Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Etika pemerintahan dalam penyelenggaraan pemerintahan adalah kesadaran para pejabat


penyelenggara sebagai teladan masyarakat untuk melaksanakan tugas tanggungjawab sesuai
dengan peraturan perundang-undangan, nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
Kesadaran akan etika dalam menyelenggarakan pemerintahan akan menciptakan hubungan yang
baik, menghindarkan dari korupsi, kolusi dan nepotisme, kondisi atau lingkungan kerja yang
kondusif, menciptakan kenyamanan, sehingga hal-hal tersebut menghasilkan suatu pelayanan
publik yang memuaskan bagi masyarakat. Dalam makalah ini, etika pemerintahan dikaitkan
fungsi dan peranan sekretaris dewan sebagai pihak eksekutif dalam menjembatani perumusan
anggaran dengan DPRD Kab. Tanah Laut. Terkait fungsi sekretaris dewan yang berfungsi dalam
memfasilitasi penyampaian visi dan misi eksekutif kepada legislatif, dalam hal ini mengenai
pengajuan anggaran oleh eksekutif untuk tahun 2023 kepada lembaga legislatif yang mengalami
kendala karena ketidaksepahaman antara kedua belah pihak.

Etika pemerintahan diperlukan dalam permasalahan tersebut, dimana peran seorang


sekretaris dewan untuk menjembatani kedua belah pihak agar sepakat dan sepaham dalam
mencapai tujuan, visi dan misi dalam meningkatkan pelayanan publik. Sekretaris dewan yang
beretika dan menjunjung tinggi nilai moral bisa terlihat dengan cara menangani masalah tersebut,
agar tetap tercipta hubungan yang baik antara eksekutif dan legislatif, kondisi kerja yang aman
dan kondusif disaat rapat pembahasan anggaran berlangsung, dan keputusan yang diambil
nantinya dapat memuaskan semua pihak dan terpenting adalah keputusan tersebut memenuhi
kepentingan masyarakat.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................………………………………………… 1

BAB I PENDAHULUAN..............................................…………………………………. 2

1.1. Latar Belakang............................................………………………………………….


1.2. Rumusan Masalah..................................................…………………………………..
1.3. Tujuan ...................................................................…………………………………...
1.4. Manfaat ........................................................…………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN...............................................……………………………………

BAB III PENUTUP.......................................................……………………………………

BAB IV DAFTAR PUSTAKA......................................……………………………………


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Etika adalah sesuatu atau ilmu yang mempelajari atau membedakan antara yang baik
dan buruk, yang terpuji atau tidak terpuji, yang menjadi tolak ukur moral seseorang dalam
kehidupan bermasyarakat. Etika yang hidup dan berlaku dalam masyarakat terbentuk karena
nilai tersebut sudah menjadi suatu tolak ukur dan keyakinan yang telah diterima oleh seluruh
lapisan masyarakat sehingga menjadi acuan dalam bertindak dan berperilaku.
Etika dalam pemerintahan saat ini dianggap sangat penting, dimana permasalahan
yang terjadi semakin kompleks dengan berbagai masalah dan tuntutan yang harus dipenuhi
oleh pemerintah sebagai penyelenggara pemerintahan. Etika harus dipedomani oleh
pemerintah dalam menjalankan pemerintahan, sehingga tujuan sebenarnya dalam
pemerintahan untuk melayani masyarakat dapat tercapai. Etika menjaga para aparatur agar
senantiasa bermoral dalam bertindak, menjaga tindak tanduk untuk tidak melenceng dari
batas-batas nilai yang ada sehingga martabat dapat terjaga dan masyarakat dapat
mempercayai secara penuh kepada aparatur penyelenggara pemerintahan.
Etika pemerintahan sangat diperlukan agar dalam penyelenggaraan pemerintahan
para aparatur berpedoman pada peraturan-peraturan yang berlaku, menjaga hubungan yang
harmonis, dan menciptakan suatu kondisi yang stabil. Sekretaris dewan yang berperan
sebagai aparatur penyelenggara negara dari pihak eksekutif, berkewajiban memfasilitasi
terkait kepentingan antara eksekutif dan legislatif sehingga terjadi keselarasan dan
kesepahaman yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat. Dalam hal ini, etika seorang
sekretaris dewan sangat diperlukan dalam hal menjaga hubungan yang baik dan kondisi kerja
yang aman dan kondusif disaat pihak eksekutif mengajukan suatu rancangan anggaran
kepada pihak legislatif. Karena secara fakta, banyak hal yang sering berbenturan antara
eksekutif dan legislatif sehingga menimbulkan ketidakcocokan dan penolakan yang
dilakukan oleh legislatif terkait pengambilan kebijakan yang dilakukan oleh eksekutif.
Karena seyogianya, legislatif memiliki peranan dalam mengontrol dan mengawasi setiap
kebijakan, penggunaan anggaran, yang dilaksanakan oleh eksekutif agar tidak menyimpang
dari ketentuan yang berlaku.
Peranan sekretaris dewan yang memiliki tanggungjawab administratif terhadap
Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah, juga berperan sebagai alat kelengkapan DPRD
yang membantu dalam penyelenggaraan tugas dan kewenangannya. Dalam makalah ini,
membahas tentang peran Sekretaris Dewan dalam pembahasan pengajuan Rencana Kerja
Anggaran Pemerintah Daerah Kab. Tanah Laut Tahun 2023. Dimana dalam pengajuan ini,
terjadi perbedaan pendapat dan penolakan yang dilakukan oleh legislatif terhadap rencana
Pemerintah Daerah untuk membangun Rumah Sakit di perbatasan kecamatan. Permasalahan
yang diangkat dalam makalah ini, peranan etika pemerintahan Sekretaris Dewan dalam
menjembatani pihak eksekutif dan legislatif dalam perumusan rencana kerja anggaran .
Peran etika dalam pemerintahan terkait fungsi Sekretaris Dewan dalam menjalankan
tugasnya adalah mampu menjembatani antara pihak eksekutif dan legislatif agar menjadi
mitra kerja dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Karena sering terjadi perbedaan
pendapat antara eksekutif dan legislatif terkait pelakanaan kebijakan terkhususnya dalam hal
perencanaan anggaran. Legislatif yang merupakan wakil rakyat dan memiliki konstituen di
daerah tertentu senantiasa mengajukan pokok pikiran berupa proyek-proyek yang
diperuntukkan daerah konstituennya, sedangkan dipihak eksekutif juga memiliki rencana
kerja yang berbeda. Hal ini terkadang menjadi suatu problem dimana kedua belah pihak
memaksakan rencana kerja masing-masing dengan anggaran yang terbatas. Disinilah peran
seorang Sekretaris Dewan beserta stafnya dalam mengakomodir hal tersebut agar menemui
titik tengah dengan mengutamakan kepentingan masyarakat dalam seluruh pengambilan
keputusannya. Etika pemerintahan yang berfungsi untuk mengontrol semua pihak dalam
bertindak dan berperilaku, sehingga dalam proses pembahasan rencana kerja anggaran
tersebut bisa berjalan dengan kondusif, memperhatikan sopan santun dalam hal berucap agar
tidak menyulut emosi pihak lain, tetap menjaga hubungan yang baik meskipun berbeda
pandangan dan pendapat.
Untuk mendalami dan memahami permasalahan tersebut di atas, makalah ini akan
membahas tentang “Bagaimana Peranan Sekretaris Dewan dalam Menjembatani Pihak
Eksekutif dan Legislatif dalam Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Pemerintah Daerah
Kab. Tanah Laut terkait Pembangunan Rumah Sakit Baru di Perbatasan Kecamatan”.

1.2 Rumusan Masalah

Sekretaris Dewan sering mengalami dilema dalam menjembatani masalah antara


eksekutif dan legislatif khususnya dalam rapat pembahasan rencana kerja anggaran
pemerintah daerah Kab. Tanah Laut. Dimana pemerintah daerah berencana membangun
sebuah rumah sakit baru di perbatasan kecamatan dan hal tersebut tidak disetujui oleh
anggota DPRD kab. Tanah Laut dengan berbagai alasan. Sekretaris Dewan memiliki
tanggungjawab administratif terhadap Kepala Daerah di sisi lain juga sebagai alat
kelengkapan dewan dalam menjalankan tugas dan kewenangannya. Berdasarkan latar
belakang masalah di atas, perumusan masalah dalam makalah ini adalah:

“Bagaimana Peran Etika Pemerintahan bagi Sekretaris Dewan dalam menjalankan


tugas dan fungsinya menjembatani Pihak Eksekutif dan Legislatif dan Penyusunan Rencana
Kerja Anggaran Pemerintah Daerah Kab. Tanah Laut terkait Pembangunan Rumah Sakit
Baru di Perbatasan Kecamatan”.
1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
makalah ini adalah mengetahui dan memahami bahwa pentingnya peranan etika dalam
penyelenggaraan pemerintahan Sekretaris Dewan dalam menjembatani permasalahan antara
eksekutif dan legislative di Kab. Tanah Laut.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar setiap aparat penyelenggara
negara memahami dan mengetahui pentingnya menjalankan pemerintahan dengan
menjunjung tinggi etika dan nilai moral sehingga dalam setiap menangani permasalahan tetap
tercipta kondisi kerja yang kondusif dan hubungan yang tetap terjalin baik meskipun terdapat
perbedaan pendapat.
BAB II

