Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN MICRO MACRO

MAKALAH, RPP, SAP, EVALUASI, DAFTAR TILIK,


JOB SHEET, POWER POINT DAN LEAFLET

“NIFAS 4 MINGGU DENGAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR”

OLEH:

DEMI YANTI
NPM : 2026040212

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2021

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan
Micro Macro Kebidanan tepat pada waktunya.
Laporan Micro Macro ini telah saya susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari semua pihak. Ribuan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang terkait dalam pembuatan Laporan Micro Macro ini
dengan judul Teknik Menyusui.
Saya berharap Laporan Micro Macro ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
baik lintas program maupun lintas sektoral dan saya memohon kritik, saran dan
masukan demi kesempurnaan Laporan Micro Macro ini.

Bengkulu, Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Tujuan.......................................................................................... 2
C. Manfaat........................................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian ASI Eksklusif............................................................
4
B. Tujuan Pemberian ASI Eksklusif................................................
4
C. Manfaat pemberian ASI bagi bayi...............................................
4
D. Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar .................................
5
E. Pembentukan dan Persiapan ASI ................................................
5
F. Posisi dan Perlekatan ASI ..........................................................
5
G. Langkah-langkah Menyusui yang Benar ....................................
7
H. Cara Pengamatan Teknik Menyusui yang Benar .......................
9
I. Lama dan Frekuensi Menyusui...................................................
10

iii
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................
11
B. Saran............................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. RPP
Lampiran 2. SAP
Lampiran 3. JOB SHEET
Lampiran 4. DAFTAR TILIK
Lampiran 5. LEAFLET
Lampiran 6. POWER POINT

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Upaya perbaikan gizi
melalui penerapan pemberian ASI eksklusif telah diamanatkan melalui
undang-undang No. 36 Tahun 2009 pasal 128 dan 129 bahwa bayi berhak
mendapatkan ASI eksklusif dan peraturan pemerintah Republik Indonesia
nomor 33 tahun 2015 bab II pasal tiga, pasal empat, dan pasal lima yang
menyebutkan bahwa pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah
kab/kota bertanggung jawab dalam program pemberian ASI eksklusif.
Selanjutnya pada bab III pasal enam menyebutkan bahwa setiap ibu yang
melahirkan harus memberikan ASI eksklusif kepada bayi yang dilahirkan
(Anonimous, 2016).
United Nation International Children Education Found (UNICEF)
menyatakan sebanyak 30.000 kematian bayi di Indonesia dan sepuluh juta
kematian anak balita di dunia pada tiap tahunnya, dapat di cegah melalui
pemberian ASI secara eksklusif selama enam bulan sejak tanggal
kelahirannya, tanpa memberikan makanan dan minuman tambahan kepada
bayi (Anonimous, 2016).
Prevalensi pemberian ASI eksklusif dibeberapa negara berdasarkan hasil
penelitian belum mencapai target yang diharapkan, Amerika Serikat (2016)
hanya 16,8% telah ASI eksklusif, Ethiopia (2010) menunjukkan durasi rata-
rata pemberian ASI hanya sampai 3 bulan sebanyak 71,3%, di Tanzania utara
(2015) pemberian ASI eksklusif hingga 6 bulan sebanyak 20,7%, Bangladesh
(2015) pemberian ASI eksklusif 36% lebih rendah dari angka yang diharapkan
64% sementara di Tehran (2014) pemberian ASI eksklusif sampai 6 bulan
hanya mencapai 46,5% .

1
UNICEF dan WHO membuat rekomendasi pada ibu untuk menyusui
eksklusif selama enam bulan kepada bayinya. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia melalui rencana aksi akselerasi pemberian eksklusif telah
menargetkan cakupan ASI eksklusif enam bulan sebesar 80% pada tahun
2014, namun demikian angka ini sangat sulit untuk dicapai bahkan trend
prevalensi ASI eksklusif dari tahun ke tahun tidak menunjukkan peningkatan
yang berarti.
Pemberian ASI sangat bermanfaat bagi ibu, keluarga, dan negara.
Manfaat pemberian ASI antara lain, mencegah perdarahan pasca persalinan,
mengurangi risiko terjadinya anemia, mengurangi risiko kanker ovarium dan
payudara, memperkuat ikatan batin seorang ibu denganbayi yang
dilahirkan,sebagaisalahsatu metode KB badan sementara. Manfaat ASI bagi
keluarga antara lain, mudah pemberiannya seperti tidak perlu mencuci botol
dan mensterilkan sebelum digunakan, menghemat biaya, bayi sehat dan jarang
sakit sehingga menghemat pengeluaran keluarga. Manfaat ASI bagi Negara
antara lain, menurunkan angka kesakitan dan kematian anak, mengurangi
subsidi untuk rumah sakit, mengurangi devisa untuk membeli susu formula,
meningkatkan kualitas generasi penerusbangsa (Astutik, 2014).

B. Tujuan
1. Mengetahui tentang pengertian ASI eksklusif
2. Mengetahui tentang tujuan pemberian ASI ekslusif
3. Mengetahui tentang manfaat pemberian ASI bagi bayi
4. Mengetahui tentang pengertian teknik menyusui yang benar
5. Mengetahui tentang pembentukan dan persiapan ASI
6. Mengetahui tentang posisi dan perlekatan ASI
7. Mengetahui tentang langkah-langkah menyusui yang benar
8. Mengetahui tentang cara pengamatan teknik menyusui yang benar
9. Mengetahui tentang lama dan frekuensi menyusui

2
C. Manfaat
1. Dapat menjelaskan tentang konsep dasar ASI Eksklusif
2. Dapat menjelaskan tentang posisi pemberian ASI yang benar
3. Dapat menjelaskan tentang langkah-langkah menyusui yang benar

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian ASI Eksklusif


ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan untuk bayi sejak baru lahir
sampai 6 bulan tanpa makanan pendamping dan minuman pralakteal (air gula,
aqua, dan lainnya) (Perinasia, 2015).

B. Tujuan Pemberian ASI Ekslusif


1. Bagi bayi dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik,
mengandung antibody, ASI mengandung komposisi yang tepat,
mengurangi kejadian karies dentis, member rasa aman dan nyaman pada
bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi, terhindar dari alergi, Asi
meningkatkan kecerdasan bayi, membantu perkembangan rahang dan
merangsang pertumbuhan gigi karena gerakan mengisap mulut bayi pada
payudara .
2. Bagi ibu sebagai kontrasepsi, aspek kesehatan ibu, aspek penurunan berat
badan, aspek psikologi,

C. Manfaat pemberian ASI Bagi Bayi


1. Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan
bayi sampai usia 6 bulan.
2. Meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung berbagai zat
kekebalan sehingga akan lebih jarang sakit, mengurangi mencret, sakit
telinga dan infeksi saluran pencernaan.
3. Melindungi anak dari serangan alergi.
4. Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak
sehingga bayi ASI eksklusif potensial lebih pandai.
5. Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian bicara.
6. Membantu pembentukan rahang yang bagus.
7. Mengurangi resiko terkena penyakit kencing manis, kanker pada anak, dan
diduga mengurangi kemungkinan menderita penyakit jantung.

4
8. Menunjang perkembangan motorik sehingga bayi ASI eksklusif akan lebih
cepat bisa jalan.
9. Menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional,
kematangan spiritual dan hubungan sosial yang lebih baik.
10. Meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi.

D. Pengertian Teknik Menyusui yang Benar


Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 2015).

E. Pembentukan dan Persiapan ASI


Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan.
Pada kehamilan, payudara semakin padat karena retensi air, lemak serta
berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara yang dirasakan tegang dan sakit.
Bersamaan dengan membesarnya kehamilan, perkembangan dan persiapan
untuk memberikan ASI makin tampak. Payudara makin besar, puting susu
makin menonjol, pembuluh darah makin tampak, dan aerola mamae makin
menghitam.
Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan :
1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang
lepas tidak menumpuk.
2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk
memudahkan isapan bayi.
3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan
jalan operasi.

F. PosisidanPerlekatan ASI
Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyususi yang
tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.

5
Gambar 1. Posisi menyusui sambil berdiri yang benar (Perinasia, 2015)

Gambar 2. Posisi menyusui sambil duduk yang benar (Perinasia, 2015)

Gambar 3. Posisi menyusui sambil rebahan yang benar (Perinasia, 2015)

Gambar 4. Posisi menyusui balita pada kondisi normal (Perinasia, 2015)

6
Gambar 5. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di ruang perawatan
(Perinasia, 2015)

Gambar 6. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di rumah (Perinasia,
2015)

Gambar 7. Posisi menyusui bayi bila ASI penuh (Perinasia, 2015)

Gambar 8. Posisi menyusui bayi kembar secara bersamaan (Perinasia, 2015)

G. Langkah-langkah Menyusui yang Benar


Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan
disekitar putting, duduk dan berbaring dengan santai.

7
Gambar 9. Cara meletakan bayi (Perinasia, 2015)

Gambar 10. Cara memegang payudara (Perinasia, 2015)


Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh
tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi
lurus, hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan
puting susu, dekatkan badan bayi kebadan ibu, menyetuh bibir bayi ke
puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.

Gambar 11. Cara merangsang mulut bayi (Perinasia, 2015)


Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir
bawah bayi terletak di bawah puting susu. Cara melekatkan mulut bayi
dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka
lebar dan bibir bawah bayi membuka lebar.

8
Gambar 12. Perlekatan benar (Perinasia, 2015)

Gambar 13. Perlekatan salah (Perinasia, 2015)

H. Cara Pengamatan Teknik Menyusui yang Benar


Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting
susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi
produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah
menyusui dengan benar maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai
berikut :
1. Bayi tampak tenang.
2. Badan bayi menempel pada perut ibu.
3. Mulut bayi terbuka lebar.
4. Dagu bayi menempel pada payudara ibu.
5. Sebagian areola masuk ke dalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak
yang masuk.
6. Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
7. Puting susu tidak terasa nyeri.
8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
9. Kepala bayi agak menengadah.

