Anda di halaman 1dari 74

DIAGNOSIS TUMOR

RONGGA MULUT
Pertumbuhan, perkembangan

Merupakan suatu sifat esensial kehidupan, yang


berlangsung secara fisiologis pada seluruh sel.
Dalam keadaan tertentu, cth: pada kerusakan jaringan,
terjadi pertumbuhan sel secara lokal sebagai bagian dari
proses perbaikan
Pada tubuh terjadi keseimbangan antara sel-sel yang
tumbuh dan yang mati.
Pada tumor adanya gangguan pertumbuhan, dimana sel-
sel tidak bereaksi terhadap mekanisme pengaturan
pertumbuhan.
DEFINISI
Tumor atau neoplasma dari bahasa yunani
yang berarti setiap pertumbuhan baru yang
abnormal dan tidak terkontrol dan bersifat
progresif.

Onkologi : suatu ilmu yang mempelajari tumor


atau neoplasma

Kanker : suatu istilah untuk tumor ganas


Anatomi
Berdasarkan sifatnya

TUMOR/ NEOPLASM

Tumor Jinak Tumor


(Benign) GANAS(maligna)
TUMOR JINAK/ BENIGN TUMOUR

•Secara umum namanya dgn berakhiran oma


•Pertumbuhan sel-sel bersifat ekspansif
•Menghasilkan kompresitas pada jaringan sekitarnya
•Tidak menimbulkan metastasis
•Tumbuh lambat
•Sering eksofitik
•Pada umumnya berkapsul
Tumor Ganas/ Malignant tumour
•Secara umum berakhiran karsinoma atau
sarkoma
•Pertumbuhan sel bersifat infiltratif dan destruktif
•Menimbulkan metastasis
•Tumbuh cepat
•Sering endofitik
•Pada umumnya tidak berkapsul
Bentuk Karsinoma Sarkoma
Asal Jaringan epitel Jaringan ikat

Sifat Ganas Ganas

Frekuensi Sering Relative jarang

Alur metastase KGB P.darah

Tahap insitu Ya Tidak

Kelomppok umur Biasa > 50 tahun, anak2 (-) Biasa < 50 tahun
TUMOR JINAK DI RONGGA MULUT
Etiologi :
Belum diketahui dgn jelas

Faktor yg diduga sbg penyebab :


• Kongenital
• inflamasi/traumatik
• neoplastik
TUMOR GANAS DI RONGGA MULUT
Etiologi :
Iritasi Kronis, Inflamasi, Neoplastik,
Kerusakan Gen
Tembakau
Alkohol
HPV
Radiasi (ultraviolet)
Neoplasma  fokus pada squamous cell
carcinoma (mayoritas).
Multidisiplin :
radiation oncology
medical oncology
surgical oncology
oral maxillofacial surgery/dental medicine
Radiologists
pathologists.
Histologis rongga mulut :
1. Jaringan lunak: epitel, mesenkim, kelenjar ludah
2. Jaringan keras: odontogen dan non odontogen.
Asal jaringan tumor jinak rongga mulut
terdiri dari :
1. JARINGAN LUNAK
a. Epitel : papiloma (permukaan epitel
squamosa), adenoma (epitel kelenjar)
b. Mesenkim : fibroma, lipoma, miksoma,
chondroma, myoma, angioma (pelebaran
pembuluh darah), hemangioma,
limfangioma, neurofibroma,
c. Kelenjar ludah : adenoma/ monomorfik
adenoma, oncocytoma,tumor whartin,
pleomorfik adenoma.
2. JARINGAN KERAS
a. Odontogen
Epitelial: Ameloblastoma, Adeno ameloblastoma, Melanoblastoma
Mesenkim: cementoma, cementofibroma, odontogenik miksoma/ dentinoma
Campuran: ameloblastik fibroma, ameloblastik odontoma, odontoma.
b. Non odontogen
Giant cell granuloma tipe sentral
Miksoma sentral
Osteoma
Central fibro osseus lesion
Giant cell tumor
Chondroma
Tumor vaskular (hemangioma)
LIKE TUMOR

 Pyogenic granuloma 
Pregnansi granuloma

 Post ekstraksi granuloma


 Epulis granulomatosa

 Periferal giant cell


granuloma Epulis giant
cell

 Epulis kongenital
Berdasarkan Penyebab/mula kejadian

• Kongenital
• inflamasi/traumatik
• neoplastik
Kongenital
 Epulis kongenital
 Torus palatina
 Torus mandibula
 Lingual Thyroid
 *Developmental Cysts

• Dermoid cyst,
• Duplication cysts,
• Nasoalveolar cysts.
Inflamasi

 Fibroma
 Mucosal Ulcerations
 Pyogenic Granuloma
 *Necrotizing Sialometaplasia
NEOPLASMA
Papilloma
Granular Cell Tumor
Neurofibroma
Lipoma
Hemangioma
Ameloblastoma
Pleomorphic Adenoma
ISTILAH TERAPI TUMOR

Ekstirpasi: Pengangkatan lengkap dari suatu bagian atau


pertumbuhan patologis.

Enukleasi: Pembebasan suatu tumor yang mempunyai lapisan atau


kapsul tanpa dinding robek.

Marsupialisasi: Incisi dan pengosongan isi kista, kemudian tepi-tepinya


dijahit ke tepi incise eksternal  bila dinding sudah mengecil 
enukleasi.

Kauterisasi : menghancurkan tumor dengan kauter, sekaligus


mengontrol perdarahan  hemangioma

Sclerosing agent: menyuntikkan sclerosing agent pada tumor  respon


inflamasi berat  fibrositosis dan nekrosis pembuluh darah.
ISTILAH TERAPI TUMOR

Terapi cryo: mengaplikasikan cairan heterogen secara langsung


pada masa tumor  hitam dan keras  meninggalkan dasar
jaringan granulasi yang siap ditutup epitel.

Sauserisasi: tindakan menghilangkan overhang, sehingga periost


menempel tulang.

Dekortisasi: Pengambilan dan penghalusan tulang kortikal.

Sequesterectomy: Pengambilan sequester (tulang yang mati) 


osteomyelitis.
Bibir

M. orbicularis oris.


Kulit putih : usia 50 – 70 thn.
Faktor risiko :
 Paparan sinar matahari
 Imunosupresi
 Pengguna tembakau

Histologi : squamous cell carcinoma.


Metastasis secara limfogen (< 10%).
5-year cure rate : 90%.
Lidah
 Nonkeratinizing squamous epithelium
 Batas posterior : circumvallate papillae
 Batas ventral : anterior floor of mouth.
 4 intrinsic and 4 extrinsic muscles.
 Tumor lidah : massa berulserasi dan
 tumbuh eksofitik
Alveolus/Gingiva

 ‘The
alveolar mucosa overlies the bone of the
mandible and maxilla’
Sekitar 80% pada daerah alveolar mandibula.
Invasi ke tulang pada tahap dini.
Mukosa Buccal
Etiologi : lichen planus, chronic dental trauma,
and the habitual use of tobacco and alcohol.
Spread locally and to metastasize to regional
lymphatics.
Lymphatic drainage : facial and the
submandibular nodes (level I).
Palatum

SCC pada palatum durum terutama akibat


penggunaan tembakau dan alkohol.
Iritasi kronis protesa gigi.
Lesi inflamasi menyerupai neoplasma 
keganasan  biopsi.
Pengobatan : simtomatik
Biopsi : ganas atau jinak.
Metastasis
Penatalaksanaan tumor primer

Lidah dan dasar mulut :


 Lesi yang sangat kecil (<1 cm): eksisi, radiasi
interstisial, atau radiasi eksternal.
 Lesi T1 atau T2: pembedahan, jika lokasi
memungkinkan eksisi luas tanpa mengganggu
fungsi; atau kombinasi radiasi eksterna dan
interstisial.
 Lesi ekstensif: Radioterapi saja atau kombinasi
dengan bedah.
Gingiva dan palatum durum:
Lesi awal : pembedahan
Lesi lanjut : pembedahan dan radioterapi

Mukosa buccal:
Lesi T1 : pembedahan atau radioterapi
Lesi T2, T3 : radioterapi
Lesi T4 : pembedahan dan radioterapi jika
memungkinkan
Bibir:
Lesi T1 dan Tis (< 1cm) : radioterapi atau
eksisi
Lesi T1 – T4 (> 1cm) : Radioterapi
merupakan pilihan yang lebih baik secara
kosmetik, tetapi mempunyai angka kuratif
yang sama dengan pembedahan (eksisi)

Eksisi tumor umumnya dilakukan dengan


tepi sayatan 1-2 cm di luar indurasi tumor.
PRINSIP PENANGANAN SUATU LESI
A. Anamnesa: keluhan utama dan riwayat lesi
B. Riwayat kesehatan umum
C. Pemeriksaan fisik
D. Pemeriksaan ekstra oral dan intra oral
E. Pemeriksaan radiologi dan laboratorium
F. DIAGNOSA SUSPEK DAN DIAGNOSA BANDING DD/ mulai dari ringan sampai berat
G. RENCANA PERAWATAN
Apakah perawatan non bedah atau bedah?
Apakah hanya perlu observasi saja  10 -14 hari  ada perbaikan  follow –up. Tidak
ada perbaikan  biopsi
Kecurigaan terhadap suatu keganasan  keputusan biopsi

MENENTUKAN KESULITAN DAN PROSEDUR BIOPSI


Biopsi dilakukan sendiri atau harus dirujuk kepada yang lebih ahli

BIOPSI DIKERJAKAN SENDIRI


Lesi tidak butuh perawatan lebih lanjut
Lesi butuh perawatan lebih lanjut

LESI YANG BUTUH PERAWATAN LEBIH LANJUT


Dirawat sendiri  follow up
Dirujuk kepada ahli
Pasien Tumor
 PS : benjolan di rahang bawah sebelah kiri belakang
S:

T
Wanita usia 30 tahun dengan keluhan timbul benjolan di
rahang bawah belakang sebelah kiri sejak kurang lebih 3 tahun
yang lalu, awalnya dengan ukuran sebesar biji kacang merah,
yang semakin lama semakin membesar hingga seukuran
kepalan tangan orang dewasa.
Pasien tidak mengeluhkan adanya benjolan lain di leher,
ketiak, atau tempat lain, tidak terdapat perubahan suara, atau
keterbatasan pembukaan mulut.
N
M
Tidak terdapat riwayat batuk lama, sesak (-) kuning (-)

Riwayat Demam (-)


Nyeri (-)
 O:
T : 130/80 mmHg, N : 80x/menit R : 20x/menit, S : afebris.

Kulit : Turgor (+)


Kepala : Wajah asimetris
Pupil : Isokor, refleks cahaya +/+, Konjungtiva : tidak anemis,
sklera : tidak ikterik
Leher : JVP tidak meninggi
Dada : B & G simetris
Paru-paru : VBS kanan = kiri
Jantung : Reguler murni
Perut : BU (+) normal, datar, lembut
Hati : Tidak teraba
Limpa : Tidak teraba
Ekstremitas Atas : t.a.k
Pemeriksaan Ekstra oral :
- Wajah asimetris , massa a/r mandibula sinistra, ukuran
7x5x3 cm, permukaan halus, warna sama dengan
jaringan sekitar, sifat terlokalisir, ulkus (-). Pada palpasi
ditemukan benjolan tidak dapat digerakkan dari
dasarnya, konsistensi keras, fluktuasi (-), nyeri tekan (-),
dan krepitasi (-).
Pemeriksaan intra oral :
- Bibir : t.a.k
- Gingiva : a/r 37-38, ditemukan massa, ukuran 7x5x3
cm, permukaan halus, warna sama dengan jaringan
sekitar, sifat terlokalisir, ulkus (-). Pada palpasi
ditemukan benjolan tidak dapat digerakkan dari
dasarnya, konsistensi keras, fluktuasi (-), nyeri tekan (-),
dan krepitasi (+).
- Vestibulum : t.a.k
- Lidah : t.a.k
- Dasar mulut : t.a.k
- Mukosa bukal : t.a.k
- Palatum : t.a.k
- Tonsil : T1-T1
Status Gigi Geligi :

V8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
UE 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 77 8
UE
UE
GP impaksi

Ket : Kalkulus RA & RB (+)


A : Tumor Mandibula sinistra susp. Benign
DD/ - Kista Dentigerous
- Ameloblastoma

P : - Foto panoramik
- Foto Thorax PA
- Pemeriksaan Lab. (PT, APTT, Hb, Ht, Lekosit,
Trombosit, eritrosit, ur,kr, SGOT, SGPT, GDS, Na,K)
- Scalling RA & RB
- Aspirasi, setelah foto panoramik (+)
- Kontrol setelah foto panoramik + foto thorax
PA + pemeriksaan lab. ada hasil
ttd
Drg xxxxx
Foto Panoramik

• Foto panoramik menunjukkan lesi unikistik di daerah korpus


mandibula kiri yang meluas ke prosesus koronoideus dan prosesus
kondiloideus kiri
Thorax PA
- Tidak tampak kardiomegali
- Tidak tampak TB Paru aktif
- Tidak tampak metastase paru
Pemeriksaan lab

Hematologi:
- PT : 11,6 10,5-14,5 detik
- INR : 0,93 0,84-1,15
- APTT :24,1 16,6-36,6 detik
Darah Rutin :
- Hb : 14,2 (13,5-17,5) g/dL
- Ht : 43 (40-52) %
- Lekosit : 9.900 (4.400-11.300) /mm3
- Trombosit : 297.000(150.000-450.000)/mm3
- Eritrosit : 5,18 (4,5-6,5) juta/uL
Kimia Klinik
Ureum : 20 15-50 mg/dL
Kreatinin : 0,56 P:0,5-0,9 mg/dL
SGOT : 30 (<50)
SGPT : 20 (<50)
GDS : 120 <140 mg/dL
Natrium (Na) : 140 135-145 mEq/dL
Kalium : 3,6 3,6-5,5 mEq/dL

- Hasil aspirasi (+) : ditemukan cairan berwarna merah kecoklatan


 A : 1. Berdasarkan hasil foto panoramik & aspirasi ditemukan lesi kistik
di daerah korpus mandibula sinistra diduga ameloblastoma a/r
mandibula sinistra
2. Berdasarkan hasil foto thoraks & hasil lab, keadaan umum/sistemik
os, dalam batas normal, hanya ditemukan HT stage I

 P : 1. Biopsi insisi dengan anastesi lokal


2. hemimandibulektomi dilanjutkan dengan rekonstruksi
menggunakan mini plat titanium AO ( Hemimandibulektomi
dilakukan bila hasil PA biopsi insisi (+), menunjang diagnosa klinis
3. Th/ lanjut

Chief jaga/konsulen
The lesion is an exophytic well-circum scribed, pedunculated or sessile growth on the tongue
1. What is the moset likely diagnosis ?
2. Is the lesion premaglignant. ?
3. What is the appropriate treatment ?
( case : Papilloma )
This patient is asymphtomatic but you note this appearance on the buccal mucosa,
Is a well-defined, firm, sessile or pedunculated tumor with a smooth surface of normal epithelium
• What is the clinical diagnosis ?
• What questions would you as the patient ?
• What investigation would you carry out in the first instance ?
( case : Fibroma )
This young adult female has had a tumor on the gingiva
• What is the likely diagnosis ?
• How would you confirm this diagnosis ?
• What is the approprite management of this lesion ?
( case : Peripheral Ossifying Fibroma ) Tambah clue!!!
This patient has noticed this lesion increasing in size over the last 2 years
• What is the clinical diagnosis ?
• What is this most sutable teratment ?
• What complication may arise rfrom this lesion ?
( case : Cavernause hemangioma )
This patient has noticed this lesion increasing in number over the last 3 years, characterized by
Small soft elevated nodules and have normal or yellow-grayish or red calor
1. What differential diagnosis would you consider ?
2. What is the most suitable treatment ?
( case : Extensive lymphangioma )
It appear during the first 3 years of life exlusively on sun-exposed skin, on the vermilion border of the lips
1 .What is the diagnosis ?
2. How should it be managed ?
3. What systemic condition may this be associated with this lesion ?
( case : Frekles ) Dikesampingkan!!
Clinically, it appears as an asymphtomatic slightly elevated or flat spot that has red brown or black brown color
• What differential diagnosis should be considered ?
• How should it be managed ? Dikesampingkan!!!
( case : Compound nevus )
 Torus palatinus
 Duplication cyst involving the tongue
 Aphthous ulcer
 Pyogenic granuloma of the lateral tongue
 Granular cell tumor of the lingual dorsum
 Necrotizing Sialometaplasia
 Pyogenic Granuloma/ Epulis Granulamatosis
 epulis gravidarum
Kista ?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai