Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

NILAI-NILAI PAMONG PRAJA (CONDUCTING)

Disusun Oleh:

Nama : BUA FAVICO ATTHARIQ

NPP : 34.0129

Kelas : F1

FAKULTAS MANAJEMEN PEMERINTAHAN

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun sebagai salah satu bentuk tugas akademis yang bertujuan untuk
menjelaskan tentang Nilai-Nilai Pamong Praja (Conducting).

Saya berharap makalah ini dapat memberikan wawasan yang berarti bagi
para pembaca tentang Nilai-Nilai Pamong Praja (Conducting). Saya juga berterima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam
proses penyelesaian makalah ini.

Hormat Saya,

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
1.3 Tujuan........................................................................................................................ 2
BAB II ................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 3
2.1 Kepemimpinan yang Bersifat Conducting ................................................................ 3
2.2 Menerapkan Prinsip Conducting dalam Pamong Praja ............................................. 5
2.3 Dampak Positif Penerapan Prinsip Conducting......................................................... 7
BAB III ................................................................................................................................ 9
PENUTUP ........................................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 9
3.2 Saran .......................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pamong Praja, seringkali dikenal sebagai aparatur sipil negara (ASN),


adalah elemen kunci dalam sistem pemerintahan Indonesia. Meskipun kadang-
kadang kurang terlihat di mata publik dibandingkan dengan pejabat terpilih atau
pejabat eksekutif, peran mereka dalam menjalankan tugas-tugas administratif,
hukum, dan pelayanan publik sangat penting. Pamong Praja adalah pegawai negeri
yang bertugas di tingkat daerah, provinsi, dan pusat. Mereka adalah tulang
punggung pemerintahan yang memastikan bahwa kebijakan pemerintah dieksekusi
dengan baik dan sesuai dengan hukum. Tugas mereka mencakup pengelolaan
administrasi, pengawasan, penegakan hukum, serta penyelenggaraan pelayanan
publik. Sebagai penyelenggara pemerintahan yang berwenang, Pamong Praja
memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga stabilitas dan efisiensi
pemerintahan.

Salah satu peran utama Pamong Praja adalah menjaga ketertiban sosial dan
penegakan hukum. Mereka bekerja sama dengan kepolisian dalam mengawasi
keamanan dan ketertiban, serta melaksanakan tugas penegakan hukum di tingkat
daerah. Selain itu, Pamong Praja juga berperan dalam mengawasi pelaksanaan
kebijakan dan program pemerintah, serta memastikan bahwa mereka dijalankan
sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Pamong Praja juga berperan penting dalam penyelenggaraan pelayanan


publik. Mereka bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, perizinan usaha,
dan administrasi kependudukan. Pelayanan publik yang efisien dan berkualitas
adalah kunci dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Meskipun peran
Pamong Praja sangat penting, mereka juga dihadapkan pada sejumlah tantangan.
Penerapan nilai-nilai dalam kegiatan Pamong Praja sangat penting karena nilainya

1
mencerminkan prinsip-prinsip etika dan standar kerja yang harus diikuti oleh
mereka dalam menjalankan tugas-tugas pemerintah. Penerapan nilai-nilai ini adalah
pondasi dalam membangun pemerintahan yang baik, kredibel, dan dapat dipercaya.
Ketika Pamong Praja menjalankan tugas mereka sesuai dengan nilai-nilai ini,
mereka memastikan bahwa pemerintah bekerja untuk kepentingan terbaik
masyarakat, menghindari korupsi, dan menciptakan lingkungan yang kondusif
untuk pembangunan daerah. Selain itu, ini juga membantu menjaga citra dan
reputasi Pamong Praja sebagai pelayan publik yang bertanggung jawab dan
bermoral tinggi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa


masalah yang akan dibahas di dalam makalah ini:

1. Bagaimana konsep kepemimpinan yang sesuai dengan prinsip


“Conducting”?
2. Bagaimana menerapkan konsep prinsip “Conducting” dalam kegiatan
pamong praja?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain adalah:

1. Mampu memahami dan mendeskripsikan konsep kepemimpinan yang


sesuai dengan prinsip “Conducting”
2. Mampu menerapkan konsep prinsip “Conducting” dalam kegiatan pamong
praja

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kepemimpinan yang Bersifat Conducting

Kepemimpinan merupakan komponen kunci dalam pemerintahan, dan hal


ini tidak terkecuali di lingkungan Pamong Praja. Salah satu aspek penting dari
kepemimpinan yang efektif dalam Pamong Praja adalah sifat yang bersifat
"Conducting." Kepemimpinan yang bersifat "Conducting" dalam Pamong Praja
mengacu pada kemampuan seorang pemimpin untuk menjalankan tugas dan
tanggung jawab dengan penuh dedikasi, tanggung jawab, dan integritas. Ini
mengartikan bahwa seorang pemimpin Pamong Praja harus bertindak sebagai
pengemban tugas pemerintahan yang utama, yang tidak hanya mendirikan rencana
dan kebijakan, tetapi juga bertanggung jawab untuk melaksanakan dan mengawasi
pelaksanaan tugas tersebut. Ini adalah inti dari prinsip "Conducting" dalam
kepemimpinan.

Nilai Kepemimpinan Conducting adalah tentang kemampuan seorang


pemimpin dalam menciptakan kolaborasi antara individu yang beragam, sehingga
hasil kerja yang dihasilkan diterima dan diapresiasi oleh semua pihak. Salah satu
sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah kemampuan untuk
membangun kerjasama yang baik antara berbagai elemen, dengan tujuan
meningkatkan kinerja kolektif secara keseluruhan.

Seorang pemimpin yang bersifat "Conducting" memiliki rasa tanggung


jawab yang kuat terhadap pelaksanaan tugas dan kebijakan pemerintah. Mereka
memahami bahwa menjalankan tugas dengan baik adalah kunci untuk memberikan
pelayanan publik yang berkualitas kepada masyarakat. Pemimpin yang bersifat
"Conducting" harus menjalankan tugas dengan integritas tinggi. Mereka harus
memastikan bahwa pelaksanaan tugas berlangsung sesuai dengan prinsip-prinsip
etika dan hukum yang berlaku. Ini membantu mencegah korupsi dan praktik-praktik
yang tidak etis.

3
Pamong Praja seringkali harus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk
menjalankan tugas mereka. Seorang pemimpin yang bersifat "Conducting" harus
mampu bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, baik internal
maupun eksternal, untuk memastikan pelaksanaan tugas yang efisien dan
berkualitas. Pemimpin yang bersifat "Conducting" juga harus mampu mengawasi
pelaksanaan tugas dan mengevaluasi hasilnya. Ini memungkinkan mereka untuk
mengidentifikasi masalah atau perbaikan yang diperlukan dan mengambil langkah-
langkah yang tepat untuk memperbaiki proses.

kepemimpinan yang bersifat "Conducting" sangat berkontribusi pada


penyelenggaraan pelayanan publik yang berkualitas. Ketika tugas-tugas pemerintah
dijalankan dengan baik, masyarakat akan merasakan manfaatnya dalam bentuk
pelayanan yang lebih baik. Dalam konteks Pamong Praja, pemimpin yang bersifat
"Conducting" adalah teladan bagi bawahannya dan memiliki dampak besar dalam
menciptakan lingkungan kerja yang profesional dan etis. Mereka harus memimpin
dengan contoh, menunjukkan bahwa mereka tidak hanya mengatur kebijakan, tetapi
juga bersedia terlibat dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Dengan demikian,
kepemimpinan yang bersifat "Conducting" adalah kunci untuk menjaga integritas,
efisiensi, dan pelayanan publik yang berkualitas dalam lingkungan Pamong Praja.

Pemimpin yang bersifat "Conducting" memastikan bahwa semua tugas


dijalankan sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku. Mereka tidak
melakukan tindakan yang melanggar hukum atau etika. Mereka selalu bertindak
sesuai dengan kewajiban dan tanggung jawab mereka dengan baik. Mereka tidak
menunda-nunda pekerjaan atau menghindari tanggung jawab mereka. Mereka
memiliki kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas
dengan cermat. Mereka memastikan bahwa semua langkah dan aktivitas berjalan
dengan baik. Mereka melakukan evaluasi hasil dari tugas yang dilaksanakan untuk
memastikan bahwa segala sesuatu berjalan sesuai rencana. Jika ada masalah,
mereka bertindak untuk memperbaikinya.

Pemimpin yang bersifat "Conducting" adalah teladan bagi bawahan dan


rekan kerja. Mereka menunjukkan cara menjalankan tugas dengan baik dan dengan
integritas. Kepemimpinan yang bersifat "Conducting" sangat penting dalam

4
Pamong Praja karena memastikan bahwa tugas-tugas pemerintah dijalankan secara
teratur, efisien, dan sesuai dengan hukum. Ini membantu menciptakan pemerintahan
yang kuat, dapat dipercaya, dan mampu memberikan pelayanan publik yang
berkualitas kepada masyarakat. Selain itu, pemimpin yang bersifat "Conducting"
juga membantu mencegah praktik-praktik yang tidak etis, seperti korupsi, yang bisa
merusak sistem pemerintahan.

2.2 Menerapkan Prinsip Conducting dalam Pamong Praja

Pamong Praja adalah bagian tak terpisahkan dari sistem pemerintahan yang
bertugas untuk menjalankan berbagai kebijakan dan program pemerintah di tingkat
daerah. Dalam menjalankan tugas mereka, konsep prinsip "Conducting" memiliki
peran sentral. Prinsip ini mendorong Pamong Praja untuk bertindak dengan penuh
tanggung jawab, konsisten, dan efisien. Dalam esai ini, kita akan membahas
bagaimana menerapkan prinsip "Conducting" dalam kegiatan Pamong Praja.
Prinsip "Conducting" mengacu pada kemampuan untuk melakukan tugas dengan
baik dan penuh tanggung jawab.

Seorang Pamong Praja harus selalu menjalankan tugasnya dengan sepenuh


hati. Mereka tidak boleh menunda-nunda pekerjaan atau menghindari tanggung
jawab mereka. Ini berarti memahami apa yang harus mereka lakukan dan
melaksanakannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Pamong Praja harus selalu
mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku dalam pelaksanaan tugas mereka.
Mereka harus mengetahui peraturan yang mengatur pekerjaan mereka dan
memastikan bahwa setiap tindakan yang mereka ambil sesuai dengan standar
hukum.

Prinsip "Conducting" juga mengacu pada transparansi dan akuntabilitas.


Pamong Praja harus menjelaskan dan menginformasikan kepada masyarakat
mengenai apa yang mereka lakukan, bagaimana mereka menghabiskan anggaran,
dan hasil dari pekerjaan mereka. Ini membantu menciptakan kepercayaan
masyarakat. Seorang Pamong Praja harus mampu mengevaluasi hasil dari tugas
yang mereka lakukan. Jika ada masalah atau ketidaksesuaian, mereka harus

5
bertindak untuk memperbaikinya. Ini mencakup identifikasi masalah, pengambilan
tindakan perbaikan, dan memastikan bahwa hal yang sama tidak terjadi lagi di masa
depan. Pamong Praja yang memegang prinsip "Conducting" harus berperan sebagai
pemimpin yang bertanggung jawab. Mereka harus menjadi contoh bagi rekan kerja
dan bawahan dalam menjalankan tugas dengan integritas dan kedisiplinan.

Menerapkan prinsip "Conducting" dalam kegiatan Pamong Praja sangat


penting karena ini menciptakan sistem pemerintahan yang kuat dan dapat dipercaya.
Ini juga membantu mencegah praktik-praktik yang tidak etis atau melanggar
hukum, seperti korupsi. Ketika Pamong Praja bertindak dengan penuh tanggung
jawab dan konsisten, mereka menciptakan dasar yang kuat untuk memberikan
pelayanan publik yang berkualitas kepada masyarakat.

Penerapan prinsip "Conducting" bukan hanya tugas individu, tetapi juga


merupakan bagian integral dari budaya kerja dalam Pamong Praja. Ini adalah
komitmen untuk menjalankan tugas dengan integritas dan profesionalisme yang
tinggi. Dengan demikian, masyarakat dapat mempercayai bahwa pemerintah
mereka selalu bertindak dengan baik, dan Pamong Praja memiliki dampak positif
dalam pembangunan daerah mereka.

Kepentingan penerapan prinsip "Conducting" dalam kegiatan Pamong Praja


tidak bisa diabaikan. Ketika Pamong Praja menjalankan tugas dengan penuh
tanggung jawab dan integritas, mereka membantu membangun kepercayaan
masyarakat terhadap pemerintah. Masyarakat akan lebih percaya bahwa kebijakan
dan program pemerintah dijalankan dengan benar dan sesuai hukum. Salah satu
aspek penting dari prinsip "Conducting" adalah kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan. Hal ini membantu mencegah praktik korupsi yang merugikan negara.
Pamong Praja yang bertindak dengan jujur dan transparan akan lebih cenderung
menolak tawaran suap atau perilaku koruptif.

Pamong Praja yang menjalankan tugas dengan baik dan secara konsisten
akan lebih mampu memberikan pelayanan publik yang berkualitas. Hal ini
menciptakan kepuasan masyarakat dan meningkatkan efektivitas dalam memenuhi
kebutuhan mereka. Penerapan prinsip "Conducting" membantu memastikan bahwa

6
pembangunan daerah berjalan dengan baik dan berkelanjutan. Kepemimpinan yang
bertanggung jawab dan efisien adalah kunci untuk mencapai tujuan pembangunan
jangka panjang. Pamong Praja yang menjalankan prinsip "Conducting" memastikan
bahwa hukum dihormati dan keadilan ditegakkan. Ini menciptakan masyarakat yang
hidup dalam lingkungan yang lebih aman dan adil.

Pamong Praja yang menerapkan prinsip "Conducting" secara efektif adalah


pemimpin yang efektif. Mereka mampu mengkoordinasikan dan mengelola tim
kerja dengan baik, memastikan bahwa semua tugas dan kebijakan dijalankan
dengan baik. Dalam keseluruhan, prinsip "Conducting" adalah landasan bagi
perilaku yang etis, kedisiplinan, dan bertanggung jawab dalam kegiatan Pamong
Praja. Ini adalah prinsip yang mendukung terciptanya pemerintahan yang baik,
berintegritas, dan mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Penerapan prinsip ini harus menjadi bagian integral dari budaya kerja dalam
Pamong Praja, dan setiap anggota harus bertanggung jawab dalam menjalankannya.

2.3 Dampak Positif Penerapan Prinsip Conducting

Konsep prinsip "Conducting" merupakan pedoman yang sangat penting


dalam mengatur perilaku dan tindakan Pamong Praja, yang merupakan aparatur
sipil negara yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan pemerintah di
tingkat daerah. Penerapan prinsip "Conducting" dalam kegiatan Pamong Praja
memiliki dampak positif yang signifikan, yang merasakan manfaatnya bukan hanya
Pamong Praja itu sendiri, tetapi juga masyarakat yang dilayani dan pemerintah
secara keseluruhan.

Ketika Pamong Praja menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dan
integritas, kualitas pelayanan publik meningkat. Masyarakat menerima pelayanan
yang lebih baik, lebih efisien, dan lebih transparan. Hal ini menciptakan rasa puas
dan percaya diri dalam masyarakat terhadap pemerintah mereka. Dengan mengikuti
prinsip "Conducting," Pamong Praja menciptakan hubungan yang lebih baik antara
pemerintah dan masyarakat. Ketika masyarakat merasa bahwa Pamong Praja

7
bertindak dengan baik dan transparan, ini menghasilkan kepercayaan dan kepuasan.
Masyarakat merasa didengarkan dan diberikan perhatian oleh pemerintah mereka.

Penerapan prinsip "Conducting" membantu mencegah praktik korupsi dan


perilaku tidak etis. Pamong Praja yang bertindak dengan integritas tinggi dan
mematuhi aturan dan peraturan tidak akan menerima suap atau melakukan tindakan
koruptif. Ini membantu menjaga integritas dalam pemerintahan. Kepemimpinan
yang bertanggung jawab dan profesional di antara Pamong Praja menciptakan
kondisi yang lebih aman dan teratur dalam masyarakat. Ini membantu menjaga
ketertiban sosial dan penegakan hukum yang adil, memberikan rasa keamanan bagi
masyarakat.

Penerapan prinsip "Conducting" memastikan bahwa tugas dan program


pemerintah dijalankan secara efisien. Pamong Praja yang menjalankan tugas dengan
tanggung jawab dan perencanaan yang baik dapat menghindari pemborosan sumber
daya dan waktu. Hal ini membantu dalam pencapaian tujuan yang lebih cepat dan
efektif. Ketika Pamong Praja bertindak dengan penuh tanggung jawab dan
integritas, masyarakat lebih cenderung untuk mendukung inisiatif pembangunan
yang diusulkan oleh pemerintah. Ini menciptakan lingkungan yang lebih kondusif
untuk pembangunan yang berkelanjutan.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penerapan prinsip "Conducting" dalam kegiatan Pamong Praja adalah


langkah penting menuju pelayanan publik yang lebih baik, pemerintahan yang lebih
transparan, dan masyarakat yang lebih puas. Konsep ini mendorong Pamong Praja
untuk bertindak dengan penuh tanggung jawab, konsistensi, dan integritas. Dampak
positifnya sangat signifikan, termasuk peningkatan kualitas pelayanan publik,
pencegahan korupsi, peningkatan efisiensi, dan peningkatan keamanan dan
ketertiban masyarakat.

3.2 Saran

Penting bagi Pamong Praja untuk terus menerima pelatihan dan pendidikan
tentang prinsip "Conducting" dan perubahan hukum atau peraturan terkait. Ini akan
membantu mereka selalu siap dalam menjalankan tugas dengan baik. Pamong Praja
perlu memiliki mekanisme pengawasan internal yang ketat untuk memastikan
bahwa prinsip "Conducting" benar-benar dijalankan. Ini melibatkan evaluasi
berkelanjutan, pelaporan ketidaksesuaian, dan tindakan perbaikan yang cepat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Chen Chen-Jui, Silverthorne Colin, 2005. Leadership effectiveness, leadership style


and employee readiness. California: Leadership & Organization
Development Journal Vol. 26 No. 4, 2005 pp. 280-288
Hasibuan, N. 2010. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Jakarta: Prenhallindo.
Rivai, A. 2007. Kepemimpinan Dalam Masyarakat Modern. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Rujiatmojo, Soeharto. 2005. Kepemimpinan Dalam Administrasi Negara Di
Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Wirawan, 2014, Kepemimpinan: Teori, Psikologi, Perilaku Organisasi, Aplikasi
dan. Penelitian, Jakarta: Rajawali Pers.

10

Anda mungkin juga menyukai