Anda di halaman 1dari 8

MENGAPA DIPERLUKANNYA EVALUASI DALAM PEMBERIAN ASUHAN

KEPERAWATAN

NAMA: RAHAYU ALIYA SAFITRI

NIM: 181101032

EMAIL: rahayusafitri0505@gmail.com

ABSTRAK

Evaluasi yang efektif tergantung pada langkah yang sebelumnya dilakukan. Kegiatan
evaluasi timpang tindih dengan kegiatan pengkajian. Tindakan untuk mengumpulkan data adalah
sama tetapi yang membedakan adalah kapan dikumpulkan dan bagaimana dilakukan. Pada tahap
pengkajian, perawat menggunakan data untuk membuat diagnosa keperawatan sedangkan pada
tahap evaluasi, data digunakan untuk mengkaji efek dari asuhan keperawatan terhadap diagnosa
keperawatan.

TATA KUNCI: evaluasi, asuhan keperawatan, dan pentingnya evaluasi dalam asuhan
keperawatan

LATAR BELAKANG dengan dokter, terapis, pasien, keluarga


pasien serta tim lainnya untuk fokus pada
Keperawatan adalah kegiatan pemberian
perawatan penyakit dan meningkatkan
asuhan kepada individu, kelurga, kelompok,
kualitas hidup.
atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit
maupun sehat. Perawat mengembangkan Proses keperawatan merupakan suatu
rencana asuhan keperawatan, bekerjasama kerangka ilmiah yang digunakan dan
diaplikasikan untuk member asuhan
keperawatan yang profeisonal. Sebagai
METODE
sebuah profesi, perawat haruslah
mempunyai badan pengetahuan ( body of Literature review ini menganalisa artikel
knowledge) dalam melakukan serangkaian yang relevan dan berfokus pada metode
arahan, masukan, dan tindakan keperawatan pembelajaran klinik yang mempengaruhi
untuk memenuhi kebutuhan klien. kemampuan berpikir dari diri mahasiswa
keperawatan dan membahas tentang
Menurut Deswani (2011), proses
mengapa diperlukannya evaluasi dalam
keperawatan merupakan suatu metode
pemberian asuhan keperawatan. Adapun
sistematis dan untuk pemberian asuhan
artikel yang digunakan pada literature
keperawatan, dengan fokusnya yaitu
review ini adalah artikel yang didapatkan
terhadap reaksi atau reespon pada kelompok
dengan menggunakan 3 data base Pubmed,
atau individu lainnya terhadap gangguan
Jurnal about keperawatan, E-book, dan buku
kesehatan yang dialami, baik secara actual
keperawatan. Artikel yang digunakan adalah
maupun potensial.
14 artikel yang diterbitkan lima tahun
terakhir.

Proses keperawatan juga berfungsi untuk HASIL


memberikan kemampuan kepada perawat
Berdasarkan hasil pencarian literature
dalam member asuhan keperawatan kepada
didapatkan yaitu mengapa diperlukannya
klien termasuk dalam pemecahan masalah
evaluasi dalam pemberian asuhan
yang di hadapi.
keperawatan . Berdasarkan hasil yang
didapat diketahui bahwa banyak sekali
perencanaan dalam asuhan keperawatan.
TUJUAN
Oleh sebab itu sangat penting sekali
Tujuan dari penulisan ini yaitu untuk perencanaan dalam asuhan keperawatan
mengetahui tentang evaluasi, asuhan karena perawat dapat mengetahui apa
keperawatan, dan mengapa pentingnya tindakan yang harus dilakukan perawat
evaluasi dalam asuhan keperawatan. kepada pasien tersebut. Begitu juga ada
alasan mengapa diperlukannya perencanaan tentukan oleh status klien atau kondisi yang
dalam asuhan keperawatan. dievaluasi.

