PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
neuropati yang sering muncul yaitu kesemutan, kebas pada tungkai bawah
dan kaki sebelah kanan dan kiri. Neuropati dimulai sejak plasma darah
Bare, 2002)
Indonesia naik dari 8,4 juta pada 2000 menjadi 21,3 juta tahun 2010. Angka
1
tahun 2015, Indonesia menempati peringkat ke-7 di dunia untuk prevalensi
Meksiko dengan jumlah estimasi orang dengan diabetes sebesar 10 juta jiwa
2015 di Indonesia terdapat 10 juta orang penderita diabetes, dan 17,9 juta
orang yang beresiko menderita penyakit ini. Sementara Provinsi Jawa Timur
urutan ke 9 dengan prevalensi 6,8 juta orang. Dari data Dinas Kesehatan
Kota Madiun pada tahun 2016 penderita Diabetes Melitus sebesar 14,904
diabetes melitus tipe 2 antara lain disebabkan karena perubahan gaya hidup
dengan komposisi makan yang terlalu banyak protein, lemak, gula, garam,
dan sedikit mengandung serat. (Anisa, 2016). Gejala- gejala pada penyakit
2
polifagia, polidipsi, penurunan berat badan, penglihatan kabur, kesemutan
Damayanti, 2015). Perubahan gaya hidup yang tidak sehat seperti makanan
yang berlebih ( berlemak dan kurang serat ) akan mengakibatkan kadar gula
meningkat sehingga kaki mengalami kesemutan atau rasa baal yang akan
(Damayanti, 2015 ).
utama resiko terjadinya ulkus, tetapi terdapat beberapa faktor resiko lain
yang juga turut berperan yaitu keadaan hiperglikemia yang tidak terkontrol,
usia pasien yang lebih dari 40 tahun, riwayat ulkus kaki atau amputasi,
bagian yang menonjol (seperti bunion dan kalus) (Smeltzer and Bare,
terjadinya luka pada kaki karena adanya komplikasi yang disebut neuropati,
dingin di kaki mereka. Neuropati terjadi ketika suplai darah ke ujung saraf
agar jangan sampai celah di antara jari-jari kaki menjadi basah. Inspeksi
atau pemeriksaan kaki harus dilakukan setiap hari untuk memeriksa apakah
3
terdapat gejala kemerahan, lepuh, fisura, kalus, atau ulserasi (Smeltzer and
Bare, 2008).
kesemutan, gringgingen di kaki. Manfaat dari senam kaki diabet yang lain
seperti senam kaki diabet dapat membuat otot-otot di bagian yang bergerak
perlakuan tetap yaitu sebesar 3,56 dengan hasil uji statistik p < 0,05 ,
4
koran dapat meningkatkan sensitivitas kaki pada pasien DM tipe 2.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
5
melitus tipe II
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
melitus tipe II
b) Bagi masyarakat
c) Bagi responden
kehidupan pasien
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
6
melitus dengan senam kaki terhadap sensitivtas kakisaat profesi
nanti.
Melitus.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Diabetes Melitus
1. Pengertian
Diabetes Melitus atau sering disebut dengan kencing manis adalah suatu
penyakit kronik yang terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin
glukosa dari aliran darah ke sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai sumber energi
diabetes melitus adalah kelainan kadar gula darah ditandai kenaikan glukosa
darah (Hyperglikemia), gangguan pada tubuh dan perlu terapi secara bertahap
untuk mengatasinya.
membutuhkan perawatan medis yang lama atau terus menerus dengan cara
8
2. Etiologi
1. Faktor genetik
tahun)
3. Obesitas
4. Riwayat keluarga
2. Obesitas
9
Prevalensi obesitas pada Diabetes Melitus cukup tinggi,
(Perkeni, 2015).
3. Usia
kadar glukosa darah naik 1-2 mg% tiap tahun saat puasa dan akan
4. Tekanan Darah
10
mmHg, pada umumnya pada diabetes mellitus menderita
Kadar gula darah plasma, obesitas selain faktor lain pada sistem
5. Aktivitas Fisik
DM Tipe 2 yaitu :
11
c. Penurunan lemak adiposa tubuh secara menyeluruh
6. Stress
2015).
4. Patofisiologi
12
beda dan akhirnya akan mengarah pada defisiensi insulin. Diabetes
tidak cepat sembuh, karena suplai makanan dan oksigen tidak adekuat
13
14