1 PB
1 PB
Abstrak
Salah satu darnpak perkembangan jumlah penduduk kota adalah terjadinya konversi lahan. Konversi
ruang terbuka hijau (RTH) menjadi fasilitas bangunan menyebabkan terjadi pencemaran di kota.
Berkurangnya RTH mengakibatkan terjadinya kenaikan temperatur lokal dalam kota. Keberadaan
RTH memiliki manfaat cukup besar dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup kota, seperti
sebagai pengendali iklim mikro. Sebaran vegetasi perindang tennasuk kategori jarang, terutama
komposisi vegetasi rendah dan kerapatan pohon sangat jarang. Kondisi Iklim mikro secara
keseluruhan termasuk kategori 'sebagian tidak nyaman', khususnya pada siang hari. Kondisi
tersebut dipengaruhi oleh kurangnya vegetasi perindang di sepanjang jalan, sehingga kondisi iklim
mikro menjadi panas dan kering. Keberadaan RTH di Semarang Tengah yang hanya seluas 6,77Vo
perlu ditambah RTH seluas 14,02o/o. Diharapkan luas RTH sebesar 20,79Yo dari total luas wilayah,
sehingga akan dapat memperbaiki iklirn mikro di kawasan perkotaan.
Abstract
One of the impact of people grow-th in town is land conversion. Green open space conversion
become building facilities cause contamination in the cit1,. Decreasing of green open space resull
local temperature increase in the city. Existence of green open space have big enough benefit of
the quality o.f city environment, .for example by controller of micro climate. The leaft vegetation
spread include categories seldom, especially composition of low vegelation and closenes.s of tree
very rare. Conditiott of micro climate as categorized 'a parl unpleesont', speciolly in the day 1i,r".
The cpndition infuenced by decrease of vegetalion in alongside slreet, so thal cause situation o.f
micro climate hot and dry. g*itrunce of green open spoce in Middle Semarang u,hich only.for the
width of 6.77% require to be added green open space by 14.02%o. So that expectedly wide o.f green
open space equal to 20,79% fi"om w,ide o.f total region, will be able to inrprovement ofntict'o climcrte
in urhan arca.
Masalah lingkungan hidup daerah mata memandang yang terlihat adalah kawasan
perkotaan banyak dibicarakan oleh para ahli permukiman dan tanaman perdu.
lingkungan. Salah satunya berupa semakin Pembangunan kawasan kota yang sernakin
berkurangnya RTH di kawasan kota. Hilangnya berkembang menyebabkan luas RTH semakin
RTH mempakan pernicu munculnya heat island berkurang, bangunan perkotaan yang semakin
dan hilangnya pengendali emisi (gas buang) padat mengakibatkan terjadinya kenaikan
kota. Antara lain berdarnpak padamenurunnya temperatur lokaldi dalam kota. Hal inilah yang
kualitas I ingkungan hidup, perubah an si fat-sifat membedakan kondisi temperatur udara kota
radioaktif termal, aerodinamik dan hidrologi, lebih panas dibandingkan dengan temperatur
terjadi perubahan iklim setempat, sampai udara di desa. Terjadinya kenaikan temperatur
perubahan ekosistem alami. ini pada hakekatnya merupakan cerminan dari
Pemanasan yang terjadi pada sistem iklim perubahan iklim mikro, berkurangnya vegetasi
bumi mempakan hal yang jelas terasa, seiring akan memperburuk tampilan estetika wajah
dengan banyaknya bukti dari pengamatan kota menjadi gersang dan panas.
kenaikan temperatur udara dan laut, pencairan Keberadaan RTH yang cukup luas
salju dan es di berbagai tempat, dan naiknya menyerupai hutan kota akan dapat memperbaiki
permukaan laut global. Selama 100 tahun kondisi lingkungan di perkotaan. Oleh
terakhir, temperatur permukaan bumi rata- karenanya model RTH perlu dikembangkan
rata naik sekitar 0,74"C. Jika konsentrasi agar perrnasalahan lingkungan perkotaan dapat
GRK dominan di atmosfer, karbondioksida, diatasi. Keberadaan RTH dapat meningkatkan
meningkat dua kali lipat dari masa pra-industri, kualitas lingkungan hidup kota, antara
hal ini akan memacu pemanasan rata-rata lain sebagai pengendali iklirn mikro, yaitu
mencapai 3oC (Kusmir, et al.,2005). sebagai pelindung dari radiasi sinar matahari,
Kota Semarang merupakan kota pantai menurunkan suhu kota, meningkatkan
beriklim tropis kering dipengaruhi kondisi kelembaban udara, mengurangi kecepatan
lautan. Keadaan cuaca panas terik merupakan angin, dan dapat memenuhi fungsi estetika,
problem lingkungan di Kota Semarang, serta dapat dirnanfaatkan untuk melakukan
disebabkan meningkatnya suhu udara karena berbagai aktivitas sosial-budaya warga kota.
