Anda di halaman 1dari 8

Laporan Magang

LUDHFI ARFI ANDHIKA


18410460
TARGET MAGANG Bidang Magang
Bidang magang adalah bagian tata
cara pembuatan peraturan hukum
1.Memperoleh kasus-kasus nyata dan memahami proses
Sekretariat Dewan Perwakilan
pembentukan produk hukum daerah hingga disebarluaskan di
Rakyat Daerah Kota Yogyakarta
masyarakat sehingga dapat menambah wawasan serta memperkaya
ilmu dalam bidang hukum.

2.Meningkatkan kemampuan sosialisasi dalam masyarakat.


3.Memahami tatacara pengkoreksian produk hukum daerah. Lokasi Pemagangan
1. Nama Instansi : Sekretariat
4.Memahami tugas dan Sekretariat DPRD serta tahapan dan proses
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
penyusunan atau pembuatan Peraturan Daerah dan/atau Peraturan
Kota Yogyakarta
Kabupaten/Kota. 2. Nama Pimpinan : Basuki Hari
Saksono, S.H.
5.Memahami proses pembuatan atau penyusunan Peraturan Daerah
3. Nama PIC/Mentor : Prihanta,
dan/atau Peraturan Kabupaten/Kota beserta Produk Hukum lainnya
S.H.
yang menjadi kewenangan dari Sekretariat DPRD beserta teknik-
teknik pembuatannya;
LAPORAN KEGIATAN MAGANG
1. Proses Pembuatan Peraturan Daerah

Mekanisme penyusunan Perda terbagi menjadi 4 (empat) bagian, yaitu perencanaan, penyusunan, pembahasan, penetapan dan pengundangan.

a. Perencanaan

Materi yang diatur merupakan keterangan mengenai konsepsi Rancangan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta yang meliputi:

a. Latar belakang dan tujuan penyusunan;

b. Sasaran yang ingin diwujudkan;

c. Pokok pikiran, lingkup, atau objek yang akan diatur; dan

d. Jangkauan dan arah pengaturan.

Penyusunan daftar rancangan peraturan daerah provinsi didasarkan atas:

a.   Perintah Peraturan Perundang-undangan lebih tinggi.

b.   Rencana pembangunan daerah.

c.   Penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan.

d.   Aspirasi masyarakat daerah.

Hasil penyusunan antara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Pemerintah Daerah disepakati dan ditetapkan dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) Kota
Yogyakarta.
b. Penyusunan

Rancangan Peraturan Daerah dapat diajukan oleh anggota, komisi, gabungan komisi, atau alat kelengkapan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah ( DPRD ) Kota Yogyakarta. 

c. Pembahasan dan Penetapan

Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah dilakukan oleh DPRD Kota Yogyakarta. Pembahasan bersama dilakukan melalui
tingkat-tingkat pembicaraan.

Tingkat-tingkat pembicaraan dilakukan dalam rapat komisi atau panitia atau badan atau alat kelengkapan DPRD yang khusus
menangani bidang legislasi dan rapat paripurna.

Penetapan Rancangan Peraturan Daerah yang telah disetujui oleh DPRD disampaikan oleh pimpinan DPRD untuk ditetapkan
menjadi Peraturan Daerah. Penyampaian Rancangan Peraturan Daerah dilakukan dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari
terhitung sejak tanggal persetujuan.

d. Pengundangan

Peraturan Daerah diundangkan dalam Lembaran Daerah. Peraturan Perundang-undangan mulai berlaku dan mempunyai kekuatan
mengikat pada tanggal diundangkan, kecuali ditentukan lain di dalam Peraturan Perundang-undangan yang bersangkutan.
Rapat Paripurna

 Rapat Paripurna DPRD adalah rapat Anggota yang dipimpin oleh pimpinan DPRD dan merupakan forum tertinggi dalam melaksanakan
wewenang dan tugas DPRD. Penjadwalan dan acara Rapat Paripurna ditetapkan dan diputuskan dalam Rapat Badan Musyawarah (BAMUS) atau
Rapat Konsultasi pengganti Rapat BAMUS antara Pimpinan DPRD dan Pimpinan Fraksi, atau Rapat Paripurna itu sendiri.

 Dalam Kegiatan Magang tersebut saya ikut serta dalam Rapat Paripurna pada tanggal 28 Januari 2021 yang isinya mengenai Penetapan
Paniatia Khusus 6 Raperda yaitu:

a. Pansus tentang Raperda Penanggulangan Penyakit Menular

b. Pansus tentang Raperda Bangunan Gedung

c. Pansus tentang Raperda Penerangan Jalan Umum dan Jalan Lingkungan.

d. Pansus tentang Pokok-Pokok Pikiran DPRD

e. Pansus tentang Penanganan Covid

f. Pansus tentang Raperda E-Tax


Dokumentasi
Dokumentasi
Kesimpulan
• Pada dasarnya sebuah ilmu atau teori yang didasarkan saat proses perkuliahan di kelas perlu disertai
dengan aksi nyata melalui mata kuliah pemagangan. Hal ini bertujuan agar ilmu yang didapatkan tidak
hanya sebatas teori, namun juga dapat direalisasikan. Walaupun kenyataannya tidak semua ilmu juga
diimplementasikan saat kegiatan pemagangan, tetapi setidaknya ilmu berupa teori tersebut tetap dapat
dipraktekan.

• Poin penting setelah mendapatkan pengalamann pemagangan yaitu tercapainya target yang ingin
dicapai. Target tersebut untuk mengetahui proses pembuatan peraturan daerah atau produk hukum di
Kantor Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Yogyakarta. Penulis mendapatkan pengalaman
tentang bekal pengalaman di dunia pekerjaan yang akan digunakan oleh Penulis kelak.

• Sehingga kesimpulan dalam kegiatan pemagangan ini adalah adanya pengalaman baru yang dimiliki
Penulis terkait salah satu Biro Hukum yaitu Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota
Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai