Anda di halaman 1dari 4

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue.

Dengue adalah virus penyakit yang ditularkan dari nyamuk Aedes Spp, nyamuk yang
paling cepat berkembang di dunia ini telah menyebabkan hampir 390 juta orang
terinfeksi setiap tahunnya. Beberapa jenis nyamuk menularkan atau menyebarkan
virus dengue.
Virus Dengue ditemukan di daerah tropik dan sub tropik kebanyakan di wilayah
perkotaan dan pinggiran kota di dunia ini. Untuk Indonesia dengan iklim tropis yang
sangat cocok untuk pertumbuhan hewan ataupun tumbuhan serta baik bagi tempat
berkembangnya beragam penyakit, terutama penyakit yang dibawa oleh vektor,
yakni organisme penyebar agen patogen dari inang ke inang, seperti nyamuk yang
banyak menularkan penyakit.

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia yang jumlah penderitanya semakin meningkat dan
penyebarannya semakin luas, penyakit DBD merupakan penyakit menular yang pada
umumnya menyerang pada usia anak-anak umur kurang dari 1 - 5 tahun dan juga
bisa menyerang pada orang dewasa (Widoyono, 2005).
kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia hingga juli 2020 mencapai 71.633
kasus. 10 provinsi yang melaporkan jumlah kasus terbanyak ada di Jawa Barat 10.772
kasus, Bali 8.930 kasus, Jawa Timur 5.948 kasus, NTT 5.539 kasus, Lampung 5.135
kasus, DKI Jakarta 4.227 kasus, NTB 3.796 kasus, Jawa Tengah 2.846 kasus,
Yogyakarta 2.720 kasus, dan Riau 2.255 kasus.
Menurut data WHO, Asia Pasifik menanggung 75 persen dari beban dengue di dunia
antara tahun 2004 dan 2010, sementara Indonesia dilaporkan sebagai negara ke-2
dengan kasus DBD terbesar diantara 30 negara wilayah endemis.
Gejala Demam Berdarah Dengue
Gejala demam berdarah umumnya akan terlihat pada tiga hingga empat belas hari
setelah masa inkubasi dan biasanya diawali dengan demam tinggi yang bisa
mencapai suhu 41 derajat celsius. Masa inkubasi adalah jarak waktu antara virus
pertama masuk ke dalam tubuh sampai gejala pertama muncul. DBD memiliki gejala
lain berupa sakit/nyeri pada ulu hati terus-menerus, pendarahan pada hidung, mulut,
gusi atau memar pada kulit.
Penyebab Penyakit DBD
Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) merupakan
salah satu penyakit yang disebabkan oleh nyamuk spesies Aedes aegypti dan Aedes
albopictus (DBD, 1999) sebagai vektor primer, serta Aedes polynesiensis, Aedes
scutellaris serta Ae (Finlaya) niveus sebagai vektor sekunder. Biasanya juga terjadi
penularan trans seksual dari nyamuk jantan ke nyamuk betina melalui perkawinan
(WHO, 2009) serta penularan trans ovarial dari induk nyamuk ke keturunannya (Josi
dan Sharma, 2001).
Siklus Demam Berdarah Dengue
Setelah orang tergigit nyamuk demam berdarah, orang tersebut tidak akan langsung
memunculkan gejala sakit demam berdarah. Biasanya 4-7 hari setelah tergigit
nyamuk demam berdarah, barulah akan mulai muncul gejala. Periode waktu tersebut
dinamakan periode inkubasi. Setelah periode inkubasi, siklus demam berdarah
terbagi dalam tiga fase yang berlangsung kurang lebih selama 10 hari, yaitu:
 Fase Demam
Fase ini dimulai dengan mulai munculnya gejala dari demam berdarah, seperti
panas tinggi lebih dari 40 C, pusing, mual, bintik merah pada kulit, nyeri pada otot
dan sendi, dan lain sebagainya. Fase ini biasanya berlangsung selama 2-7 hari.
 Fase Kritis
Tidak semua orang yang sakit demam berdarah mengalami fase ini. Fase ini
ditandai dengan turunnya suhu tubuh kurang dari 38 derajat C, biasanya dimulai
pada demam hari ke 4 sampai hari ke 7. Pada fase kritis terjadi peningkatan
permeabilitas kapiler dan kebocoran plasma. Kondisi ini dapat menyebabkan sakit
parah pada bagian perut karena terjadi penumpukan cairan. Selama fase kritis ini
juga terjadi muntah bisa lebih dari 3 kali per hari, tubuh lemas, dan perdarahan
pada jaringan mukosa.
 Fase Pemulihan
Fase ini dimulai ketika seseorang berhasil melewati fase kritis. Fase pemulihan
terjadi saat adanya penyerapan kembali cairan ekstravaskular secara bertahap.
Fase ini biasanya berlangsung selama 2 sampai 3 hari. Fase pemulihan ditandai
dengan kondisi tubuh yang lebih bugar dan status hemodinamik yang stabil.
Beberapa orang ada yang mengalami gatal-gatal dan detak jantung rendah
(bradikardia). Beberapa juga ada yang mengalami ruam, berupa bercak
kemerahan dengan atau tanpa penonjolan kulit, yang diikuti dengan
pengelupasan kulit.

Diagnosis dan Pemeriksaan Demam Berdarah Dengue

Diagnosis penyakit demam berdarah dengue akan dilakukan dengan melakukan


pemeriksaan fisik dan wawancara medis. dokter akan melihat beberapa ciri klinis
yang khas sebelum memutuskan apakah perlu menjalani cek darah atau
pemeriksaan DBD lainnya, seperti pemeriksaan darah di laboratorium juga harus
dilakukan.
jenis pemeriksaan darah yang biasa dilakukan adalah pemeriksaan darah lengkap.
Hasil dari tes ini akan menunjukkan angka komponen darah yang dibutuhkan
untuk mendiagnosis, seperti trombosit, plasma, dan hematokrit.

Komplikasi Demam Berdarah Dengue

Demam berdarah ringan dapat berkembang menjadi demam berdarah berat bila
terlambat untuk ditangani. Jika sudah berkembang menjadi demam berdarah
berat, maka komplikasi demam berdarah atau dengue shock syndrome (DSS)
dapat terjadi. Demam berdarah dapat merusak organ, seperti paru-paru, hati,
dan jantung. Tekanan darah bisa turun ke tingkat yang membahayakan dan dapat
menyebabkan syok, pada beberapa kasus bahkan dapat menyebabkan kematian.

Tatalaksana Demam Berdarah Dengue

Pada awal perjalanan DBD gejala dan tanda tidak spesifik, oleh karena itu
masyarakat/keluarga diharapkan waspada jika terdapat gejala dan tanda
yang mungkin merupakan awal perjalanan penyakit tersebut.
Apabila keluarga/masyarakat menemukan gejala dan tanda-tanda, maka
pertolongan pertama oleh keluarga adalah sebagai berikut:
a. Tirah baring selama demam
b. Antipiretik ( penurun panas ), parasetamol
c. Kompres hangat
d. Minum banyak (1-2 liter/hari), semua cairan berkalori diperbolehkan
kecuali cairan yang berwarna coklat dan merah (susu coklat, sirup
merah)
e. Bila terjadi kejang (jaga lidah agar tidak tergigit, longgarkan pakaian,
tidak memberikan apapun lewat mulut selama kejang)
Jika dalam 2-3 hari panas tidak turun atau panas turun disertai timbulnya gejala
dan tanda lanjut seperti perdarahan di kulit (seperti
bekas gigitan nyamuk), muntah-muntah, gelisah, mimisan dianjurkan
segera dibawa berobat/periksakan ke dokter atau ke unit pelayanan
kesehatan untuk segera mendapat pemeriksaan dan pertolongan.

Upaya Pencegahan Demam Berdarah Dengue dengan 3M PLUS

Kasus demam berdarah terjadi karena perilaku hidup masyarakat yang kurang
memperhatikan kebersihan lingkungan. Demam Berdarah Dengue
(DBD) merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai karena dapat
menyebabkan kematian dan dapat terjadi karena lingkungan yang kurang bersih.
Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah merebaknya wabah DBD. Salah satu
caranya adalah dengan melakukan PSN 3M Plus.
• Menguras, merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering
menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan
tempat penampungan air lainnya. Dinding bak maupun penampungan air juga
harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang
menempel erat pada dinding tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba,
kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk
yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.
• Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan
air seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai
kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat
lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.
• Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur
ulang), kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur
ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat
perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

Yang dimaksudkan Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti


berikut:
• Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
• Menggunakan obat anti nyamuk
• Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
• Gotong Royong membersihkan lingkungan
• Periksa tempat-tempat penampungan air
• Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup
• Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras
• Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
• Menanam tanaman pengusir nyamuk

Wabah DBD biasanya akan mulai meningkat saat pertengahan musim hujan, hal
ini disebabkan oleh semakin bertambahnya tempat-tempat perkembangbiakan
nyamuk karena meningkatnya curah hujan. Tidak heran jika hampir setiap
tahunnya, wabah DBD digolongkan dalam kejadian luar biasa (KLB).
Masyarakat diharapkan cukup berperan dalam hal ini. Oleh karena itu,
langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah upaya pencegahan
DBD dengan 3M Plus.

Anda mungkin juga menyukai