SKRIPSI
DiajukanOleh:
SUSANTI
NIM: 271222994
penelitian, sampai selesainya skripsi ini. Untuk itu peneliti mengucapkan terima
kasih kepada:
Keguruan UIN Ar- Raniry, serta semu pihak yang telah membantu dalam
2. Bapak Dr. Basidin Mizal, MPd selaku ketua prodi MPI Serta Bapak/Ibu
Staf pengajar prodi MPI yang telah mendidik, mengajar, dan membekali
vi
4. Bapak Muhammad Faisal M.Ag, selaku pembimbing II, yang telah
6. Untuk teristimewa kedua orang tua tercinta Ayahanda Ilyas dan Ibunda
unit 02, Isni Maulina, Dara silvia, Masyithah, yang telah membantu dan
kebaikan dan mendapat pahala yang setimpal di sisi Allah SWT. Dengan segala
kerendahan hati peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh
peneliti sangat mengharap saran dan kritikan yang bersifat membangun demi
Susanti
Nim. 271222994
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Data nama guru dan pegawai SMAN 1 Peukan Bada Aceh Besar .. 41
Tabel 4.2 Data guru dan data pegawai SMAN 1 Peukan Bada Aceh Besar ....... 42
Tabel 4.3 Data Jumlah kelas dan siswa SMAN 1 Peukan Bada Aceh Besar...... 44
Tabel 4.4 Data Sarana dan prasarana SMAN 1 Peukan Bada Aceh Besar ......... 45
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
DAFTAR ISI
LEMBARAN JUDUL .................................................................................... i
PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................................. ii
PENGESAHAN SIDANG ............................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR TABEL........................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7
E. Penjelasan Istilah.................................................................................. 7
x
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ........................................................................... 34
B. Lokasi Penelitian .................................................................................. 34
C. Subjek Penelitian.................................................................................. 34
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 35
E. Teknik Analisis Data ............................................................................ 36
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
hidupnya sebagai seorang individu dan sebagai warga negara atau masyarakat,
dengan memilih isi (materi), strategi kegiatan, dan teknik penilaian yang sesuai,
dilihat dari sudut perkembangan yang dialami oleh anak, maka usaha yang
adalah suasana atau iklim keluarga. Seorang anak yang dibesarkan dalam
lingkungan keluarga yang harmonis dan agamis. Dalam arti orang tua
anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang kurang harmonis, orang tua
bersikap keras terhadap anak atau tidak memperhatikan nilai-nilai agama dalam
___________
1
Drs. B. Suryosubroto, Beberapa Aspek Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), h. 2.
1
2
berlebihan. Jika anak dibiarkan berkembang sendiri tanpa arahan yang benar dari
orang tua, tentunya anak akan tumbuh menjadi anak yang nakal dan tidak disiplin.
Orang tua adalah pembina pribadi yang utama dalam hidup kepribadian
orang tua, sikap dan cara hidup mereka merupakan unsur-unsur yang dengan
kepribadian anak. Di era modern saat ini nampaknya sebuah keluarga yang
harmonis jarang kita jumpai. Terutama di kota besar atau metropolitan yang
cenderung bergaya hidup individual atau egois. Komunikasi dalam keluarga mulai
home”.
keluarga yang tidak berjalan layaknya keluarga yang rukun dan sejahtera akibat
pertengkaran, yang bahkan dapat berujung pada perceraian. Hal ini akan
berdampak besar terhadap suasana rumah yang tidak lagi kondusif, orang tua
___________
2
Syamsu Yususf, Psikologi Kepribadian dengan Perspektif Baru, (Jakarta: Ar-Ruzz
Media, 2014), h. 69.
3
Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), h. 219
3
perkembangan anak.
perkembangan anak. Hubungan orang tua yang tidak harmonis menyebabkan anak
akan merasa tidak diperhatikan dan diabaikan. Pendidikan anak dalam keluarga
akan terhambat karena peran orang tua sebagai pendidik yang pertama tidak bias
keluarga.
Tak kalah pentingnya dengan lingkungan fisik adalah kondisi dan suasana
sosial psikologis dalam keluarga. Kondisi dan suasana tersebut yaitu menyangkut
keutuhan keluarga, iklim psikologis, iklim belajar dan hubungan antar anggota
keluarga. Keluarga yang tidak utuh, baik secara sruktural maupun fungsional,
dalam belajar.4
dengan pihak lainnya di dalam sekolah tersebut, yaitu dengan wali kelas.
___________
4
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009), h. 163-164.
4
menyeluruh. Tepat dalam arti layanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan
dan kondisi siswa. Menyeluruh dalam arti dapat melayani seluruh kebutuhan
menjadi lebih sehat adalah dengan layanan konsultasi. Karena dengan layanan
konsultasi pihak konselor bisa bekerja sama dengan guru wali kelas, yang dimana
guru wali kelas lebih mengetahui sikap siswa-siswa di dalam kelas, karena guru
wali kelas lebih banyak mempunyai waktu untuk masuk ke ruangan kelas di
Plus sebagai segala usaha memberikan asistensi kepada seluruh anggota Staf
Pendidik di sekolah dan kepada orang tua siswa, demi perkembangan siswa yang
kepada semua tenaga pendidik yang lain dan kepada orang tua siswa. Oleh karena
itu, guru pembimbing sekolah dijenjang pendidikan dasar dan menengah pada
konsultan.
merupakan salah satu aspek dari komponen layanan responsif. Secara eksplisit
dengan guru, orang tua, staf sekolah, dan pihak institusi di luar sekolah
layanan bantuan yang telah diberikan kepada siswa, (2) menciptakan lingkungan
sekolah yang kondusif bagi perkembangan siswa, (3) melakukan referal, serta (4)
strategi ini berkaitan dengan upaya sekolah untuk menjalin kerja sama dengan
layanan bimbingan.5
layanan konsultasi kepada guru, kiranya dapat dijadikan sebagai salah satu
SMAN 1 Peukan Bada Aceh Besar menunjukkan bahwa layanan konsultasi dalam
menangani masalah pribadi siswa sudah optimal, hal ini dapat dilihat dari
pelaksanaannya yang di laksanakan dengan adanya kerja sama antara guru wali
kelas, dengan konselor dalam menangani masalah yang dihadapi oleh siswa. Pada
saat proses belajar berlangsung, guru wali kelas pun memerhatikan siswa mana
saja yang kurang berkomunikasi dengan teman yang lain, kurang berkonsentrasi
pada saat proses belajar mengajar, malas dalam mengerjakan tugas-tugas yang
___________
5
Prayitno, Layanan L.1-L.9, (Padang: Universitas Negeri Padang: 2004), h. 1-2.
6
siswa, jadi dengan melihat kondisi yang dialami oleh siswa. membuat guru wali
kelas itu ikut perihatin atas kondisi yang dialami oleh siswa tersebut. Setelah itu,
guru wali kelas menceritakan kepada guru bimbingan dan konseling tentang
kondisi siswa yang di ruang kelas. Pada saat pelaksanaan layanan konsultasi guru
bimbingan dan konseling menjaga rahasia dari peserta layanan yaitu menjaga
permasalahan dari guru wali kelas dan siswa. Kemudian guru wali kelas juga
B. Rumusan Masalah
2. Kendala apa saja yang dihadapi guru Bimbingan dan Konseling dalam
C. Tujuan Penelitian
Besar.
D. Manfaat Penelitian
siswa di sekolah.
E. Penjelasan Istilah
Agar mudah memahami isi skripsi ini dan tidak terjadi kekeliruan dalam
memahami kata-kata yang peneliti gunakan dalam tulisan ini, maka penulis
1. Layanan Konsultasi
pihak ketiga.6
adalah suatu layanan yang dilaksanakan oleh konselor kepada siswa yang ada di
SMAN 1 Peukan Bada Aceh Besar dengan tujuan agar siswa memperoleh
2. Masalah
masalah yang penulis maksudkan dalam penelitian ini adalah masalah di fokuskan
3. Pribadi
manusia sebagai perseorangan (diri manusia atau diri sendiri).7 Adapun pribadi
yang peneliti maksudkan di dalam penelitian ini adalah meneliti salah satu siswa
___________
6
Prayitno, Layanan Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok, (Padang:
Universitas Negeri Padang, 2004), h. 1
7
Departemen Pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta:
Gramedia Pustaka Umum, 2008), h. 1101.
9
4. Siswa
Siswa artinya pelajar. Jadi, siswa yang penulis maksudkan disini adalah
pelajar yang mengikuti pelajaran di sekolah. Dalam hal ini siswa yang dimaksud
dalam skripsi ini adalah siswa yang mengalami masalah pribadinya di sekolah.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Layanan Konsultasi
kata konsultasi tidak diartikan dengan cara yang sedemikian sempit, meskipun
belum terdapat suatu definisi deskriptif yang diterima oleh semua pengarang yang
ahli di bidang konsultasi psikologi. Oleh karena itu, ditemukan berbagai definisi
deskriptif yang dengan satu atau lain cara memasukkan tiga pihak, yaitu klien
perorangan dalam format tatap muka antara guru pembimbing (konsultan) dengan
___________
1
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia.
(Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 572
2
Prayitno, Layanan Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok, h. 1.
10
11
konsulti. Konsultasi dapat juga dilakukan terhadap dua orang atau lebih apabila
“suatu layanan yang membantu perserta didik dan/atau pihak lain dalam
menangani kondisi/atau masalah perserta didik”. Dalam layanan konsultasi ini ada
kemiripan dengan layanan konseling perorangan, tetapi hal yang dibahas dalam
konsulti, konselor dapat mereferalkan kepada pihak lain yang lebih pakar.
menyediakan bantuan teknis untuk guru, orang tua, administrator dan konselor
kepada perserta didik, tetapi secara tidak langsung melayaniperserta didik melalui
bantuan yang diberikan orang lain, kata lain layanan ini memberikan semua pihak
untuk ikut serta dalam menangani permasalahan pihak ketiga tersebut. Pihak
konsulti, misalnya orang tua terhadap anak, guru terhadap siswa, maupun
Jika konselor tidak mampu mengatasi masalah yang dihadapi oleh konsulti maka
direferalkan kepada pihak lain yang lebih pakar. Layanan konsultasi bisa berubah
salah satu layanan bimbingan konseling, yang dilaksanakan oleh seorang konselor
disebut sebagai konsultan kepada pelanggan atau disebut dengan konsulti, supaya
konsulti tersebut.