pembangunan kota yang semakin berkembang
seperti permukiman, gedung perkantoran dan Tujuan Penelitian
fasilitas lainnya. Luas RTH di Kota Semarang Tujuan penelitian ini adalah: memetakan
Bawah (daerah perkotaan) hanya mencapai sebaran RTH, mengevaluasi kondisi iklim
sebesar 392,2 ha (15,69o ) dan areal bukan mikro, dan menghitung kebutuhan RTH untuk
resapan (bangunan dan rumah-rumah) sebesar memperbaiki kondisi iklim mikro di Kota
2.106,8 ha (84,31%).RTH seluas 15,690/0 Semarang.
teralokasi berupa RTH tipe hijau seluas 320,8
ha (81,79 yo) dan RTH tipe biru seluas 71,4 METODE PENE,LITIAN
ha (18,20 oA). Luas RTH di Kota Semarang
hanya sebesar 15,7o saja, angka tersebut Penelitian dilakukan di rvilayah perkotaan
belum memenuhi kriteria ideal kawasan Semarang, tepatnya pada wilayah Kecamatan
resapan sebesar 30%. Dengan demikian RTH Semarang Tengah. Obyek penelitian berupa
di Kota Semarang bagian bawah masih harus kawasan RTll dan kawasan jahrr jalan. Pada
dikembangkan dan dikelola secara maksimal kawasan RTll diarnati sebanyak 36 lokasi RTH,
(Setyowati, 2006). Di samping itu, udara panas sedangkan pada kawasanialur jalan dilakukan
di Kota Setnarang rnakin terasa menyengat pengukuran pada 15 titik lokasi, sebaran
akibat jarangnya pohon pelindung ataupun lokasi pengautatarr disalikan pada peta lokasi
pohon yang bemkuran tinggidi kota ini. Sejauh pengarnatan Ganrbar 3.
128 J. uaNuSIA DAN LINGKUNGAN Vol. 15, No.3
Penentuan sampel penelitian untuk kawasan vegetasi setiap kelas per jumlah kelas kedua
jalur jalan menggunakan teknik "purposive parameter dikali 100%.
sampling", berdasarkan karakteristik tertentu
dengan pertimbangan: terdapat perbedaan Kondisi iklim mikro, parameter yang
jenis dan jumlah vegetasi, terdapat variasi diamati meliputi: l) Temperatur pagi (Tp),
iklim harian, perbedaan iklim mikro, tingkat siang (Ts) dan sore hari (Tsr), diperoleh dari
kenyamanan berbeda pada pagi, siang, dan hasil pengukuran di lapangan menggunakan
sore, termometer suhu yang diletakan pada setiap
Penentuan sampel untuk variabel sebaran lokasi titik pengamatan., 2) Temperataur
vegetasi meliputi jenis dan kerapatan vegetasi optimum (TI), ditentukan dari hasil pengukuran
dilakukan dengan cara sensus pada setiap lokasi temperatur pagi (Tp) dan siang hari (Ts),
pengamatan, khususnya tanaman yang tinggi menggunakan rumus Thom (dalam Kusmir,
batangnya lebih dari 3 (tiga) meter. Sampel et. al 2004), TI : 0,2 (Ts + Tp) + 15 atau TI :
variabel iklim mikro meliputi temperatur, 0,2 (Tmax + Tmin) + 15. (Ts: temperatur pada
kelembaban udara, dan indeks kenyamanan. siang hari oC, Tp: temperatur pada pagi hari
Pada kawasan jalan raya ditentukan oC,Tmax: temperatur maksimum uC, Tmin:
sebanyak l5 lokasi pengamatan. Pada setiap temperatur minimum oC, 3) Kelembaban
lokasi pengamatan dilakukan pengukuran ideal (RHi), ditentukan dari hasil pengukuran
ternperatur dan kelembaban udara selama ?hai temperatur siang hari (Ts) dan temperatur ideal
yaitu Senin dan Minggu. Setiap titik sampel (TI) dari hasil analisis dengan menggunakan
pengukuran, dalam satu hari dilakukan 3 (tiga) persamaan sebagai berikut.
kali pengukuran pada jam 07.00 - 08.00 WIB,
jam 12.00- 13.00 WIB, dan jam 17.00-18.00 d2 t (toox)u,uu
/
Rhi :
WIB. Sel anj utnya j umlah pengukuran sebanyak az
l5lokasi x 2 hari x 3 waktu pengukuran:90 =
kali pengukuran. a 2 -1,4 Q siang -T ideaD)r(f
Analisis untuk mengukur masing-masing Rhi : OOX)
x 24 x l0'3
(xt + zt) Zt,ut^, : Jumlah BBN solar x2,86 x 0,16 x
Lt: -------------- m2 24 x l0'3
(s4) (0,e37s)
Lokasi
lndeks Kom- Kategori lndeks Kategori
posisi(G) Kerapatan
1. Setelah perempatan Bangkong 25% Sedikit 2.00 Sangat jarang
2. Simpang lima depan Plasa 33% Sedikit 1.50 Sangat jarang
3. Pandanaran (setelah Pom Bensinl 250/0 Sedikit 1.33 Sangat jarang
4. Tugu Muda lBYo Sangat sedikit 1.83 Sangat jarang
5. Jl Pemuda (depan SMU 3) 13% Sangat sedikit 2.50 Sangat jarang
6. Stasiun Poncol (lmam Bonjol) 33To Sedikit 1.00 Sangat jarang
7. Pasar Johar (halte DAMRI) 430/o Sedang 1.17 Sangat jarang
8. Gadjah Mada 20Yo Sedikit 1.67 Sangat jarang
9. Jl. Thamrin 18Yo Sangat sedikit 1.83 Sangat jarang
10, Jl Kartini (sebelum SMPN 3) 13Yo Sangat sedikit 2.50 Sangat jarang
11. Jl. Mataram (Karang Kidul) 22To Sedikit 1.50 Sangat jarang
12. Jl. Mataram (Jagalan) 27% Sedikit 1.83 Sangat jarang
13. Jl. Kauman 50% Sedang 0.67 Sangat jarang
14. Jl. Purwodinatan 50% Sedang 0.67 Sangat jarang
15. Simpang Bubakan (dekat BRI) 0 Sangat sedikit 0 Sangat jarang
Sumber: Sedyawati dan Setyowati, 2007 .
HariMinggu HariSenin
'''-';'-
Kelembaban
.--" Kategori
Kelembaban
Kategori
udara udara
1. Setelah perempatan Bangkong 53.84 Kering 45.77 Kering
2. Simpang lima depan Plasa 48.80 Kering 46.79 Kering
3. Pandanaran (setelah Pom Bensin) 52.83 Kering 43.73 Kering
4. Tugu Muda 53.82 Kering 42.76 Kering
5. Jl Pemuda (depan SMU 3) 52.85 Kering 43.76 Kering
6. Stasiun Poncol(lmam Bonjol) 48.81 Kering 43.74 Kering
7. Pasar Johar (halte DAMRI) 49.80 Kering 43.76 Kering
8. Gadjah Mada 45.78 Kering 45.77 Kering
9. Jl. Thamrin 46.79 Kering 45.80 Kering
10. Jl Kartini (sebelum SMPN 3) 44.79 Kering 46,78 Kering
11. Jl. Mataram (Karang Kidul) 52.77 Kering 44.78 Kering
12. Jl. Mataram (Jagalan) 49.74 Kering 45.75 Kering
13. Jl. Kauman 53.81 Kering 43.79 Kering
14. Jl. Purwodinatan 52.85 Kering 42.78 Kering
15. Simpang Bubakan (dekat BRI) 49.76 Kering 44.78 Kering
Pagi hari suhu udara terasa lebih dingin, Indeks Kenyamanan Udara (IK).
siang hari suhu udara sangat panas, sore hari Indeks kenyamanan udara (IK),
suhu menurun lebih sejuk dibandingkan siang ditentukan dari hasil pengukuran temperatur
hari. Kondisi temperatur ideal hari Minggu dan kelembaban udara di daerah penelitian
dan Senin relatif sama berkisar antara 27 ,2 0C (Tabel 3, 4, dan 5). Hasil perhitungan Indeks
sampai 28,8 0C, kategori sejuk hingga agak Kenyamanan (IK) (Tabel6 dan 7) menunjukkan
panas bahwa angka indeks kenyamanan hari Minggu
termasuk nyaman dan sebagian tidak nyaman,
Kondisi Kelembaban Udara sedangkan pada hari senin termasuk sebagian
Data kelembaban udara diperoleh dari tidak nyaman. Kawasan yangtermasuk nyaman
hasil pengukuran di lapangan menggunakan pada hari Minggu adalah, Simpang lima di
alat Hygrometer yang di lakukan pada l5 depan Plaza,Pandanaran (setelah Pom Bensin),
lokasi pengamatan. Pengukuran kelembaban Pasar Johar (halteDAMRI), .Il. Thamrin,
udara dilakukan bersamaan dengan pengukuran Jl. Mataram (Karang Kidul), Jl. Mataram
suhu udara, penelitian dilaksanakan pada hari (Jagalan), Jl. Kauman, dan Simpang Bubakan
Minggu tanggal 22 luli 2007 dan hari Senin (dekat BRI).
