Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Nama: Rizka Rahmawati

Kelas: 1B

NIM: 1617710

Pertanyaan: Mungkinkah Bahasa Indonesia tersisihkan?

Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan bahasa resmi yang dipergunakan oleh
warga Indonesia dalam berkomunikasi satu sama lain. Penggunaan bahasa Indonesia sendiri
masih dibatasi dalam acara-acara resmi seperti perkuliahan, forum diskusi, suasana formal, dan
digunakan ketika berbicara kepada orang yang dihormati. Selain bahasa Indonesia, bahasa
daerah juga menjadi salah satu bahasa yang dipergunakan untuk percakapan sehari-hari warga
Indonesia. Tetapi penggunaan bahasa daerah hanya terbatas kepada komunikasi satu daerah.
Karena di Indonesia sendiri memiliki banyak ragam daerah, tidak efektif jika menggunakan satu
bahasa daerah saja dikarenakan perbedaan bahasa masing-masing daerah. Sehingga fungsi dari
bahasa Indonesia selain sebagai bahasa resmi juga berfungsi sebagai bahasa persatuan. Jadi,
tidak mungkin bahasa Indonesia tersisihkan karena merupakan bahasa utama warga Indonesia.
Namun era globalisasi saat ini menuntut kita untuk semakin fasih dalam berbahasa
Internasional. Karena di era globalisasi, kita tidak hanya berkomunikasi antar warga negara
Indonesia saja, tetapi juga dengan masyarakat Internasional. Semakin fasih masyarakat di suatu
negara berbahasa internasional, maka negara tersebut dapat bersaing dengan negara-negara maju
lainnya. Namun, jika di Indonesia terjadi hal seperti itu, bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa
utama dan bahasa ibu. Jika memang era globalisasi membuat masyarakat Indonesia harus
berbahasa Internasional, bahasa Internasional tersebut nantinya dapat djadikan sebagai bahasa
kedua setelah bahasa Indonesia dan bukan sebagai bahasa utama. Karena bangsa Indonesia
sendiri sangat menjunjung tinggi bahasa Indonesia sebagai jati diri dan identitas nasional.
Terbukti dengan adanya peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang bahasa
Indonesia, yaitu UU NO.24 Tahun 2009.
Indonesia sudah menyiapkan diri untuk bersaing dengan negara-negara lain di era
globalisasi, salah satunya dengan adanya pelajaran bahasa Inggris yang dipelajari oleh pelajar
sekolah dasar hingga pelajar tingkat atas, bahkan mahasiswa tetap diberikan pelajaran bahasa
tersebut. Namun berdasarkan fakta, masih banyak pelajar dan mahasiswa yang tidak fasih
berbahasa Inggris, padahal pembekalan berbahasa sudah diberikan sangat lama. Hal ini
dikarenakan masyarakat Indonesia tidak sering mengaplikasikannya ke dalam percakapan sehari-
hari dan tidak percaya diri dalam penggunaan bahasa asing. Selain itu, masyarakat Indonesia
tidak terstruktur jika berbicara jika dibandingkan dengan orang Inggris. Masyarakat Indonesia
dalam berbahasa Inggris cenderung memikirkan dan menyusun kata terlebih dahulu dalam
bahasa Indonesia sebelum berbahasa Inggris. Hal ini membuat masyarakat Indonesia susah untuk
bisa fasih dalam penggunaan bahasa asing tersebut. Sehingga, bahasa asing tidak tidak bisa
mennyisihkan bahasa Indonesia dikarenakan masyarakat Indonesia yang cenderung sulit untuk
memahami bahasa negara lain.