Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sampai saat ini hipertensi masih merupakan tantangan besar bagi

Indnesia. Betapa tidak, hipertensi merupakan kondisi yang sering

ditemukan pada pelayanan primer kesehatan. Hal itu merupakan masalah

kesehatan dengan prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar 25,8%.

Disamping itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat meskipun obat-

obatan yang efektif banyak tersedia (Riskesdas, 2013).

Kementerian Kesehatan merilis daftar penyakit tidak menular

paling banyak didiagnosa sepanjang paruh pertama tahun 2018.

Hipertensi atau penyakit darah tinggi memuncaki daftar tersebut. Dari

data yang diberikan Kemenkes, hipertensi menjadi peringkat pertama

penyakit tidak menular yang di diagnosa di fasilitas kesehatan, dengan

jumlah kasus mencapai 185.857. Angka ini nyaris empat kali lipat lebih

banyak daripada penyakit diabetes melitus tipe 2 yang ada diperingkat

kedua. Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang saat

ini masih menjadi masalah di Indonesia. Data Riskesdas 2013

menunjukkan bahwa sekitar 25,8% penduduk Indonesia mengidap

hipertensi. Di tahun 2016, Survey Indikator Kesehatan (Sirkesnas)

menyebut adanya kenaikan persentase penduduk yang mengidap

hipertensi menjadi 32,4%.

1
2

Hipertensi merupakan penyebab paling umum terjadi karena gangguan

kardiovaskular dan merupakan masalah utama di negara maju maupun

berkembang. Kardiovaskular juga menjadi penyebab nomor satu kematian

didunia setiap tahunnya (Depkes, 2018).

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah

sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dai 90 mmHg

pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan

cukup istirahat/tenang. Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam

jangka waktu lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal

(gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan

stroke) bila tidak di deteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang

memadai. Banyak pasien hipertensi dengan tekanan darah tidak terkontrol dan

jumlahnya terus meningkat. Oleh karena itu, partisipasi semua pihak, baik

dokter dari berbagai bidang peminatan hipertensi, pemerintah, swasta maupun

masyarakat diperlukan agar hipertensi dapat dikendalkan (Infodatin, 2018).

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM).

Hipertensi adalah kondisi tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Hipertensi

juga sering disebut sebagai ”silent killer” karena karakter dari penyakit

hipertensi tidak menampakkan tanda dan gejala yang jelas. Hipertensi bisa

menyerang siapa saja baik laki-laki maupun perempuan usia 30-60 tahun

(Susilo & Wulandari, 2011).


3

Diperkirakan sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi terutama terjadi di negara

berkembang pada tahun 2000. Jumlah ini diperkirakan meningkat menjadi

1,15 miliar kasus di tahun 2025 (Ardiansyah,2012).

Data WHO (World Healt Organitation) 2015, menunjukkan sekitar

1,13 milyar orang di dunia menderita hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di

dunia terdiagnosis menderita hipertensi, hanya 36,8% di antaranya yang

minum obat. Hampir 1 miliyar orang di seluruh dunia memiliki tekanan darah

tinggi. Hipertensi adalah salah satu penyebab utama kematian dini di seluruh

dunia. Di tahun 2020 sekitar 1,56 miliyar orang dewasa akan hidup dengan

hipertensi. Hipertensi membunuh hampir 8 milyar orang setiap tahunnya di

kawasan Asia Timur-Selatan. Sekitar sepertiga dari orang dewasa di Asia

Timur-Selatan menderita hipertensi ( WHO,2015).

Pada tanggal 13 November 2017, American Heart Association (AHA)

dan American Collage of Cardiology (ACC) mengeluarkan pedoman

hipertensi terbaru. Pedoman ini berisikan banyak perubahan besar dalam

pengelolaan hipertensi. Salah satu lompatan terbesar pedman ini adalah

perubahan klasifikasi atau bahkan definisi dimana sebelumnya hipertensi

dinyatakan peningkatan tekanan darah arteri sistemik yang menetap dimana

tekanan darah sistolik > 140 mmHg atau tekanan darah diastolik > 90mmHg.

