Selain dalam bentuk bilangan biasa , dalam bentuk aljabar juga terdapat yang namanya pecahan aljabar .
Bagaimanakah cara untuk menyelesaikannya ? apakah sama prinsipnya dengan pecahan biasa ? ataukah berbeda ?
Diantara kita masih banyak yang beranggapan ketika mendengar kata aljabar bayangannya pasti sulit dan pasti
membosankan . Apalagi ada tambahan kata pecahan , ini bagi sebagian orang pasti sudah takut terlebih dahulu dan
bayangannya bahwa bentuk hitung ini sangat sulit dan rumit .
Untuk itu , mari kita pelajari bersama bagimana cara memecahkan operasi hitung pecahan aljabar supaya mudah
untuk diselesaikan dan supaya anggapan – anggapan mengenai matematika itu sulit dan membosankan dapat kita
rubah menjadi matematika itu mengasyikkan .
Dan sesungguhnya apabila kita cermati secara saksama , operasi hitung bentuk biasa dengan bentuk pecahan itu
sama tidak ada bedanya . Jadi ,dengan kata lain kita harus fahan terlebih dahulu mengenai operasi hitung dasar .
Operasi hitung dasar yaitu penjumlahan , pengurangan , perkalian , dan pembagian . Setelah kita memahaminya ,
maka tinggal kita aplikasikan ke dalam bentuk yang lain atau kali ini ke dalam bentuk pecahan aljabar .
advertisements
Penyelesaian:
Penyelesaian :
Dari contoh – contoh diatas ,dapat kita simpulkan bahwa ketika akan menyelesaikan operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan kita lihat terlebih dahulu penyebutnya . Jika sama , maka langsung kita jumlahkan atau kurangkan .
Namun , jika berbeda penyebutnya maka kita samakan terlebih dahulu baru kita kurangkan atau jumlahkan . Atau
dengan kata lain prinsip penyelesaian operasi hitung pecahan biasa dan pecahan aljabar sama .
Cara untuk menyelesaiakan operasi hitung pecahan bentuk aljabar prisnsipnya sama dengan perkalian pecahan
bentuk biasa . Yaitu dengan cara mengalikan pembilang dengan pembilang dan mengalikan penyebut dengan
penyebut .
Rumus :
Penyelesaian :
b. Pembagian Pecahan Bentuk Aljabar
Untuk menyelesaiakan pembagian pecahan bentuk aljabar , caranya sama dengan menyelesaikan pembagian pecahan
biasa , yaitu dengan cara merubah ke bentuk perkalian dimana bilangan kedua dibalik, penyebut menjadi pembilang
dan pembilang menjadi penyebut .
Rumus
Penyelesaian:
3. Perpangkatan Pecahan Bentuk Aljabar
Perpangkatan yaitu perkalian perulangan bilangan dengan bilangan yang sama . Hukum ini berlaku juga dalam
bentuk pecahan aljabar .
Rumus :
Penyelesaian :
Demikian penjelasan mengenai operasi hitung pecahan bentuk aljabar . Mudah bukan ? inti dari pecahan aslinya
sama yaitu ketika dijumlahkan atau dikurangkan maka penyebutnya harus sama . Dan apabila akan di bagikan maka
rubah ke dalam bentuk perkalian dimana penyebut dan pembilang di bilangan ke dua di balik . Dan ketika
mengalikan bentuk pecahan tinggal dikalikan penyebut dengan penyebut dan pembilang dengan pembilang . Dan
ketika menyederhanakan bentuk pecahan ketika sudah tidak memiliki faktor yang sama kecuali 1 . Atau seperti yang
telah di contohkan di atas .
Inti dari operasi hitung diatas adalah harus menguasai operasi hitung penjumlahan , pengurngan , perkalian
,pembagian , perpangkatan serta memahami apa itu FPB atau memahami faktorisasi dari kedua pecahan yang sedang
di hadapi atau yang akan diselsesaikan .