yang dialami siswa (pihak ketiga) dilakukan oleh konsulti. Konsulti akan
pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap. Akhir proses konsultasi ini adalah
adalah orang yang ikut bertanggung jawab terhadap masalah yang dialami pihak
ketiga. Misalnya orang tua, guru, kepala sekolah, kakak, dan sebagainya. Seorang
layanan konsultasi yaitu layanan yang membantu peserta didik atau pihak lain
bermasalah). Pada layanan konsultasi, dilakukan melalui dua tahap yaitu tahap
konsultasi yang dilakukan oleh konselor kepada konsulti, dan tahap penanganan
yang dilakukan oleh konsulti kepada konseli/pihak ketiga. Maka petugas pada
adalah konsulti.
___________
4
Saring Marsudi, Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah, (Surakarta: Muhammadiyah
University Press, 2003), h. 124
12
Badan Standar Nasional Pendidikan, Satuan Tingkat Penyusunan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan, (Jakarta: Depdiknas, 2006), h. 6
14
pihak ketiga. Dalam hal ini pihak ketiga mempunyai hubungan yang dialami
pihak ketiga mempunyai hubungan yang cukup berarti dengan konsulti, sehingga
___________
6
Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan, h….2.
7
Saring Marsudi, Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah, (Surakarta:Muhammadiyah
University Press, 2003), h. 124-125
15
2) Tujuan khusus
pemahaman dan cara-cara bertindak yang terkait langsung dengan suasana dan
atau permasalahan pihak terkait itu (fungsi pemahaman). Bentuk langsung dari
hasil konsultasi terhadap pihak ketiga. Dalam kaitan ini, proses konsulti yang
dilakukan konselor di sisi yang pertama, dan proses pemberian bantuan atau
tindakan konsulti terhadap pihak ke tiga pada sisi yang kedua, bermaksud
konsultasi akan melibatkan tiga pihak, yaitu konselor, konsulti, dan pihak
adalah individu yang meminta bantuan kepada konselor agar dirinya mampu
yang dialami konseli (pihak ketiga) dilakukan oleh konsulti. Konsulti akan
___________
8
Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan..., h. 31.
16
Prayitno, layanan..., h. 3-4.
16
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap. Akhir proses konsultasi ini adalah
yang dialami pihak ketiga. Misalnya orang tua, guru, kepala sekolah, kakak, dan
pihak ketiga.
a. Konselor
b. Konsultasi
dirinya mampu menangani kondisi atau permasalahan pihak ketiga yang menjadi
tanggung jawabnya. Bantun ini diminta dari konselor karena konsultasi belum
mampu menangani situasi atau pihak ketiga itu. Dilingkungan sekolah atau
___________
10
Hartono dan Boy Soedarmadji. Psikologi Konseling, (Jakarta: Kencana Prenada Media.
2012), h. 56
17
madrasah yang menjadi konsultasi adalah kepala sekolah atau kepala madrasah,
atau guru-guru. apabila yang menjadi konsulti adalah guru maka pihak ketiganya
adalah siswa.11
c. Pihak Ketiga
persoalkan oleh konsulti, kondisi/permasalahan pihak ketiga itu perlu di atasi, dan
masalah).
Menurut Munro dalam buku Prayitno, menyebutkan ada tiga etika dasar
sendiri (kemandirian).12 Etika dasar ini terkait langsung dengan asas konseling.
Asas ini juga berlaku pada layanan konsultasi. Ketiga asas ini diuraikan sebagai
berikut:
a. Asas kerahasiaan
tentang konseli yang menjadi sasaran pelayanan, yaitu data atau keterangan yang
tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain”.13 Seorang konselor,
___________
11
Tohirin, Bimbingan dan Konseling Sekolah dan Madrasah, (Jakarta: Rajawali Pers,
2007), h. 188.
19
Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan..., h. 5.
20
Prayitno, layanan..., h. 5.
18
semua pihak maka mereka akan memperoleh manfaat dari pelayanan Bimbingan
dan Konseling.
b. Asas kesukarelaan
adanya kesukaan dan kerelaan konseli mengikuti atau menjalani pelayanan yang
diperlukan baginya, dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban membina dan
mengembangkan kesukarelaan.14
c. Asas kemandirian
kemandirian berikut: (1) memahami dan menerima diri sendiri secara positif dan
dinamis, (2) memahami dan menerima lingkungan secara objektif, positif dan
dinamis, (3) mengambil keputusan secara positif dan tepat, (4) mengarahkan diri
proses layanan dilakukan dua tahap. Yaitu pertama proses konsultasi antara
konselor dan konsulti, dan yang kedua proses penanganan oleh konsulti terhadap
pihak ketiga yang memiliki masalah. Secara jelas tahap ini meliputi: (a) menerima
___________
14
Sunaryo Kartadinata, Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan
Bimbingan dan Konseling Dalam Jalur Pendidikan formal, (Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional, 2008), h. 204.
15
Saring Marsudi., Layanan Bimbingan Konseling di Sekoleh.., h. 125.
19
dengan tujuan agar terjadi kejelasan arah konsultasi sehingga akan membantu
yang dibahas oleh konsulti adalah masalah yang dialami oleh peserta didik
sebagai pihak ketiga, baik itu permasalahan pribadi, sosial, belajar atau karir. (d)
mendorong dan melatih konsulti untuk mampu menangani masalah yang dialami
dari pihak ketiga itu sendiri ataupun lingkungan dekat pihak ketiga, misalnya
diperoleh dari media cetak atau elektronik. (e) membina komitmen konsulti untuk
menangani masalah pihak ketiga dengan bahasa dan cara-cara konseling. Langkah
bahasa dan cara-cara konseling yang telah diperoleh konsulti dari pengembangan
20
terbuka kepada pihak ketiga, konsulti melakukan penerimaan pihak ketiga dengan
bahasa verbal dan non verbal, dalam hal mengambil keputusan, dan lain-lain.
Penanganan pihak ketiga oleh konsulti tidak terlepas dari pantauan dari konselor.
Pada tahap ini bisa terjadi kemungkinan alternatif pemecahan masalah pihak
ketiga jika gagal dilakukan oleh konsulti, sehingga perlu dilakukan kembali atau
teknik umum dan teknik khusus yang dapat digunakan dalam layanan konseling
teknik umum dan teknik khusus.16 Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. Teknik umum
___________
16
Prayitno, Layanan,…,h. 14-16.
21
b. Teknik khusus
terbentang dari perumusan tujuan, pengembangan tingkah laku itu sendiri, sampai
peneguhan hastrat, pemberian nasihat, penyusunan kontak, dan jika perlu alih
tangan kasus. Pengubahan tingkah laku meliputi pemberian informasi dan contoh,
latihan khusus.17
a. Perencanaan
Perencanaan layanan konsultasi meliputi kegiatan:
1) Mengidentifikasi konsulti
2) Mengatur pertemuan
3) Menetapkan fasilitas layanan
4) Menyiapkan kelengkapan administrasi.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan layanan konsultasi mencakup kegiatan:
1) Menerima konsulti
2) Menyelenggarakan penstrukturan konsultasi
3) Membahas masalah pihak ketiga yang dibawa oleh konsulti
4) Mendorong dan melatih konsulti untuk:
a. mampu menangani masalah yang dialami oleh pihak ketiga.
b. memanfaatkan sumber-sumber yang ada berkenaan dengan
pembahasan masalah pihak ketiga
___________
17
Prayitno, Layanan,…,h. 6-7
22
perlu dilakukan adalah penilaian jangka pendek yang fokusnya adalah bagaimana
B. Keharmonisan Keluarga
dan keluarga. Keharmonisan berasal dari kata harmonis yang berarti hal
adalah sekumpulan orang yang hidup dalam tempat tinggal bersama, dan
___________
18
Prayitno, Layanan...., h. 30-32.
19
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2005), h. 390.
23
menyempurnakan. Dan itu terkandung peran peran dan fungsi orangtua dalam
keluarga.20
agama kita, maka interaksi sosial yang harmonis antar unsur dalam keluarga
hubungan yang baik dalam arti diperlukan suasana yang harmonis yaitu
terpelihara suatu hubungan antara orangtua dengan anak yang baik, efektif dan
menjadi bahan kesadaran para orangtua bahwa hanya dengan hubungan yang
22
Elizabeth T. Hurlock, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Gramedia, 2000), h. 47.
24
mereka sebagai tempat yang membahagiakan untuk hidup karena makin sedikit
masalah antar orangtua, semakin sedikit masalah yang dihadapi anak, dan
___________
23
Elizabeth T. Hurlock, Psikologi Perkembangan…h, 51
24
D. Gunarsa, Singgih. Yulia Singgih D. Gunarsa, Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja, (Jakarta: Gunung Mulia, 2002), h. 33.
25
___________
25
M. Hawari, Membentuk Keluarga Sakinah, (Surabaya: Mitra Ummat, 2004), h. 68.
26
antara pribadi-pribadi. Kesatuan antara orangtua dan anak. Jadi, suasana rumah
itu akan terwujud apabila masing-masing unsur dalam keluarga itu dapat
berfungsi dan berperan sebagaimana mestinya tetap berpegang teguh pada nilai-
nilai agama kita, maka interaksi sosial yang harmonis antara unsur dalam
Dari penjelasan para ahli diatas, sudah sangat jelas bahwa untuk
orangtua yang cukup baik, akan mendorong putra dan putri mereka untuk
___________
26
Hawari, Dadang. Al-Quran Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Mental, (Jakarta:
Dana Bakti Yasa, 1997), h. 42
27
Hawari, Dadang. Al-Quran Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Mental…h,64.
27
mengikuti langkah yang sama terhadap tingkah laku orangtua, pengaruh yang
diterima oleh sisiwa baik positif dan negatif orangtua harus memiliki sikap
sekitar sehingga keluarga tersebut dapat saling menjaga antara orangtua dan
anak mereka.
C. Prestasi Belajar
Prestasi belajar terdiri dari dua kata yaitu kata prestasi dan belajar.
belajar adalah hasil maksimal dan suatu pekerjaan untuk menambah atau
sebagai berikut:
___________
28
W.J.S. Poerwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
1985), h. 768.
29
Zainal Arifin, Evaluasi Instrukdionsal, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), h. 3.
28
keberhasilan seseorang dalam belajar, tetapi menurut Arifin prestasi belajar juga
antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang
terdiri dari luar siswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
anak bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain
Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri,
1. Kecerdasan (intelegensi)
anak dengan anak yang lainnya, sehingga seseorang anak pada usia tertentu sudah
sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal
2. Bakat
kecakapan pembawaan. Ungkapan ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh
Ngalim Purwanto bahwa “bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya dengan
Dari pendapat di atas jelaslah bahwa tumbuhnya keahlian tertentu pada seseorang
sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya sehubungan dengan bakat ini dapat
dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik. Apalagi seorang guru atau
orang tua memaksa anaknya untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan
3. Minat
menerus yang disertai dengan rasa sayang. Dengan ini jelaslah bahwa minat besar
minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah
mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha
untuk melakukan sehingga apa yang diinginkannya dapat tercapai sesuai dengan
keinginannya.
4. Motivasi
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut
Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar
sorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar. Dalam
dengan motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang yang atas dasarnya
ekstrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang datangnya dari luar diri seseorang
yang ada untuk mengarahkan perhatian siswa kepada sasaran tertentu. Dengan
adanya dorongan ini dalam diri siswa akan timbul inisiatif dengan alasan mengapa
secara aktif.
b. Faktor Ekstern
belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa pengalaman pengalaman,
pada umumnya bersifat positif dan tidak memberikan paksaan kepada individu.
1. Keadaan Keluarga
pertama dan utama. Keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan kecil,
tetapi bersifat menentukan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara
dan dunia. Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan
seseorang dalam belajar. Rasa aman itu membuat seseorang akan terdorong untuk
32
belajar secara aktif, karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong
dari luar yang menambah motivasi untuk belajar. Oleh karena itu orang tua
lembaga-lembaga formal memerlukan kerjasama yang baik antara orang tua dan
guru sebagai pendidik dalam usaha meningkatkan hasil belajar anak. Jalan
kerjasama yang perlu ditingkatkan, dimana orang tua harus menaruh perhatian
yang serius tentang cara belajar anak di rumah. Perhatian orang tua dapat
memberikan dorongan dan motivasi sehingga anak dapat belajar dengan tekun.
Karena anak memerlukan waktu, tempat dan keadaan yang baik untuk belajar.
2. Keadaan Sekolah
sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat. Keadaan
sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-
alat pelajaran dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan
3. Lingkungan Masyarakat
Di samping orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang
tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalam proses pelaksanaan
perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih
banyak bergaul dengan lingkungan dimana anak itu berada. Dengan demikian
33
kemungkinan besar hal tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya, sehingga
Jenis prestasi belajar itu meliputi 3 (tiga) ranah atau aspek, yaitu:
bertidak.
mendapat pelatihan kerja fisik yang rutin dilakukan. Untuk mengungkap hasil
belajar atau prestasi belajar pada ketiga ranah tersebut di atas diperlukan patokan-
patokan atau indikator - indikator sebagai penunjuk bahwa siswa - siswi telah
___________
31
June 6, 2010. http://belajarpsikologi.com/sejarah-lahirnya-bimbingan-dan-konseling/
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau prilaku
yang diamati.1
ada pada masa sekarang, kemudian dianalisis untuk memperoleh data dan
informasi.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat yang dipilih sebagai lokasi yang akan
Penelitian ini akan dilakukan di SMAN 1 Peukan Bada Aceh besar. Alasan
penulis memilih tempat penelitian di SMAN 1 Peukan Bada Aceh besar karena di
sekolah tersebut terdapat permasalahan yang ingin diteliti yang berkaitan dengan
tujuan penelitian.
___________
1
Lexy. J. Moelong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Cipta Rosda Karya,
2006), h. 4.
34
35
C. Subyek Penelitian
Menurut Suharsimi arikunto sabjek penelitian adalah orang atau apa saja
Adapun dalam penelitian ini yang menjadi bagian penelitian adalah siswa
maka yang sabjek penelitian adalah 1 wali kelas, 1 guru bimbingan dan konseling
dan 1 orang siswa yang ada di SMAN 1 Peukan Bada Aceh Besar.
sebagai berikut:
1. Observasi
dan pengecap”.3
2. Wawancara
___________
2
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,(Jakarta :Rineka
Cipta 2002),h, 124.
3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian..., h. 133.