tanggal 23 Juli 2007 , pada setiap pagi, siang, Sekelornpok pepohonan yang ditanam
dan sore hari. dengan kerapatan tinggi merupakan
Kondisi kelembaban udara ideal berkisar perlindungan, dapat mengurangi suhu udara
antara 4l - 54 mmHg terrnasuk kategori yang tinggi pada siang hari, Menurut Lakitan
kering. Pada hari Minggu angka kelembaban (2002), pada malam hari tanaman berperan
udara lebih tinggi dibanding hari Senin yang sebagai penahan panas, sehingga suhu udara di
rnerupakan jam sibuk, data kelembaban udara bawah tajuk pohon lebih hangat dibandingkan
secara lengkap disajikan pada Tabel 5. suhu udara diatas permukaan tanah terbuka
(tanpa vegetasi).
Novernber 2008 SETYOWMI. D.L.: IKLIM MIKRO l3s
i
I Klimograf Tanggal 2. Juli 2007
I
loal
l6r
ig
l(!
lSsz
i=
dl
ro b
I
c II
F33 lll
AAA
a.
oaa a a
lf
Birgkai N!.t&n
37
(J It
o
(E
rlrll Panas
(o
1J
tl lr
f33 AA
=
(o
Kering lal
o
o, a
E
o aa
F
29 aa
Biltgkai llyaman
aaa
70
Gambar 2. Klimograf Kondisi lklim Mikro Hari Senin Tanggal 23 Juli 2007
(ton/hari) Estimasiluas Luas RTH yang Kekurangan Luas Pen anaman pohon
Konsumsioksigen
Manusia 484,80
50.286
Ternak 30,14
1.257,15 409,256 847,894 atau
Kendaraan 121,49
6-7 pohon/orang
Jumlah 636,43
lndeks lndeks
No Kategori Kategori
Komposisi Veqetasi Sebaran Vegetasi
1 <20,0% Sanqat sedikit > 80,0 % Sanqat baik
2 20,0 - < 40,0% Sedikit 60,0 - < 80,0% Baik
3 40,0-<60,0% Sedang 40,0 - < 60,0% Sedang
4 60,0-<80,0% Banyak 20,0 - < 40,0% Jelek
5 > 80,0 % Sangat banyak < 20,0 0/o
Sangatjelek
lndeks lndeks
No Kategori Keadaan lklim
Kerapatan Veqetasi Temperatur
1 > 86,0 sangat rapat < 21,1 Sanqat dinqin
2 72,0 - < 86,0 Rapat 21,1-<23J Dinqin
3 57,0 - <72,0 Agak rapat 23,1 - < 25J Aqak dinoin
4 43,0 - < 57,0 Sedang 25,1-<27,1 Sejuk
5 29,0 - < 43,0 Agak jarang 27,1-<29,1 Agak panas
6 14,0 - < 29,0 Jarang 29,1 - < 31,1 Panas
7 <14,0 Sanqat iarano > 31,1 Sangat panas
lndeks lndeks
No Keadaan lklim Kategori
Kelembaban Udara Kenyamanan
1 < 70,0 0/o
Kerinq < 23,0 Tidak nyaman
2 70,0 - < 75,00/o Agak Kerinq 23,0 - < 25,0 Sebagian tidak nyaman
3 75,0 - < 80,0% Aqak Lembab (sedang) 25,0 - < 27,0 Nyaman
4 90,0 - < 85,0% Lembab 27,0 - < 29,0 Sebagian tidak nyaman
5 > 85,0 % Basah > 29,0 Tidak nyaman
z
(D
PETA LOI{ASI
PENGAMATAN IKLIM MIKRO (D
Kec. Semarang Utara KECAIVIATAN SEIVIARANG TENGAH
tJ
oo
SKALA
hI :3.000
0.03 0 0.03 0.06 Km
FEFETT=I
LEGENDA: U)
rn
Kec. Semarang Timur -.1
:Batas Kecamatan
o
Kec. Semarang Barat t-l{
*< :Sungai :-
: Permukiman
!:
7
:Lokasi Sampel
-z
z
X
A
SKALA I :3.000
0.03 0 0.03 0 06 Km
FE-E.=
Semarang T
LEGENDA: -
:Batas Kecamatan
z
Kec. Semarang Barat e
a
*4 :sungai
-:Jalan z
: Permukiman -
z
: Ruang Terbuka Hrjau
X
z
z