“ KONSTITUSI”
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Pancasila
Disusun Oleh :
KELOMPOK 8 :
Puji Syukur atas kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah nya sehingga makalah ini dapat selesai dengan waktu yang telah di tentukan.
Penulisan makalah yang berjudul “Konstitusi” ini dibuat dalam rangka untuk pengembangan
wawasan kami mengenai pengertian, tujuan, ciri-ciri, dan hirarki peraturan perundang-
undangan Konstitusi.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari kekurangan-kekurangan. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan pemahaman yang kami miliki. Oleh karena itu
kritik dan saran sangat dibutuhkan sekali bagi kami untuk perbaikan di penelitian lebih lanjut.
Makalah ini dapat kami selesaikan berkat adanya bimbingan dan dorongan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih
sebanyak-banyaknya kepada semua pihak, terutama rekan-rekan dosen Jurusan Bimbingan
Konseling Islam khusus yang telah memberikan masukan dan arahan demi kelancaran dibuat
nya makalah ini. Akhirnya, semoga makalah yang jauh dari kata sempuna ini dapat bermanfaat
bagi individu yang membutuhkan.
pemakalah
2
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... ii
A. Latar Belakang
Konstitusi adalah sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan
negara—biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Hukum ini tidak mengatur
hal-hal yang terperinci, melainkan hanya menjabarkan prinsip-prinsip yang menjadi dasar
bagi peraturan-peraturan lainnya. Dalam kasus bentukan negara, konstitusi memuat aturan
dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum. Istilah ini merujuk secara khusus untuk
menetapkan konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip dasar politik, prinsip-prinsip dasar
hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur, wewenang dan kewajiban
pemerintahan negara pada umumnya. Konstitusi umumnya merujuk pada penjaminan hak
kepada warga masyarakatnya. Istilah konstitusi dapat diterapkan kepada seluruh hukum
yang mendefinisikan fungsi pemerintahan negara.
B. Rumusan Masalah
Untuk memudahkan kita dalam memahami pembahasan ini ,maka akan dibagi
sub.masalah sesuai dengan latar belakang diatas yakni sebagai berikut :
1. Apa definisi dari Konstitusi?
2. Apa saja tujuan dan ciri-ciri Konstitusi?
3. Apa yang dimaksud dari hirarki peraturan perundang-undangan ?
C. Tujuan
1
BAB II
KERANGKA TEORI
Pengertian Konstitusi
Hirarki Peraturan
Perundang-undangan
UUD 1945
Ketetapan MPR
Perppu
Peraturan Pemerintah
Oeraturan Presiden
Peraturan Daerah
Provinsi
Perauran Daerah
Kabupaten/Kota
2
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Konstitusi
Konstitusi (bahasa Latin: constituante) atau Undang-undang Dasar atau disingkat UUD
dalam negara adalah sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada
pemerintahan negara—biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Hukum ini
tidak mengatur hal-hal yang terperinci, melainkan hanya menjabarkan prinsip-prinsip
yang menjadi dasar bagi peraturan-peraturan lainnya. Dalam kasus bentukan negara,
konstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum. Istilah ini
merujuk secara khusus untuk menetapkan konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip
dasar politik, prinsip-prinsip dasar hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur,
wewenang dan kewajiban pemerintahan negara pada umumnya. Konstitusi umumnya
merujuk pada penjaminan hak kepada warga masyarakatnya. Istilah konstitusi dapat
diterapkan kepada seluruh hukum yang mendefinisikan fungsi pemerintahan negara.
3
berjalan dengan baik dan bisa saja kekuasaan penguasa akan merajalela dan
bisa merugikan rakyat banyak.
• Melindungi HAM, maksudnya setiap penguasa berhak menghormati Hak
Asasi Manusia orang lain dan hak memperoleh perlindungan hukum dalam hal
melaksanakan haknya.
• Pedoman penyelenggaraan negara berdaulat, maksudnya tanpa adanya
pedoman konstitusi negara kita tidak akan berdiri dengan kokoh.
b. Ciri-ciri Konstitusi
Menurut Meriam Budiarjo, ciri-ciri ini dapat dilihat bahwa konstitusi Atau Undang-
Undang Dasar memuat ketentuan-ketentuan sebagai Berikut.
4
6. Peraturan Daerah Provinsi : Termasuk di dalamnya Qanun yang berlaku di
Provinsi Aceh dan Peraturan daerah khusus atau perdasus, serta peraturan
daerah provinsi atau perdasi yang berlaku di Papua dan Provinsi Papua Barat
7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
Kekuatan hukum peraturan perundang-undangan sesuai dengan hierarki tersebut.
Hierarki yang dimaksud adalah penjenjangan setiap jenis peraturan perundang-
undangan.
Hirarki didasarkan pada asas bahwa peraturan perundang-undangan yang lebih rendah
tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
Jenis peraturan perundang-undangan selain yang telah disebutkan dalam tata urutan
peraturan perundang-undangan mencakup peraturan yang ditetapkan oleh: Majelis
Permusyawaratan Rakyat atau MPR. Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR. Dewan
Perwakilan Daerah atau DPD. Mahkamah Agung atau MA. Mahkamah Konstitusi atau
MK. Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK. Komisi Yudisial atau KY. Bank
Indonesia. Menteri. Badan, lembaga, atau komisi setingkat yang dibentuk dengan
undang-undang atau pemerintah atas perintah undang-undang, Dewan Perwakilan
Daerah Provinsi, gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten atau kota,
bupati atau walikota, kepala desa atau yang setingkat. Hierarki peraturan perundang-
undangan inilah yang berlaku di Indonesia hingga kini.
Dalam buku Beberapa Masalah Hukum Tata Negara Indonesia oleh Bagir Manan dan
Kuntata Magnar, ada beberapa unsur yang terkandung dalam peraturan perundang-
undangan yaitu:
Dibentuk oleh pejabat atau lingkungan jabatan (badan, organ) yang memiliki
wewenang membuat peraturan yang berlaku umum atau mengikat.
5
1. Peraturan perundang-undangan merupakan kaidah hukum yang mudah
dikenali, mudah ditemukan kembali dan mudah ditelusuri.
2. Peraturan perundang-undangan memberikan kepastian hukum yang lebih nyata
karena kaidah-kaidahnya mudah diidentifikasi dan mudah ditemukan kembali.
3. Struktur dan sistematika peraturan perundang-undangan lebih jelas sehingga
memungkinkan untuk diperiksa dan diuji baik dari segi-segi formal maupun
materi muatannya.
4. Pembentukan dan pengembangan peraturan perundang-undangan dalam
direncanakan. Faktor ini sangat penting bagi negara yang telah dalam
pembangunan sistem hukum baru sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
hukum masyarakat.
Peraturan yang satu berkedudukan lebih tinggi dibandingkan dengan peraturan lainnya.
Tata urutan ini dilaksanakan sesuai prinsip-prinsip atau asas umum yang berlaku dalam
hukum. Adapun prinsip-prinsip dalam hierarki peraturan perundang-undangan yakni:
6
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari penjelasan diatas kami dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa pada
intinya pembahasan konstitusi ini adalah Konstitusi (bahasa Latin: constituante) atau
Undang-undang Dasar atau disingkat UUD dalam negara adalah sebuah norma sistem
politik dan hukum bentukan pada pemerintahan negara—biasanya dikodifikasikan
sebagai dokumen tertulis. Bertujuan untuk Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak
bertindak sewenang- wenang, melindungi HAM, dan pedoman penyelenggaraan
negara berdaulat. Berciri-ciri organisasi Negara, hak-hak asasi manusia, adakalanya
memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari Undang-Undang Dasar, dan
pedoman penyelenggaraan negara berdaulat. Hirarki peraturan perundang-undangan di
Indonesia dimuat lengkap dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-undang Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang kemudian diubah
dengan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas UU No 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Peraturan
perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang
mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat
yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-
undangan
B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah
di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah
itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari para pembaca.
7
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Referensi :
Puji Hidayanti, 23 Maret 2018, “Konstitusi dan Landasan Hukum”, diakses tanggal 01 Maret 2022
lihat: Miriam Budiardjo, Miriam B dkk. Dasar-dasar ilmu politik, Gramedia Pustaka Utama
(2003)
lihat: makalah Prof. Jimly Asshiddiqie, Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial
Menurut UUD 1945 serta Mahkamah Konstitusi