36
muka, dan dengan arah sertatujuan yang telah ditetapkan”.4 Dalam penelitian ini
sekolah dan siswa di SMAN 1 Peukan Bada Aceh Besar dengan beberapa
jawaban sesuai dengan pertanyaan yang ada. Wawancara yang akan peneliti
3. Dokumentasi
pada tulisan baik itu berupa dokumen, tabel, dan sebagainya. Telaah dokumentasi
mengumpulkan informasi yang telah ada pada lembaga terkait. Dalam penelitian
ini peneliti menelaah dokumen, seperti profil sekolah, jumlah guru, jumlah siswa
dan sarana prasarana, mengenai gambaran umum lokasi penelitian serta data-data
menentukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang
___________
4
Lexy. J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, h...248
5
Lexy. J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, h...330
37
dapat diceritakan kepada orang lain.”6 Untuk menganalisis data kualitatif yang
memafaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu. Denzim dalam kutipan Lexy J. Moleong,
dan teori.”7
mendapatkan keabsahan data yang diperoleh dari beberapa sumber yang diteliti.
dalam Penanganan Masalah Pribadi Siswa (studi kasus). 8 Dengan maksud teknik
semua data terkumpul maka peneliti melakukan analisis dengan beberapa tahap
reduksi data adalah untuk penghalusan data. Proses penghalusan data adalah
___________
6
Lexy. J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, h...336
46
Lexy. J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, h...330.
47
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantatif, Kualitatif, dan R&D),
(Bandung: Albeta, 2013), h. 92.
38
setempat kedalam Bahasa Indonesia. Pada tahap reduksi ini peneliti membuang
analisis sajian data. Dalam penyajian data peneliti menyajikan makna terhadap
terhadap data-data yang berupa jawaban yang diperoleh tersebut adalah dengan
___________
10
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dalam
Penelitian, ED, 1,(Yokyakarta: ANDI, 2010), h. 200.
39
kesimpulan dari hasil analisis data yang dapat mewakili dari seluruh jawaban
dan menghasilkan data yang valid, maka hasil dari observasi, wawancara, dan
dan Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda
Aceh, tahun 2014/2015” yang diterbitkan oleh FTK Ar-Raniry Press Fakultas
___________
49
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2013), h. 212.
50
Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: Refika Aditama, 2009), h. 33.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
sekolah swasta yang didirikan pada tahun 1982 yang terletak di desa lam hasan
kecamatan peukan bada kabupaten aceh besar pada tahun 1989 sekolah ini baru
terletak tepat pada lintasan kabupaten. Adapun secara geografis letak SMAN 1
timbal balik antara siswa dengan lingkungan dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Hubungan timbal balik ini merupakan
dapat diperoleh siswa dari media-media belajar, seperti buku, majalah, museum,
55
56
Akan tetapi tranfer of value hanya akan di peroleh siswa melalui guru yang
menanamkan sikap dan nilai suatu materi dengan melibatkan segi-segi psikologis
dari guru dan siswa. Penanaman sikap dan nilai yang melibatkan aspek-aspek
psikologis inilah yang tidak dapat digantikan oleh media manapun. Dengan
demikian guru adalah media yang mutlak adanya dalam proses pembelajaran.
Tabel 4.1 Data nama guru dan pegawai SMAN 1 Peukan Bada Aceh besar
41 Syahrial, S.Pd L
42 Taslima, S.Pdi P
46 Teungku Helmi, SE L
47 Tony Arianto L
48 Sudirman L
49 Tika Pradila L
50 Rudi Hartono L
Tabel 4.2 Data guru dan data pegawai SMAN 1 Peukan Bada Aceh Besar
Guru Tetap 6 30 36
Guru Bantu - - -
Jumlah 10 38 48
Sumber data dari SMAN 1 Peukan bada Aceh Besar Tahun Ajaran 2017
Dari data diatas dapat kita lihat bahwa jumlah guru dan pegawai yang ada
di SMAN 1 Peukan bada Aceh Besar adalah sebanyak 48 orang. Yang terdiri dari
36 orang guru tetap, 6 orang guru tidak tetap, 2 orang pegawai tata usaha tetap, 2
orang pegawai tata usaha tidak tetap dan 2 orang pesuruh tidak tetap.
Dalam proses belajar mengajar faktor yang sangat penting adalah keberadaan
siswa. Dengan adanya siswa maka proses belajar mengajar dapat terlaksana akan
59
tetapi apabila tidak adanya siswa/peserta didik maka proses belajar mengajar tidak
dapat dilaksanakan.
Jumlah keseluruhan siwa SMAN 1 Peukan Bada Aceh Besar dari kelas X
sampai dengan kelas XII berjumlah 365 siswa yang terdiri dari laki-laki dan
perempuan.
Tabel 4.3 Jumlah Kelas dan siswa SMAN 1 Peukan Bada Aceh Besar
X 6 76 66 142
XI 5 55 54 109
XII 5 59 55 114
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah siswa SMAN 1 Peukan bada
aceh besar adalah sebanyak 365 orang, kelas X : 142 orang, kelas XI : 109 orang,
suatu proses upaya yang dilakukan didalam layanan publik, karena apabila kedua
hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat
pendidikan tersebut juga didukung dengan sarana dan prasarana yang menjadi
peranan sarana dan prasarana sangat penting dalam menunjang kualitas belajar
siswa.
Sarana dan prasarana yang dimiliki SMAN 1 Peukan Bada Aceh Besar
terdiri dari ruang belajar, ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang bimbingan dan
ibadah dll.