Pada pedoman hipertensi tersebut maka hipertensi ditetapkan apabila tekanan

darah sistolik > 130 mmHg atau tekanan arah diastolik > 80 mmHg.

Penurunan 10 poin pada tekanan darah sistolik dan diatolik tersebut


4

menyebabkan 103 juta penduduk Amerika Serikat mengalami hipertensi dan

harus menjalani diet, perubahan gaya hidup (berolahraga) dan mengkonsumsi

obat anti hipertensi. Menurut American Heart Association (AHA), penduduk

Amerika Serikat yang berusia diatas 20 tahun menderita hipertensi telah

mencapai angka hingga 74,5 juta jiwa, namun hampir seekitar 90-95% kasus

tidak diketahui penyebabnya (Kemenkes RI,2014).

Data Riskesdas (2018) menunjukkan prevalensi penyakit tidak

menular (PTM) salah satunya adalah hipertensi mengalami kenaikan jika

dibandingkan dengan Riskesdas (2013), yang tadinya adalah 25,8% menjadi

34,1%. Kenaikan prevalensi ini berhubungan dengan pola hidup, anatara lain

merokok, mengkonsumsi minuman berakhohol, aktivitas fisik, serta konsumsi

buah dan sayuran.

Prevalensi hipertensi menurut diagnosis dokter, minum obat dan hasil

pengukuran pada penduduk umur >18 tahun pada tahun 2018. Pervalensi

hipertensi menurut diagnosis dokter adalah mencapai angka 8,4% sedangkan

diagnosis atau minum obat mencapai 8,8% dan menurut pengukuran adalah

mencapai 34,1% (Riskesdas, 2018).

Prevalensi hipertensi berdasarkan diagonisis dokter pada penduduk

umur >18 tahun menurut provinsi pada tahun 2018 Jawa Barat menempati

urutan ke 8, sedangkan prevalensi hipertensi berdasarkan diagnosis dokter

atau minum obat antihipertensi pada penduduk umur >18 tahun menurut

provinsi, Jawa Barat menempati urutan ke 9. Kemudian prevalensi hipertensi


5

berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk umur >18 tahun menurut

provinsi, Jawa Barat menempati urutan ke 2. Prevalensi hipertensi

berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk umur >18 tahun menurut

provinsi dibandingkan dari tahun 2007-2018, Jawa Barat menempati urutan

kedua setelah yang menempati urutan pertama adalah provinsi Kalimantan

Selatan dan yang menempati urutan terakhir adalah provinsi Papua

(Riskesdas, 2018).

Menurut keterangan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta,

didapatkan data dari jumlah penduduk usia >18 tahun sebanyak 591.022 orang

yang menderita hipertensi yaitu sebanyak 19,51% (dilakukan pengukuran

tekanan darah tinggi) dan sebanyak 12,57% (Hipertensi/Tekanan darah tinggi)

(Dinkes, 2018). Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas

Sukatani, didapatkan data bahwa dari 50.678 jumlah penduduk desa Sukatani

yang menderita penyakit hipertensi yaitu sebanyak 1,74% (dilakukan

pengukuran tekanan darah tinggi) dan sebanyak 25,255% (Hipertensi/Tekanan

darah tinggi) (DTP Puskesmas Sukatani, 2017).

