Anda di halaman 1dari 15

ETIKA ADMINISTRASI

“DUKUNGAN ETIKA ADMINISTRASI DALAM


PELAKSANAAN TUGAS DPRD KABUPATEN BONE”

OLEH:

KELAS VII. C

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
PUANGRIMAGLATUNGBONE
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan Rahmat, Inayah,


Taufik dan Hinayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dengan judul Dukungan Etika Administrasi dalam Pelaksanaan Tugas
DPRD Kabupaten Bone dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Penulis juga mengucapkan ribuan terimakasih, kepada pihak Yang telah


banyak membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan penulis mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman yang telah memberikan solusi dalam
penyusunan makalah ini, sehingga dapat diselesaikan dengan baik.

Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman


yang penulis miliki sangat kurang. Oleh kerena itu penulis harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Watampone, 17 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………i


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN
1. Etika Administrasi
2. Pelaksanaan Tugas DPRD Kabupaten Bone
3. Dukungan Etika Administrasi dalam Pelaksanaan Tugas DPRD
Kabupaten Bone

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan
2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Masalah etika memiliki potensi dan peran yang sangat penting dalam
proses administrasi negara.Manakala administrasi negara menginginkan
sikap, tindakan dan perilakunya dikatakan baik, maka dalam menjalankan
tugas pokok, fungsi dan kewenangannya harus menyandarkan pada etika
administrasi negara. Etika administrasi negara di samping digunakan sebagai
pedoman, acuan, referensi administrasi negara dapat pula digunakan sebagai
standar untuk menentukan sikap, perilaku, dan kebijakannya agar dapat
dikatakan baik atau buruk. Setiap individu memiliki kepentingan yang
berbeda-beda, dan masing-masing  menginginkan kepentingannya itu
terpenuhi. Namun, terpenuhinya suatu kepentingan biasanya menutut
pemenuhan kepentingan yang lain sehingga kepuasan setiap orang mustahil
bias tercapai. Guna menjaga keutuhan sistem dari adanya berbagai gejolak
yang diakibatkan perselisihan kepentingan itu diperlukan pranata negara
sebagai pihak yang berwenang mengatur, menyesuaikan atau menentukan
prioritas bagi terpenuhinya kepentingan serta tujuan berbagai pihak.

2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penulis


merumuskan masalah yang akan di bahas, yaitu:
a. Apa yang dimaksud dengan Etika Administrasi?
b. Bagaimana Pelaksanaan Tugas DPRD Kabupaten Bone?
c. Bagaimana dukungan Etika Administrasi dalam Pelaksanaan Tugas
DPRD Kabupaten Bone?
3. TUJUAN PENULISAN

a. Untuk mengetahui dan memahami yang dimaksud dengan Etika


Administrasi
b. Untuk mengetahui dan memahami Pelaksanaan Tugas DPRD di
Kabupaten Bone
c. Untuk mengetahui Dukungan Etika Administrasi dalam Pelaksanaan
Tugas DPRD Kabupaten Bone
BAB II

PEMBAHASAN

A. ETIKA ADMINISTRASI
Etika administrasi Negara yaitu bidang pengetahuan tentang ajaran
moral danasas kelakuan yang baik bagi para administrator pemerintahan
dalam menunaikantugas pekerjaannya dan melakukan tindakan jabatannya.
Bidang pengetahuan inidiharapkan memberikan berbagai asas etis, ukuran
baku, pedoman perilaku, dankebijakan moral yang dapat diterapkan oleh
setiap petugas guna terselenggaranyapemerintahan yang baik bagi kepentingan
rakyat.Sebagai suatu bidang studi, kedudukan etika administrasi negara untuk
sebagian termasuk dalam ilmu administrasi Negara dan sebagian yang lain
tercakup dalam lingkungan studi filsafat. Dengan demikian etika admistrasi
Negara sifatnya tidak lagi sepenuhnya empiris seperti halnya ilmu
administrasi,melainkanbersifatnormatif. Artinya etika administrasi Negara ber
usaha menentukan norma mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh
setiap petugas dalam melaksanakan fungsinya dan memegang jabatannya.
Etika administrasi Negara karena menyangkut kehidupan
masyarakat,kesejahteraan rakyat, dan kemajuan bangsa yang demikian penting
harus berlandaskan suatu ide pokok yang luhur. Dengan demikian, etika itu
dapat melahirkan asas, standar, pedoman, dan kebajikan moral yang luhur
pula. Sebuah ide agung dalam peradaban manusia sejak dahulu sampai
sekarang yang sangat tepat untuk menjadi landasan ideal bagi etika
administrasi Negara adalah Keadilan, dan memanginilah yang menjadi
pangkal pengkajian Etika Admnistrasi Negara, untuk mewujudkankeadilan.