9
Gambar 14. Teknik menyusui yang benar (Perinasia, 2015)

I. Lama dan Frekuensi Menyusui


Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan
menyusui bayi dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan
menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi
menangis bukan karena sebab lain (kencing, kepanasan/kedinginan atau
sekedar ingin didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi
yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI
dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi
tidak memiliki pola yang teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola
tertentu setelah 1 – 2 minggu kemudian.
Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi
sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan
menyusui tanpa jadwal, sesuai kebutuhan bayi akan mencegah timbulnya
masalah menyusui. Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering menyusui
pada malam hari. Bila sering disusukan pada malam hari akan memicu
produksi ASI.
Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka sebaiknya
setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara. Pesankan kepada ibu agar
berusaha menyusui sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI
menjadi lebih baik. Setiap kali menyusui, dimulai dengan payudara yang
terakhir disusukan. Selama masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan BH
yang dapat menyangga payudara, tetapi tidak terlalu ketat.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada
bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar. Langkah-
langkah menyusui yang benar yaitu Cuci tangan yang bersih dengan sabun,
perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting, duduk dan berbaring dengan
santai. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh
tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus,
hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting
susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke puting
susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar. Segera dekatkan
bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak di bawah
puting susu. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel
pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi membuka
lebar.
Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting
susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi
produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah
menyusui dengan benar maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai
berikutyaitu: bayi tampak tenang, badan bayi menempel pada perut ibu, mulu
bayi terbuka lebar, dagu bayi menempel pada payudara ibu, sebagian areola
masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang masuk, bayi
nampak menghisap kuat dengan irama perlahan, puting susu tidak terasa nyeri,
telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus, kepala bayi agak
menengadah.
Dalam menyusui, terdapat macam posisi menyusui, cara menyusui yang
tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.
Adapun posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu, seperti ibu
pasca operasi Caesar. Bayi diletakan di samping kepala ibu dengan posisi kaki

11
di atas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti memegang bola
bila disusui bersamaan, yaitu di payudara kiri dan kanan. Pada ASI yang
memancar (penuh), bayi ditengkurapkan di atas dada ibu, tangan ibu sedikit
menahan kepala bayi, sehingga dengan posisi ini bayi tidak tersedak.

B. Saran
Setelah mengetahui cara menyusui yang baik dan benar, di harapkan
kepada mahasiswa kebidanan sebagai calon bidan agar dapat memberikan
konseling di masyarakat tentang menyusui yang baik dan benar sehingga para
ibu menyusui dapat menyusui bayinya dengan benar untuk menhasilkan
generasi yang berkualitas.

12
DAFTAR PUSTAKA

Depkes. (2015). Pedoman Teknis Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil (Antenatal
Care). Jakarta. FKUI

Staf Pengajar IKA FKUI. (2015). Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Vol. 3.
Jakarta. FKUI

Perinasia. 2015. Manajemen Laktasi. Menuju Persalinan Aman dan Bayi Lahir
Sehat, 2nd ed. Jakarta.

Nurrezki, Wilis, dkk. 2014. Buku AjarAsuhan Kebidanan Nifas (Askeb 3).
Yogyakarta. NuhaMedika

Rukiyah,Yeyeh. 2014. Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakarta. Trans Info Media

Soetjiningsih. 2014. ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta. Nuha


Medika

13
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

A. Identitas Mata Kuliah


Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan III (Nifas)
Kode MK : Bd. 205
Program Studi : D III Kebidanan
Sasaran : Mahasiswa DIII Kebidanan
SKS : 2 SKS (T:1; P:1)
Pokok Bahasan : Asuhan Masa Nifas
Sub Pokok Bahasan : ASI Eksklusif
Waktu Pertemuan : 50 Menit
Pertemuan : 2 x 50 Menit

B. Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu memberikan dan melakukan asuhan kebidanan pada ibu
nifas dengan topik ASI Eksklusif.

C. Kompetesi Dasar
Pada akhir pembelajaran diharapkan mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan pengertian ASI eksklusif
2. Menjelaskan tujuan pemberian ASI ekslusif
3. Menjelaskan manfaat pemberian ASI bagi bayi
4. Menjelaskan pengertian teknik menyusui yang benar
5. Menjelaskan langkah-langkah menyusui yang benar

D. Indikator
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian ASI eksklusif dengan benar
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan pemberian ASI eksklusif dengan
benar
3. Mahasiswa mampu menjelaskan manfaat pemberian ASI bagi bayi dengan
benar
4. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian teknik menyusui yang benar
5. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mendemonstrasikan langkah-langkah
menyusui yang benar sesuai dengan petunjuk

E. Kegiatan Belajar Mengajar


Kegiatan
Tahapan Kegiatan Dosen Metode Alat
Mahasiswa
Pendahulu 1. Menjawab salam 1. Mengucapkan - Ceramah LCD,
an dan salam dan - Diskusi Laptop
(5 Menit) menginformasik memperhatikan
an pokok penjelasan
bahasan yang dosen
akan diajarkan 2. Memperhatikan
2. Menjelaskan penjelasan
tujuan dosen
pembelajaran 3. Menjawab
3. Melakukan pertanyaan
apersepsi dosen
Penyajian 1. Memberikan 1. Menjawab - Diskusi LCD,
(35 Menit) pertanyaan untuk pertanyaan Laptop
mengetahui dosen sesuai
sejauh mana dengan
pengetahuan pengetahuan
mahasiswa
tentang ASI
Eksklusif 2. Memperhatikan - Ceramah
2. Menjelaskan penjelasan
pengertian ASI dosen
eksklusif 3. Memperhatikan
3. Menjelaskan penjelasan
tujuan dosen
pemberian ASI 4. Memperhatikan
ekslusif penjelasan
4. Menjelaskan dosen
manfaat 5. Memperhatikan
pemberian ASI penjelasan
bagi bayi dosen
5. Menjelaskan 6. Memperhatikan
pengertian penjelasan
teknik menyusui dosen
yang benar
6. Menjelaskan 7. Mengajukan
langkah-langkah pertanyaan
menyusui yang
benar
7. Memberikan
kesempatan pada - Tanya
mahasiswa untuk jawab
bertanya tentang
materi yang
kurang dipahami
Penutup 1. Menyimpulkan 1. Mahasiswa - Ceramah LCD,
(10 Menit) materi tentang memperhatikan - Diskusi Laptop
ASI Eksklusif kesimpulan dari - Tanya
dosen jawab
2. Mengevaluasi 2. Menjawab
pemahaman pertanyaan dari
mahasiswa dosen
setelah
disampaikannya
materi tentang 3. Mahasiswa
ASI Eksklusif menjawab
3. Menutup salam
pertemuan
dengan
mengucapkan
salam

