Anda di halaman 1dari 9

1

ETIKA PEMERINTAHAN DALAM MEWUJUDKAN BIROKRASI YANG


PROFESIONAL DAN APARATUR SIPIL NEGARA YANG HANDAL
(Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Publik )

Disusun oleh :
Meidinar Sagita Putri
NPM : 203501516032

Universitas Nasional
Jakarta
2020
2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunianya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “ETIKA
PEMERINTAHAN DALAM MEWUJUDKAN BIROKRASI YANG PROFESIONAL
DAN APARATUR SIPIL NEGARA YANG HANDAL” sebagai salah satu persyaratan
pemenuhan nilai tugas dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Publik. Tujuan dari
penulisan makalah ini adalah memberikan definisi mengenai peran etika pemerintahan dalam
mewujudlam birokrasi yang professional dan aparatur sipil negara yang handal. Dengan
demikian penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa untuk lebih
memahami etika pemerintahan. Penulis melakukan metode menganalisis dengan mengambil
sumber dari buku dan jurnal-jurnal, sehingga materi yang telah penulis kumpulkan dapat
dijadikan landasan dalam pembuatan makalah ini. Tidak lupa penulis sampaikan terimakasih
Orang tua yang selalu mendukung penulis serta kepada dosen mata kuliah pengantar Ilmu
Administrasi Publik, Bapak Dr. Zulmasyur, M.Si yang telah memberikan tugas membuat
makalah ini.

Selain itu, penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka
dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
seluruh pihak yang membacanya. Akhir kata penulis berharap agar upaya ini dapat menghasikan
hasil yang maksimal serta makalah ini dapat dijadikan referensi untuk penulisan makalah yang
lebih baik kedepannya

Jakart
a 8 Januari 2021

Penulis

Mei
dinar Sagita Putri
3

NP
M : 203501516032

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Tujuan .....................................................................................................................4
C. Rumusan Masalah ...................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika dan Etika pemerintahan …….………………………………. 5
B. Peran Etika pemerintahan dalam mewujudkan
birokrasi dan ASN yang handal ………………………………………………… 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 9
4

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang :

Etika memiliki pengertian sesuatu yang baik atau buruk bagi masyarakat. Etika
sendiri juga dapat dikatan sebagai pedoman atau peraturan tentang apa saja yang baik
atau tidak dalam masyarakat. Etika sendiri tidak hanya berlaku dalam masyarakat, namun
juga dalam tata Kelola pemerintahan.

Etika pemerintahan merupakan suatu ajaran yang berfokus untuk berprilaku baik
dan benar yang sesuai dengan nilai keutamaan yang berhubungan dengan hakikat
manusia. Sumaryadi (2010) menyatakan bahwa etika pemerintahan mengacu pada kode
etik profesionalitas khusus bagi mereka yang bekerja di bidang pemerintahan.

Maka dari itu diharapkan dengan adanya etika pemerintahan, para aparatur sipil
negara dapat bekerja secara professional dan handal dalam menciptakan dan menjalankan
kebijakan strategis yang berguna untuk kesejahteraan rakyat.

Tujuan :

 Tujuan pembuatan makalah ini adalah menjabarkan bagaimana peran Etika


pemerintahan dalam mewujudkan Birokrasi yang professional dan ASN yang
handal

B. Rumusan masalah :

 Bagaimana peran Etika pemerintahan dalam mewujudkan Birokrasi yang


professional dan ASN yang handal ?
5

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian etika dan etika pemerintahan

Secara etimologi, istilah etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “ethos”.
Kata “ethos” dalam bentuk tunggal memiliki banyak arti yaitu tempat tinggal
yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan,
sikap dan cara berfikir. Dalam bentu jamak sendiri “ta etha” memiliki arti adat
kebiasaan. Istilah lain yang memiliki kedekatan dengan etika adalah usila (berasal
dari bahasa Sanskerta), yang lebih condong ke dasar-dasar prinsip, aturan hidup
(sila) yang lebih baik (su). Istilah selanjutnya adalah Akhlak (berasal dari bahasa
Arab), berarti moral, dan etika adalah ilmu akhlak.

Adapun jika ditinjau secara filosofis, etika memiliki arti kegiatan yang
berfilsafat atau berfikir yang dilakukan oleh manusia. Frankena dalam Sumaryadi
(2010) mengemukakan bahwa etika merupakan salah satu cabang ilmu filsafat
yang mencakup filsafat moral atau pembenaran-pembenaran filosofis. Dari
tinjauan diatas dapat disimpulakan bahwan etika merupakan kegiatan berfilsafat
yang berasal dari pemikiran manusia yang berhubungan dengan adat atau
peraturan yang berkorelasi dengan akhlak.

Etika pemerintahan sendiri adalah ajaran untuk berprilaku baik dan benar
sesuai dengan nilai keutamaan yang berhubungan dengan hakikat
kemanusiaan. Etika menjadi dasar dalam berfikir dan bertindak bagi seorang
aparat negara dalam menjalankan kebijakan yang telah berlaku di masyarakat,
dalam menjalankan kebijakan tersebut para aparatur negara wajib memenuhi
hak bagi masyarakat. Memahami etika pemerintahan tidak hanya sekedar
memahami apa yang baik dan buruk atau apa yang boleh dikerjakan ataupun
tidak bagi para aparatur negara. Namun lebih dari itu, adalah upaya terus
menerus untuk meningkatkan profesionalisme agar tindakan dan prilakunya
mencerminkan ethical reflection yang bermanfaat bagi penyempurnaan
pelayanan kepada masyarakat sehingga dapat tercipta birokrasi pemerintah
yang bersih dan professional.
6

B. Peran etika pemerintahan dalam mewujudkan birokrasi yang


professional dan ASN yang handal.

Birokrasi merupakan salah satu bagian pemerintahan, birokrasi sendiri


merupakan “roda” dalam pemerintahan sehingga dibutuhkan penggerak untuk
menggerakkan “roda” pemerintahan tersebut. Adapun penggerak dalam
birokrasi sendiri adalah para aparatur sipil negara atau yang biasa disebut
ASN.

Aparatur sipil negara memiliki dasar atau patokan bagi mereka dalam
menjalankan birokrasi tersebut yaitu etika pemerintahan. Etika pemerintahan
sendiri merupakan penerapan perangkat peraturan perundang-undangan agar
para aparatur sipil negara memiliki sifat patuh dan taat pada peraturan yang
berlaku.

Etika pemerintahan sendiri dapat dijadikan acuan bagi para aparatur sipil
negara bagaimana dalam bersikap dalam menjalankan kebijakan yang akan
berdampak bagi masyarakat banyak serta dalam menciptakan birokrasi yang
professional. Birokrasi yang professional sendiri berarti sistem yang berjalan
sesuai dengan koridor dan tidak melenceng.

Untuk menghasilkan birokrasi yang baik, diperlukan dasar yang kuat


dalam menciptakannya serta dasar yang dapat dijadikan patokan bagi para
penggerak birokrasi agar bisa membawa birokrasi tersebut untuk menjadi
lebih baik. Selama ini, kelemahan birokrasi terletak pada lambannya kinerja
para aparatur negara dan menyimpangnya perilaku para aparatur sipil negara
dari nilai-nilai kode etik yang telah ditetapkan. Maka disinilah peran etika
pemerintahan perlu ditingkatkan, karena dengan dijalankannya etika
pemerintahan maka akan berimplikasi langsung pada penyelenggaraan
birokrasi dan pemerintahan. Penyelenggaraan pemerintahan akan berjalan
lancer dan sukses apabila perilaku apparat birokrasi dalam menjalankan
tugasnya berdasarkan kepada nilai etika, begitupun sebaliknya
penyelenggaraan pemerintahan akan terhambat apabila perilaku para aparatur
sipil negara tidak sesuai dengan nilai-nilai etika yang berlaku.
7

Maka untuk dapat meningkatkan pelaksanaan birokrasi dalam


pemerintahan, diperlukan peningkatan pelaksanaan etika pemerintahan agar
dapat menghasilkan birokrasi yang professional serta aparatur sipil negara
yang handal. Dan jika penerapan etika pemerintahan berhasil berjalan secara
maksimal maka birokrasi pun akan menjadi lebih lancer, aman, dan stabil
karena berkaitan dengan fungsi dari penggerak birokrasi itu sendiri yaitu para
aparatur sipil negara. Etika aparatur pemerintah dimaksudkan untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas para ASN.

Dalam rangka menciptakan aparatur pemerintah yang memiliki dedikasi,


profesionalitas, dan sadar akan kewajiban dalam menjalankan tugas di era
globalisasi dan otonomi daerah ini, maka dituntut efisiensi dan efektivitas
kerja dalam menjalankan segala tugas pemerintahan agar implementasi
otonomi daerah dapat berjalan dengan baik.

Banyak hal yang perlu dipacu dan dikembangkan kepada para aparatur
sipil negara, kebijakan yang secara umum dalam usaha pembangunan yang
dilaksanakan melalui pembangunan sumber daya aparatur negara itu sendiri,
dimana para ASN merupakan administrator pemerintahan. Adapun karena
mereka merupakan abdi negara atau abdi masyarakat, para ASN pun harus
mampu melaksanakan tugas-tugas pemerintahan yaitu memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Maka diperlukan dasar atau patokan bagi mereka dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat yaitu etika pemerintahan.

Diharapkan dengan peningkatan etika pemerintahan, para aparatur sipil


negara mampu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan diharapkan
juga terciptanya birokrasi yang bersih dan professional sehingga terciptanya
kebijakan-kebijakan yang dapat memberikan efek yang baik bagi masyarakat.
8

BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Etika pemerintahan sendiri memiliki peran yang penting dalam


menciptakan birokrasi yang professional dan meciptakan aparatur sipil negara
yang handal , karena etika pemerintahan sendiri berkaitan dengan tugas dan
fungsi dari para aparatur sipil negara serta acuan bagi para ASN dalam
menjalankan roda birokrasi didalam sistem pemerintahan. Khususnya era saat
ini yang didominasi dengan sistem otonomi daerah.

Etika pemerintahan sendiri seharusnya dapat dijadikan acuan dalam


menjalankan birokrasi khususnya dalam menjalankan birokrasi dan dalam
penyelenggaraan pemerintahan. Etika pemerintahan menjadi penting untuk
menjadi acuan bagi para ASN dalam berprilaku dan beretika agar dapat
mencerminkan prilaku yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai kode etik

Diharapkan dengan peningkatan implimentasi etika pemerintah, maka


dapat tercipta birokrasi yang bersih dan professional serta ASN yang
professional serta handal.
9

DAFTAR PUSTAKA

Ali Mufiz.2004.Pengantar Ilmu Administrasi Negara.Jakarta:Pusat Penerbitan


Universitas Terbuka

Pasolong,Harbani.2017.Teori Administrasi Publik.Bandung:Alfabeta

Mindoka, C Militya. Markus Kaunang.dkk.2017. “Etika Pemerintahan dalam


mewujudkan birokrasi yang professional dan bersih”. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik. Jurusan Ilmu pemerintahan. Universitas Sam Ratulangi.

Tamar, Asmita Meity. Sofia Pangamean.dkk. ETIKA PEMERINTAHAN DALAM


MENINGKATKAN KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA. Jurnal Jurusan
Ilmu pemerintahan. Universitas Sam Ratulangi 1(2). (diakses 6 Januari 2021)

Anda mungkin juga menyukai