OLEH:
DEMI YANTI
NPM : 2026040212
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan
Micro Macro Kebidanan tepat pada waktunya.
Laporan Micro Macro ini telah saya susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari semua pihak. Ribuan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang terkait dalam pembuatan Laporan Micro Macro ini
dengan judul Teknik Menyusui.
Saya berharap Laporan Micro Macro ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
baik lintas program maupun lintas sektoral dan saya memohon kritik, saran dan
masukan demi kesempurnaan Laporan Micro Macro ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Tujuan.......................................................................................... 2
C. Manfaat........................................................................................ 3
iii
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................
11
B. Saran............................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. RPP
Lampiran 2. SAP
Lampiran 3. JOB SHEET
Lampiran 4. DAFTAR TILIK
Lampiran 5. LEAFLET
Lampiran 6. POWER POINT
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Upaya perbaikan gizi
melalui penerapan pemberian ASI eksklusif telah diamanatkan melalui
undang-undang No. 36 Tahun 2009 pasal 128 dan 129 bahwa bayi berhak
mendapatkan ASI eksklusif dan peraturan pemerintah Republik Indonesia
nomor 33 tahun 2015 bab II pasal tiga, pasal empat, dan pasal lima yang
menyebutkan bahwa pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah
kab/kota bertanggung jawab dalam program pemberian ASI eksklusif.
Selanjutnya pada bab III pasal enam menyebutkan bahwa setiap ibu yang
melahirkan harus memberikan ASI eksklusif kepada bayi yang dilahirkan
(Anonimous, 2016).
United Nation International Children Education Found (UNICEF)
menyatakan sebanyak 30.000 kematian bayi di Indonesia dan sepuluh juta
kematian anak balita di dunia pada tiap tahunnya, dapat di cegah melalui
pemberian ASI secara eksklusif selama enam bulan sejak tanggal
kelahirannya, tanpa memberikan makanan dan minuman tambahan kepada
bayi (Anonimous, 2016).
Prevalensi pemberian ASI eksklusif dibeberapa negara berdasarkan hasil
penelitian belum mencapai target yang diharapkan, Amerika Serikat (2016)
hanya 16,8% telah ASI eksklusif, Ethiopia (2010) menunjukkan durasi rata-
rata pemberian ASI hanya sampai 3 bulan sebanyak 71,3%, di Tanzania utara
(2015) pemberian ASI eksklusif hingga 6 bulan sebanyak 20,7%, Bangladesh
(2015) pemberian ASI eksklusif 36% lebih rendah dari angka yang diharapkan
64% sementara di Tehran (2014) pemberian ASI eksklusif sampai 6 bulan
hanya mencapai 46,5% .
1
UNICEF dan WHO membuat rekomendasi pada ibu untuk menyusui
eksklusif selama enam bulan kepada bayinya. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia melalui rencana aksi akselerasi pemberian eksklusif telah
menargetkan cakupan ASI eksklusif enam bulan sebesar 80% pada tahun
2014, namun demikian angka ini sangat sulit untuk dicapai bahkan trend
prevalensi ASI eksklusif dari tahun ke tahun tidak menunjukkan peningkatan
yang berarti.
Pemberian ASI sangat bermanfaat bagi ibu, keluarga, dan negara.
Manfaat pemberian ASI antara lain, mencegah perdarahan pasca persalinan,
mengurangi risiko terjadinya anemia, mengurangi risiko kanker ovarium dan
payudara, memperkuat ikatan batin seorang ibu denganbayi yang
dilahirkan,sebagaisalahsatu metode KB badan sementara. Manfaat ASI bagi
keluarga antara lain, mudah pemberiannya seperti tidak perlu mencuci botol
dan mensterilkan sebelum digunakan, menghemat biaya, bayi sehat dan jarang
sakit sehingga menghemat pengeluaran keluarga. Manfaat ASI bagi Negara
antara lain, menurunkan angka kesakitan dan kematian anak, mengurangi
subsidi untuk rumah sakit, mengurangi devisa untuk membeli susu formula,
meningkatkan kualitas generasi penerusbangsa (Astutik, 2014).
B. Tujuan
1. Mengetahui tentang pengertian ASI eksklusif
2. Mengetahui tentang tujuan pemberian ASI ekslusif
3. Mengetahui tentang manfaat pemberian ASI bagi bayi
4. Mengetahui tentang pengertian teknik menyusui yang benar
5. Mengetahui tentang pembentukan dan persiapan ASI
6. Mengetahui tentang posisi dan perlekatan ASI
7. Mengetahui tentang langkah-langkah menyusui yang benar
8. Mengetahui tentang cara pengamatan teknik menyusui yang benar
9. Mengetahui tentang lama dan frekuensi menyusui
2
C. Manfaat
1. Dapat menjelaskan tentang konsep dasar ASI Eksklusif
2. Dapat menjelaskan tentang posisi pemberian ASI yang benar
3. Dapat menjelaskan tentang langkah-langkah menyusui yang benar
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
8. Menunjang perkembangan motorik sehingga bayi ASI eksklusif akan lebih
cepat bisa jalan.
9. Menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional,
kematangan spiritual dan hubungan sosial yang lebih baik.
10. Meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi.
F. PosisidanPerlekatan ASI
Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyususi yang
tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.
5
Gambar 1. Posisi menyusui sambil berdiri yang benar (Perinasia, 2015)
6
Gambar 5. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di ruang perawatan
(Perinasia, 2015)
Gambar 6. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di rumah (Perinasia,
2015)
7
Gambar 9. Cara meletakan bayi (Perinasia, 2015)
8
Gambar 12. Perlekatan benar (Perinasia, 2015)
9
Gambar 14. Teknik menyusui yang benar (Perinasia, 2015)
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada
bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar. Langkah-
langkah menyusui yang benar yaitu Cuci tangan yang bersih dengan sabun,
perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting, duduk dan berbaring dengan
santai. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh
tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus,
hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting
susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke puting
susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar. Segera dekatkan
bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak di bawah
puting susu. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel
pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi membuka
lebar.
Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting
susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi
produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah
menyusui dengan benar maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai
berikutyaitu: bayi tampak tenang, badan bayi menempel pada perut ibu, mulu
bayi terbuka lebar, dagu bayi menempel pada payudara ibu, sebagian areola
masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang masuk, bayi
nampak menghisap kuat dengan irama perlahan, puting susu tidak terasa nyeri,
telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus, kepala bayi agak
menengadah.
Dalam menyusui, terdapat macam posisi menyusui, cara menyusui yang
tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.
Adapun posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu, seperti ibu
pasca operasi Caesar. Bayi diletakan di samping kepala ibu dengan posisi kaki
11
di atas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti memegang bola
bila disusui bersamaan, yaitu di payudara kiri dan kanan. Pada ASI yang
memancar (penuh), bayi ditengkurapkan di atas dada ibu, tangan ibu sedikit
menahan kepala bayi, sehingga dengan posisi ini bayi tidak tersedak.
B. Saran
Setelah mengetahui cara menyusui yang baik dan benar, di harapkan
kepada mahasiswa kebidanan sebagai calon bidan agar dapat memberikan
konseling di masyarakat tentang menyusui yang baik dan benar sehingga para
ibu menyusui dapat menyusui bayinya dengan benar untuk menhasilkan
generasi yang berkualitas.
12
DAFTAR PUSTAKA
Depkes. (2015). Pedoman Teknis Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil (Antenatal
Care). Jakarta. FKUI
Staf Pengajar IKA FKUI. (2015). Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Vol. 3.
Jakarta. FKUI
Perinasia. 2015. Manajemen Laktasi. Menuju Persalinan Aman dan Bayi Lahir
Sehat, 2nd ed. Jakarta.
Nurrezki, Wilis, dkk. 2014. Buku AjarAsuhan Kebidanan Nifas (Askeb 3).
Yogyakarta. NuhaMedika
Rukiyah,Yeyeh. 2014. Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakarta. Trans Info Media
13
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
B. Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu memberikan dan melakukan asuhan kebidanan pada ibu
nifas dengan topik ASI Eksklusif.
C. Kompetesi Dasar
Pada akhir pembelajaran diharapkan mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan pengertian ASI eksklusif
2. Menjelaskan tujuan pemberian ASI ekslusif
3. Menjelaskan manfaat pemberian ASI bagi bayi
4. Menjelaskan pengertian teknik menyusui yang benar
5. Menjelaskan langkah-langkah menyusui yang benar
D. Indikator
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian ASI eksklusif dengan benar
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan pemberian ASI eksklusif dengan
benar
3. Mahasiswa mampu menjelaskan manfaat pemberian ASI bagi bayi dengan
benar
4. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian teknik menyusui yang benar
5. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mendemonstrasikan langkah-langkah
menyusui yang benar sesuai dengan petunjuk
F. Evaluasi
1. Prosedur : Peragaan
2. Jenis : Lisan
3. Alat : Ceklist Obyektif
4. Bentuk : Subyektif
5. Soal : Terlampir
G. Materi Ajar
Terlampir
H. Referensi
[1] Perinasia. 2015. Manajemen Laktasi. Menuju Persalinan Aman dan Bayi
Lahir Sehat, 2nd ed. Jakarta.