Tabel 4.4 Sarana dan prasarana SMAN 1 Peukan bada aceh besar
4 Perpustakaan Baik 1
5 Laboratorium Baik 2
14 Kantin Baik 1
15 WC Baik 12
16 Gudang Baik 1
Berdasarkan tabel di atas, keadaan fisik dari SMAN 1 Peukan Bada Aceh
Besar secara umum masih sangat bagus dan layak pakai. Dengan fasilitas yang
sangat memadai ini diharapkan proses belajar mengajar berjalan secara maksimal
sehingga dapat melahirkan lulusan yang terampil dan profesional dalam dunia
kerja.
B. Hasil Penelitian
bimbingan dan konseling, guru wali kelas lebih sering berinteraksi dengan siswa
secara langsung. Guru wali kelas dapat mengamati secara rutin tentang
akan langsung berhadapan dengan permasalahan siswa. Oleh karena itu, layanan
Dalam penelitian ini yang peneliti wawancarai adalah satu orang guru
bimbingan dan konseling yaitu ibu Djariah HZ, S.Pd, satu orang wali kelas yaitu
DRA. Nyak prang, dan satu orang siswa yaitu Irvandi untuk menjawab hasil
pelaksanaan program layanan konsultasi yang ada di sekolah ini dan hasil
kerjasama antara guru bimbingan dan konseling dengan guru wali kelas dalam
dan wali kelas sama-sama mencari solusi yang mana yang paling baik
untuk menyelesaikan permasalahan siswa tesebut”.3
Adapun jawaban dari wali kelas yaitu,
“saya dan guru bimbingan konseling selalu mencari tau siswa-siswa yang
sedang mengalami masalah kemudian untuk saya dengan guru bimbingan
dan konseling untuk selesaikan bersama-sama masalah siswa tersebut”. 4
sedangkan siswa menjawab
Butir petanyaan ketiga menurut ibu apakah siswa di sekolah ini ada yang
keluarga dan hasil wawancara dengan guru bimbingan dan konseling sebagai
berikut.
___________
3
Hasil wawancara dengan guru bimbingan konseling di SMAN 1 Peukan Bada . pada
tanggal 12 Mei 2017
4
Hasil wawancara dengan guru walikelas di SMAN 1 Peukan Bada pada tanggal 12 Mei
2017
5
Hasil wawancara dengan siswa di SMAN 1 Peukan Bada pada tanggal 12 Mei 2017
6
Hasil wawancara dengan guru bimbingan konseling di SMAN 1 Peukan Bada pada
tanggal 12 Mei 2017
7
Hasil wawancara dengan guru wali kelas di SMAN 1 Peukan Bada . pada tanggal 12
Mei 2017
8
Hasil wawancara dengan siswa di SMAN 1 Peukan Bada pada tanggal 12 Mei 2017
64
berdampak terhadap menurunnyan prestasi belajar siswa di sekolah ini dan hasil
“bahwa setiap ada masalah saya selalu memikirkan masalah tersebut sehingga
pelajaran apapun yang di berikan oleh guru saya kurang fokus.11
ibu melakukan teknik-teknik konsultasi dan hasil jawaban guru bimbingan dan
menangani permasalahan pribadi siswa di sekolah ini dan hasil jawaban guru
Butir pertanyaan ke tujuh Apakah ada perubahan sikap siswa setelah ibu
___________
13
Hasil wawancara dengan guru walikelas di SMAN 1 Peukan Bada pada tanggal 12
Mei 2017
14
Hasil wawancara dengan guru bimbingan konseling di SMAN 1 Peukan Bada pada
tanggal 12 Mei 2017
15
Hasil wawancara dengan guru wali kelas di SMAN 1 Peukan Bada pada tanggal 12
Mei 2017
16
Hasil wawancara dengan guru bimbingan konseling di SMAN 1 Peukan Bada pada
tanggal 12 Mei 2017
17
Hasil wawancara dengan guru walikelas di SMAN 1 Peukan Bada pada tanggal 12 Mei
2017
66
“ada”
“bahwa ada kendala yang dialami oleh guru bimbingan dan konseling
Butir pertanyaan yang kedua, apa saja yang menjadi kendala dalam
dan hasil wawancara dengan guru bimbingan dan konseling sebagai berikut.
___________
18
Hasil wawancara dengan siswa di SMAN 1 Peukan Bada pada tanggal 12 Mei 2017
19
Hasil wawancara dengan guru wali kelas di SMAN 1 Peukan Bada pada tanggal 12
Mei 2017
20
Hasil wawancara dengan guru bimbingan konseling di SMAN 1 Peukan Bada pada
tanggal 12 Mei 2017
21
Hasil wawancara dengan guru wali kelas di SMAN 1 Peukan Bada pada tanggal 12
Mei 2017
67
Butir pertanyaan yang ke tiga upaya apa saja yang ibu lakukan untuk
konsultasi terhadap kendala di atas dan hasil wawancara dengan guru bimbingan
Butiran pertanyaan ke lima apakah solusi yang ibu sebutkan tadi ada
perubahan terhadap siswa tersebut dan hasil wawancara dengan guru bimbingan
tersebut dan hasil wawancara dengan guru bimbingan dan konseling sebagai
berikut.
“untuk sekarang ini siswa yang mengalami masalah pribadi, sudah lebih
terbuka dengan kami”.27
C. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang di uraikan di atas maka dapat diketahui
bahwa layanan konsultasi di sekolah SMAN 1 Peukan bada Aceh Besar adalah
cukup efektif, hal ini dikarenakan oleh adanya program layanan konsultasi yang
khusus dirancang untuk mengatasi masalah pribadi siswa yang ada di sekolah itu.
karena model hubungan pada layanan konsultasi lebih bersifat segi tiga yaitu guru
bimbingan dan konseling, guru wali kelas dan siswa. Guru bimbingan dan
dan dalam pelaksanaan layanan konsultasi di sekolah ini guru bimbingan dan
___________
25
Hasil wawancara dengan guru wali kelas di SMAN 1 Peukan Bada pada tanggal 12
Mei 2017
26
Hasil wawancara dengan guru bimbingan konseling di SMAN 1 Peukan Bada pada
tanggal 12 Mei 2017
27
Hasil wawancara dengan guru wali kelas di SMAN 1 Peukan Bada pada tanggal 12
Mei 2017
69
bagaimana cara menangani masalah siswa. Kemudian guru wali kelas lah yang
melakukan kerjasama dengan guru wali kelas dalam bentuk sama-sama memantau
siswa di lingkungan sekolah, jika ada siswa yang bermasalah guru bimbingan dan
konseling dan wali kelas sama-sama mencari solusi yang mana yang paling baik
pendekatan pada guru wali kelas yang menangani permasalahan siswa, dengan
di jumpai oleh guru bimbingan dan konseling adalah kurang terbukanya siswa
terhadap guru wali kelas dan kurang kepekaan wali kelas dalam memahami dan
mengerti keadaan siswa sehingga layanan konsultasi tidak berjalan sesuai harapan
yang diinginkan.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
bada aceh besar maka dapat di ambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Layanan konsultasi dalam mengatasi masalah pribadi cukup efektif, hal ini
rancang untuk mengatasi masalah pribadi siswa yang ada di sekolah itu.
guru wali kelas dan kurang kepekaan wali kelas dalam memahami dan
B. SARAN
1. Berdasarkan uraian yang telah di kemukakan, maka pada akhir tulisan ini
70
71
Beni Ahmad Saebani. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia.
Hawari, Dadang. 1997. Al-Quran Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Mental.
Jakarta: Dana Bakti Yasa.
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi
Aksara.
Mamat Suprianto, Bimbingan dan Konseling Berbasis Kopetensi, Raja Wali Pers,
Jakarta, 2011.
Muh. Shahib. 1998. Pola Asuh Orang Tua dalam membentuk Anak
Mengembangkan Disiplin Diri. Jakarta: Rineka Cipta.
72
73
Syamsu Yusuf. 2014. Psikologi Kepribadian dengan Perspektif Baru. Jakarta: Ar-
Ruzz Media.
2. Bagaimana cara ibu menjalin hubungan kerjasama antara guru bimbingan dan
4. Menurut ibu apakah siswa yang mengalami masalah pribadi seperti masalah
teknik konsultasi?
siswa?
7. Apakah ada perubahan sikap siswa setelah ibu melakukan layanan konsultasi
pribadisiswa?
9. Apa saja yang menjadi kendala dalam melaksanakan layanan konsultasi
10. Upaya apa saja yang ibu lakukan untuk menyikapi kendala-kendala tersebut?
11. Apa saja solusi dalam melaksanakan konsultasi terhadap kendala di atas?
12. Apakah solusi yang ibu sebutkan tadi ada perubahan terhadap siswa tersebut?
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN WALI KELAS DI SMA1 PEUKAN
1. Bagaimana cara ibu menjalin hubungan kerjasama antara guru wali kelas
3. Menurut bapak apakah siswi-siswi di sekolah ini ada yang mengalami pribadi
pribadi siswa?
pribadi siswa?
tersebut?
ACEH BESAR
kepada anda?
layanan konsultasi?
permasalahan anda?
1. Nama : Susanti
2. Tempat/TanggalLahir : Dayah usi, 18-5-1994
3. JenisKelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Kebangsaan : Indonesia
6. Status Perkawinan : Belum Kawin
7. Pekerjaan : Mahasiswa
8. Alamat : Jeulingke
9. NOTelp : 085359610424
10. Nama Orang Tua
a. Ayah : Ilyas
b. Ibu : Asnarita
11. Pekerjan Orang Tua
a. Ayah :PNS
b. Ibu : Guru
12. Alamat :Dayah Usi, Kec.Mutiara Timur,Kab.Pidie
13. RiwayatPendidikan
a. SD : SD Dayah Usi , Berijazah tahun 2006
b. SMP : SMP Negeri 1 Mutiara, Berijazah tahun 2009
c. SMA : SMA Negeri 1 Mutiara , Berijazah tahun 2012
d. PerguruanTinggi : FakultasTarbiyah dan Keguruan Prodi
Manajemen Pendidikan Islam UIN Ar-Raniry
Tahun 2012
14. Nim : 271222994
Demikianlah daftar riwayat hidup ini penulis buat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan seperlunya.
Susanti