Menurut Wilkinson (2007) juga, evaluasi


yang efektif tergantung pada langkah yang
PEMBAHASAN
sebelumnya dilakukan. Kegiatan evaluasi
timpang tindih dengan kegiatan pengkajian.
Tindakan untuk mengumpulkan data adalah
EVALUASI
sama tetapi yang membedakan adalah kapan
Menurut Wilkinson (2007), secara dikumpulkan dan bagaimana dilakukan.
umum evaluasi diartikan sebagai proses Pada tahap pengkajian, perawat
yang disengaja dan sistematik dimana menggunakan data untuk membuat diagnosa
penilaian di buat mengenai kualitas, nilai keperawatan sedangkan pada tahap evaluasi,
atau kelayakan dari sesuai dengan data digunakan untuk mengkaji efek dari
membandingkan pada criteria yang asuhan keperawatan terhadap diagnosa
diidemtifikasi atau standar sebelumnya. keperawatan.

Dalam proses keperawatan,evaluasi Meskipun evaluasi adalah langkah akhir


adalah suatu aktivitas yang di rencanakan, dari proses keperawatan, evaluasi berarti
terus menerus, aktifitas di sengaja dimana akhir dari proses karena iformasi digunakan
klien, keluarga dan perawat serta tenaga untuk memulai siklus yang baru. Setelah
kesehatan professional lainnya menentukan mengimlementasikan asuhan keperawatan,
Wikinson (2007): perawat membandingkan respon pasien
terhadap outcome yang telah direncanakan
1. Kemanjuan klien terhadap outcome
dan menggunakan informasi ini untuk me-
yang dicapai.
riview asuhan keperawatan.
2. Keefektifan dari rencana asuhan
keperawatan. FUNGSI EVALUASI

Evaluasi dimulai dengan pengkajia dasar  Menentukan perkembangan


dan dilanjutkan selama setiap kontak kesehatan klien.
perawat dengan pasien. Frekuensi evaluasi  Menilai efektifitas, efisiensi, dan
tergantung dari frekuensi kontak yang di produktifitas.
 Menilai pelaksanaan asuhan klie/keluarga terhadap pengetahuan yang
keperawatan. telah diberikan pengukuran pengetahuan
 Sebagai umpan balik untuk ini penting untuk menjamin bahwa apa
memperbaiki mutu. yang telah disampaikan benar-benar
 Menunjang tanggung gugat dan telah di pahami dengan baik dan benar.
tanggung jawab.
 Tulis

Teknik yang kedua ini digunakan untuk


KRITERIA EVALUASI mengukur pencapaian tujuan kognitif
adalah dengan mengajukan pertanyaan
 Efektifitas: yang mengidentifikasi
tertulis. Teknik evaluasi tertulis ini
apakah pencapain tujuan yang
jarang digunakan untuk mengevaluasi
diinginkan telah optimal.
tindakan pendidikan kesehatan yang
 Efisiensi: menyangkut apakah
diberikan secara berkelompok dengan
manfaat yang diinginkan benar-benar
topic yang sama sehingga dapat
berguna atau bernilai dari program
menghemat waktu.
public sebagai fasilitas yang dapat
memadai secara efektif.  Observasi
 Responsivitas: yang menyangkut
Observasi adalah melakukan
mengkaji apakah hasil kebijakan
pengamatan secara langsung terhadap
memuaskan kebutuhan/keinginan,
perubahan emosional klien, apakah klien
preferensi, atau nilai kelompok
telah kooperatif, apakah mekanisme
tertentu terhadap pemanfaatan suatu
koping telah efektif.
sumber daya.
 Feed back dari staf kesehatan lain

Umpan balik, masukan, dan pengamatan


TAHAP EVALUASI
dari staf lain yang dapat juga dipakai
 Interview/Tanya jawab sehingga salah satu informasi trntang
aspek efektif klien.
Menanyakan kembali segala sesuatu
yang telah dijelaskan oleh perawat untuk
mengklarifikasi pemahaman
TEKNIK EVALUASI biasanya digunakan untuk memperoleh
riwayat keperawatan.
 Wawancara
Istilah komunikasi terapeutik adalah
Wawancara adalah proses Tanya-jawab
suatu teknik yang berusaha untuk
yang berkaitan dengan masalah yang
mengajak klien dan keluarga untuk
dihadapi oleh klien, biasa juga disebut
bertukar pikiran dan perasaan. Teknik
dengan anamnesa. Wawancara
tersebut mencakup keterampilan secara
berlangsung untuk menanyakan hal-hal
verbal maupun non verbal, empati dan
yang berhubungan dengan masalah yang
rasa kepedulian yang tinggi.
dihadapi klien dan merupakan suatu
komunikasi yang direncanakan. Tahapan wawancara/komunikasi yaitu:

Tujuan dari wawancara adalah untuk a. Persiapan


memperoleh data tentang masalah
Sebelum melakukan komunikasi dengan
kesehatan dan masalah keperawatan
klien, perawat harus melakukan
klien, serta untuk menjalin hubungan
persiapan dengan membaca status klien.
antara perawat dengan klien. Selain itu
Perawat diharapkan tidak mempunyai
wawancara juga bertujuan untuk
prasangka buruk terhadap klien, karena
membantu klien memperoleh informasi
akan menggangu dalam membina
dan berpartisipasi dalam identifikasi
hubungan saling percaya dengan klien.
masalah dan tujuan keperawatan, serta
membantu perawat untuk menentukan
investigasi lebih lanjut selama tahap b. Pembukaan/perkenalan
pengkajian.
Langkah pertama perawat dalam
Semua interaksi perawat dengan klien mengawali wawancara adalah dengan
adalah berdasarkan komunikasi. memperkenalkan diri: nama, status,
Komunikasi keperawatan adalah suatu tujuan wawancara, waktu yang
proses yang kompleks dan memerlukan diperlukan dan faktor-faktor yang
kemampuan skill komunikasi dan menjadi pokok pembicaraan. Perawat
interaksi. Komunikasi keperawatan perlu memberikan informasi kepada
klien mengenai data yang terkumpul dan
akan disimpan dimana, bagaimana Evaluasi yang artinya membuat
menyimpannya dan siapa saja yang kesimpulan berdasarkan hasil kesimpulan
boleh melihatnya. yang sudah diperbaiki dari perencanaan
ulang, tujuan, criteria hasil, dan rencana
tindakan keperawatan. Walaupun pengkajian
c. Isi/tahap kerja dilaksanakan secara rutin dan
berkesinambungan, aspek-aspek khusus
Selama tahap kerja dalam wawancara,
perlu dikaji ulang dan penambahan data
perawat memfokuskan arah pembicaraan
untuk akurasi suatu tindakan keperawatan di
pada masalah khusus yang ingin
rumah sakit.
diketahui. Hal-hal yang perlu
diperhatikan: Perawat harus mampu menggunakan
keterampilan pengkajian untuk mendapatkan
1. Fokus wawancara adalah klien.
data yang akan digunakan dalam evaluasi.
2. Mendengarkan dengan penuh
Faktor yang dievalusi mengenai status
perhatian. Jelaskan bila perlu.
kesehatan klien, yang terdiri dari beberapa
3. Menanykan keluhan yang paing
komponen meliputi: kognitif, afektif,
dirasakan oleh klien.
psikomotor, perubahan fungsi dan tanda
4. Menggunakan bahasa yang mudah di
gejala yang spesifik. Apabila tujuan tidak
mengerti oleh klien.
tercapai sesuai dengan tujuan, perawa
5. Gunakan pertanyaan terbuka dan
tmemiliki tanggung jawab untuk mengkaji
tertutup teoat pada waktunya.
ulang atau memperbaiki rencana
6. Bila perlu diam, untuk memberikan
keperawatan. Evaluasik emajuan pasien
kesempatan kepada klien untuk
dapat juga menunjukan masalah sarana yang
mengungkapkan perasaannya.
perlu dikaji dan direncanakan kembali.
7. Sentuhan terapeutik, bila diperlukan
Pelayanan keperawatan yang diterima oleh
dan memungkinkan.
pasien ternyata lebih buruk dari harapan
pasien, maka pasien tersebut merasa tidak
puas karena merasa kecewa.
d. Terminasi
Apabila pelayanan keperawatan yang
diterima oleh pasien ternyata sebanding
dengan harapan pasien maka pasien merasa
puas (senang). Kepuasan pasien adalah suatu
SARAN
prioritas yang akan membantu perawat
dalam memberikan pelayanan keperawatan Demikian atas tulisan ini untuk
agar pasien mau berpartisipasi selama memperjelas dalam pembahasan mengapa
perawatan. diperlukannya evaluasi dalam pemberian
asuhan keperawatan, apabila ada kesalahan
atau tidak jelasnya dalam membuat tulisan
PENUTUP ini dapat menghubungi penyusu, dan apabila
ada kekurangan dari materi ini diharapkan
pembaca dapat membantu dalam
KESIMPULAN memperbaiki tulisan ini.

