Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS PERANCANGAN KERJA

Disusun :

Kharisma Ika Pratiwi (191331014)

PROGRAM STUDI D3 MANAJEMEN INDUSTRI

STT WASTUKANCANA PURWAKARTA

2021
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayat-nya, penulis dapat
menyelesaikan laporan kegiatan analisis perancangan kerja .

Penulis menyadari bawa laporan kegiatan ini masi jauh dari kata sempurna. oleh karena-nya,
diharapkan saran dan kritik yang membangun agar penulis menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.

Semoga laporan kegiatan ini menambah wawasan dan memberi manfaat bagi pembaca.

Purwakarta, 08 Juli 2021

Penulis
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN ...............................................................................................................

1.1 LANDASAN TEORI .........................................................................................................


1.2 TUJUAN PRAKTIKUM....................................................................................................

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................

BAB 3 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA............................................................

3.1 PINBOARS..........................................................................................................................

3.2 STECKER...........................................................................................................................

BAB 4 ANALISA.............................................................................................................................

4.1 ANALISA PEMASANGAN PINBOARD........................................................................

4.2 ANALISA PERAKITAN STECKER...............................................................................

BAB 5 PENUTUP............................................................................................................................

5.1 KESIMPULAN...................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

Landasan Teori

Menganalisis suatu sistem kerja yaitu artinya kita menacatat semua laporan dan memeriksa
tentang cara-cara yang sudah diterapkan atau adanya usulan dalam pelaksanaan pekerjaan,sebagai acuan
untuk mengembangkan dan menerapkan cara kerja yang lebih mudah. Analisa sistem kerja ini sangat
diperlukan karena dari rancangan sistem kerja bisa digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan.
Kreatifitas sangat ini sangat diperlukan karna memungkinkan ditemukannya banyak alternative rancangan
sistem kerja, dalam hal ini maka dipilih suatu rancangan sistem kerja yang terbaik, yaitu yang
memberikan efektifitas dan efisiensi yang tinggi dengan diukur waktu yang dihabiskan. Tenaga yang
dihabiskan, tenaga yang dipakai serta akibat psikologi dan sosiologis yang ditimbulkan harus seminim
mungkin, jika terlalu banyak alternatif maka harus diperiksa satu persatu untuk memilih mana yang bisa
digunakan dengan sistem yang terbaik, tentunya hal ini akan membuat membuang-buang waktu dan
tenaga yang peruma oleh sebab itu dalam memilih alternatif kita harus berpedoman pada prinsip prinsip
pengaturan kerja , yang dapat dipelajari melalui ilmu ergonomi, studi gerakan dan ekonomi gerakan.
Beberapa hal tersebut dapat didekati dengan cara :
 Memperbaiki gerakan kerja
 Memperbaiki tata ruang dan tempat kerja
 Memperbaiki daya guna manusia dan melakukan pengurangan kegiatan yang tidak diperlukan
 Memperbaiki alternatif pemakaian, mesin atau tenaga manusia

Untuk memperoleh suatu ranangan sistem kerja yang baik, maka beberapa hal berikut harus di
perhatikan ,yaitu seperti :

1. Penelitian kerja harus dilaksanakan oleh orang yang berpengalaman yang memiliki latar belakang
pengetahuan/pelatihan tentang penelitian kerja yang cukup.
2. Penelitian kerja harus mempunyai tujuan tertentu yaitu berusaha semaksimal mungkin
meningkatkan efisiensi kerja .
3. Hasil-hasil penelitian kerja haruslah diketahui dan disetujui baik dari pihak manajemen maupun
anggota yang diamati performance kerjanya.
A. Pengujian Keseragaman Data
Pengujian keseragaman data dapat dilakukan dengan menggunakan peta kontrol, dalam hal
ini peta kontrol yang digunakan adalah peta kontrol x ( x chart ).
Untuk membuat peta kontrol x harus mengikuti prosedur sebagai berikut :
1. Susun data sesuai dengan yang diperoleh dari pengamatan.
2. Susun data berdasarkan sub grup-sub grup ( setiap grup berisikan minimal 4 data)
3. Hitung nilai rata-rata dari setiap sub grup ( 􀀀 )
4. Hitung nilai rata-rata dari keseluruhan data ( 􀀀)
5. Hitung standart deviasi ( 􀀀 )
6. Tentukan kontrol atas ( UCL ) dan batas bawah ( LCL )
7. Cek apakah nilai rata-rata dari setiap sub grup berada dalam batas kontrol atas atau bawah
8. Apabila terdapat nilai rata-rata yang berada diluar batas kontrol maka keseluruhan data dari
sub grup tersebut harus dibuang
9. Kembali ke langkah nomor 2 dan seterusnya sampai diperoleh suatu kondisi yang seragam
yaitu kondisi dimana keseluruhan nilai rata-rata sub grup berada didalam batas kontrol.
B. Pengujian Kecukupan Data
Apabila semua semua nilai rata-rata sub grup berada dalam batas kontrol maka
semua harga yang ada dapat digunakan untuk menghitung banyaknya pengukuran yang
diperlukan. Untuk menghitung banyaknya pengukuran yang diperlukan rumus sebagai
berikut :

Keterangan :
’ = Jumlah pengukuran yang harus dilakukan
N = Jumlah pengukuran yang telah dilakukan
Xi = Data waktu pengukuran
Jumlah data dikatakan cukup apabila N>N’, apabila N
Maka diperlukan pengukuran lagi.
C. Penentuan Waktu Suklus
Waktu rata-rata diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

D. Penentuan Performance Rating


Performance rating atau faktor penyesuaian ( p ) merupakan faktor yang perlu
dipertimbangkan apabila pengukur berpendapat dapat bahwa operator bekerja secara tidak
normal, maka dari itu data pengukuran perlu dinormalkan lebih dahulu untuk memperoleh
waktu siklus rata-rata yang wajar. Untuk operator yang bekerja secara wajar diberikan
harga p sama dengan 1, sedangkan untuk operator yang bekerja diatas kewajaran artinya
dipercepat, untuk menormalkan diberikan harga p>1, dan untuk operator yang bekerja
dibawah kewajaran yaitu yang bekerja secara lambat untuk menormalkannya diberikan
harga p<1.
E. Penentuan Waktu Normal
Waktu normal bisa diperoleh dengan mengalikan waktu rata-rata dan faktor
penyesuaian, secara matematis adalah sebagai berikut :
Wn = Ws x P
F. Penentuan Kelonggaran
Kelonggaran ( L ) yang diberikan disini adalah untuk kebutuhan pribadi (personal
need), menghilangkan kelelahan (Fatique Allowance) dan hambatan-hambatan yang tidak
dapat dihindari (Unavoidable Delay). Ketika unsur kelonggaran tersebut diatas merupakan
faktor yang secara nyata dibutuhkan oleh operator dan selama pengukuran tidak diamati,
diukur, dicatat ataupun dihitung.
G. Penentuan Waktu Standar
Waktu standart bisa diperoleh dengan menambahkan kelonggaran ataupun allowance pada
waktu normal, secara matematis adalah sebagai berikut
TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa jurusan Manajemen Industri di bidang
Analisa perancangan dan pengukuran kerja. Dengan harapan agar mahasiswa jurusan ini
akan dapat :
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan analisis dan pengukuran kerja serta memahami
pentingnya kedua hal diatas.
2. Menghitung waktu baku ( waktu standart ) untuk suatu pekerjaan.
3. Melakukan analisis suatu sistem kerja, baik sistem kerja setempat maupun sistem kerja
keseluruhan.
4. Memahami pengertian waktu normal dalam pengukuran sistem kerja.
5. Mengenal proses produksi dalam bentuk yang sederhana.
6. Mengembangkan kemampuan berfikir atau kemampuan analisis dan merancang suatu
alat yang dapat digunakan untuk perbaikan suatu sistem kerja.
7. Menggunakan hasil praktikum untuk merancang suatu sistem kerja yang baik.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Waktu yaitu elemen yang sangat penting bagi penentuan dalam merancang atau memperbaiki suatu
sistem kerja . peningkatan efisiensi suatu sistem kerja yang mutlak yang berhubungan dengan waktu kerja
yang digunakan dalam produksi.pengukuran waktu pada dasarnya yaitu untuk menentukan berapa
lamanya waktu kerja yang dibuituhkan operator untuk menytelesaikan suatu pekerjaannya dengan
spesifik, pada tingkat kecepatan operator yang normal.pengukuran waktu ini merupakan suatu proses
kuantitatif,yang diarahkan untuk mendapatkan suatu kriteria yang obyektif. Pelajaran untuk waktu kerja
dapat dilakukan untuk perancangan atau perbaikan dari suatu sistem kerja .untuk sebuah keperluan
tersebut dilakukan adanya penentuan waktu baku, yaitu waktu yang diperlukan dalam sebuah pekerjaan
yang telah mempertimbangkan faktor-faktor diluar elemen pekerjaan yang dilakukan, secara umumnya,
teknik-teknik pengukuran waktu kerja dapat dikelompokan atas dua kelompok besar:
secara langsung :