PEMBAHASAN

Etika merupakan panduan hidup dalam kehidupan masyarakat, yang sering dipadupadankan
dengan nilai moral yang menjadi tolak ukur penilaian hal yang baik dan buruk dalam berperilaku
di masyarakat. Beberapa pandangan filsuf tentang etika berbeda dalam pokok perhatiannya antara
lain:

1. Merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu tentang kebaikan dan sifat dari hak.
2. Pedoman perilaku, yang diakui berkaitan dengan memperhatikan bagian utama dari kegiatan
manusia.
3. Ilmu mengenai watak manusia yang ideal, dan prinsip-prinsip moral sebagai individual.
4. Merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban. (Ismail Nurdin:2016)
Etika melingkupi berbagai macam hal dan tindakan, tutur kata, tingkah laku, dan pemikiran.
Tujuan dari etika adalah mencapai segala sesuatu untuk tujuan kebaikan dan menguntungkan
semua pihak. Etika memiliki patokan untuk menjadi sebuah tindakan yang baik dan benar, antara
lain berperilaku menurut hukum yang berlaku dan tidak merugikan orang lain.
Etika seringkali disamakan dengan moral, tetapi pada prinsipnya berbeda secara perspektif
dan pengertiannya. Moral adalah ajaran tentang berperilaku yang baik dan buruk, sedangkan etika
adalah cabang filsafat yang secara teoritik menyoroti, menganalisis dan mengevaluasi ajaran-
ajaran tersebut, tanpa mengajukan sendiri suatu ajaran tentang mana perilaku yang baik dan mana
perilaku yang buruk (Nugroho:2000). Etika pemerintahan adalah suatu pedoman dalam
berperilaku dalam menyelenggarakan pemerintahan. Etika pemerintahan menjaga perilaku pejabat
publik dalam menjalankan kekuasaaanya agar tidak menyimpang dari aturan yang ada. Nilai-nilai
moral yang terkandung menjadi ukuran bagi penyelenggara pemerintahan dalam bertindak untuk
membedakan yang baik atau buruk sehingga setiap kebijakan yang dihasilkan senantiasa
mengutamakan kepentingan publik.
Pentingnya etika pemerintahan adalah untuk menjaga nilai-nilai keadilan, kejujuran sosial
dan budaya sehingga aparatur penyelenggara terhindar dari melakukan perbuatan yang tidak
terpuji. Etika pemerintahan memuat nilai-nilai moral kebijakan yang bertujuan agar pejabat dalam
melaksanakan kekuasaan memiliki rasa malu untuk melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme,
sehingga menciptakan kondisi kerja yang kondisif dan mencitpakan hubungan baik dengan sesama
rekan rerja maupun hubungan atasan dan bawahan.
Dalam makalah ini, etika pemerintahan memiliki tujuan sebagai cara dalam menciptakan
hubungan baik, dan menciptakan kondisi kerja yang kondusif. Sekretaris Dewan sebagai pejabat
pemerintah yang bertanggungjawab secara administratif terhadap Kepala Daerah (eksekutif) dan
bertugas membantu anggota dewan (legislatif) dalam menyelenggarakan tugas dan
kewenangannya. Dwifungsi yang diperankan oleh Sekretaris Dewan sangat memerlukan etika
dalam melaksanakan seluruh tugas dan tanggungjawab tersebut. Dimana pada satu pihak
Sekretaris Dewan mengakomodir kepentingan pihak eksekutif dalam menggoalkan kebijakan
pemerintah daerah yang diajukan melalui legislatif tetapi di sisi lain terkadang kebijakan tersebut
tidak mendapat persetujuan oleh pihak legislatif. Dalam hal ini, seorang Sekretaris Dewan harus
memiliki kemampuan mengatasi permasalahan berdasarkan logika dan aturan yang berlaku untuk
menjembatani kedua belah pihak. Mengatasi permasalahan berpedoman pada etika, dengan
menyampaikan pendapat ataupun pandangan dan masukan dengan kata-kata yang baik sehingga
tidak menimbulkan kesalahpahaman dari kedua belah pihak, berusaha mencari solusi terbaik
dengan tidak merugikan salah satu pihak, menjaga hubungan agar tetap harmonis, dan tetap
menciptakan kondisi yang nyaman saat kedua belah pihak melakukan rapat meskipun terjadi
perbedaan pendapat. Disinilah etika pemerintahan sangat diperlukan dalam menjaga martabat
seorang penyelenggara negara. Hal ini bertujuan agar penyelenggara negara tidak melakukan hal-
hal yang memalukan, anarkis, dalam menyampaikan pendapat dan keinginannya masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai