg tajam dan vertikal
dekat sisi dari lobang, lobang biasa terjadi pada jalan yg
mempunyai hotmix yg tipis 25 sampai 50 mm dan jarang
terjadi pada jalan hot mix yg tebal 100 mm.
Masalah yg timbul: roughness, infiltrasi air pada
perkerasan
Penyebab yg mungkin: umumnya ,lobang merupakan hasil
dari retak buaya, lalu berlanjut akibat lalu lintas
terlepasnya bagian retak menjadi lobang.
Perbaikan: dengan penambalan.
RACHMAT AGUS 31
LOBANG AKIBAT FATIGUE
CRACKING
RACHMAT AGUS 32
PERKEMBANGAN RETAK
RACHMAT AGUS 33
RAVELING ( PELEPASAN BUTIR)
Deskripsi: kerusakan yg berlanjut pada lapisan hot mix dari
permukaan berlanjut ke bawahnya sebagai akibat terlepasnya
butiran agregat.
Masalah yg timbul :terlepasnya dubu pada perkerasan, roughness,
air yg terkumpul pada bagian yg reveling bisa menyebabkan
hydroplaning, dan hilangnya skid resistance.
Kemungkinan Penyebab: hilangnya ikatan butiran agregate dan
aspal sebagai akibat,a) debu menyelimuti butiran agregat sehingga
aspal melekat pada debu bukan pada agregat b) segregasi
agregat, apabila butiran halus hilang dari matrik agregat, lalu
aspal hanya mampu merekat pada agregat kasar yg relatif
mempunyai titik kontak yang terbatas c) tidak cukup pemadatan
saat pelaksanaan, kepadatan yg tinggi diperlukan untuk membuat
kohesi dalam hotmix, Pelepasan mekanis oleh jenis lalu lintas
tertentu.
Perbaikan: perkerasan yg reveling harus diteliti akar penyebab
RACHMAT AGUS 34
kerusakan, umumnya dibagi dua kategori rusak yg kecil dibuang
RAVELLING AKIBAT KEPADATAN
KURANG
RACHMAT AGUS 35
RAVELING DARI SEGREGASI
RACHMAT AGUS 36
RUTTING (BERALUR)
Deskripsi: depresi permukaan perkerasan pada jejak roda, terjadi
jembulan sepanjang sisi yang beralur tersebut, alur akan nampak
setelah turun hujan dan terisi air, ada dua jenis rutting yaitu
rutting campuran dan rutting subgrade. Ritting campuran terjadi
bila subgrade belum rutting, tetapi terjadi deprise permukaan
pada jejak roda sebagai akibat masalah pemadatan/ disain
campuran. Subgrade rutting terjadi bila menunjukan subgrade
depresi akibat beban, dalam hal ini perkerasan settle pada
subgrade yg diikuti oleh depresi permukaan pada jejak roda.
Masalah yg timbul: alur yg terisi air akan menyebabkan vechile
hydroplaning, dapat berbahaya karena akan menarik kendaraan
tetap berada pada lajur alur.
Penyebab yg mungkin: deformasi permanen pada suatu lapisan
perkerasan atau subgrade biasanya disebabkan konsolidasi atau
pergerakan lateral material akibat beban lalu lintas, penyebab
khususnya adalah: a) kurang pemadatan lapisan hot mix saat
RACHMAT AGUS 37
pelaksanaan, bila kepadatan awalnya belum cukup, perkerasan
RUTTING (BERALUR)
b) Subgrade rutting akibat tidak memadainya struktur
perkerasan, c) tidak memadainya perencanaan campuran
umpamanya akibat terlalu tingginya kadar aspal,
kebanyakan material filler, tidak memadainya jumlah
butiran agregat yang bersudut. Rutting yg diakibatkan
studded tire wear menunjukan masalah yang sama seperti
rutting yang dibicarakan diatas, tetapi hal ini akibat
macanical dislodfing (pengeluaran mekanis) akibat
pemakaian bukan deformasi perkerasan.
Perbaikan : rutting yg berat harus diteliti akar
penyebabnya apakah kurang pemadatan, subgrade rutting,
disain campuran salah atau studded tire wear, ratung yg
kecil < 1/3 inci (7 mm) dalamnya biasanya dibiarkan saja,
sedangkan yg berat harus diratakan
RACHMAT AGUS dan dioverlay. 38
RUTTING AKIBAT CAMPURAN
RACHMAT AGUS 39
RUTTING AKIBAT STABILITAS
RENDAH
RACHMAT AGUS 40
SLIPPAGE CRACKING (RETAK
BERGESER)
Deskripsi : retak bentuk bulan sabit atau setengah
lingkaran umumnya mempunyai dua titik akhir sesuai arah
lalu lintas.
Masalah yg timbul :bisa kemasukan air, dan roughness.
Penyebab yg mungkin : pengereman atau belokan roda
kendaran yg menyebabkan permukaan perkerasan slip dan
berubah posisi, terjadinya slip dan deformasi disebabkan
rendahnya kekuatan permukaan campuran atau ikatan yg
lemah antara permukan hot mix dengan lapisan dibawahnya
pad suatu susunan struktur perkerasan.
Perbaikan :bongkar dan ganti bagian daerah yg rusak
tersebut.
RACHMAT AGUS 41
RETAK SLIP
RACHMAT AGUS 42
Stripping
Deskripsi :hilangnya ikatan antara agregat dan aspal
pengikat yg umunya dimulai pada dasar hotmix dan
berlanjut kearah atas, apabila stripping mulai dari
permukaan dan berlanjut ke bawah hal ini dinamakan
ravelling.
Masalah yg timbul :menurunnya daya dukung struktural,
rutting, shoving/corugation, ravelling atau craking alligator
atau longitudinal.
Penyebab yg mungkin:bottom-up stripping susah dikenali
karena merupakan manifestasi pada permukaan perkerasan
itu sendiri akibat bentuk distres yg lainnya termasuk
rutting, shoving/corugation, ravelling, atau cracking,
biasanya perlu dilakukan coring untuk menentukan secara
jelas akibat kerusakan tersebut hal ini terjadi akibat a)
sifat kimia permukaan agregat yg jelek b) air pada
campuran hot mix menyebabkan kerusakan akibat air c)
RACHMAT AGUS 43
overlay diatas lapisan existing open graded menurut
Stripping
Perbaikan : stripping pada perkerasan harus diteliti akar
masalah penyebabnya umpamanya bagai mana air bisa
masuk perkerasan, umumnya perkerasan yang rusak
dibongkar dan diganti setelah dilakukan pernbaikan masalah
drainase bawah permukaan (subsurface drainage)
RACHMAT AGUS 44
STRIPPING PADA DASAR CORE
RACHMAT AGUS 45
RACHMAT AGUS 46
Stripping pada dasar cor
RACHMAT AGUS 47
TRANSVERSE (THERMAL)
CRACKING
Deskripsi : retak pada perkerasan arah melintang sumbu
jalan atau arah pengaspalan, biasanya merupakan jenis
retak thermal
Masalah yg timbul : memungkinkan infiltrasi aiar,
roughness
Kemungkinan penyebab :a) shringkage pada permukaan
campuran akibat temperatur rendah atau penuaan aspal b)
reflective crack akibat retak dibawah lapisan permukaan c)
top-down cracking
Perbaikan : strategi tergantung tingkat kerusakan dan
berlanjutnya retak, a) retak ringan lebar (<1/2 inci dan
tidak meluas), sealing retak untuk mencegah masuknya air
ke subgrade melelui retak dan terjadinya raveling pada sisi
retak b) retak berat lebar (>1/2
RACHMAT AGUSinci dan meluas) bongkar
48
RACHMAT AGUS 49
RACHMAT AGUS 50
RACHMAT AGUS 51
WATER BLEEDING/ PUMPING
Deskripsi : Hal ini terjadi apabila air merembes keluar
joint atau retak atau melalui lapisan hotmix yg sangat
porus, pumping terjadi apabila air dan materail halus ikut
keluar dari bawah lapisan pekerasan melalui retak akibat
pengaruh beban lalu lintas
Masalah yang timbul : menurunnya skid reistance, suatu
indikasi tingginya porositas perkerasan (water bleeding),
menurunnya daya dukung struktural (pumping).
Penyebab yg mungkin:a) perkerasan yg porus akibat kurang
pemadatan sewaktu pelaksanaan atau perencanaan
campuran yg salah b) tingginya muka air tanah c) drainase
yg jelek
Perbaikan :Water bleeding atau pumping harus diteliti akar
penyebabnya apabila masalah
RACHMATdisebabkan
AGUS muka air tanah 52yg
RACHMAT AGUS 53
RACHMAT AGUS 54
RACHMAT AGUS 55
RACHMAT AGUS 56