Pada tahun 2018, angka infeksi HIV pada laki-laki menyumbang 30.691
(81%) dari 37.968 diagnosis HIV baru di Amerika Serikat dan daerah yang bergantung.
Sebagian besar (86%) baru terdiagnosis HIV di antara pria dikaitkan dengan gay,
biseksual, dan pria lain yang berhubungan seks dengan pria(CDC, 2020). Hampir 1 juta
peresentase orang transgender dewasa dan remaja sekitar 2% (601) dari diagnosis HIV
baru di AS dan daerah-daerah yang bergantung pada tahun 2018 (CDC, 2021).
Meskipun diagnosis HIV di antara perempuan telah menurun dalam beberapa tahun
terakhir, lebih dari 7.000 perempuan menerima diagnosis HIV di Amerika Serikat dan
mencerminkan sifat kronis penyakit, yang ciri khasnya adalah penurunan bertahap dari
penyakit HIV yang berbeda dan tanggapan virologi dan imunologi terhadap terapi
laki-laki. Tingkat peningkatan viral load dari waktu ke waktu mungkin lebih besar
berkembang menjadi AIDS dan kematian pada tingkat yang sama. Status klinis dan
imunologi dasar ditemukan sebagai prediktor mortalitas dan morbiditas terkait HIV
dalam penelitian hasil HIV yang dilakukan di negara berpenghasilan tinggi dan
berpenghasilan rendah. Dalam penelitian yang sama, Pria ditemukan memiliki tingkat
mangkir dan ketidakpatuhan ART yang lebih tinggi secara signifikanLebih banyak
bukti menunjukkan bahwa laki-laki HIV-positif memiliki hasil pengobatan yang lebih
yang kuat dalam kekebalan terhadap infeksi dan autoimunitas, menunjukkan bahwa
hormon seks memodulasi respon imun. Demikian pula, evaluasi perbedaan gender
dalam hasil penyakit virus lain seperti COVID-19, mengungkapkan tingkat kematian
pasien pria yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien wanita, menunjukkan peran
perkembangan klinis HIV antara perempuan dan laki-laki karena hormon dan usia pada
imunologi terhadap ART dan risiko kematian disebabkan oleh perbedaan biologis
antara pria dan wanita. Fluktuasi hormonal pada wanita yang berovulasi, dapat
viral load pada wanita, di mana tingkat RNA HIV dapat menurun hingga rata-rata 0,16
log10 dari waktu folikular awal hingga fase pertengahan luteal [ CITATION Fau20 \l
1033 ].
Hubungan usia dengan Infeksi HIV menjelaskan bahwa infeksi HIV ternyata
lebih banyak terjadi pada umur muda ketimbang umur tua. Hal ini disebabkan karena
umur muda lebih mungkin banyak melakukan perilaku seks tidak aman yang berisiko
terhadap penularan HIV. Dapat disimpulkan bahwa ODHA umur muda lebih berisiko
berperilaku seksual tidak aman sehingga kurang dalam melakukan tindakan pencegahan
penularan HIV dibandingkan dengan umur tua. Namun, dalam beberapa kasus umur tua
dapat juga berperilaku seks berisiko [ CITATION Kam16 \l 1033 ]. Sedangkan pada remaja
dengan HIV adalah yang paling kecil kemungkinannya dari semua kelompok usia
tahun di keempat Negara. Penduduk berusia antara 15–49 tahun berada pada risiko
kalangan orang dewasa berusia antara 15–49 tahun adalah yang tertinggi di Afrika
dibandingkan dengan benua lain pada tahun 2019. Konsumsi alkohol, penggunaan
narkoba, dan melakukan hubungan seksual tanpa kondom umumnya dikaitkan dengan
orang dewasa muda di usia ini. Selain itu, perilaku homoseksualitas telah banyak
orang lain menuju impian dan cita-cita. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang
maka akan mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang
perkembangan dan perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik dan matang pada
diri individu, kelompok atau masyarakat. Jika seseorang dengan pendidikan yang
tidak dapat diketahui. Seperti diketahui bahwa penularan HIV/AIDS dapat melalui
darah, sekret vagina, serta transmisi dari ibu ke anak, selain itu penularan HIV/AIDS
juga dapat disebabkan melalui hubungan seks, penggunaan narkoba secara suntikan dan
https://www.cdc.gov/hiv/group/gender/men/index.html
https://www.cdc.gov/hiv/group/gender/transgender/index.html
https://www.cdc.gov/hiv/group/gender/women/index.html
https://www.cdc.gov/hiv/group/age/youth/index.html
Kambu, Y., Waluyo, A., & Kuntarti. (2016). UMUR ORANG DENGAN HIV AIDS (ODHA)
Associated with Age, Period, and Birth Cohort in Four Central African Countries.
Muzdalifah, L., & Arisdiani, T. (2019). GAMBARAN SIKAP PENCEGAHAN HIV / AIDS
IN EMPLOYEES ABSTRACT Adapun hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut
immunodeficiency-virus-hiv-disease-progression-and-treatment-outcomes.