Kegiatan Praktikum 1
1. Percobaan ciri-ciri makhluk hidup.
a. Tujuan
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar tempat tinggal
d. Cara kerja
1) Siapkan alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlikan(guanakan tabel 1.1 diakhir
modul ini)
2) Pergilah kelingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal anda seperti kebun, sawah,
hutan atau lingkungan lainnya, sesuai temat tinggal anda.
3) Temukan lebih kurang 10 makhluk hidup(5 hewan dan 5 tumbuhan ) yang anda kenal
jenisnya(minimal nama daerahnya).
4) Catatlah kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut kedalam tabel pengatan.
5) Amatilah ciri-ciri dari setiap makhluk hidup yang telah anda catat tersebut dengan
cermat.
6) Bubuhkan tanda (V) sesuai dengan ciri-ciri yang anda amati pada tabel 1.1 dalam
lembar kerja yang disediakan.
e. Hasil Pengamatan
Foto kegiatan praktikum
Tabel 1.1
Hasil pengamatan ciri-ciri makhluk hidup
No Ciri-ciri makhluk hidup
Nama makhluk hidup
. 1 2 3 4 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Keterangan :
1. Bergerak dan bereaksi terhadap rangsang
2. Bernapas
3. Perlu makan
4. Tumbuh
5. Berkembang
c. Landasan Teori
Tumbuhan sebagai makhluk hidup memiliki ciri-ciri kehidupan salah satunya adalah
melakukan gerak, adapun gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan
oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian
ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu (Ferdinand, 2003 dalam Rumanta,
2019).
Gerakan pada tumbuhan dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Seismonasti, adapun yang dimaksud dengan seismonasti adalah gerak pada tumbuhan
karena adanya rangsangan berupa getaran.
2. Niktinasi, yang dimaksud dengan niktinasi adalah gerak tidur pada tumbuhan yang
disebabkan karena keadaan gelap. Proses niktinasti banyak terjadi pada tumbuhan
berdaun majemuk
3. Gerak tropisme, gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi. Gerak tropisme ada
2 yaitu geotropism positif dan negatif. Gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya
tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak
tumbuh akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang
menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif (Campbell, 2004 dalam Rumanta,
2019)
d. Cara kerja
1) Seismonasti dan Niktinasi
a) Seismonasti
(1) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman putri
malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris
(2) Pot putri malu, sebaiknya anda siapkan beberapa hari sebelumnya, sehingga
ketika akan dilakukan percobaan pot tersebut dalam keadaan segar. Caranya
carilah tanaman putri malu dalam ukuran sedang selanjutnya anda ambil
tanaman tersebut dengan menyodoknya dengan skop atau alat lainnya sehingga
tanaman tersebut dapat anda pindahkan ke dalam pot tanpa mengganggu bagian
akarnya.
(3) Letakkan pot putri malu yang telah anda siapkan diatas meja, selanjutnya
lakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasarterhadap daun-daun
putri malu tersebut dengan menggunakan penggaris.
(4) Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja.
b) Niktinasi
(1) Sediakan dua pot putri malu
(2) Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua
(3) Letakkan pot A ditempat terang dan terbuka
(4) Simpanlah pot B diatas meja dan tutuplah dengan menggunakan kotak karton
atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya
(5) Biarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam.
(6) Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, membuka dengan hati-hati (tidak
menyentuh tanamannya).
(7) Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot B dan
membandingkan dengan daun putri malu pada pot A.
(8) Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan
e. Hasil Pengamatan
Tabel 1.2
Hasil pengamatan Seismonasti
Jenis sentuhan pada Reaksi daun puri
No Keterangan
daun putri malu malu
1 Halus
2 Sedang
3 Kasar
Tabel 1.3
Hasil pengamatan Niktinasti
Reaksi daun puri malu
No Pot Putri malu
Mula-mula ½ jam kemudian
1 Disimpan ditempat
yang terang
2 Disimpan ditempat
tertutup yang kedap
cahaya
Tabel 1.4
Hasil pengamatan Geotropisme negatif
f. Jawaban pertanyaan
1. bunga pukul Sembilan dan daun lamtoro, alasan saya memilih bunga pukul Sembilan
dan daun lamtoro sebagai contoh jenis tanaman lain yang melakukan niktinasti adalah
karena tanaman tersebut mudah didapat di sekitar tempat tinggal sehingga mudah untuk
mengamati secara langsung.
2. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka perbedaan antara niktinasti dan
seismonasti adalah:
- Niktinasti : Gerak bagian tubuh tumbuhan dipengaruhi rangsang dari cahaya, contoh
daun putri malu yang menutup daunnya jika ditempatkan di tempat yang gelap.
- Seismonasti : Gerak bagian tubuh tumbuhan dipengaruhi rangsang sentuhan, contoh
daun putri malu akan menutup jika disentuh.
3. Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme karena arah
tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang terjadi adalah
fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang cahaya.
g. Pembahasan
Dari hasil pengamatan, gerak seismonasti, gerak niktinasti dan gerak geotropisme negatif pada
tumbuhan.
1. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran atau
sentuhan. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Pengaruh yang terjadi akan berbeda
tergantung pada sentuhan yang diberikan. Sebagai contoh, jika daun putri malu diberi
sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak
cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan
tangkainya. Reaksi ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang
terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai
mengatup.
2. Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap,
sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur”
daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian
daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu di
tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di
tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap
cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya
sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.
3. Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah
geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju
tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak
tumbuh batang menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami
pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan horizontal
pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara bertahap selama
7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
h. Kesimpulan
Dari data hasil pengamatan dapat disimpulkan
-Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
getaran atau sentuhan. Dari hasil pengamatan cepat lambatnya reaksi tumbuhan putri
malu terhadap rangsang tergantung pada halus, sedang, dan kasarnya sentuhan.
-Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
gelap. Hal ini dapat terlihat dari mengatupnya daun putri malu ditempat yang kedap
cahaya, sedangkan ditempat terang daunnya tetap membuka.
-Geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi (jika
arah pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi disebut geotropisme negatif), hal ini
terjadi pada kacang merah dalam pot yang diletakkan horizontal.
c. Landasan teori
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas/melakukan respirasi. Bernapas artinya
memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Ketika melakukan
respirasi/pernapasan, makhluk hidup mengambil oksigen dari lingkungannya dan
mengeluarkan karbondioksida serta uap air ke dalam lingkungannya. Oksigen di
dalam tubuh makhluk hidup digunakan untuk proses pembakaran (oksidasi), dari
proses ini akan dihasilkan energi yang akan digunakan untuk aktivitas hidup.
d. Cara kerja
1) Respirasi memerlukan oksigen (O2)
a) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
b) Masukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya masukkan kapas
secukupnya
c) Masukkan kacang merah / kecambah yang sedang berkecambah ke dalam botol yang
telah diberialat kapas pada langkah (b)
d) Lapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal plastisin, kira-kira
dapat menutup mulut botol, selanjutnya masukkan pangkal sedotan air kemasan yang
dilapisi gumpalan plastisin tersebut hingga plastisin menutup mulut botol, sedotan air
kemasan menghubungkan udara luar dengan udara di dalam botol
e) Rapikan ploastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan rapat dan rapi
f) Olesi dengan vaselin celah yang terjadi di antara plastisin dengan sedotan air kemasan
gelas agar tidak terjadi kebocoran udara yang dapat menghambat jalannya percobaan
g) Respirometer buatan ini selanjutnya diberi label A dengan menggunakan spidol,
kemudian letakkan secara horizontal
Pokjar Kab. Kediri, 20202
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK 4107/MODUL 1
h) Lakukan langkah a-g dengan cara yang sama, namun kecambah diganti dengan kecoa
atau belalang dan diberi label B
i) Lakukan langkah a-g, hanya tanpa menggunakan makhluk hidup (sebagai control) dan
diberi label C
j) Dalam waktu yang hamper bersamaan, dengan menggunakan pipet tetes tetesilah ujung
sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air yang diberi warna merah
k) Amatilah tetesan air berwarna pada setiap respirometer dengan selang 5 menit selama 5
kali pengamatan
l) Tuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (table yang disiapkan)
e. Hasil pengamatan
a. Hasil pengamatan
1) Respirasi memerlukan udara (oksigen)
Gambar 1.5.
Respirometer sederhana
Tabel 1.5.
Hasil pengamatan respirasi memerlukan udara (oksigen)
Gambar 1.6.
Respirasi menghasilkan CO2
Tabel 1.6.
Hasil pengamatan respirasi menghasilkan karbondioksida
Kondisi akhir
Botol percobaan Kondisi mula-mula
percobaan
A
B
C
f. Jawaban pertanyaan
1. Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah untuk
mengikat karbondioksida yang dikeluarkan jangkrik setelah melakukan
respirasi/pernapasan. Selain itu kapur sirih juga digunakan sebagai peningkat suhu
agar respirasi terpicu dengan cepat
2. Yang terjadi pada pergerakan tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (A), (B),
dan (C) adalah pada respirometer A dan B terjadi pergerakan dari posisi awal sampai
pada perhitungan setiap 5 menit disetiap botol. Walaupun hasilnya pergerakan botol A
lebih lamban dari botol B, hal ini karena kecambah lebih sedikit memerlukan O2,
sedangkan respirometer B berjalan lebih cepat karena belalang memerlukan O2 lebih
banyak dalam respirasi. Sedangkan pada respirometer C tidak terjadi pergerakan karena
dalam respirometer tidak terdapat makhluk hidup jadi tidak ada respirasi.
3. Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida, air kapur yang paling
keruh terdapat pada botol B, karena didalam botol B banyak mengandung
karbondioksida disebabkan oleh udara dari hembusan nafas kita..
g. Pembahasan
Respirasi memerlukan oksigen
-Dari hasil pengamatan, tetesan air berwarna pada respirometer C (tanpa diisi makhluk
hidup) tidak berjalan dan menunjukkan angka yang sama yaitu 0 ml hingga waktu 5
menit.
-Berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 3.1 dapat kita amati bahwa cairan berwarna
pada respirometer yang diisi makhluk hidup dapat berjalan/berpindah tempat hal ini
menunjukkan adanya pergeseran/pergerakan udara (oksigen) di dalam respirometer,
sedangkan cairan berwarna pada respirometer tanpa makhluk hidup tidak berjalan hal ini
menunjukkan tidak adanya pergerakan udara (oksigen) di dalam respirometer.
Respirasi mengeluarkan Karbondioksida
Dari percobaan diatas membuktikan bahwa pada respirasi makhluk hidup menghasilkan
gas karbondioksida. Hal ini dibuktikan oleh larutan kapur yang telah di uji yaitu air kapur
yang jernih menjadi lebih keruh setelah ditiup dengan selang atau sedotan.
h. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA