Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ludhfi Arfi Andhika

NIM : 18410460

Tugas Hukum Pasar Modal

1. Jelaskan raison d’etre adanya prinsip keterbukaan (disclosure principle) dalam pasar modal!

2. Sebutkan dan Jelaskan kategori Keterbukaan Infomrasi di Pasar Modal!

3. Sebutkan jenis-jenis infomasi apa saja yang wajib dilakukan ketebukaan oleh emiten!

4. Ada kah sanksi terhadap pelanggaran kewajiban keterbukaan informasi di pasar modal? Jelaskan!

Jawaban
1. Raison d’etre dalam hukum merupakan suatu konflik kepentingan. Prinsip keterbukaan
adalah pedoman umum yang mensyaratkan Emiten, Perusahaan Publik, dan Pihak lain yang
tunduk pada Undang-undang ini untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu
yang tepat seluruh Informasi Material mengenai usahanya atau efeknya yang dapat
berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap Efek dimaksud dan atau harga dari Efek
tersebut.
Tujuan dari prinsip keterbukaan untuk menciptakan efisiensi dalam transaksi efek di mana
para investor dalam perdagangan efek dapat melakukan perdagangan secara transparan,
adil, dan bijaksana. Tanpa kewajiban keterbukaan ini mustahil tercipta pasar efisien, bahkan
sebaliknya bisa terjadi kemungkinan investor yang tidak memperoleh informasi karena tidak
meratanya informasi kepada investor yang disebabkan ada informasi yang tidak di-
disclose atau terdapat suatu informasi yang belum tersedia untuk publik, tetapi telah
disampaikan kepada orang-orang tertentu.
Keterbukaan sebagai jiwa Pasar Modal akan memberikan peluang bagi investor yang
memungkinkan sehingga dengan pertimbangan bagi investor secara rasional dapat
mengambil keputusan untuk melakukan pembelian atau penjualan saham.
2. a.) Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Ke Publik.

Bahwa setiap perusahaan publik atau emiten yang pernyataan pendaftarannya telah


menjadi efektif, harus menyampaikan kepada Bapepam LK dan mengumumkan kepada
masyarakat secepat mungkin dengan ketentuan paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua)
setelahkeputusan atau terdapatnya informasi atau fakta material yang mungkin dapat
mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal.

b.) Keterbukaan Informasi Bagi Pemegang Saham Tertentu.

Bapepam mengatur direktur atau komisaris emiten atau perusahaan publik wajib
melaporkan kepada Bapepam atas kepemilikan dan setiap perubahan kepemilikannya atas
saham perusahaan tersebut selambat lambatnya dalam waktu 10 (sepuluh) hari sejak
terjadinyatransaksi. Dan kewajiban tersebut juga berlaku bagi setiap pihak yang memiliki
5% atau lebih saham yang disetor. Kemudian Salinan dari laporan yang disyaratkan dalam
peraturan ini harus tersedia untuk dilihat umum dan dapat disalin di Bapepam.
c.) Keterbukaan Informasi Bagi Emiten Atau Perusahan Publik Yang Dimohonkan Pernyataan
Pailit

Emiten atau Perusahaan Publik yang gagal atau tidak mampu menghindari kegagalan untuk
membayar kewajibannya terhadap pemberi pinjaman yang tidak terafiliasi, maka
Emiten atauPerusahaan Publik wajib menyampaikan laporan mengenai hal tersebut kepada
Bapepam danBursa Efek dimana Efek Emiten atau Perusahaan Publik tercatat secepat
mungkin, paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) sejak Emiten atau Perusahaan Publik
mengalami kegagalan ataumengetahui ketidakmampuan menghindari kegagalan.

d.) Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya Penawaran Umum

Bapepam mengatur tentang informasi biaya yang dikeluarkan oleh emiten atau perusahaan
publik dalam rangka penawaran umum wajib diungkapkan dalam bab penggunaan dana
yang diperoleh dari hasil penawaran umum, baik pada prospektus maupun laporan realisasi
penggunaan dana hasil penawaran umum agar diungkapkan rincian masing masing biaya
yangdikeluarkan dalam rangka pelaksanaan penawaran umum, baik dalam presentase (%)
tertentu dan atau nilai angka (denominasi mata uang), yang antara lain meliputi beberapa
biaya jasayaitu, jasa pinjaman, jasa penyelenggaraan, jasa penjualan, jasa profesi penunjang
pasar modal, jasa lembaga penunjang pasar modal dan jasa konsultasi keuangan. Dalam hal
terjadi perbedaan informasi dalam prospektus maupun prospektus ringkas dengan informasi
yang diungkapkan dalam laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum maka
wajib ditambahkan penjelasan penyebab perbedaan informasi.

3. Pertama, keterbukaan informasi sebelum emisi. Dalam tahap ini status perusahaan masih
tertutup dan bermaksud menjadi terbuka. Untuk merubah status itu, terdapat dua hal yang
dilakukan. 
a.) Internal perusahaan melakukan beberapa tindakan seperti rencana Penawaran Umum
Penunjukan terhadap Underwriter, Profesi Penunjang, Lembaga Penunjang Konfirmasi
sebagai Agen Penjual,Kontrak Pendahuluan dengan Bursa. Internal perusahaan yang
menunjukkan keterbukaan informasi adalah mempersiapkan dokumen-dokumen, Selain
itu, yang jelas-jelas menunjukkan keterbukaan informasi adalah keharusannya Rapat
Umum Pemegang Saham ( RUPS ). Hal ini karena RUPS adalah forum demokratisasi para
pemegang saham yang harus dilakukan secara terbuka tentang rencana tersebut dan
dengan RUPS maka semuanya jelas adanya dan publik menjadi mengetahui rencana
perubahan itu.

b.) Internal perusahaan harus melakukan Pernyataan Pendaftaran. ntuk maksud itu,
perusahaan harus melakukan ekspose terbatas, dievaluasi aspek kelengkapan dokumen,
kecukupan dan kejelasan informasi, termasuk juga keterbukaan informasi tentang aspek
hukum, akuntansi, keuangan dan manajemen.

Kedua, keterbukaan informasi pada waktu emisi. Emiten setelah mendapatkan Pernyataan


Effektif,  maka harus melakukan dua hal.

a.) Dalam Pasar Perdana Emiten dapat menawarkan sahamnya melalui sindikasi
penjaminan emisi maupun agen penjualan, penjatahan sahamnya kepada pemodal oleh
sindikasi penjamin emisi dan Emiten dan juga dapat melakukan distribusi saham secara
elektronik kepada investor. 
b.) Emiten dalam Pasar Sekunder, memiliki kewajiban melakukan pencatatan [listing]
sahamnya di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) sebagai syarat untuk dapat menjual sahamnya
kepada publik. Dengan telah listing, maka seluruh ketentuan di BEI menjadi berlaku dan
wajib untuk ditaati oleh Emiten.

Ketiga, keterbukaan informasi sesudah emisi. Berdasarkan waktu penyampainnya Emiten


setelah Penawaran Umum ini keterbukaan informasi Emiten kepada publik terbagi menjadi
dua besar yaitu: 

a.) Laporan Berkala [reguler] terdiri dari: Laporan Hasil Penggunaan Dana Hasil Emisi,
Laporan Keuangan Tahunan/Tengah Tahunan dan Laporan Tahunan.
b.) Laporan Yang Bersifat Insidentil yang terdiri dari: Laporan RUPS/RULB, Keterbukaan
Informasi yang harus segera diumumkan kepada Publik, Keterbukaan Informasi
Pemegang Saham Tertentu dan Laporan Dimohonkan Kepailitan. Emiten juga wajib
melakukan keterbukaan informasi berdasarkan sumber informasinya yang terdiri dari
keterbukaan informasi dari intern Emiten atau Perusahaan Publik, keterbukaan
informasi dari rumor atau desas-desus yang beredar, keterbukaan informasi dari Media
Massa dan keterbukaan informasi dari adanya pengaduan masyarakat. Terakhir Emiten
juga wajib memberikan dan menjelaskan keterbukaan informasi apabila diminta
berdasarkan pertanyaan lembaga-lembaga terkait seperti keterbukaan informasi kepada
Bapepam-LK, keterbukaan informasi kepada BEI dan keterbukaan informasi kepada
lembaga yang berwenang lainnya.

4. Bapepam mengenakan sanksi administratif atas pelanggaran Undang-undang ini dan atau
peraturan pelaksanaannya yang dilakukan oleh setiap Pihak yang memperoleh izin,
persetujuan, atau pendaftaran dari Bapepam.

Sanksi administratif sebagaimana dimaksud 

a.) Peringatan tertulis


b.) Denda yaitu membayar sejumlah uang tertentu
c.) Pembatasan kegiatan usaha
d.) Pembekuan kegiatan usaha
e.) Pembatalan persetujuan
f.) Pembatalan pendaftaran

Anda mungkin juga menyukai