a. Pengukuran waktu dengan jam henti (stop watch)


b. Sampling pekerjaan

Secara tidak langsung :

a. Data waktu baku


b. Data waktu gerakan

Metode Pengukuran Waktu Kerja dengan Jam Henti (Stop Watch)


Karateristik sistem kerja yang sesuai:
Jenis aktivitas pekerjaan bersifat homogen.
Aktivitas dilakukan secara berulang-ulang dan sejenis
Terdapat output yang riil, berupa produk yang dapat dinyatakan secara kuantitatif
Waktu Baku
Penentuan waktu baku:
1) Waktu siklus : waktu hasil pengamatan secara langsung yang tertera dalam stop watch.
2) Waktu normal : waktu kerja dengan telah mempertimbangkan faktor penyesuaian.
3) Waktu baku : waktu kerja dengan mempertimbangkan faktor penyesuaian dan
faktor kelonggaran (allowance)

Manfaat waktu baku:


1) Penjadwalan produksi (Production Schedulling)
2) Perencanaan kebutuhan tenaga kerja (Man Power Planning)
3) Perencanaan sistem kompensasi
4) Menunjukkan kemampuan pekerja berproduksi
5) Mengetahui besaran-besaran performansi sistem kerja berdasar data produksi aktual
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1. Data dan Pengolahan Pemasangan Pinboars

operator : Daniel Pengamat : Nyai siti Aisah

Sub Waktu Pengamatan (x) detik X


Group
X1 X2 X3 X4 X5
1 0,52 0,43 0,37 0,38 0,4 2,1
2 0,45 0,46 0,39 0,38 0,36 2,04
3 0,5 0,46 0,39 0,38 0,36 2,09
4 0,38 0,39 0,35 0,36 0,37 1,85
5 0,38 0,36 0,35 0,33 0,31 1,73
6 0,38 0,37 0,34 0,32 0,3 1,71
Jumlah 11,52
Rata - Rata 1,92

o Nilai Rata – rata X = 1,92


o Nilai Rata-rata range = 0,097
o Nilai tengah (CL) untuk X :
CL X = 1,92
Batas Kendali Atas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL) untuk peta kendai X :
UCL = X+(A2*R)
= 1,92 + (0,577*0,097)
= 1,976
LCL = X – (A2*R)
= 1,92 – (0,577*0,097)
= 1,864
 Uji Keseragaman Deta
Dengan N=6 dan A2= 0,483 Maka

Waktu Pengamatan (x) detik


Sub Group X R LCL CL UCL
X1 X2 X3 X4 X5
1 0,52 0,43 0,37 0,38 0,4 2,1 0,15 2,03 1,92 2,17
2 0,45 0,46 0,39 0,38 0,36 2,04 0,1 1,99 1,92 2,09
3 0,5 0,46 0,39 0,38 0,36 2,09 0,14 2,02 1,92 2,16
4 0,38 0,39 0,35 0,36 0,37 1,85 0,04 1,83 1,92 1,87
5 0,38 0,36 0,35 0,33 0,31 1,73 0,07 1,70 1,92 1,76
6 0,38 0,37 0,34 0,32 0,3 1,71 0,08 1,67 1,92 1,75
Jumlah 11,52 0,58

Rata - Rata 1,92 0,097

Hasil Grafik Chart :

Xbar Chart
14

12

10

8
Sub Group

0
x LCL CL UCL
3.2. Data dan Pengolahan Perakitan stecker

1. Menghitung waktu normal


Operator : Daniel pengamat : Nyai siti

sub
group waktu pengamatan (x) detik ∑x X
1 1,40 0.27 0.35 0.43 0.19 2.64 0.528
2 1.38 0.21 0.44 0.54 0.21 2.78 0.556
3 0.39 0.28 0.24 0.25 0.31 1.39 0.278
4 0.48 0.32 0.38 0.29 0.26 1.73 0.346
5 0.38 0.35 0.31 0.24 0.34 1.62 0.324
6 0.31 0.24 0.28 0,20 0,20 1.23 0.246
            1139 2.278

 Penentuan waktu siklus.

∑ x1
ws=
n

11,39
ws=
30

Ws = 0,38

 Waktu normal
Wn = ws x p

Wn = 0,38 X 1

= 0,38

Jadi waktu normal unruk pembuatan stecker 38 detik per unit.


2. Peta Tangan kanan Dana Tangan kiri
BAB IV

ANALISA

4.1 Analisa Pemasangan Pin Board

Hasil analisis pemasangan Pin Board mengalami perubahan yang baik secara berrtahap, semakin
lama waktu bisa diguanakan secara efiseiensi dan kinerja operator/ pekerja sangat baik dan
hasil produk sangat sesuai standar.

4.2 Analisan Perkitan Stecker

Menurut percobaan analisis hasil stecker dapat disimpulkan terjadi perubahan yang
signifikan dalam waktu dan stamina pekerja. Semakin lama kita bekerja semakin hilangnya focus
dan semangat saat bekerja, jadi sebaiknya operator harus bisa menjaga stamina tubuh agar
produk bisa terjaga kualitas dan waktunya juga.
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Menganalisis suatu sistem kerja yaitu artinya kita menacatat semua laporan dan memeriksa
tentang cara-cara yang sudah diterapkan atau adanya usulan dalam pelaksanaan pekerjaan,sebagai acuan
untuk mengembangkan dan menerapkan cara kerja yang lebih mudah. Analisa sistem kerja ini sangat
diperlukan karena dari rancangan sistem kerja bisa digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan.
Sehingga setelah praktikum kita setidaknya sudah tahu seperti apa cara suatu sistem kerja tersebut.
pengukuran waktu kerja dapat dikelompokan atas dua kelompok besar:
secara langsung :

c. Pengukuran waktu dengan jam henti (stop watch)


d. Sampling pekerjaan

Secara tidak langsung :

c. Data waktu baku


d. Data waktu gerakan

5.2 Saran

Dari hasi praktikum pemasangan Pin Board dan perakitan stecker ,saya memberi saran agar
praktikum pemasangan Pin Board dan perakitan stecker dapat dilaksanakan dengan lebih baik
lagi serta pertemuan praktikum lebih diutamakan karna hal ini sangat membatu mahasiswa
manajemen industry secara tidak lanmgsung bisa menerawang bagaimana pada saat nanti bekerja
disebuah perushaan , sehingga tidak terlalu demam situasi ataupun proses pengerjaannya,.
REFERENSI :

1. Sritomo Wignjosoebroto. 2000. “Ergonomi Studi Gerak dan


Waktu”. Surabaya: Guna Widya.
2. Iftikar Sutalaksana, dkk 1979. ‘Teknik Tata Cara Kerja”.
Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Anda mungkin juga menyukai