Penyelesaian :
4 . Hasil pemfaktoran dari a² - 9c² adalah ......
A . (a - 3c) (a - 3c)
B . (a - 3c) (a + 3c)
C . (a - 9c) (a - c)
D . (a - 9c) (a + c)
Kunci : B
Penyelesaian :
a² - 9c² = (a)² - (3c)² = (a - 3c) (a + 3c)
5 . Bentuk 15 - 8a + a² dapat difaktorkan menjadi .......
A . (-5 + a)(3 + a)
B . (5 + a)(-3 + a)
C . (a - 5)(a - 3)
D . (a + 5)(a - 3)
Kunci : C
Penyelesaian :
15 - 8a + a² = 15 - 5a - 3a + a² = (15 - 5a) - (3a - a)²
= 5(3 - a) - a(3 - a) = (3 - a)(5 - a)
= -(a - 3) . -(a - 5) = (a - 3)(a - 5)
= (a - 5)(a - 3)
13 .
A.
B.
C.
D.x+1
Kunci : C
Penyelesaian :
Rumus (a - b)² = a² - 2ab + b²
14 . Bentuk 6x² - 7x - 3 dapat difaktorkan menjadi .......
A . (6x + 1) (x - 3)
B . (6x - 1) (x + 3)
C . (2x - 3) (3x + 1)
D . (3x - 1) (2x + 3)
Kunci : C
Penyelesaian :
6x² - 7x - 3 = (2x - 3) (3x + 1)
15 . dapat disederhanakan menjadi ......
A.
B.
C.
D.
Kunci : D
Penyelesaian :
16 . Hasil pengkuadratan dari (-a - )² adalah .......
A . -a² - a +
B . a² + a +
C . -a² - a +
D . -a² + a +
Kunci : B
Penyelesaian :
(-a - )² = (-a - )(-a - ) = a² + a + a + = a² + a +
2. Jika X dan Y bilangan bulat yang memenuhi 6 < X < 8 dan 7 < Y < 9 , maka . . .
A. 2X > 2Y
B. X = 2Y
C. X < Y
D. X = Y
E. X > Y
Jawaban:
X < Y (C)
Jika X dan Y bilangan bulat yang memenuhi 6 < X < 8 dan 7 < Y < 9 , maka X = 7 dan Y = 8. Maka X < Y.
3. 2X = 64 dan 3Y = 81 maka:
A. X dan Y tak bisa ditentukan
B. XY < Y
C. X < Y
D. X = Y
E. X > Y
Jawaban:
X > Y (A)
2X = 64 dan 3Y = 81 maka:
X = 64/2 = 32
Y = 81/3 = 27 jadi X > Y
4. Tujuh ratus adalah berapa persen dari 150?
A. 366%
B. 466%
C. 3%
D. 3,66%
E. 4%
Jawaban:
466% (B)
(700/150) x 100% = 466,7% → 466%.
5. Jika a = 2, b = 5 dan c = a2 + 2ab + b2 ; berapakah nilai c ?
A. 41
B. 43
C. 47
D. 49
E. 44
Jawaban:
49 (D)
c = a2 + 2ab + b2
jika a = 2 dan b = 5, maka:
c = a2 + 2(2X5) + b2 = 4 + 20 + 25 = 49
6. Jika P bilangan yang menyatakan ¼ dari 250, dan Q bilangan yang menyatakan 24¾ % dari 250, maka:
A. P = 4Q
B. P = ¼ Q
C. P < Q
D. P = Q
E. P > Q
Jawaban:
P > Q (E)
Jika P bilangan yang menyatakan ¼ dari 250, dan Q bilangan yang menyatakan 24¾ % dari 250, maka:
P = 250 x ¼ = 62,5
Q = 24¾ % x 250 = 61,875, jadi P > Q.