Keluarga merupakan sebuah sistem, dimana sebagai sistem keluarga di

dalamnya mempunyai anggota yaitu ayah, ibu dan anak atau semua individu

yang tinggal di dalam rumah tangga. Anggota keluarga saling berinteraksi,

interelasi dan interdependensi untuk mencapai tujuan bersama. Keluarga

merupakan sistem yang terbuka, sehingga dapat dipengaruhi oleh

suprasistemnya, yaitu lingkungan dan mayarakat. Sebaliknya, sebagai


6

subsistem dari lingkungan atau masyarakat, keluarga dapat memengaruhi

masyarakat (suprasistem). Oleh karena itu pentingnya peran dan fungsi

keluarga dalam membentuk manusia sebagai anggota masyarakat yang sehat

bio-psiko-sosial dan spiritual. Dalam keluarga tentunya mempunyai berbagai

masalah kesehatan salah satunya adalah masalah hipertensi. Hipertensi di

masyarakat awam dikenal dengan sebutan penyakit darah tinggi namun

terkadang penyakit ini tidak diketahui oleh penderitanya sebelum penderita

tersebut memeriksakan tekanan darahnya. Hipertensi menjadi silent killer

karena pada sebagian besar kasus, tidak menunjukkan gejala apapun hingga

pada suatu hari hipertensi menjadi stroke dan serangan jantung yang

menjadikan penderita meninggal (Chandra Hadi P, 2015).

Peran perawat dalam melakukan Asuhan Keperawatan keluarga pada

umumnya mengamati permasalahan keluarga, kebutuhan keluarga, dan juga

perkembangan keluarga untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga.

Memberikan penyuluhan kepada anggota keluarga yang mengalami penyakit

Hipertensi agar keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada

(misalnya puskesmas, klinik, dan rumah sakit). Karena penyakit tersebut

dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lainnya.

Oleh karena itu, dalam menanggulangi dampak tersebut, peran

perawat sebagai pemberi Asuhan Keperawatan, konselor, pendidik, atau

peneliti memberikan pendidikan atau penyuluhan mengenai penyakit

Hipertensi, agar keluarga dapat mengenal tanda dan gejala dini gangguan
7

kesehatan khususnya hipertensi pada anggota keluarga yang lain. Sehingga

apabila keluarga tersebut mempunyai masalah kesehatan khususnya hipertensi

mereka tidak datang ke pelayanan kesehatan ketika dalam keadaan kronis

(Harmoko,2012).

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana “Asuhan Keperawatan

Keluarga Tn.D khususnya pada Tn.D dengan gangguan sistem

kardiovaskuler: Hipertensi di Kampung Randiah RT 11 RW 04 Desa Pasir

Munjul Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta.

Alasan saya mengambil kasus ini karena saya ingin mengetahui lebih

jauh tentang penyakit kardiovaskular: Hipertensi yang sangat banyak terjadi

oleh masyarakat di dunia, Indonesia bahkan Jawa barat, dan ingin

memberikan pengertian serta pendidikan/penyuluhan mengenai hipertensi dan

manfaat fasilitas kesehatan bagi keluarga yang menderita Hipertensi. Agar

keluarga tersebut tidak mengalami kekambuhan serta dapat mengetahui tanda

gejala serta bahaya dari Hipertensi, dan keluarga mampu menggunakan

fasilitas kesehatan yanga ada dengan sebaik mungkin. Sehingga keluarga

dapat menjalankan gaya hidup lebih sehat dan sejahtera.

B. Tujuan Penulisan

1) Tujuan Umum

Penulis mampu melaksanakan Asuhan Keperawatan Keluarga pada

klien dengan gangguan sistem kardiovaskular: Hipertensi, secara


8

langsung dan komprehensif meliputi aspek bio-psiko-sosial dan spiritual

melalui metode pendekatan proses keperawatan.

2) Tujuan Khusus

a. Penulis dapat melakukan pengkajian asuhan keperawatan keluarga

pada klien dengan gangguan sistem kardiovaskular: Hipertensi.

b. Penulis dapat menentukan diagnosa asuhan keperawatan keluarga pada

klien dengan gangguan sistem kardiovaskular: Hipertensi.

c. Penulis dapat memebuat perencanaan asuhan keperawatan keluarga

pada klien dengan gangguan sistem kardiovaskular: Hipertensi.

d. Penulis dapat melakukan tindakan asuhan keperawatan keluarga pada

klien dengan gsngguan sistem kardiovaskular: Hiperensi berdasarkan

perencanaan yang telah di tetapkan.

e. Penulis dapat mengevaluasi hasil tindakan asuha keperawatan keluarga

pada klien dengan gangguan sistem kardiovaskular: Hipertensi

berdasarkan tujuan yang diharapkan.

f. Penulis dapat mendokumentasikan asuhan keperawatan keluarga pada

klien dengan gangguan sistem kardiovaskular: Hipertesi.

