Dosen pengampu:
Sukarno, SH.,MH.
Semester V (pagi)
Fakultas Hukum
Segala puji kepada Tuhan yang Maha Esa, karena telah melimpahkan kesehatan, serta
kemampuan kepada kita semua, sehingga saat ini masih bisa merasakan nikmatnya udara
dengan tanpa harus berupaya mencari terlebih dahulu, pada kesempatan ini haruslah benar-
benar kita syukuri sebagai bukti kita selaku manusia yang memiliki kecerdasan di berikan
kepada kita oleh sang pencipta.
Pertama penulis ucapkan banyak terima kasih Kepada Dosen pengampu yang telah
memberikan banyak materi/ilmunya, sehingga penyusunan tugas ini bisa diselesaikan dengan
baik dan tuntas . Dan penulis sangat berharap judul yg kami ambil ini “ Proses Pembentukan
Produk Hukum oleh DPRD,Pemerintah….
Bisa menjadi bahan diskusi dan tambahan wawasan kepada kita semua terkait dengan produk
Hukum yang saat ini sudah ada baik yang sudah diselesaikan oleh Legislatif atau eksekutif.
penulis sangat yakin bahwa dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini jauh dari kata
sempurna dan sangat banyak sekali kekurangan sehingga sangat diharap banyak masukan dan
kritikan guna menyempurnakan pembuatan tugas ini.
Akhirnya semoga proses ini tugas ini bisa menjadi spirit literasi kepada para pembaca untuk
menyusun makalah atau buku kedepan secara akademik dan professional sesuai standart
penulisan.
Penulis
Daftar isi
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Proses pembentukan Produk hukum peraturan daerah (Perda) .
2. peran serta Masyarakat ikut terlibat dalam peraturan daerah (Perda).
Bab 2
Pembahasan
1. Tahap perencanaan
Penyusunan perencanaan Program Legislatif Daerah atau Prolegda. Baik perda provinsi
maupun perda kota/ kabupaten, memuat program pembentukan Peraturan Daerah Provinsi
dengan judul Rancangan Peraturan Daerah Provinsi, materi yang diatur, dan keterkaitannya
dengan Peraturan Perundang-undangan lainnya. Khusus materi yang diatur, merupakan
keterangan mengenai konsepsi Rancangan Peraturan Daerah Provinsi yang meliputi:
Materi yang telah melalui pengkajian dan penyelarasan dituangkan dalam Naskah Akademik.
Naskah Akademik sendiri adalah naskah hasil penelitian atau pengkajian hukum dan hasil
penelitian lainnya terhadap suatu masalah tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah mengenai pengaturan masalah tersebut dalam suatu Rancangan Undang-Undang,
Rancangan Peraturan Daerah Provinsi, atau Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
sebagai solusi terhadap permasalahan dan kebutuhan hukum masyarakat.Proglegda disusun
bersama-bersama antara kepala daerah ( Gubernur atau Bupati/ Walikota) masing-masing
daerah dan DPRD ( Provinsi atau Kota/ Kabupaten).
Dalam keadaan tertentu, DPRD Provinsi atau Gubernur dapat mengajukan Rancangan
Peraturan Daerah Provinsi di luar Prolegda Provinsi:
Untuk mengatasi keadaan luar biasa, keadaan konflik, atau bencana alam;
Dimulai dengan penyusunan rancangan PERDA itu sendiri. Rancangang bisa diajukan oleh
kepala daerah misal di tingkat I oleh Gubernur, sedang tingkat II oleh Bupati atau Walikota,
selain itu, bisa diajukan oleh DPRD baik di tingkat I maupun II. Rancangan Peraturan Daerah
sebagaimana dimaksud disertai dengan penjelasan atau keterangan dan/atau Naskah
Akademik.
Dalam hal Rancangan Peraturan Daerah mengenai
Harus disertai dengan keterangan yang memuat pokok pikiran dan materi muatan yang diatur.
Setelah tahap rancangan, selanjutnya masuk dalam tahapan pembahasan. Isinya adalah
Rancangan Peraturan Daerah Provinsi yang telah disetujui bersama oleh DPRD
Provinsi dan Gubernur disampaikan oleh pimpinan DPRD Provinsi kepada Gubernur
untuk ditetapkan menjadi Peraturan Daerah Provinsi.
Penyampaian Rancangan Peraturan Daerah Provinsi dilakukan dalam jangka waktu
paling lama 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal persetujuan bersama.
Rancangan Peraturan Daerah Provinsi ditetapkan oleh Gubernur dengan
membubuhkan tanda tangan dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari
sejak Rancangan Peraturan Daerah Provinsi tersebut disetujui bersama oleh DPRD
Provinsi dan Gubernur.
Dalam hal Rancangan Peraturan Daerah Provinsi sebagaimana tidak ditandatangani
oleh Gubernur dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak Rancangan
Peraturan Daerah Provinsi tersebut disetujui bersama, Rancangan Peraturan Daerah
Provinsi tersebut sah menjadi Peraturan Daerah Provinsi dan wajib diundangkan.
Dalam hal sahnya Rancangan Peraturan Daerah Provinsi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), kalimat pengesahannya berbunyi: Peraturan Daerah ini dinyatakan sah.
Kalimat pengesahan harus dibubuhkan pada halaman terakhir Peraturan Daerah
Provinsi sebelum pengundangan naskah Peraturan Daerah Provinsi dalam
LembaranDaerah.
Untuk PERDA Kotamadya ataupun Kabupaten juga sama prosesnya.
Sedang untuk pengundangan, PERDA diundangkan dalam bentuk Lembaran Daerah,
dan itu dilaksanakan oleh Sekretaris Daerah.
Kesimpulan
Keberadaan Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah, dan Keputusan
Kepala Daerah, pada hakekatnya merupakan akibat diterapkannya prinsip
desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dan merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari kesatuan sistem hukum nasional.
Huda, Ni’matul, 2010, Hukum Pemerintahan Daerah. Cet. II., Penerbit Nusa Media,
Bandung.