7. Jika X = - 20 dan Y = (-3) 7 maka:
A. X dan Y tidak bisa ditentukan
B. XY < Y
C. X < Y
D. X > Y
E. X = Y
Jawaban:
X > Y (D)
Jika X = - 20 dan Y = (-3) 7 maka:
X = - 20
Y = - 21 jadi X > Y.
8. Jika, , maka nilai X = . . . . . .
A. 3
B. 4
C. 9
D. 12
E. 6
Jawaban:
9 (C)
Tanda kurung
Akar / pangkat
Bagi / kali
Kurang / tambah
B. Mencari nilai pendekatan juga bisa sobat lakukan dengan melihat ekor bilangan (angka pada posisi paling akhir dari hasil
perhitungan)
Misal :
D. Dalam mencari hasil akhir sobat tidak harus menemukan secara teliti atau detail. Sebagian besar jawaban bisa dicari
dengan cara mencari nilai pendekatan. Coba sobat cari pendekatan ke bilangan yang bulat atau lebih mudah dihitung. Jadi
jangan pernah mempersulit diri kita.
E. Pembagian dengan pecahan sama dengan dikalikan dengan kebalikan dari pecahan pengali (pembilang dan penyebut
dibalik).
Misal :
Jawaban:
3 dan -3 (D)
x2 + y 2 = 5
xy = 2
(x+y)2 = x2 + y 2 + 2xy
= 5 + 2(2)
=9
x+y=±3
2. Jika X dan Y bilangan bulat yang memenuhi 6 < X < 8 dan 7 < Y < 9 , maka . . .
A. 2X > 2Y
B. X = 2Y
C. X < Y
D. X = Y
E. X > Y
Jawaban:
X < Y (C)
Jika X dan Y bilangan bulat yang memenuhi 6 < X < 8 dan 7 < Y < 9 , maka X = 7 dan Y = 8. Maka X < Y.
3. 2X = 64 dan 3Y = 81 maka:
A. X dan Y tak bisa ditentukan
B. XY < Y
C. X < Y
D. X = Y
E. X > Y
Jawaban:
X > Y (E)
2X = 64 dan 3Y = 81 maka:
X = 64/2 = 32
Y = 81/3 = 27 jadi X > Y
Jawaban:
466% (B)
(700/150) x 100% = 466,7% → 466%.
Jawaban:
49 (D)
c = a2 + 2ab + b2
jika a = 2 dan b = 5, maka:
c = a2 + 2(2X5) + b2 = 4 + 20 + 25 = 49
6. Jika P bilangan yang menyatakan ¼ dari 250, dan Q bilangan yang menyatakan 24¾ % dari 250, maka:
A. P = 4Q
B. P = ¼ Q
C. P < Q
D. P = Q
E. P > Q
Jawaban:
P > Q (E)
Jika P bilangan yang menyatakan ¼ dari 250, dan Q bilangan yang menyatakan 24¾ % dari 250, maka:
P = 250 x ¼ = 62,5
Q = 24¾ % x 250 = 61,875, jadi P > Q.
7. Jika X = - 20 dan Y = (-3) 7 maka:
A. X dan Y tidak bisa ditentukan
B. XY < Y
C. X < Y
D. X > Y
E. X = Y
Jawaban:
X > Y (D)
Jika X = - 20 dan Y = (-3) 7 maka:
X = - 20
Y = - 21 jadi X > Y.
Jawaban:
9 (C)
Jawaban:
12,40 (E)
10. Jika a = 2 dan b = - 2
X = (a - b)2 dan Y = (b - a)2 , maka :
A. X dan Y tidak bisa ditentukan
B. 2X < 2Y
C. X < Y
D. X > Y
E. X = Y
Jawaban:
X = Y (E)
Jika a = 2 dan b = -2
X = (a - b)2 dan Y = (b - a)2 maka
X = (2 - (-2))2 = 42 = 16
Y = (-2 - 2)2 = (-4)2 = 16
Jadi X = Y