Menurut Wilkinson (2007), secara


umum evaluasi diartikan sebagai proses
REFERENSI
yang disengaja dan sistematik dimana
penilaian di buat mengenai kualitas, nilai Anas, M. A. (2014). Manajemen asuhan
atau kelayakan dari sesuai dengan keperawatan. Jurnal Fakultas Ilmu
membandingkan pada criteria yang Kesehatan, UIN Alahuddin Makassar, 2014.
diidemtifikasi atau standar sebelumnya.
Asmadi. (2008). Konsep dasar
Dalam proses keperawatan,evaluasi keperawatan. Jakarta: EGC.
adalah suatu aktivitas yang di rencanakan,
terus menerus, aktifitas di sengaja dimana Budiono.(2015).Konsep Dasar
klien, keluarga dan perawat serta tenaga Keperawatan. Jakarta: BumiMedika
kesehatan professional lainnya menentukan
Kozier, Barbara. (2010). Buku Ajar
Wikinson (2007):
Fundamental Keperawatan; Konsep, Proses
1. Kemanjuan klien terhadap outcome danPraktikedisi 7. Jakarta: EGC
yang dicapai.
Mubarak, dkk,.(2011). Ilmu Keperawatan
2. Keefektifan dari rencana asuhan
Komunitas 2: KonsepdanAplikasi. Jakarta:
keperawatan.
Salemba Medika.
Potter dan Perry. (2010). Fundamental Sugiharto, A. S., Keliat, B. A., & Sri, T.
keperawatan (Ed.7). Jakarta: (2012). Manajemen keperawatan: aplikasi
SalembaMedika. MPKP di rumahsakit. Jakarta: EGC.

Priharjo,R. (2000). Praktik Keperawatan


Sumijatun. (2010). Konsep dasar menuju
Profesional. Jakarta: EGC.
keperawata nprofesional. Jakarta: TIM.
Martoyo. (1997). Manajemen Sumber Daya Sujarweni (2015). Statistik untuk Kesehatan.
Manusia Di RumahSakit. Jakarta: EGC. Yogyakarta: Gava Media Padila.

Muningjaya. (2011). Manajemen mutu Triwibowo, C. (2013). Manajemen


pelayanan kesehatan. Jakarta: EGC. pelayanan keperawatan di rumahsakit.
Jakarta: Trans Info Media.
Simamora, Roymond H. (2010).
Komunikasi dalam Keperawatan. Jember
University Press.

Simamora, Roymond H. (2009).


Dokumentasi Proses Keperawatan. Jember
University Press.

Simamora, Roymond H. (2008). Peran


Manajer dalam Pembinaan Etika Perawat
Pelaksana dalam Meningkatkan Kualitas
Pelayanan Asuhan Keperawatan. Jurnal
IKESMA.

Sitorus, R. (2006). Model praktik


keperawatan profesional di rumahsakit.
Jakarta: EGC.

Suarli, S., &Bahtiar, Y. (2010). Manajemen


keperawatan. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai