Jurnal Ayang 2
Jurnal Ayang 2
2, 108-112
www.jik.ub.ac.id
Doi: 10.21776/ub.jik.2020.008.02.7
P-ISSN: 2088-6012 E-ISSN: 2598-8492
RELATIONSHIP BETWEEN FAMILY SUPPORT AND SELF MOTIVATION WITH
COMPLIANCE IN TAKING MEDICATION IN PATIENTS WITH TUBERCULOSIS
Made Mahaguna Putra1*, Ni Made Yuni Dwica Astriani1, Komang Gde Trisna Purwantara1, Made Mernadi1,
Putu Indah Sintya Dewi1
Afiliasi
1. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng
ABSTRACT
Tuberculosis is one of the diseases that causes the biggest death in the world. TB is a
contagious disease that can be cured but requires a long treatment. One of the factors
related to TB patient compliance in the treatment of one is family support and self-
motivation. The purpose of this study was to determine the relationship between family
support and self-motivation with medication adherence for TB sufferers in the Sawan
I Community Health Center. This study was a correlation study with a cross-sectional
design. There are 53 respondents selected by nonprobability sampling with a purposive
sampling technique. The data were analized with the Spearman rank test and the
result was significant relationship(p value 0.000) and coefficient correlation was 0,545
which means it have positive relationship . It means there was a significant relationship
between family support and self-motivation to medication adherence for TB patients at
the Sawan I Community Health Center. In conclusion the better the family support and
self-motivation of TB patients, the more obedient TB patients in treatment.
Keywords: Family Support, Self Motivation, Compliance with Taking Medication,
Patients with TB
Sitasi jurnal :
Putra MM, Mernadi M, Purwantara KGT .2020. Relationship Between Family Support And Self Motivation With
Compliance In Taking Medication In Patients With Tuberculosis. Jurnal Ilmu Keperawatan 8(2): 108-112. Doi:
10.21776/ub.jik.2020.008.02.7
108 Jurnal Ilmu Keperawatan - Volume 8, No. 2 November 2020
PENDAHULUAN orang patuh minum obat, dan 3 dari 7 orang memiliki
motivasi yang rendah. Sebab utama kegagalan
Penyakit tuberculosis (TBC) merupakan penyakit
pengobatan pasien Tuberkulosis paru adalah
menular yang telah lama dikenal masyarakat sejak 2 abad
ketidakpatuhan pasien berobat secara teratur. Salah
terakhir. Walaupun demikian, sebagian besar negara-
satu menyebabkan resistensi obat anti tuberkulosis.
negara di dunia belum berhasil mengendalikan penyakit
Oleh karena itu pemantauan pasien mempunyai
tuberculosis paru. Angka kesakitan dan kematian akibat
kendala dalam mengakses pelayanan kesehatan
penyakit tuberculosis paru cenderung menetap dan
sehingga perilaku dalam berobat menjadi tidak teratu
meningkat setiap tahunnya (Widoyono, 2011).
(Nurarif, Amin H & Kusuma, 2015).
Menurut laporan Global Tuberculosis Report
Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat masih
pada tahun 2012 terdapat 8.6 juta kasus tuberculosis
banyak pasien tuberkulosis paru yang memiliki
paru baru dan pada tahun 2013 naik menjadi 9 juta.
dekungan keluarga kurang serta motivasi diri yang
Sebanyak 1.5 juta orang meninggal dan 0.4 juta
kurang, oleh karena itu peneliti tertarik untuk
diantaranya dengan HIV positif (Muhardiani, Mardjan,
mengadakan penelitian hubungan antara dukungan
& Abrori, 2015).
keluarga dan motivasi diri dengan kepatuhan minum
Di Propinsi Bali penemuan kasus BTA postif tahun obat pada penderita tuberkulosis paru di wilayah kerja
2005 dengan prevalensi rata 38,488 per 100.000 Puskesmas Sawan I.
penduduk, tahun 2006 prevalensi rate mencapai 42,306
per 100.000 penduduk dan tahun 2007 prevalensi rata
mencapai 41,351 per 100.000 penduduk. Kejadian TB METODE
Paru di Bali meningkat setiap tahunnya (Lanus, 2014). Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif
Di Kabupaten Buleleng jumlah seluruh penderita kolerasional dengan rancangan yang digunakan dalam
tuberkulosis paru sepanjang tahun 2017 sebanyak 699 penelitian ini adalah cross sectional (Nursalam, 2014).
orang dengan kasus penemuan baru tuberkulosis paru Variabel independen adalah dukungan keluarga dan
BTA (+) sebanyak 302 kasus. (Mahapramana, 2017). motivasi diri sedangkan variabel dependen adalah
Dukungan keluarga merupakan faktor penting kepatuhan minum obat, alat ukur yang digunakan
dalam kepatuhan pengobatan tuberkulosis. Dukungan adalah lembar kuesioner dengan besar sampel
keluarga dalam hal ini adalah mendorong penderita sebanyak 53 orang. Uji statistik yang digunakan adalah
untuk patuh meminum obatnya, menunjukkan simpati uji korelasi Spearmen rank yang digunakan untuk
dan kepedulian, serta tidak menghindari penderita mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih
dari penyakitnya (Irnawati, Siagian, & Ottay, 2016). yang berskala ordinal (Sugiyono, 2017)
Seseorang yang telah terdiagnosa menderita
penyakit TB Paru tentu memerlukan perawatan dari
HASIL
keluarga. Berdasarkan hasil penelitian Muhardiani
et al, 2015 seseorang merasa bahwa dirinya menjadi Data Karakteristik Partisipan
bagian dari jaringan sosial jika tiap anggotanya saling
mendukung. (Muhardiani et al., 2015). Selain itu Tabel 1 : Data partisipan berdasarkan usia
dukungan sosial juga dapat meningkatkan motivasi
untuk sembuh dan semakin tinggi dukungan sosial
maka semakin tinggi pula motivasi diri seorang pasien
TB paru. (Octaswari, 2015).
Berdasarkan studi pendahuluan pada bulan
November 2018 data kunjungan penderita
Tuberkulosis paru (TB) pada tahun 2018 adalah
sebanyak 60 orang, dari target yang ditetapkan adalah
63 orang penderita Tuberkulosis Paru, dari 7 orang
yang wawancara 3 orang tidak patuh minum obat, 4
Relationship Between Family Support And Self Motivation With Compliance In Taking Medication.... 109
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa dari total
53 responden yang diteliti sebagian besar responden
mempunyai dukungan keluarga tinggi dan Kepatuhan
minum obat rendah. Sisanya paling sedikit yang
mengalami dukungan keluarga rendah dan kepatuhan
sedang. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa
dari total 53 responden yang diteliti, bawasannya
paling banyak responden mempunyai motivasi tinggi
dan kepatuhan rendah. Sisanya paling sedikit yang
mengalami motivasi rendah dan kepatuhan sedang.
PEMBAHASAN
Sebagian besar responden yang mengalami
tuberkulosis paru berjenis kelamin laki-laki. Sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh (Prasetya,
2015) dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar responden berjenis kelamin laki-
laki berjumlah 32 orang (64,0%) dan sebagian kecil
responden berjenis kelamin perempuan (36,0%). hal
Sumber : Data Primer yang diolah
110 Jurnal Ilmu Keperawatan - Volume 8, No. 2 November 2020
ini dikarenakan kebiasaan merokok pada laki-laki. menyatakan bahwa orang yang bekerja kurang
Merokok diprediksikan sebagai faktor yang signifikan istirahat dibanding orang yang tidak bekerja. Pekerjaan
menyebabkan terjadinya perbedaan proporsi jenis juga akan mempengaruhi dari pendapatan seseorang
kelamin terhadap kejadian TB paru (Dewi, 2014). dan orang yang berpenghasilan tinggi cenderung
Peneliti menemukan dari 53 responden yang lebih memperhatikan kesehatannya (Rajeswari et al.,
diteliti sebagian besar berpendidikan SLTP yaitu 2009). Didukung penelitian yang dilakukan, Nair et al
sebanyak 27 orang (50.9%) dan banyak juga responden (2007) dengan hasil penelitian bahwa sebagian besar
yang meiliki latar belakang pendidikan rendah yaitu responden dengan ekonomi rendah.
hanya berpendidikan SD yaitu sebanyak 16 orang Berdasarkan hasil uji analisis menggunakan
(30.2%). Berdasarkan penelitian yang dilakukan uji spearmant rank didapatkan bahwa nilai sig<α
oleh (Noorratri, 2016) penelitian ini menunjukkan (0,002<0,05) yang berarti dapat disimpulkan bahwa
bahwa pendidikan sangat mempengaruhi pasien ada hubungan yang signifikan antara dukungan
tuberculosis paru dalam hal pengobatan, pendidikan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada
yang rendah merupakan faktor yang mempengaruhi penderita tuberkulosis paru di wilayah kerja
ketidakpatuhan minum obat pada pasien TB paru Puskesmas Sawan I. Menurut peneliti faktor yang
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa mempengaruhi kepatuhan pasien dalam berobat
rata- rata umur responden adalah 49.85. Hal ini adalah dukungan sosial di antaranya adalah dukungan
menunjukkan bahwa TB Paru sebagian besar diderita dari keluarga. Tugas keluarga dalam bidang kesehatan
oleh orang dewasa. Sesuai dengan penelitian yang adalah melakukan perawatan kepada anggota keluarga
dilakukan oleh (Herawati, 2015) hasil penelitian yang sakit (Ganes, 2012).
menunjukkan bahwa penyakit TB Paru banyak Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa nilai
ditemukan pada usia yang masih produktif yaitu 15- sig<α (0,000<0,05) yang berarti dapat disimpulkan
55 tahun, karena usia tersebut banyak berinteraksi bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi
atau bersosialisasi dengan orang lain atau lingkungan diri dengan kepatuhan minum obat pada penderita
sekitar (Fitri Maulidia, 2014). tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas
Sebagian besar responden dengan TB paru berasal Sawan I. Hal ini didukung penelitian yang dilakukan
dari kalangan pekerjaan buruh dan wiraswasta. Orang oleh Prasetya, (2015) dengan hasil penelitian
yang bekerja mempunyai beban yang tinggi, baik beban bahwa semakin tinggi motivasi pasien maka akan
fisik maupun beban pikiran. Sejalan dengan penelitian meningkatkan kepatuhan dalam berobat.
yang dilakukan oleh (Noorratri, 2016) hasil penelitian
Relationship Between Family Support And Self Motivation With Compliance In Taking Medication.... 111
Journal Psikologi. https://www.neliti.com/ Patients, 12(1), 77–85. journal health policy and
publications/62877/the-relationship-between- planning. https://academic.oup.com/heapol/
perceived-family-support-as-drug-consumption- article/12/1/77/610571
controller Noorratri, E. (2016). Faktor Yang Mempengaruhi
Herawati, E. (2015). Hubungan Antara Pengetahuan Efikasi Diri Pada Pasien TB Paru. Journal Ilmiah
dengan Efikasi Diri Penderita Tuberkulosis Paru Keperawatan Dan Kesehatan Journal of Nursing
di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta. and Health (JNH), 2(1), 1–7.
Artikel Publikasi Ilmiah, http://eprints.ums. Nurarif, Amin H & Kusuma, H. (2015). Asuhan
ac.id/40862/ Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis
Irnawati, N. M., Siagian, I. E. T., & Ottay, R. I. (2016). NANDA NIC-NOC. Yogyakarta: Mediaction Jogja.
Pengaruh dukungan keluarga terhadap Octaswari, N. (2015). Hubungan Antara Dukungan Sosial
kepatuhan minum obat pada penderita dan Motivasi Diri Dengan KepatuhanMinum
tuberkulosis di Puskesmas Motoboi Kecil Kota Obat Pasien Tuberkulosis Paru di R S U D
Kotamobagu, Jurnal Kedokteran Komunitas dan Panembahan Senopati, http://repository.
Tropik : Volume IV Nomor 1 Februari (59). unjaya.ac.id/2682/
Lanus, I. N. et al. (2014). Hubungan antara Sanitasi Prasetya, H. (2015). Hubungan Pengetahuan dan
Rumah dengan Kejadian TB Paru di Kabupaten Motivasi Pasien TBC dengan Kepatuhan Berobat
Bangli Tahun 2012. Jurnal Kesehatan Pasien TBC. https://stikesmuhla.ac.id/wp-
Lingkungan, 4(2), 146–151. https://doi.org/10 content/uploads/33-39-Arifal-Aris.pdf
.1080/00288306.2004.9515060
Rajeswari, R., Balasubramanian, R., Muniyandi, M.,
Mahapramana, I. G. N. (2017). Profil kesehatan Geetharamani, S., Thresa, X., & Venkatesan, P.
buleleng. (2009). Socio-economic Impact Of Tuberculosis
Muhardiani, Mardjan, & Abrori. (2015). Hubungan On Patients and Family In India, 3(November
antara Dukungan Keluarga, Motivasi dan Stigma 1998), 869–877.https://www.ingentaconnect.
Lingkungan dengan Proses Kepatuhan Berobat com.
terhadap Penderita TB Paru di Wilayah Kerja Sugiyono, P. D. (2017). Statistika Untuk Penelitian.
Puskesmas Gang Sehat. Jurnal Mahasiswa Bandung: Alfabeta.
Penelitian Kesehatan, 2(4), 1–10.
Widoyono. (2011). PENYAKIT TROPIS Epidemiologo,
Nair, D. M., George, A., & Chack, K. T. (2007). Penularan, Pencegahan & Pemberantasannya.
Tuberculosis New Insights From Poor Urban