Lingkup Etika Administrasi Negara adalah pada penentuan nilai dalam proses


administrasi. Kedudukan etika administrasi negaraberada diantara etika profesi dan etika
politik sehingga tugas administrasi negara tetapmemerlukan perumusan kode etik yang
dapat dijadikan sebagai pedoman bertindakbagi segenap aparat publik.Etika adminisrtasi
negara merupakan salah satu wujud kontrol terhadap administrasi Negara dalam
melaksanakan apa yang menjadi tugas pokok, fungsi dan kewenangannya. Jika administrasi
negara menginginkan sikap, tindakan danperilakunya dikatakan baik, maka dalam
menjalankan tugas pokok, fungsi, dankewenangannya harus menyandarkan pada etika
administrasi negara. Etika administrasi Negara disamping digunakan sebagai pedoman,
acuan, dan referensiadministrasi Negara dapat pula digunakan sebagai standar untuk menilai
apakah sikap,prilaku, dan kebijakannya dapat dikatakan baik atau buruk.

B. PELAKSANAAN TUGAS DPRD KABUPATEN BONE


1. FUNGSI DPRD
DPRD memiliki tiga fungsi, yaitu :
a. Legislasi, berkaitan dengan pembentukan peraturan daerah
b. Anggaran, Kewenangan dalam hal anggaran daerah(APBD)
c. Pengawasan, Kewenangan mengontrol pelaksanaan perda dan
peraturan lainnya serta kebijakan pemerintah daerah.
2. TUGAS, WEWENANG, dan HAK
Tugas dan wewenang DPRD adalah:
a. Membentuk peraturan daerah bersama kepala daerah.
b. Membahas dan memberikan persetujuan rancangan peraturan daerah
mengenai anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang
diajukan oleh kepala daerah.
c. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan
APBD.
d. Mengusulkan:
- Untuk DPRD provinsi, pengangkatan/pemberhentian
gubernur/wakil gubernur kepada Presiden melalui Menteri Dalam
Negeri untuk mendapatkan pengesahan
pengangkatan/pemberhentian.
- Untuk DPRD kabupaten, pengangkatan/pemberhentian
bupati/wakil bupati kepada Menteri Dalam Negeri melalui
Gubernur.
- Untuk DPRD kota, pengangkatan/pemberhentian wali kota/wakil
wali kota kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur.
- Memilih wakil kepala daerah (wakil gubernur/wakil bupati/wakil
wali kota) dalam hal terjadi kekosongan jabatan wakil kepala
daerah.
e. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah
terhadap rencana perjanjian internasional di daerah.
f. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama internasional
yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
g. Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban kepala daerah
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
h. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama dengan daerah
lain atau dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan
daerah.
i. Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
j. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) memiliki hak interpelasi, hak


angket, dan hak menyatakan pendapat. Anggota DPRD memiliki hak
mengajukan rancangan peraturan daerah, mengajukan pertanyaan,
menyampaikan usul dan pendapat, memilih dan dipilih, membela diri,
imunitas, mengikuti orientasi dan pendalaman tugas, protokoler, serta
keuangan dan administratif.

DPRD berhak meminta pejabat negara tingkat daerah, pejabat pemerintah


daerah, badan hukum, atau warga masyarakat untuk memberikan keterangan.
Jika permintaan ini tidak dipatuhi, maka dapat dikenakan panggilan paksa
(sesuai dengan peraturan perundang-undangan). Jika panggilan paksa ini
tidak dipenuhi tanpa alasan yang sah, yang bersangkutan dapat disandera
paling lama 15 hari (sesuai dengan peraturan perundang-undangan).
C. DUKUNGAN ETIKA ADMINISTRASI DALAM PELAKSANAAN
TUGAS DPRD KABUPATEN BONE

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bone (DPRD Bone)


adalah lembaga perwakilan rakyat daerah tingkat kabupaten yang ada
di Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan. DPRD Bone memiliki 45
anggota yang tersebar di 12 partai politik, dengan perolehan suara
mayoritas diraih oleh Partai Golongan Karya.

Dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban Dewan Perwakilan


Rakyat Daerah (DPRD) sangat membutuhkan dukungan etika
administrasi agar terlaksananya tugas sesuai prosedur dan ketentuan
penetapan Peraturan Daerah yang mengedepankan kesejahteraan sosial
bagi seluruh masyarakat Kabupaten Bone. Bukan hanya demi kepentingan
badan legislatif dan para pejabat daerah, melainkan seluruh rakyat
Kabupaten Bone tanpa membeda-bedakan tingkatan sosialnya. Dewan
Perwakilan Rakyat daerah yang beretika akan menciptakan daerah yang
beretika pula.

Etika administrasi menjadi aspek yang sangat penting untuk


menyelenggarakan rencana kerja daerah khususnya di kabupaten Bone.
Penerapan etika administrasi memiliki dampak yang besar bagi kualitas
peraturan daerah yang terbentuk atas kerja sama antara dewan perwakilan
rakyat daerah dan kepala daerah, karena setiap tugas dan kewajiban
Dewan Perwakilan Rakyat daerah akan terlaksana secara teratur,
terstruktur, efektif dan efesien.Namun permasalahannya di Indonesia para
pejabat yang memiliki tugas sebagai penyelenggara pelayanan publik
kerap kali abai terhadap penerapan etika. Permasalahan etika yang
menjangkiti pejabat publik khususnya Lembaga Legislatif di Indonesia
parahnya tidak hanya terjadi pada level nasional melainkan juga pada
level lokal yaitu pemerintahan daerah baik di tingkat provinsi maupun
kabupaten/kota.
Adapun dukungan atau peran secretariat Dewan dalam menunjang
fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten Bone yaitu :

a. Disiplin Pegawai
Untuk membantu dan menunjang fungsi Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, maka disiplin pegawai atau staf seperti : Apel
Pagi, Apel Sore, Daftar Kehadiran Pegawai, Daftar Penilaian
Pekerjaan Pegawai, dan Kinerja Pegawa. dalam melaksanakan
tugas yang harus diperhatikan disiplin dari staf itu sendiri sebab
pekerjaan akan sangat mudah diselesaikan dengan baik apabila
staf tersebut disiplin dalam segala hal dan mempunyai etos
kerja yang tinggi. Seperti staf-staf di Bagian Umum yang
langsung diawasinya semuanya mempunyai disiplin dan etos
kerja. Dalam setiap apel pagi dan apel sore tidak boleh ada
satupun yang terlambat dalam mengikuti apel pagi dan apel
sore, apel sore juga sangat penting karena disitu akan dilihat
apakah ada staf yang pulang sebelum jam kerja selesai.
Mengenai daftar kehadiran pegawai seringkali ada yang tidak
masuk kerja, tapi bukan karena memang tidak masuk kerja
tanpa alasan. Staf yang tidak masuk kerja alasannya karena
sakit. Tapi dari sekian staf yang ada, mereka selalu optimis
dalam bekerja, karena dilihat dari penilaian pekerjaan pegawai
selalu maksimal dalam artian mereka ingin mempunyai prestasi
yang baik dalam melaksanakan tugas dan fungsinya jika staf
dalam melakukan tugas dan fungsinya disitu juga bisa dilihat
bagaimana kinerja staf. Pimpinan harus kerja agar staf itu
sendiri terdorong untuk lebih maksimal bekerja.
b. Kontribusi Staf dalam menunjang fungsi Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Fungsi Legislasi
Setiap staf yang bekerja pada organisasi harus optimal dalam
melaksanakan tugas secara maksimal agar bisa mencapai hasil
yang maksimal. Yang dimaksud dengan fungsi legislasi adalah
membentuk Peraturan Daerah bersama Kepala Daerah.
kontribusi yang diberikan oleh staf sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi staf Sekretarias Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Misalnya jika ada rapat-rapat atau pleno tentang pembentukan
atau perumusan Produk Hukum Daerah, dalam hal ini staf
hanya memfasilitasi segala yang diperlukan oleh Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah. semua staf yang ada dalam
Sekretariat mempunyai peran yang sangat penting dalam
pelaksanan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Sebagai
staf hanya bisa kasi apa yang diminta oleh DPRD kalau mau
rapat pleno, misalnya menyiapkan kelengkapan elektronik dan
kelengkapan lainnya yang bisa menunjang pelaksanaan fungsi
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. staf juga hanya sebatas
mendokumentasikan atau mencatat setiap Produk Hukum
dareah dan monsosialisasikan setiap produk Hukum yang
disahkan. Tapi untuk duduk sama-sama membahas produk
hukum daerah, staf Sekretariat Dewan tidak mempunyai
kewenangan.
c. Kontribusi Staf dalam menunjang fungsi Dewan
perwakilan Rakyat Daerah Fungsi Anggaran (Budget)
Staf dalam membantu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam
menyusun / menetepkan APBD tidak ikut sama-sama dengan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam menyusun APBD.
Fungsi staf disini hanya sekedar menyiapkan alat kelengkapan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana yang
diperlukan dan mencatat / mendokumentasikan. Jadi staf
hanya bisa membantu keperluan yang DPRD butuh selama
rapat menyusun Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
Kabupaten Bone. Staf tidak ada kewenangan dalam menyusun
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah bersama-sama dengan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Bupati. Tapi jika dalam
menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dalam menyusun dan menetapkan,
maka staf akan menyediakanya.
d. Kontribusi Staf dalam menunjang fungsi Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dalam fungsi pengawasan
Dalam menunjang fungsi Pengawasan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah. Staf hanya memfasilitasi dan mendampingi
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam menunjang fungsi
Pengawasan. Staf tidak langsung mengawasi jalannya
pelaksanaan Undang-undang, Peraturan Kepala Daerah dan
Kebijakan Pemerintah Daerah. Jadi dalam menunjang fungsi
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sekali lagi staf hanya
sebagai fasilitator. Staf Bagian Persidangan, semua yang ada di
Sekretariat Dewan dalam menunjang fungsi pengawasan ini,
bukan semua staf yang ikut menunjang fungsi Pengawasan tapi
semua ada pembagian kerja. Dalam menunjang fungsi
Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat DaerahKabupaten
Bone, maka staf hanya melaksanakan tugas untuk
mendokumentasikan setiap kajian Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah mengenai hasil pengawasan terhadap setiap Peraturan
Pemerintah Daerah dan Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan
oleh Pemerintah Daerah. Jadi fungsi staf Sekretariat Dewan
hanya mendokumentasikan setiap hasil pengawasan DPRD
terhadap Kajian Kebijakan yang dikerluarkan Pemerintah
Daerah dan setiap Peraturan Bupati. Tapi walaupun sebagai
fasilitator / unsur pelayanan, tapi sudah cukup untuk membantu
dalam menjalankan tugas dan fungsi Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bone.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban Dewan Perwakilan Rakyat