C. Kerangka Penelitian

1) Pengumpulan Data

Menggunakan metode deskriptif yang berbentuk laporan kasus, adapun

teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

a. Observasi atau pengamatan


9

Observasi atau pengamatan adalah mengamati perilaku dari

kadaan klien untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan

daan keperawatan klien.

b. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik adalah melakukan pemeriksaan fisik klien

untuk menentukan masalah kesehatan klien yang dilakukan

dengan cara inspeksi (melihat), auskultasi (mendengar), perkusi

(mengetuk), palpasi (meraba).

c. Wawancara

Wawancara adalah menanyakan atau tanya jawab secara

langsung yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi klien

dan merupakan suatu komunikasi yang direncanakan.

d. Studi dokumentasi

Mempelajari data-data klien berhubungan dengan asuhan

keperawatan keluarga.

e. Studi kepustakaan

Mendapatkan keterangan sebagai landasan dari berbagai

literature (Setyowati.S dan Marwani.A, 2008).

2) Waktu dan tempat

Penelitian dilakukan pada bulan Maret di Kampung Randiah RT 11

RW 04 Desa Pasir Munjul Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta

dimulai dari tanggal 23 maret 2019.


10

3) Manfaat penulisan

a. Manfaat teoritis

Mendapatkan pengetahuan dan pemecahan masalah yang khusus

dalam bidang/profesi keperawatan. Agar dapat mengaplikasikan teori

keperawatan kedalam praktik pelayanan kesehatan di Rumah Sakit

maupun di masyarakat, serta sebagai bahan kepustakaan dan perbandingan

pada penanganan kasus hipertensi di lapangan dan dalam teori.

b. Manfaat praktis

1) Bagi penulis

Menambah pengetahuan dan wawasan dalam memberikan

asuhan keperawatan yang komprehensif pada klien dengan

gangguan sistem kardiovaskular: Hipertensi.

2) Bagi puskesmas/pelayanan kesehatan setempat

Sebagai sumber informasi bagi petugas kesehatan mengenai

asuhan keperawatan keluarga dengan gangguan sistem

kardiovaskular: Hipertensi. Dapat digunakan sebagai masukan

dalam menyusun strategi tatalaksana asuhan keperawatan

Hipertensi di puskesmas/fasilitas kesehatan setempat, selain itu

juga memberikan motivasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan

kesehatan pada pasien Hipertensi.


11

3) Bagi institusi pendidikan

karya tulis ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan

masukan bacaan kepustakaan dan sebagai metode pengembangan

pendidikan dimasa yang akan datang.

D. Sistematika Penulisan

Untuk meberikan gambaran yang jelas penyusunan Karya Tulis Ilmiah

maka penulis menguraikan sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Terdiri dari latar belakang, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan Teori

Terdiri dari konsep dasar keluarga, konsep dasar penyakit dan

konsep dasar asuhan kepeawatan keluarga.

BAB III : Metodelogi penelitian.

BAB IV : Tinjauan Kasus dan Pembahasan

Bab ini berisi tentang pengkajian data anggota keluarga

sampai dengan evaluasi asuhan keperawatan dan membahas

tentang kesenjangan antara teori yang didapat dan fakta yang

ada dalam praktik.


