Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PANCASILA

“ KONSTITUSI”

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Pancasila

Dosen Pembimbing : Dr. H. Subhan Sofyan, M.Pd

Disusun Oleh :

KELOMPOK 8 :

Shalsa Nabila Widhiyan ( 1214010156 )


Shifa Nurhalizah ( 1214010157 )
Siti Sophia Alfarida ( 1214010163 )

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI


PRODI BIMBINGAN KONSELING ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
TP. 2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah nya sehingga makalah ini dapat selesai dengan waktu yang telah di tentukan.
Penulisan makalah yang berjudul “Konstitusi” ini dibuat dalam rangka untuk pengembangan
wawasan kami mengenai pengertian, tujuan, ciri-ciri, dan hirarki peraturan perundang-
undangan Konstitusi.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari kekurangan-kekurangan. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan pemahaman yang kami miliki. Oleh karena itu
kritik dan saran sangat dibutuhkan sekali bagi kami untuk perbaikan di penelitian lebih lanjut.
Makalah ini dapat kami selesaikan berkat adanya bimbingan dan dorongan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih
sebanyak-banyaknya kepada semua pihak, terutama rekan-rekan dosen Jurusan Bimbingan
Konseling Islam khusus yang telah memberikan masukan dan arahan demi kelancaran dibuat
nya makalah ini. Akhirnya, semoga makalah yang jauh dari kata sempuna ini dapat bermanfaat
bagi individu yang membutuhkan.

Bandung, 03 April 2022

pemakalah

2
DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................1


A. Latar Belakang.................................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................................. 1
C. Tujuan.................................................................................................................................................... 1
BAB II KERANGKA TEORI..............................................................................................2
BAB III PEMBAHASAN .....................................................................................................3
A. Pengertian Konstitusi ........................................................................................................................ 3
B. Tujuan dan Ciri-ciri Konstitusi....................................................................................................... 3
C. Hirarki Peraturan Perundang-undangan ...................................................................................... 4
BAB III PENUTUP ...............................................................................................................7
A. Simpulan............................................................................................................................................... 7
B. Saran ....................................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konstitusi adalah sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan
negara—biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Hukum ini tidak mengatur
hal-hal yang terperinci, melainkan hanya menjabarkan prinsip-prinsip yang menjadi dasar
bagi peraturan-peraturan lainnya. Dalam kasus bentukan negara, konstitusi memuat aturan
dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum. Istilah ini merujuk secara khusus untuk
menetapkan konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip dasar politik, prinsip-prinsip dasar
hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur, wewenang dan kewajiban
pemerintahan negara pada umumnya. Konstitusi umumnya merujuk pada penjaminan hak
kepada warga masyarakatnya. Istilah konstitusi dapat diterapkan kepada seluruh hukum
yang mendefinisikan fungsi pemerintahan negara.

Dalam bentukan organisasi konstitusi menjelaskan bentuk, struktur, aktivitas, karakter,


dan aturan dasar organisasi tersebut. Jenis organisasi yang menggunakan konsep
konstitusi yaitu, organisasi pemerintahan (transnasional, nasional atau regional),
organisasi sukarela, persatuan dagang, partai politik, perdagangan beras dan rempah-
rempah.Konstitusi pada umumnya bersifat kodifikasi yaitu sebuah dokumen yang berisi
aturan-aturan untuk menjalankan suatu organisasi pemerintahan negara. Namun dalam
pengertian ini, konstitusi harus diartikan dalam artian tidak semuanya berupa dokumen
tertulis (formal). Menurut para ahli ilmu hukum maupun ilmu politik konstitusi harus
diterjemahkan termasuk kesepakatan politik, negara, kekuasaan, pengambilan keputusan,
kebijakan dan distribusi maupun alokasi. Konstitusi bagi organisasi pemerintahan negara
yang dimaksud terdapat beragam bentuk dan kompleksitas strukturnya, terdapat pula
konstitusi politik atau hukum akan tetapi mengandung pula arti konstitusi ekonomi.

B. Rumusan Masalah

Untuk memudahkan kita dalam memahami pembahasan ini ,maka akan dibagi
sub.masalah sesuai dengan latar belakang diatas yakni sebagai berikut :
1. Apa definisi dari Konstitusi?
2. Apa saja tujuan dan ciri-ciri Konstitusi?
3. Apa yang dimaksud dari hirarki peraturan perundang-undangan ?
C. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :


1. Untuk mengetahui definisi Konstitusi.
2. Untuk mengetahui tujuan dan ciri-ciri Konstitusi.
3. Untuk mengetahui maksud dari hirarki peraturan perundang-undangan.

1
BAB II
KERANGKA TEORI

Pengertian Konstitusi

Konstitusi Ciri-Ciri dan Tujuan


Konsitusi

Hirarki Peraturan
Perundang-undangan

UUD 1945

Ketetapan MPR

Perppu

Peraturan Pemerintah

Oeraturan Presiden

Peraturan Daerah
Provinsi

Perauran Daerah
Kabupaten/Kota

2
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Konstitusi

Konstitusi (bahasa Latin: constituante) atau Undang-undang Dasar atau disingkat UUD
dalam negara adalah sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada
pemerintahan negara—biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Hukum ini
tidak mengatur hal-hal yang terperinci, melainkan hanya menjabarkan prinsip-prinsip
yang menjadi dasar bagi peraturan-peraturan lainnya. Dalam kasus bentukan negara,
konstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum. Istilah ini
merujuk secara khusus untuk menetapkan konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip
dasar politik, prinsip-prinsip dasar hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur,
wewenang dan kewajiban pemerintahan negara pada umumnya. Konstitusi umumnya
merujuk pada penjaminan hak kepada warga masyarakatnya. Istilah konstitusi dapat
diterapkan kepada seluruh hukum yang mendefinisikan fungsi pemerintahan negara.

Dalam bentukan organisasi konstitusi menjelaskan bentuk, struktur, aktivitas, karakter,


dan aturan dasar organisasi tersebut.

Jenis organisasi yang menggunakan konsep konstitusi termasuk:

• Organisasi pemerintahan (transnasional, nasional atau regional)


• Organisasi sukarela
• Persatuan dagang
• Partai politik
• Perdagangan beras dan rempah-rempah.
Konstitusi pada umumnya bersifat kodifikasi yaitu sebuah dokumen yang berisi aturan-
aturan untuk menjalankan suatu organisasi pemerintahan negara. Namun dalam
pengertian ini, konstitusi harus diartikan dalam artian tidak semuanya berupa dokumen
tertulis (formal). Menurut para ahli ilmu hukum maupun ilmu politik konstitusi harus
diterjemahkan termasuk kesepakatan politik, negara, kekuasaan, pengambilan
keputusan, kebijakan dan distribusi maupun alokasi. Konstitusi bagi organisasi
pemerintahan negara yang dimaksud terdapat beragam bentuk dan kompleksitas
strukturnya, terdapat pula konstitusi politik atau hukum akan tetapi mengandung pula
arti konstitusi ekonomi. istilah konstitusi sering di identikkan rudensi dalam
ketatanegaraan negara Inggris.

B. Tujuan dan Ciri-ciri Konstitusi


a. Tujuan Konstitusi

Tujuan konstitusi antara lain:

• Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang- wenang,


maksudnya tanpa membatasi kekuasaan penguasa, konstitusi tidak akan

3
berjalan dengan baik dan bisa saja kekuasaan penguasa akan merajalela dan
bisa merugikan rakyat banyak.
• Melindungi HAM, maksudnya setiap penguasa berhak menghormati Hak
Asasi Manusia orang lain dan hak memperoleh perlindungan hukum dalam hal
melaksanakan haknya.
• Pedoman penyelenggaraan negara berdaulat, maksudnya tanpa adanya
pedoman konstitusi negara kita tidak akan berdiri dengan kokoh.

b. Ciri-ciri Konstitusi

Menurut Meriam Budiarjo, ciri-ciri ini dapat dilihat bahwa konstitusi Atau Undang-
Undang Dasar memuat ketentuan-ketentuan sebagai Berikut.

• Organisasi Negara, misalnya pembagian kekuasaan antara badan Legislatif,


eksekutif, dan yudikatif.
• Hak-hak asasi manusia (biasanya disebut Bill of Rights jika Berbentuk naskah
tersendiri.
• Adakalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari Undang-
undang dasar. Hal ini biasanya terdapat jika para Penyusun undang-undang
dasar ingin menghindari munculnya seorang dictator atau kembalinya suatu
monarki.
• Merupakan pengaturan hukum yang tertinggi dan mengikat semua orang.
Menurut Steenbeek ciri – ciri sebuah konstitusi meliputi 3 hal yaitu:

• Adanya jaminan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM).


• Adanya susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat fundamental.
• Adanya pembatasan tugas ketatanegaraan.

C. Hirarki Peraturan Perundang-undangan


Hirarki peraturan perundang-undangan di Indonesia dimuat lengkap dalam
Pasal 7 ayat (1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan yang kemudian diubah dengan Undang-undang
Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas UU No 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Adapun bunyi UU tersebut yaitu:

Jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan terdiri atas:

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945


2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat : Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara atau MPRS dan ketetapan MPR yang
masih berlaku
3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu)
4. Peraturan Pemerintah
5. Peraturan Presiden

4
6. Peraturan Daerah Provinsi : Termasuk di dalamnya Qanun yang berlaku di
Provinsi Aceh dan Peraturan daerah khusus atau perdasus, serta peraturan
daerah provinsi atau perdasi yang berlaku di Papua dan Provinsi Papua Barat
7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
Kekuatan hukum peraturan perundang-undangan sesuai dengan hierarki tersebut.
Hierarki yang dimaksud adalah penjenjangan setiap jenis peraturan perundang-
undangan.

Hirarki didasarkan pada asas bahwa peraturan perundang-undangan yang lebih rendah
tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

Jenis peraturan perundang-undangan selain yang telah disebutkan dalam tata urutan
peraturan perundang-undangan mencakup peraturan yang ditetapkan oleh: Majelis
Permusyawaratan Rakyat atau MPR. Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR. Dewan
Perwakilan Daerah atau DPD. Mahkamah Agung atau MA. Mahkamah Konstitusi atau
MK. Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK. Komisi Yudisial atau KY. Bank
Indonesia. Menteri. Badan, lembaga, atau komisi setingkat yang dibentuk dengan
undang-undang atau pemerintah atas perintah undang-undang, Dewan Perwakilan
Daerah Provinsi, gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten atau kota,
bupati atau walikota, kepala desa atau yang setingkat. Hierarki peraturan perundang-
undangan inilah yang berlaku di Indonesia hingga kini.

Pengertian Peraturan Perundang-undangan

Selain memuat hirarki peraturan perundang-undangan, dalam UU No 15 Tahun


2019 dijelaskan soal pengertian peraturan perundang-undangan. Peraturan perundang-
undangan adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara
umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang
melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan.

Dalam buku Beberapa Masalah Hukum Tata Negara Indonesia oleh Bagir Manan dan
Kuntata Magnar, ada beberapa unsur yang terkandung dalam peraturan perundang-
undangan yaitu:

Berbentuk keputusan tertulis. Karenanya, peraturan perundang-undangan sebagai


kaidah hukum.

Dibentuk oleh pejabat atau lingkungan jabatan (badan, organ) yang memiliki
wewenang membuat peraturan yang berlaku umum atau mengikat.

Bersifat mengikat umum,di mana peraturan perundang-undangan tidak berlaku


terhadap peristiwa konkrit atau individu tertentu.

Dalam buku Peraturan Perundang-undangan di Indonesia: Konsep dan teknik


Pembentukannya Berbasis Good Legislation oleh Dayanto (2018), menurut Bagir
Manan, peranan peraturan perundang-undangan makin besar karena:

5
1. Peraturan perundang-undangan merupakan kaidah hukum yang mudah
dikenali, mudah ditemukan kembali dan mudah ditelusuri.
2. Peraturan perundang-undangan memberikan kepastian hukum yang lebih nyata
karena kaidah-kaidahnya mudah diidentifikasi dan mudah ditemukan kembali.
3. Struktur dan sistematika peraturan perundang-undangan lebih jelas sehingga
memungkinkan untuk diperiksa dan diuji baik dari segi-segi formal maupun
materi muatannya.
4. Pembentukan dan pengembangan peraturan perundang-undangan dalam
direncanakan. Faktor ini sangat penting bagi negara yang telah dalam
pembangunan sistem hukum baru sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
hukum masyarakat.

Makna Hirarki Peraturan Perundang-undangan di Indonesia

Peraturan yang satu berkedudukan lebih tinggi dibandingkan dengan peraturan lainnya.
Tata urutan ini dilaksanakan sesuai prinsip-prinsip atau asas umum yang berlaku dalam
hukum. Adapun prinsip-prinsip dalam hierarki peraturan perundang-undangan yakni:

• Dasar peraturan perundang-undangan selalu peraturan perundang-undangan.


• Hanya peraturan perundang-undangan tertentu saja yang dapat dijadikan
landasan yuridis.
• Peraturan perundang-undangan yang masih berlaku hanya dapat dihapus,
dicabut, atau diubah oleh peraturan perundang-undangan yang sederajat atau
lebih tinggi.
• Peraturan perundang-undangan yang baru mengesampingkan peraturan
perundang-undangan yang lama.
• Peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi mengesampingkan peraturan
perundang-undangan yang lebih rendah.
• Peraturan perundang-undangan yang bersifat khusus mengesampingkan
peraturan perundang-undangan yang bersifat umum.
• Setiap jenis peraturan perundang-undangan memiliki materi yang berbeda.

6
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Dari penjelasan diatas kami dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa pada
intinya pembahasan konstitusi ini adalah Konstitusi (bahasa Latin: constituante) atau
Undang-undang Dasar atau disingkat UUD dalam negara adalah sebuah norma sistem
politik dan hukum bentukan pada pemerintahan negara—biasanya dikodifikasikan
sebagai dokumen tertulis. Bertujuan untuk Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak
bertindak sewenang- wenang, melindungi HAM, dan pedoman penyelenggaraan
negara berdaulat. Berciri-ciri organisasi Negara, hak-hak asasi manusia, adakalanya
memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari Undang-Undang Dasar, dan
pedoman penyelenggaraan negara berdaulat. Hirarki peraturan perundang-undangan di
Indonesia dimuat lengkap dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-undang Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang kemudian diubah
dengan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas UU No 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Peraturan
perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang
mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat
yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-
undangan
B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah
di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah
itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari para pembaca.

7
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Referensi :

Puji Hidayanti, 23 Maret 2018, “Konstitusi dan Landasan Hukum”, diakses tanggal 01 Maret 2022

lihat: Miriam Budiardjo, Miriam B dkk. Dasar-dasar ilmu politik, Gramedia Pustaka Utama
(2003)

lihat: makalah Prof. Jimly Asshiddiqie, Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial
Menurut UUD 1945 serta Mahkamah Konstitusi

Kompas.com, 30 Maret 2022, “Hirarki Peratuan Perundang-undangan menurut UU No. 12


Tahun 2011” https://nasional.kompas.com/read/2022/03/30/04000001/hierarki-peraturan-
perundang-undangan-menurut-uu-no.-12-tahun-2011, diakses tanggal 01 April 2022 pukul
20.33

Izzata Sabiila, Syahidah, 22 Maret 2022, detiknews, “ Hirarki Peraturan Perundang-Undangan


Indonesia hingga Maknanya”, https://news.detik.com/berita/d-5995753/hierarki-peraturan-
perundang-undangan-di-indonesia-hingga-maknanya/2, diakses tanggal 01 Maret 2022 pukul
20.34

Anda mungkin juga menyukai