F. Evaluasi
1. Prosedur : Peragaan
2. Jenis : Lisan
3. Alat : Ceklist Obyektif
4. Bentuk : Subyektif
5. Soal : Terlampir

G. Materi Ajar
Terlampir

H. Referensi
[1] Perinasia. 2015. Manajemen Laktasi. Menuju Persalinan Aman dan Bayi
Lahir Sehat, 2nd ed. Jakarta.
[2] Nurrezki, Wilis, dkk. 2014.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas (Askeb
3). Yogyakarta. Nuha Medika
[3] Rukiyah, Yeyeh. 2014. Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakarta. Trans Info
Media
[4] Soetjiningsih. 2014. ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta.
Nuha Medika
EVALUASI

1. Mengapa dalam teknik menyusui yang benar areola payudara harus masuk
seluruhnya ke mulut bayi?
2. Bagaimana jika puting susu ibu datar/tenggelam?
3. Apa yg bidan lakukan ketika mengunjungi pasien nifas 4 Minggu?

JAWABAN
1. Agar bayi bisa menyusu dengan sempurna, dan puting susu ibu tidak lecet
2. Kita ajari ibu untuk membersihkan puting susu dan di stimulasi ditarik2 agar
puting susu keluar
3. Bidan mengkaji menanyakan keluhan, kesulitan yang dialami ibu selama masa
nifas, contohnya sudah bisa belum menyusui? Paling banyak ibu merasa
kesulitan dalam menyusui terutama ibu yg melahirkan anak 1
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan III (Nifas)


Kode MK : Bd. 205
Program Studi : D III Kebidanan
Penempatan : Semester III
SKS : 2 SKS (T:1; P:1)
Pokok Bahasan : Asuhan Masa Nifas
Sub Pokok Bahasan : ASI Eksklusif
Waktu Pertemuan : 50 Menit
Pertemuan : 3 x 50 Menit

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Pada akhir pembelajaran diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan
bagian-bagian panggul.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Pada akhir pembelajaran mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan tulang – tulang yang menyusun panggul dengan benar
2. Menjelaskan macam – macam panggul dengan benar
3. Menjelaskan ukuran – ukuran panggul dengan benar
4. Menlakukan pemeriksaan panggul luar dengan benar

C. Media
Leaflet

D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
B. Strategi Pembelajaran
1. Diskusi kelompok
2. Curah pendapat

C. Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu Kegiatan Evaluasi
Pendahuluan
5 Menit 1. Mengucapkan salam dan 1. Menjawab salam dan
menginformasikan pokok memperhatikan penjelasan
bahasan yang akan dosen
diajarkan
2. Menjelaskan tujuan 2. Memperhatikan penjelasan
pembelajaran dosen
3. Melakukan apersepsi 3. Menjawab pertanyaan dosen
Kegiatan Inti
35 Menit 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab pertanyaan dosen
untuk mengetahui sejauh sesuai dengan pengetahuan
mana pengetahuan
mahasiswa tentang ASI
Eksklusif 2. Memperhatikan penjelasan
2. Menjelaskan pengertian dosen
ASI eksklusif 3. Memperhatikan penjelasan
3. Menyiapkan alat dan dosen
bahan sesuai dengan
urutannya 4. Memperhatikan penjelasan
4. Mencuci tangan dengan dosen
sabun di bawah air yang
mengalir dan keringkan
dengan handuk bersih 5. Memperhatikan penjelasan
5. Memakai pakaian dan bra dosen
yang memudahkan dalam
menyusui 6. Memperhatikan penjelasan
6. Pilih posisi yang nyaman dosen
untuk menyusui
7. Bersihkan payudara
dengan handuk kecil yang 7. Mengajukan pertanyaan
telah dibasahi dengan air
matang (hangat)
8. Oleskan sedikit ASI pada
putting dan areola
9. Baringkan bayi di atas
bantal dengan posisi
saling berhadapan
10. Pegang bayi pada
belakang bahunya dengan
satu lengan dan kepala
bayi pada lengkung siku
ibu
11. Menyentuh pipi dan sisi
mulut bayi (beri
rangsangan) untuk
membuka mulut
12. Segera masukkan puting
dan areola ke mulut bayi
13. Topang payudara dengan
tangan kiri atau tangan
kanan
14. Lepaskan putting susu dari
mulut dengan tidak
menariknya
15. Ulangi tindakan pada
langkah ke-7
16. Sendawakan bayi
Penutup
10 Menit 1. Menyimpulkan materi 1. Mahasiswa memperhatikan
tentang teknik menyusui kesimpulan dari dosen
2. Menjawab pertanyaan dari
2. Mengevaluasi pemahaman dosen
mahasiswa setelah
penyampaian materi
tentang ASI Eksklusif 3. Mahasiswa menjawab salam
3. Menutup pertemuan
dengan mengucapkan
salam

I. Evaluasi
4. Prosedur : Peragaan
5. Jenis : Lisan
6. Alat : CeklistObyektif
7. Bentuk : Subyektif
8. Soal : Terlampir

J. Referensi
[1] Perinasia. 2015. Manajemen Laktasi. Menuju Persalinan Aman dan Bayi
Lahir Sehat, 2nd ed. Jakarta.
[2] Nurrezki, Wilis, dkk. 2014.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas (Askeb
3). Yogyakarta. Nuha Medika
[3] Rukiyah, Yeyeh. 2014. Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakarta. Trans Info
Media
[4] Soetjiningsih. 2014. ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta.
Nuha Medika
MATERI
TEKNIK MENYUSUI

A. Pengertian ASI Eksklusif

ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan untuk bayi sejak baru lahir
sampai 6 bulan tanpa makanan pendamping dan minuman pralakteal (air gula,
aqua, dan lainnya) (Perinasia, 2015).

B. Tujuan Pemberian ASI Ekslusif


1. Bagi bayi dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik,
mengandung antibody, ASI mengandung komposisi yang tepat,
mengurangi kejadian karies dentis, member rasa aman dan nyaman pada
bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi, terhindar dari alergi, Asi
meningkatkan kecerdasan bayi, membantu perkembangan rahang dan
merangsang pertumbuhan gigi karena gerakan mengisap mulut bayi pada
payudara .
2. Bagi ibu sebagai kontrasepsi, aspek kesehatan ibu, aspek penurunan berat
badan, aspek psikologi,

C. Manfaat Pemberian ASI Bagi Bayi


1. Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan
bayi sampai usia 6 bulan.
2. Meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung berbagai zat
kekebalan sehingga akan lebih jarang sakit, mengurangi mencret, sakit
telinga dan infeksi saluran pencernaan.
3. Melindungi anak dari serangan alergi.
4. Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak
sehingga bayi ASI eksklusif potensial lebih pandai.
5. Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian bicara.
6. Membantu pembentukan rahang yang bagus.
7. Mengurangi resiko terkena penyakit kencing manis, kanker pada anak, dan
diduga mengurangi kemungkinan menderita penyakit jantung.
8. Menunjang perkembangan motorik sehingga bayi ASI eksklusif akan lebih
cepat bisa jalan.
9. Menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional,
kematangan spiritual dan hubungan sosial yang lebih baik.
10. Meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi.

D. Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar


Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 2015).

E. Pembentukan dan Persiapan ASI


Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan.
Pada kehamilan, payudara semakin padat karena retensi air, lemak serta
berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara yang dirasakan tegang dan sakit.
Bersamaan dengan membesarnya kehamilan, perkembangan dan persiapan
untuk memberikan ASI makin tampak. Payudara makin besar, puting susu
makin menonjol, pembuluh darah makin tampak, dan aerola mamae makin
menghitam.
Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan :
4. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang
lepas tidak menumpuk.
5. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk
memudahkan isapan bayi.
6. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan
jalan operasi.

F. Posisidan Perlekatan ASI


Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyususi yang
tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.
Gambar 1. Posisi menyusui sambil berdiri yang benar (Perinasia, 2015)

Gambar 2. Posisi menyusui sambil duduk yang benar (Perinasia, 2015)

Gambar 3. Posisi menyusui sambil rebahan yang benar (Perinasia, 2015)

Gambar 4. Posisi menyusui balita pada kondisi normal (Perinasia, 2015)


Gambar 5. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di ruang perawatan
(Perinasia, 2015)

Gambar 6. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di rumah (Perinasia,
2015)

Gambar 7. Posisi menyusui bayi bila ASI penuh (Perinasia, 2015)

Gambar 8. Posisi menyusui bayi kembar secara bersamaan (Perinasia, 2015)

G. Langkah-langkah Menyusui yang Benar


Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan
disekitar putting, duduk dan berbaring dengan santai.
Gambar 9. Cara meletakan bayi (Perinasia, 2015)

Gambar 10. Cara memegang payudara (Perinasia, 2015)


Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh
tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi
lurus, hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan
puting susu, dekatkan badan bayi kebadan ibu, menyetuh bibir bayi ke
puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.

Gambar 11. Cara merangsang mulut bayi (Perinasia, 2015)


Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir
bawah bayi terletak di bawah puting susu. Cara melekatkan mulut bayi
dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka
lebar dan bibir bawah bayi membuka lebar.
Gambar 12. Perlekatan benar (Perinasia, 2015)

Gambar 13. Perlekatan salah (Perinasia, 2015)

H. Cara Pengamatan Teknik Menyusui yang Benar


Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting
susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi
produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah
menyusui dengan benar maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai
berikut :
1. Bayi tampak tenang.
2. Badan bayi menempel pada perut ibu.
3. Mulut bayi terbuka lebar.
4. Dagu bayi menempel pada payudara ibu.
5. Sebagian areola masuk ke dalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak
yang masuk.
6. Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
7. Puting susu tidak terasa nyeri.
8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
9. Kepala bayi agak menengadah.
Gambar 14. Teknik menyusui yang benar (Perinasia, 2015)

I. Lama dan Frekuensi Menyusui


Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan
menyusui bayi dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan
menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi
menangis bukan karena sebab lain (kencing, kepanasan/kedinginan atau
sekedar ingin didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi
yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI
dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi
tidak memiliki pola yang teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola
tertentu setelah 1 – 2 minggu kemudian.
Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi
sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan
menyusui tanpa jadwal, sesuai kebutuhan bayi akan mencegah timbulnya
masalah menyusui. Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering menyusui
pada malam hari. Bila sering disusukan pada malam hari akan memicu
produksi ASI.
Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka sebaiknya
setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara. Pesankan kepada ibu agar
berusaha menyusui sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI
menjadi lebih baik. Setiap kali menyusui, dimulai dengan payudara yang
terakhir disusukan. Selama masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan BH
yang dapat menyangga payudara, tetapi tidak terlalu ketat.
EVALUASI

1. Apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif?


Jawab :
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja selama enam bulan pertama tanpa
minuman atau makanan tambahan lain.
2. Jelaskan tujuan pemberian ASI eksklusif?
Jawab :
a. Meningkatkan kecerdasan
b. Menambah kekebalan tubuh bayi
c. Lebih terjamin mutunya
d. Mencegah infeksi usus
3. Jelaskan Manfaat pemberian ASI bagi bayi?
Jawab :
a. Memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi bayi
b. Mempercepat tumbuh kembang bayi
c. Meningkatkan daya tahan tubuh bayi
4. Apa pengertian teknik menyusui yang benar?
Jawab :
Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada
bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar.
5. Bagaimana langkah-langkah menyusui yang benar?
Jawab :
a. Cuci tangan sebelum menyusui dan mengajari ibu
b. Ibu duduk atau berbaring dengan santai (bila duduk lebih baik
menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu menggantung dan
punggung ibu bersandar pada sandaran kursi).
c. Mempersilahkan dan membantu ibu membuka pakaian bagian atas
d. Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada
puting dan sekitar areola payudara.
e. Mengajari ibu untuk meletakkan bayi pada satu lengan, kepala bayi berada
pada lengkung siku ibu dan bokong bayi berada pada lengan bawah ibu
f. Mengajari ibu untuk menempelkan perut bayi pada perut ibu dengan
meletakkan satu tangan bayi di belakang badan ibu dan yang satu di
depan, kepala bayi menghadap payudara
g. Mengajari ibu untuk memegang payudara dengan ibu jari diatas dan jari
yang lain menopang dibawah serta jangan menekan putting susu dan
areolanya
JOB SHEET

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan I


Topik Bahasan : Pemeriksaan pada Ibu Hamil
Sub Topik Bahasan : Pemeriksaan pada Ibu Hamil (Antenatal Care)

PENDAHULUAN
1. Mempersiapkan alat dan tempat ruangan penyuluhan
2. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
3. Menanyakan kesiapan mahasiswa untuk mengikuti penyuluhan
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan diberikan
5. Menjelaskan Pemeriksaan pada Ibu Hamil (Antenatal Care)
6. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya
7. Membuat kesimpulan atas penyuluhan yang telah dilakukan.

OBYEKTIF PERILAKU SISWA


Mahasiswa dapat :
1. Setelah membaca job sheet mahasiswa mampu mempersiapkan alat dan
perlengkapan serta bahan menyusui yang akan digunakan dengan cepat dan
benar sesuai urutan.
2. Dengan menggunakan bahan dan alat yang telah disediakan,mahasiswa dapat
mendemonstrasikan cara menyusui yang benar sesuai dengan job sheet yang
telah diberikan.

PETUNJUK :
1. Siapkan bahan dan alat yang akan diperlukan
2. Baca dan pelajari lembar kerja / job sheet yang sudah disediakan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan septic dan antiseptic dalam melakukan prosedur
PERALATAN
 Bra dengankancingpembuka di depandannyamandigunakan
 Pakaiandengankancingdepan
 Handuk kecil
 Baskomberisi air matang (hangat)
 Kursi yang mempunyaisandaran
 Bantaluntukmenopang

BAHAN
 Phantom payudara
 Phantom bayi
PROSEDUR PELAKSANAAN
Langkah Tindakan Key Point
No Gambar
1 Memberikan informed Pastikan ibu mengerti
consent pada ibu dan usahakan seramah
mungkin

2 Menyiapkan alat dan bahan Letakkan pada tempat


sesuai dengan urutannya yang mudah dijangkau
oleh petugas

3 Mencuci tangan dengan


sabun dibawah air yang Pastikan tangan bersih
mengalir dan keringkan dan kering
dengan handuk bersih
4 Memakai pakaian dan bra Pakaian dan bra yang
yang memudahkan dalam mempunyai kancing
menyusui pembuka di depan

5 Pilih posisi yang nyaman Gunakan kursi yang lebih


untuk menyusui rendah agar kaki ibu
tidak menggantung &
mempunyai sandaran

6 Bersihkan payudara dengan Dengan cara memutar


handuk kecil yang telah dari atas kebawah untuk
dibasahi dengan air matang menjaga kebersihan
(hangat) payudara

7 Oleskan sedikit ASI pada Masase payudara untuk


putting dan areola mengeluarkan sedikit
ASI

8 Baringkan bayi diatas bantal Hadapkan bayi keperut


dengan posisi saling ibu atau payudara
berhadapan

9 Pegang bayi pada belakang Posisi tangan bayi seperti


bahunya dengan satu lengan memeluk ibu, kepala
dan kepala bayi pada bayi tidak boleh
lengkung siku ibu menengadah

10 Menyentuh pipi dan sisi Jangan memaksa untuk


mulut bayi (beri membuka mulut bayi
rangsangan) untuk
membuka mulut

11 Segera masukkan putting Jangan memaksa untuk


dan areola kemulut bayi membuka mulut bayi
12. Topang payudara dengan Empat jari menahan
tangan kiri atau tangan bagian bawah areola &
kanan ibu jari diatas mammae

13 Lepaskan putting susu dari Masukkan jari kelingking


mulut dengan tidak ibu kemulut bayi melalui
menariknya sudut mulut atau dagu
bayi ditekan kebawah

14. Ulangi tindakan pada Keluarkan ASI sedikit


langkah ke-7 kemudian dioleskan
pada putting susu dan
areola sekitarnya.
Biarkan kering dengan
sendirinya

15. Sendawakan bayi - Bayi digendong tegak


bersandar pada bahu
- ibu kemudian
punggungnya ditepuk
perlahan-lahan
- Bayi tidur tengkurap di
pangkuan ibu,
kemudian
punggungnya ditepuk
perlahan-lahan

16 Membereskan dan Pastikan semua sudah


merapihkan kembali semua beres dan rapi
alat dan ibu
17 Mencuci tangan di kran atau Pastikan tangan sudah
air mengalir setelah bersih
melakukan tindakan

18 Membuat dokumentasi Catat hasil dengan benar


tindakan yang telah
dilakukan

DAFTAR TILIK

Nama Keterampilan : Teknik Menyusui


Nama Mahasiswa : ..................................................
Tanggal Penilaian : ..................................................
Nama Pembimbing : ..................................................

Petunjuk
Nilailah setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
Nilai 0 : Langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai
(tidak dikerjakan) dengan yang seharusnya
Nilai 1 : Langkah yang harus dilakukan dikerjakan
(dilakukan tidak sesuai prosedur) namun tidak sesuai dengan prosedur
checklist
Nilai 2 : Langkah dikerjakan dengan benar, sesuai
(dilakukan sesuai prosedur) urutannya dan waktu kerja yang sangat
efisien
Beri tanda () dalam kolom yang tersedia di sebelah kanan sesuai dengan
tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa
Skala Penilaian
No Aspek yang Dinilai
0 1 2
1. Memberikan informed consent pada ibu
2. Menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan urutannya
3. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air yang
mengalir dan keringkan dengan handuk bersih
4. Memakai pakaian dan bra yang memudahkan dalam
menyusui
5. Pilih posisi yang nyaman untuk menyusui
6. Bersihkan payudara dengan handuk kecil yang telah
dibasahi dengan air matang (hangat)
7. Oleskan sedikit ASI pada putting dan areola
8. Baringkan bayi diatas bantal dengan posisi saling
berhadapan
9. Pegang bayi pada belakang bahunya dengan satu
lengan dan kepala bayi pada lengkung siku ibu
10. Menyentuh pipi dan sisi mulut bayi (beri rangsangan)
untuk membuka mulut
16. Segera masukkan putting dan areola kemulut bayi
17. Topang payudara dengan tangan kiri atau tangan
kanan
18. Lepaskan putting susu dari mulut dengan tidak
menariknya

Keterangan :
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tidak sesuai prosedur
2 : Dilakukan dan sesuai prosedur
Total seluruhnya
Nilai Akhir = 40 x 100 %

Nilai Batas Lulus : 71 %

Bengkulu, Maret 2021


Pembimbing Klinik

(………………………)
SILABUS

A. Identitas Mata Kuliah


Nama Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui
Kode Mata Kuliah : Bd. 303
Beban Studi : 3 SKS (T:2, P:1)
Penempatan : Semester III
Prasyarat : Lulus Anatomi Fisiologi, Obstetri Ginekologi,
Konsep Kebidanan, Asuhan Kebidanan Hamil,
Bersalin
Jumlah minggu/ pertemuan : 14 x pertemuan
Hari/ Jam/ Kelas :
Koordinator :
Nama Tim Dosen :

B. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini memberikan kemampuan untuk melaksanakan Asuhan
Kebidanan pada masa nifas dan menyusui dengan pendekatan manajemen
kebidanan yang didasari konsep-konsep sikap dan keterampilan.

C. Standar Kompetensi
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa akan memiliki kemampuan:
1. Memahami perubahan fisiologi dan psikologi masa nifas dan menyusui
2. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi ibu masa nifas dan
menyusui
3. Mengidentifikasi kebutuhan dasar ibu masa nifas dan menyusui
4. Memahami konsep dasar asuhan ibu masa nifas dan menyusui
5. Memahami penyulit dan komplikasi ibu masa nifas dan menyusui
6. Memberikan asuhan ibu masa nifas dan menyusui
7. Melakukan pendokumentasian asuhan masa nifas dan menyusui
D. Standar Kompetensi
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa akan memiliki kemampuan:
1. Perubahan fisiologi dan psikologi masa nifas dan menyusui
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu masa nifas dan menyusui
3. Kebutuhan dasar ibu masa nifas dan menyusui
4. Konsep dasar asuhan ibu masa nifas dan menyusui
5. Penyulit dan komplikasi ibu masa nifas dan menyusui
6. Asuhan ibu masa nifas dan menyusui

E. Metode Pembelajaran
Menggunakan ceramah, diskusi, problem based learning, tutorial, praktek
klinik.

F. Penilaian
1. Teori
a. UTS :…
b. UAS :…
2. Penugasan :…
3. Praktikum :…

G. Sumber Kepustakaan
1. Seller P (1993) midwifery vol 1 juta: South Afrika.
2. V. Ruth Benned dan Linda, (1999) Mayles Textbook for Midwifery, UK
London.
3. Varney, 1997, Varneys Midwifery
4. William Obstetri, 2010
5. Sweet, BR. 1997. Mayes Midwifery, Bailliere Tindal, London
6. WHO, 2001; Panduan Praktis Maternal dan Neonatal.
7. Linda, V Walsh, (2001) Midwifery, Saunders Company, NY
8. Saifuddin A.B et all 2000 Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan,
Jakarta.
JADWAL KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan Ke Materi Pokok Metode Alat/ Media


1 Perubahan fisiologis masa nifas dan menyusui: Ceramah
1. Tujuan asuhan masa nifas Diskusi
2. Peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas PBL, tutorial
3. Tahapan masa nifas
4. Kebijakan program nasional masa nifas
2 5. Proses laktasi dan menyusui Ceramah
6. Anatomi dan fisiologi payudara (review) Diskusi
7. Dukungan bidan dalam pemberian ASI PBL, tutorial
8. Manfaat pemberian ASI
9. Komposisi gizi dalam ASI
10. Upaya memperbanyak ASI
11. Tanda Bayi cukup ASI
12. ASI eksklusif
13. Cara merawat payudara
14. Cara menyusui yang benar
15. Masalah dalam pemberian ASI
3 16. Perubahan fisiologis masa nifas Ceramah
a. Perubahan sistim reproduksi Diskusi
- Uterus PBL, tutorial
- Vagina dan perineum
b. Perubahan sistem pencernaan
c. Perubahan sistem musculosletal/ diastasis rectie abdominis
d. Perubahan sistem endokrin
e. Perubahan sistem tanda-tanda vital
f. Perubahan sistem kardiovaskuler
g. Perubahan sistem hematologi

Proses adaptasi psikologis ibu masa nifas


1. Proses adaptasi psikologis ibu masa nifas
2. Post partum blues
3. Kesedihan dan duka cita
4 Faktor-faktor yang mempengaruhi masa nifas dan menyusui Ceramah
Kebutuhan dasar masa nifas dan menyusui Diskusi
1. Nutrisi dan cairan PBL, tutorial
2. Ambulasi
3. Eliminasi: BAK/ BAB
4. Kebersihan diri/ perineum
5. Istirahat
6. Seksual
7. Latihan/ senam nifas
5 Konsep dasar asuhan masa nifas dan menyusui: Ceramah
1. Pengkajian data fisik dan psikososial Diskusi
1.1 Riwayat kesehatan ibu PBL, tutorial
1.2 Pemeriksaan fisik
- Tanda-tanda vital
- Payudara
- Uterus
- Kandung kemih
- Genetalia
- Perineum
- Extremitas bawah
- Pengkajian psikologis dan pengetahuan ibu
2. Merumuskan diagnosa/ masalah aktual antara lain: Ceramah
1.1 Masalah nyeri Diskusi
1.2 Masalah infeksi PBL, tutorial
1.3 Masalah cemas, perawatan perineum, payudara, ASI eksklusif
1.4 Masalah KB, gizi, tanda bahaya, senam, menyusui
3. Merumuskan diagnosa/ masalah potensial antara lain:
3.1 Gangguan perkemihan
3.2 Gangguan BAB
3.3 Gangguan hubungan seksual
7. 4. Pelaksanaan asuhan kebidanan 1 jam 2 jam Ceramah
4.1 Tindakan mandiri Diskusi
4.2 Kolaborasi 4, 5 PBL, tutorial
4.3 Tindakan pengawasan
4.4 Pendidikan/ penyuluhan
5. Evaluasi asuhan kebidanan 1 jam 2 jam
5.1 Tujuan asuhan kebidanan
5.2 Efektifitas tindakan untuk mengatasi masalah
5.3 Hasil asuhan
UTS
8. 6. Menjelaskan tindak lanjut asuhan nifas di rumah Ceramah
6.1 Jadwal kunjungan rumah Diskusi
6.2 Asuhan lanjutan masa nifas di rumah PBL, tutorial
6.3 Penyuluhan masa nifas
- Gizi
- Suplemen zat besi/ vit. A
- Kebersihan diri/ bayi
- Istirahat/ tidur
- Pemberian ASI
- Latihan/ senam nifas
- Hubungan seks dan keluarga berencana
- Tanda-tanda bahaya
9. Penyulit dan komplikasi masa nifas dan menyusui: melakukan deteksi dini Ceramah
komplikasi pada masa nifas dan penanganannya Diskusi
1. Perdarahan pervaginam PBL, tutorial
2. Infeksi masa nifas
3. Sakit kepala, nyeri epigastric, penglihatan kabur
4. Pembengkakan di wajah atau ekstremitas
5. Demam, muntah, rasa sakit berkemih
6. Payudara yang berubah menjadi merah, panas dan/ atau terasa sakit
7. Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama
8. Rasa sakit, merah, lunak dan/ atau pembengkakan di kaki
9. Merasa sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya dan diri
sendiri
10 Memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui Ceramah
Diskusi
PBL, tutorial
11 Dokumentasi asuhan dalam bentuk laporan asuhan kebidanan masa nifas Ceramah
Diskusi
PBL, tutorial
12 Praktek pengkajian ibu nifas dan perawatan luka perineum Ceramah
Diskusi
PBL, tutorial
13 Praktek senam nifas dan perawatan payudara Ceramah
Diskusi
PBL, tutorial
14 Teknik menyusui Ceramah
Diskusi
PBL, tutorial
UAS
BERITA ACARA BIMBINGAN
LAPORAN MICRO MACRO KEBIDANAN

Nama : Demi Yanti


NPM : 2026040212
Kelas : B4 Kebidanan
Jurusan : Sarjana Terapan Kebidanan

Paraf
No Tanggal Materi Keterangan Pembimbing

Bengkulu, Maret 2021


Pembimbing Lahan

(…………………………)

Anda mungkin juga menyukai