12

BAB V : Kesipulan dan Saran

Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari hasil

pelaksanaan studi kasus yang telah dilakukan leh penulis serta

berisi saran-saran

Anda mungkin juga menyukai

  • Dispepsia
    Dispepsia
    Dokumen2 halaman
    Dispepsia
    Reni Nurhidayah
    Belum ada peringkat
  • UAS Kep - Jiwa
    UAS Kep - Jiwa
    Dokumen6 halaman
    UAS Kep - Jiwa
    Reni Nurhidayah
    Belum ada peringkat
  • Hipotesa Stroke Iskemik
    Hipotesa Stroke Iskemik
    Dokumen5 halaman
    Hipotesa Stroke Iskemik
    Reni Nurhidayah
    Belum ada peringkat
  • Kti Ispa
    Kti Ispa
    Dokumen5 halaman
    Kti Ispa
    Reni Nurhidayah
    Belum ada peringkat
  • Pertigo
    Pertigo
    Dokumen2 halaman
    Pertigo
    Reni Nurhidayah
    Belum ada peringkat
  • Wawancara
    Wawancara
    Dokumen3 halaman
    Wawancara
    Reni Nurhidayah
    Belum ada peringkat
  • Cover Iskemik 4
    Cover Iskemik 4
    Dokumen15 halaman
    Cover Iskemik 4
    Reni Nurhidayah
    Belum ada peringkat
  • Kuis Mit
    Kuis Mit
    Dokumen6 halaman
    Kuis Mit
    Reni Nurhidayah
    Belum ada peringkat
  • Persetujuan Sidang
    Persetujuan Sidang
    Dokumen1 halaman
    Persetujuan Sidang
    Reni Nurhidayah
    Belum ada peringkat
  • Logo Pembatas
    Logo Pembatas
    Dokumen1 halaman
    Logo Pembatas
    Reni Nurhidayah
    Belum ada peringkat
  • Tugas Pk. Primer
    Tugas Pk. Primer
    Dokumen2 halaman
    Tugas Pk. Primer
    Reni Nurhidayah
    Belum ada peringkat
  • SC
    SC
    Dokumen3 halaman
    SC
    Reni Nurhidayah
    Belum ada peringkat
  • Skenario Supervis
    Skenario Supervis
    Dokumen5 halaman
    Skenario Supervis
    Siti Syarifah
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii Kti
    Bab Iii Kti
    Dokumen5 halaman
    Bab Iii Kti
    Reni Nurhidayah
    Belum ada peringkat
  • Teori Mater
    Teori Mater
    Dokumen3 halaman
    Teori Mater
    Reni Nurhidayah
    Belum ada peringkat
  • Wawancara
    Wawancara
    Dokumen3 halaman
    Wawancara
    Reni Nurhidayah
    Belum ada peringkat
  • Pertigo
    Pertigo
    Dokumen2 halaman
    Pertigo
    Reni Nurhidayah
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii Kti
    Bab Ii Kti
    Dokumen56 halaman
    Bab Ii Kti
    Reni Nurhidayah
    Belum ada peringkat
  • Cover Maternitas
    Cover Maternitas
    Dokumen2 halaman
    Cover Maternitas
    Reni Nurhidayah
    Belum ada peringkat
  • Word Hipertensi
    Word Hipertensi
    Dokumen4 halaman
    Word Hipertensi
    Reni Nurhidayah
    Belum ada peringkat
  • Sap DM Lansia
    Sap DM Lansia
    Dokumen7 halaman
    Sap DM Lansia
    Reni Nurhidayah
    Belum ada peringkat
  • Leaflet
    Leaflet
    Dokumen5 halaman
    Leaflet
    Siti aisyah
    Belum ada peringkat
  • Proposal KPD Asri
    Proposal KPD Asri
    Dokumen48 halaman
    Proposal KPD Asri
    Reni Nurhidayah
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Reni Nurhidayah
    Belum ada peringkat
  • Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi
    Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi
    Dokumen8 halaman
    Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi
    Deyce Susanti
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Kti
    Bab Iv Kti
    Dokumen89 halaman
    Bab Iv Kti
    Reni Nurhidayah
    Belum ada peringkat
  • Prevelensi Hipertensi
    Prevelensi Hipertensi
    Dokumen5 halaman
    Prevelensi Hipertensi
    Reni Nurhidayah
    Belum ada peringkat
  • LP Diagnosa Keperawatan Jiwa
    LP Diagnosa Keperawatan Jiwa
    Dokumen59 halaman
    LP Diagnosa Keperawatan Jiwa
    Reni Nurhidayah
    Belum ada peringkat
  • Kti Dispepsia
    Kti Dispepsia
    Dokumen3 halaman
    Kti Dispepsia
    Reni Nurhidayah
    Belum ada peringkat