Daerah (DPRD) sangat membutuhkan dukungan etika administrasi agar
terlaksananya tugas sesuai prosedur dan ketentuan penetapan Peraturan
Daerah yang mengedepankan kesejahteraan sosial bagi seluruh masyarakat
Kabupaten Bone. Bukan hanya demi kepentingan badan legislatif dan para
pejabat daerah, melainkan seluruh rakyat Kabupaten Bone tanpa membeda-
bedakan tingkatan sosialnya. Dewan Perwakilan Rakyat daerah yang beretika
akan menciptakan daerah yang beretika pula.

B. SARAN

1. Sekretaris dewan harus lebih mengetahui kedisiplinan pegawai apakah

hanya dalam melaksanakan apel pagi dan apel sore staf tepat waktu? Atau

pada saat jam kerja keluyuran. Disiplin kerja staf jangan hanya dilihat

dari apel pagi dan apel sore tapi dilihat juga dari kinerja pegawai/staf itu

sendiri.

2. Staf sekretariat harus lebih fokus dalam menunjang fungsi legislasi

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, contohnya dalam menyiapkan staf

ahli dalam bidang hukum dan mensosialisasikan produk hukum daerah

dikalangan masyarakat
3. Lebih optimal dalam mendokumentasikan hasil pembahasan dan

penetapan fungsi anggaran harusnya lebih transparansi kepada

masyarakat dan memberitahukan hasil penetapan dan penyusunan APBD.

4. Lebih jeli dalam menampung pengaduan masyarakat dan lebih cepat

memberitahukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mengenai

pengaduan masyarakat bahwa adakalanya kebijakan pemerintah tidak

sesuai dengan yang diperlukan masyarkat


DAFTAR PUSTAKA

https://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/MKD-53-
512957cbbcbf0693e485ee0be147a64b.pdf

https://bkpsdmd.babelprov.go.id/content/etika-dan-moral-administrasi-
negara#:~:text=Etika%20administrasi%20negara%20merupakan%20salah,tugas
%20pokok%2C%20fungsi%20dan%20kewenangannya.

https://bone.go.id/2017/05/01/fungsi-tugas-wewenang-dan-hak-dprd/

https://www.academia.edu/6713282/Etika_administrasi
https://id.wikipedia.org/wiki/
Dewan_Perwakilan_Rakyat_Daerah_Kabupaten_Bone

Anda mungkin juga menyukai