[2] Nurrezki, Wilis, dkk. 2014.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas (Askeb
3). Yogyakarta. Nuha Medika
[3] Rukiyah, Yeyeh. 2014. Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakarta. Trans Info
Media
[4] Soetjiningsih. 2014. ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta.
Nuha Medika
EVALUASI
1. Mengapa dalam teknik menyusui yang benar areola payudara harus masuk
seluruhnya ke mulut bayi?
2. Bagaimana jika puting susu ibu datar/tenggelam?
3. Apa yg bidan lakukan ketika mengunjungi pasien nifas 4 Minggu?
JAWABAN
1. Agar bayi bisa menyusu dengan sempurna, dan puting susu ibu tidak lecet
2. Kita ajari ibu untuk membersihkan puting susu dan di stimulasi ditarik2 agar
puting susu keluar
3. Bidan mengkaji menanyakan keluhan, kesulitan yang dialami ibu selama masa
nifas, contohnya sudah bisa belum menyusui? Paling banyak ibu merasa
kesulitan dalam menyusui terutama ibu yg melahirkan anak 1
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)
C. Media
Leaflet
D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
B. Strategi Pembelajaran
1. Diskusi kelompok
2. Curah pendapat
C. Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu Kegiatan Evaluasi
Pendahuluan
5 Menit 1. Mengucapkan salam dan 1. Menjawab salam dan
menginformasikan pokok memperhatikan penjelasan
bahasan yang akan dosen
diajarkan
2. Menjelaskan tujuan 2. Memperhatikan penjelasan
pembelajaran dosen
3. Melakukan apersepsi 3. Menjawab pertanyaan dosen
Kegiatan Inti
35 Menit 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab pertanyaan dosen
untuk mengetahui sejauh sesuai dengan pengetahuan
mana pengetahuan
mahasiswa tentang ASI
Eksklusif 2. Memperhatikan penjelasan
2. Menjelaskan pengertian dosen
ASI eksklusif 3. Memperhatikan penjelasan
3. Menyiapkan alat dan dosen
bahan sesuai dengan
urutannya 4. Memperhatikan penjelasan
4. Mencuci tangan dengan dosen
sabun di bawah air yang
mengalir dan keringkan
dengan handuk bersih 5. Memperhatikan penjelasan
5. Memakai pakaian dan bra dosen
yang memudahkan dalam
menyusui 6. Memperhatikan penjelasan
6. Pilih posisi yang nyaman dosen
untuk menyusui
7. Bersihkan payudara
dengan handuk kecil yang 7. Mengajukan pertanyaan
telah dibasahi dengan air
matang (hangat)
8. Oleskan sedikit ASI pada
putting dan areola
9. Baringkan bayi di atas
bantal dengan posisi
saling berhadapan
10. Pegang bayi pada
belakang bahunya dengan
satu lengan dan kepala
bayi pada lengkung siku
ibu
11. Menyentuh pipi dan sisi
mulut bayi (beri
rangsangan) untuk
membuka mulut
12. Segera masukkan puting
dan areola ke mulut bayi
13. Topang payudara dengan
tangan kiri atau tangan
kanan
14. Lepaskan putting susu dari
mulut dengan tidak
menariknya
15. Ulangi tindakan pada
langkah ke-7
16. Sendawakan bayi
Penutup
10 Menit 1. Menyimpulkan materi 1. Mahasiswa memperhatikan
tentang teknik menyusui kesimpulan dari dosen
2. Menjawab pertanyaan dari
2. Mengevaluasi pemahaman dosen
mahasiswa setelah
penyampaian materi
tentang ASI Eksklusif 3. Mahasiswa menjawab salam
3. Menutup pertemuan
dengan mengucapkan
salam
I. Evaluasi
4. Prosedur : Peragaan
5. Jenis : Lisan
6. Alat : CeklistObyektif
7. Bentuk : Subyektif
8. Soal : Terlampir
J. Referensi
[1] Perinasia. 2015. Manajemen Laktasi. Menuju Persalinan Aman dan Bayi
Lahir Sehat, 2nd ed. Jakarta.
[2] Nurrezki, Wilis, dkk. 2014.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas (Askeb
3). Yogyakarta. Nuha Medika
[3] Rukiyah, Yeyeh. 2014. Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakarta. Trans Info
Media
[4] Soetjiningsih. 2014. ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta.
Nuha Medika
MATERI
TEKNIK MENYUSUI
ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan untuk bayi sejak baru lahir
sampai 6 bulan tanpa makanan pendamping dan minuman pralakteal (air gula,
aqua, dan lainnya) (Perinasia, 2015).
Gambar 6. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di rumah (Perinasia,
2015)
PENDAHULUAN
1. Mempersiapkan alat dan tempat ruangan penyuluhan
2. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
3. Menanyakan kesiapan mahasiswa untuk mengikuti penyuluhan
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan diberikan
5. Menjelaskan Pemeriksaan pada Ibu Hamil (Antenatal Care)
6. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya
7. Membuat kesimpulan atas penyuluhan yang telah dilakukan.
PETUNJUK :
1. Siapkan bahan dan alat yang akan diperlukan
2. Baca dan pelajari lembar kerja / job sheet yang sudah disediakan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan septic dan antiseptic dalam melakukan prosedur
PERALATAN
Bra dengankancingpembuka di depandannyamandigunakan
Pakaiandengankancingdepan
Handuk kecil
Baskomberisi air matang (hangat)
Kursi yang mempunyaisandaran
Bantaluntukmenopang
BAHAN
Phantom payudara
Phantom bayi
PROSEDUR PELAKSANAAN
Langkah Tindakan Key Point
No Gambar
1 Memberikan informed Pastikan ibu mengerti
consent pada ibu dan usahakan seramah
mungkin
DAFTAR TILIK
Petunjuk
Nilailah setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
Nilai 0 : Langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai
(tidak dikerjakan) dengan yang seharusnya
Nilai 1 : Langkah yang harus dilakukan dikerjakan
(dilakukan tidak sesuai prosedur) namun tidak sesuai dengan prosedur
checklist
Nilai 2 : Langkah dikerjakan dengan benar, sesuai
(dilakukan sesuai prosedur) urutannya dan waktu kerja yang sangat
efisien
Beri tanda () dalam kolom yang tersedia di sebelah kanan sesuai dengan
tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa
Skala Penilaian
No Aspek yang Dinilai
0 1 2
1. Memberikan informed consent pada ibu
2. Menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan urutannya
3. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air yang
mengalir dan keringkan dengan handuk bersih
4. Memakai pakaian dan bra yang memudahkan dalam
menyusui
5. Pilih posisi yang nyaman untuk menyusui
6. Bersihkan payudara dengan handuk kecil yang telah
dibasahi dengan air matang (hangat)
7. Oleskan sedikit ASI pada putting dan areola
8. Baringkan bayi diatas bantal dengan posisi saling
berhadapan
9. Pegang bayi pada belakang bahunya dengan satu
lengan dan kepala bayi pada lengkung siku ibu
10. Menyentuh pipi dan sisi mulut bayi (beri rangsangan)
untuk membuka mulut
16. Segera masukkan putting dan areola kemulut bayi
17. Topang payudara dengan tangan kiri atau tangan
kanan
18. Lepaskan putting susu dari mulut dengan tidak
menariknya
Keterangan :
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tidak sesuai prosedur
2 : Dilakukan dan sesuai prosedur
Total seluruhnya
Nilai Akhir = 40 x 100 %
(………………………)
SILABUS
C. Standar Kompetensi
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa akan memiliki kemampuan:
1. Memahami perubahan fisiologi dan psikologi masa nifas dan menyusui
2. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi ibu masa nifas dan
menyusui
3. Mengidentifikasi kebutuhan dasar ibu masa nifas dan menyusui
4. Memahami konsep dasar asuhan ibu masa nifas dan menyusui
5. Memahami penyulit dan komplikasi ibu masa nifas dan menyusui
6. Memberikan asuhan ibu masa nifas dan menyusui
7. Melakukan pendokumentasian asuhan masa nifas dan menyusui
D. Standar Kompetensi
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa akan memiliki kemampuan:
1. Perubahan fisiologi dan psikologi masa nifas dan menyusui
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu masa nifas dan menyusui
3. Kebutuhan dasar ibu masa nifas dan menyusui
4. Konsep dasar asuhan ibu masa nifas dan menyusui
5. Penyulit dan komplikasi ibu masa nifas dan menyusui
6. Asuhan ibu masa nifas dan menyusui
E. Metode Pembelajaran
Menggunakan ceramah, diskusi, problem based learning, tutorial, praktek
klinik.
F. Penilaian
1. Teori
a. UTS :…
b. UAS :…
2. Penugasan :…
3. Praktikum :…
G. Sumber Kepustakaan
1. Seller P (1993) midwifery vol 1 juta: South Afrika.
2. V. Ruth Benned dan Linda, (1999) Mayles Textbook for Midwifery, UK
London.
3. Varney, 1997, Varneys Midwifery
4. William Obstetri, 2010
5. Sweet, BR. 1997. Mayes Midwifery, Bailliere Tindal, London
6. WHO, 2001; Panduan Praktis Maternal dan Neonatal.
7. Linda, V Walsh, (2001) Midwifery, Saunders Company, NY
8. Saifuddin A.B et all 2000 Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan,
Jakarta.
JADWAL KEGIATAN PEMBELAJARAN
Paraf
No Tanggal Materi Keterangan Pembimbing
(…………………………)