Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MAKALAH

ETIKA DAN PROFESIONALISME PELAYANAN PUBLIK

DISUSUN OLEH

KETUA : SURYA DARMA


SEKERTARIS : SAFRIWAN
ANGGOTA : REESKY SAPUTRI APRIZAL
ANGGOTA : SISKA APRILIYA

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI PUBLIK


UNIVERSITAS TERBUKA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena


rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan
terimakasih kepada teman-teman yang telah memberikan
dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dan semoga selesainya makalah
ini dapat bermanfaat bagi temantemansekalian. Amin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………….............................................
DAFTAR ISI ……………………......................................................
BAB I PENDAHULUAN………………….......................................
A. Latar Belakang ………………………………………………......
B. Rumusan Masalah …………………………….............................
C. Tujuan ...................……………………………............................
D. Manfaat .........................................................................................
BAB II KAJIAN/TINJAUAN PUSTAKA .........................................
BAB III PEMBAHASAN...................................................................
A. Pengertian etika .........................................…...............................
B. Etika dan Profesionalisme Pelayanan …………………………..
C. Penerapan Etika Sebagai Akuntabilitas .......................................
BAB IV .............................................................................................
a) Kesimpulan…………........….........................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Etika atau moralis adalah sesuatu yang penting dalam


setiap hubungan sosial antar manusia, termasuk dalam
pelaksanaan pelayanan publik. Manakala seseorang
bertemu berbincang bincang dengan orang lain, misalnya,
maka selalu ada kesempatan yang tidak tertulis untuk
mengatur agar kedua belah pihak berkomunikasi dengan
efektif dan merasa nyaman dengan hubungan yang terjadi
diantara mereka. Contohnya, kita tidak boleh
menggunakan nada bicara yang keras, menipu, berkata –
kata kasar, berkacak pinggang, atau menunjuk muka dari
lawan bicara.
Pelayanan publik adalah kegiatan yang berisi pola
interaksi hubungan sosial. Oleh karenanya, pelayanan
publik memerlukan penerapan etika dan moral sehingga
memungkinkan terjadinya hubungan yang serasi dan
harmonis diantara enyedia dan pengguna jasa. Sayangnya,
selama ini persoalan etika dalam pelayanan publik
indonesia belum banyak dibahas secara luas dan tuntas
sebagaimana terdapat di negara maju.
Padahal, dalam berbagai literatur tentang pelayanan
publik dan administrasi publik, etika merupakan slah satu
unsur yang sangat menentukankepuasan publik yang
diayani sekaligus keberhasilan organisai pelayanan publik
itu sendiri. Dalam literatur akademik, etika memahas
premis dasar tugas administrator publik sebagai “pelayan”
kepada publik. Bahkan, etika juga harus menjadi pedoman
dalam menyusun kebijakan pelayanan, desain struktur
organisasi pelayanan, sampai pada manajemen.
B. RUMUSAN MASALAH

a. Bagaimana etika aparatur sebagai penyeenggaraan


pelayanan public ?
b. Bagaimana permasalahan etika aparatur dalam
pelayanan public di Indonesia ?
c. Bagaimana solusi dari permasalahan etika aparatur
pelayanan publik di Indonesia ?

C.TUJUAN

D.MANFAAT

a. Mengetahui etika aparatur sebagai penyelenggaraan


pelayanan public
b. Mengetahui permasalahan etika aparatur pelayanan
public di Indonesia.
c. Mengetahui solusi dari permasalahan etika aparatur
pelayanan publik di Indonesia.
BAB II
TUJUAN PUSTAKA
BAB III
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ETIKA

Etika, juga dikenal sebagai filsafat moral, adalah


cabang filsafat yang melibatkan sistematisasi,
mempertahankan dan merekomendasikan konsep perilaku
tentang “benar dan salah”. Secara literal, atau
“kesusilaan”. Etika merupakan bagian dari kajian Estetika
dalam bidang filsafat Aksiologi (axiology) sebuah Jstudi
yang mempelajari filosofi tentang nilai (value).
Etika memiliki pengertian yang universal
dibandingkan dengan estetika. Etika lebih
menggambarkan norma tentang perbuatan dan perilaku
(action and behaviour) menerangkan apakah suatu
perbuatan boleh atau tidak boleh dilakukan, misalnya
menipu atau mencuri adalah suatu hal yang tidak di
perbolehkan suku bangsa apapun.
Dalam filsafat, etika mempelajari perilaku moral pada
manusia, dan bagaimana seseorang harus bertindak. Etika
meliputi empat bidang utama kajian.

1. Meta-ethics, yakni maksa teotetis dan referensi dari


kaidah moral dan bagaimana nilai kebenaran (bila ada)
ditentukan.
2. Normative ethics, yakni cara praktis untuk menentukan
tindakan moral. Fokus normative ethics adalah
memperhatikan atau mengevaluasi standard benar-slah
yang dipegang.
3. Applied ethics, yakni bagaimana capaian moral dapat
diperoleh dalam situasi-situasi yang spesifik.
4. Descriptive ethics, juga dikenal sebagai comparative
etichs, yakni menjelaskan kepercayaan-kepercayaan
orang tentang moralitas.

Selain itu, Bertens (2000) juga menggambarkan


konsepetika dengan beberapa arti, salah satu diantaranya
dan bisa digunakan orang adalah kebiasaan, adat atau
akhlak dan watak. Menurut Bertens, filsuf besar
Aritoteles, telah menggunakan kata etika ini
menggambarkan filsafat moral, yaitu ilmu tentang pa yang
biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.
B. ETIKA DAN PROFESIONALISME PELAYANAN

Anda mungkin juga menyukai